Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH MANAJEMEN RESIKO BISNIS

IDENTIFIKASI RESIKO

Dosen Pengampu :
Rismawati, S.E., M.M

Disusun oleh :
Kelompok 1
1. Amelia Fikriyani 112210227
2. Ocshe Zefanya Ponto 112210004
3. Gilang Ardimas 112210079
4. Elsawati Manullang 112210229
5. Hanifatin 112210046
6. Indriani 112210291
7. Ananda Hesti 112210051
8. Ismail 112210018

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PELITA BANGSA 2023

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat, dan karunia-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Identifikasi
Resiko”. Dan juga kami berterima kasih kepada ibu Rismawati, S.E., M.M selaku Dosen
Pengampu mata kuliah Manajemen Resiko Bisnis yang telah memberikan tugas ini kepada
kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita tentang Resiko Bisnis. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa
didalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami
berharap adanya kritik, saran, dan usulan dari teman-teman yang membacanya.

Akhir kata, semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun perbaikan di masa
depan.

Bekasi, 15 Maret 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

MAKALAH MANAJEMEN RESIKO BISNIS ………………………………………… i


KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………. ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………… iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ………………………………………………………………… 1
1.2 Rumusan Masalah …………………………………………………….......….... 1
1.3 Tujuan Penelitian ………………………………………….…………………... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Latar belakang Identifikasi Resiko ……………………………………………. 2
2.2 Pengertian Identifikasi Resiko Menurut Para Ahli ……………………………. 2-4
2.3 Langkah-langkah Dalam Identifikasi Resiko …………………………………. 5-6
2.4 Siklus Manajemen Resiko …………………………………………………….. 7-8
2.5 Contoh Analisis Sekuen Resiko ………………………………………………. 9-
10
2.6 Teknik Lain Pendukung Identifikasi Resiko ………………………………….. 11
BAB III PENUTUP ………………………………………………………………………. 12
3.1 Kesimpulan …………………….………………………………………………. 12
3.2 Saran .……………………………………………………………………….….. 12
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………….…. 13

iii
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Resiko diartikan sebagai suatu keadaan yang dihadapi seseorang atau perusahaan yang
kemungkinan dapat merugikan. Untuk itu, segala kegiatan didalamnya yang mengandung
resiko harus ditangani, agar tidak menimbulkan kerugian yang fatal. Untuk menangani resiko
tersebut diperlukan manajemen resiko. Inti manajemen resiko yaitu proses identifikasi,
pengukuran, dan kontrol keuangan dari sebuah resiko yang mengancam aset dan penghasilan
perusahaan atau proyek yang dapat menimbulkan kerusakan atau kerugian pada perusahaan.
Dengan kata lain, manajemen resiko adalah cara dalam mengorganisasikan suatu resiko yang
akan dihadapi, baik yang sudah di ketahui maupun belum, atau yang tidak terpikirkan yaitu
dengan cara memindahkan resiko kepada pihak lain, menghindari resiko, mengurangi efek
negatif resiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi resiko tertentu.
Dari paparan diatas, dapat kita ketahui bahwa pentingnya pengetahuan manajemen resiko
dalam menjalankan sebuah bisnis agar tidak terjadi hal yang tidak di inginkan. Oleh karena
itu, kami menuangkannya dalam penulisan makalah ini.

1.2 Rumusan Masalah


Hal yang dibahas dalam makalah ini adalah :
1. Apa pengertian identifikasi resiko?
2. Apa pengertian identifikasi resiko menurut para ahli?
3. Apa langkah-langkah dalam identifikasi resiko?
4. Bagaimana siklus manajemen resiko (mapping resiko)?
5. Apa contoh analisis sekuen resiko?
6. Apa teknik lain pendukung idenrifikasi resiko?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk memenuhi dan melengkapi tugas Manajemen Resiko Bisnis.


2. Untuk memberikan informasi kepada mahasiswa mengenai materi Manajemen Resiko
Bisnis yang berjudul tentang “Identifikasi Resiko”.
3. Untuk mengetahui apa saja resiko yang terdapat dalam Bisnis.
2

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN RESIKO


Resiko adalah suatu keadaan adanya ketidakpastian dan tingkat ketidakpastiannya
terukur secara kuantitatif. Resiko juga dapat diartikan sebagai suatu keadaan ketidakpastian,
dimana terjadi suatu keadaan yang tidak dikehendaki dapat menimbulkan suatu kerugian.
Resiko berhubungan dengan ketidakpastian ini terjadi oleh karena kurang atau tidak
tersedianya cukup informasi tentang apa yang akan terjadi. Sesuatu yang tidak pasti
“uncertain” dapat berakibat menguntungkan atau merugikan. Semua aktivitas individu
maupun organisasi pasti mengandung resiko di dalamnya karena mengandung unsur
ketidakpastian. Resiko tersebut bisa terjadi karena tidak ada atau kurangnya informasi tentang
hal yang akan terjadi di masa mendatang, baik itu hal yang menguntungkan atau merugikan.

2.2 PENGERTIAN RESIKO MENURUT PARA AHLI


1. Arthur Williams dan Richard, M.H
Pengertian resiko menurut Arthur Williams dan Richard, M.H adalah suatu variasi
dari hasil-hasil yang dapat terjadi selama periode tertentu

2. A. Abas Salim
Pengertian resiko menurut A. Abas Salim adalah ketidakpastian (uncertainly) yang
mungkin melahirkan peristiwa kerugian.

3. Soekarno
Pengertian resiko menurut Soekarno adalah ketidakpastian atas terjadinya suatu
peristiwa.

4. Herman Darmawi
Pengertian resiko menurut Herman Darmawi adalah penyebaran/penyimpangan
sesuatu hasil (outcome) yang berbeda dengan yang diharapkan.

5. Prof. Dr. Ir. Soemarno, M.S


Pengertian resiko menurut Prof. Dr. Ir. Soemarno, M.S adalah suatu kondisi yang
timbul karena ketidakpastian dengan seluruh konsekuensi tidak menguntungkan yang
mungkin terjadi disebut resiko.
6. Isto
Pengertian resiko menurut Isti adalah bahwa yang dapat terjadi akibat sebuah proses
yang berlangsung atau kejadian yang akan datang.

7. KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)


Pengertian resiko menurut KBBI adalah kemungkinan terjadinya peristiwa yang dapat
merugikan perusahaan

8. Subekti
Pengertian resiko menurut Subekti adalah kewajiban memikul kerugian yang
disebabkan karena suatu kejadian di luar kesalahan salah satu pihak.

9. Sri Redjeki Hartono


Pengertian resiko menurut Sri Redjeki Hartono adalah suatu ketidakpastian di massa
yang akan datang tentang kerugian.

10. Arrhur J.Keown (2000)


Pengertian resiko menurut Arthur J.Keown adalah prospek suatu hasil yang tidak
disukai (operasional sebagai deviasi standart).

11. Hanafi (2000)


Pengertian resiko menurut Hanafi adalah besarnya penyimpangan antara tingkat
pengembalian yang diharapkan (expected return-ER) dengan tingkat pengembalian
aktual (actual return).

12. Martono dan Agus Harjito


Pengertian resiko menurut Martono dan Agus Harjito adalah penyimpangan hasil
(return) yang diperoleh dari rencana hasil (return) yang di harapkan.

3
13. Ferdinand Silalahi
Pengertian resiko menurut Ferdinand Silalahi adalah penyimpangan hasil aktual dari
hasil yang diharapkan.

14. Wideman
Pengertian resiko menurut Wideman adalah ketidakpastian yang menimbulkan akibat
yang merugikan.

15. Wideman dan Husen (2009)


Pengertian resiko menurut Wideman dan Husen adlah efek akumulasi dari peluang
kejadian yang tidak pasti yang mempengaruhi sasaran dan tujuan proy.

4
2.3 LANGKAH-LANGKAH DALAM IDENTIFIKASI RESIKO
Terdapat 8 langkah yang harus dilakukan dalam identifikasi resiko, yaitu
1. Brainwriting: seperti Brainstorming, tapi lebih baik
Brainwriting sering lebih produktif daripada brainstorming, terutama dengan
kelompok besar. Salah satu cara untuk brainwrite adalah memberi kelompok itu
tumpukan kartu indeks dan lima menit.

2. Lakukan Wawancara untuk Wawasan


Terkadang cara terbaik untuk mengakses wawasan orang adalah dalam konteks yang
lebih terukur dan tidak bertekanan. Wawancara dengan rekan kerja dan pemangku
kepentingan dengan pengalaman yang relevan dapat mengumpulakan banyak gagasna
dan informasi.

3. Temukan Mr. atau Ms. Doom


Apakah anda mengenal seseorang yang sepertinya selalu melihat masalah dalam
gagasan baru?. Jadi, duduklah deskripsikan proyek anda dan tawarkan kepada mereka
tentang 20 hal yang dapat mereka antisipasi jika terjadi kesalahan.

4. Coba Pemindaian Horizon


Pemindaian Horizon mengacu pada teknik yang mencoba melihat ke masa depan
untuk menemukan ancaman atau peluan. Ini adalah proses yang digunakan dalam
perencanaan, strategi, dan perencanaan skenario.

5. Lihatlah ke Masa Lalu untuk Melihat Masa Depan


Jika organisasi Anda sering menjalankan proyek dan menyimpan catatan, anda
mungkin bisa mengakses sejumlah data historis untuk membantu pencarian resiko
Anda dan kemudian evaluasilah. Jika pendahulu Anda telah melakukannya dengan
baik dan organisasi Anda telah menyimpan informasinya dengan cara yang mudah
diakses, maka laporan dari proyek sebelumnya dapat menjadi aset besar. Jangan lupa
juga, bahwa penyimpangan memori organisasi yang luas berada di staff perusahaan.

6. Lakukan Analisis Akar (Janga Menunggu Masalah untuk Mencari


Penyebabnya)
Seringkali daftar resiko diisi denga resiko besar dan mengembang yang sama sekali
tidak beresiko. Mereka adalah hasil yang bisa timbul dari berbagai keadaan. Keadaan
ini adalah resiko yang dapat kita rencanakan dan mitigrasi.

7. Buat Risk Breakdown Structure (RBS)

5
Manajer proyek yang serius merencanakan proyek yang kompleks akan selalu
menciptakan struktur rincian kerja (work breakdown structure/WBS). Ini membentuk

5
dasar dari suatu cara untuk mengidentifkasi resiko, yang memberi Anda ketelitian
maksimum. Untuk setiap aktivitas di level terendah WBS anda (atau setiap produk
jika itu adalah bagaimana Anda melakukannya). Identifikasi semua resiko dalam
melakukan aktivitas atau membuat produk. Ini dapat diberi nomor secara logis,
memperluas penomoran WBS Anda.

8. Berpegang pada Pra-Mortem untuk Mengatasi Terlalu Percaya Diri


Ini dikembangkan oleh Gary Klein dan dia menggambarkannya sepenuhnya dalam
bukunya “The Power of Intuition”. Seperti Brainstorming, ini dirancang untuk
memanfaatkan intuisi yang kita bentuk dari pengalaman kolektif kita. Tapi di tempat
yang sangat kuat adalah membantu kita menganitisipasi kegagalan cluster yang tidak
mungkin tapi tidak munkin yang sering kita anggap tidak dapat terjadi.

6
2.4 SIKLUS MANAJEMEN RESIKO (MAPPING RESIKO)
1) Proses Mapping Resiko
Jika resiko tidak bisa diidentifikasi maka resiko tidak dapat diukur maka kita tidak
bisa mengelola resiko. Dalam bab ini kita akan membicarakan mengenai karakteristik
dan pengukuran berbagai resiko. Dua tipe resiko yaitu resiko murni dan resiko
spekulatif (resiko bisnis). Karena resiko memiliki karakteristik yang berbeda-beda
maka pengukurannya pun juga berbeda-beda.

2) Identifikasi Resiko
Pengidentifikasian resiko adalah hal pertama yang harus dilakukan sebelum
pengukuran resiko. Secara umum langkah-langkah dalam identifikasi dan pengukuran
resiko adalah :
1. Mengidentifikasi resiko dan memelajari karakteristik resiko.
2. Mengukur resiko dengan melihat seberapa besar dampak resiko tersebut terhadap
kinerja perusahaan dan menentukan prioritas resiko.

Siklus Mapping Resiko (Siklus Manajemen Resiko)

7
 Pemahaman terhadap karakteristik yang baik akan bermanfaat untuk merumuskan
metode yang tepat untuk mengelola resiko
 Langkah berikutnya adalah melakukan prioritisasi resiko, dimana kuantifikasi resiko
merupakan salah satu komponen penting karena kitab isa mengukur tinggi rendahnya
resiko dan bagaimana dampak resiko tersebut terhadap kinerja perusahaan.
 Selanjutnya, memfokuskan pada resiko yang paling relevan (mempunyai dampak
yang paling besar dan probabilitas yang besar) bagi perusahaan.
 Langkah selanjutnya dalam mengelola resiko.
 Langkah selanjutnya adalah revisit yaitu mengevaluasi ulang Langkah-langkah yang
sudah dilakukan untuk meningkatkan efektivitas manajemen resiko.

Kesimpulan :
Proses mapping resiko atau siklus manajemen resiko dimulai dari tahap identifikasi
kemudian mempelajari karakteristik resiko. Dilanjutkan dengan tahap evaluasi lalu
prioritisasi resiko untuk mengetahui resiko yang paling relevan dan probabilitas yang
besar. Barulah dapat dijalankan pengelolaan resiko diakhiri dengan revisit.

8
2.5 CONTOH ANALISIS SEKUEN RESIKO
ANALISIS SEKUEN RISIKO DI LIGA BEM
Resiko mempunyai sekuen dari sumber resiko sampai kemudian munculnya kerugian
karen resiko tersebut. Liga BEM merupakan serangkaian acara kompetisi di bidang olahraga
antara mahasiswa di suatu perguruan tinggi. Ada berbagai jenis olahraga yang diperlombakan
seperti futsal, basket, volley, badminton, dan lain sebagainya. Pelaksanaan Liga BEM ini
pada umumnya dilakukan di dalam Gedung olahraga (GOR),dalam pelaksanaannya tentunya
terdapat berbagai macam resiko yang mungkin akan terjadi. Resiko ini perlu dianalisis
sehingga dapat ditentukan solusi yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya resiko
tersebut, salah satu cara yang digunakan untuk menganalisis resiko tersebut adalah dengan
menggunakan analisis sekuen resiko. Berikut merupakan analisis sekuen resiko dari kegiatan
Liga BEM.
Analisis Sekuen Resiko Cidera Akibat Ketidakpastian Fasilitas

Gambar bagan di atas menunjukan bahwa Ketidaksesuaian fasilitas utama di GOR


merupakan sumber resiko pertama. Ketidaksesuaian ini menimbulkan kerugian bagi
organisasi maupun  pemain dan kemudian ada faktor yang meningkatkan kemungkinan
risiko itu terjadi yaitu kurangnya service berkala. Dengan fasilitas yang kurang baik akan
membuat risiko kecelakaan pada pemain akan semakin tinggi dan akan membuat pemain
menjadi cidera. Apabila hal ini terjadi akan menimbulkan akibat lainnya yaitu kelancaran
acara akan terganggu karena mengurus  pemain yang cidera atau pemain akan meminta

9
ganti rugi karena

9
hal yang dialami dan ini akan menimbulkan kerugian. Selain itu terganggunya acara atau
kegiatan akan menimbulkan kerugian. Selain itu terganggunya acara atau kegiatan akan
menimbulkan hal lain seperti mengulur waktu kegiatan.

Contoh kegiatan harusnya selesai dalam 2 minggu namun karena ada cidera pemain yang
sangat parah, sehingga mengulur waktu jadinya kegiatan melebihi waktu seharusnya. Dari
analisis resiko tersebut maka dapat dilakukan pencegahan dengan cara melakukan
pemeriksaan gedung olahraga secara rutin serta melakukan perbaikan apabila terdapat
fasilitas yang rusak sehingga dapat dihindari terjadinya resiko tersebut.

10
2.6 TEKNIK LAIN PENDUKUNG IDENTIFIKASI RESIKO
Teknik-teknik untuk mengidentifikasi resiko, antara lain :
1. Analisa SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat). Analisis SWOT adalah
salah satu cara cepat dalam menemukan peluang dan mengidentifikasi resiko,
banyak organisasi telah menggunakan pendekatan yang relatif lebih sederhana ini.
Dengan menganalisa factor internal ( Strength dan Weakness) dan factor eksternal
(Opportunity dan Threat) maka akan memudahkan organisasi untuk menganalisa
semua hal yang diperlukan termasuk di dalamnya resiko yang akan dihadapi.
2. Survei. Penelitian secara komprehensif, survei yang dilakukan dalam melakukan
penelitian biasanya dilakukan dengan menyebarkan kuesioner, dengan tujuan untuk
mengetahui : siapa mereka (audien), apa yang mereka pikir, rasakan, atau
kecenderungan suatu tindakan. Survei biasanya dilakukan dalam penelitian
kuantitatif maupun kualitatif. Dalam penelitian kuantitatif, survei lebih merupakan
pertanyaan tertutup, sementara dalam penelitian kualitatif berupa wawancara
mendalam dengan pertanyaan terbuka.
3. Wawancara (Interview). Percakapan antara dua orang atau lebih dan berlangsung
antara narasumber dan pewawancara. Tujuan dari wawancara adalah untuk
mendapatkan informasi yang tepat langsung dari narasumber yang terpercaya
(berkaitan dengan resiko dan kerugian). Wawancara dilakukan dengan cara
penyampaian sejumlah pertanyaan dari pewawancara kepada narasumber.
4. Informasi Historis. Pengumpulan data dari kejadian-kejadian dimasa lalu yang
relevan dengan saat ini, sehingga dengan demikian informasi tersebut dapat
dijadikan acuan untuk mengidentifikasi resiko yang sejenis.

11
12

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Dari apa yang telah dijelaskan di atas, Identifikasi Resiko sangat diperlukan untuk
kita yang akan memulai suatu bisnis. Pentingnya mengetahui teknik-teknik dalam
mengidentifikasi resiko, agar suatu bisnis yang sedang kita bangun dapat berjalan dengan
lancar dan mendapatkan keuntungan. Resiko merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari faktor pertumbuhan dari suati organisasi/perusahaan, entah bersumber dari faktor
internal maupun eksternal. Resiko juga dapat dikaitkan dengan kemungkinan kejadian
atau keadaan yang mengancam pencapaian tujuan dan sasaran organisasi/perusahaan.

3.2 SARAN
Risiko adalah hal yang tidak akan pernah dapat dihindari pada
suatu kegiatan atau aktivitas yang dilakukan manusia, oleh karena itu
pemakaian teknik analisis risiko, yang diadopsi dari disiplin ilmu
manajemen dalam proses pengambilan keputusan pada kegiatan investasi
di sektor industri konstruksi, khususnya subsektor sangat penting, karena
dalam setiap kegiatan, seperti bisnis properti, pasti ada berbagai
ketidakpastian (uncertainty).
DAFTAR PUSTAKA

https://www.coursehero.com/file/76309628/Identifikasi-dan-Pengukuran-Risiko-
ASdocx/
https://inspektorat.kulonprogokab.go.id/detil/1849/pentingnya-manajemen-risiko-
bagian-1
http://e-journal.uajy.ac.id/402/6/5MTS01427.pdf

13

Anda mungkin juga menyukai