Anda di halaman 1dari 15

TUGAS KELOMPOK

MANAJEMEN RESIKO BENCANA

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen


Resiko Bencana

OLEH :

BASO MACCIRINNA E1G1 19 005


HILTON ES BAGEO E1G1 19 009

PROGRAM STUDI TEKNIK KELAUTAN


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT. Berkat rahmat dan karunia-Nya
saya dapat menyelesikan makalah ini. Solawat dan salam tak lupa kami
sampaikan kepada Rosulullah SAW, yang dengan perantara-Nya-lah kita
semua dapat merasakan nikmat kehidupan.

Penulisan makalah yang berjudul “Teori dan Konsep Risiko” ini,


bertujuan untuk mengetahui bagian dan jenis-jenis, prinsip, dan esensi
serta konsep lain yang berkaitan dengan risiko.

Dalam menyelesaikan makalah ini, kelompok kami telah banyak


mendapat bantuan dan masukan dari berbagai pihak. Kami menyadari
bahwa penyusunan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu
kritik dan saran yang bersifat membangun kami akan terima dengan
senang hati.

Kami harap dengan penulisan karya tulis ini dapat bermanfaat


khususnya bagi kami sendiri dan bagi para pembaca umumnya dapat
serta semoga dapat menjadi bahan pertimbangan untuk mengmbangkan
dan meningkatnya prestasi di masa yang akan datang.

Kendari, Maret 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................... ii


DAFTAR ISI ......................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1
1.2 Tujuan Penulisan ......................................................................... 1
1.3 Manfaat Penulisan ....................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................... 2


2.1 Pengertian Risiko ........................................................................ 2
2.2 Jenis-jenis Risiko ......................................................................... 2
2.3 Prinsip-prinsip Manajemen Risiko ............................................... 3
2.4 Klasifiksi Manajemen Risiko ........................................................ 4
2.5 Esensi Konsep Manajemen Risiko .............................................. 6
2.6 Konsep lain yang Berkaitan dengan Risiko ................................. 9

BAB III PENUTUP ............................................................................... 11


3.1 Kesimpulan .................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar kata “Resiko”
dan sudah biasa dipakai dalam percakapan sehari-hari oleh kebanyakan
orang. Resiko merupakan bagian dari kehidupan kerja individual maupun
organisasi. Berbagai macam resiko, seperti resiko kebakaran, tertabrak
kendaraan lain di jalan, resiko terkena banjir di musim hujan dan
sebagainya, dapat menyebabkan kita menanggung kerugian jika resiko-
resiko tersebut tidak kita antisipasi dari awal. Resiko dikaitkan dengan
kemungkinan kejadian atau keadaan yang dapat mengancam pencapaian
tujuan dan sasaran organisasi. Sebagaimana kita pahami dan sepakati
bersama bahwa tujuan berwirausaha adalah membangun dan
memperluas keuntungan kompetitif dalam organisasi maka perlu untuk
mengetahui konsep resiko untuk lebih tau mengenai jenis resiko, prinsip
resiko, esensi, klarifikasi resiko dan konsep lain yang berkaitan dengan
resiko.

1.2 Tujuan Penulisan


a. Mengetahui jenis-jenis risiko
b. Mengetahui prinsip-prinsip manjemen risiko
c. Mengetahui klasifikasi manjemen risiko
d. Mengetahui esensi konsep manajemen risiko
e. Mengetahui konsep lain yang berkaitan dengan manjemen risiko

1.3 Manfaat Penulisan


a. Menambah pengetahuan dan wawasan pembaca dan penulis dalam
hal Teori dan Konsep Risiko.
b. Pembaca dapat menerapkan Teori dan Konsep Risiko.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Risiko


Pengertian risiko dalam kaitan dengan asuransi, dapat dirumuskan
sebagai berikut : “Risiko adalah suatu keadaan yang tidak pasti.
Ketidakpastian yang dominan adalah ketidakpastian akan selalu dihadapi
semua manusia dalam seluruh aktivitas kehidupannya, baik kehidupan
pribadi (personal) maupun kegiatan usaha (Business)”. Ketidakpastian
yang dominan adalah ketidakpastian akan terjadinya peristiwa
dan ketidakpastian akan dialaminya kerugian (Uncertainlty of Occurrence
& Uncertainty of Loss) dari konsep inilah kita bertitik tolak mempelajari
asuransi. Gambaran lebih jelas dapat kita proyeksikan dengan berita-
berita atau catatan tentang peristiwa kecelakaan lalu lintas, bencana alam,
kejahatan manusia, dan kejadian – kejadian lain, yang sering kita baca di
surat kabar , majalah dan hampir setiap hari kita lihat melalui layar kaca
televisi.

2.2 Jenis-Jenis Risiko


Jenis-jenis risiko pada dasarnya dikelompokkan dalam beberapa
jenis bergantung pada sudut pandang pelaku industri keuangan sesuai
dengan kegiatan usaha pada lembaga keuangan.
a. Risiko berdasarkan sifat
1. Risiko spekulatif (speculative risk) yaitu risiko yang memang
sengaja diadakan untuk mengharapkan hal-hal yang
menguntungkan. Contoh risiko yang disebabkan dalam utang
piutang, membangun proyek, perjudian, dan menjual produk.
2. Risiko murni (pure risk) yaitu risiko yang tidak disengaja yang jika
terjadi dapat menimbulkan kerugian secara tiba-tiba. Contoh:
perampokan dan pencurian.

2
b. Risiko berdasarkan dapat tidaknya dialihkan
1. Risiko yang dapat dialihkan, yaitu risiko yang dapat
dipertanggungkan sebagai objek yang terkena risiko kepada
perusahaan asuransi dengan membayar sejumlah premi.
Dengan demikian, kerugian tersebut menjadi tanggungan
(beban) perusahaaan asuransi.
2. Risiko yang tidak dapat dialihkan, yaitu semua risiko yang
termasuk dalam risiko spekulatif yang tidak dapat
dipertanggungkan pada perusahaan asuransi.

c. Risiko berdasarkan asal timbulnya


1. Risiko internal, yaitu risiko yang berasal dari dalam perusahaan.
Misalnya, risiko kerusakan peralatan kerja pada proyek.
2. Kesalahan operasi, risiko kecelakaan kerja dan risiko
mismanagement.
3. Risiko eksternal, yaitu risiko yang berasal dari luar perusahaan
atau lingkungan perusahaan. Misalnya, risiko pencurian,
penipuan, fluktasi harga, dan perubahan politik.

2.3 Prinsip-Prinsip Risiko


Prinsip-prinsip Manajemen Risiko
a. Transparasi
Seluruh potensi resiko yang ada dalam aktivitas harus dipaparkan
secara terbuka karena risiko yang tersembunyi dapat menjadi
sumber permasalahan terbesar.
b. Pengukuran yang akurat
Investasi harus berkesinambungan dengan berbagai teknik dan alat
yang akan digunakan sebagai syarat dari manajemen resiko yang
kuat.

3
c. Informasi berkualitas yang tepat waktu
Prinsip ini menentukan akurasi pengukuran dan kualitas keputusan
yang diambil.
d. Diversifikasi
Sistem manajemen risiko yang baik menempatkan konsep
diversifikasi sebaga sesuatu yang penting dicermati, hal ini menuntut
pola pemantauan yang konstan dan konsisten.
e. Independensi
Membahas tentang kewenengan dan tanggung jawab dari kelompok
manajemen risiko dan kelompok/unit lainnya dalam perusahaan,visi
perusahaan dan kualitas interaksi antara kelompok manajemen risiko
dan kelompok/unit lainnya, serta antar kelompok/unit yang
melaksanakan transaksi dengan mengambil risiko tertentu.
f. Pola keputusan yang disiplin
Pola keputusan yang diambil harus bergantung pada upaya
manajemen dalam memutuskan cara terbaik untuk menggunakan
alat/teknik tertentu dan memahami keterbatasan yang dimiliki oleh
alat/teknik tersebut.
g. Kebijakan
Mensyaratkan bahwa tujuan dan strategi manajemen risiko suatu
perusahaan harus dirumuskan dalam sebuah policy, manual and
procedure yang jelas. Tujuan utama hal tersebut adalah memberikan
kejelasan mengenai proses manajemen risiko, baik untuk pihak
internal maupunpihak eksternal.

2.4 Klasifikasi Manajemen Risiko


Dalam dunia asuransi yang dimaksud risiko adalah, apabila risiko
tersebut diartikan sebagai ketidak pastian yang menimbulkan kerugian
(Uncertainty of loss), yang dimaksud disini kerugian daIam arti financial
(financial risk), dimana kerugian tersebut dapat dinilai secara financial
atau dinilai dengan uang.

4
Risiko dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
 Risiko oprasional yaitu jenis resiko yang muncul akibat tidak
berfungsinya bagian internal perusahaan dan beberapa penyebab
lainnya seperti human error dan sistem yang gagal. Penyebab
timbulnya resiko operasional ini diklaim sebagai penyebab yang
paling luas bila dibandingkan dengan jenis resiko lainnya. Selain
disebabkan oleh beberapa hal yang telah disebutkan di atas, ada
penyebab lain timbulnya resiko operasional, seperti akuntansi,
kegiatan operasional (baik kegiatan operasional untuk barang dan
jasa), sistem informasi manajemen, sistem teknologi informasi, dan
sistem manajemen sumber daya manusia (HRM).
 Resiko hazard/ resiko bahaya yaitu sejumlah faktor yang dapat
mempengaruhi berbagai akibat yang timbul akibat suatu peristiwa.
Kerugian yang dialami oleh sebuah perusahaan merupakan contoh
penyimpangan yang tentunya tidak diinginkan oleh semua
perusahaan. Adapun beberapa faktor yang diklaim sebagai sumber
alias kerugian yang dialami oleh suatu perusahaan, antara lain resiko
sosial, resiko ekonomi, dan resiko fisik. Sangat penting bagi manajer
resiko untuk mengidentifikasi sumber resiko yang ada pada sebuah
perusahaan agars manajer dapat langsung mengambil langkah tepat
untuk menanganinya.
 Risiko finansial yaitu suatu resiko yang umumnya dialami oleh
investor. Resiko ini muncul sebaagi akibat saham dan obligasi
emiten yang tidak mampu mampu membayar deviden atau bunga,
atau pokok pinjaman beserta bunganya.
 Risiko strageic yaitu resiko yang biasanya muncul akibat terjadi
suatu rangkaian peristiwa atau kondisi yang tak diduga di mana
kejadian atau peristiwa tersebut dapat menurunkan kemampuan
seorang manajer untuk mengaplikasikan ide atau strateginya.

5
2.5 Esensi Konsep Manajemen Risiko
a. Manajemen Risiko menurut Basel Committee on Banking
Supervision (BCBS)
Saat ini acuan ketetntuan yang digunakan oleh seluruh bank di dunia
dalam menjalankan kegiatan operasionalnya adalah mengacu pada Basel
II (yang sebelumnya adalah Basel I).
Basel I merupakan output dari The Basel Committee on Banking
Supervision (BCBS) dalam menciptakan metodologi standart dalam
penerapan maanajemen risiko, khususnya dalam melakukan perhitungan
penyediaan modal yang berdasarkan risiko yang dimiliki oleh bank (risk-
based capital).
Tujuan BCBS mengembangkan Basel I ini adalah sebagai berikut :
1. Memperkuat stabilitas dan kendala dari sistem perbankan
internasional.
2. Menciptakan kerangka yang adil dalam mengukur kecukupan modal
bank internasional.
3. Mengembangkan kerangka yang dapat diimplementasikan secara
konsisten dengan tujuan untuk mengurangi persaingan yang tidak
seimbang di antara bank internasional.

Akan tetapi, Basel I ini dinilai belum cukup mengatur manajemen


risiko di perbankan karena memiliki kelemahan, antara lain menggunakan
pendekatan “one-size-fits-all” yang tidak relevan lagi, yaitu tidak
membedakan kualitas aset atau kualitas pengelolaan aset yang dimiliki
oleh bank. Selain itu, pengelolaan risikonya belum mencakup seluruh
risiko yang dihadapi bank (misalnya risiko operasional, reputasi, strategi,
likuiditas, dan lain-lain), melainkan hanya pasar dan risiko kredit.
Hal ini mempengaruhi ruang gerak ekspansi bank-bank yang telah
menerapkan manajemen risiko dengan lebih baik dan dapat
menimbulkan moral hazard bagi bank-bank yang menjadi risikonya buruk.

6
Dengan adanya pengenbangan dan telah disadarinya kelemahan-
kelemahan pada Basel I, dikeluarkannya Basel II. Pada intinya
penyediaan modal minimum dengan Basel II ini lebih menyelaraskan
antara prosfil risiko yang dimiliki oleh bank dalam membentuk economic
capital dan minimum capital requirement yang ditetapkan oleh regulator.
Basel II bertujuan meningkatkan keamanan dan kesehatan sistem
keuangan, dengan menitikberatkan pada perhitungan permodalan yang
berbasis risiko, supervision review process, dan market discipline.

b. Manajemen Risiko Menurut Ketentuan Bank Indonesia


Menurut Peraturan bank Indonesia No. 1 1/25/PBI/2010 mengenai
Perubahan atas PBI No. 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 tentang
Penerapan Manajemen Risiko, terdapat 8 jenis risiko yang wajib dikelola
atau dipertimbangkan oleh Bank Umum, yaitu sebagai berikut.
1. Risiko Pasar
Risiko Pasar adalah risiko kerugian pada posisi On Ballance
Sheet maupun Off Balance Sheet akibat perubahan faktor pasar yang
meliputi risiko suku bangsa, risiko nilai tukar, risiko ekuitas dan komoditas,
sedangkan risiko suku bangsa dan ekuitas hanya untuk trading
book, sedangkan risiko nilai tukar dan komoditas hanya untuk trading
book dan banking book.
Ada lima pendekatan yang dapat digunakan untuk mengukur risiko
pasar, yaitu:
a. Sensitivity Analysis
b. Stress Testing
c. Scenario Testing
d. Capital Aset Pricing Model (CAPM)
e. Value at Risk (VaR)

7
Pada BIS sendiri dalam Pilar 1 menyatakan bahwa ada dua
pendekatan yang dapat dilakukan oleh bank untuk mengukur risiko pasar,
yaitu:
(a) Standardized Model Approach, dalam pendekatan ini biaya modal
dihitung secara terpisah untuk setiap risiko dan dihitung sebagai
tambahan modal untuk menutupi resiko pasar.
(b) Internal Model Approach, dalam pendekatan ini bank menghitung
seluruh resiko dengan menggunakan metode yang telah divalidasi
oelh pengawas (misal VaR).
2. Risiko Kredit
Risiko kredit didefinisikan sebagai risiko kerugian karena kelalaian
dari peminjam atau dalam kejadian adanya penurunan kualitas kredit dari
peminjam. Ada dua pendekatan dalam mengukur resiko kredit, yaitu:
a. Standardized Approach, yaitu menggunakan external credit rating
untuk menetapkan bobot risiko.
b. Internal Rating Based (IRB), yaitu menghitung probabilty of default
untuk tiap-tiap kelompok debitur atau dapat juga bank menghitung
seluruh parameter risiko kredit.
3. Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko yang yang disebabkan bank tidak
mampu memenuhi kewajiban yang telah jatuh waktu. Dapat dikategorikan
sebagai berikut:
a. Risiko likuiditas pasar, yaitu risiko yang timbul karena bank tidak
mampu melakukan offsetting posisi tertentu dengan harga pasar
karena kondisi likuiditas pasar yang tidak memadai atau terjadi
gangguan di pasar (market disruption).
b. Risiko likuiditas pendanaan, yaitu risiko yang timbul karena bank
tidak mampu mencairkan asetnya atau memperoleh pendanaan dari
sumber dana lain.

8
4. Risiko Hukum
Risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis, yang
disebabkan adanya tuntuntan hukum, ketiadaan peraturan perundang-
undangan yang mendukung, atau kelemahan perikatan seperti tidak
terpenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikat agunan yang tidak
sempurna.
5. Risiko Reputasi
Risiko yang disebabkan oleh adanya publikasi negatif yang terkait
dengan kegiatan usaha bank atau persepsi negatif terhadap bank.
6. Risiko Strategik
Risiko yang disebabkan adanya penetapan dan perlaksanaan
strategi bank yang tidak tepat, pengambilan keputusan bisnis yang tidak
tepat atau kurang responsifnya bank terhadap perubahan internal.
7. Risiko Kepatuhan
Risiko yang disebabkan bank tidak mematuhi atau tidak
melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang
berlaku. Pada praktiknya, risiko kepatuhan melekat pada risiko bank yang
terkait pada peraturan perundangan-undangan dan ketentuan lain yang
berlaku.
8. Risiko Operasional
Risiko kerugian dari kegagalan operasional, mencakup berbagai
peristiwa dan tindakan serta kelambanan, misalnya kegagalan untuk
mengambil tindakan yang tepat pada waktu yang tepat. Kegagalan
operasional menyebabkan kerugian disebut kerugian operasional.

2.6 Konsep yang Berkaitan dengan Risiko


Pada umumnya orang sering mempersamakan pengertian risiko,
hazard, dan peril. Namun ketiganya berbeda, oleh karena itu untuk
maksud-maksud kajian, maka istilah-istilah tersebut harus di bedakan
dengan tegas. kedua istilah tersebut peril dan hazard lebih erat
hubungannya pada kemungkinan dari pada risiko.

9
a. Peril ( bencana, musibah )
Peril dapat didefinisikan sebagai penyebab langsung kerugian.
Orang-orang dapat terkena kerugian atau kerusakan karena berbagai peril
atau bencana. Bencana yang umum adalah kebakaran, topan, ledakan,
tubrukan, mati muda, penyakit, kecerobohan dan ketidak jujuran.
Bencana-bencana yang dapat menimpa harta dan penghasila haruslah
dipelajari oleh pengelola risiko sehingga perlindungan yang tepat dapat di
atur untuk mengendalikannya.
b. Hazard ( bahaya )
Hazard atau bahaya dapat di definisikan sebagai keadaan yang
menimbulkan atau meningkatkan terjadinya chance of loss dari suatu
bencana tertentu. Jadi, hal-hal seperti kecerobohan pemeliharaan rumah
tangga yang buruk, jalan raya jelek, mesin yang tidak terpelihara, dan
pekerjaan yang berbahaya adalah hazard, karena ini dalah keadaan yang
meningkatkan kemungkinan kerugian.

Hazard terdiri dari beberapa tipe, yaitu:


1. Physical hazard merupakan suatu kondisi yang bersumber pada
karakteristik secara fisik dari objek yang dapat memperbesar
terjadinya kerugian.
2. Moral hazard merupakan suatu kondisi yang bersumber dari orang
yang berkaitan dengan sikap mental, pandangan hidup dan
kebiasaan yang dapat memperbesar kemungkinan terjadinya peril.
3. Morale hazard merupakan suatu kondisi dari orang yang merasa
sudah memperoleh jaminan dan menimbulkan kecerobohan
sehingga memungkinkan timbulnya peril.
4. Legal hazard merupakan suatu kondisi pengabaian atas suatu
peraturan atau perundang-undangan yang bertujuan melindungi
masyarakat sehingga memperbesar terjadinya peril.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Risiko berhubungan dengan ketidakpastian ini terjadi oleh karena
kurang atau tidak tersedianya cukup informasi tentang apa yang akan
terjadi. Sesuatu yang tidak pasti (uncertain) dapat berakibat
menguntungkan atau merugikan sehinga kita perlu tau mengenai konsep
risiko agar dapat mempekirakan kemungkinan yang disebabkan oleh
risiko.

11
DAFTAR PUSTAKA

Sumani. 2009, Manajemen Resiko, Mojokerto : Insan Global

Mulyawar Setia, 2015, Manajemen Resiko, Bandung : CV Pustaka


Setia

http://pengertianmanajemen.net/pengertian-manajemen-resiko/

http://www.darakonsultanasuransi.com/index.php/risk-management-
and-risiko/48-manajemen

12

Anda mungkin juga menyukai