Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH TENTANG LAPORAN KEUANGAN

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Masalah keuangan merupakan salah satu masalah vital bagi setiap perusahaan dalam
perkembagan semua bisnis perusahaan. Salah satu tujuan utama didirikan suatu perusahaan
adalah untuk memperoleh keuntungan yang maksimal. Namun berhasil tidaknya suatu
perusahaan mencari keuntungan dan mempertahankan perusahaanya tergantung pada manajemen
keuangan perusahaan tersebut. Perusahaan harus memiliki kinerja manajemen yang sehat dan
efesien untuk mendapatkan keuntungan atau laba. Oleh sebab itu kinerja keuangan merupakan
hal yang penting bagi setiap perusahaan di dalam persaingan bisnis untuk mempertahankan
perusahaannya.
Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan adalah kunci perusahaan untuk dapat
dikatakan mempunyai kinerja perusahaan yang baik, karena keuntungan merupakan komponen
keuangan sebagai alat untuk menilai baik atau tidaknya kinerja perusahaan. Hal ini akan
mempengaruhi keberlangsungan perusahaan untuk maju dan perusahaan bekerja sama dengan
perusahaan lainnya. Salah satu faktor menunjukkan kinerja perusahaan itu baik atau tidaknya
yaitu dengan hasil laporan keuangan.
Perusahaan perlu menganalisi laporan keuangan karena laporan keungan berguna untuk menilai
kinerja suatu perusahaan tersebut, dan membandingkan kondisi perusahaan dari tahun
sebelumnya dengan tahun yang sekarang apakah perusahaan tersebut meningkat atau tidak
sehingga perusahaan menimbangkan keputusan yang akan diambil untuk tahun yang akan datang
sesuai dengan kinerja perusahaannya. Kinerja adalah sesuatu yang harus dicapai. Jadi kinerja
adalah proses pengkajian secara kritis terhadap keuangan perusahaan untuk memberikan solusi
dalam mengambil suatu keputusan yang tepat dalam suatu periode tertentu.

1.2  Rumusan Masalah
1.2.1        Apa pengertian dari laporan keuangan ?
1.2.2        Pihak – pihak apa saja yang berkepentingan dalam penyusunan laporan keuangan
keuangan ?
1.2.3        Apa saja jenis – jenis laporan keuangan itu ?
1.2.4        Apa saja komponen – komponen laporan keuangan itu ?
1.3  Tujuan
1.3.1        Untuk mengetahui pengertian laporan keuangan
1.3.2        Untuk mengetahui pihak – pihak yang berkepentingan dalam penyusunan laporan
keuangan
1.3.3        Untuk mengetahui jenis – jenis laporan keuangan
1.3.4        Untuk mengetahui komponen – komponen keuangan

BAB II
PEMBAHASAN

1.4  Pengertian Laporan Keuangan


Laporan keuangan adalah suatu laporan yang berguna untuk menyampaikan informasi keuangan
yang dapat dipercaya kepada pihak yang berkepentingan. Laporan keuangan memuat beberapa
hal, diantaranya harta, utang, modal, dan semua pendapatan yang diperoleh serta beban-beban
yang dikeluarkan perusahaan pada periode tertentu dalam rangka untuk mendapatkan laba atau
keuntungan.
Berikut tujuan pembuatan laporan keuangan suatu perusahaan:
a.       Memberikan informasi keuangan mengenai aktiva, kewajiban, dan modal suatu perusahaan
yang dapat dipercaya.
b.      Memberikan informasi tentang jumlah kewajiban, jenis-jenis kewajiban, dan modal.
c.       Memberikan informasi yang bisa dipercaya tentang perubahan aktiva bersih atau neto
(aktiva yang telah dikurangi kewajiban) suatu perusahaan.
d.      Memberikan informasi keuangan yang digunakan oleh pemakai laporan untuk menaksirkan
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba.
e.       Memberikan informasi tentang kinerja manajemen dalam suatu periode dari hasil laporan
keuangan yang disajikan.
Agar tujuan laporan keuangan tersebut dapat dicapai, maka laporan keuangan harus memenuhi
karakteristik kualitatif laporan keuangan sebagai berikut :
a.         Dapat dipahami
Kualitas penting informasi yang ditampung dlam laporan keuangan adalah kemudahannya untuk
segera dapat dipahami oleh pemakai. Dan informasi kompleks yang seharusnya dimasukkan
dalam laporan keuangan tidak dapat dikeluarkan hanya atas dasar pertimbangan bahwa informasi
tersebut terlalu sulit untuk dipahami oleh pemakai.
b.         Relevan
Maksudnya adalah informasi laporan keuangan perusahaan harus relevan untuk memenuhi
kebutuhan pemakai dlam proses pengambilan keputusan.
c.         Keandalan
Informasi laporan keuangan harus memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang
menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang
tulus atau jujur dari yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat
disajikan.
d.        Dapat dibandingkan
Pemakai harus dapat membandingkan laporan keuangan perusahaan antara periode untuk
megidentifikasi kecenderungan posisi dan kinerja keuangan. Pemakai juga harus dapat
membandingkan laporan keuangan antar perusahaan untuk mengevaluasi posisi keuangan,
kinerja serta perubahan posisi keuangan secara relatif.
Dari laporan keuangan akan tergambar kondisi keuangan suatu perusahaan sehinga memudahkan
untuk menilai kinerja manajemen suatu perusahaan yang bersangkutan. Penilaian kinerja
manajemen akan menjadi patokan atau ukuran berhasil atau tidaknya manajemen kebijakan yang
telah digariskan oleh perusahaan.
Jadi, dari laporan keuangan tergambar kinerja manajemen masa lalu yang sekaligus merupakan
gambaran kinerja ke depan. Laporan yang disajikan akan dinilai melalui rasio-rasio keuangan
yang ada, sehingga akan diketahui kondisi keuangan perusahaan yang sesungguhnya.

2.2 Pihak-Pihak yang Berkepentingan dalam Penyusunan Laporan


Pihak-pihak yang berkepentingan dalam laporan keuangan adalah pihak internal dan pihak
eksternal.
a.       Pihak Internal
1.      Pihak Manajemen, berkepentingan langsung dan sangat membutuhkan informasi keuangan
untuk tujuan pengendalian (controlling), pengoordinasian (coordinating) dan perencanaan
(planning) suatu perusahaan.
2.      Pemilik perusahaan, dengan menganalisis laporan keuangannya pemilik dapat menilai
berhasil atau tidaknya manajemen dalam memimpin perusahaan.
b.      Pihak Ekaternal
1)      Investor, penanam modal dan penasihat mereka berkepentingan dengan risiko yang
melekat serta hasil pengembangan dari investasi yang mereka lakukan. Mereka membutuhkan
informasi untuk membantu menentukan apakah harus membeli, menahan, atau menjual investasi
tersebut. Pemegang saham juga tertarik pada informasi yang memungkinkan mereka untuk
menilai kemampuan perusahaan untuk membayar dividen.
2)      Kreditur, merasa berkepentingan terhadap pengembalian/pembayaran kredit yang telah
diberikan kepada perusahaan, mereka perlu mengetahui kinerja keuangan jangka pendek
(likuiditas), dan profitabilitas dari perusahaan.
3)      Pemerintah, pemerintah dan berbagai lembaga yang berada dibawah kekuasaannya
berkepentingan dengan alokasi sumberdaya dan karena itu berkepentingan dengan aktivitas
perusahaan. Mereka juga membutuhkan informasi untuk mengatur aktivitas perusahan,
menetapkan kebijakan pajak, dan sebagai dasar menyusun statistik pendapatan nasional dan
statisti lainnya.
4)      Karyawan, karyawan dan kelompok yang mewakili merekatertarik pada informasi
mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan, juga tertarik dengan informasi untuk~ menilai
kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, imbalan pasca kerja dan kesempatan
kerja.
5)      Masyarakat, perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat daiam berbagai cara.
Misalnya: perusahaan dapat memberikan kontribusi berarti pada perekonomian nasional,
termasuk jumlah orang yang dipekerjakan dan perlindungan kepada penanam modal domestik.
Laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan informasi kecenderungan
(trend) dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan dan rangkaian aktivitasnya.
6)      Pemasok dan kreditor usaha lainnya : pemasok dan kreditor usaha lainnya tertarik dengan
informasi yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang kewajibannya
akan dibayar pada saat jatuh tempo. Kreditor usah berkepentingan pada perusahaan dalam
tenggang waktu yang lebih pendek daripada pemberi pinjaman kecuali kalau sebagai pelanggan
utam rnereka bergantung pada kelangsungan hidup perusahaan.
7)      Pelanggan, para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan
hidup perusahaan, terutama kalau mereka terlibat dalam perjanjian jangka panjang dengan, atau
bergantung pada perusahaan.

2.3 Jenis-Jenis Laporan Keuangan


a. Neraca
Laporan keuangan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada waktu tertentu. Neraca
menyajikan dalam data historikal aktiva yang merupakan sumber operasi perusahaan yang
dijalankan, utang yaitu kewajiban perusahaan, dan modal dari pemegang saham perusahaan.
b.      Laporan Laba Rugi
Laporan keuangan yang berisikan informasi tentang keuntungan atau kerugian yang diderita oleh
perusahaan dalam satu periode tertentu. Pada laporan ini menyajikan data pendapatan sebagai
hasil usaha perusahaan dan beban sebagai pengeluaran operasional perusahaan.
c.       Laporan Perubahan Posisi Keuangan
Biasanya disebut daftar sumber dan penggunaan dana, menunjukkan asal kas diperoleh dan
bagaimana digunakannya. Laporan perubahan posisi keuangan menyediakan latar belakang
historis dari pola aliran dana. Laporan ini terbagi menjadi dua yaitu; Laporan Perubahan Modal
Kerja dan Laporan Arus Kas. Laporan Perubahan Modal Kerja menyajikan data-data aktiva
lancar dan utang lancar, sedangkan Laporan Arus Kas menyajikan data-data mengenai arus kas
dari kegiatan operasional, kegiatan investasi, kegiatan keuangan/pembiayaan, dan saldo kas
awal, serta saldo kas akhir.
d.      Catatan dan laporan lain sebagai penjelasan bagi laporan keuangan
Catatan dan laporan lain merupakan bagian integral yang tak terpisahkan dari laporan keuangan.
Catatan-catatan ini tergantung pada kebijakan akuntansi yang digunakan pada waktu
mempersiapkan laporan keuangan dan memberi tambahan detail mengenai beberapa bagian di
laporan keuangan. Misalnya, Laporan Harga Pokok Produksi, Laporan Perubahan Modal atau
Laba Ditahan, Laporan Kegiatan Keuangan.

2.4 Komponen Laporan Keuangan


a. Neraca
Seperti yang dijelaskan sebelumnya neraca merupakan laporan keuangan yang menunjukkan
posisi harta, utang, dan modal perusahaan pada saat tertentu. Neraca dapat dibuat untuk
mengetahui kondisi keuangan perusahaan dalam waktu tertentu setiap saat dibutuhkan.
Secara garis besar neraca menggambarkan jumlah harta di posisi aktiva dan jumlah utang serta
modal (ekuitas) di posisi pasiva. Komponen harta yang tergambar di posisi aktiva adalah sebagai
berikut :
1)      Aktiva lancar terdiri dari :
a)      Kas
b)      Bank (rekening, giro, dan tabungan)
c)      Deposito berjangka
d)     Surat-surat berharga
e)      Piutang atau kredit yang diberikan
f)       Persediaan
g)      Biaya yang dibayar dimuka
h)      Pendapatan yang masih harus diterima
i)        Dan aktiva lancar lainnya.
2)      Penyertaan
3)      Aktiva tetap terdiri dari :
a)      Aktiva tetap berwujud, yaitu : tanah, mesin, bangunan, peralatan, akumulasi penyusutan,
dan aktiva tetap lainnya.
b)      Atifa tetap tida berwujud, yaitu : goodwill, hak cipta, lisensi, dan merek dagang.
4)      Aktiva lainnya terdiri dari :
a)      Gedung dalam proses
b)      Tanah dalam penyelesaian
c)      Piutang jangka panjang
d)     Uang jaminan
e)      Uang muka investasi
Komponen utang serta modal tergambar dalam posisi pasiva sebagai berikut :
1)      Utang lancar (kewajiban jangka pendek) terdiri dari :
a)      Utang dagang
b)      Utang wesel
c)      Utang bank
d)     Utang pajak
e)      Biaya yang masih harus dibayar
f)       Utang sewa guna usaha
g)      Utang dividen
h)      Utang lancar lainnya
2)      Utang jangka panjang terdiri dari :
a)      Utang hipotek
b)      Utang obligasi
c)      Utang bank jangka panjang
d)     Utang dari lembaga keuangan jangka panjang
e)      Dan lainnya.
3)      Ekuitas terdiri dari :
a)      Modal saham
b)      Agio saham
c)      Laba ditahan
d)     Modal sumbangan

b.      Laporan Rugi Laba


Laporan rugi laba adalah laporan yang menunjkkan jumlah pendapatan yang diperoleh dan
biaya-biaya yang dikeluarkan dalam suatu periode tertentu. Biasanya laporan rugi laba
dikeluarkan setiap setahun sekali,yaitu pada akhir tahun buku.
Komponen rugi laba antara lain :
1)      Penjualan
2)      Harga pokok penjuanalan
3)      Laba kotor
4)      Biaya operasi terdiri dari :
a)      Biaya umum
b)      Biaya penjualan
c)      Biaya sewa
d)     Biaya administrasi
5)      Laba kotor operasional
6)      Penyusunan
7)      Pendapatan bersih operasi
8)      Pendapatan lainnya
9)      Laba sebelum bunga dan pajak
10)   Biaya bunga terdiri dari :
a)      Bunga wesel
b)      Bunga bang
c)      Bunga hipotek
d)     Bnga obligasi
e)      Bunga lainnya
11)  Laba sebelum pajak
12)  Pajak
13)  Laba sesudah bunga dan pajak
14)  Laba perlmbar saham
c.       Laporan perubahan modal
Laporan perubahan modal atau Statement Of Owners Capital merupakan salah satu bentuk
laporan keungan yang memberikan informasi tentang penyebab bertambah atau berkurangnya
modal selama dalam masa periode tertentu.
Di dalam laporan perubahan modal terdapat beberapa komponen diataranya :
1)      Modal awal : Keseluruhan dana yang di investasikan kedalam perusahan yang digunakan
untuk menunjang pengoperasian perusahan pada saat awal perusahan tersebut baru berdiri atau
posisi modal awal perusahan pada awal bulan pada tahun yang bersangkutan.
2)      Laba / rugi : Selisih dari bersih antara total pendapatan dengan total biaya.
3)      Prive : Penarikan sejumlah dana oleh pemilik perusahan yang digunakan untuk keperluan
di luar kegiatan / operasional perusahaan atau yang digunakan untuk keperluan pribadi.
4)      Modal akhir : Keseluruhan dana yang merupakan hasil akhir dari penambahan modal awal
ditambah dengan laba (jika mengalami keuntungan) atau pengurangan modal awal dikurangi rugi
usaha (Jika mengalami kerugian) kemudian dikurangi dengan total prive dan hasil merupakan
modal akhir.
Jadi, Uunsur yang termasuk di dalam laporan perubahan modal terdiri dari Investasi awal atau
modal awal, laba-rugi selama periode yang bersangkutan, prive penarikan modal oleh pemilik
dan modal akhir.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode
akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan
keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan.
Berikut tujuan pembuatan laporan keuangan suatu perusahaan:
a.       Memberikan informasi keuangan mengenai aktiva, kewajiban, dan modal suatu perusahaan
yang dapat dipercaya.
b.      Memberikan informasi tentang jumlah kewajiban, jenis-jenis kewajiban, dan modal.
c.       Memberikan informasi yang bisa dipercaya tentang perubahan aktiva bersih atau neto
(aktiva yang telah dikurangi kewajiban) suatu perusahaan.
d.      Memberikan informasi keuangan yang digunakan oleh pemakai laporan untuk menaksirkan
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba.
e.       Memberikan informasi tentang kinerja manajemen dalam suatu periode dari hasil laporan
keuangan yang disajikan.
Agar tujuan laporan keuangan tersebut dapat dicapai, maka laporan keuangan harus memenuhi
karakteristik kualitatif laporan keuangan sebagai berikut :
a.       Dapat dipahami
b.      Relevan
c.       Keandalan
d.      Dapat dibandingkan
Jadi, dari laporan keuangan tergambar kinerja manajemen masa lalu yang sekaligus merupakan
gambaran kinerja ke depan. Laporan yang disajikan akan dinilai melalui rasio-rasio keuangan
yang ada, sehingga akan diketahui kondisi keuangan perusahaan yang sesungguhnya.
Pihak-pihak yang berkepentingan dalam laporan keuangan adalah pihak internal dan pihak
eksternal.
a.       Pihak Internal
1)      Pihak Manajemen, berkepentingan langsung dan sangat membutuhkan informasi keuangan
untuk tujuan pengendalian (controlling), pengoordinasian (coordinating) dan perencanaan
(planning) suatu perusahaan.
2)      Pemilik perusahaan, dengan menganalisis laporan keuangannya pemilik dapat menilai
berhasil atau tidaknya manajemen dalam memimpin perusahaan.
b.      Pihak Ekaternal
1)      Investor
2)      Kreditur
3)      Pemerintah
4)      Karyawan

Jenis-Jenis Laporan Keuangan :


a.       Neraca
b.      Laporan Laba Rugi
c.       Laporan Perubahan Posisi Keuangan
d.      Catatan dan laporan lain sebagai penjelasan bagi laporan keuangan.
Komponen Laporan Keuangan :
a.       Neraca
b.      Laporan rugi laba
c.       Laporan perubahan modal

DAFTAR PUSTAKA

Wikipedia. “Pengertian Laporan Keuangan”. http://id.wikipedia.org/wiki/Laporan_keuangan.


Diakses oleh Annesa El Kharisma dan Annisa Fadhilla pada tanggal 24 April 2014.
Society Kamaru, 2013. “Kumpulan Materi Para Penuntut
Ilmu”. http://societykamaru.blogspot.com/2013/04/jenis-jenis-laporan-keuangan-
menurut_5.html. Diakses oleh Annisa Fadhilla dan Fauzul Fakhri pada tanggal 24 April 2014.
Kuddy, Aprianto, 2010. “Pihak-Pihak yang berkepentingan Terhadap Laporan
Keuangan”. http://apriantokuddy.blogspot.com/2010/07/pihak-pihak-yang-
berkepentingan_06.html. Diakses oleh Chyntia Fatika dan Ulfa Rahmadia pada tanggal 24 April
2014.
Kasmir, 2011. “Kewirausahaan”. Raja Grafindo Persada : Jakarta. Diakses oleh Fauzul Fakhri
dan Chyntia Fatika pada tanggal 24 April 2014.
Makalah Analisis Laporan Keuangan. http://cafe-ekonomi.blogspot.com/2009/06/makalah-
analisis-laporan-keuangan.html. Diakses oleh Annisa Fadhilla dan Ulfa Rahmadia pada tanggal
24 April 2014.
Komunitas MK Kalsel, 2010. “Pengertian dan Komponen Laporan
Keuangan”. http://komunitasmkp2kpkalsel.blogspot.com/2010/11/pengertian-komponen-
laporan-keuangan.html. Diakses oleh Annesa El Kharisma pada tanggal 26 April 2014.
BAB I
PENDAHULUAN
 
1.1          Latar Belakang Masalah
Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode
akuntansi yang dapat digunakan untuk mengetahui kinerja perusahaan tersebut. Laporan
keuangan biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan
perubahan posisi keuangan.

1.2       Tujuan Penulisan

1. Dapat mengetahui isi dari laporan keuangan


2. Mengetahui pemakai laporan keuangan
 

1.3       Ruang Lingkup Masalah

1. Pengertian laporan keuangan


2. Laporan keuangan terdiri dari apa saja
 

1.4       Landasan Teori

Myer dalam bukunya Financial Statement Analisis yang mengatakan laporan keuangan itu
adalah dua daftar yang disusun oleh akuntan pada akhir periode untuk suatu perusahaan. Kedua
daftar itu berupa neraca atau daftar posisi keuangan dan daftar pendapatan atau rugi-laba.
Namun, sudah menjadi kebiasaan bagi perusahaan untuk menambah daftar ketiga, yaitu daftar
surplus atau laba yang tidak dibagikan (Munawir, 1992:5). Laporan keuangan pada perusahaan
merupakan hasil akhir dari kegiatan akuntansi yang mencerminkan kondisi keuangan dari hasil
operasi perusahaan.

1.5       Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang kami gunakan adalah mengutip informasi dari
buku – buku yang terkait dengan materi makalah. Kami juga mengambil informasi dari tulisan –
tulisan yang di posting melalui internet untuk memperkaya isi makalah kami.

1.6       Sistematika Penulisan

1. BAB I : Pendahuluan berisi latar belakang masalah, tujuan penulisan, ruang lingkup
masalah, landasan teori, metode pengumpulan data, dan sistematika
2. BAB II : Pembahasan berisi pokok – pokok bahasan.
3. BAB III : Penutup.
 

BAB II
PEMBAHASAN
 
2.1   Laporan Keuangan (Financial Statements)

Laporan keuangan adalah informasi keuangan yang disajikan dan disiapkan oleh manajemen dari
suatu perusahaan kepada pihak internal dan eksternal, yang berisi seluruh kegiatan bisnis dari
suatu kesatuan usaha yang merupakan salah satu alat pertanggungjawaban dan komunikasi
manajemen kepada pihak-pihak yang membutuhkannya. Laporan keuangan terdiri dari:

1. Neraca, yang menggambarkan posisi keuangan dari suatu kesatuan usaha yang
merupakan keseimbangan antara aktiva, utang, dan modal pada suatu periode tertentu.
2. Laporan laba rugi merupakan ikhtisar dari seluruh pendapatan dan beban dari suatu
kesatuan usaha untuk satu periode tertentu.
3. Laporan perubahan ekuitas adalah laporan perubahan modal dari satu kesatuan usaha
selama satu periode tertentu, yang meliputi laba komprehensif, investasi, dan distribusi dari
dan kepada pemilik.
4. Laporan arus kas berisi rincian seluruh penerimaan dan pengeluaran kas baik yang
berasal dari aktivitas operasional, investasi, dan pendanaan dari satu kesatuan usaha selama
satu periode tertentu.
5. Catatan atas laporan keuangan berisi informasi yang tidak dapat diungkapkan dalam
keempat laporan keuangan diatas yang mengungkapkan seluruh prinsip, prosedur, metode,
dan tekhnik yan diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan tersebut.
Laporan keuangan memuat informasi yang bersifat keuangan seperti jumlah aktiva, kewajiban,
modal, pendapatan, biaya, dan arus kas. Informasi yang bersifat keuangan diambil dari rinkasan
transaksi yang terjadi selama satu periode.

2.2   Unsur – unsur dalam Laporan Keuangan


Menurut Statement of Financial Accountin Concept (SFAC) Nomor 6 tentang “Elements of
Financial Statements” sebagai berikut:

 Assets, merupakan manfaat sumber daya ekonomi dimasa akan datnag yan cukup pasti,
yang diperoleh atau dikuasai oleh satu kesatuan usaha, sebagai akibat dari transaksi di masa
lalu.
 Liability, merupakan pengorbanan sumber ekonomik masa datang yang cukup pasti yang
timbul dari kewajiban saat ini dari suatu kesatuan usaha untuk mentransfer asset atau
menyerahkan jasa kepada satu kesatuan usaha lain di masa akan datang, sebagai akibat
transaksi di masa lalu.
 Equity, merupakan asset bersih yan residual interest terhadap asset satu kesatuan usaha
yang gmasih ada setelah seluruh asset dikurangi kewajibannya. Dalam suatu organisasi
bisnis merupakan hak kepemilikan.
 Investment by owner, merupakan kenaikan ekuitas suatu kesatuan usaha sebagai akibat
dari transfer sesuatu yang bersumber dari pemilik, atau dari satu kesatuan usaha lain untuk
memperoleh atau menambah hak kepemilikan pada perusahaan.
 Distribution to owner, merupakan penururnan ekuitas sebagai akibat adanya transfer
aktiva, pemberian jasa, atau pelunasan kewajiban oleh satu kesatuan usaha kepadapemilik.
 Comprehensive income, merupakan kenaikan net asset suatu kesatuan usaha dalam
periode tertentu, yang diakibatkan oleh seluruh transaksi dan kejadian kecuali dari investasi
dan distribusi kepada pemilik.
 Revenue, merupakan setiap cash inflow, atau kenaikan asset, penurunan kewajiban atau
kombinasi keduanya, yang terjadi melalui pengiriman barang, produksi barang, penjualan
jasa atau aktivitas lainnya yang merupakan aktivitas utama perusahaan.
 Expenses, merupakan setiap cash outflow, atau pemakaian asset atau timbulnya
kewajiban ataupun kombinasi dari keduanya dalam rangka pengiriman baran, produksi
barang, penjualan jasa atau aktivitas lainnya yang merupakan aktivitas utama perusahaan.
 Gains, merupakan kenaikan net asset yang diakibatkan dari transaksi –transaksi yang
sifatnya insidential atau peripheral atau jarang terjadi, serta semua transaksi yang
memengaruhi perusahaan kecuali yan berasal dari revenue dan investasi para pemilik.
 Losses, yaitu penurunan net asset karena adanya transaksi yan bersifat insidential atau
peripheral atau jarang terjadi serta semua transaksi lain yang memengaruhi perusahaan,
kecuali yan berasal dari timbulnya beban (expenses) dan distribusi kepada pemilik.
 

2.3   Pengguna Laporan Keuangan

Kelompok – kelompok yang berkepentingan terhadap laporan aktivitas sebuah organisasi yang
berorientasi profit juga akan memengaruhi penyusunan standar akuntansi. Kelompok pengguna
ini dapat diklasifikasikan sebagai pengguna langsung dan tidak langsung.

1. Pengguna langsung meliputi:


 Pemilik dan pemegang saham perusahaan
 Pemberi pinjaman (kreditor) dan pemasok
 Manajemen perusahaan
 Dinas perpajakan
 Organisasi pekerja
 Pelanggan
1. Pengguna tidak langsung meliputi:
 Analisis dan konsultan keuangan
 Pasar saham
 Pengacara
 Otoritas yang terkait dengan regulasi
 Kalangan berita keuangan dan agen – agen penyaji laporan
 Asosiasi dagang
 Serikat pekerja
 Competitor
 Masyarakat umum
 Departemen pemerintahan lainnya
Pengguna langsung maupun tidak langsung masing – masing memiliki tujuan yang berbeda dan
saling bertentangan. Oleh karenanya, kedua kelompok tersebut memiliki kebutuhan informasi
yan berbeda. Untuk itu, ada tiga bentuk laporan keuangan yang mungkin dapat dipersiapkan:

 Laporan keuangan bertujuan umum yang memenuhi kebutuhan umum seperti pengguna.
Dalam desain laporan keuangan yang disajikan dalam laporan tahunan, akuntan berasumsi
bahwa laporan tersebut memenuhi kebutuhan yang bersifat umum.
 Laporan keuangan bertujuan khusus, yang memenuhi kebutuhan spesifik suatu
kelompok.
 Bentuk pengungkapan berbeda yang disajikan untuk masing-masing kelompok yang
berbeda. Apapun bentuk laporan yang digunakan, sebagian besar pengguna yang melakukan
tekanan yang memenaruhi pengembangan prinsip-prinsip akuntansi dengan berbagai cara
agar tujuan mereka terpenuhi.
 

 DAFTAR PUSTAKA
1. Yadiati, Winwin.2007. Teori Akuntansi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
KATA PENGANTAR

                        Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat tuhan yang maha esa karena berkat limpahan
rahmat dan karunia-nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. makalah
ini membahas tentang ”Laporan keuangan”

Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi
dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Olehnya itu, penulis mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Laporan keuangan dapat dengan jelas memperlihatkan gambaran kondisi keuangan dari
perusahaan. Laporan keuangan yang merupakan hasil dari kegiatan operasi normal perusahaan akan
memberikan informasi keuangan yang berguna bagi entitas-entitas di dalam perusahaan itu sendiri
maupun entitas-entitas lain di luar perusahaan oleh karena itu untuk  mengetahui Kinerja laporan
keuangan tersebut kita memerlukan suatu analisis, analisis-analisis ini lah yang harus dipahami oleh kita
baik sebagai manajemen perusahaan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan ataupun sebagai investor
jika kita ingin menginvestasikan harta kita terhadap suatu perusahaan.

Oleh karena itu untuk Membantu penganalisis agar mengetahui keadaan dan perkembangan
keuangan perusahaan kita bisa menggunakan analisis rasio seperti : rasio aktivitas, rasio likuiditas, rasio
provitabilitas, dan rasio harga pasar selain itu bisa juga digunakan analisis lain seperti sistem du pont,
common size, perbandingan dan sebagainya untuk menganalisa suatu perusahaan tersebut.

Oleh sebab itu maka diperlukanlah pemahaman yang matang untuk mengkaji laporan keuangan
suatu perusahaan untuk melakukan tindakan atau pun pengambilan keputusan.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1.Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi keuangan mengenai suatu badan usaha
yang akan dipergunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan sebagai bahan pertimbangan di dalam
pengambilan keputusan-keputusan ekonomi.

Laporan keuangan bagi pihak manajemen perusahaan berfungsi sebagai laporan pertanggung
jawaban keuangan pada pemilik modal. Bagi pemilik modal, laporan keuangan berfungsi untuk
megevaluasi kinerja manajer perusahaan selama satu periode. Dengan adanya laporan keuangan ini,
manajer perusahaan akan bekerja semaksimal mungkin agar kinerjanya dinilai baik.

Pada akhir periode, perusahaan akan membuat laporan keuangan. Akhir periode bisa tiap akhir
bulan atau tiap akhir tahun. Laporan keuangan untuk disampaikan kepada pihak luar perusahaan
umumnya dibuat tiap akhir tahun. Pihak luar perusahaan antara lain:

a.       Investor

b.      Karyawan

c.       Pemberi Pinjaman

d.      Pemasok dan Kreditor usaha lainnya

e.       Pelanggan

f.       Pemerintah

g.      Masyarakat
Laporan keuangan memuat informasi yang bersifat keuangan seperti jumlah aktiva, jumlah
kewajiban, jumlah modal, jumlah pendapatan, jumlah biaya dan arus kas. Informasi yang bersifat
keuangan diambil dari ringkasan transaksi yang terjadi selama satu periode.

2.2.Tujuan Laporan Keuangan

Tujuan laporan keuangan digolongkan sebagai berikut :

1.      Tujuan khusus

Tujuan khusus dari laporan keuangan adalah menyajikan laporan posisi keuangan, hasil usaha dan
perubahan posisi keuangan lainnya secara wajar dan sesuai dengan GAAP.

2.      Tujuan umum

Adapun tujuan umum dari laporan keuangan disebutkan sebagai berikut :

a.       Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber-sumber ekonomi dan kewajiban perusahaan.

b.      Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber kekayaan bersih yang berasal dari kegiatan
usaha dalam mencari laba.

c.       Memberikan informasi keuangan yang dapat digunakan untuk menaksir potensi perusahaan dalam
menghasilkan laba.

d.      Memeberikan informasi yang diperlukan lainnya tentang perubahan harta dan kewajiban.

e.       Mengungkapkan informasi relevan lainnya yang dibutuhkan para pemakai laporan.

3.      Tujuan kualitatif

Adapun tujuan kualitatif yang dirumuskan APB Statements No. 4 adalah sebagai berikut :

a.       Relevance yaitu memilih informasi yang benar-benar dapat membantu pemakai laporan dalam proses
pengambilan keputusan.

b.      Understandability yaitu informasi yang dipilih untuk disajikan bukan saja yang penting tetapi juga harus
informasi yang dimengerti para pemakainya.

c.       Verifiability hasil akuntansi itu harus dapat diperiksa oleh pihak lain yang akan menghasilkan pendapat
yang sama. Dengan kata lain ukurannya harus ada.

d.      Neutrality yaitu laporan akuntansi itu netral terhadap pihak-pihak yang berkepentingan. Informasi
dimaksudkan untuk pihak umum bukan pihak-pihak tertentu saja.
e.       Timeliness yaitu laporan akuntansi hanya bermanfaat untuk pengambilan keputusan apabila diserahkan
pada saat yang tepat.

f.       Comparability yaitu informasi akuntansi harus dapat saling dibandingkan artinya akuntansi harus
memiliki prinsip yang sama baik untuk suatu perusahaan maupun perusahaan lain.

g.      Completeness yaitu informasi akuntansi yang dilaporkan harus mencakup semua kebutuhan yang layak
dari para pemakai.

Dua belas tujuan laporan keuangan menurut laporan “Trueblood Committee” adalah sebagai berikut :

a.       Menyediakan informasi untuk pembuatan keputusan-keputusan ekonomi

b.      Menyajikan informasi terutama pada para pemakai yang memiliki otoritas, kemampuan atau sumber-
sumber yang terbatas dalam memperoleh informasi dan mereka menyandarkan diri pada laporan
keuangan sebagai sumber utama informasi tentang kegiatan ekonomi perusahaan.

c.       Menyediakan informasi yang dapat dipakai oleh para investor dan kreditor untuk memprediksi,
membandingkan dan mengevaluasi aliran kas potensial untuk mereka dalam ukuran jumlah, waktu dan
hubungannya dengan ketidak pastian.

d.      Menyediakan informasi kepada para pemakai untuk prediksi, perbandingan dan evaluasi earning power
perusahaan.

e.       Menyediakan informasi yang dapat dipakai dalam menilai kemampuan manajemen untuk
memanfaatkan pemakaian sumber-sumber secara efektif dalam mencapai tujuan perusahaan.

f.       Menyediakan informasi factual dan interpretatif tentang transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian yang
lain digunakan untuk prediksi, perbandingan dan evaluasi earning power perusahaan. Dasar anggapan
yang mendasari interpretasi, evaluasi, prediksi atau estimasi akan diungkapkan.

g.      Menyediakan laporan posisi keuangan yang dapat dipakai untuk prediksi, pembandingan dan evaluasi
earning power perusahaan. Laporan tersebut akan menyediakan informasi yang berhubungan dengan
transaksi perusahaan dan kejadian-kejadian lainnya yang merupakan bagian siklus earning tidak lengkap.
Nilai saat ini (current value) juga akan dilaporkan jika terdapat perbedaan yang signifikan dengan harga
perolehan historical (historical cost). Aktiva dan hutang akan dikelompokkan atau dipisahkan oleh
ketidakpastian relatif dari jumlah dan waktu realisasi prospektif atau likuidasi.

h.      Menyediakan laporan earning periodik yang bermanfaat untuk prediksi, perbandingan evaluasi earning
power perusahaan. Hasil bersih siklus earning yang komplit dan hasil kegiatan perusahaan dalam
perkembangan yang diakui kearah penyelesaian siklus yang belum selesai akan dilaporkan. Perubahan
dalam nilai yang digambarkan dalam laporan keberhasilan posisi keuangan juga akan dilaporkan, tetapi
secara terpisah, sejak mereka membedakan ukuran kepastian realisasinya.
i.        Menyediakan laporan kegiatan keuangan yang bermanfaat untuk prediksi, perbandingan dan evaluasi
earning power perusahafakan. Laporan ini akan melaporkan sebagian besar aspek-aspek faktual
transaksi perusahaan yang mempunyai atau diharapkan mempunyai konsekuensi kas yang signifikan.
Laporan ini akan melaporkan data yang memerlukan judgment minimal dan interpretasi oleh pihak
penyusun.

j.        Menyajikan informasi yang bermanfaat untuk proses prediktif. Peramalan keuangan akan disajikan jika
peramalan tersebut akan meningkatkan realibilitas prediksi para pemakai.

k.      Lembaga pemerintahan dan organisasi tidak bertujuan laba adalah untuk menyediakan informasi yang
bermanfaat untuk menilai efektifitas pengelolaan sumber-sumber dalam mencapai tujuan organisasi.
Pengukuran prestasi akan dikuantitaskan dalam ukuran tujuan-tujuan yang diidentifikasikan.

l.        Melaporkan kegiatan perusahaan yang mempengaruhi masyarakat. Dalam hal ini adalah pengaruh yang
dapat ditentukan, dijelaskan atau diatur dan sifatnya penting untuk menentukan peranan perusahaan
dalam lingkungan sosialnya.

2.3.Jenis Laporan Keuangan

Setelah transaksi yang terjadi didalam perusahaan dicatat dalam persamaan dasar akuntansi,
kemudian ringkasan transaksi tersebut dilaporkan kepada pihak luar perusahaan yang memerlukannya.

Laporan keuangan menurut Pernyataan Standar Laporan Keuangan No. 1 Tahun 2002 (PSAK No 1
Tahun 2002) terdiri dari:

a.       Neraca.

b.      Laporan Laba-Rugi.

c.       Laporan perubahan ekuitas

d.      Laporan arus kas

e.       Catatan atas laporan keuangan.

2.4.Komponen-Komponen Laporan Keuangan

2.3.1 Neraca

Dalam sistem tatabuku dobel yang mula-mula diajarkan oleh pendeta Italia Paciollo pada tahun
1494, neraca itu asal mulanya hanya dipergunakan untuk menyatakan bahwa pembukuan perusahaan
telah “ditutup” dan membuktikan bahwa ada keseimbangan antara debit dan kredit[5]. Baru pada akhir
abad ke 18, orang mulai menyusun suatu neraca berdasarkan urutan-urutan yang kita kenal sekarang.
Lazimnya aktiva dan pasiva disusun berdasarkan urutan menurut likwiditas, artinya disusun menurut
kemungkinan untuk mentransformasikan aktiva-aktiva tersebut menjadi uang tunai.

Daftar yang memuat informasi secara terperinci semua aktiva, kewajiban perusahaan serta modal
pemilik pada waktu tertentu disebut neraca (balance sheet). Waktu tertentu bisa akhir bulan, akhir
triwulan, akhir tahun dan waktu tertentu lainnya.

Bentuk neraca ada dua bentuk yaitu bentuk skontro (account form) dan bentuk laporan (report
form). Dalam neraca bentuk skontro, Aktiva disajikan disebelah kiri sedangkan kewajiban dan modal
disajikan disebelah kanan. Dalam neraca bentuk laporan, Aktiva disajikan paling atas sedangkan
kewajiban dan modal disajikan bawahannya.

Komponen-komponen neraca dapat digolongkan sebagai berikut :

a.       Aktiva (Asset)

Committee on Terminology (1953 hlm. 26) mendefinsikan aktiva adalah “Sesuatu yang disajikan di
saldo debet yang akan dipindahkan setelah tutup buku sesuai dengan prinsip akuntansi (bukan karena
saldo negative yang akan dinilai sebagai utang), saldo debet ini merupakan hak milik atau nilai yang
dibeli atau pengeluaran yang dibuat untuk mendapatkan kekayaan di masa yang akan datang”.

Aktiva dibagi menjadi dua kelompok yaitu aktiva lancar dan aktiva tetap. Pengelompokkan aktiva
ke dalam aktiva lancar dan aktiva tetap di atur dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 1
tahun 2002 (PSAK No. 1 tahun 2002).

1)      Aktiva Lancar (Current Assets)

Aktiva lancar (current assets) adalah aktiva yang secara normal ditranformasikan menjadi kas
dalam jangka waktu setahun atau sebelum berakhirnya siklus produksi (jika siklus ini melebihi jangka
waktu setahun).

Yang termasuk kedalam aktiva lancar antara lain kas, piutang usaha, wesel tagih, persediaan
barang, suplai toko, suplai kantor, biaya dibayar dimuka, pendapatan yang akan diterima, investasi
jangka pendek.

2)      Aktiva Tetap (Fixed Assets)

Aktiva tetap (fixed assets) adalah aktiva yang dipergunakan dalam perusahaan dan mempunyai
kegunaan yang melebihi satu masa pembukuan.
Yang termasuk kedalam aktiva tetap antara lain peralatan, kendaraan, bangunan/gedung dan
tanah.

b.      Kewajiban (Liabilities)

Definisi dari entity theory yaitu “Kewajiban adalah saldo kredit atau jumlah yang harus
dipindahkan dari saat tutup buku ke periode tahun berikutnya berdasarkan pencatatanyang sesuai
dengan prinsip akuntansi (saldo kredit bukan akibat saldo negatif aktiva”.

Kewajiban dibagi menjadi dua kelompok yaitu kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka
panjang. Pengelompokkan kewajiban jangka panjang diatur dalam Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan No. 1 tahun 2002 (PSAK No. 1 tahun 2002).

1)      Kewajiban Jangka Pendek

Kewajiban jangka pendek adalah kewajiban-kewajiban yang akan jatuh tempo dalam satu tahun
atau dalam siklus kegiatan normal perusahaan. Kewajiban/hutang lancar meliputi hutang dagang,
hutang wesel, hutang bank, hutang gaji, bunga dan lain-lain.

Yang termasuk kedalam kelompok kewajiban jangka pendek antara lain utang usaha, wesel bayar,
semua pendapatan yang diterima dimuka, semua biaya yang belum dibayar dan kewajiban jangka
panjang yang akan jatuh tempo dua belas bulan setelah tanggal neraca.

2)      Kewjiban Jangka Panjang

Kewajiban jangka panjang adalah hutang yang jatuh temponya lebih dari satu tahun digolongkan
ke dalam kewajiban jangka panjang. Contohnya adalah hutang obligasi, hutang bank dan lain-lain.

Yang termasuk kedalam kelompok kewajiban jangka panjang antara lain hutang hipotek dan
pinjaman obligasi.

c.       Modal (Equity)

Modal (equity) adalah “suatu hak yang tersisa atas aktiva suatu lembaga (entity) setelah
dikurangi kewajibannya”. Dalam perusahaan equity adalah modal pemilik. Definisi ini cenderung
menganut propriety theory.

2.3.2 Laporan Laba-Rugi


Laba-rugi yaitu laporan yang memuat informasi mengenai pendapatan dan beban yang terjadi
selama satu periode tertentu dalam suatu perusahaan. Satu periode tertentu misalnya satu bulan, satu
semester dan satu tahun. Selisih antara pendapatan dengan beban disebut laba bersih (net income) atau
rugi bersih (net loss). Apabila pendapatan lebih besar dari beban maka selisihnya disebut laba bersih,
tetapi apabila pendapatan lebih kecil dari beban maka selisihnya disebut rugi bersih.

Komponen-komponen laba-rugi adalah sebagai berikut :

a.       Penjualan

b.      Harga pokok penjualan

c.       Laba bruto

d.      Beban usaha

e.       Laba usaha

f.       Pendapatan dan beban lain-lain

g.      Laba sebelum pos luar biasa

h.      Pos luar biasa

i.        Pengaruh kumulatif dari perubahan prinsip akuntansi

j.        Laba sebelum pajak penghasilan

k.      Pajak penghasilan

l.        Laba bersih

2.3.3 Laporan Perubahan Modal

Laporan perubahan modal yaitu laporan mengenai perubahan modal pemilik suatu perusahaan
selama satu periode misalnya satu bulan, satu semester atau satu tahun. Dari laporan ini dapat
diketahui apakah modal pemilik bertambah atau berkurang bila dibandingkan dengan modal pemilik
sebelumnya. Adapun penyebabnya bertambahnya modal pemilik yaitu :
a.       Perusahaan memperoleh laba bersih

b.      Adanya investasi tambahan dari pemilik perusahaan.

Sedangkan penyebab berkurangnya modal pemilik yaitu :

a.       Perusahaan menderita rugi

b.      Adanya pengambilan pribadi (prive) oleh pemilik

Laporan perubahan modal harus memuat informasi berikut :

a.       Modal pada awal periode

b.      Laba atau rugi selama satu periode

c.       Tambahan modal dari investasi pemilik

d.      Pembagian laba kepada pemilik

e.       Laba atau rugi yang tidak dibagikan pada periode sebelumnya

2.3.4 Laporan Arus Kas

Laporan arus kas adalah laporan yang memuat informasi mengenai ringkasan penerimaan dan
pengeluaran kas suatu badan usaha yang terjadi selama satu periode, setiap satu bulan atau suatu
semester atau satu tahun. Arus kas adalah arus masuk kas (Penerimaan kas) dan arus keluar kas
(Pengeluaran kas).

Arus kas (Penerimaan dan pengeluaran kas) dikelompokkan kedala tiga kelompok yaitu Arus kas
dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi dan arus kas dari aktivitas pendanaan.

Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan dan aktivitas lain yang
bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan (PSAK No.2 tahun 2002).

Aktivitas investasi adalah perolehan dan pelepasan aktiva jangka panjang serta investasi lain yang
tidak temasuk setara kas(PSAK No.2 tahun 2002).

Aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta
komposisi modal dan pinjaman perusahaan (PSAK No.2 tahun 2002).

2.3.5 Catatan Atas Laporan Keuangan


Catatan atas laporan keuangan memuat penjelasan mengenai pos yang ada dalam neraca,
laporan laba rugi, laporan perubahan modal dan laporan arus kas. Catatan atas laporan keuangan
dimaksudkan untuk membantu pemakai laporan keuangan dalam memahami laporan keuangan
sehingga laporan keuangan dapat bermanfaat bagi pemakai laporan untuk pengambilan keputusan.

2.5.Bagian-bagian laporan keuangan

Meliputi :

         Neraca (Balance Sheet), menyajikan aktiva pada sisi sebelah kiri,yang merupakan alokasi dari
dana,kewajiban dan ekuitas pada sebelah kanan yang merupakan sumber dana perusahaan.

         Laporan Laba Rugi (Income Statement), Laporan yang mengikhtisarkan pendapatan dan pengeluaran
perusahaan selama satu periode akuntansi,biasanya setiap satu kuartal atau satu tahun.

         Laporan Laba Ditahan (Statement of Shareholders Equity), menyajikan perubahan-perubahan pada


pos-pos ekuitas untuk mengidentifikasi alasa perubahan klaim pemegang ekuitas atas aktivanya.

         Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flow), Tujuan dari pembuatan laporan arus kas ini adalah:

1.      Memberikan informasi mengenai penerimaan dan pembayaran kas perusahaan selama periode
tertentu.

2.      Memberikan informasi mengenai efek kas dari tiga kategori aktivitas yaitu aktivitas investasi,aktivitas
pendanaan,aktivitas operasi.

2.6. Tujuan Laporan Keuangan

1.      Untuk menyediakan informasi yang menyangkut kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu
perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi.

2.      Menunjukkan apa yang dilakukan manajemen (stewardship),atau pertanggung jawaban manajemen


atas sumberdaya yang dipercayakan kepadanya.

2.7.Pengguna Laporan Keuangan Dan Tujuan Penggunaannya

1.             Investor : penanam modal dan penasihat mereka berkepentingan dengan risiko yang melekat serta hasil
pengembangan dari investasi yang mereka lakukan. Mereka membutuhkan informasi untuk membantu
menentukan apakah harus membeli, menahan, atau menjual investasi tersebut. Pemegang saham juga
tertarik pada informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan untuk
membayar dividen.

2.             Karyawan : karyawan dan kelompok yang mewakili merekatertarik pada informasi mengenai stabilitas
dan profitabilitas perusahaan, juga tertarik dengan informasi untuk~ menilai kemampuan perusahaan
dalam memberikan balas jasa, imbalan pasca kerja dan kesempatan kerja.

3.             Pemberi pinjaman : pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang memungkinkan
mereka untuk memutuskan apakah pinjamari serta bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo. ~

4.             Pemasok dan kreditor usaha lainnya : pemasok dan kreditor usaha lainnya tertarik dengan informasi
yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang kewajibannya akan dibayar pada
saat jatuh tempo. Kreditor usah berkepentingan pada perusahaan dalam tenggang waktu yang lebih
pendek daripada pemberi pinjaman kecuali kalau sebagai pelanggan utam rnereka bergantung pada
kelangsungan hidup perusahaan.

5.             Pelanggan : para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan hidup


perusahaan, terutama kalau mereka terlibat dalam perjanjian jangka panjang dengan, atau bergantung
pada perusahaan.

6.             Pemerintah : pemerintah dan berbagai lembaga yang berada dibawah kekuasaannya berkepentingan
dengan alokasi sumberdaya dan karena itu berkepentingan dengan aktivitas perusahaan. Mereka juga
membutuhkan informasi untuk mengatur aktivitas perusahan, menetapkan kebijakan pajak, dan sebagai
dasar menyusun statistik pendapatan nasional dan statisti lainnya

7.             Masyarakat : perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat daiam berbagai cara. Misalnya:


perusahaan dapat memberikan kontribusi berarti pada perekonomian nasional, termasuk jumlah orang
yang dipekerjakan dan perlindungan kepada penanam modal domestik. Laporan keuangan dapat
membantu masyarakat dengan menyediakan informasi kecenderungan (trend) dan perkembangan
terakhir kemakmuran perusahaan dan rangkaian aktivitasnya.

2.8.Macam-Macam Analisis Laporan Keuangan

         Analisis Time Series dan Cross Sectional

1.             Analisis Trend atau time series adalah analisis rasio perusahaan untuk beberapa periode.
Membandingkan rasio sekarang (present ratio) dengan rasio-rasio dari waktu yang lalu (rasio historis)
atau dengan rasio-rasio yang diperkirakan untuk waktu-waktu yang akan datang pada perusahaan yang
sama. Analisis trend dapat melihat apakah prestasi perusahaan itu meningkat atau menurun selama
periode tertentu, mengestimasi kemungkinan terjadi peningkatan atau penurunan pada kondisi
keuangan tertentu

2.             Analisis Cross Sectional, dengan analisis ini analis membandingkan rasio-rasio perusahaan (company
ratio) dengan rata-rata rasio perusahaan sejenis atau industri (rasio rata-rata/rasio standard) untuk
waktu yang sama.

         Analisis Commond Size dan Analisis Index

1.             Analisis Commond Size, untuk membuat perbandingan elemen-elemen laporan keuangan dengan


command base-nya. Laporan keuangan neraca pada sisi aktiva didasarkan pada total aktiva sehingga
total aktiva sama dengan 100%. Elemen-elemen lain dari aktiva dibandingkan dengan total aktiva.
Elemen-elemen kewajiban dan modal sendiri didasarkan pada total kewajiban dan modal sendiri.
Laporan laba rugi commond base-nya penjualan, elemen-elemen laporan laba rugi dibandingkan dengan
penjualan.

2.             Analisis Index, memilih tahun dasar sebagai commond base-nya elemen-elemen laporan keuangan
pada periode lain dibandingkan dengan elemen-elemen laporan keuangan yang sama dengan tahun
dasar tersebut.

BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Laporan keuangan dapat dengan jelas memperlihatkan gambaran kondisi keuangan dari
perusahaan. Laporan keuangan yang merupakan hasil dari kegiatan operasi normal perusahaan akan
memberikan informasi keuangan yang berguna bagi entitas-entitas di dalam perusahaan itu sendiri
maupun entitas-entitas lain di luar perusahaan oleh karena itu untuk  mengetahui Kinerja laporan
keuangan tersebut kita memerlukan suatu analisis, analisis-analisis ini lah yang harus dipahami oleh kita
baik sebagai manajemen perusahaan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan ataupun sebagai investor
jika kita ingin menginvestasikan harta kita terhadap suatu perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA

Anggawirya, Erhans.2000. Akuntansi 1. Jakarta: Ercontara Rajawali.

Harahap, Sofyan Syafri.1993 Teori Akuntansi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Hartanto, D.1981. Akuntansi untuk Usahawan. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Http://id.wikipedia.org/wiki/Laporan_keuangan .

Ikatan Akuntan Indonesia.1984. Prinsip Akuntansi Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Jauhari, Heri.2007. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Pustaka Setia

R, Soemarso S.2009. Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta: Salemba Empat.

Supriyono, RA.1985. Teori Akuntansi. Yogyakarta: BPFE.

Sofyan Syafri Harahap, Teori Akuntansi, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1993), hlm. 98.

Ibid.  hlm. 99.

RA. Supriyono, Teori Akuntansi, (Yogyakarta: BPFE, 1985), hlm. 148.

Erhans Anggawirya, Akuntansi 1, (Jakarta: Ercontara Rajawali, 2000), hlm. 29.

D. Hartanto, Akuntansi untuk Usahawan (Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia), hlm. 251.

Sofyan Syafri Harahap, Op. Cit. hlm. 125.

Erhans Anggawirya, Op. Cit.  hlm. 37.

Sofyan Syafri Harahap, Op. Cit. hlm. 127.

Erhans Anggawirya, Op. Cit. hlm. 38

Sofyan Syafri Harahap, Op. Cit. hlm. 129


Erhans Anggawirya, Op. Cit. hlm. 42. 

Anda mungkin juga menyukai