Anda di halaman 1dari 9

KELAS : A

PRODI/ANGKATAN : D4 MANAJEMEN KONSTRUKSI/2020

RISIKO PROYEK KONSTRUKSI

MANAJEMEN RISIKO KONSTRUKSI

KELOMPOK : 2

IDENTITAS KELOMPOK :

1. ENDO FIRMANSYAH PURBA (5202610001)


2. ENGGO PARSAROAN MANIK (5203510014)
3. ELVI ALMA LAVENIA BR GINTING (5103510017)
4. YANDI BORKAT RAHMADDINI (5203510003)

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

FAKULTAS TEKNIK UNIMED

SEM. GANJIL T.A. 2022/2023


DAFTAR ISI

BAB I ......................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 3
A.Latar Belakang ................................................................................................................ 3
B. Identifikasi Risiko ........................................................................................................... 4
C. Tujuan Makalah .............................................................................................................. 4
BAB II ....................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 5
A. Pengertian Risiko ........................................................................................................... 5
B. Penyebab Terjadinya Risiko .......................................................................................... 5
C. Akibat Terjadinya Risiko ............................................................................................... 6
D. Contoh Risiko ................................................................................................................ 6
BAB III...................................................................................................................................... 9
PENUTUP ................................................................................................................................. 9
A. Kesimpulan .................................................................................................................... 9
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Proses pelaksanaan pada proyek gedung biasanya memakan waktu yang lama
dan menghadapi masalah yang kompleks, sehingga dapat menimbulkan
ketidakpastian yang akhirnya akan memunculkan berbagai macam risiko. Dampak
risiko mempengaruhi produktivitas, kualitas dan anggaran biaya proyek.
Manajemen risiko sebagai aktivitas untuk mengkompensasi adanya
ketidakpastian yang melekat pada manajemen proyek, dan sebagai aktivitas yang
proaktif dan bukan reaktif dalam usaha untuk mencapai performance proyek yang
akan mengurangi kejadian yang tidak diharapkan dan membawa pengertian yang
lebih baik mengenai outcome dari kejadian negatif. Dimana kemampuan
mengidentifikasi risiko proyek pada semua level manajemen proyek akan
berpengaruh pada perbaikan performance proyek. Manajemen risiko dapat
menghandel risiko sebelum proyek berjalan atau ketika risiko terjadi, dapat
meminimalkan biaya, penundaan, tekanan, dan ketidaktahuan suatu proyek sehingga
akan menjamin proyek berjalan sesuai dengan yang diharapkan atau memenuhi
spesifikasi tertentu.
Dalam kenyataan sangat sukar untuk mengendalikan munculnya risiko-risiko
yang tidak dapat diselesaikan atau diatasi mulai dari mengidentifikasi risiko sampai
dengan mendapatkan cara untuk mengurangi pengaruhnya pada pencapaian tujuan
proyek. Ini memungkinkan diperlukannya perencanaan yang bersifat fleksibel untuk
melihat kemungkinan risiko dan atau sebuah perencanaan kontingensi yang
memperhatikan semua faktor yang mempengaruhi adanya risiko baik dari sisi internal
organisasi maupun dari sisi eksternal (lingkungan). Karena dapat terjadi bahwa risiko
muncul justru dari akibat tindakan dari manajer proyek itu sendiri ketika membuat
perencanaan dan melaksanakan proyek. Hal yang sangat diperlukan dalam suatu
proyek adalah kemampuan untuk mengantisipasi kemunculan risiko dan untuk
mengetahui risiko yang mungkin berpengaruh pada proyek. Dengan kata lain
bagaimana mengidentifikasi pendorong atau penyebab munculnya risiko yang dapat
diidentifikasi kedalam penyebab utama seperti misalnya ukuran dan komplesitas
proyek, tingkat pengetahuan dalam organisasi mengenai potensi lingkungan proyek
dan aplikasinya, teknologi yang diperlukan dalam menjalankan proyek, karakteristik
klien, implementasi strategi kontrak dari suatu proyek.
Kegagalan untuk mengetahui dan mengidentifikasi risiko sering menjadi
penyebab utama dalam masalah manajemen proyek seperti masalah biaya, jadwal dan
sebagainya. Bagi manager proyek ketidakpastian akan dihubungkan dengan outcome
dimana yang bersifat positif bukan dianggap sebagai risiko secara keseluruhan, hanya
ancaman yang memungkinkan munculnya outcome negatif yang akan
dipertimbangkan sebagai risiko.

B. Identifikasi Risiko
Identifikasi risiko adalah suatu proses yang sifatnya berulang, penyebab dari
risiko kemungkinan baru diketahui ketika proyek sedang dilaksanakan. Pada siklus
proyek, frekuensi pengulangan dan pihak yang terlibat akan bervariasi dari satu kasus
ke kasus yang lain. Sehingga tim proyek harus selalu terlibat dalam setiap proses
identifikasi risiko, agar menambah wawasan mengenai cara penanggulan terhadap
risiko yang mungkin terjadi selama pelaksanaan proyek serta pihak yang
bertanggungjawab terhadap risiko yang timbul (PMBOK, 2004). Cara yang
digunakan dalam mengidentifikasi risiko (Godfrey, 1996) diantaranya : what can go
wrong analysis, brainstorming, wawancara, use of record dan promp list.

C. Tujuan Makalah
Tujuan dari pengerjaan makalah adalah untuk mengidentifikasi kemungkinan
risiko yang bakal terjadi pada konstruksi. Risiko yang akan di identifikasi adalah
Risiko alam, Risiko desain, Risiko sumber daya, Risiko financial, Risiko hukum dan
peraturan, Risiko politik, Risiko hukum dan peraturan, dan Risiko lingkungan.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Risiko
Risiko adalah bahaya, akibat atau konsekuensi yang dapat terjadi akibat sebuah
proses yang sedang berlangsung atau kejadian yang akan datang. Dalam bidang
asuransi, risiko dapat diartikan sebagai suatu keadaan ketidakpastian, di mana jika
terjadi suatu keadaan yang tidak dikehendaki dapat menimbulkan suatu kerugian.
Definisi risiko menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah akibat
yang kurang menyenangkan (merugikan, membahayakan) dari suatu perbuatan atau
tindakan.
Menurut Arthur J. Keown (2000), risiko adalah prospek suatu hasil yang tidak
disukai (operasional sebagai deviasi standar). Definisi risiko menurut Hanafi (2006)
risiko merupakan besarnya penyimpangan antara tingkat pengembalian yang
diharapkan (expected return –ER) dengan tingkat pengembalian aktual (actual
return).

B. Penyebab Terjadinya Risiko


Secara umum, sumber-sumber penyebab risiko terdiri dari 4 hal, yaitu :
1. Risiko Internal, yaitu risiko yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri
2. Risiko Eksternal, yaitu risiko yang berasal dari lingkungan luar perusahaan
3. Risiko Keuangan, yaitu risiko yang disebabkan oleh faktor ekonomi seperti
perubahan harga, tingkat suku bunga, dan mata uang
4. Risiko Operasional, yaitu risiko dari faktor-faktor lain seperti manusia, alam,
dan teknologi. Dalam upaya menghindari risiko yang timbul, maka perusahaan
konstruksi akan melakukan sebuah manajemen risiko. Manajemen risiko ini
didefinisikan sebagai proses mengidentifikasi, menilai, mengontrol, dan
meminimalisasi risiko yang mungkin terjadi. Tujuan dari manajemen risiko
pada perusahaan konstruksi adalah untuk membantu manajer atau pimpinan
perusahaan dalam mengambil keputusan serta mengembangkan strategi untuk
mengelola risiko tersebut.
C. Akibat Terjadinya Risiko
1. Pure Risk atau Risiko Murni
Risiko murni ini bersifat pasti, artinya saat risiko terjadi maka akan mengalami
kerugian. Begitu juga sebaliknya, jika risiko murni tidak terjadi, maka akan
memperoleh keuntungan.Misalnya, kebakaran, banjir, perampokan, gempa
bumi, tanah longsor, gunung meletus, kecelakaan, dan lain-lain. Jika tidak
terjadi, tentu bisa tinggal dengan nyaman, bukan?
2. Speculative Risk atau Risiko Spekulatif
Ada tiga kemungkinan yang akan terjadi, jika mengalami risiko spekulatif,
yakni keuntungan, kerugian, atau mungkin break even. Adapun yang
dimaksud dengan break even adalah titik impas.Kondisi di mana tidak terjadi
keuntungan maupun kerugian, jadi biasa saja. Contoh paling nyata dari risiko
spekulatif ialah undian berhadiah, bursa efek, risiko kurs, dan lain-lain.
3. Particular Risk atau Risiko Khusus
Risiko khusus bersumber dari kegiatan individu, sehingga dampaknya masih
bisa diperkirakan atau diantisipasi di awal karena bersifat lokal. Misalnya,
ledakan turbin, kecelakaan kapal, atau mungkin tabrakan. Bagaimana cara
mengantisipasinya (contoh untuk risiko tabrakan)? Bisa mengikuti asuransi
untuk memberikan jaminan atau proteksi, baik terhadap kendaraan maupun
diri sendiri.
4. Fundamental Risk atau Risiko Fundamental
Risiko fundamental berasal dari lingkungan sekitar atau alam yang bisa
menimbulkan dampak cukup besar, karena manusia tidak mampu
mengendalikannya. Misalnya, gempa bumi, longsor, tsunami, angin topan, dan
lain-lain. Jika peristiwa tersebut melanda wilayah yang luas, maka risiko
fundamental akan semakin besar.

D. Contoh Risiko
1. Risiko Financial
Risiko keuangan adalah kehilangan uang atau barang dikarenakan terjadinya
kerugian dalam risiko yang berkaitan dengan keuangan, biasanya
diperbandingkan dengan risiko non-keuangan, seperti risiko operasional. Jenis
risiko keuangan misalnya adalah risiko nilai tukar, risiko suku bunga, dan
risiko likuiditas.
2. Risiko Alam
Risiko alam terjadi akibat bencana alam, seperti gempa bumi. Dengan adanya
risiko ini, beberapa hambatan atau kendala yang terjadi. Salah satunya adalah
terjadinya pemeliharaan berkelanjutan akibat keretakan beton pada bangunan.
3. Risiko Hukum & Peraturan
Kecelakaan kerja dapat terjadi pada berbagai sektor baik industri,
pembangunan, pertambangan dan sektor lainnya dengan resiko tinggi maupun
rendah.
Pada tahun 2010 terdapat 65.000 kasus kecelakaan kerja dengan
jumlah sebanyak 1.965 pekerja meninggal, 2.713 cacat sebagian, 31 cacat total
dan sisanya dapat disembuhkan.
Resiko kecelakaan pekerja yang cukup tinggi mengharuskan
pemerintah memperhatikan pekerja dengan membuat peraturan. Indonesia
memiliki landasan hukum peraturan perundang-undangan K3 yaitu :
Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 27 ayat 2 yang berisi "Setiap warga
negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan";
Undang-Undang RI No 14 Tahun 1969 tentang pokok-pokok
ketenagakerjaan dalam mengatur perlindungan keselamatan dan kesehatan
kerja yang tertuang pada Pasal 9, 10, 86 dan 87; Undang-undang No. 1 Tahun
1970 merupakan induk dari peraturan perundang-undangan K3.
4. Risiko Sumber Daya
a. Sumber daya manusia tidak mampu menyelesaikan pekerjaan yang telah
ditargetkan.
b. Menurunya kualitas kerja sumber daya manusia
c. Tingkat absensi kerja yang tinggi
d. Sering terjjadi kecelakaan kerja
5. Risiko Lingkungan
Risiko lingkungan didefinisikan sebagai sebuah kesempatan/peluang suatu
proses alam atau suatu kejadian alam akan mengahasilkan dampak negatif
kepada individu atau masyarakat secara keseluruhan. Bahasanan terkait
dengan risiko lingkungan biasanya di pisahkan menjadi dua bahasan, yaitu
peluang atau probabilitas kejadian dan dampak yang mungkin ditimbulkan.
Salah satu faktor kunci yang mempengaruhi bagaimana orang menanggapi
risiko lingkungan adalah sifat proses geologi dan skala waktu dari proses
geologi yang dihadapi di mana seseorang hidup.
Proses alam dapat diklasifikasikan menjadi incremental process dan sporadic
process. Incremental process adalah proses yang menghasilkan perubahan
kecil dalam fungsi waktu, seperti tenaga struktural yang menyebabkan
pengangkatan suatu wilayah dan erosi batuan yang membentuk kenampakkan
seperti Grand Canyon di Amerika. Meskipun tenaga yang menyebabkan
pengangkatan dan erosi bekerja terus-menerus, tingkat perubahan yang
ditimbulkan sangat kecil, sehingga dampaknya pada kehidupan sehari-hari
orang seringkali dianggap tidak penting.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Risiko berhubungan dengan ketidakpastian terjadi karena kurang atau tidak
tersedianya cukup informasi tentang apa yang akan terjadi. Secara umum risiko dapat
diartikan sebagai suatu keadaan yang dihadapi seseorang atau perusahaan dimana
terdapat kemungkinan yang merugikan.
Manajemen risiko didefinisikan sebagai proses identifikasi, pengukuran, dan
kontrol keuangan dari sebuah risiko yang mengancam aset dan penghasilan dari
sebuah perusahaan atau proyek yang dapat menimbulkan kerusakan atau kerugian
pada perusahaan tersebut.
Dengan kata lain, manajemen risiko adalah suatu cara dalam mengorganisir
suatu risiko yang akan dihadapi baik itu sudah diketahui maupun yang belum
diketahui atau yang tak terpikirkan yaitu dengan cara memindahkan risiko kepada
pihak lain, menghindari risiko, mengurangi efek negatif risiko, dan menampung
sebagian atau semua konsekuensi risiko tertentu. Manajemen risiko juga bisa disebut
suatu pendekatan terstruktur dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan
ancaman.

Anda mungkin juga menyukai