Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Risiko setiap perushaan di pasar modal Indonesia memiliki perbedaan ada yang
memiliki risiko investasi yang tinggi dan ada pula yang memiliki risiko investasi rendah.
Risiko investasi penting untuk diketahui oleh investor sebagai pertimbangan dalam
melakukan investasi. Karena investor adalah mereka yang memiliki karekteristik
“menghindari risiko” dan menyukai keuntungan yang suistainable (berkelanjutan) maka
investor juga perlu memperhatikan perkembangan suku bunga di pasar modal.

1.2 Permasalahan
Permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan risiko dalam investasi?
2. Apa saja jenis resiko dalam investasi?
3. Factor apa saja yang mempenngaruhi resiko dalam investasi?

1.3 Tujuan Pembahasan


Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Study
Kelayakan Bisnis Universitas Banten Jaya.

1.4 Metode Pembahasan


Metode yang kami gunakan dalam makalah ini yaitu mencara referensi dari
media internet guna membantu dan mendukung dalam menyusun makalah ini

1.5 Kegunaan Penelitian


Kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Memahami dengan baik apa yang dimaksud dengan risiko, terutama risiko dalam
investasi
2. Mengetahui macam-macam jenis resiko dalam investasi
3. Mengetahui kendala atau factor yang mempengaruhi resiko dalam investas

Universitas Banten Jaya “Resiko, Penyesuaian Tingkat Bunga Dan Faktor Resiko 1
Dalam Investasi”
1.6 Sistematika Penelitian
Systematika penelitiannya adalah:
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Permasalahan
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Metode Penelitian
1.5 Kegunaan Penelitian
1.6 Sistematika social

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Risiko
2.2

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
BAB IV DAFTAR PUSTAKA

Universitas Banten Jaya “Resiko, Penyesuaian Tingkat Bunga Dan Faktor Resiko 2
Dalam Investasi”
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Resiko
A. Pengertian resiko
Resiko adalah suatu keadaan yang tidak pasti dan terdapat unsur bahaya, akibat atau
konsekuensi yang bisa terjadi akibat proses yang sedang berlangsung maupun kejadian yang
akan datang.
Semua aktivitas individu maupun organisasi pasti mengandung risiko di dalamnya
karena mengandung unsur ketidakpastian. Risiko tersebut bisa terjadi karena tidak ada atau
kurangnya informasi tentang hal yang akan terjadi di masa mendatang, baik itu hal yang
menguntungkan atau merugikan.
Untuk lebih memahami apa arti risiko, maka kita bisa memperhatikan beberapa
pendapat ahli tentang definisi risiko. Berikut ini adalah pengertian risiko menurut para ahli:
1. Coso
Menurut coso ERN 2004, pengertian resiko adalah kemungkinan terjadinya sebuah
peristiwa yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan organisasi.
2. Prof Dr. if. Soermani, M.s
Menurut soermano pengertian resiko adalah suatu kondisi yang timbul karena
ketidakpastian dengan seluruh konsekuensi tidak menguntungkan yang mungkin
terjadi.
3. Arthur Williams dan Ricardh, M.H
Pengertian resiko adalah suatu variasi dari hasil-hasil yang dapat terjadi selama periode
tertentu.
4. Griffin
Pengertian resiko adalah ketidakpastian tentang peristiwa masa depan atas hasil yang
tidak diinginkan atau tidak diharapkan.
5. Hanafi
Pengertian adalah bahaya, akibat atau konsekuensi yang dapat terjadi akibat seluruh
proses yang sedang berlangsung atau kejadian yang akan datang.
6. A.Abas Salim
Pengertian resiko adalah ketidakpastian (uncertainty) yang mungkin mengakibatkan
peristiwa kerugian (loss)
7. Subekti
Resiko adalah kwajiban memikul kerugian yang disebabkan karena suatu kejadian
diluar salah satu pihak.

Universitas Banten Jaya “Resiko, Penyesuaian Tingkat Bunga Dan Faktor Resiko 3
Dalam Investasi”
8. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Resiko adalah segala kemungkinan terjadinya peristiwa yang dapat merugikan
perusahaan.

B. Jenis-jenis resiko
Secara umum, jenis risiko dapat dibedakan dalam empat kelompok. Berikut ini adalah
beberapa jenis risiko tersebut:
1. Risiko murni (pure risk)
Resiko murni adalah suatu resiko yang bila terjadi akan mengakibatkan kerugian dan
bila tidak terjadi tidak mengakibatkan keuntungan. Ada dua hal yang dapat diakibatkan
resiko ini yaitu rugi atau break even. Contoh: kecelakaan lalu lintas, kebakaran,
pencurian dan lain-lain.
2. Risiko Spekulatif (Speculatif Risk)
Risiko Spekulatif adalah risiko yang dapat menimbulkan kerugian ddan juga
keuntungan. Ada tiga hal yang dapat diakibatkan risiko ini yaitu rugi, untung dan break
even. Contoh: judi, bursa efek, membeli undian berhadiah
3. Risiko Partikular
Risiko Partikular adalah risiko yang sumbernya dari individu dan berdampak local.
Contoh kecelakaan kendaraan.
4. Risiko Fundamental
Risiko fundamental merupakan risiko yang bersumber dari alam atau lingkungan dan
berdampak besar. Contoh: tsunami gempa bumi, banjir, banjir bandang, angin topan.

Jenis-jenis risiko perusahaan


Dalam dunia usaha risiko diartikan sebagai kemungkinan keadaan atau kejadian yang
dapat mengancam pencapaian tujuan dan sasaran sebuah perusahaan. Sehingga diperlukan
adalnya menejemen risiko untuk meminimalisir kerugian yang sewaktu-waktu bisa saja
terjadi.
Menurut Jorion (1997) ada tiga jenis risiko dalam suatu perusahaan, yaitu:
1. Risiko bisnis (buseness risk)
Risiko bisnis adalah risiko yang dihadapi perusahaan terhadap kualitas dan
keunggulan produk mereka yang beredar di pasar. Munculnya inovasi di
bidang teknologi, desain produk, dan pemasaran, mengakibatkan adanya
ketidakpastian pada berbagai aktivitas bisnis.
2. Risiko strategi

Universitas Banten Jaya “Resiko, Penyesuaian Tingkat Bunga Dan Faktor Resiko 4
Dalam Investasi”
Risiko strategi merupakan risiko yang dihadapi perusahaan akibat dai adanya
perubahan fundamental pada lingkungan ekonomi atau politik. Risiko ini sulit
untuk diprediksi sarena sangat berkaitan dengan berbagai hal makro di luar
perusahaan. Conto: kebijakan ekonomi Negara, kebijakan politik dan lain-
lain.
3. Risiko keuangan
Risiko keuangan adalah risiko yang muncul karena adanya pergerakan pasar
financial, mislanya kegagalan “defaults”dalam obligasi financial, kerugian
karena pergerakan suku bunga.

Selain itu, jenis risiko juga dapat diklarifikasi berdasarkan konsekuensi yang
diakibatkan yaitu:
 Risiko yang tidak bisa diterima (Unacceptable Risk), yaitu risiko yang harus
dihilangkan atau bila memungkinakan ditransfer pada pihak lain karena tidak dapat
diterima.
 Risiko yang tak diinginkan (Undesirable Risk), yaitu jenis risiko yang membutuhkan
penanganan/ mitigasi risiko sampai pada level yang dapat diterima.
 Risiko yang dapat diterima (Acceptable Risk), yaitu risiko yang dapat diterima
karena dampaknya masih dalam batas yang dapat diterima.
 Risiko yang dapat diabaikan (Negligible Risk), yaitu risiko yang dampaknya sangat
kecil sehingga dapat diabaikan.

Sumber-sumber risiko
Sumber risiko bisa dari banyak hal dan harus diketahui serta diidentifikasi sebagai
dasar penanganan risiko. Menurut Godfrey ada beberapa sumber risiko yang harus
diperhatikan, yaitu:
1. Politik (Political), yaitu risiko yang berasal dari kebijakan politik. Contoh;
kebijaksanaan pemerintah, pendapat publik, perubahan ideologi, peraturan, dan lain-
lain.
2. Lingkungan (Environmental), yaitu risiko yang berasal dari lingkungan sekitar.
Contoh; pencemaran, perizinan, opini publik, kebijakan internal/ perusahaan, dampak
lingkungan hidup, dan lain-lain.
3. Perencanaan (Planning), yaitu risiko yang berasal dari proses perencanaan bisnis.
Contoh; persyaratan perizinan, tata guna lahan, dampak sosial dan ekonomi, opini
publik.

Universitas Banten Jaya “Resiko, Penyesuaian Tingkat Bunga Dan Faktor Resiko 5
Dalam Investasi”
4. Pemasaran (Marketing), yaitu risiko yang bersumber dari proses pemasaran. Contoh;
permintaan (perkiraan), persaingan, kepuasan pelanggan, tren, dan lain-lain.
5. Ekonomi (Economic), yaitu risiko yang bersumber dari kebijakan ekonomi. Contoh;
kebijakan keuangan, perpajakan, inflasi, suku bunga, kurs mata uang.
6. Keuangan (financial), yaitu risiko yang bersumber dari keuangan perusahaan. Contoh;
Kebangkrutan, keuntungan, asuransi.
7. Alami (natural), yaitu risiko yang bersumber dari alam. Contoh; kondisi tanah, cuaca,
gempa, temuan situs arkeologi.
8. Proyek (Project), yaitu risiko yang berasal dari kegiatan proyek. Contoh; strategi
pengadaan, persyaratan unjuk kerja, standar, kepemimpinan, rencana kerja, dan lain-
lain.
9. Teknis (Technic), yaitu risiko dari hal-hal teknis. Contoh; kelengkapan desain,
efisiensi operasional, keandalan.
10. Manusia (Human), yaitu risiko yang sumbernya dari manusia. Contoh; kesalahan
melakukan prosedur, tidak kompeten, kelalaian, kelelahan, budaya, dan lain-lain.
11. Kriminal (Criminal), yaitu risiko karena adanya potensi tindak kriminal. Contoh;
perusakan, pencurian, penipuan, korupsi.
12. Keselamatan (Safety), yaitu risiko yang berhubungan dengan keselamatan kerja.
Contoh; zat berbahaya, tabrakan, keruntuhan, kebanjiran, kebakaran dan ledakan.

Pengelolaan Risiko Dalam Bisnis


Dari pengertian risiko dan jenis-jenisnya diatas, maka berikut ini beberapa upaya yang
bisa Anda lakukan untuk membuat pengelolaan risiko bisnis.
1. Identifikasi Risiko
Untuk bisa mengelola risiko, seorang manajer harus melakukan identifikasi
terhadap kemungkinan risiko-risiko yang akan dialami perusahaan. Tidak semua
bidang bisnis memiliki jenis risiko yang sama sehingga dalam upaya identifikasi
risiko perlu disesuaikan terhadap maksud dan tujuan bisnis tersebut didirikan.
Identifikasi paling dasar bisa dilakukan dengan mengontrol kelancaran arus kas,
pasokan bahan baku, integritas SDM hingga kemungkinan adanya bencana alam.
2. Penilaian Risiko
Setelah Anda membuat daftar kemungkinan risiko yang akan dialami perusahaan,
Anda bisa membuat penilaian dari setiap risiko tersebut. Tahap ini bisa dilakukan
dengan memberikan penilaian mulai dari yang berisiko tinggi, sedang dan rendah.
Selain itu jangan lupa untuk memberi penilaian risiko kritikal dimana risiko ini
berdampak besar untuk melumpuhkan perusahaan.

Universitas Banten Jaya “Resiko, Penyesuaian Tingkat Bunga Dan Faktor Resiko 6
Dalam Investasi”
3. Rencana Penanggulangan
Upaya selanjutnya, Anda perlu membuat rencana penanggulangan dari setiap
risiko yang sudah diidentifikasi, terutama pada risiko kritikal. Rencana
penanggulangan ini bertujuan untuk mempersiapkan perusahaan jika dikemudian
hari mengalami risiko seperti yang sudah diperkirakan. Umumnya tahap ini bisa
dilakukan dengan mengasuransikan perusahaan, kesehatan karyawan dan lainnya.
4. Monitoring dan Evaluasi
Langkah terakhir yang harus Anda lakukan adalah melakukan monitoring dan
evaluasi terhadap setiap rencana yang telah disusun. Tujuannya untuk mengetahui
mana rencana yang berjalan dengan efektif dan mana yang tidak.

2.2 SUKU BUNGA DAN INVESTOR


Investor dapat memilih untuk berinvestasi di saham atau obligasi, dengan pilihan
investasi umumnya didasarkan pada hasil yang diharapkan dari setiap investas.
Misalnya BI memutuskan menurunkan suku bunga. Ketika suku bunga turun, obligasi
diterbitkan dengan tingkat suku bunga yang lebih rendah.
Akibatnya, investor menyadari mereka bisa mendapatkan lebih banyak uang dengan
berinvestasi di saham, sehingga saham menjadi semakin diburu. Ketika banyak orang
memilih berinvestasi di saham, harga saham mulai naik.
Sebaliknya, ketika BI memutuskan menaikan suku bunga, obligasi akan diterbitkan
dengan tingkat bunga yang lebih tinggi.
Hal ini akan mendorong investor untuk membeli obligasu dank arena investor menjual
saham mereka, harga saham akan jatuh.

Universitas Banten Jaya “Resiko, Penyesuaian Tingkat Bunga Dan Faktor Resiko 7
Dalam Investasi”
2.3 FAKTOR RISIKO DALAM INVESTASI
Menurut Halim, (2003: 47) dalam zubaidah 2003, terdapat beberapa factor yang
mempengaruhi risiko investasi:
1. Risiko bisnis, merupakan risiko yang timbul akibat menurunnya probabilitas
perusahaan emiten.
2. Risiko likuiditas, berkaitan dengan kemampuan saham yang bersangkutan untuk
dapat segera diperjual belikan tanpa mengalami kerugian yang berarti.
3. Risiko tingkat bunga, merupakan risiko yang timbul akibat perubahan tingkat
bunga yang berlaku di pasar, biasanya risiko ini berjalan berlawanan dengan harga-
harga instrumen pasar modal.
4. Risiko pasar, merupakan risiko yang timbul akibat kondisi perekonomian Negara
yang berubah-ubah dipengaruhi oleh resesi dan kondisi perekonomian yang lain.
5. Risiko daya beli, merupakan risiko yang timbul akibat penngaruh perubahan
tingkat inflasi, dimana perubahan ini akan menngakibatkan berkurangnya daya beli
yang diinvestasikan maupun bunga yang diperoleh dari investasi. Sehingga
menyebabkan nilai riil pendapatan akan lebih kecil.
6. Risiko mata uang, merupakan risiko yang timbul akibat perubahan nilai tukar
mata uang domestic (misalnya rupiah) dengan mata uang Negara lain (mislanya
dolar Amerika).

Universitas Banten Jaya “Resiko, Penyesuaian Tingkat Bunga Dan Faktor Resiko 8
Dalam Investasi”
BAB III
PENUTUP

Demikianlah yang dapat penulis sampaikan kurang dan lebihnya penulis mohon maaf
yang sebesar–besarnya dan saran yang dapat penulis sampaikan yaitu dalam suatu hal jika
dikerjakan dengan sunguh–sungguh maka kitapun akan memetik hasilnya, baik buruk hasil
yang kita dapat kata harus tetap bersyukur atas hasil yang didapat.

Universitas Banten Jaya “Resiko, Penyesuaian Tingkat Bunga Dan Faktor Resiko 9
Dalam Investasi”
DAFTAR PUSTAKA

Maxmanroe. Pengertian Risiko. Diperoleh 04 April 2019, dari


https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-risiko.html

Universitas Banten Jaya “Resiko, Penyesuaian Tingkat Bunga Dan Faktor Resiko 10
Dalam Investasi”

Anda mungkin juga menyukai