Abstrak — Manajemen Risiko K3 adalah suatu upaya mengelola risiko untuk mencegah terjadinya
kecelakaan yang tidak diinginkan secara komprehensif, terencana dan terstruktur dalam suatu
kesisteman yang baik. Sehingga memungkinkan manajemen untuk meningkatkan hasil dengan cara
mengidentifikasi dan menganalisis risiko yang ada. Penelitian ini akan melakukan analisis manajemen
risiko terhadap aspek kesehatan dan keselamatan kerja dengan melakukan identifikasi risiko K3,
penilaian risiko K3, serta saran pengendalian terhadap risiko K3 pada proyek pembangunan Gedung
ASDP Indonesia Ferry, Jakarta. Identifikasi akan dilakukan dengan studi literatur dan pengamatan
lapangan kemudian akan dilakukan penyebaran kuesioner sebagai instrumen penelitian untuk
mendapatkan penilaian dampak dan kekerapan dari suatu risiko. Selanjutnya risiko akan diberikan
saran pengendalian agar dampak dari risiko tersebut dapat ditekan sehingga kecelakaan kerja dapat
dihindari. Dari hasil penelitian ini diketahui terdapat 23 risiko dengan kategori risiko very high yang
diakibatkan oleh 7 bahaya dan 43 risiko dengan kategori risiko high yang diakibatkan oleh 12 bahaya.
Kata kunci: Identifikasi Bahaya ; Kesehatan dan Keselamatan Kerja ; Manajemen Risiko ;
Pengendalian Risiko ; Penilaian Risiko
4 8 12 16 20
3 6 9 12 15 ada pada setiap proses pekerjaan, setelah itu
2 4 6 8 10 menentukan saran pengendalian atas risiko-risiko
1 2 3 4 5 yang dapat terjadi pada pekerjaan struktur atas
proyek Gedung ASDP Indonesia Ferry di Jakarta.
Low :1–3 Risiko rendah,
ditangani dengan
prosedur rutin
• Terpapar kebisingan • Semua pekerja memakai APD wajib dan Kesehatan Kerja pada
• Terpapar serbuk kayu APD tambahan untuk pekerjaan Konstruksi Bangunan
• Membuat work method statement yang Permenakertrans
disetujui dan Job Safety Analysis harus No.PER.08/MEN/20
ditampilkan pada tempat kerja 10 Tentang Alat
• Menggunakan alat angkat yang tepat Pelindung Diri
14. Proses • Jari terjepit saat • Menunjuk pekerja yang kompeten dalam No.PER.01/MEN/19
Pemotongan mengoperasikan Mesin melakan pengoperasian mesin 80 Tentang
dan • Jari terjepit saat melakukan • Menunjuk orang yang berkompeten dalam Keselamatan dan
pembengkokan reparasi pada mesin melakukan reparasi mesin Kesehatan Kerja pada
tulangan • Kerusakan mesin yang Konstruksi Bangunan
menggunakan mengakibatkan
bar cutter & penghentian kerja yang
bar bender berdampak pada kerugian 13.44 H
yang finansial dan produksi
pemeliharanny
a kurang, dan
dioperasikan
leh orang yang
tidak
kompeten
15. Erection • Keruntuhan tulangan • Pekerja yang melakukan pekerjaan No.PER.01/MEN/19
tulangan oleh • Penghentian kerja pembesian harus berkompeten 80 Tentang
orang yang menyebabkan kerugian • Perubahan dan perapian tulangan harus Keselamatan dan
tidak finansial dan produksi dilakukan oleh pekerja yang Kesehatan Kerja pada
kompeten • Cedera fisika kibat jatuh berkompeten Konstruksi Bangunan
12.96 H Permenakertrans
dan dampak benda jatuh
• Kerusakan akibat benda No.PER.08/MEN/20
jatuh yang menyebabkan 10 Tentang Alat
kerugian finansial / Pelindung Diri
produksi
16. Bekerja • Kontak kulit yang • Menggunakan sarung tangan tahan air, No.PER.01/MEN/19
dengan beton mengakibatkan kondisi ganti jika basah atau terdapat semen di 80 Tentang
basah seperti dermatitis, luka dalam sarung tangan, mencuci tangan, Keselamatan dan
bakar dan borok kulit dan menggunakan sarung tangan baru Kesehatan Kerja pada
• Kontak mata yang • Menggunakan kacamata pelindung Konstruksi Bangunan
mengakibatkan iritasi parah • Menggunakan pelindung telinga jika Permenakertrans
• Kejatuhan beton cair menggunakan peralatan getar No.PER.08/MEN/20
• Terantuk bucket • Menilai waktu penggunaan peralatan 10 Tentang Alat
• Terantuk pipa tremi 12.96 H getar Pelindung Diri
• Terjatuh dari ketinggian • Menggunakan celana Panjang
saat pengecoran • Tutup semua bagian kulit
• Beton terbuang tidak • Memastikan kesediaan fasilitas
masuk bekisting pencucian termasuk air panas dan sabun
• Tuas bucket macet • Menggunakan APD wajib
sehingga mengakibatkan • Memasang platform kerja pada bekisting
penuangan beton terganggu • Menggunakan fullbody harness dengan
system double landyard
17. Pengadaan • Keruntuhan bekisting • Pengadaan system bekisting harus sesuai Permenakertrans
sistem • Penghentian kerja dengan perencanaan kekuatan dan No.PER.01/MEN/19
bekisting yang menyebabkan kerugian stabilitas 80 Tentang
tidak standar finansial dan produksi • Tidak menggunakan system tradisional Keselamatan dan
• Cedera fisikakibat jatuh • Sistem bekisting tidak menggunakan Kesehatan Kerja pada
dan dampak benda jatuh komponen dan aksesoris alternatif kecuali Konstruksi Bangunan
12.93 H
• Kerusakan akibat benda telah disetujui oleh produsen
jatuh yang menyebabkan • Tidak mencampur komponen atau
kerugian finansial / aksesoris bekisting kecuali telah disetujui
produksi oleh supervisor bekisting yang komptenen
• Gambar kerja dan perhitungan harus
tersedia
18. Pengadaa • Perancah runtuh • Sistem perancah, komponen, aksesoris Permenakertrans
n sistem • Penghentian kerja yang sesuai standar internasional bila diperlukan No.PER.01/MEN/19
perancah menyebabkan kerugian seperti EN39 80 Tentang
yang finansial dan produksi Keselamatan dan
tidak • Cedera fisik karena jatuh Kesehatan Kerja pada
sesuai dan dampak dari benda 12.64 H Konstruksi Bangunan
standar jatuh
• Kerusakan akibat benda
jatuh yang menyebabkan
kerugian finansial dan
produksi
30 Portal: Jurnal Teknik Sipil, Volume X, Issue X, Month 20XX
19. Proses • Kerusakan peralatan listrik • Mengecek peralatan sebelum digunakan Permenakertrans
Perapihan • Pekerja tersengat listrik • Menggunakan masker, kacamata No.PER.08/MEN/20
12.56 H
beton • Pekerja terpapar debu pelindung, dan earplug 10 Tentang Alat
• Pekerja terpapar kebisingan Pelindung Diri