Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PERAN ASURANSI SEBAGAI PENGALIH RESIKO

DISUSUN OLEH :

1. MUTIA RAHMADANI ( 180301326)


2. RAHAYU WULANDARI (180301332)
3. MAYA MUTIARA MANIK (180301326)

MATA KULIAH : MANAJEMEN RESIKO

DOSEN PENGAMPU : RAMA GITA SUCI, SE., M.Ak

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik hidayathnya kami dapat menyelesaikan makalah tentang
“ Peran Asuransi Sebagai Pengalih Resiko “ ini dengan baik meskipun banyak
kekurangan didalamnya.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan bagi pembaca dan penulisnya. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa dalam makalah ini terdapat kekurangan yang jauh dari kata
sempurna, oleh karna itu kami berharap kepada pembaca adanya kritikan, saran
dalam makalah ini supaya kami bisa memperbaikinya.

Semoga makalah ini dapat mudah dipahami bagi pembaca, dan semoga dapat
bermanfaat bagi pembaca, sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan
kata-kata yang kurang berkenan ataupun typo. Terimakasih

Pekanbaru, 31 Januari 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................... i

DAFTAR ISI ............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN ..........................................................................................................2

A. Penerapan Manajemen Resiko pada Peran Asuransi .............................................2


B. Perbedaan Manajemen resiko dan Asuransi .............................................................7

BAB III PENUTUP .................................................................................................................8

A. Kesimpulan ...................................................................................................................8
B. Daftar Pustaka ..............................................................................................................8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
         Seiring berjalannya waktu, dalam proses menjalankan bisnis asuransi
tentunya tidak akan terlepas dengan adanya risiko. Bahkan risiko bisa datang
kapanpun dan dimanapun tanpa bisa kita ketahui. Risiko diartikan sebagai
keadaan dimana adanya unsur ketidakpastian dimasa mendatang, adanya
penyimpangan, terjadinya sesuatu yang tidak diharapkan, atau tidak terjadinya
sesuatu yang diharapkan. Dimana pada dasarya risiko itu merupakan sesuatu yang
tidak dapat dihindari dari aktivitas bisnis perusahaan, sehingga diperlukan suatu
manajemen risiko untuk mengatasi permasalahan yang ada. Manajemen risiko
adalah suatu rangkaian prosedur dan metodologi yang digunakan untuk
mengidentifikasi,mengukur, memonitor dan mengontrol risiko yang timbul dari
bisnis operasional perusahaan, dan juga manajemen risiko ditujukan untuk
memastikan kesinambungan, profitabilitas dan pertumbuhan usaha sejalan dengan
visi dan misi suatu perusahaan serta manajemen risiko erat kaitannya dengan
kelangsungan usaha suatu perusahaan.
Berkaitan dengan risiko yang mungkin timbul dan juga manajemen risiko
yang dilakukan sebagai tindakan mengantisipasi dan menanggulangi adanya
risiko, bisnis asuransi dalam menangani risiko tentunya memiliki tindakan
tersendiri yang berupa  manajemen industri asuransi. Dimana manajemen industri
asuransi  di Indonesia sendiri secara umum merupakan suatu rangkaian proses
mengidentifikasi, mengukur, memitigasi, dan mengontrol segala bentuk risiko
asuransi di perusahaan. Strategi pengendalian risiko yang biasa dilakukan berupa
identifikasi dan pembuatan peta risiko, kuantifikasi dan pengukuran risiko,
penanganan risiko dan kebijakan manajemen risiko. Adanya manajemen dan
strategi yang dilakukan oleh suatu perusahaan asuransi dalam mengendalikan dan
mengelola risiko, oleh karena itu penting untuk mengetahui peranan asuransi
dalam manajemen risiko.

B. Rumusan Masalah
a. Penerapan Manajemen Resiko Pada Peran Asuransi
b. Perbedaan Manajemen Resiko Dan Asuransi

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENERAPAN MANAJEMEN RESIKO PADA PERAN ASURANSI

Asuransi
Asuransi adalah kontrak perjanjian antara yang diasuransikan (insured) dan
perusahaan asuransi (insurer), dimana insurer bersedia memberikan kompensasi
atas kerugian yang alami pihak yang diasuransikan dan pihak pengasuransi
(insurer) memperoleh premi asuransi sebagai balasannya.
     Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1992 mendefinisikan
asuransi sebagai perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak
penanggung mengikatkan dirinya kepada tertanggung, dengan menerima premi
asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian,
kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan atau tanggungjawab
hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita pihak tertanggung, yang
timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu
pembayaran yang didasarkan atas meninggalnya atau hidupnya seseorang yang
dipertanggungkan. Perjanjian adalah sejumlah kesepakatan antara pihak
penanggung dengan pihak tertanggung dengan tujuan memberikan perlindungan
atau proteksi.
Menurut Wirdjono Prodjodikoro, memaknai bahwa dalam asuransi terlibat dua
pihak; yang satu sanggup akan menanggung atau menjamin, bahwa pihak lain
akan mendapat penggantian dari suatu kerugian, yang mungkin ia akan mendapat
penggantian dari suatu kerugian, yang mungkin ia akan menderita sebagai akibat
dari suatu peristiwa, yang semula belum dapat ditentukan saat akan terjadinya.
Untuk sahnya perjanjian itu, perjanjian asuransi harus memenuhi syarat-syarat
yang disebut untuk suatu perjanjian sebagaimana diatur oleh Pasal 1320 KUHP.
Adapun syarat-syarat itu adalah:
1. Adanya kecakapan para pihak untuk membuat perjanjian
2. Mengenai sesuatu hal tertentu
3. Sesuatu sebab/causa/isi yang halal/diperbolehkan
Perjanjian asuransi merupakan sebuah kontrak yang bersifat legal. Kontrak
tersebut menjelaskan setiap istilah dan kondisi yang dilindungi, premi yang harus
dibayar oleh pihak tertanggung kepada pihak penanggung sebagai jasa pengalihan

2
risiko, sekaligus besarnya dana yang keberadaannya bisa diklaim di masa depan,
termasuk biaya administrasi dan keuntungan.
 Jenis-jenis asuransi yang ada di indonesia antara lain asuransi jiwa, asuransi
kesehatan, asuransi kendaraan, asuransi kepemilikan rumah dan properti, asuransi
pendidikan, asuransi bisnis, asuransi umum, asuransi kredit dan asuransi kelautan
Risiko
Risiko dalam industri perasuransian diartikan sebagai ketidakpastian dari
kerugian finansial atau kemungkinan terjadi kerugian. Ketidakpatian dan peluang
kerugian dapat dibedakan menjadi sebagai berikut:
a.     Ketidakpastian ekonomis yaitu ketidakpastian dari kebijakan ekonomi yang pada
gilirannya mempengaruhi konsumsi, harga, atau perkembangan teknologi.
b.    Ketidakpastian yang berkaitan dengan alam, yaitu ketidakpastian yang akan
terjadinya badai, banjir, kebakaran, atau bencana alam lainnya.
c.     Ketidakpastian manusiawi, yaitu ketidakpastian terhadap terjadinya perang,
pembunuhan, pencurian, dan sebagainya.
Jenis Risiko
a. Risiko Murni
Risiko murni atau pure risk adalah suatu risiko yang apabila terjadi akan memberikan
kerugian dan apabila tidak terjadi tidak menimbulkan kerugian akan tetapi juga tidak
memberikan keuntungan. Dalam risiko murni kerugian terjadi atau tidak sama sekali.
b. Risiko Spekulatif
Risiko spekulatif atau speculative risk adalah risiko yang berkaitan dengan terjadinya
dua kemungkinan yaitu peluang mengalami kerugian finansial atau peluang
memperoleh keuntungan. Dalam risiko spekulatif kemungkinan terjadinya kerugian
atau keuntungan.
c.    Risiko Individu
1)      Risiko Pribadi
Risiko pribadi atau personal risk adalah risiko yang mempengaruhi kapasitas atau
kemampuan seseorang dalam memperoleh keuntungan.
2)      Risiko Harta

3
Risiko harta atau property risk adalah risiko terjadinya kerugian keuangan apabila
memiliki suatu benda atau harta, yaitu adanya peluang harta tersebut hilang, dicuri,
atau rusak.
Kehilangan suatu harta dapat dibedakan menjadi dua jenis:
a.    Kerugian langsung, terjadi apabila harta hilang atau rusak. Kerugian finansial
terjadi karena kehilangan nilai harta tersebut, uang yang diinvestasikan didalamnya,
dan biaya yang digunakan untuk menggantikannya.
b.    Kerugian tidak langsung, setiap kerugian akibat terjadinya kerugian asal (original
loss).
3)      Risiko Tanggung Gugat
Risiko tanggung gugat adalah risiko yang dialami atau diderita sebagai tanggung
jawab akibat kerugian atau lukanya pihak lain.
Cara Penanganan Risiko
a.    Menghindari Risiko
Menghindari risiko atau risk avoidance berkaitan dengan cara menghindari risiko
tersebut. Untuk menghindri risiko tersebut, jangan melakukan kegiatan apa pun yang
memungkinkan terjadinya risiko atau memberi perluang rugi. Namun, cara ini
tentunya lebih negatif dalam usaha menghindari risiko karena mngurangi semangat
orang untuk melakukan atau menjalankan usaha.
b.    Mengurangi Risiko
Mengurangi risiko atau risk reduction yaitu tindakan yang dapat diambil untuk
mengurangi risiko kerugian yang mungkin timbul. Kemungkinan rugi tidak
dihilangkan, akan tetapi sedapat mungkin diperkecil kemungkinan terjadinya.
c.    Retensi Risiko
Retensi risiko atau risk retention merupakan cara yang paling umum dalam
menangani risiko, yaitu dengan tidak melakukan apa-apa terhadap risiko tersebut.
Retensi risiko secara voluntary adalah risko yang biasanya dapat menimbulkan
kerugian relatif kecil secara finansial, atau apabila terdapat peluang kerugian biasanya
nilainya sangat kecil.
d.   Membagi Risiko
Ketika suatu risiko tidak dapat dihindari dan retensi akan memberikan peluang
kerugian yang amat besar, suatu risiko tersebut dapat dibagi atau risk sharing. Dengan

4
membagi risiko dengan pihak-pihak lain, maka potensi kerugian dapat dibagi dengan
pihak yang bersangkutan.
e.    Mentransfer Risiko
Transfer risiko berarti memindahkan risiko kerugian kepada pihak lain. Penganganan
risiko ini adalah penanganan yang paling dekat kaitannya dengan asuransi. Namun,
tidak semua risiko dapat diasuransikan. Ciri-ciri risiko yang dapat diasuransikan
antara lain:
·      Dapat dinilai dengan uang
·      Serupa dan dalam jumlah yang memadai
·      Harus bersifat murni
·      Kerugian terjadi dengan kebetulan dan tidak direncanakan
·      Tidak bertentangan dengan kepentingan umum
·      Premi asuransi yang dikenakan cukup wajar
·      Pihak yang mengasuransikan harus memiliki insurable interest.
Peran Asuransi Sebagai Pengalih Risiko
Asuransi merupakan sebuah lembaga yang didirikan atas dasar untuk menstabilkan
kondisi bisnis dari berbagai risiko yang mungkin terjadi. Bedasarkan pengertian
tersebut asuransi mengandung empat unsur yaitu :
1.    Pihak tertanggung
2.    Pihak penangung
3.    Sesuatu peristiwa yang tak tantu
4.    Kepentingan yang mungkin akan mengalami kerugian karena peristiwa yang tak
tentu.
Ada beberapa manfaat yang dapat diterima pada saat seseorang atau intuisi masuk ke
asuransi yaitu :
1.    Asuransi mampu berperan sebagai penetralisir risiko
2.    Sebagai pihak penganti kerugian
3.    Mengurangi siksaan mental dan fisik bagi pihak tertanggung
4.    Menghasilkan tingkat produksi

5
6.    Memperbaiki posisi persaingan perusahaan kecil
Menurut Harman Darmawi ada enam Syarat – Syarat Suatu Risiko Dapat Di
Asuransikan, syarat yang harus di tempuh tersebut yaitu ;
1.    Kerugian potensial cukup besar
2.    Probabilitas potensial cukup besar
3.    Keugian bersifat kebetulan
4.    Kerugian tertentu
5.    Terdapat sejumlah unit yang terbuka terhadap risiko yang sama

Resiko merupakan kata yang sudah kita dengar hampir setiap hari. Biasanya
kata tersebut mempunyai konotasi yang negatif, sesuatu yang tidak kita sukai, sesuatu
yag ingin kita hindari. Risiko bisa didefinisikan dengan berbagai cara. Sebagai
kejadian yang merugikan. Resiko muncul karena ada kondisi ketidakpastian.
Pengalihan risiko artinya, Tertanggung mengetahui bahwa ada ancaman bahaya
terhadap harta kekayaan miliknya atau terhadap jiwanya. Tertanggung menyadari
bahwa ada ancaman bahaya terhadap harta kekayaan miliknya atau terhadap jiwanya.
Jika bahaya tersebut menimpa harta kekayaan atau jiwanya, mereka akan menderita
kerugian atau korban jiwa atau cacat raganya. Secara ekonomi, kerugian materialatau
korban jiwa atau cacat raga akan mempengaruhi perjalanan hidup seseorang atau ahli
warisnya. Tertanggung sebagai pihak yang terancam bahaya merasa berat memikul
beban risiko yang sewaktu-waktu terdapat peristiwa yang tidak dikehendaki terjadi.
Untuk mengurangi atau menghilangkan beban risiko tersebut, pihak
tertanggung mencari pihak lain yang bersedia mengambil alih beban risiko ancaman
bahaya dan tertanggung akan membayar kontra prestasi yang disebut premi. Dalam
dunia bisnis perusahaan asuransi selalu menerima tawaran dari pihak tertanggung
untuk mengambil alih risiko dengan imbalan pembayaran premi. Tertanggung
mengadakan asuransi dengan tujuan mengalihkan risiko yang mengancam harta
kekayaan atau jiwanya. Dengan membayar sejumlah premi kepada perusahaan
asuransi sebagai penanggung. Apabila sampai berakhirnya jangka waktu asuransi
tidak terjadi peristiwa yang merugikan, penanggung beruntung memiliki dan
menikmati premi yang telah diterimanya dari tertanggung
Peran asuransi swasta dan pemerintah dalam perspektif manajemen risiko
asuransi milik swasta memeliki tanggung jawab yang kecil, dan asuransi milik
pemerintah memeliki tanggung jawab yang lebih besar kondisi yang memungkinkan

6
berkembangnya usaha asuransi menurut Soeisno Djojosoedarso ada beberapa kondisi
yang memungkinkan berkembangnya usaha asuransi, kondisi tersebut antara lain :
1.    Sistem ekonomi masyarakat terbentuk perekonomian bebas
2.    Masyarakatnya sudah sangat maju dan merupakan masyarakat industri
3.    Peraturan perundang – undangan sudah terorganisasi denagn baik.

B. PERBEDAAN MANAJEMEN RESIKO DAN ASURANSI

Manajemen Risiko
1. Lebih menekankan kegiatannya pada menemukan dan menganalisa
risiko murni
2. Tugas hakekatnya hanya memberikan penilaian belaka terhadap semua
teknik penanggulangan risiko (termasuk asuransi)
3. Pelaksanaan programnya menghendaki adanya kerja sama dengan
sejumlah individu dan bagian-bagian dari perusahaan
4. Keputusan manajemen risiko mempunyai pengaruh yang lebih
besar/luas terhadap operasi perusahaan
Asuransi
1. Merupakan salah satu cara menanggulangi risiko murni tertentu
2. Tugasnya menangani seluruh proses pengalihan risiko
3. Melibatkan jumlah orang dan kegiatan-kegiatan yang lebih kecil
4. Keputusan di bidang asuransi mempunyai pengaruh yang lebih terbatas

7
BAB II

KESIMPULAN

A. Kesimpulan
1.    Jenis-jenis asuransi yang ada di indonesia antara lain asuransi jiwa, asuransi
kesehatan, asuransi kendaraan, asuransi kepemilikan rumah dan properti, asuransi
pendidikan, asuransi bisnis, asuransi umum, asuransi kredit dan asuransi kelautan
2.    Risiko yang dihadapi perusahaan asuransi antara lain risiko murni, risiko
spekulatif dan risiko individu
3.    Peran asuransi sebagai pengalih risiko adalah untuk menstabilkan kondisi
bisnis dari berbagai risiko yang mungkin terjadi.
4.    Hubungan antara manajemen risiko dan asuransi adalah sebagai salah satu
sarana efisien untuk pengendalian risiko secara finansial

DAFTAR PUSTAKA

Soeisno Djojosoedarso. 1999. Prinsip-prinsip Manajemen Risiko dan Asuransi.


Jakarta: Salemba Empat.
Aryati SF. 2012. Jenis-Jenis Resiko Dan Resiko-Resiko Yang Dapat Diasuransikan.
[diunduh 2017 Juni 12]. Tersedia
pada : http://farahsoftskill.blogspot.co.id/2012/10/jenis-jenis-resiko-dan-resiko-
resiko.html
Goodyabi. 2016. Hubungan Antara Risiko dan Asuransi. [diunduh 2017 juni 12].
Tersedia pada : http://www.belajar-asuransi.com/2016/07/hubungan-antara-risiko-
dan-asuransi.html
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/45186/Chapter
%20II.pdf;jsessionid=CB979992D54E971F3F42B8A54A7F5B05?sequence=3

Anda mungkin juga menyukai