Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Risiko dengan dosen
pengampu Nurhayati S.Sos.,M.Si
Disusun oleh:
− REYHAN FAISAL YAHYA (192040056)
UNIVERSITAS PASUNDAN
2022
1
DAFTAR ISI
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur marilah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
kami karunia nikmat dan kesehatan, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dan terus
dapat menimba ilmu di Universitas Pasundan. Penulisan makalah ini merupakan sebuah tugas
dari dosen mata kuliah Manajemen Resiko.
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menambah wawasan dan
pengetahuan pada mata kuliah yang sedang dipelajari, agar kami semua menjadi mahasiswa
yang berguna bagi agama, bangsa dan negara.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi
penyusun sendiri umumnya para pembaca makalah ini, terima kasih,
Wassalamu’alaikum.
Penyusun
3
BAB I
PENDAHULUAN
Kata risiko banyak digunakan dalam berbagai pengertian dan sudah biasa
dipakai dalam percakapan sehari-hari oleh kebanyakan orang. Misalnya: “Bersepeda
motor di atas jalan yang sangat ramai besar risikonya”, orang secara intuitif mengerti
maksudnya. Tetapi pengertian yang di pahami secara intuitif ini, hanya memuaskan jika
dipakai dalam percakapan sehari-hari.
Ada banyak jenis resiko. Namun secara garis besar, resiko dapat dikelompokkan
menjadi dua bagian:
1) Resiko spekulatif atau speculative risk yaitu resiko yang dapat mendatangkan
keuntungan, atau pun sebaliknya mengalami kerugian. Contohnya resiko dalam
bertransaksi valuta asing, yang hasilnya dapat berupa untung atau buntung.
2) Resiko murni atau pure risk. Definisi sederhana resiko murni adalah resiko yang
dapat berujung pada sebuah kerugian. Dan jenis kerugian ini dapat berupa
kehilangan aset. Resiko murni seringkali disebut dengan istilah peril atau
kondisi yang mendatangkan kerugian bagi orang ataupun perusahaan.
4
BAB II
PEMBAHASAN
1) Perencanaan (planning)
Terdiri atas proses identifikasi dan analisa area-area dan proses-proses teknis
yang memiliki risiko untuk meningkatkan kemungkinan dalam mencapai
sasaran biaya, kinerja / performance, dan waktu penyelesaian kegiatan.
a. Identifikasi (identifying)
5
− kuantifikasi risiko dalam probabilitas dan konsekuensinya
terhadap aspek biaya, waktu, dan teknis proyek
− penyebab risiko
3) Penanganan (handling)
Merupakan proses penelusuran dan evaluasi yang sistematis dari hasil kerja
proses penanganan risiko yang telah dilakukan dan digunakan sebagai dasar
dalam penyusunan strategi penanganan risiko yang lebih baik di kemudian hari.
1) Risk avoidance
Risk reduction atau disebut juga risk mitigation yaitu merupakan metode yang
mengurangi kemungkinan terjadinya suatu risiko ataupun mengurangi dampak
kerusakan yang dihasilkan oleh suatu risiko.
3) Risk transfer
6
Yatu memindahkan risiko kepada pihak lain, umumnya melalui suatu kontrak
(asuransi) maupun hedging.
4) Risk deferral
Dampak suatu risiko tidak selalu konstan. Risk deferral meliputi menunda aspek
suatu proyek hingga saat dimana probabilitas terjadinya risiko tersebut kecil.
5) Risk retention
1) Pihak tertanggung (insured) yang berjanji untuk membayar uang premi kepada
pihak penanggung, sekaligus atau secara berangsur-angsur.
2) Pihak penanggung (insure) yang berjanji akan membayar sejumlah uang
(santunan) kepada pihak tertanggung, sekaligus atau secara berangsur-angsur
apabila terjadi sesuatu yang mengandung unsur tak tertentu.
3) Suatu peristiwa (accident) yang tak terntentu (tidak diketahui sebelumnya).
Definisi asuransi menurut Prof. Mark R. Green: “Asuransi adalah suatu lembaga
ekonomi yang bertujuan mengurangi risiko, dengan jalan mengkombinasikan dalam
suatu pengelolaan sejumlah obyek yang cukup besar jumlahnya, sehingga kerugian
tersebut secara menyeluruh dapat diramalkan dalam batas-batas tertentu”.
4 Definisi asuransi menurut C.Arthur William Jr dan Richard M. Heins, yang
mendefinisikan asuransi berdasarkan dua sudut pandang, yaitu:
1) Transfer Resiko
Dengan membayar premi yang relatif kecil, seseorang atau perusahaan dapat
memindahkan ketidakpastian atas hidup dan harta bendanya (resiko) ke
perusahaan asuransi
2) Kumpulan Dana
Premi yang diterima kemudian dihimpun oleh perusahaan asuransi sebagai dana
untuk membayar resiko yang terjadi.
8
1) Obyek harus cukup kualitas dan kuantitasnya
9
HAZARD : suatu keadaan yang nyata dan jelas kelihatan dapat berpotensi
menimbulkan suatu kerugian (peril) terhadap : manusinya, lingkungannya ataupun
peralatan
1) Asuransi Kerugian
Contoh :
− Asuransi Kebakaran
10
− Asuransi Surety Bond
− Asuransi Kesehatan
2) Asuransi Jiwa
Contoh :
Produk Asuransi Jiwa Dalam Program Asuransi Sosial. Program Dana Pensiun
dan Tabungan Hari Tua bagi pegawai negeri dan ABRI yang diselenggarakan oleh PT.
TASPEN dan PT. ASABRI.
11
− Suatu harga satuan dari suatu kontrak Asuransi tertentu, untuk obyek
pertanggungan tertentu,terhadap resiko tertentu, dan di gunakan untuk masa
depan tertentu pula.
− Alat untuk mengukur resiko yang realistis (reality of risk), yang berkisar dan
tergantungkepada mutunya, makin besar kemungkinan rugi, makin besar pula
tarifnya.
Yaitu semua obyek (property dan manusia) yang dapat di pertanggungkan aturannya
karena kemungkinan akan mengalami suatu resiko yang dapat menimbulkan kerugian
di tinjau dari segi keuangan. Contoh:
− Rumah tinggal, gedung, pabrik, tempat usaha, dll
− Pengangkutan barang
− Dll.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Misalnya: “Bersepeda motor di atas jalan yang sangat ramai besar risikonya”, orang
secara intuitif mengerti maksudnya. Tetapi pengertian yang di pahami secara intuitif
ini, hanya memuaskan jika dipakai dalam percakapan sehari-hari. Pengertian resiko
secara sederhana adalah ketidakpastian atau uncertainty yang dapat menimbulkan
kerugian. Ada banyak jenis resiko. Namun secara garis besar, resiko dapat
dikelompokkan menjadi dua bagian:. Resiko spekulatif atau speculative risk yaitu
resiko yang dapat mendatangkan keuntungan, atau pun sebaliknya mengalami
kerugian. Contohnya resiko dalam bertransaksi valuta asing, yang hasilnya dapat
berupa untung atau buntung. Definisi sederhana resiko murni adalah resiko yang dapat
12
berujung pada sebuah kerugian. Hazard menimbulkan kondisi yang kondusif terhadp
bencana yang menimbulkan kerugian. menganalisa hal-hal tidak pasti yang akan terjadi
masa yang akan datang.
1) Risk avoidance. Yaitu memutuskan untuk tidak melakukan aktivitas yang
mengandung risiko sama sekali.
2) Risk reduction. Risk reduction atau disebut juga risk mitigation yaitu merupakan
metode yang mengurangi kemungkinan terjadinya suatu risiko ataupun
mengurangi dampak kerusakan yang dihasilkan oleh suatu risiko. Risk transfer.
3) Risk deferral. Dampak suatu risiko tidak selalu konstan. Risk deferral meliputi
menunda aspek suatu proyek hingga saat dimana probabilitas terjadinya risiko
tersebut kecil.
4) Risk retention. Walaupun risiko tertentu dapat dihilangkan dengan cara
mengurnagi maupun mentransfernya, namun beberapa risiko harus tetap
diterima sebagai bagian penting dari aktivitas. Asuransi Kerugian. Dalam
asuransi kerugian, penanggung menerima premi dari tertanggung dan apabila
terjadi kerusakan atau kemusnahan atas harta benda yang dipertanggungkan
maka ganti kerugian akan dibayarkan kepada tertanggung.
3.2 Saran
13
Daftar Pustaka
https://dokumen.tips/documents/makalah-transfer-resiko.html
https://dokumen.tips/documents/kerangka-acuan-manajemen-risiko.html
14