(STRATEGIC RISK)
MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Manajemen Risiko dan
Analisis Laporan Keuangan
Dosen Pengampu :
Dosen 1 : Iwan Sugianto,SE.,MM
Dosen 2 : Asep Saepul Falah,SE.,MM
Disusun Oleh :
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat
dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan Makalah yang berjudul
“Risiko Strategi (Strategi Risk)” sebagai salah satu tugas Mata Kuliah
Manajemen Risiko dan Analisis Laporan Keuangan.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada Nabi
Muhammad SAW.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada yang
terhormat:
1. Sesepuh Pondok Pesantren Suryalaya.
2. Bapak Iwan Sugianto, SE., MM dan Bapak Asep Saeful Falah, SE., MM
selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Manajemen Risiko dan Analisis
Laporan Keuangan.
3. Kedua orang tua yang selalu memberikan do’anya dan membimbing
penulisan baik moril maupun material sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini.
4. Teman-teman seperjuangan yang telah memberikan dukungan dan bantuan
dalam penulisan makalah ini.
Akhir kata penulis berharap semoga Makalah ini dapat berguna khususnya
bagi penulis, umumnya bagi semua pihak yang berkepentingan. Amin
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar kata “Resiko” dan
sudah biasa dipakai dalam percakapan sehari-hari oleh kebanyakan orang.
Resiko merupakan bagian dari kehidupan kerja individual maupun organisasi.
Berbagai macam resiko, seperti resiko kebakaran, tertabrak kendaraan lain di
jalan, resiko terkena banjir di musim hujan dan sebagainya, dapat
menyebabkan kita menanggung kerugian jika resiko-resiko tersebut tidak kita
antisipasi dari awal. Resiko dikaitkan dengan kemungkinan kejadian atau
keadaan yang dapat mengancam pencapaian tujuan dan sasaran organisasi.
Sebagaimana kita pahami dan sepakati bersama bahwa tujuan berwirausaha
adalah membangun dan memperluas keuntungan kompetitif dalam organisasi.
Aktivitas suatu badan usaha atau perusahaan pada dasarnya tidak dapat
dilepaskan dari aktivitas mengelola resiko. Operasi suatu badan usaha atau
perusahaan biasanya berhadapan dengan resiko usaha dan resiko non usaha.
Imam Ghazali dalam Kasidy, Manajemen Resiko (2010) menyatakan bahwa,
resiko usaha adalah resiko yang berkaitan dengan usaha perusahaan untuk
menciptakan keunggulan bersaing dan memberikan nilai bagi pemegang
saham. Sedangkan resiko non usaha adalah resiko lainnya yang tidak dapat
dikendalikan oleh perusahaan.
1
kerja. Hal ini secara konkret menunjukkan pentingnya manajemen resiko
dalam bisnis pada masa kini.
Secara umum resiko dapat diartikan sebagai suatu keadaan yang dihadapi
seseorang atau perusahaan di mana terdapat kemungkinan yang merugikan.
Bagaimana jika kemungkinan yang dihadapi dapat memberikan keuntungan
yang sangat besar, dan walaupun mengalami kerugian sangat kecil sekali.
Misalnya membeli lotere. Jika beruntung maka akan mendapat hadiah yang
sangat besar, tetapi jika tidak beruntung uang yang digunakan membeli lotere
relatif kecil. Apakah ini juga tergolong resiko? Jawabannya adalah hal ini
juga tergolong resiko. Selama mengalami kerugian walau sekecil apapun hal
itu dianggap resiko.
2
1.2 Identifikasi Masalah
1. Apa definisi dari Risiko?
2. Apa definisi dari Risiko Strategi?
3. Bagaimana Pentingnya Manajemen Risiko Bagi Perusahaan?
3
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam suatu kegiatan bisnis, risiko adalah hal yang tidak bisa dihindari.
Risiko memang merupakan hal yang wajar dalam kegiatan bisnis, bahkan dalam
kegiatan apapun yang kita lakukan. Untuk itu, penting bagi kita untuk memahami
apa itu risiko atau definisi risiko serta jenis-jenis risiko dalam bisnis.
Dengan mengetahui konsep risiko dalam bisnis, maka diharapkan kita bisa
lebih siap ketika melangkah menjalankan bisnis. Motivasi dalam mengambil
risiko serta manajemen risiko pun bisa dipersiapkan dengan lebih baik.
Definisi risiko yang dikenal dalam dunia bisnis pada dasarnya ada
beberapa. Namun, secara umum dapat ditarik garis besar bahwa konsep risiko
selalu dikaitkan dengan dengan adanya ketidakpastian pada masa yang akan
datang. Definisi risiko secara lebih spesifik, dapat diartikan sebagai adanya
konsekuensi yang muncul sebagai dampak adanya ketidakpastian, sehingga
memunculkan dampak yang merugikan bagi pelaku usaha.
Risiko seperti ini pada dasarnya memang selalu ada dalam kehidupan
sehari-hari. Hanya saja, intensitasnya akan meningkat ketika kita melakukan
kegiatan bisnis. Apalagi, ketika kita menginginkan keuntungan atau hasil yang
besar, maka risiko yang harus dihadapi juga akan semakin besar. Kondisi seperti
ini dikenal sebagai high risk high return.
4
2.2 Motivasi Mengambil Risiko
Selain itu, alasan seseorang mau mengambil risiko juga bisa karena faktor
keterpaksaan. Dalam hal ini, seseorang mungkin mengambil risiko karena kondisi
yang menyertainya sudah sangat mendesak.
5
2.3 Definisi strategi Risiko
Risiko strategik berdasarkan PBI ialah risiko yang disebabkan oleh adanya
penetapan dan pelaksanaan strategi bank yang tidak tepat, pengambilan keputusan
bisnis yang tidak tepat atau kurang responsifnya bank terhadap
perubahaneksternal.
6
mungkin mengancam bisnis kita. Seperti misalnya perusahaan ponsel yang dulu
sempat hingar bingar terkenal di segala penjuru, namun setelah kedatangan sistem
operasi terbaru yaitu Andoid tetapi perusahaan ponsel tersebut justru
menggunakan sistem operasi lain, maka yang terjadi adalah kerugian yang besar.
Karena pada waktu itu sistem operasi Android sedang sangat di idam-idamkan
masyarakat berbagai kalangan karena beberapa kelebihannya.
Kita tidak boleh kekeh dan egois dengan kehendak kita, kita tentu harus
mengikuti keinginan pasar yang ada. Atau kita harus memiliki manfaat dari
produk atau jasa yang kita tawarkan agar produk yang kita tawarkan ke pasar
lebih mudah diterima.
7
Melakukan evaluasi kembali atas hasil sementara yang dicapai, beserta
faktor penyebab tidak tercapainya target bank, dilanjutkan dengan mitigasi
atas faktor risiko penyebab kegagalan.
3. Melakukan perbaikan atas rencana kerja semula dalam upaya bank
mencapai target yang telah ditetapkan.
8
cara membeli (akuisisi) bank lain (Bank Crocker). Keputusan ini bersifat
strategis (sehingga terkait risiko strategis), karena keputusan ini bersifat
jangka panjang, pada bisnis yang baru (belum berpengalaman), serta terkait
pada permasalahan akuisisi yang kompleks, misalnya masalah perbedaan
budaya bisnis di kedua bank tersebut.
Dapat disimpulkan mengenai penyebab risiko strategik adalah karena
keputusan bisnis yang berlawanan atau ketidaktepatan implementasi dari
keputusan tersebut dalam hal strategi bank dan realisasi vs target. Ruang
lingkup risiko strategik sangat luas dan dapat mencakup keseluruhan risiko
yang lain dalam perbankan. Karena setiap risiko yang ada perlu dikelola
dengan baik, oleh karena itu membutuhkan kemampuan untuk menetapkan
strategi yang tepat bagi masing-masing risiko yang dihadapi. Hal yang paling
perlu diperhatikan dalam mengelola risiko strategik adalah dengan membuat
rencana kerja baik rencana kerja secara umum maupun secara khusus yang
dikerjakan dengan baik dan dievaluasi secara periodik.
Oleh karena itu secara umum tidak dapat ditemukan perbedaan antara
manajemen risiko strategik di bank syariah dengan di bank konvensional.
Perbedaan akan ditemukan saat mulai masuk ke ruang lingkup teknis
penetapan strategi bank dimana pada bank konvensional dibatasi oleh koridor
peraturan pemerintah sedangkan pada bank syariah dibatasi selain oleh
peraturan pemerintah juga oleh peraturan syariah.
9
Biasanya rencana manajemen resiko ini terdiri dari resiko yang
teridetifikasi, kemungkinan terjadi, dampak potensial dan respon yang
harus dilakukan ketika resiko datang.
Sebuah resiko rendah biasanya tidak atau sedikit berdampak terhadap
biaya, jadwal dan kinerja perusahaan.
Risiko yang sedang dapat menyebabkan kenaikan biaya, gangguan
terhadap jadwal serta penurunan kinerja perusahaan.
Sedangkan risiko tinggi memiliki kecenderungan menyebabkan kenaikan
yang signifikan terhadap anggaran, jadwal dan juga permasalahan kinerja.
10
Melalui analisa yang detail maka para leader akan memprioritaskan
pekerjaan yang berkelanjutan berdasarkan hasil yang dihasilakn meskipun
harus menghadapi banyak kendala.
11
perencanaan (strategy planning), implementasi (strategy
implementation), evalusi (strategy evaluation) dan analisa perubahan
lingkungan (enviromental analysis)
12
3. Bank harus melaksanakan pengujian dan kaji ulang terhadap sistem
informasi manajemen risiko strategik secara berkala.
1. Risiko operasi
13
utama perusahaan maka hal itu dikategorikan dalam risiko
operasional.
14
tingkat defect yang tinggi
Contoh risiko operasi antara lain adalah yang dialami oleh Mattel
baru-baru ini. Mattel menarik ratusan ribu mainannya di seluruh
dunia karena mengandung timbal yang dapat membahayakan
kesehatan. Magnet yang mudah lepas juga disinyalir dapat
membahayakan hidup anak jika sampai tertelan. Bahkan ada
beberapa komplain dari pelanggan mengenai anaknya yang harus
dioperasi karena menelan magnet. Penarikan besar-besaran ini
tentunya mengakibatkan kerugian yang sangat besar bagi Mattel.
Risiko asset impairment adalah risiko yang terjadi ketika suatu aset
kehilangan porsi yang signifikan dari nilainya sekarang karena ada
kemungkinan penurunan dalam arus kas yang dihasilkan. Risiko
ini menjadi strategis ketika terdapat penurunan dari nilai finansial,
hak kekayaan intelektual dan kondisi fisik aset yang sangatlah
penting bagi pengimplementasian strategi. Risiko ini memiliki
dampak kepada finansial perusahaan, dalam istilahnya sering juga
dikaitkan dengan biaya ekstra atau kerugian pemasukan
perusahaan. Namun, kategori risiko finansial biasanya lebih
mengacu secara khusus terhadap arus masuk dan keluar uang
dalam perputaran bisnis anda, dan kemungkinan akan
menyebabkan kerugian finansial. Sebagai contoh, Anda memiliki
perusahaan yang sebagian besar pemasukan perusahaan Anda
berasal dari sejumlah klien besar yang melakukan proses
pembayaran produk anda dengan sistem kredit jangka waktu yang
cukup lama.
15
tidak dapat membayar kredit yang harus dibayar, atau menunda
pembayaran untuk jangka waktu yang lama, bahkan membatalkan
perjanjian dengan tidak melunasi kredit yang dibayarkan maka
bisnis Anda sedang dalam masalah besar.
16
orang di seluruh dunia yang bermaih di indeks dan saham
lokal.
5. Risiko kompetitif
17
Misalnya ketika pertama kali Wingsfood mengeluarkan Mie
Sedap yang lebih murah dibandingkan dengan Indomie.
Mereka dengan cepat berhasil menggerus pangsa pasar
Indofood.
6. Risiko franchise
18
daripada berita baik. Maka ketika suatu bisnis diberitakan
buruk, dampaknya bisa cepat dan menjadi luar biasa.
Kasus 1:
Midland Bank Pada bulan Juli 1980, Midland Bank (berpusat di
Inggris) mengumumkan bahwa telah dilakukan tindakan akuisisi terhadap
Crocker Bank di California untuk memperluas bisnisnya, dengan masuk ke
bisnis kredit perumahan (yang belum pernah dimiliknya). Persetujuan
akuisisi ini diberikan bulan Agustus 1981 dan pada bulan Oktober 1981,
Midland Bank membayar USD 597 juta untuk 51% kepemilikan Crocker
Bank. Pada Bulan Februari 1986, Midland Bank menjual Crocker Bank
kepada Wells Fargo Bank dengan harga sekitar USD 1,1 miliar. Walaupun
sepintas terlihat bahwa investasi Midland Bank pada Crocker Bank telah
19
berlipat ganda, perhitungan tersebut sebenarnya tidak mempertimbangkan:
• pembentukan provisi sebesar USD 760 juta untuk kredit macet yang
dilakukan Midland Bank • USD 700 juta yang diinvestasikan Midland di
Crocker Bank pada tahun 1981. Diperkirakan bahwa kerugian Midland di
Crocker Bank seluruhnya mencapai sekitar USD 1,7 miliar. Masalah
Midland Bank dengan Crocker Bank sebagian disebabkan karena
mengakuisisi bank asing yang memiliki standar dan sikap bisnis yang
berbeda. Pada akhirnya terbukti bahwa perbedaan kultural tidak dapat
dijembatani.
Kasus 2:
Lehman Brothers Lehman Brothers pernah menjadi bank investasi
terbesar ke-empat di AS. Perusahaan yang bermarkas di New York itu
didirikan pada 1850 di Montgomery,Alabama. Pada akhir 2007, Lehman
mempekerjakan 28.500 karyawan. Tapi, karena. krisis finansial dan
ekonomi, jumlah karyawan dikurangi 1.500 orang. Sebelum pailit, mereka
memiliki sekitar 27.000 karyawan. Pada akhir Agustus tahun 2008 lalu,
Perusahaan itu mengalami kerugian sebesar USD 3,9 miliar (sekitar Rp
36,6 triliun dengan kurs Rp 9.400 per USD), menyusul kerugian USD 2,8
miliar (sekitar Rp 26,32 triliun) yang terjadi pada triwulan II 2008 yang
lalu. Kerugian ini akibat krisis subprime mortgage di AS, dimana mereka
terpaksa menghapusbukukan kredit macet USD 13,8 miliar (sekitar Rp
129,7 triliun). Strategi membesarkan aset dengan terlalu banyak
konsentrasi dalam portofolio subprime mortgage ternyata menimbulkan
kerugian yang sulit untuk ditanggulangi bank. Bank investasi terbesar
keempat di AS sekaligus salah satu perusahaan finansial ternama di dunia,
Lehman Brothers, menyatakan pailit atau bangkrut tanggal15 September
2008.
20
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Definisi risiko dapat diartikan sebagai adanya konsekuensi yang muncul
sebagai dampak adanya ketidakpastian, sehingga memunculkan dampak
yang merugikan bagi pelaku usaha. Risiko strategik berdasarkan PBI
ialah risiko yang disebabkan oleh adanya penetapan dan pelaksanaan
strategi bank yang tidak tepat, pengambilan keputusan bisnis yang tidak
tepat atau kurang responsifnya bank terhadap perubahan eksternal.
2. Cara mengelola risiko strategik :
Membuat rencana kerja bank.
Membuat kebijakan untuk melaksanakan strategi yang telah ditentukan.
Melaksanakan monitoring pencapaian rencana kerja secara periodik
Dll.
21
Perusahaan menjadi lebih proaktif dan tidak reaktif
Mengevaluasi seluruh aktivitas perusahaan
Risiko operasi
Risiko kompetitif
Risiko franchise
22
DAFTAR PUSTAKA
1. https://www.academia.edu/18840003/risiko_reputasi_and_risiko_strategi
2. https://www.blj.co.id/2013/02/23/manajemen-risiko-strategis-1/
3. http://www2.crmsindonesia.org/knowledge/risk-management-
news/mencari-peluang-di-balik-risiko-strategis
4. http://tugaskuliahanakmenej.blogspot.com/2011/12/identifikasi-dan-
pengukuran-resiko.html
5. https://zahiraccounting.com/id/blog/5-cara-mengelola-risiko-hazard/
23