IDENTIFIKASI RESIKO
Dosen Pengampu :
Rismawati, S.E., M.M
Disusun oleh :
Kelompok 1
1. Amelia Fikriyani 112210227
2. Ocshe Zefanya Ponto 112210004
3. Gilang Ardimas 112210079
4. Elsawati Manullang 112210229
5. Hanifatin 112210046
6. Indriani 112210291
7. Ananda Hesti 112210051
8. Ismail 112210018
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat, dan karunia-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Identifikasi
Resiko”. Dan juga kami berterima kasih kepada ibu Rismawati, S.E., M.M selaku Dosen
Pengampu mata kuliah Manajemen Resiko Bisnis yang telah memberikan tugas ini kepada
kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita tentang Resiko Bisnis. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa
didalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami
berharap adanya kritik, saran, dan usulan dari teman-teman yang membacanya.
Akhir kata, semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun perbaikan di masa
depan.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
1
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
2. A. Abas Salim
Pengertian resiko menurut A. Abas Salim adalah ketidakpastian (uncertainly) yang
mungkin melahirkan peristiwa kerugian.
3. Soekarno
Pengertian resiko menurut Soekarno adalah ketidakpastian atas terjadinya suatu
peristiwa.
4. Herman Darmawi
Pengertian resiko menurut Herman Darmawi adalah penyebaran/penyimpangan
sesuatu hasil (outcome) yang berbeda dengan yang diharapkan.
8. Subekti
Pengertian resiko menurut Subekti adalah kewajiban memikul kerugian yang
disebabkan karena suatu kejadian di luar kesalahan salah satu pihak.
3
13. Ferdinand Silalahi
Pengertian resiko menurut Ferdinand Silalahi adalah penyimpangan hasil aktual dari
hasil yang diharapkan.
14. Wideman
Pengertian resiko menurut Wideman adalah ketidakpastian yang menimbulkan akibat
yang merugikan.
4
2.3 LANGKAH-LANGKAH DALAM IDENTIFIKASI RESIKO
Terdapat 8 langkah yang harus dilakukan dalam identifikasi resiko, yaitu
1. Brainwriting: seperti Brainstorming, tapi lebih baik
Brainwriting sering lebih produktif daripada brainstorming, terutama dengan
kelompok besar. Salah satu cara untuk brainwrite adalah memberi kelompok itu
tumpukan kartu indeks dan lima menit.
5
Manajer proyek yang serius merencanakan proyek yang kompleks akan selalu
menciptakan struktur rincian kerja (work breakdown structure/WBS). Ini membentuk
5
dasar dari suatu cara untuk mengidentifkasi resiko, yang memberi Anda ketelitian
maksimum. Untuk setiap aktivitas di level terendah WBS anda (atau setiap produk
jika itu adalah bagaimana Anda melakukannya). Identifikasi semua resiko dalam
melakukan aktivitas atau membuat produk. Ini dapat diberi nomor secara logis,
memperluas penomoran WBS Anda.
6
2.4 SIKLUS MANAJEMEN RESIKO (MAPPING RESIKO)
1) Proses Mapping Resiko
Jika resiko tidak bisa diidentifikasi maka resiko tidak dapat diukur maka kita tidak
bisa mengelola resiko. Dalam bab ini kita akan membicarakan mengenai karakteristik
dan pengukuran berbagai resiko. Dua tipe resiko yaitu resiko murni dan resiko
spekulatif (resiko bisnis). Karena resiko memiliki karakteristik yang berbeda-beda
maka pengukurannya pun juga berbeda-beda.
2) Identifikasi Resiko
Pengidentifikasian resiko adalah hal pertama yang harus dilakukan sebelum
pengukuran resiko. Secara umum langkah-langkah dalam identifikasi dan pengukuran
resiko adalah :
1. Mengidentifikasi resiko dan memelajari karakteristik resiko.
2. Mengukur resiko dengan melihat seberapa besar dampak resiko tersebut terhadap
kinerja perusahaan dan menentukan prioritas resiko.
7
Pemahaman terhadap karakteristik yang baik akan bermanfaat untuk merumuskan
metode yang tepat untuk mengelola resiko
Langkah berikutnya adalah melakukan prioritisasi resiko, dimana kuantifikasi resiko
merupakan salah satu komponen penting karena kitab isa mengukur tinggi rendahnya
resiko dan bagaimana dampak resiko tersebut terhadap kinerja perusahaan.
Selanjutnya, memfokuskan pada resiko yang paling relevan (mempunyai dampak
yang paling besar dan probabilitas yang besar) bagi perusahaan.
Langkah selanjutnya dalam mengelola resiko.
Langkah selanjutnya adalah revisit yaitu mengevaluasi ulang Langkah-langkah yang
sudah dilakukan untuk meningkatkan efektivitas manajemen resiko.
Kesimpulan :
Proses mapping resiko atau siklus manajemen resiko dimulai dari tahap identifikasi
kemudian mempelajari karakteristik resiko. Dilanjutkan dengan tahap evaluasi lalu
prioritisasi resiko untuk mengetahui resiko yang paling relevan dan probabilitas yang
besar. Barulah dapat dijalankan pengelolaan resiko diakhiri dengan revisit.
8
2.5 CONTOH ANALISIS SEKUEN RESIKO
ANALISIS SEKUEN RISIKO DI LIGA BEM
Resiko mempunyai sekuen dari sumber resiko sampai kemudian munculnya kerugian
karen resiko tersebut. Liga BEM merupakan serangkaian acara kompetisi di bidang olahraga
antara mahasiswa di suatu perguruan tinggi. Ada berbagai jenis olahraga yang diperlombakan
seperti futsal, basket, volley, badminton, dan lain sebagainya. Pelaksanaan Liga BEM ini
pada umumnya dilakukan di dalam Gedung olahraga (GOR),dalam pelaksanaannya tentunya
terdapat berbagai macam resiko yang mungkin akan terjadi. Resiko ini perlu dianalisis
sehingga dapat ditentukan solusi yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya resiko
tersebut, salah satu cara yang digunakan untuk menganalisis resiko tersebut adalah dengan
menggunakan analisis sekuen resiko. Berikut merupakan analisis sekuen resiko dari kegiatan
Liga BEM.
Analisis Sekuen Resiko Cidera Akibat Ketidakpastian Fasilitas
9
ganti rugi karena
9
hal yang dialami dan ini akan menimbulkan kerugian. Selain itu terganggunya acara atau
kegiatan akan menimbulkan kerugian. Selain itu terganggunya acara atau kegiatan akan
menimbulkan hal lain seperti mengulur waktu kegiatan.
Contoh kegiatan harusnya selesai dalam 2 minggu namun karena ada cidera pemain yang
sangat parah, sehingga mengulur waktu jadinya kegiatan melebihi waktu seharusnya. Dari
analisis resiko tersebut maka dapat dilakukan pencegahan dengan cara melakukan
pemeriksaan gedung olahraga secara rutin serta melakukan perbaikan apabila terdapat
fasilitas yang rusak sehingga dapat dihindari terjadinya resiko tersebut.
10
2.6 TEKNIK LAIN PENDUKUNG IDENTIFIKASI RESIKO
Teknik-teknik untuk mengidentifikasi resiko, antara lain :
1. Analisa SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat). Analisis SWOT adalah
salah satu cara cepat dalam menemukan peluang dan mengidentifikasi resiko,
banyak organisasi telah menggunakan pendekatan yang relatif lebih sederhana ini.
Dengan menganalisa factor internal ( Strength dan Weakness) dan factor eksternal
(Opportunity dan Threat) maka akan memudahkan organisasi untuk menganalisa
semua hal yang diperlukan termasuk di dalamnya resiko yang akan dihadapi.
2. Survei. Penelitian secara komprehensif, survei yang dilakukan dalam melakukan
penelitian biasanya dilakukan dengan menyebarkan kuesioner, dengan tujuan untuk
mengetahui : siapa mereka (audien), apa yang mereka pikir, rasakan, atau
kecenderungan suatu tindakan. Survei biasanya dilakukan dalam penelitian
kuantitatif maupun kualitatif. Dalam penelitian kuantitatif, survei lebih merupakan
pertanyaan tertutup, sementara dalam penelitian kualitatif berupa wawancara
mendalam dengan pertanyaan terbuka.
3. Wawancara (Interview). Percakapan antara dua orang atau lebih dan berlangsung
antara narasumber dan pewawancara. Tujuan dari wawancara adalah untuk
mendapatkan informasi yang tepat langsung dari narasumber yang terpercaya
(berkaitan dengan resiko dan kerugian). Wawancara dilakukan dengan cara
penyampaian sejumlah pertanyaan dari pewawancara kepada narasumber.
4. Informasi Historis. Pengumpulan data dari kejadian-kejadian dimasa lalu yang
relevan dengan saat ini, sehingga dengan demikian informasi tersebut dapat
dijadikan acuan untuk mengidentifikasi resiko yang sejenis.
11
12
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dari apa yang telah dijelaskan di atas, Identifikasi Resiko sangat diperlukan untuk
kita yang akan memulai suatu bisnis. Pentingnya mengetahui teknik-teknik dalam
mengidentifikasi resiko, agar suatu bisnis yang sedang kita bangun dapat berjalan dengan
lancar dan mendapatkan keuntungan. Resiko merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari faktor pertumbuhan dari suati organisasi/perusahaan, entah bersumber dari faktor
internal maupun eksternal. Resiko juga dapat dikaitkan dengan kemungkinan kejadian
atau keadaan yang mengancam pencapaian tujuan dan sasaran organisasi/perusahaan.
3.2 SARAN
Risiko adalah hal yang tidak akan pernah dapat dihindari pada
suatu kegiatan atau aktivitas yang dilakukan manusia, oleh karena itu
pemakaian teknik analisis risiko, yang diadopsi dari disiplin ilmu
manajemen dalam proses pengambilan keputusan pada kegiatan investasi
di sektor industri konstruksi, khususnya subsektor sangat penting, karena
dalam setiap kegiatan, seperti bisnis properti, pasti ada berbagai
ketidakpastian (uncertainty).
DAFTAR PUSTAKA
https://www.coursehero.com/file/76309628/Identifikasi-dan-Pengukuran-Risiko-
ASdocx/
https://inspektorat.kulonprogokab.go.id/detil/1849/pentingnya-manajemen-risiko-
bagian-1
http://e-journal.uajy.ac.id/402/6/5MTS01427.pdf
13