Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PEMINDAHAN RISIKO KE PIHAK KETIGA

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Risiko dengan dosen
pengampu Nurhayati S.Sos.,M.Si

Disusun oleh:
− REYHAN FAISAL YAHYA (192040056)

− RIZKY HANAFI (192040064)


− FERRY KURNIAWAN (192040063)
− SUHERI (192040074)
− ROHMAT NURDIN (192040076)
− SHAFIRA SALSABILA (192040105)
− ALDY HEMAWARDY (192040006)

UNIVERSITAS PASUNDAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

JURUSAN ILMU ADMINISTRASI BISNIS

2022

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .............................................................................................................................................. 2


KATA PENGANTAR .................................................................................................................................. 3
BAB I........................................................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang .............................................................................................................................. 4
BAB II....................................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ......................................................................................................................................... 5
2.1 Proses dalam Manajemen Risiko .................................................................................................. 5
2.2 Pengelolaan Risiko ........................................................................................................................ 6
2.3 Definisi Asuransi ........................................................................................................................... 7
2.4 Fungsi Asuransi ............................................................................................................................. 8
2.5 Pengertian Tarif .......................................................................................................................... 11
2.6 Obyek Pertanggungan ................................................................................................................ 12
BAB III.................................................................................................................................................... 12
PENUTUP .............................................................................................................................................. 12
3.1 Kesimpulan ................................................................................................................................. 12
3.2 Saran ........................................................................................................................................... 13

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur marilah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
kami karunia nikmat dan kesehatan, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dan terus
dapat menimba ilmu di Universitas Pasundan. Penulisan makalah ini merupakan sebuah tugas
dari dosen mata kuliah Manajemen Resiko.

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menambah wawasan dan
pengetahuan pada mata kuliah yang sedang dipelajari, agar kami semua menjadi mahasiswa
yang berguna bagi agama, bangsa dan negara.

Dengan tersusunnya makalah ini penyusun menyadari masih banyak terdapat


kekurangan dan kelemahan, demi kesempurnaan makalah ini penyusun sangat berharap
perbaikan, kritik dan saran yang sifatnya membangun apabila terdapat kesalahan.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi
penyusun sendiri umumnya para pembaca makalah ini, terima kasih,

Wassalamu’alaikum.

Bandung, 8 April 2022

Penyusun

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kata risiko banyak digunakan dalam berbagai pengertian dan sudah biasa
dipakai dalam percakapan sehari-hari oleh kebanyakan orang. Misalnya: “Bersepeda
motor di atas jalan yang sangat ramai besar risikonya”, orang secara intuitif mengerti
maksudnya. Tetapi pengertian yang di pahami secara intuitif ini, hanya memuaskan jika
dipakai dalam percakapan sehari-hari.

Pengertian resiko secara sederhana adalah ketidakpastian atau uncertainty yang


dapat menimbulkan kerugian. Penyebab dari ketidakpastian dapat berupa situasi
perekonomian, bencana alam, atau tindakan manusia.

Ada banyak jenis resiko. Namun secara garis besar, resiko dapat dikelompokkan
menjadi dua bagian:

1) Resiko spekulatif atau speculative risk yaitu resiko yang dapat mendatangkan
keuntungan, atau pun sebaliknya mengalami kerugian. Contohnya resiko dalam
bertransaksi valuta asing, yang hasilnya dapat berupa untung atau buntung.
2) Resiko murni atau pure risk. Definisi sederhana resiko murni adalah resiko yang
dapat berujung pada sebuah kerugian. Dan jenis kerugian ini dapat berupa
kehilangan aset. Resiko murni seringkali disebut dengan istilah peril atau
kondisi yang mendatangkan kerugian bagi orang ataupun perusahaan.

Hazard menimbulkan kondisi yang kondusif terhadp bencana yang


menimbulkan kerugian. Dan kerugian adalah penyimpangan yang tidak diharapkan.
Walaupun ada beberapa overlapping (tumpang tindih) di antara kategori-kategori ini,
namun sumber penyebab kerugian (dan risiko) dapat diklasifikasikan sebagai risiko
sosial, risiko fisik, dan risiko ekonomi. Menentukan sumber risiko adalah penting
karena mempengaruhi cara penanganannya.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Proses dalam Manajemen Risiko

Informasi berdasarkan pengalaman di masa lalu sangat membantu dalam


menganalisa hal-hal tidak pasti yang akan terjadi masa yang akan datang. Manajemen
risiko memanfaatkan informasi tersebut untuk memusatkan perhatian pada masa depan
apabila terdapat ketidakpastian dan kemudian mengembangkan rencana yang sesuai
untuk mengatasi isu-isu potensial tersebut dari dampak yang merugikan.

Tahapan dalam manajemen risiko dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Perencanaan (planning)

Proses pengembangan dan dokumentasi strategi dan metode yang terorganisasi,


komprehensif, dan interaktif, untuk keperluan identifikasi dan penelusuran
isuisu risiko, pengembangan rencana penanganan risiko, penilaian risiko yang
kontinyu untuk menentukan perubahan risiko, serta mengalokasikan
sumberdaya yang memenuhi.
2) Penilaian (assesment )

Terdiri atas proses identifikasi dan analisa area-area dan proses-proses teknis
yang memiliki risiko untuk meningkatkan kemungkinan dalam mencapai
sasaran biaya, kinerja / performance, dan waktu penyelesaian kegiatan.
a. Identifikasi (identifying)

Merupakan proses peninjauan area-area dan proses-proses teknis yang


memiliki risiko potensial, untuk selanjutnya diidentifikasi dan
didokumentasi.
b. Analisa (analyzing)

Merupakan proses menggali informasi / deskripsi lebih dalam terhadap


risiko yang telah diidentifikasi, yang terdiri atas:

5
− kuantifikasi risiko dalam probabilitas dan konsekuensinya
terhadap aspek biaya, waktu, dan teknis proyek
− penyebab risiko

− keterkaitan antar risiko

− saat terjadinya risiko

− sensitivitas terhadap waktu

3) Penanganan (handling)

Merupakan prases identifikasi, evaluasi, seleksi, dan implementasi penanganan


terhadap risiko dengan sasaran dan kendala masing-masing program, yang
terdiri atas menahan risiko, menghindari risiko, mencegah risiko, mengontrol
risiko, dan mengalihkan risiko.
4) Pemantauan / monitoring risiko

Merupakan proses penelusuran dan evaluasi yang sistematis dari hasil kerja
proses penanganan risiko yang telah dilakukan dan digunakan sebagai dasar
dalam penyusunan strategi penanganan risiko yang lebih baik di kemudian hari.

2.2 Pengelolaan Risiko

Jenis-Jenis Cara Mengelola Risiko:

1) Risk avoidance

Yaitu memutuskan untuk tidak melakukan aktivitas yang mengandung risiko


sama sekali. Dalam memutuskan untuk melakukannya, maka harus
dipertimbangkan potensial keuntungan dan potensial kerugian yang dihasilkan
oleh suatu aktivitas.
2) Risk reduction

Risk reduction atau disebut juga risk mitigation yaitu merupakan metode yang
mengurangi kemungkinan terjadinya suatu risiko ataupun mengurangi dampak
kerusakan yang dihasilkan oleh suatu risiko.
3) Risk transfer

6
Yatu memindahkan risiko kepada pihak lain, umumnya melalui suatu kontrak
(asuransi) maupun hedging.
4) Risk deferral

Dampak suatu risiko tidak selalu konstan. Risk deferral meliputi menunda aspek
suatu proyek hingga saat dimana probabilitas terjadinya risiko tersebut kecil.
5) Risk retention

Walaupun risiko tertentu dapat dihilangkan dengan cara mengurnagi maupun


mentransfernya, namun beberapa risiko harus tetap diterima sebagai bagian
penting dari aktivitas.

2.3 Definisi Asuransi

Definisi asuransi menurut Pasal 246 Kitab Undang-undang Hukum Dagang


(KUHD) Republik Indonesia :

“Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian, dengan mana seorang


penanggung mengikatkan diri pada tertanggung dengan menerima suatu premi, untuk
memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau
kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin akan dideritanya karena suatu
peristiwa yang tak tertentu”.

Berdasarkan definisi tersebut, maka dalam asuransi terkandung 4 unsur, yaitu :

1) Pihak tertanggung (insured) yang berjanji untuk membayar uang premi kepada
pihak penanggung, sekaligus atau secara berangsur-angsur.
2) Pihak penanggung (insure) yang berjanji akan membayar sejumlah uang
(santunan) kepada pihak tertanggung, sekaligus atau secara berangsur-angsur
apabila terjadi sesuatu yang mengandung unsur tak tertentu.
3) Suatu peristiwa (accident) yang tak terntentu (tidak diketahui sebelumnya).

4) Kepentingan (interest) yang mungkin akan mengalami kerugian karena


peristiwa yang tak tertentu.

Definisi asuransi menurut Prof. Mehr dan Cammack : “Asuransi merupakan


suatu alat untuk mengurangi resiko keuangan, dengan cara pengumpulan unit-unit
exposure dalam jumlah yang memadai, untuk membuat agar kerugian individu dapat
7
diperkirakan. Kemudian kerugian yang dapat diramalkan itu dipikul merata oleh
mereka yang tergabung”.

Definisi asuransi menurut Prof. Mark R. Green: “Asuransi adalah suatu lembaga
ekonomi yang bertujuan mengurangi risiko, dengan jalan mengkombinasikan dalam
suatu pengelolaan sejumlah obyek yang cukup besar jumlahnya, sehingga kerugian
tersebut secara menyeluruh dapat diramalkan dalam batas-batas tertentu”.
4 Definisi asuransi menurut C.Arthur William Jr dan Richard M. Heins, yang
mendefinisikan asuransi berdasarkan dua sudut pandang, yaitu:

1) ”Asuransi adalah suatu pengaman terhadap kerugian finansial yang dilakukan


oleh seorang penanggung”.
2) ”Asuransi adalah suatu persetujuan dengan mana dua atau lebih orang atau
badan mengumpulkan dana untuk menanggulangi kerugian finansial”.

Berdasarkan definisi-definisi tersebut di atas kiranya mengenai definisi asuransi


yang dapat mencakup semua sudut pandang : “Asuransi adalah suatu alat untuk
mengurangi risiko yang melekat pada perekonomian, dengan cara manggabungkan
sejumlah unit-unit yang terkena risiko yang sama atau hampir sama, dalam jumlah yang
cukup besar, agar probabilitas kerugiannya dapat diramalkan dan bila kerugian yang
diramalkan terjadi akan dibagi secara proposional oleh semua pihak dalam gabungan
itu”

2.4 Fungsi Asuransi

1) Transfer Resiko

Dengan membayar premi yang relatif kecil, seseorang atau perusahaan dapat
memindahkan ketidakpastian atas hidup dan harta bendanya (resiko) ke
perusahaan asuransi
2) Kumpulan Dana

Premi yang diterima kemudian dihimpun oleh perusahaan asuransi sebagai dana
untuk membayar resiko yang terjadi.

PRINSIP DASAR ASURANSI

8
1) Obyek harus cukup kualitas dan kuantitasnya

2) Kerugian tidak disengaja

3) Kerugian dapat diukur

PRINCIPLE OF INSURABLE INTEREST PADA ASURANSI

1) Insurable interest/ Kepentingan Yang Dipertanggungkan (Anda dikatakan


memiliki kepentingan atas obyek yang diasuransikan apabila Anda menderita
kerugian keuangan seandainya terjadi musibah yang menimbulkan kerugian
atau kerusakan atas obyek tersebut. Kepentingan keuangan ini memungkinkan
Anda mengasuransikan harta benda atau kepentingan anda)
2) Indemnity/Ganti Rugi (Apabila obyek yang diasuransikan terkena musibah
sehingga menimbulkan kerugian maka kami akan memberi ganti rugi untuk
mengembalikan posisi keuangan Anda setelah terjadi kerugian menjadi sama
dengan sesaat sebelum terjadi kerugian. Dengan demikian Anda tidak berhak
memperoleh ganti rugi lebih besar daripada kerugian yang Anda derita)
Subrogation/Perwalian (apabila Anda mengalami kerugian akibat kelalaian atau
kesalahan pihak ketiga maka kami, setelah memberikan ganti rugi kepada Anda,
akan menggantikan kedudukan Anda dalam mengajukan tuntutan kepada pihak
ketiga tersebut)
3) Utmost Good Faith/Itikad Baik (Anda berkewajiban memberitahukan sejelas-
jelasnya dan teliti mengenai segala fakta-fakta penting yang berkaitan dengan
obyek yang diasuransikan. Prinsip ini pun berlaku bagi perusahaan asuransi,
yaitu menjelaskan risiko-risiko yang dijamin maupun yang dikecualikan, segala
persyaratan dan kondisi pertanggungan secara jelas serta teliti. Prinsip ini
menjadi sangat penting karena Secara umum tertanggung mengetahui lebih.

PERIL : penyebab utama yang memungkinkan terjadinya kerugian dan seringkali


berada di luar kendali seperti badai, kebakaran, pencurian, kecelakaan dan ledakan

9
HAZARD : suatu keadaan yang nyata dan jelas kelihatan dapat berpotensi
menimbulkan suatu kerugian (peril) terhadap : manusinya, lingkungannya ataupun
peralatan

− physical hazard ( bersumber dari karakter fisik dari obyek)

− moral hazard (bersumber pada sikap mental manusia)

− morale hazard ( bersumber pada perasaan hati seseorang)

− legal hazard ( melanggar hukum)

KLASIFIKASI PRODUK ASURANSI

1) Asuransi Kerugian

Menutup pertanggungan untuk kerugian karena kerusakan atau


kemusnahan harta benda yang dipertanggungkan karena sebab – sebab atau
kejadian yang dipertanggungkan (sebab – sebab atau bahaya – bahaya yang
disebut dalam kontrak atau polis asuransi).
Dalam asuransi kerugian, penanggung menerima premi dari tertanggung
dan apabila terjadi kerusakan atau kemusnahan atas harta benda yang
dipertanggungkan maka ganti kerugian akan dibayarkan kepada tertanggung.

Contoh :
− Asuransi Kebakaran

− Asuransi Angkutan Laut

− Asuransi Kendaraan Bermotor

− Asuransi Kerangka Kapal

− Construction All Risk (CAR)

− Property / Industrial All Risk

− Asuransi Customs Bond

10
− Asuransi Surety Bond

− Asuransi Kecelakaan Diri

− Asuransi Kesehatan

Produk Asuransi Kerugian Dalam Program Asuransi Sosial :

− Asuransi Kecelakaan Diri yang dikeluarkan oleh PT Jasa Raharja

− Asuransi Kesehatan dan Tabungan Hari Tua yang dikeluarkan oleh PT


JAMSOSTEK

2) Asuransi Jiwa

Menutup pertanggungan untuk membayarkan sejumlah santunan karena


meninggal atau tetap hidupnya seseorang dalam jangka waktu pertanggungan.
Dalam asuransi jiwa, penanggung menerima premi dari tertanggung dan apabila
tertanggung meninggal, maka santunan (uang pertanggungan) dibayarkan
kepada ahli waris atau seseorang yang ditunjuk dalam polis sebagai penerima
santunan.

Contoh :

− Asuransi Jiwa Murni (Whole Life Insurance)

− Asuransi Jiwa Berjangka Panjang (Long Term Insurance)

− Asuransi Jiwa Jangka Pendek (Short Term Insurance)

Produk Asuransi Jiwa Dalam Program Asuransi Sosial. Program Dana Pensiun
dan Tabungan Hari Tua bagi pegawai negeri dan ABRI yang diselenggarakan oleh PT.
TASPEN dan PT. ASABRI.

2.5 Pengertian Tarif

Tarif Asuransi adalah:

11
− Suatu harga satuan dari suatu kontrak Asuransi tertentu, untuk obyek
pertanggungan tertentu,terhadap resiko tertentu, dan di gunakan untuk masa
depan tertentu pula.
− Alat untuk mengukur resiko yang realistis (reality of risk), yang berkisar dan
tergantungkepada mutunya, makin besar kemungkinan rugi, makin besar pula
tarifnya.

2.6 Obyek Pertanggungan

Yaitu semua obyek (property dan manusia) yang dapat di pertanggungkan aturannya
karena kemungkinan akan mengalami suatu resiko yang dapat menimbulkan kerugian
di tinjau dari segi keuangan. Contoh:
− Rumah tinggal, gedung, pabrik, tempat usaha, dll

− Mobil, kapal, pesawat, dll

− Jiwa manusia, kesehatan, dll

− Proyek pembangunan dan pemasangan mesin

− Pengangkutan barang

− Dll.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kesimpulan manajemen resiko tranfer resiko dapat dianalogikan dengan,

Misalnya: “Bersepeda motor di atas jalan yang sangat ramai besar risikonya”, orang
secara intuitif mengerti maksudnya. Tetapi pengertian yang di pahami secara intuitif
ini, hanya memuaskan jika dipakai dalam percakapan sehari-hari. Pengertian resiko
secara sederhana adalah ketidakpastian atau uncertainty yang dapat menimbulkan
kerugian. Ada banyak jenis resiko. Namun secara garis besar, resiko dapat
dikelompokkan menjadi dua bagian:. Resiko spekulatif atau speculative risk yaitu
resiko yang dapat mendatangkan keuntungan, atau pun sebaliknya mengalami
kerugian. Contohnya resiko dalam bertransaksi valuta asing, yang hasilnya dapat
berupa untung atau buntung. Definisi sederhana resiko murni adalah resiko yang dapat
12
berujung pada sebuah kerugian. Hazard menimbulkan kondisi yang kondusif terhadp
bencana yang menimbulkan kerugian. menganalisa hal-hal tidak pasti yang akan terjadi
masa yang akan datang.
1) Risk avoidance. Yaitu memutuskan untuk tidak melakukan aktivitas yang
mengandung risiko sama sekali.
2) Risk reduction. Risk reduction atau disebut juga risk mitigation yaitu merupakan
metode yang mengurangi kemungkinan terjadinya suatu risiko ataupun
mengurangi dampak kerusakan yang dihasilkan oleh suatu risiko. Risk transfer.
3) Risk deferral. Dampak suatu risiko tidak selalu konstan. Risk deferral meliputi
menunda aspek suatu proyek hingga saat dimana probabilitas terjadinya risiko
tersebut kecil.
4) Risk retention. Walaupun risiko tertentu dapat dihilangkan dengan cara
mengurnagi maupun mentransfernya, namun beberapa risiko harus tetap
diterima sebagai bagian penting dari aktivitas. Asuransi Kerugian. Dalam
asuransi kerugian, penanggung menerima premi dari tertanggung dan apabila
terjadi kerusakan atau kemusnahan atas harta benda yang dipertanggungkan
maka ganti kerugian akan dibayarkan kepada tertanggung.

3.2 Saran

Besarnya angka kerugian karena risiko yang dihadapi sangat bervariasi


bergantung penyebab dan efek pengaruhnya. Jika saja suatu risiko sudah dapat
diketahui secara pasti bentuk dan besarannya maka tentu saja ini dapat diperlakukan
seperti biaya karena risiko merupakan suatu ketidakpastian maka akan menjadi suatu
masalah penting bagi semua pihak (Mc Neil, 1999). Saran untuk mengurangi atau
memperkecil risiko tetap dapat dilakukan dengan melakukan suatu pengendalian risiko
terhadap ketidakpastian seperti kecelakaan kerja, bencana alam, perampokan,
pencurian dan kebangkrutan (Muslich, 2007).

Mengalihkan/memindahkan risiko kepada pihak lain, yaitu dengan cara


mengadakan kontrak pertanggungan (asuransi) dengan perusahaan asuransi terhadap
risiko tertentu, dengan membayar sejumlah premi asuransi yang telah ditetapkan,
sehingga perusahaan asuransi akan mengganti kerugian bila betul-betul terjadi kerugian
yang sesuai perjanjian.

13
Daftar Pustaka

https://dokumen.tips/documents/makalah-transfer-resiko.html
https://dokumen.tips/documents/kerangka-acuan-manajemen-risiko.html

14

Anda mungkin juga menyukai