Anda di halaman 1dari 5

Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan laporan yang di susun secara sistematis tentang kinerja
dan posisi keuangan suatu lembaga/organisasi/ perusahaan dalam bentuk suatu periode
tertentu. Ini menunjukan bahwa laporan keuangan dapat di jadikan acuan untuk menilai
kinerja lembaga yang menerbitkan laporan tersebut, dan kemampuan keuangan suatu
organisasi/perusahaan.

Informasi yang ada dalam laporan keuangan bersifat umum, tidak sepenuhnya dapat
memenuhi kebutuhan informasi setiap pemakai, namun informasi yang di sajikan masih
dalam kategori memadai untuk pengambilan kebijakan. Oleh karena itu laporan keuangan
yang disajikan dapat memenuhi penyediaan informasi yang menyangkut posisi keuangan ,
kinerja , serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah
besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi

Laporan keuangan dalam suatu organisasi secara umum, terdiri atas laporan laba rugi,
laporan perubahan ekuitas, laporan neraca, laporan arus kas , dan catatan atad laporan
keuangan. Laporan ini harus disusun sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.

Laporan keuangan harus disajikan dengan kualitas yang di persyaratkan oleh standar
akuntansi yang berlaku umum, antara lain di dasarkan pada kualitas secara kualitatif , baik
menyangkut hal-hal yang bersifat subtansi , maupun bersifat formal.

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) melalaui standar Akuntansi Keuangan (SAK)


menguraikanTerdapat 4 karakteristik kualitatif laporan keuangan sebagai berikut :

a.   Dapat dipahami

Kualitas penting informasi yang ditampung dlam laporan keuangan adalah


kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh pemakai. Dan informasi kompleks yang
seharusnya dimasukkan dalam laporan keuangan tidak dapat dikeluarkan hanya atas dasar
pertimbangan bahwa informasi tersebut terlalu sulit untuk dipahami oleh pemakai.

b. Relevan

Maksudnya adalah informasi laporan keuangan perusahaan harus relevan untuk


memenuhi kebutuhan pemakai dlam proses pengambilan keputusan.
c.  Keandalan

Informasi laporan keuangan harus memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian
yang menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian
yang tulus atau jujur dari yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat
disajikan.

d.  Dapat dibandingkan

Pemakai harus dapat membandingkan laporan keuangan perusahaan antara periode


untuk megidentifikasi kecenderungan posisi dan kinerja keuangan. Pemakai juga harus dapat
membandingkan laporan keuangan antar perusahaan untuk mengevaluasi posisi keuangan,
kinerja serta perubahan posisi keuangan secara relatif.

Tujuan Laporan Keuangan

Secara umum laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi keuangan suatu
perusahaan, baik pada saat tertentu maupun pada periode tertentu. Laporan keuangan juga
dapat disusun secara mendadak sesuai kebutuhan perusaahan maupun secara berkala.

Berikut ini bebrapa tujuan pembuatan atau penyusunn laporan keuangan yaitu :

1. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva (harta) yang dimiliki
perusahaan pada saat ini,
2. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan modal yang dimiliki
perusahaan pada saat ini.
3. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang diperoleh pada
suatu periode tertentu.
4. Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang dikeluarkan
perusahaan dalam suatu periode tertentu.
5. Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi terhadap aktiva,
pasiva, dan modal perusahaan.
6. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan dalam suatu periode.
7. Memberikan informasi tentang catatan-catatan atas laporan keuanagan.
8. Informasi keuangan lainnya.
Sifat Laporan Keuagann

Pencatatan yang dilakukan dalam penyusunan laporan keuangan harus dilakukan dengan
kaidah-kaidah yang berlaku. Demikian pula dalam hal penyusunan laporan keuangan
didasarkan kepada sifat laporan keuangan itu sendiri. Dalam praktiknya sifat laporan
keuangan dibuat :

1. Bersifat Histtoris

Bersifat historis artinya bahwa laporan keuangan dibuat dan disusun dari data masalalu atau
masa yang sudah lewat dari masa sekarang. Misalnya laporan keuangan disusun berdasarkan
data satu atau data dua atau beberapa tahun kebelakang (tahun atau periode sebelumnya)

2. Bersifat menyeluruh

Bersifat menyeluruh maksudnya laporan keuangan dibuat selengkap mungkin. Artinya


laporan keuangan disusun sesuai dengan standar yang diterapkan. Pembuatan atau
penyusunan yang hanya sebagian-sebagian (tidak lengkap) tidak akan memberikan informasi
yang lengkap tentang keuangan suatu perusahaan.

Jenis Laporan Keuanagan

1. Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi yaitu laporan yang disusun secara sistematis tentang kinerja prusahaan
pada suatu periode tertentu. Secara teknis adalah laporan yang disusun secara sistematis
tentang pedapatan, beban, keuntungan, dan kerugian yang dicapai oleh perusahaan pada suatu
periode tertentu.

Laporan laba rugi memuat tentang pendapatan dan beban-beban sehingga dapat diketahui
keuntungan dan kerugian perusahaan selama periode tertentu. Laporan ini dapat disajikan
dalam 2 cara yaitu dengan cara single step atau cara multiple step.

Penyajian laporan laba-rugi cara setahap, pada umumnya di pergunakan oleh perusahaan
yang mempunyai penghasilan dan beban luar usaha dengan jumlah yang relatif sedikit,
artinya tidak signifikan bila dibandingkan dengan pendapataan dan beban usahanya.

2. Laporan Perubahan Ekuitas


Laporan perubahan ekuitas yaitu laporan yang disusun secara sistematis tentang perubahan
ekuitas untuk suatu periode tertentu, artinya nilai uang yang ada dalam laporan ini merupakan
akumulasi, dimana saldo awal periode ditambah dengan pendapatan dan keuntungan, serta
dikurangi dengan pengambilan atau kerugian.

3. Laporan Neraca

Laporan neraca yaitu laporan yang secara sistematis tentang harta, kewajiban dan ekuitas
pada saat tententu. Artinya nilai yang ada di laporan neraca bukan merupakan akumulasi,
namun nilai sisa. Untuk itu laporan ini hanya mencerminkan posisi keuangan pada tanggal
dimana dimana laporan tersebut dibuat. Laporan neraca mencerminkan posisi keuangan
perusahaan artinya dengan melihat dan membaca neraca , para pembaca dapat mengetahui
kemampuan perusahaan dalam membiayai kegiatan operasioanalnya, kemampuan perusahaan
untuk membayar kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang.

Laporan neraca dapat disajikan secara vertikal maupun horizontal berbentuk skonto.
Bentuk vertikal disusun berturut turut mencerminkan aktiva, utang , dan ekuitas, sedangkan
bentuk horizontal skonto mencerminkan dua sisi, yaitu sisi kiri untuk aktiva dan sisi kanan
untuk kewajiban dan ekuitas.

4. Laporan Arus Kas

Laporan arus kas yaitu laporan yang disusun secara sistematis tentang sumber dan
penggunaan yang tunai dalam periode tertentu. Informasi tentang arus kas suatu perusahaan
berguna bagi para pemkai laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas dan meniai kebutuhan perusahaan untuk
menggunakan arus kas tersebut.

Laporan arus kas mencerminkan laporan yang berkaitan dengan kas masuk dan kas
keluar dari berbagai kegiatan dalam suatu perusahaan. Arus kas masuk dan aruskas keluar
masing-masing di klasifikasikan dalam aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas
pendanaan.

Arus kas dari aktivitas operasi terutama di peroleh dari aktivitas penghasis kal utama
pendapatan perusahaan. Oleh karena itu, arus kas tesebut pada umumnya berasal dari
transaksi dan peristiwa lain yang mempengaruhi penetapan laba tau rugi bersih, misalnya
berkaitan dengan :
A. Penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa
B. Penerimaan kas dari royaliti, fee, komisi dan penndapatan lain
C. Pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa
D. Pembayaran kas keppada karyawan
E. Penerimaan dan pembayaran kas dari operasi lainnya.

Para investor sangat berkepentingan atas laporan keuangan perusahaan, karena mereka ini
menanamkan modalnya dalam perusahaan. Mereka ini berkepentingan terhadap prospek
keuntungan pada masa mendatang dan perkembangan perusahaan selanjutnya, untuk
mengetahui jaminan investasinya dan untuk mengetahui kondisi kerja atau kondisi
keuangan jangka pendek perusahaan tersebut. Dari hasil analisis laporan tersebut para
investor dapat menentukan langkah-langkah yang harus ditempuhnya.

Jadi melalui laporan keuangan akan dapat menilai kemampuan peusahaan untuk
memenuhi kewajiban jangka pendek, struktur modal perusahaan, distribusi dari aktiva,
keefektifan penggunaan aktiva, hasil usaha/pendapatan yang telah dicapai, beban tetap
yang harus dibayar, serta nilai buku tiap lembar saham yang bersangkutan.

Anda mungkin juga menyukai