Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PENGANTAR MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

Tentang :

“MANAJEMEN RESIKO”

Disusun oleh :

1. Alfin Aditia 140218001


2. Sabna Salsabillah 140218053
3. Putri Mulyawati 140218054
4. Nova W. Putri 140218058
5. M. Kholil 140218069
6. Yoga Yurifasta 140218070

Dosen Pembimbing :
Rahmat Saleh, SE., MSM.

Program Studi : Manajemen Pemasaran


POLITEKNIK UBAYA Tahun 2018/2019
Jl. Ngagel Jaya Selatan169, Surabaya, Indonesia, Telp: 031-298 1030, Email:
poltek@ubaya.ac.id
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“MANAJEMEN RESIKO”. Penyusunan makalah ini untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Pengantar Manajemen Bisnis. Kami berharap dapat menambah wawasan dan
pengetahuan khususnya dalam bidang manajemen bisnis. Serta pembaca dapat mengetahui
tentang bagaimana dana pa sebenarnya perusahaan multinasional itu.

Menyadari banyaknya kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Karena itu, kami
sangat mengharapkan kritikan dan saran dari para pembaca untuk melengkapi segala
kekurangan dan kesalahan dari makalah ini.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu
selama proses penyusunan makalah ini.

Surabaya, 12 Desember 2018

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar kata “Resiko” dan sudah biasa
dipakai dalam percakapan sehari-hari oleh kebanyakan orang. Resiko merupakan bagian dari
kehidupan kerja individual maupun organisasi. Berbagai macam resiko, seperti resiko
kebakaran, tertabrak kendaraan lain di jalan, resiko terkena banjir di musim hujan dan
sebagainya, dapat menyebabkan kita menanggung kerugian jika resiko-resiko tersebut tidak
kita antisipasi dari awal. Resiko dikaitkan dengan kemungkinan kejadian atau keadaan yang
dapat mengancam pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. Sebagaimana kita pahami dan
sepakati bersama bahwa tujuan perusahaan adalah membangun dan memperluas keuntungan
kompetitif organisasi.

Resiko berhubungan dengan ketidakpastian ini terjadi karena kurang atau tidak
tersedianya cukup informasi tentang apa yang akan terjadi. Sesuatu yang tidak pasti
(uncertain) dapat berakibat menguntungkan atau merugikan. Menurut Wideman,
ketidakpastian yang menimbulkan kemungkinan menguntungkan dikenal dengan istilah
peluang (opportunity), sedangkan ketidakpastian yang menimbulkan akibat yang merugikan
disebut dengan istilah resiko (risk). Dalam beberapa tahun terakhir, manajemen resiko
menjadi trend utama baik dalam perbincangan, praktik, maupun pelatihan kerja. Hal ini
secara konkret menunjukkan pentingnya manajemen resiko dalam bisnis pada masa ini.

Secara umum resiko dapat diartikan sebagai suatu keadaan yang dihadapi seseorang
atau perusahaan di mana terdapat kemungkinan yang merugikan. Bagaimana jika
kemungkinan yang dihadapi dapat memberikan keuntungan yang sangat besar, dan walaupun
mengalami kerugian sangat kecil sekali. Misalnya membeli lotere. Jika beruntung maka akan
mendapat hadiah yang sangat besar, tetapi jika tidak beruntung uang yang digunakan
membeli lotere relatif kecil. Apakah ini juga tergolong resiko? Jawabannya adalah hal ini
juga tergolong resiko. Selama mengalami kerugian walau sekecil apapun hal itu dianggap
resiko.

3
1.2  Rumusan Masalah :
1.      Apa arti dari Manajemen Resiko ?
2.      Apa saja jenis-jenis Manajemen Resiko?
3.      Apa pengertian dari Risiko?
4.      Apa saja macam Risiko ?
5. Apa saja yang menjadi sumber Risiko ?
1.3   Tujuan :
Tujuan penulisan Berdasarkan rumusan masalah diatas dapat disimpulkan tujuan dari
penulisan adalah sebagai berikut :
1.      Untuk mengetahui pengertian Manajamen Risiko.
2.      Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis Manajemen Risiko.
3.      Untuk mengetahui macam dan kategori Risiko.
4.      Untuk mengetahui sumber Risiko.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Manajemen Resiko


Manajemen risiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola
ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman suatu rangkaian aktivitas manusia yang
terdapat penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelola dan mitigasi risiko dengan
menggunakan pengelolaan sumber daya. Strategi yang dapat diambil antara lain adalah
memindahkan risiko kepada pihak lain, menghindari risiko, mengurangi efek negatif risiko,
dan menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko tertentu. Manajemen risiko
tradisional terfokus pada risiko-risiko yang timbul oleh penyebab fisik atau kebakaran,
kematian, serta tuntutan hukum. Manajemen risiko keuangan, di sisi lain, terfokus pada risiko
yang dapat dikelola dengan menggunakan komponen keuangan.

Sasaran dari pelaksanaan manajemen risiko adalah untuk mengurangi risiko yang


berbeda-beda yang berkaitan dengan bidang yang telah dipilih pada tingkat yang dapat
diterima oleh masyarakat. Hal ini dapat berupa berbagai jenis ancaman yang disebabkan
oleh lingkungan, teknologi, manusia, organisasi dan politik.

Definisi manajemen resiko (risk management) di atas dapat dijabarkan lebih lanjut
berdasarkan kata kunci sebagai berikut:

1. On going process
Manajemen risiko tidak dilakukan sesekali tetapi dilakukan secara continue atau terus
menerus dan di lihat secara berkala.

2. Effected by people
Manajemen risiko di tentukan oleh pihak-pihak yang berada di organisasi. Contohnya jika
dalam perusahaan dirumuskan oleh pimpinan perusahaan atau staff departemen yang
bersangkutan.

3. Applied in strategy setting


Manajemen risiko disusun sejak dari perumusan strategi organisasi oleh manajemen tertinggi
organisasi, dengan adanya manajemen risiko ini maka strategi yang disiapkan disesuaikan
dengan risiko yang dihadapi oleh tiap bagian.
4. Applied across the enterprised
Strategi yang telah dipilih berdasarkan manajemen resiko diaplikasikan dalam kegiatan
operasional, dan mencakup seluruh bagian/unit pada organisasi. Mengingat resiko masing-
masing bagian berbeda, maka penerapan manajemen resiko berdasarkan penentuan resiko
oleh tiap bagian.

5. Designed to identify potential events


Manajemen resiko dirancang untuk mengidentifikasi kejadian atau keadaan yang secara
5
potensial menyebabkan terganggunya pencapaian tujuan organisasi.

6. Provide reasonable assurance


Resiko yang dikelola dengan tepat dan wajar akan menyediakan jaminan bahwa kegiatan dan
pelayanan oleh organisasi dapat berlangsung secara optimal.

7. Geared to achieve objectives


Manajemen resiko diharapkan dapat menjadi pedoman bagi organisasi dalam mencapai
tujuan yang telah ditentukan.
2.2 Pengertian Risiko
Risiko adalah suatu kejadian yang tidak pasti dan bilamana terjadi akan memberikan
kerugian dan apabila tidak terjadi maka tidak menimbulkan kerugian namun juga tidak
menimbulkan keuntungan.

2.3 Jenis-jenis Risiko


a) Risiko Murni
Risiko murni adalah risiko yang hanya dapat berakibat merugikan atau tidak terjadi
apa-apa dan tidak mungkin menguntungkan. Salah satu contohnya adalah kebakaran,
apabila perusahaan mengalami kebakaran, maka perusahaan tersebut akan mengalami
kerugian. Kemungkinan yang lain adalah tidak terjadi kebakaran. Dengan demikian
kebakaran hanya menimbulkan kerugian, bukan menimbulkan keuntungan, kecuali
ada kesengajaan untuk membakar dengan maksud-maksud tertentu.
Salah satu cara menghindari risiko murni adalah dengan asuransi. Dengan
demikian besarnya kerugian dapat diminimalkan. Itu sebabnya risiko murni dapat
dikenal dengan istilah risiko yang dapat diansuransikan.
Perbedaan utama antara risiko spekulatif dengan risiko murni adalah kemungkinan
untuk ada atau tidak, untuk risiko spekulatif masih terdapat kemungkinan untung,
sedangkan untuk risiko murni tidak dapat keuntungan.

b) Risiko Spekulatif
Risiko Spekulatif atau risiko yang disengaja yaitu resiko yang sengaja ditimbulkan
oleh yang bersangkutan agar terjadinya ketidakpastian memberikan keuntungan
kepadanya, misalnya resiko utang piutang, perjudian, perdagangan berjangka
(hedging) dsb. Dengan demikian maka salah satu menghindari risiko ini adalah
memperbaiki SDM agar tidak mengambil risiko ini.

c) Risiko individu adalah risiko yang bila terjadi pada kehidupan sehari-hari, misalnya
jika kita berangkat sekolah menggunakan sepeda motor maka kita akan memiliki
risiko tertabrak dsb.

d) Risiko Pribadi adalah risiko yang mempengaruhi kapasitas atau kemampuan seseorag
dalam memperoleh keuntungan.

6
e) Risiko Harta adalah risiko yang terjadi karena kerugian keuangan yang kita miliki
seperti benda atau harta. Kehilangan suatu harta dapat di bedakan menjadi dua jenis
yaitu:
1. Kerugian langsung adalah kerugian yang terjadi apabila harta kita hilang atau
rusa. Kerugian finansial terjadi karena kita kehilangan nilai dari harta tersebut.
Contohnya inflasi, fluktuasi, ataupun di curi.
2. Kerugian tidak langsung adalah setiap kerugian yang terjadi akibat kerugian
asal misalnya, kerugian karena factor bencana alam.

f) Resiko fundamental adalah resiko yang penyebabnya tidak dapat dilimpahkan kepada
seseorang dan yang menderita tidak hanya seseorang tetapibanyak orang misalnya
banjir,angin topan dsb

g) Resiko khusus adalah resiko yang bersumber pada peristiwa yang mandiri dan
umumnya mudah diketahui penyebabanya seperti kapal kandas, pesawat jatuh,
tabrakan mobil dsb.

h) Resiko Dinamis adalah resiko yang timbul akibat perkembangan dan kemajuan
(dinamika) masyarakat dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi kebalikannya
disebut resiko statis seperti kematian dan hari tua.

2.4 Faktor Penyebab Risiko


Dua faktor penyebab resiko adalah bencana (perils) dan bahaya (hazards). Banjir,
tanah longsor, gempa, gelombang laut tinggi merupakan contoh-contoh bencana yang secara
langsung dapat menimbulkan kerugian. Sementara bahaya terbagi atas beberapa jenis :

1. Bahaya fisik (physical hazard) misalnya berhubungan dengan fasilitas bangunan suatu
perusahaan,

2. Bahaya moral (moral hazard) misalnya sikap ketidakjujuran atau ketidakdisiplinan.

3. Bahaya morale (morale hazard) misalnya sikap yang tidak hati-hati ataupun kurangnya
perhatian dari pihak-pihak terkait dalam suatu perusahaan.

4. Bahaya karena hukum atau peraturan (legal hazard) misalnya akibat mengabaikan undang-
undang atau peraturan yang telah ditetapkan.

Selain resiko yang di atas ada juga bahaya resiko lain yakni bahaya resiko
moral.       Contohnya pada kasus akibat moral dari para pegawai suatu badan/perusahaan
misalnya yang terjadi pada kasus Citibank Indonesia yang terlibat pada permasalahan
penggelapan dana nasabah. Akibatnya bank tersebut tidak hanya menderita kerugian
finansial, tapi juga resiko reputasi, bahkan kepatuhan. Resiko reputasi dan kepatuhan lebih
membahayakan keberlangsungan perusahaan daripada resiko finansial. Ketidakpercayaan
masyarakat terhadap bank akan membuat bank tersebut kehilangan dana karena masyarakat
akan menarik kembali seluruh dana yang telah tertanam di bank tersebut karena takut akan

7
mengalami kerugian besar. Dana-dana yang ditarik tersebut sebenarnya digunakan untuk
menjalankan kegiatan perbankan, namun kerena ada penarikan sejumlah dana dan
ketidakinginan masyarakat untuk menabung lagi maka bank tersebut dapat terancam
likuiditasnya. Pada fase ini pemerintah dapat melakukan intervensi dengan menutup bank.

2.5 Sumber Risiko

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Manajemen risiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola
ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman suatu rangkaian aktivitas manusia yang
terdapat penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelola dan mitigasi risiko dengan
menggunakan pengelolaan sumber daya.
Resiko berhubungan dengan ketidakpastian ini terjadi oleh karena kurang atau tidak
tersedianya cukup informasi tentang apa yang akan terjadi.  Sesuatu yang tidak pasti
(uncertain) dapat berakibat menguntungkan atau merugikan.  Istilah resiko memiliki beberapa
definisi.  Resiko dikaitkan dengan kemungkinan kejadian, atau keadaan yang dapat
mengancam pencapaian tujuan dan sasaran organisasi.

8
B. Saran
Dalam organisasi apapun Sumber Daya Manusia (SDM) menempati kedudukan
yang paling vital.Namun ketersediaan sumber-sumber daya itu menjadi sia-sia apabila
ditangani oleh orang-orang yang tidak kompeten dan kurang komitmen.Upaya-upaya
untuk merencanakan kebutuhan pegawai (SDM), mengadakan, menyeleksi,
menempatkan dan memberi penugasan secara tepat telah menjadi perhatian penting
pada setiap organisasi yang kompetitif.Demikian pula kebijakan kompensasi
(penggajian dan kesejahteraan) dan penilaian kinerja yang dilakukan dengan adil dan
tepat dapat melahirkan motivasi berprestasi pada para pegawai.

9
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
BAB I.........................................................................................................................................3
PENDAHULUAN......................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................3
1.2  Rumusan Masalah.........................................................................................................3
1.3   Tujuan...........................................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN........................................................................................................................5
2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia.........................................................5
2.2 Tujuan-Tujuan MSDM................................................................................................5
2.3 Metode –Metode Pendekatan dalam MSDM..............................................................6
2.4 Fungsi – Fungsi Dalam Manajemen Sumber Daya Manusia....................................7
A.    Perencanaan................................................................................................................8
B.     Pengorganisasian.......................................................................................................8
C.    Pengarahan.................................................................................................................9
D.       Pengendalian.........................................................................................................11
E. Tujuan dan Fungsi Pengendalian.................................................................................12
2.5 Peranan MSDM............................................................................................................12
A. Kesimpulan....................................................................................................................14
B. Saran...............................................................................................................................14

10
11

Anda mungkin juga menyukai