MENGIDENTIFIKASI
RISIKO BAWAAN
KELOMPOK 3 :
1. DELA REZKI AMELIA (1962201084)
ISA 200.13
Untuk tujuan ISAs istilah-istilah berikut mempunyai makna seperti
dijelaskan di bawah.
(n) Risk of material misstatement (risiko salah saji yang material)-
Risiko di mana laporan keuangan di salah sajikan secara material,
sebelum audit dilakukan. Risiko ini terdiri atas dua komponen yang
dijelaskan sebagai berikut pada tingkat asersi.
I. Inherent Risk (risiko bawaan)-kerentanan asersi mengenai jenis
transaksi, saldo akun atau pengungkapan (disclosure) terhadap salah
saji yang dapat (bersifat) material, secara terpisah/sendiri-sendiri
atau secara tergabung/agregat dengan salah saji lainnya, sebelum
memperhitungkan pengendalian terkait (atau pengendalian yang
dimaksud untuk mengatasi atau memitigasi risiko bawaan)
ISA 240.13
Kecuali jika auditor mempunyai alasan untuk berpikir sebaliknya, auditor
boleh menganggap catatan dan dokumen itu sebagai asli. Jika ditemukan
kondisi (selama audit) yang menyebabkan auditor percaya bahwa dokumen
itu tidak autentik atau syarat-syarat dalam dokumen itu sudah diubah
tetapi tidak diungkapkan kepada auditor, auditor wajib menginvestigasi (hal
ini) lebih lanjut.
ISA 240.15
ISA 315 mengharuskan pembahasan di antara anggota tim
(audit) dan dengan keputusan partner penugasan mengenai
hal-hal yang harus dikomunikasikan kepada anggota tim yang
tidak terlibat dalam pembahasan. Pembahasan ini harus
menekankan bagaimana dan dimana laporan keuangan
rentan terhadap salah saji material dalam laporan keuangan
yang disebabkan oleh kecurangan, termasuk bagaimana
kecurangan bisa terjadi.
ISA 240.17
Auditor wajib bertanya kepada manajemen tentang:
a) Penilaian manajemen terhadap risiko salah saji yang material
dalam laporan keuangan yang disebabkan oleh kecurangan,
termasuk sifat, luas, dan frekuensi (manajemen melakukan)
penilaian
b) Proses manajemen untuk mengidentifikasi dan menanggapi
risiko kecurangan dalam entitas, termasuk risiko yang spesifik
mengenai kecurangan yang diidentifikasi oleh manajemen atau
yang telah dilaporkan kepadanya, atau jenis transaksi, saldo
akun atau pengungkapan (disclosure) di mana risiko
kecurangan sangat mungkin ada
c) Komunikasi manajemen, jika ada, dengan TCWG (those charged
with governance) mengenai proses manajemen untuk
mengidentifikasi dan menanggapi risiko kecurangan dalam entitas
d) Komunikasi manajemen, jika ada, dengan pegawai mengenai
pandangan manajemen tentang praktik bisnis dan perilaku etis
ISA 240.18
Auditor wajib menanyakan kepada manajemen, dan orang lain
yang tepat dalam entitas itu, untuk menentukan apakah mereka
tahu mengenai kecurangan yang sebenarnya ada, diduga ada atau
ditujukan kepada entitas.
ISA 240.22
Auditor wajib mengevaluasi apakah hubungan yang tidak biasa (unusual or
unexpected relationships) yang sudah diidentifikasi ketika melaksanakan prosedur
analitikal, termasuk yang berkaitan dengan akun pendapatan, mengidentifikasikan
risiko salah saji yang material karena kecurangan.
ISA 240.23
Auditor wajib mempertimbangkan apakah informasi lain yang diperoleh auditor
mengindikasikan risiko salah saji yang material karena kecurangan.
ISA 240.24
Auditor wajib mengevaluasi apakah informasi yang diperoleh
dari prosedur penilaian risiko lainnya dan kegiatan terkait,
mengindikasikan bahwa satu atau lebih faktor risiko
kecurangan memang ada.
ISA 240.44
Auditor wajib memasukkan hal-hal berikut dalam
dokumentasi audit mengenai pemahaman auditor terhadap
entitas dan lingkungannya serta penilaian mengenai risiko
salah saji material yang ditetapkan ISA 315.
a) Keputusan penting yang dicapai dalam pemahaman
pembahasan dengan anggota tim audit mengenai
kerentanan laporan keuangan entitas terhadap salah saji
yang material karena kecurangan
b) Risiko salah saji yang material, yang teridentifikasi dan
melalui penilaian risiko, pada tingkat laporan keuangan dan
tingkat asersi.
ISA 315.11
Auditor wajib memperoleh pemahaman mengenai berikut.
a) Industri, faktor perundangan dan faktor eksternal lainnya
termasuk kerangka pelaporan keuangan yang
berlaku/diterapkan.
b) Sifat entitas, termasuk:
i. Operasinya
ii. Struktur kepemilikan dan governance
iii. Jenis investasi/penanaman dan rencana penanaman,
termasuk penanaman dalam entitas dengan tujuan khusus
(special-purpose entities)
iv.Bagaimana permodalan entitas distruktur dan bagaimana;
hal ini memungkinkan auditor memahami jenis transaksi,
saldo akun atau pengungkapan (disclosure) yang
diharapkan terlihat dalam laporan keuangan
c) Pemilihan dan penerapan kebijakan akuntansi oleh entitas,
termasuk alasan mengubah kebijakan itu.
d) Tujuan dan strategi entitas, dan risiko bisnis terkait yang
dapat mengakibatkan salah saji yang material.
e) Pengukuran dan review atas neraca keuangan entitas.
SELAYANG PANDANG
Identifikasi risiko merupakan pondasi dari suatu Audit. Identifikasi risiko
didasarkan kepada, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari,
prosedur yang dilaksanakan auditor untuk memahami entitas dan
lingkungannya.
Tujuan tahap penilaian risiko (tahap pertama dalam proses audit) adalah
mengidentifikasi sumber-sumber risiko, dan dia menilai apakah risiko
risiko ini mungkin menjadi sebab salah saji yang material dalam laporan
keuangan.
Oleh karena itu, tahap pertama dalam proses audit (tahap risk
assessment) terdiri atas dua bagian, Yani penentuan atau identifikasi
risiko (risk identification) dan penilaian risiko itu sendiri (risk assessment).
Prosedur identifikasi risiko dan prosedur penilaian risiko
dapat dijelaskan sebagai berikut
Istilah risiko bisnis, tidak merupakan sekadar risiko salah saji yang
material dalam laporan keuangan. Risiko bisnis berasal dari kondisi,
peristiwa, situasi, tindakan bahkan "tidak mengambil tindakan"(inactions)
yang dapat berdampak negatif terhadap kemampuan perusahaan
mencapai tujuannya dan melaksanakan strateginya.
Pemahaman auditor akan faktor risiko bisnis dan faktor risiko kecurangan
akan meningkatkan peluang untuk mengidentifikasi adanya risiko salah
saji yang material. Namun, bukanlah tanggung jawab auditor untuk
mengidentifikasi atau menilai semua kemungkinan risiko bisnis.
SUMBER INFORMASI MENGENAI ENTITAS
• Pengendalian Internal yang • Segala proses dan pengendalian yang relevan untuk
Relevan untuk Audit memitigasi risiko di tingkat entitas dan di tingkat transaksi
Resiko Keuangan
1. tekanan (pressure):
Ini sering didorong oleh kebutuhan yang (sangat) mendesak, termasuk
kebutuhan untu "sejajar dengan tetangganya atau rekan sekerja di
perusahaan/kantor.
2. peluang (opportunity).
Peluang ini berhubungan dengan budaya korporasi dan pengendalian intern
yang tida mencegah, mendeteksi, dan mengoreksi keadaan.
3. Pembenaran (rationalization)
Pembenaran adalah cara pelaku "menenteramkan diri,
misalnya "semua orang juga korupsi" atau "nanti juga saya
kembalikan (jarahan saya).
Skeptisisme Profesional
Skeptisisme Profesional
Skeptisisme profesional adalah kewajiban auditor untuk
menggunakan dan mempertahankan skeptisisme profesional,
sepanjang periode penugasan. Terutama kewaspadaan atas
kemungkinan terjadinya kecurangan.
Mengidentifikasi Faktor Risiko Bawaan
• ISA 240.25
Sesuai dengan ISA 315, auditor wajib mengidentifikasi dan menilai risiko salah saji
material karena kecurangan pada tingkat laporan keuangan, dan pada tingkat arsersi
untuk jenis transaksi, saldo akun dan pengungkapan.
• ISA 240.26
Ketika mengidentifikasi dan menilai risiko salah saji material karena kecurangan, auditor
wajib, berdasarkan anggapan tentang adanya risiko kecurangan dalam pengakuan
pendapatan, mengevaluasi jenis pendapat, transaksi pendapatan atau arsersi apa saja
yang menimbulkan risiko tersebut. Alinea 47 merinci dokumentasi yang di perlukan
dimana auditor menyimpulkan asumsi itu tidak berlaku dan karena nya, ia tidak
mengidentifikasi pengakuan pendapatan sebagai risiko salah saji material karena
kecurangan.
• ISA 240.27
Auditor wajib memperlakukan risiko yang di nilai mengenai salah saji material karena
kecurangan sebagai risiko yang signifikan dan karena nya , jika belum dilakukan, auditor
wajib memperoleh pemahaman mengenai pengendalian entitas yang terkait, termasuk
kegiatan pengendalian, yang berkenaan dengan risiko tersebut.
• ISA 315.25
Auditor wajib mengidentifikasi dan menilai risiko salah saji material karena kecurangan
pada:
Penilaian risiko oleh entitas merupakan salah satu dari lima komponen
dalam pengendalian internal yang harus di tangani manajemen.
Dalam entitas yang lebih kecil , proses penilaian resiko bersifat informal
dan tidak terrstruktur. Resiko dalam entitas yang lebih kecil sering kali
diakui secara implisit dan bukan eksplisit.
Ketika manajemen memahami proses penilaian risiko yang lebih formal,
manajemen mungkin memutuskan untuk mengembangkan,
mengimplementasikan dan mendokumentasikan proses sendiri jika ini
terjadi auditor akan mengevaluasi.
Mendokumentasikan risiko yang di nilai
• ISA 315.4
Untuk tujuan ISAs, istilah berikut mempunyai makna seperti dijelaskan dibawah.
(e) significant risk (risiko signifikan)- Risiko salah saji material yang diidentifikasi
dan dinilai (identified and assessed), yang menurut pendapat auditor,
memerlukan pertimbangan khusus.
• ISA 315.25
Auditor wajib mengidentifikasi dan menilai risiko salah saji material karena
kecurangan pada:
• ISA 315.27
Sebagai bagian dari penilaian risiko seperti dijelaskan dalam alinea 25, auditor
wajib menentukan apakah risiko yang diidentifikasi, menurut auditor, adalah
risiko signifikan. Dalam mnentukan hal ini, auditor wajib mengeyampingkan
dampak pengendalian yang diidentifikasi yang terkait dengan risiko tersebut.
• ISA 315-28
Dalam menentukan risiko mana merupakan risiko signifikan,
auditor wajib mempertimbangkan setidak-tidaknya:
a. Apakah risiko itu merupakan risiko kecurangan
b. Apakah risiko itu berkaitan dengan perkembangan ekonomi
akhir-akhir ini, perkembangan akuntansi atau perkembangan
lain yang signifikan dan karenanya, memerlukan perhatian
khusus
c. Kompleksitas transaksi
• ISA 315-29
Jika auditor sudah menetukan bahwaa risiko signifikan
memang ada, auditor wajib memperoleh pemahaman
mengenai pengendalian entitas, termasuk kegiatan
pengendalian yang relevan untuk menangkal risiko
tersebut
• Isa 330.21
Jika auditor sudah menentukan bahwa risiko salah saji
material yang dnilai, pada tingkat dasar asersi merupakan
risiko signifikan, auditoor wajib melaksanakan prosedur
substantif yang khusus menanggapi risiko tersebut.
• ISA 550.18
Dalam memenuhi ketentuan ISA 315 untuk mengidentifikasi dan menilai
risiko salah saji material, auditor wajib mengidentifikasi dan menilai
risiko salah saji yang terkait dengan hubungan pihak terkait dan trasaksi
pihak terkait menentukan apakah risiko tersebut merupakan risiko
signifikan.
• ISA 550.19
Jika auditor mengidentifikasi faktor risiko kecurangn (termasuk risiko
hubungan pihak berelasi dimana suatu pihak mempunyai pengaruh
dominan) ketika melaksanakn prosedur penilaian risiko dan kegiatan
dengan pihak berelasi, auditor wajib mempertimbangkan informasi
tersebut dalam mengidentifikasi dan menilai risiko salah saji meterial
karena kecurangan, sesuai ISA 240.
Mengidentifikasi Risiko Signifikan