TAHUN 2023-2027
arah dan prioritas strategis organisasi yang diperlukan agar mampu mencapai target
kinerja yang berkelanjutan (Allison, 2005). RS. Keluarga Sehat III Semarang sebagai
organisasi publik sangat membutuhkan Rencana Strategi (RENSTRA) atau disebut juga
2. Strategi yang tepat akan menentukan pencapaian target kinerja sesuai visi misi
yang ditetapkan
3. RS. Keluarga Sehat III Semarang mempunyai keterbatasan sumber daya (SDM,
perkembangan dan perubahan lingkungan eksternal serta kondisi internal RS. Keluarga
Sehat III Semarang. Untuk itu dokumen RENSTRA memuat perencanaan yang
merupakan arah dan kebijakan untuk lima tahun ke depan (tahun 2023-2027). Rencana
Strategis Bisnis (RENSTRA) RS. Keluarga Sehat III Semarang disusun dalam kondisi
Dalam dokumen ini dituangkan beberapa pokok materi yang meliputi : visi dan misi,
perumusan program strategis, perumusan aspek manajemen risiko, proyeksi finansial dan
pengesahannya.
Adanya tuntutan ke depan RS. Keluarga Sehat III Semarang agar menjadi rumah
sakit rujukan dengan pelayanan yang mengutamakan keselamatan pasien hulu hilir dan
Mengingat tahun 2023 ini adalah tahun pertama operasional RS. Keluarga Sehat III
iii
iv
DAFTAR ISI
v
BAB I
PENDAHULUAN
Tahun 2023 adalah tahun pertama RS. Keluarga Sehat III Semarang beroperasi
sebagai Rumah Sakit baru di Kota Semarang. Untuk mendapatkan kepercayaan dari
masyarakat, dituntut performance yang tidak sekedar biasa-biasa saja. RS. Keluarga
kenyamanan serta standar pelayanan yang tinggi untuk mewujudkan keselamatan pasien
Hal ini diwujudkan dengan adanya gedung yang representif, tata ruang yang
modern, elegan, cosy & homey, serta penyediaan alat kesehatan yang modern di tunjang
pelayanan.
Harapan kita adalah dengan performance sebaik mungkin RS Keluarga Sehat III
Renstra RS. Keluarga Sehat III Semarang tahun 2023-2027 disusun dengan
Pada tahun pertama yaitu tahun 2023, RS. Keluarga Sehat III Semarang belum
dapat melaksanakan pelayanan JKN karena belum terakreditasi. Hal ini berpengaruh
Mulai tahun 2024, kita berharap RS Keluarga Sehat III Semarang sudah dapat melayani
peserta JKN yang diperkirakan akan menempati porsi yang cukup besar sebagai
Dalam perencanaan 5 tahun ke depan, RS. Keluarga Sehat III Semarang akan
membangun super tim yang solid dan tangguh serta visioner meliputi seluruh civitas
hospitalia. Peningkatan kapasitas SDM menjadi salah satu prioritas untuk pengembangan
Prioritas lain adalah menggali potensi produk layanan yang diharapkan dapat
1
menarik pengguna jasa layanan Rumah Sakit termasuk segmen non JKN, antara lain
2. Menggali potensi berupa produk layanan yang menarik dan dibutuhkan oleh
2
BAB II
VISI, MISI DAN TUJUAN
2.1 VISI
2.2 MISI
1. Mewujudkan pelayanan yang berfokus pada customer experience
dengan layanan yang mengutamakan service excellence.
2.3 TUJUAN
2.3.1 Tujuan Umum
3
2.3.2 Tujuan Khusus
2.4 MOTTO
Keluarga Sehat Hospital For Your Personal Health, Safety and Wellness
Artinya : Keluarga Sehat Hospital diselengggarakan untuk meningkatkan
kesehatan, keselamatan dan kebugaran diri pribadi konsumen pelangganya.
S : Service Excellent
P : Patient Safety
I : Intensive Care & Cure
R : Responsibility
I : Integrity
T : Trust
S : Simple Solution
4
BAB III
GAMBARAN UMUM
5
3.2 STRUKTUR ORGANISASI RS. KELUARGA SEHAT III SEMARANG
3.3.1 Emergency
a. Ambulance Emergency
RS. Keluarga Sehat III Semarang menyiapkan ambulance
emergency khusus yang diperlengkapi dengan peralatan untuk
penanganan kedaruratan medik di TKP pra RS. Keluarga Sehat III
Semarang, misalnya: defibrilator (DC shock), ventilator mobile, patient
monitor, resuscitator, terapi oksigen, suction pump, scrop stretcher
a. ICU
Seiring dengan kemajuan ilmu kedokteran dan tuntutan kebutuhan
kesehatan masyarakat akan layanan perawatan intensif yang lebih
spesifik, rencana RS. Keluarga Sehat III Semarang akan
mengembangkan layanan Critical Care / ICU Tertier (Tertinggi).
b. PICU
c. NICU
a) Instalasi Farmasi
Pelayanan farmasi 24 jam siap melayani kebutuhan akan obat - obatan
secara lengkap untuk menunjang pelayanan rumah sakit. Didukung oleh staf
profesional untuk memberikan pelayanan yang berfokus pada keselamatan
pasien.
b) Radiologi
Dilengkapi dengan peralatan canggih seperti MRI I,5 Tesla-Helium Free,
Digital Radiography, C Arm Radiography Fluoroscopy, CT- Scan 128 slices,
USG 3D/4D, USG Doppler, Digital Paranomic untuk menghasilkan hasil yang
berkualitas, tepat,akurat dalam waktu yang singkat. Kelebihan penggunaan
teknologi canggih ini adalah penggunaan dosis radiasi yang minimal sesuai
dengan kebutuhan sehingga aman bagi pasien dan hasil dapat disimpan dalam
format digital.
8
c) Laboratorium
Pelayanan laboratorium 24 jam sebagai pusat diagnostik membantu
pada tenaga medis profesional untuk mengambil tindakan cepat dan tepat
dalam penanganan pasien.
Sistem informasi laboratorium yang berintegrasi memudahkan tenaga
medis profesional untuk mengakses hasil laboratorium lebih mudah dan cepat.
9
3.3.11 Hemodialisa
a. Bedah plastic
b. Health Tourism
10
BAB IV
ANALISIS LINGKUNGAN
11
Tabel 4.1
Jumlah Tenaga Pada Awal Operasional 2023
No Jabatan
Jumlah Tenaga Yang Tersedia
1 Spesialis Dalam 2
2 Spesialis Anak 3
3 Spesialis Obs Gyn 3
4 Spesialis Rehabilitasi Medik 1
5 Spesialis Pathologi Klinik 1
6 Spesialis Kulit dan Kelamin 1
7 Spesialis Anestesi 2
8 Spesialis Radiologi 2
9 Spesialis Mata 1
10 Spesialis Bedah 1
11 Spesialis Orthopaedi & 1
Traumatologi
12 Spesialis Saraf 1
13 Spesialis THT-KL 1
14 Spesialis Paru 0
15 Dokter Umum 8
16 Dokter Gigi 1
17 Dokter Gigi Sp. Periodonsia 0
18 Dokter Gigi Sp. Ortodonsia 0
19 Apoteker 4
20 Asisten Apoteker 12
12
No Jabatan Jumlah Tenaga Yang Tersedia
21 Perawat 61
22 Perawat Gigi 1
23 Bidan 11
24 Penata Anestesi 2
25 Asisten Penata Anestesi 0
26 Perekam Medis 2
27 Nutrisionis 1
28 Radiografer 4
29 Analis Kesehatan 6
30 Fisioterapis 2
31 Terapi Wicara 0
32 Okupasi Terapi 0
33 Tehnik Elektromedik 1
34 Tehnik Sipil (ME) 0
35 Arsitektur Gedung 0
36 Sanitarian 1
37 CSSD 2
38 Binatu RS 4
39 Petugas halaman 3
40 Fisikawan Medis 0
41 Administrator Kesehatan 0
42 Pranata Komputer 1
43 Programer Komputer 3
44 Akuntansi 2
45 Penyusun Rencana Kegiatan 0
& Anggaran
46 Analis Tata Usaha 1
47 Pranata barang 2
48 Psikolog Klinis 0
49 Pengelola Program Gizi 12
50 Non Medis / Administrasi 12
Jumlah 179
13
b. Pengembangan sumber daya manusia
Tabel 4.2
Tentang biaya pendidikan dan pelatihan serta jumlah karyawan
fungsional yang mengikuti pendidikan dan pelatihan tahun 2023-2027
adalah sebagai berikut:
Jumlah Karyawan
Tahun Biaya Prosentase
Karyawan Peserta
Diklat (%)
(orang) Diklat
(Rp)
(orang)
2023 27.000.000 272 27 10%
1. Peralatan medis
Kecukupan peralatan medis merupakan salah satu faktor penting yang
harus disediakan oleh rumah sakit dalam memberikan pelayanan kepada
konsumen. Pengembangan dan pemeliharaan peralatan medis dapat
diidentifikasi melalui kelengkapan alat, kondisi alat serta jumlah alat yang
telah dikalibrasi. Dalam standar penyelenggaraan rumah sakit yang tertuang
dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2020
tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit, telah ditentukan jenis-jenis
14
peralatan medis yang harus tersedia bagi rumah sakit kelas C seperti halnya
RS. Keluarga Sehat III Semarang.
2. Ruang perawatan
Selain ketersediaan sumber daya manusia dan peralatan medis
yang memadai, faktor lain yang tidak kalah penting adalah ketersediaan
ruang perawatan yang digunakan untuk melayani pasien rawat inap.
Sesuai dengan standar penyelenggaraan rumah sakit yang diterbitkan
tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
3 Tahun 2020 tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit, untuk
rumah sakit tipe C jumlah tempat tidur yang ada kurang dari 200 TT atau
sebantyak 100 TT dengan rincian sebagai berikut :
No. Kelas Kapasitas Awal
Operasional
1 Kelas Standar 67 42
2 Kelas I 22 20
3 Kelas VIP 5 5
4 Junior Suite 4 4
5 Suite Room 3 3
8 HCU 4 4
9 NICU 8 2
10 PICU 4 2
11 Kamar Bayi 7 2
Total 148 TT 100 TT
15
a. Kualitas fisik/quality of places
Kinerja keuangan adalah gambaran posisi keuangan rumah sakit baik dari
sisi pendapatan maupun pembiayaan (belanja), dalam mengukur kinerja dari
sudut pandang perspektif keuangan, digunakan beberapa indikator sebagai
berikut :
Di samping hal tersebut di atas, dapat juga diidentifikasi kelemahan yang ada
pada RS. Keluarga Sehat III Semarang yaitu dari sudut pandang perspektif yang
lain.
18
4.2 ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL
c. Kondisi Pesaing
Tangible Asset
- Bangunan 5 4 3 4 3
- Alat 5 5 3 5 5
- Modal 5 5 4 5 4
- Persediaan
Intangible Asset
- Brand Image 4 4 5 5 5
Organizational Capabilities
- Kualitas SDM 5 5 4 5 5
- Kuantitas SDM 5 5 5 5 5
- SIM 5 4 4 4 4
-Tim Manajemen 4 3 4 3 3
TOTAL 38 35 27 36 34
20
Peningkatan pengetahuan dan taraf hidup masyarakat serta gerakan
reformasi yang berkembang pesat, berdampak kepada cara penilaian masyarakat
atas mutu layanan yang diterimanya. Masyarakat menuntut pelayanan prima
dengan kualitas mutu yang baik terutama dalam hal layanan kesehatan yang
menjadi hak setiap warga negara. Hal itu menjadi tantangan bagi penyedia jasa
layanan kesehatan terutama rumah sakit pemerintah sebagai ujung tombak dalam
penyediaan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Kondisi ini merupakan
peluang sekaligus tantangan bagi RS. Keluarga Sehat III Semarang untuk
memberikan pelayanan dengan kualitas sesuai tuntutan masyarakat.
21
BAB V
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
KEKUATAN
Komitmen yang tinggi dari seluruh stakeholder dan civitas hospitalia
Dukungan pendanaan yang cukup kuat dari pemilik
Adanya sumber daya yang memadai termasuk SDM yang handal
Branding KSH Grup yang cukup baik di masyarakat
KELEMAHAN
Baru mulai beroperasional
Belum terakreditasi
PELUANG
Iklim investasi yang mendukung di Pemerintah Kota Semarang
Program JKN yang hampir mencapai universal coverage di Kota Semarang
Ketersediaan tenaga dokter spesialis dan sub spesialis ditunjang dengan adanya
Institusi Pendidikan Kedokteran di Kota Semarang
22
ANCAMAN
Peraturan / regulasi yang terus berubah secara cepat
Pertumbuhan yang pesat bisnis perumahsakitan di Kota Semarang dan
sekitarnya
Kebijakan lokal pemerintah daerah sekitar tentang pengaturan akses rumah
sakit rujukan, khususnya bagi peserta JKN
TANTANGAN
Tantangan Strategis yang dihadapkan oleh RS. Keluarga Sehat III Semarang
dalam mewujudkan Visi dan Misi adalah sebagai berikut :
1. Mampu mewujudkan peningkatan utilisasi pelayanan Rumah Sakit yang
signifikan seiring dengan berjalannya waktu.
2. Mampu mewujudkan FINTECH (Financial Technology)
3. Mampu mewujudkan kepuasan stakeholder
4. Mampu mewujudkan pelayanan yang komprehensif dan dapat menjamin
keselamatan pasien hulu hilir
5. Mampu mewujudkan kendali mutu dan kemudahan biaya dengan indikator
yang terukur
6. Mampu mewujudkan kemudahan akses pelayanan dengan indikator yang
terukur
7. Mampu mewujudkan inovasi produk layanan unggulan yang ditunjang alat
medis kekinian sesuai trend kebutuhan masyarakat.
8. Mampu mewujudkan sistem digital terintegrasi untuk menunjang
kecepatan, ketepatan ketelitian dalam pelayanan dan administrasi.
9. Mampu mewujudkan pengembangan pelayanan berbasis digital
10. Mampu mewujudkan Budaya Keselamatan dan Budaya Lean Hospital di
semua unit
11. Mampu mewujudkan super tim yang handal, solid, visioner
12. Mampu mewujudkan sistem pengukuran kinerja (Key Performance
Indicator) terukur dan terpadu berbasis digital
23
13. Mampu mewujudkan peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM)
berkesinambungan.
strategi organisasi dalam waktu lima tahun mendatang. Hal ini sangat tergantung pada
Kondisi ini juga berlaku bagi RS. Keluarga Sehat III Semarang dalam mewujudkan visi dan
merupakan salah satu tahap kritis awal dalam menentukan arah kebijakan dan strategi
kepentingan ini, berikut akan disajikan informasi tentang proyeksi tuntutan stakeholders
kunci RS. Keluarga Sehat III Semarang pada kurun waktu 2023-2027.
Harapan dan kekhawatiran ini bisa dijadikan pemacu kinerja agar strategi selama
lima tahun kedepan dapat mewujudkan harapan stakeholder dan bisa mengantisipasi
Tabel 5.1
Harapan dan Kekhawatiran Stakeholders inti terhadap RS. Keluarga Sehat III
Semarang.
No. Komponen Harapan Kekhawatiran
Stakeholder
24
2. Pasien 1. Pelayanan tepat waktu 1. Waktu tunggu lama
2. Komunikasi interaktif dengan 2. Komunikasi yang kurang dari
pasien dokter maupun petugas
3. Aksessibilitas pelayanan mudah 3. Terbatasnya akses
4. Sarana dan fasilitas umum yang pelayanan di RS
baik 4. Kurangnya ketersediaan
5. Kelengkapan sarana medis sarana dan fasilitas umum
5. Pelayanan yang tidak
tersedia di KSH
STRATEGI
Dengan mengoptimalkan kekuatan, peluang dan untuk menjawab tantangan yang
ada serta dengan mempertimbangkan kelemahan dan ancaman yang dihadapi, maka
disusun strategi sebagai berikut :
1. Menerapkan standar pelayanan sesuai dengan standar akreditasi rumah
sakit sejak awal operasional
2. Membangun budaya pelayanan yang berfokus pada keselamatan pasien
3. Menggali potensi pasar dengan produk inovatif layanan yang menarik
dan banyak dibutuhkan masyarakat
4. Melakukan kerjasama dengan pihak penjamin biaya kesehatan termasuk
asuransi kesehatan non BPJS Kesehatan
5. Meningkatkan kompetensi mitra dengan pendidikan pelatihan
berkelanjutan
25
6. Memanfaatkan teknologi informasi dalam setiap jenis pelayanan untuk
mewujudkan digital health
ARAH KEBIJAKAN
Arah kebijakan yang ditempuh guna mewujudkan visi misi Rumah sakit
Keluarga Sehat III Semarang adalah :
1. Mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki untuk mewujudkan
pelayanan yang terbaik melalui :
Peningkatan kapasitas SDM berkesinambungan,
Menyediakan alat kesehatan modern sesuai perkembangan teknologi
kesehatan
Memanfaatkan perkembangan teknologi informasi untuk mewujudkan
digital health serta financial technology
2. Membangun jejaring pelayanan seluas mungkin baik dalam lingkup KSH
Grup maupun di luar KSH Group
3. Mendukung sepenuhnya upaya inovatif dalam penyediaan jasa layanan
UPAYA PENGEMBANGAN
Adapun upaya pengembangan yang akan dilakukan selama 5 tahun
ke depan adalah sebagai berikut :
1. Mencapai status terakreditasi sesegera mungkin setelah beroperasional
2. Menambah kapasitas tempat tidur serta kapasitas pelayanan Hemodialisa
dengan pembangunan tower ke 2
3. Mengembangkan pelayanan unggulan bedah plastik dengan menyediakan
sarana prasarana yang modern, canggih didukung SDM dokter spesialis
yang kharismatik.
4. Mengembangkan Health Tourism dengan mengoptimalkan sumber daya
yang dimiliki rumah sakit dipadukan dengan potensi pariwisata di Kota
Semarang dan sekitarnya.
5. Melaksankan program nasional di bidang kesehatan sesuai standar yang
ditentukan oleh Kementerian Kesehatan, meliputi :
26
Meningkatkan Kesehatan Ibu dan Anak
Menurunkan angka kesakitan Tuberculosis
Menurunkan angka kesakitan HIV/AIDS
Penurunan prevalensi stunting dan wasting
Pelayanan KB rumah sakit
27
BAB VI
TARGET KINERJA
Pada awal operasional Rumah Sakit Keluarga Sehat III Semarang ditetapkan
target kinerja selama 5 tahun ke depan dengan catatan akan dilakukan evaluasi setiap
akhir tahun sebagai bahan pertimbangan untuk dilakukan penyesuaian target pada tahun
berikutnya sesuai dengan tren pencapaian target pada tahun yang sudah berjalan.
0 1 2 3 4
Target
Jenis
No. Satuan
Kunjungan 2023 2024 2025 2026 2027
1. Rawat Inap Orang 1368 3193 3650 4562 5475
2. Rawat Jalan Orang 15000 45000 60000 75000 90000
28
BAB VII
PROGRAM KERJA
29
7.3 Tahun 2025
30
7.7 Tahun 2027
31
BAB VIII
RENCANA MONITORING EVALUASI
Pengendalian adalah suatu sistem untuk memonitor dan mengevaluasi (monev)
apakah strategi dan implementasinya sudah berjalan dengan baik. Jenis pengendalian
ada empat (4) yaitu :
1. Pengendalian Asumsi.
Pengendalian asumsi dirancang untuk memeriksa secara sistematik apakah
asumsi yang mendasari strategi masih berlaku.
2. Pengendalian Implementasi.
Pengendalian implementasi dirancang untuk menilai apakah strategi
keseluruhan perlu diubah dengan melihat hasil dari berbagai Tindakan yang
mengimplementasikan strategi total.
3. Pengawasan Strategik.
Pengawasan strategik dirancang untuk memantau beragam peristiwa di dalam
dan di luar perusahaan yang mungkin akan mempengaruhi jalannya strategi RS.
4. Pengendalian Khusus.
Pengendalian khusus adalah pemikiran kembali terhadap strategi perusahaan
secara menyeluruh dan mendalam akibat adanya perubahan yang mendadak
dan tidak terduga.
32
Obyek pengendalian dapat dibagi dalam 3 (tiga) jenis, yaitu action control, results
control, dan personel / culture control.
Action control adalah bentuk pengendalian untuk menjamin bahwa setiap pegawai
melakukan (tidak melakukan) aktivitas tertentu yang dianggap bermanfaat (tidak
bermanfaat) bagi organisasi.
Results control adalah pengendalian yang lebih menekankan pada hasil akhir,
dengan mengesampingkan, melalui Tindakan apa sesuatu itu diperoleh.
Personel / culture control adalah bentuk pengendalian yang mengandalkan pada
kendali perilaku pegawai atau pengendalian sesama pegawai sesuai nilai-nilai, norma
atau budaya yang telah ada, yang ingin diciptakan dalam organisasi.
Ketiga jenis pengendalian itu digunakan secara Bersama-sama dalam suatu
organisasi dengan tingkat keketatan sesuai kondisi dan kebutuhan.
Manajer bekerja melalui orang-orang dalam organisasi dengan berbagai cara dan
Tindakan seperti : menyeleksi pegawai, melatihnya, menempatkan mereka pada posisi
yang tepat, memberdayakan dan mendisiplinkan mereka, memberikan saran-saran dan
petunjuk yang memadai, memecahkan masalah, menjamin bahwa lingkungan telah
bekerja dengan memuaskan, dan mengamati perilaku konsumen.
Untuk mendukung aktivitas tersebut, manajer memerlukan berbagai informasi,
yaitu : informal information, task control information, budget reports, budget signals, dan
non financial information.
Kombinasi dari berbagai jenis informasi tersebut kemudian digunakan untuk mendesain
sistem pengukuran kinerja (performance measurement system).
Proses dasarnya pengendalian organisasi, maupun penerapannya atau apa saja yang
33
diawasi, meliputi tiga langkah yaitu :
(a) Menetapkan standar :
Adanya ukuran keberhasilan yang jelas dan terukur maka identifikasi faktor-
faktor peluang dan ancaman yang dihadapi, kekuatan dan kelemahan yang
dimiliki organisasi dan sasaran- sasaran monev yang hendak dicapai pada
akhir tahun business plan akan dapat dilakukan dengan mudah dan
terfokus.
Ukuran keberhasilan yang diturukan dari pernyataan visi dan misi yang
dibingkaikan dalam empat perspektif Balanced Score Card akan digunakan
sebagai dasar dalam penetapan sasaran-sasaran RS pada akhir periode
perencanaan.
Ukuran kinerja atau keberhasilan RS, sesuai dengan target BSC RS
(b) Mengukur prestasi berdasarkan standar tersebut, dan
(c) Memperbaiki serta mengoreksi penyimpanan yang tidak dikehendaki dari
standar dan perencanaan tersebut.
34
35