Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

KONTRAK ASURANSI DAN RISIKO


Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah: Manajemen Risiko Bisnis Syari’ah
Dosen Pengampu : Dr.Hendarista Amartiwi,M.Pd

Disusun Oleh :
Vikri Muhammad Zamal
Duduh Sa’duloh

PRODI MANAJEMEN BISNIS SYARI’AH


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI DAN BISNIS SYARI’AH
NAHDLATUL ULAMA
GARUT
2022\2023
Kata Pengantar
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah Swt, yang telah memberikan
kesehatan, kekuatan, dan kesempatan bagi kami sehingga kami dapat menyusun
makalah yang berjudul Manajemen Pemasaran Internasional . Serta kami
ucapkanterimakasih kepada Ibu Dr. Hendarsita Amartiwi,M.Pd yang telah
membimbing kami dari awal penyusunan sampai terselesaikannya makalah ini.
Dan tak lupa kami ucapkan terima kasih juga kepada teman-teman serta seluruh
pihak yang terlibat dalam pembuatan makalah ini. Kami menyadari masih banyak
kekurangan pada makalah ini, dan kami harap kepada dosen pembimbing dan
kepada pembaca sekalian dapat memberikan kritik dan saran yang sifatnya
konstruktif, sehingga dapat menjadi pelajaran bagi kami, dan semoga dapat
diperbaiki pada kesempatan yang lain dan dalam makalah yang lain pula. Semoga
makalah ini berguna untuk menambah wawasan serta pengetahuan bagi para
pembaca dan kami selaku penyusun makalah ini mohon maaf apabila ada
kesalahan dalam penulisan makalah ini. Selanjutnya semoga kami bisa menyusun
makalah di waktu lain dengan lebih sempurna.

Garut,28 Mei 2023

Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Asuransi merupakan sarana keuangan dalam tata kehidupan rumah


tangga, baik dalam menghadapi risiko atas harta benda yang dimiliki.
Demikian pula dunia usaha dalam menjalankan kegiatannya menghadapi
risiko yang mungkin dapat mengganggu kesinambungan usahanya. Walaupun
banyak metode untuk menangani risiko, namun asuransi merupakan metode
yang paling banyak dipakai. Asuransi menjanjikan perlindungan kepada pihak
tertanggung terhadap risiko yang dihadapi perusahaan.
Perusahaan Asuransi adalah perusahaan yang bergerak dibidang jasa
pertanggungan atas resiko atau kerugian yang dialami oleh tertanggung.
Perkembangan perusahaan-perusahaan asuransi di luar negeri dapat
dikatakan sudah sangat baik karena asuransi telah dianggap sebagai gaya
hidup masyarakat baik dari kalangan bawah maupun kalangan atas,
sedangkan di Indonesia asuransi masih dianggap sesuatu yang mewah karena
sebagian besar pemakai jasa asuransi adalah kalangan menengah ke atas.
Namun seiring berjalannya waktu dan kesadaran diri masyarakat akan
pentingnya perlindungan terhadap jiwa mereka menyebabkan banyak
berkembangnya perusahaan asuransi di Indonesia

1.2 Perumusan Masalah


1. Bagaimana perlakuan akuntansi pendapatan premi dan klaim asuransi
kerugian pada PT Asuransi Wahana Tata?
2. Apakah perlakuan akuntansi pendapatan premi dan klaim asuransi
kerugian pada PT Asuransi Wahana Tata telah sesuai dengan Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 28?
1.3 Tujuan
1. Untuk menjelaskan pengukuran, pengakuan, pangungkapan dan penyajian
pendapatan premi dan klaim asuransi pada PT. Asuransi Wahana Tata.
2. Untuk menganalisis kesesuaian pengukuran, pengakuan, pangungkapan
dan penyajian pendapatan premi dan klaim asuransi pada PT. Asuransi
Wahana Tata dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.28
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Dari Asuransi

Menurut KUHD pasal 246 disebutkan bahwa "asuransi atau pertanggungan


adalah suatu perjanjian dengan mana seorang penanggung mengikatkan diri
kepada seorang tertanggung, dengan menerima suatu premi, untuk
penggantian kepadanya karena suatu kerusakan atau kehilangan keuntungan
yang diharapkan yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa yang
tidaktentu".
Pengertian asuransi yang lain adalah merupakan suatu pelimpahan risiko
dari pihak pertama kepada pihak lain. Dalam pelimpahan dikuasai oleh
aturan-aturan hukum dan berlakunya prinsip-prinsip serta ajaran yang secara
universal yang dianut oleh pihak pertama maupun pihak lain.
Dari segi ekonomi, asuransi berarti suatu pengumpulan dana yang dapat
dipakai untuk menutup atau memberi ganti rugi kepada orang yang
mengalami kerugian.

2.2 Manfaat Dari Asuransi

Disamping sebagai bentuk pengendalian risiko (secara finansial), asuransi


juga memiliki berbagai manfaat yang diklasifikasikan ke dalam : fungsi utama,
fungsi Skunder dan fungsi tambahan.
Fungsi utama asuransi adalah sebagai pengalihan risiko, pengumpulan
dana dan premi yang seimbang. Fungsi skunder asuransi adalah untuk
merangsang pertumbuhan usaha, mencegah kerugian, pengendalian
kerugian, memiliki manfaat sosial dan sebagai tabungan. Sedangkan fungsi
tambahan asuransi adalah sebagai investasi dana dan invisible earnings.

2.3 Pengertian Risiko


Apapun kegiatan kamu ja risiko adalah suatu kepastian dari ketidakpastian.
Artinya, segala sesuatu pasti mengandung risiko, tetapi jenis dan tingkatannya
mungkin berbeda. Jika kamu ingin maju, maka mau tidak mau harus berani
mengambil dan menghadapi apapun risikonya. lani, risiko adalah suatu
kepastian dari ketidakpastian. Artinya, segala sesuatu pasti mengandung
risiko, tetapi jenisan tingkatannya mungkin berbeda. Jika kamu ingin maju,
maka mau tidak mau harus berani mengambil dan menghadapi apapun
risikonya. Oleh karena itu, sangat penting untuk membekali diri dengan
maksimal agar risiko yang mungkin terjadi bisa kamu atasi dengan baik.  

2.4 Jenis-Jenis Risiko

1. Pure Risk atau Risiko Murni


Risiko murni ini bersifat pasti, artinya saat risiko terjadi maka kamu akan
mengalami kerugian. Begitu juga sebaliknya, jika risiko murni tidak terjadi, maka
kamu akan memperoleh keuntungan.
Misalnya, kebakaran, banjir, perampokan, gempa bumi, tanah longsor,
gunung meletus, kecelakaan, dan lain-lain. Jika tidak terjadi, kamu tentu bisa
tinggal dengan nyaman, bukan?

2. Speculative Risk atau Risiko Spekulatif


Ada tiga kemungkinan yang akan terjadi, jika kamu mengalami risiko
spekulatif, yakni keuntungan, kerugian, atau mungkin break even. Adapun yang
dimaksud dengan break even adalah titik impas.
Kondisi di mana tidak terjadi keuntungan maupun kerugian, jadi biasa saja.
Contoh paling nyata dari risiko spekulatif ialah undian berhadiah, bursa efek,
risiko kurs, dan lain-lain.

3. Particular Risk atau Risiko Khusus


Risiko khusus bersumber dari kegiatan individu, sehingga dampaknya masih
bisa diperkirakan atau diantisipasi di awal karena bersifat lokal. Misalnya,
ledakan turbin, kecelakaan kapal, atau mungkin tabrakan.
Bagaimana cara mengantisipasinya (contoh untuk risiko tabrakan)? Kamu bisa
mengikuti asuransi untuk memberikan jaminan atau proteksi, baik terhadap
kendaraan maupun diri sendiri.

4. Fundamental Risk atau Risiko Fundamental


Risiko fundamental berasal dari lingkungan sekitar atau alam yang bisa
menimbulkan dampak cukup besar, karena manusia tidak mampu
mengendalikannya. Misalnya, gempa bumi, longsor, tsunami, angin topan, dan
lain-lain. Jika peristiwa tersebut melanda wilayah yang luas, maka risiko
fundamental akan semakin besar.

2.5 Cara Menghindari Atau Meminimalisir Terjadinya Risiko

1. Identifikasi Risiko
Dalam proses identifikasi, kamu bisa memperkirakan dampak risiko yang
mungkin terjadi. Lihatlah risiko tersebut dalam berbagai aspek atau sudut
pandang, lalu buatlah daftarnya.

2. Asesmen Risiko
Adapun yang dimaksud dengan asesmen risiko ialah merangking risiko
berdasarkan kerugian yang mungkin ditimbulkan. Fokuslah pada risiko yang
paling sering terjadi atau berdampak besar.
Urutkan daftarnya, lalu buat skala prioritas mengenai poin mana yang harus
kamu beri perhatian lebih. Dengan begitu, kamu bisa menentukan sikap serta
membuat keputusan.

3. Respon terhadap Risiko


Sesuai namanya, respon risiko ialah cara atau keputusan yang akan kamu
ambil saat risiko terjadi. Dalam dunia usaha, ada beberapa jenis risiko yang bisa
kamu lakukan:
a. Risk Avoidance
Kebijakan dengan cara menghentikan aktivitas yang bisa memicu risiko. Risk
reduction, yaitu kebijakan dengan mengendalikan bagian intern perusahaan, agar
bisa mengurangi dampak.
b. Risk Sharing of Transfer
Kebijakan dengan mentransfer atau memindahkan dampak risiko ke pihak
lain, seperti asuransi, hedging atau outsourcing.
c. Risk Acceptance
Kebijakan untuk tidak mengambil langkah apapun. Dengan kata lain, kamu
menerima begitu saja apapun dampak risiko yang terjadi.
d. Create a Risk Management Plan
Artinya pembuatan planning untuk mengatasi masing-masing kategori risiko.
4. Implementasi atau Pelaksanaan
Rencana tanpa pelaksanaan tidak akan memberikan arti apa-apa, bukan?
Contoh untuk risk sharing of transfer, jika kamu tidak juga mengikuti program
asuransi, maka respon tersebut tidak bisa difungsikan.

5. Evaluasi plus Review
Meski sudah menyusun perencanaan terstruktur, tetapi ada hal-hal yang
mempengaruhi pelaksanaannya. Mungkin hal tersebut tidak kamu prediksikan
sebelumnya, sehingga mau tak mau planning harus diubah.
Sebelum terlambat, sebaiknya kamu mengevaluasi dan me-review secara
berkala. Saat risiko tiba-tiba saja muncul, kamu sudah siap dengan kemungkinan
yang terjadi.

BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dari uraian penjelasan di atas dapat di simpulkan sebagai berikut:
1. Asuransi adalah suatu perjanjian dengan mana seseorang penanggung
mengikatkan diri seorang kepada tertanggung, dengan menerima sesuatu
premi untuk memberikan kepada penggantian kepadanya karena suatu
kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang di harapkan, yang
mungin akan di deritanya karena suatu peristiwa yang tidak tentu.

2. Pengertian risiko adalah suatu kepastian dari ketidakpastian. Artinya,


segala sesuatu pasti mengandung risiko, tetapi jenis dan tingkatannya
mungkin berbeda. Jika kamu ingin maju, maka mau tidak mau harus
berani mengambil dan menghadapi apapun risikonya. 

Anda mungkin juga menyukai