“IDENTIFIKASI RISIKO”
1. Imran (B1C119208)
2. Murniati (B1C119223)
6. Safira (B1C119249)
Dosen Pembimbing :
Dr. emillia nurdin ,S.E.,M.Si.
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HALUOLEO
2022
KATA PENGANTAR
Kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, Tuhan pemilik semesta alam dan
segala pengetahuan yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami,
Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Manajemen Resiko dengan
judul“Identifikasi Risiko”.
Makalah ini kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan, bimbingan,
serta arahan dari berbagai pihak dengan tujuan untuk mempermudah pembuatan makalah ini.
Untuk itu kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini. Apabila dalam penyusunan makalah ini ada kesalahan dan
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya kami meminta maaf. Kami
berharap semoga makalah ini dig unakan sebagai pedoman dan dapat memberikan manfaat
dan keberkahan bagi para pembaca.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2 Perumusan Masalah.....................................................................................................2
1.3 Tujuan...........................................................................................................................2
1.3 Manfaat.........................................................................................................................2
BAB 2 PEMBAHASAN............................................................................................................3
2.1 Definisi Identifikasi Risiko..........................................................................................3
2.2 Manfaat Daftar Kerugian Potensial.............................................................................4
2.3 Klasifikasi Daftar Kerugian Potensial......................................................................... 4
2.4 Metode Pengidentifikasian Risiko...............................................................................5
2.5 sumber informasi risiko...............................................................................................6
2.6 proses identifikasi risiko..............................................................................................6
2.7 contoh identifikasi risiko............................................................................................. 6
2.5.1 Pada Konsultan Perencanaan jalan dan Jembatan di Kabupaden Morowali Utara.......6
2.5.2 Identifikasi Risiko dalam Memangkas Risiko pencurian di Pertamina........................7
BAB 3 PENUTUP......................................................................................................................8
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................8
3.2 Saran............................................................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Manajemen risiko merupakan bagian yang tak terpisahkan dari semua proses
organisasi, serta menjadi bagian dari tanggung jawab manajemen dalam memastikan
tercapainya sasaran sebuah organisasi. Dalam sebuah organisasi pasti mengalami suatu
keadaan dimana dapat terjadinya kemungkinan yang merugikan, tingkat risiko dapat
dikurangi bahkan dapat dihilangkan melalui penerapan manajemen risiko yang dilakukan
dengan baik untuk mencegah atau menurunkan probabilitas terjadinya risiko serta kejadian
yang tidak diinginkan, jika seluruh risiko telah diidentifikasi maka dapat menghilangkan atau
mengurangi adanya bahaya yang akan terjadi dalam sebuah organisasi atau perusahaan.
Tahap identifikasi risiko ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang sebuah peristiwa
yang menyebabkan kerugian.
Untuk mencapai suatu tujuan atau sasaran maka perlu adanya usaha untuk
mengurangi suatu risiko yang berbeda-beda dalam sebuah perusahaan. Dalam hal ini, analisis
sebuah risiko sangat diperlukan dalam mengenali suatu permasalahan yang berdampak pada
suatu ancaman dan menganalisis dampak-dampak apa saja yang ditimbulkan serta bagaimana
agar bisa dihilangkan ancaman tersebut karena risiko yang akan timbul, baik itu berdampak
kecil maupun berdampak besar tergantung bagaimana cara mengatasinya. Diantara jenis
ancaman tersebut dapat berupa ancaman eksternal maupu internal. Contohnya yaitu ancaman
yang disebabkan oleh lingkungan, teknologi, manusia, organisasi dan politik. Maka dari itu
wajib bagi seorang manajer risiko harus mengidentifikasi sebuah risiko, dengan tujuan
memberikan informasi yang akurat terhadap besar kecilnya suatu risiko yang akan terjadi.
1
1.2 RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang diatas kami menyimpulkan beberapa rumusan masalah yaitu :
1.3 TUJUAN
1. Mampu memahami pengertian identifikasi resiko
2. Mampu memahami manfaat daftar kerugian potensial
3. Mampu memahami klasifikasi kerugian potensial
4. Mampu memahami metode pengidentifikasian risiko
5. Mampu memahami proses identifikasi risiko
6. Mampu memahami tujuan identifikasi risiko
1.4 MANFAAT
Sama – sama untuk mendatangkan suatu keuntungan yang besar apabila suatu proses
pengidentifikasian risiko dapat dilakukan dengan benar, baik itu dilakukan oleh seorang
manajer risiko maupun juga dilakukan oleh anggota dibawahnya manajer risiko.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Identifikasi Risiko
Dalam memulai suatu bisnis perlu adanya tekad, keberanian dan strategi manajemen
yang baik, tetaapi jika kita telah melaukan semua itu bukan berarti kita terhindar dari sebuah
risiko. Menurut COSO ERM (2004) risiko adalah adanya kemungkinan yang terjadi dalam
suatu peristiwa yang mempengaruhi pencapaian tujuan dari organisasi atau perusahaan
tersebut. Risiko berhubungan dengan tindakan ketidakpastian, hal ini dikarenakan kurang
atau sedikitnya informasi yang diperoleh tentang pemahaman terkait suatu peristiwa yang
akan terjadi. Berbagai kejadian yang tidak pasti tersebut dapat memberikan dampak positif,
namun dapat juga memberikan risiko. Dapat kita ketahui bahwa tidak semua risiko itu dapat
dihilangkan atau dihindari, oleh karena itu perlu adanya tidakan - tindakan sebagai
pencegahan atau penanggulangan dalam menghadapi konsekuesi tidak menguntungkan yang
mungkin terjadi, untuk membuat suatu perencanaan yang baik dalam menghindari risiko yang
dihadapi perusahaan atau bisnis apapun, maka langkah pertama yang harus dilakukan dalam
pengelolaan manajemen risiko adalah dengan mengidentifikasi kemungkinan risiko yang
dapat terjadi pada organisasi atau perusahaan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui keadaan
yang nantinya akan dihadapi oleh organisasi atau perusahaan tersebut.
Identifikasi risiko merupakan proses yang secara sistematis dan terus menerus
dilakukan untuk mengidentifikasi kemungkinan timbulnya risiko atau kerugian terhadap
kekayaan, utang, dan personel perusahaan (Loc. Cit., Darmawi:8)
Kegiatan pengidentifikasian ini juga sangat penting bagi seorang manajer risiko dalam
suatu perusahaan, karena ketika seorang manajer risiko tidak mengidentifikasi semua
kerugian potensiil maka tidak akan dapat menyusun strategi yang lengkap untuk
menanggulangi semua kerugian potensiil yang dialami dalam suatu perusahaan tersebut.
Adapun langkah yang harus dilakukan oleh seorang manajer risiko dalam mengidentifikasi
risiko adalah : (1) Dengan membuat daftar (check-list) item risiko terhadap semua kerugian
3
yang mungkin terjadi menimpa semua bisnis. (2) Dari daftar (check-list) yang telah disusun
kemudian melakukan pendekatan yang sistemastis dengan mencari kerugian-kerugian
potensial yang mana dapat menimpa perusahaannya. Beberapa sumber informasi yang dapat
digunakan sebagai bahan untuk pembuatan daftar kerugian antara lain: data-data da
4
perusahaan-perusahaan asuransi, informasi dari badan penerbitan asuransi, informasi dari
asosiasi manajemen Amerika (AMA), informasi dari ikatan manajer risiko dan asuransi.
Dalam kegiatan mengidentifikasi risiko ini akan menghasilkan suatu daftar mengenai
kerugian potensial misalnya dalam perusahaan, baik yang mungkin menimpa bisnisnya
maupun bisnis apapun. Daftar ini dapat juga disebut dengan “ daftar kerugian potensial” atau
dapat juga diartikan check-list. Dan dari daftar tersebut juga bisa diketahui kerugian apa saja
yang dapat menimpa bisnisnya dan bagaimana hal tersebut dapat terjadi , sehingga dari daftar
kerugian potensial tersebut dapat digunakan sebagai dasar dalam menentukan kebijakan
pengendalian risiko.
Manfaat daftar kerugian potensial bagi perusahaan pada hakikatnya merupakan daftar
yang dapat menunjang pencapaian berbagai tujuan yang berkaitan dengan pengelolaan bisnis
juga pada umumnya, jadi tidak hanya untuk kepentingan manajemen risiko saja dan suatu
cara yang sistematis guna mengumpulkan informasi mengenai perusahaan-perusahaan lain,
yang mungkin ada kaitannya dengan aktivitas bisnisnya. Jadi, daftar kerugian potensial
sangat bermanfaat bagi kegiatan pengelolaaan bisnis secara keseluruhan, tidak hanya pada
bidang penanggulangan risiko saja.
Sedangkan manfaat daftar kerugian potensial bagi manajer risiko sendiri adalah :
Seluruh kerugian potensial yang dapat menimpa setiap bisnis pada umumnya dapat
diklasifikasikan kedalam beberapa hal:
5
c) Kerugian atas pendapatan, kerugian terhadap penurunan pendapatan bersih suatu
perusahaan akibat hilangnya manfaat suatu harta yang terkena bencana, yang
dapat mengakibatkan pendapatan perusaahaan menurun dan di lain pihak
biayanya naik, misalnya penghentian bisnis karena tigak dapat digunakannya
gedung.
2) Kerugian berupa kewajiban kepada pihak lain
Kerugian yang berupa kewajiban kepada pihak lain yang merasa dirugikan, akibat
kesalahan dari bisnisnya, misalnya ganti rugi yang harus diberikan oleh
perusahaan go jek kepada penumpang yang terkena cedera akibat kecelakaan,
disebabkan oleh lalainya pengemudi.
3) Kerugian personil
Kerugian akibat risiko yang menimpa personil atau orang orang yang menjadi
anggota dari karyawan perusahaan (termasuk keluarganya), misalnya
ketidakmampuan karena cacat atau mengundurkan diri dari karyawan serta
kerugian bagi keluarga karyawan akibat kematian.
Dengan melihat klasifikasi dan kondisi dari kerugian potensial, maka seorang manajer
risiko harus dapat :
Dalam mengidentifikasi risiko terdapat beberapa metode yang dapat digunakan untuk
menanggulangi kemungkinan terjadinya risiko:
a) Menggunakan kuisioner
Yaitu dengan menggunakan daftar pertanyaan untuk menganalisa risiko dari
jawaban jawaban terhadap pertanyaan tersebut yang diharapkan dapat memberikan
petunjuk-petunjuk tentang dinamika informasi khusus, yang dapat dirancang secara
sistemastis tentang risiko yang menyangkut kekayaan maupun opersi perusahaan atau
bisnis apapun.
b) Menggunakan laporan keuangan
Yaitu dengan menganalisis laporan neraca, laporan laba rugi dan catatan lain
yang mendukung, yang nantinya akan dapat diketahui semua harta kekayaan, hutang-
piutang dan sebagainya. Sehingga manager risiko dapat mengidentifikasi semua risiko
yang berkaitan dengan harta, utang dan personalia yang dapat menjadi kebijakan
dalam penanggulangan risiko di masa mendatang.
c) Mengadakan interaksi dengan departmen/bagian-bagian dalam perusahaan
Diantaranya ; (1) mengadakan kunjungan ke departmen dapat meraih,
memupuk saling pengertian antara kedua belah pihak dan akan memberikan
pengalaman yang lengkap (2) menerima, mengevaluasi, memonitor dan menanggapi
6
laporan-laporan dari departemen, dapat meningkatkan pemahaman tentang aktivitas
dan risiko. Tujuan dari interaksi antar departemen agar dapat diperoleh informasi
tentang aktivitas dan kemungkinan kerugian yang akan dihadapi nantinya.
d) Mengadakan interaksi dengan pihak luar
Mengadakan hubungan dengan perseorangan atau perusahaan-perusahaan lain,
terutama pihak-pihak yang dapat membantu perusahaan dalam penanggulangan
risiko, seperti akuntan, konsultan manajemen, dan lain sebagainya. Karena hal
tersebut akan dapat banyak membantu dalam mengembangkankan identifikasi
terhadap kerugian-kerugian perusahaan atau usaha dagang.
e) Melakukan analisa terhadap kontrak-kontrak yang telah dibuat dengan pihak lain
Dimana dari analisa tersebut akan dapat diketahui kemungkinan adanya risiko
dari kontrak tersebut, misalnya rekanan tidak dapat memenuhi kewajibannya.
f) Membuat dan menganalisa catatan/statistik mengenai bermacam-macam kerugian
yang telah pernah diderita
Dari catatan tersebut dapat diperhitungkan adanya kemungkinan terulangnya
suatu jenis risiko tertentu, dan juga dapat diketahui penyebab, lokasi, jumlah dan
variable-variable risiko lainnya, yang perlu diperhatikan dalam penanggulangan
risiko.
g) Mengadakan analisa lingkungan
Langkah ini diperlukan untuk mengetahui kondisi yang mempengaruhi
timbulnya risiko potensial, seperti: konsumen, supplier, pesaing dan penguasa
(pembuat peraturan/perundangundangan).
Untuk melakukan pekerjaan itu semua, seorang manager risiko dapat melakukannya
sendiri atau memberikan tugas kepada anak buahnya atau menggunakan jasa pihak ketiga,
seperti konsultan manajemen dal yang lain sebagainnya. Menggunakan jasa pihak ketiga
disamping ada kelemahannya yakni biayanya yang tidak murah, juga ada keuntungannya,
karena umumnya pihak ketiga itu sudah profesional dalam bidangnya, sehingga hasilnya akan
lebih lengkap dan lebih obyektif.
7
Masalahnya karyawan seringkali tertutup dan berpersepsi semakin banyak
risiko di unit kerjanya, semakin buruklah cara kerja mereka. Ini tentu saja
salah. Tidak ada hubungan antara jumlah risiko dan kualitas kerja.
4. Pihak Eksternal Perusahaan (konsumen, pemasok, pengamat, tenaga ahli, pesaing,
dll)
Melalui Focus Group Discussion yang melibatkan mereka yang dianggap ahli.
Kriteria ahli: (a) secara rutin menangani obyek yang sedang diidentifikasi
risikonya; (b) orang di sekitarnya yang berpengaruh atau bisa mempengaruhi,
misalnya atasannya atau rekan kerjanya; dan (c) ahli dalam bidang akademik
mengenai obyek ybs.
2.6 proses identifikasi risiko
1. Menentukan unit risiko
Misalnya yang mau diidentifikasi adalah Unit Penjualan, maka risk ownernya
adalah unit penjualan.
2. Memahami proses bisnis.
Setiap unit memberikan layanan (atau menghasilkan produk) kepada unit yang lain
atau kepada pelanggan. Dalam menghasilkan produk/jasa ini, setiap unit melakukan
berbagai aktivitas. Dengan memahami proses bisnis, kita bisa mengetahui aktivitas-
aktivitas yang ada pada suatu unit risiko. Pada umumnya, proses bisnis terdiri dari 2
kelompok aktivitas, yakni aktivitas utama dan aktivitas pendukung.
3. Menentukan aktivitas yang krusial.
Yang dikatakan “krusial” atau “kritis” adalah apabila unit risiko tidak dapat
menghasilkan produk atau jasa oleh karena aktivitas yang bersangkutan terganggu
atau tidak berjalannya aktivitas dengan semestinya. Aktivitas yang tidak krusial
dapat ‘diabaikan’ karena pengaruhnya tidak signifikan pada produk atau jasa yang
dihasilkan.
4. Menentukan barang dan orang yang ada pada aktivitas krusial
tersebut. Siapa orang-orangnya ?? apa barang-barangnya??
5. Menentukan bentuk kerugian yang dapat terjadi pada barang dan orang dari
aktivitas krusial tersebut.
Bentuk kerugian pada orang à cedera, sakit, meninggal, hilang, demonstrasi,
mogok kerja, berhenti bekerja, berhalangan, dll.
Bentuk kerugian pada barang à rusak, hilang, tidak sesuai, usang, terbakar,
tidak berkualitas, dicuri, diselewengkan, tak tertagih, dll.
6. Menentukan penyebab terjadinya kerugian atau risiko
Risiko Keuangan à perubahan harga, nilai tukar, dan tingkat bunga.
Risiko Operasional
7. Membuat daftar risiko.
Berisi dua hal penting, yakni Pernyataan Risiko dan Penyebab Risiko. Untuk
mengetahui apakah itu sebuah risiko ingat kembali 3 karakteristik risiko:
(1) merupakan suatu kejadian;
(2) kejadian tsb mengandung kemungkinan; dan
(3) jika terjadi akan mengakibatkan kerugian.
8
2.7 Tujuan mengidentifikasi resiko
Garis besar dari tujuan pengidentifikasian risiko yaitu mencegah kegagalan perusahaan,
mengurangi pengeluaran, menaikkan keuntungan perusahaan, menekan biaya produksi,
dll. Ada beberapa tujuan lain dari pengidentifikasian risiko, meliputi:
a. Melindungi perusahaan dari risiko signifikan (cukup besar) yang dapat
menghambat pencapaian tujuan perusahaan.
b. Memberikan kerangka kerja manajemen risiko yang konsisten atas risiko yang ada
pada proses bisnis dan fungsi-fungsi dalam perusahaan.
c. Mendorong menajemen untuk bertindak proaktif mengurangi risiko kerugian,
menjadikan pengelolaan risiko sebagai sumber keunggulan bersaing, dan
keunggulan kinerja perusahaan.
d. Mendorong setiap insan perusahaan untuk bertindak hati-hati dalam menghadapi
risiko perusahaan, sebagai upaya untuk memaksimalkan nilai perusahaan.
e. Membangun kemampuan mensosialisasikan pemahaman mengenai risiko dan
pentingnya pengelolaan risiko.
f. Meningkatkan kinerja perusahaan melalui penyediaan informasi tingkat risiko
yang berguna bagi manajemen dalam pengembangan strategi dan perbaikan proses
manajemen risiko secara terus menerus dan berkesinambungan
2.8 Contoh Identifikasi Risiko
2.5.1 Pada Konsultan Perencanaan Jalan dan Jembatan di Kabupaden Morowali Utara.
Masalah utama yang dihadapi adalah : kemampuan sumber daya manusia yang
terbatas, fasilitas yang kurang menunjang serta faktor-faktor lainnya.
Pokok permasalahannya:
yakni:
Dari risiko-risiko tersebut, tindakan yang perlu dilakukan dalam menanggulangi risiko,
mengalihkan risiko dan menghindari risiko yaitu dengan memilih personil lebih teliti dan
memilih personil yang lebih berpengalaman maka risiko ini dapat dikurangi.
Dari tahun 2014 sampai tahun 2016 angka pencurian di pertamina mengalami
penurunan sebesar 95% dari 103 kasus pencurian minyak sampai dengan lima kasus
pencurian minyak, bagaimana caranya?
Pencurian minyak terjadi akibat rencana kontrol risiko yang telah direncanakan
namun tidak dilaksanakan dengan baik, dimana pencurian tersebut berdampak pada 50 kali
pertamina EP menghentikan aktivitas pompanya dan 15 ton minyak dicuri dalam satu kasus
pada tahun 2015. Maka dari itu, pertamina EP perlu memastikan kontrol risiko sepenuhnya
terlaksana dengan baik dimana terdapat empat inisisatif implementasi kontrol risiko yang
diperkuat dengan pelaksanaan patroli, koordinasi rutin dengan TNI dan POLRI, penambahan
tenaga kerja serta pemantauan online
10
BAB III
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berbagai kejadian yang tidak pasti tersebut dapat memberikan dampak positif,
namun dapat juga memberikan risiko. Dapat kita ketahui bahwa tidak semua risiko itu
dapat dihilangkan atau dihindari, oleh karena itu perlu adanya tidakan - tindakan
sebagai pencegahan atau penanggulangan dalam menghadapi konsekuesi tidak
menguntungkan yang mungkin terjadi, untuk membuat suatu perencanaan yang baik
dalam menghindari risiko yang dihadapi perusahaan atau bisnis apapun, Karena jika
seluruh risiko telah diidentifikasi maka pengendalian dapat menghilangkan atau
mengurangi adanya bahaya-bahaya yang akan terjadi.
5.2 Saran
Identifikasi risiko sangat penting dalam peran seorang manajer risiko di suatu
perusahaan, karena ketika seorang manajer risiko tidak mengidentifikasi semua
kerugian potensiil maka tidak akan dapat menyusun strategi yang lengkap untuk
menanggulangi semua kerugian potensiil yang dialami dalam suatu perusahaan
tersebut. Bahkan hal ini berlaku kepada semua masyarakat bahwa dala memulai suatu
pencapaian perlu adanya identifikasi risiko agar dapat meminimalisir terjadinya
kerugian yang dihadapi.
11
DAFTAR PUSTAKA
https://www.coursehero.com/file/95648157/88642-Makalah-Identifikasi-Risiko-Kelompok-1-
Kelas-Bdocx/
Website :
Listianti, ajeng dan jane sekarsari. 2017. Identifikasi risiko konsultan perencana jalan dan
jembatan. Diakses pada tahun 2017
(http://www.trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/index.php/semnas/article/viewFile/2156/1840 )
12