Anda di halaman 1dari 8

Nama : Novia Aisah Asriati

Nim : 1189210063

Prodi/Kls/Semester : Akuntansi Syariah/B/IV

Hari/Tgl/Thn : Jum’at 20 Maret 2020

Mata Kuliah : Auditing 1

Dosen Pengampu : Ramadhani Irma Tripalupi, Dr.S.E.,M.M.

JENIS AUDITING

Menurut Mulyadi (2013, h.30) jenis – jenis audit ada tiga yaitu :

a. Audit Laporan Keuangan (financial statement audit)


Audit laporan keuangan adalah audit yang dilakukan oleh auditor independen
terhadap laporan keuangan yang sajikan oleh kliennya untuk menyatakan pendapat
mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut.

b. Audit Kepatuhan ( Compliance Audit)


Audit kepatuhan adalah audit yang tujuannya untuk menentukan apakah yang di audit
sesuai dengan kondisi atau peraturan tertentu. Hasil audit kepatuhan umumnya
dilaporkan kepada pihak yang berwenang membuat kriteria. Audit kepatuhan banyak
dijumpai dalam pemerintahan.

c. Audit Operasional (Operatinal Audit)


Audit operasional merupakan review secara sistematik kegiatan organisasi, atau
bagian daripadanya dalam hubungannya dengan tujuan tertentu. Tujuan audit
operasional adalah untuk mengevaluasi kinerja, mengidentifikasi kesempatan untuk
peningkatan, membuat rekomendasi untuk perbaikan atau tindakan lebih lanjut.1

Pengauditan dapat dibagi dalam beberapa jenis. Pembagian ini dimaksudkan untuk
menentukan tujuan atau sasaran yang ingin dicapai dengan adanya pengauditan tersebut.
Dibawah ini akan dipaparkan beberapa jenis audit menurut ahli:

1
Mulyadi 2013. Auditing. Jilid 2, Salemba Empat, Jakarta. H-30
Menurut Sukrisno Agoes (2004:9), ditinjau dari luasnya pemeriksaan, maka jenis-jenis audit
dapat dibedakan atas:

1. Pemeriksaan Umum (General Audit), yaitu suatu pemeriksaan umum atas laporan
keuangan yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) yang independen dengan
maksud untuk memberikan opini mengenai kewajaran laporan keuangan secara
keseluruhan.

2. Pemeriksaan Khusus (Special Audit), yaitu suatu bentuk pemeriksaan yang hanya
terbatas pada permintaan auditee yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP)
dengan memberikan opini terhadap bagian dari laporan keuangan yang diaudit, misalnya
pemeriksaan terhadap penerimaan kas perusahaan.

Masih menurut sumber yang sama, menurut Sukrisno Agoes (2004:9), ditinjau dari jenis
pemeriksaan maka jenis-jenis audit dapat dibedakan atas:

1. Audit Operasional (Management Audit) yaitu suatu pemeriksaan terhadap kegiatan


operasi suatu perusahaan, termasuk kebijakan akuntansi dan kebijakan operasional yang
telah ditetapkan oleh manajemen dengan maksud untuk mengetahui apakah kegiatan
operasi telah dilakukan secara efektif, efisien dan ekonomis.

2. Pemeriksaan Ketaatan (Complience Audit) yaitu suatu pemeriksaan yang dilakukan


untuk mengetahui apakah perusahaan telah mentaati peraturan-peraturan dan
kebijakankebijakan yang berlaku, baik yang ditetapkan oleh pihak intern perusahaan
maupun pihak ekstern perusahaan.

3. Pemeriksaan Intern (Internal Audit) yaitu pemeriksaan yang dilakukan oleh bagian
internal audit perusahaan yang mencakup laporan keuangan dan catatan akuntansi
perusahaan yang bersangkutan serta ketaatan terhadap kebijakan manajemen yang telah
ditentukan.

4. Audit Komputer (Computer Audit), yaitu pemeriksaan yang dilakukan oleh Kantor
Akuntan Publik (KAP) terhadap perusahaan yang melakukan proses data akuntansi
dengan menggunakan sistem Elektronic Data Processing (EDP).

Menurut Arens (2008:16-18) terdapat tiga tipe audit yaitu:

1. Audit Operasional (Operational Audit)


Audit operasional bertujuan mengevaluasi efisiensi dan efektivitas setiap bagian dari
prosedur dan metode operasi organisasi. Pada akhir audit operasional, manajemen
biasanya mengharapkan saran-saran untuk memperbaiki operasi.
2. Audit Ketaatan (Compliance Audit)
Audit ketaatan bertujuan untuk menentukan apakah pihak yang diaudit mengikuti
prosedur, aturan, atau ketentuan tertentu yang ditetapkan oleh otoritas yang lebih tinggi.
Hasil audit ketaatan biasanya disampaikan kepada manajemen, bukan kepada pemakai
luar, karena manajemen adalah kelompok utama yang berkepentingan dengan tingkat
ketaatan terhadap prosedur dan peraturan yang digariskan.

3. Audit atas Laporan Keuangan (Financial Statement Audit)


Jenis audit ini bertujuan untuk menentukan apakah laporan keuangan (informasi yang
diverifikasi) telah sesuai dengan kriteria-kriteria tertentu. Umumnya, kriteria yang
berlaku adalah prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum, walaupun auditor mungkin
saja melakukan audit atas laporan keuangan yang disusun dengan menggunakan
akuntansi dasar kas atau beberapa dasar lainnya yang cocok untuk organisasi itu.2

Dalam pelaksanaannya, audit dibagi menjadi beberapa jenis. Yaitu audit yang ditinjau
berdasarkan luas pemeriksaan, audit yang ditinjau berdasarkan bidang pemeriksaan, serta audit
yang ditinjau berdasarkan auditor. Agar lebih jelas, beberapa jenis audit itu adalah:

1. Audit yang ditinjau berdasarkan luas pemeriksaan

Audit yang pertama adalah audit yang ditinjau berdasarkan luas pemeriksaan
dimana audit jenis ini memiliki dua sifat. Yaitu pemeriksaan yang bersifat umum dan
pemeriksaan yang bersifat khusus. Berikut penjelasannya:

a. Audit pemeriksaan umum atau General Audit


Sama seperti namanya, audit pemeriksaan umum adalah pemeriksaan laporan
keuangan yang dilakukan oleh Kantor Audit Pusat atau KAP yang bersifat
independent pada suatu perusahaan. Pemeriksaan ini dilakukan secara
menyeluruh sekaligus memberikan penilaian juga opini tentang kewajaran
laporan keuangan.

b. Audit pemeriksaan khusus atau Special Audit


Lawan dari pemeriksaan umum, audit pemeriksanaan khusus hanya dilakukan
sesuai permintaan dari perusahaan. Audit yang dilakukan pada pemeriksaan
khusus ini juga terbatas tidak umum seperti yang dilakukan pada pemeriksaan
umum. Namun walaupun seperti itu, pengerjaan tetap dilakukan oleh Kantor
Audit Pusat atau KAP.

2
Agoes, Sukrisno 2004. Auditing: Pemeriksaan Akuntan oleh Akuntan Publik”,Edisi 2, LPFE Universitas Indonesia,
Jakarta.
2. Audit yang ditinjau berdasarkan bidang pemeriksaan

Audit selanjutnya adalah audit yang ditinjau berdasarkan bidang pemeriksaannya


dimana bidan yang biasa diperiksa adalah laporan keuangan, operasional, ketaatan, dan
yang lainnya. Berikut adalah penjelasan dari jenis-jenis audit tersebut:

a. Audit Operasional atau Management Audit


Tujuan audit ini adalah untuk mencari tahu apakah kegiatan operasional yang
dilakukan dalam sebuah perusahaan sudah berjalan dengan efisien dan efektif
atau belum. Kegiatan operasional lain yang di audit oleh audit operasional ini
adalah kebijakan akuntansi.

b. Audit Ketaatan atau Compliance Audit


Tujuan dari audit ini adalah untuk mencari tahu apakah perusahaan/organisasi
sudah menaati peraturan yang berlaku atau belum. Peraturan ini bisa
menyangkut peraturan yang ditetapkan oleh perusahaan/organisasi itu sendiri
ataupun peraturan, ketetapan, atau kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah.

c. Audit Laporan Keuangan atau Financal Statement Audit


Tujuan audit ini adalah untuk mencari tahu apakah laporan keuangan yang
dibuat oleh perusahaan sudah sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang
berlaku secara umum atau belum. Audit ini dilakukan dengan cara
mengumpulkan dan melakukan evaluasi terhadap laporan keuangan yang ada.

d. Audit Sistem Informasi


Audit sistem informasi dilakukan oleh KAP atau Kantor Akuntan Pusat yang
hanya dilakukan kepada perusahaan yang data akuntansinya diproses
menggunakan System Elektronik Data Processing (EDP).

e. Audit Forensik
Tujuan dari diadakannya audit forensik adalah untuk mencegah kecurangan
(fraud) yang mungkin terjadi. Audit forensik biasanya juga melakukan
investigasi kriminal, mencari tahu kerugian dari suatu bisnis dan mencari tahu
indikasi kecurangan saat berbisnis atau karyawan.

f. Audit Investigasi
Audit ini biasa dilakukan jika disatu perusahaan terindikasi sebuah
penyimpangan yang karenanya dapat merugikan keuangan pihak lain. Audit
investigasi adalah audit yang mencakup beberapa kegiatan seperti
mengintifikasi (identify), menguji (examine), dan juga mengenali
(recorganized) fakta dan informasi untuk mencari pembuktian atas kejadian
yang sebenarnya terjadi

g. Audit Lingkungan
Keputusan Menteri LH 42 tahun 1994 menerangkan bahwa audit lingkungan
merupakan proses manajemen yang didalamnya menyangkut evaluasi secara
tercatat, obyektif, dan sistematik tentang bagaimana sebuah kinerja
manajemen perusahaan atau organisasi lainnya yang memiliki tujuan untuk
memberikan fasilitas kendali manajemen dalam upaya mengendalikan
dampak lingkungan serta pemanfaatan peraturan UU pengelolaan lingkungan.

3. Audit Yang Ditinjau Berdasarkan Auditor


Audit yang ditinjau berdasarkan auditor atau kelompok pelaksana audit ini terbagi
menjadi tiga macam. Mereka adalah:

a. Auditor Eksternal
Auditor eksternal adalah auditor yang bekerja untuk kantor/lembaga akuntan
publik yang merupakan pihak ke-3 dimana status mereka berada di luar
lembaga atau perusahaan yang mereka audit. Auditor eksternal bekerja secara
obyektif dan bersifat independent.

b. Auditor Internal
Auditor internal adalah auditor yang bekerja untuk perusahaan dimana mereka
bekerja. Mereka bertugas untuk mengawasi asset atau Saveguard of Asset dan
mengawasi aktifitas sehari-hari operasional perusahaan mereka.

c. Auditor Pajak
Di Indonesia, auditor pajak biasanya dilaksanakan oleh Direktorat Jendral
Pajak atau DJP yang tugasnya adalah melakukan ketaatan wajib pajak sesuai
undang-undang yang berlaku.

d. Auditor Pemerintah
Auditor pemerintah adalah auditor yang memiliki tugas untuk menilai
kewajaran sebuah informasi laporan keuangan instansi pemerintahan terhadap
pelaksanaan program dan juga penggunaan aset yang dimiliki pemerintah.3
3
Anonim.2017. Pengertian Dan Jenis Jenis Audit Secara Umum. https://dosenakuntansi.com/pengertian-dan-jenis-
jenis-audit . (16 April 2020).
Sumber :

1. Mulyadi .2013. Auditing Jilid 2. Salemba Empat, Jakarta.


2. Agoes, Sukrisno.2004. Auditing: Pemeriksaan Akuntan oleh Akuntan Publik Edisi 2,
LPFE Universitas Indonesia, Jakarta.
3. Anonim.2017. Pengertian Dan Jenis Jenis Audit Secara Umum.
https://dosenakuntansi.com/pengertian-dan-jenis-jenis-audit . (16 April 2020).
Soal Tanya Jawab.
1. Apakah perbedaan dan persamaan antara audit laporan keuangan , auditkepatuhan , dan
audit operasional ?

Perbedaannya adalah berkaitan dengan efisiensi.


 Audit Laporan KeuanganDilakukan untuk menentukan apakah laporan keuangan
sebagai keseluruhan – yaituinformasi kuantitatif yang akan diperiksa – dinyatakan
sesuai dengan kriteria tertentu yangtelah ditetapkan. Kriteria yang digunakan
adalah SAK.Asumsi yang mendasarinya adalah bahwa laporan – laporan tersebut
akan digunakan olehberbagai pihak untuk berbagai tujuan. Oleh karena itu akan
lebih efisien menggunakansatu auditor untuk melakukan suatu audit dan menarik
kesimpulan yang bias diandalkanoleh berbagai pihak daripada mengharuskan tiap
pemakai laporan melakukan audit secarasendiri – sendiri.
 Audit KepatuhanTujuannya adalah untuk menentukan apakah pihak yang diaudit
telah mengikuti proseduraatau aturan tertentu yang ditetapkan oleh pihak yang
berwenang. Audit kepatuhan untuksuatu perusahaan dapat berupa penentuan
apakah karyawan – karyawan di bidangakuntansi telah mengikuti prosedur –
prosedur yang ditetapkan oleh kontroler perusahaan.
 Audit OperasionalPengkajian (review) atas setiap bagian dari prosedur dan
metode yang diterapkan suatuentitas dengan tujuan untuk mengevaluasi efisiensi
dan efektivitas. Hasil akhirnya beruparekomendasi kepada manajemen untuk
perbaikan operasi.

Persamaannya adalah general audit.

2. Apa Perbedaan Antara Internal Dengan Eksternal Audit?

Auditor internal akan memeriksa isu-isu atau potensi permasalahan dalam perusahaan
sehubungan dengan praktek bisnis dan resikonya, sementara auditor eksternal meneliti
laporan keuangan dan mengeluarkan opini mengenai laporan keuangan tersebut.
Internal audit sebaiknya dilakukan setiap bulan sepanjang tahun sementara eksternal audit
memeriksa hanya setahun sekali.

3. Sebutkan lima contoh audit operasional spesifik yang dapat dilaksakan oleh
auditorinternal dalam sebuah perusahaan manufaktur !

 Mengevaluasi efisiensi dan akurasi pemrosesan transaksi penggajian dengan


systemkomputer yang baru dipasang.
 Mengevaluasi efisiensi, akurasi, dan kepuasan pelanggan atas
pemrosesanpendistribusian surat dan paket oleh perusahaan semacam Federal
Express.
 Mengevaluasi efisiensi aliran informasi dalam pemrosesan penjualan.
 Mengevaluasi relevansi dan kecukupan informasi dalam membuat keputusan
untukmemperoleh aktiva baru.
 Mengevaluasi efisiensi metode produksi yang diterapkan perusahaan.

4. Apa yang dimaksud Audit Kecurangan (Fraud Audit) ?

Semakin banyaknya kecurangan-kecurangan yang terjadi belakangan ini baik dalam


lingkungan bisnis maupun pemerintahan menciptakan permintaan yang besar terhadap
spesialisasi-spesialisasi audit kecurangan. Auditor untuk audit kecurangan ini dilatih
untuk menemukan dan mengkaji kecurangan pegawai dan manajemen. Auditor untuk
audit kecurangan ini tidak hanya dilatih untuk menemukan pihak-pihak di dalam
organisasi, tetapi juga pihak-pihak luar organisasi yang melakukan kecurangan terhadap
organisasi. Contoh, auditor kecurangan yang bekerja untuk pemerintah adalah auditor
yang bekerja di KPK dan juga PPATK.

Anda mungkin juga menyukai