Di Ajukan Oleh :
NPM. 1117217047
UNIVERSITAS PANCASILA
JAKARTA
2018
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah .....................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ..............................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................................2
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan dan Saran .....................................................................................26
ii
2
BAB I
PENDAHULUAN
Pelaksanaan proyek kontruksi tidak akan terlepas dari risiko baik resiko besar
kecilnya potensi risiko maka akan menguntungkan proyek baik dari segi biaya
maupun dari segi pembangunannya. Semakin besar skala proyek maka semakin
besar pula resiko yang dihadapi dan akan menghambat pelaksanaan proyek bila
Proyek Pembangunan Jalan Tol Nusa Dua - Ngurah Rai - Benoa, Bali
merupakan proyek besar yang tidak luput dari berbagai risiko. Penanganan risiko
yang buruk pada proyek tersebut akan menyebabkan kerugian yang tidak sedikit.
Pekerjaan terlambat juga merupakan salah satu risiko yang memungkinkan untuk
terjadi. Penyebab keterlambatan bisa juga karena pendanaan proyek yang tidak
lancar.
Dalam setiap kegiatan dapat timbul suatu risiko yang lebih besar dari yang
analisa, respon, dan monitoring terhadap berbagai risiko yang mungkin terjadi
Dari analisa-analisa tersebut diatas dapat diprediksi risiko-risiko apa yang akan
Berdasarkan uraian diatas artikel ini akan membahas tentang manajemen resiko
yang terkait dalam sektor infrastruktur dan kontruksi dengan judul “Risiko Pada
a. Resiko apa saja yang mempengaruhi pada Proyek Pembangunan Jalan Tol
b. Resiko apa yang paling tinggi pada Proyek Pembangunan Jalan Tol Nusa Dua-
b. Resiko apa yang paling tinggi pada Proyek Pembangunan Jalan Tol Nusa
TINJAUAN PUSTAKA
Risiko dapat disebut sebagai " Suatu cara sistematis yang berhadapan
pernah ada suatu ramalan kemungkinan kejadian. Oleh karena itu, suatu risiko
• Kejadian (event)
Risiko
Tinggi
Risiko
Dampak
TINGKAT Besar
DAMPAK
Gambar 2.1. Risiko dan Komponen Yang Membentuknya
3
4
Risk = ƒ(event,uncertainty,damage)………………………..
(2.1) Secara matematis dapat ditulis sebagai:
pertama risiko rendah (low risk) dimana dampak yang terjadi kecil dan tidak
mempengaruhi dari tujuan yang ada, yang kedua risiko sedang (moderate risk)
dimana dampaknya mulai terasa dan dapat mempengaruhi tujuan yang ada
walaupun kurang signifikan, sedangkan yang ketiga adalah risiko tinggi (high
risk) dimana dampak yang terasa sangat besar dan mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap tujuan yang ada. Pada risiko tinggi (high risk) ini perlu
mungkin terjadi.
proyek. Di dalam manajemen risiko semua faktor risiko secara sistematis akan
dapat dinilai risiko apa saja yang berpotensi besar dalam menimbulkan
kerugian.
a. Risiko Alam
Berhubungan dengan risiko-risiko akibat kejadian alam,
termasuk juga risiko yang dikategorikan sebagai risiko Act
of God. Kejadian alam seperti curah hujan tinggi atau
terjadinya bencana alam akan mengganggu operasional
jalan tol.
b. Risiko Desain
Yaitu berupa risiko yang berhubungan dengan desain, spesifikasi,
teknologi baru, perubahan desain dan lain-lain.
Desain yang salah atau tidak lengkap akan menyulitkan
pihak pelaksana pekerjaan.
f. Risiko Lingkungan
Risiko yang berhubungan dengan lingkungan, seperti
polusi, kerusakan lingkungan dan lain-lain. Risiko-risiko
lingkungan ini tidak hanya mempengaruhi pihak
kontraktor dan owner, tetapi juga mempengaruhi pihak
ketiga, seperti masyarakat umum juga bias dirugikan.
adanya kerugian.
Sedangkan risiko spekulatif atau risiko dinamis adalah
merupakan risiko yang mempunyai kemungkinan
memperoleh keuntungan atau mengalami kerugian.
dialokasikan kepada berbagai pihak yang terikat kontrak. Alokasi ini didasarkan
lebih sesuai untuk alokasi risiko adalah dengan berdasarkan kendali atas
kehadiran (occurence) dan efek yang ditimbulkannya apabila risiko itu terjadi.
pihak.
9
merupakan suatu rangkaian yang bersifat logis, sistematis dan aktivitas yang
Berikut ini adalah diagram alur yang menjelaskan mengenai proses tersebut;
yang digunakan dalam pola kerjasama ini adalah dengan skema build-operate-
transfer (BOT) yang juga umum diterapkan pada proyek jalan tol di Indonesia,
1. Prinsipal
Pada proyek jenis BOT ini, umumnya principal
merupakan pemerintah ataupun suatu badan yang
merupakan perpanjangan tangan pemerintah.
3. Investor
Pembiayaan pengadaan fasilitas/infrastruktur oleh
11
4. Kontraktor
Untuk merealisasikan fisik fasilitas/infrastruktur,
pemegang konsesi menunjuk pihak kontraktor. Dalam
beberapa kasus, kontraktor bisa juga merupakan bagian
dari konsorsium pemegang konsesi, dimana dengan
adanya keikutsertaan kontraktor dalam konsorsium
pemegang konsesi, akan lebih memastikan efektifitas dan
efisiensi pada tahap desain dan pelaksanaan proyek
fasilitas.
5. Operator
Operator adalah pihak yang bertugas mengelola operasional
fasilitas. Biasanya operator merupakan pihak konsorsium
pemegang konsesi karena fungsi yang dijalankannya adalah
kritikal, yakni memastikan perolehan pendapatan atas
investasi yang dilakukan sesuai bisnis plan.
12
(CAR) dan Adi (2003) yang mengkaji aspek risiko kegagalan bangunan pada
penelitian ini karena risiko-risiko yang teridentifikasi pada masa konstruksi dan
pada proses privatisasi ditemui pada saat pengoperasian jalan tol (infrastruktur)
PEMBAHASAN
Proyek pembangunan jalan Tol Nusa Dua - Ngurah Rai - Benoa, Bali ini
dikerjakan bersama oleh PT Jasa Marga Bali Tol yang merupakan konsorsium
BUMN (Jasa Marga, Angkasa Pura I, Pelindo III, Adhi Karya, Waskita Karya,
Wijaya Karya, dan Wijaya Karya). Adapun secara rinci kepemilikan saham
Pengembangan Pariwisata Bali 1%. Jalan tol ini dibangun sejauh 11 km dengan
total investasi mencapai 2,3 triliun. Masa konsesi pengoperasian jalan tol ini
selama 45 tahun sejak surat perintah kerja oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT).
Dari data survey pendahuluan didapat data mengenai variabel risiko yang
Relevan pada proyek Pembangunan Jalan Tol Nusa Dua - Ngurah Rai - Benoa.
Pengolahan data menggunakan skala Guttman Dari data didapatkan variabel risiko
tersebut relevan atau tidak relevan terjadi pada proyek. Data tersebut didapat dari
(Sugiyono, 2007).
orang responden dalam satu kontraktor. Dari 3 orang responden setelah dilakukan
analisis misalnya :
15
16
Jumlah skor untuk 1 orang yang menjawab Relevan (R) = 1 x 2 = 2. Jumlah skor
2 = 6 (jika semua menjawab Relevan). Dan jika semua menjawab tidak relevan
TR R
2 4 6
Jadi berdasarkan data yang diperoleh dari 3 responden maka skor 4 terletak
pada daerah Relevan. Dari analisa diatas diketahui bahwa jika satu responden saja
yang menyatakan risiko tersebut relevan, maka risiko tersebut dinyatakan relevan
atau variabel risiko tersebut mungkin dapat terjadi pada proyek. Identifikasi risiko
5. Manajemen 1 2 3 Relevan
sumber daya
manusia kurang
6. Keterlambatan 2 1 3 Relevan
penanganan
oleh
pihak ketiga
7 Ketelitian program 1 2 3 Relevan
proyek kurang
B Risiko Teknis
8. Perubahan 1 2 3 Relevan
desain yang
cukup sering
terjadi
9. Kesalahan estimasi 3 0 3 Relevan
waktu
10. Kesalahan estimasi 3 0 3 Relevan
biaya
11. Proses pengawasan 1 2 3 Relevan
teknik tidak sesuai
12. Pemeliharaan 1 2 3 Relevan
maintenance
peralatan yang
buruk
13. Terdapatnya 2 1 3 Relevan
pekerjaan ulang
14. Material kurang 3 0 3 Relevan
berkualitas
15. Terdapatnya 3 0 3 Relevan
perubahan pada
lingkup desain
C Risiko
Procurement
16. Kurang baiknya 1 2 3 Relevan
proses
pengawasan
dokumen
pengadaan
17. Ketersediaan 3 0 3 Relevan
peralatan tidak
memadai
18. Persediaan 1 2 3 Relevan
material yang
kurang
19. Pengiriman 3 0 3 Relevan
peralatan dan
material yang
cukup lama
D Risiko Ekonomi
&
Keuangan
20. Terjadinya inflasi 3 0 3 Relevan
E Risiko
Kontraktual
25. Pengaturan safety 2 1 3 Relevan
dan kode tidak
sesuai kontrak
26. Kegagalan Sub 1 2 3 Relevan
kontraktor yang
menangani
pelaksanaan
proyek
F Risiko Kondisi
Lokasi
27 Dampak buruk 0 3 3 Tidak
yang terjadi
terhadap
lingkungan di
sekitar proyek
28 Kondisi cuaca 3 0 3 Relevan
yang
buruk
29. Fasilitas 1 2 3 Relevan
sementara
(Direksi Keet)
yang
tidak tersedia
30. Curah hujan dan 3 0 3 Relevan
kecepatan angin
dilokasi proyek
31. Kadar garam 2 1 3 Relevan
yang tinggi
sehingga
mempercepat
korosi
32. Pasang surut air 3 1 3 Relevan
laut pada saat
pemancangan
33. Arus/gelombang 0 3 3 Tidak
air laut
Tabel 3.1
Identifikasi risiko
mendapatkan nilai probabilitas dan dampak dari setiap variabel yang relevan
sebelumnya. Sama halnya dengan Survey Pendahuluan, pada survey ini juga
dampak risiko terhadap aspek waktu, dan dampak risiko terhadap aspek biaya.
19
Dari data yang didapat dari kuesioner utama didapat penilaian responden
yang buruk pada saat pengecoran yaitu 2 responden menyatakan bahwa probabilitas
i=0
= =71,43%
B (Besar) : > 150 – 200 juta rupiah SB (Sangat Besar) : > 200 juta rupiah
sebagai berikut :
SR (Sangat Rendah) = ≤ 1 hari dari durasi proyek R (Rendah) = > 1 - 3 hari dari
durasi proyek
T (Tinggi) = > 5 - 7 hari dari durasi proyek ST (Sangat Tinggi)= > 7 hari dari
durasi proyek
Berikut ini adalah hasil analisis dari penilaian dampak risiko terhadap aspek
Tabel 3.2
Penilaian Probabilitas
Dengan cara yang sama dapat dilakukan pula perhitungan nilai I terhadap aspek
1. Probabilitas
Sangat Rendah (SR) = 1
Rendah (R) = 2
Cukup (C) = 3
Tinggi (T) = 4
Sangat Tinggi (ST) = 5
2. Dampak
Sangat Kecil (SK) = 1
Kecil (K) = 2
Cukup (C) = 3
Besar (B) = 4
Sangat Besar (SB) = 5
Setelah didapat kategori dari Probabilitas dan Dampak maka dilakukan analisa
nilai risiko. Nilai risiko didapatkan dengan melakukan mengeplotkan nilai kedalam
Dan kategori dari Probabilitas dan Dampak terdapat tiga kategori, yaitu
Rendah, Sedang, dan Tinggi. Dapat dilihat pada gambar 3.1. berikut ini :
keterangan :
= Rendah
= Sedang
= Tinggi
Gambar 3.1 di atas. Contoh hasil perhitungan risiko terhadap aspek waktu dapat
Tabel 3.3
Penilai Risiko dari Aspek Waktu
24
Dengan cara yang sama dilakukan pula perhitungan nilai risiko terhadap aspek
Tabel 3.4
Penilai Risiko dari Aspek Biaya
Dari analisa diatas dapat diambil variabel- variabel risiko yang memiliki
kategori tinggi pada masing-masing aspek waktu dan biaya. Risiko- risiko yang
berkategori tinggi inilah yang disebut sebagai risiko yang signifikan terhadap waktu
dan biaya. Risiko-risiko paling tinggi pengaruhnya ini dapat dilihat pada Tabel 3.3
Risiko Yang Paling Tinggi Pengaruhnya Terhadap Waktu ada empat macam
resiko, yaitu
Risiko yang paling tinggi pengaruhnya terhadap biaya ada lima macam risiko,
yaitu:
PENUTUP
Penelitian ini menghasilkan risiko pasang- surut air laut sebagai resiko yang
paling tinggi pengaruhnya terhadap waktu maupun terhadap biaya. Respon yang
Pada dasarnya penelitian ini belum sempurna, oleh karena itu untuk penelitian
selanjutnya sebaiknya dilakukan survey kepada responden yang lebih banyak yang
pembangunan jalan tol sehingga hasil penelitian ini bisa digunakan sebagai acuan
26
DAFTAR PUSTAKA
https://ppm-manajemen.ac.id/id_ID/blog/artikel-manajemen-
18/post/manajemen-risiko-lebih-dari-sekadar-identifikasi-1589
http://digilib.itb.ac.id/files/disk1/608/jbptitbpp-gdl-rickyjanus-30375-3-2008ts-
2.pdf
http://digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-28582-3106100703-Paper.pdf
https://media.neliti.com/media/publications/142525-ID-analisis-risiko-jalan-
tol-tahap-pra-kons.pdf
27
28