Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

MENGIDENTIFIKASI RISIKO
Disusun Dan Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Risiko
Dosen Pengampu : Saru Reza, S.Pd, ME

Disusun Oleh :
Dela Rahmadani : NIM 22.03.4264
Putri Aldawiyah : NIM 22.03.4272
Sri Rahayu : NIM 22.03.4275

Mata Kuliah : Manajemen Risiko


STAI HUBULWATHAN DURI
Tahun Ajaran 2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. Yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-nya sehingga kami bisa menyelesaikan Makalah dengan tema “mengidentifikasi
risiko” untuk memenuhi tugas yang telah diberikan

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan, baik
dari penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami
dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca sebagai bahan perbaikkan untuk
kedepannya.

Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat juga
inspirasi untuk pembaca dan untuk kami sendiri sebagai penyusun.

2
DAFTAR ISI

COVER………………………………………………………………………………………i
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………….ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………...iii

BAB I PENDAHULUAN……………………….…………………………………………..4

1.1 LATAR BELAKANG…………………………………………………………………...4


1.2 RUMUSAN MASALAH………………….……………………………………………..4
1.3 TUJUAN…………………………………………………………………………………4

BAB II……………………………………………………………………………………….5
2.1 PEMBAHASAN……………………………………………………………….………..5

BAB III PENUTUP…………………………………………………………………………10


3.1 KESIMPULAN…………………………………………………………………………10

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Risiko diartikan sebagai suatu keadaan yang dihadapi seseorang atau perusahaan
yang kemungkinan dapat merugikan, untuk itu, segala kegiatan didalamnya yang
mengandung risiko harus ditangani, agar tidak menimbulkan kerugian yang fatal. Untuk
menangani risiko tersebut, diperlukan manajemen risiko. Inti manajemen risiko yaitu
proses identifikasi, pengukuran, dan control keuangan dari sebuah risiko yang mengancam
asset dan penghasilan perusahaan atau proyek yang dapat menimbulkan kerusakan atau
kerugian pada perusahaan. Dengan kata lain, menajemen risiko adalah cara dalam
mengorganisasikan suatu risiko yang akan dihadapi, baik yang sudah diketahui maupun
belum , atau yang tidak terpikirkan, yaitu dengan cara memindahkan risiko kepada pihak
lain, menghindari risiko, mengurangi efek negative risiko, dan menampung sebagian atau
semua konsekuensi risiko tertentu

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana definisi identifikasi risiko
2. Bagaimana metode identifikasi risiko
3. Bagaimana proses identifikasi risiko
4. Penggunaan pihak luar untuk mengidentifikasi risiko
5. Tujuan identifikasi risiko

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi identifikasi risiko
2. Untuk mengetahui metode identifikasi risiko
3. Untuk mengetahui proses identifikasi risiko
4. Untuk mengetahui tujuan identifikasi risiko

4
BAB II
PEMBAHASAN

1. Definisi Identifikasi Risiko

Risiko adalah adanya kemungkinan yang terjadi dalam suatu peristiwa yang
mempengaruhi pencapaian tujuan dari organisasi atau perusahaan tersebut. Risiko
berhubungan dengan tindakan ketidakpastian, hal ini dikarenakan kurang atau
sedikitnya informasi yang diperoleh tentang pemahaman terkait suatu peristiwa yang
akan terjadi. Berbagai kejadian yang tidak pasti tersebut memberikan dampak positif,
namun dapat juga memberikan risiko. Dapat diketahui bahwa tidak semua risiko itu
dapat dihilangkan atau dihindari, oleh karena itu perlu adanya tindakan sebagai
pencegahan atau penanggulangan dalam menghadapi konsekuensi tidak
menguntungkan yang mungkin terjadi, untuk membuat suatu perencanaan yang baik
dalam menghindari permasalahan yang kemungkinan akan muncul dan mengganggu.

2. Metode Identifikasi Risiko

Dalam megidentifikasi risiko terdapat beberapa metode yang dapat digunakan


untuk menanggulangi kemungkinan terjadinya risiko, yaitu sebagai berikut :

a. Menggunakan kuisioner

Yaitu dengan menggunakan daftar pertanyaan untuk menganalisa risiko dari


jawaban-jawaban terhadap pertanyaan tersebut yang diharapkan dapat memberikan
petunjuk-petunjuk tentang dinamika informasi khusus, yang dapat dirancang secara
sistematis tentang risiko yang menyangkut kekayaan maupun operasi perusahaan
atau bisnis apapun.

b. Menggunakan laporan keuangan

Yaitu dengan menganalisis laporan neraca, laporan laba rugi dan catatan lain
yang mendukung, yang nantinya akan dapat diketahui semua harta kekayaan,
hutang-piutang, dan sebagainya. Sehingga manager risiko dapat mengidentifikasi
semua risiko yang berkaitan dengan harta, utang dan personalia yang dapat menjadi
kebijakan dalam penanggulangan risiko di masa mendatang.

5
c. Mengadakan interaksi dengan bagian dalam perusahaan
Diantaranya : 1) mengadakan kunjungan ke dapartemen dapat meraih,
memupuk ssaling pengertian antara kedua belah pihak dan akan memberikan
pengalaman yang lengkap. 2) Menerima, mengevaluasi, memonitor, dan meanggapi
laporan dari dapartemen, dapat meningkatkan pemahaman tentang aktivitas dan
risiko. Tujuan dan iteraksi antar dapartemen agar dapat diperoleh informasi tentang
aktivitas dan kemungkinan kerugian yang akan dihadapinya nanti.

d. Mengadakan interaksi dengan pihak luar

Mengadakan hubungan dengan perseorangan atau perusahaan-perusahaan


lain, terutama pihak-pihak yang akan membantu perusahaan dalam penanggulangan
risiko, seperti akuntan, konsultan manajemen, dan lain sebagainya. Karena hal
tersebut akan dapat banyak membantu dlaam mengembangkan identifikasi terhadap
kerugian-kerugian perusahaan atau usaha dagang.

e. Melakukan analisa terhadap kontrak yang telah dibuat dengan pihak lain

Dimana dari analisa tersebut akan dapat diketahui kemungkinan adanya


risiko dari kontrak tersebut, misalnya rekanan tidak dapat memenuhi kewajibannya.

f. Menganalisa catatan mengenai bermacam kerugian yang pernah dialami

Dari catatan tersebut dapat diperhitungkan adanya kemungkinan


terulangnya suatu jenis risiko tertentu, dan juga dapat diketahui penyebab, lokasi,
jumlah dan variabel risiko lainnya, yang perlu diperhatikan dalm penanggulangan
risiko.

g. Mengadakan analisa lingkungan

Langkah ini diperlukan untuk mengetahui kondisi yang mempengaruhi


timbulnya risiko potensial. Seperti, konsumen, supplier, pesaing, dan penguasa
(pembuat peraturan perundang-undangan).

6
3. Proses Identifikasi Risiko

Dalam mengidentifikasi risiko terdapat beberapa proses dan tahapan, di


ataranya adalah sebagai berikut :

a. Brainwriting

Brainwriting mirip dengan brainstorming, hanya saja branwriting terbilang


lebih baik karena lebih produktif. Salah satu cara melakukan brainwriting
adalah memberikan setumpuk index cards dan waktu 5 menit. Masing-
masing anggota menuliskan ide pada tiap kartu. Lalu kartu ditukarkepada
peserta lain, dan saling memodifikasi ide yang ada, mengevaluasi risiko
mungkin terjadi bahkan menambahkan solusi atas risiko yang terjadi. Pada
akhirnya setiap kartu berisi gagasan dan perkembangan dari tiap peserta lain
yang dapat ditinjau kembali.

b. Melakukan wawancara

Wawancara dilakukan terhadap rekan kerja dan pemangku kepentingan


dengan mengumpulkan banyak informasi dan gagasan dengan konteks yang
terukut dan tidak menekan seseorang. Yang harus dilakukan adalah
menyiapkan pertanyaan kunci. Jika memungkinkan, hal ini dilakukan lebih
dari satu orang. Satu berfokus pada wawancara dengan narasumber, lainnya
berfokus membuat catatan wawancara. Akan lebih baik jika narasumber
adalah orang ahli dibidangnya.

c. Temukan Mr. or Mrs. Doom

Menceritakan proyek kepada dia orang yang selalu memiliki gagasan baru
dalam melihat masalah.

d. Coba horizon scanning

Horizon scanning mengacu pada teknik mencoba melihat masa depan untuk
mengetahui risiko dan peluang yang mungkin terjadi. Kita dapat melakukan
pendekatan sistematis dalam horizon scanning.

7
e. Melihat masa lalu untuk masa depan

Jika organisasi yang kita jalani sudah menyelesaikan proyek dan


menyimpan dokumentasi dari proyek tersebut, kita bisa menjadikannya
dasar dalam mengidentifikasi risiko proyek baru yang dikerjakan.

f. Melakukan analisa root

Seringkali daftar risiko dipenuhi oleh risiko-risiko yang akan terjadi dan
tidak terjadi. Hal ini adalah hasil dari berbagai keadaan yang terjadi.
Keadaan ini adalah risiko yang dapat direncanakan dan dimitigasi.
Ada beberapa pendekatan yang dapat dilakukan untuk mengidentifikasi
risiko

 Metode ishikawa/metode fishbone


 Metode five whys
 Metode 5W2H

4. Penggunaan Pihak Luar Untuk Mengidentifikasi Risiko

Manajer boleh percaya pada agen asuransi, broker, atau konsultan untuk
melakukan pekerjaan yang rinci mengidentifiksi risiko. Tetapi mempercayai
sepenuhnya pihak luar untuk mengidentifikasi risiko pada suatu saat dapat mengandung
kelemahan.

a. Walaupun banyak agen asuransi dan broker lebih baik dan lebih berpengalaman
menemukan risiko pada berbagai perusahaan
b. Disebabkan oleh waktu dan energy yang dikerahkan dalam memperiapkan survey
menyeluruh, terutama bagi perusahaan besar.

Tetapi, kelemahan ini sudah berangsur hilang karena makin banyak konsultan
manajemen risiko yang berpraktek atas dasar kontrak kerja dengan perusahaan yang
bersangkutan dan tidak ada hubungannya dengan perussahaan asuransi yang ingin
memasarkan asuransinya.

8
5. Tujuan Identifikasi Risiko

Tujuan identifikasi risiko adalah, sebagai berikut:

a. Memastikan bahwa semua risiko yang mungkin terjadi berhasil diidentifikasi


b. Meminimalkan dampak negatif dari hambatan proyek
c. Memaksimalkan dampak positif dari peluang proyek
d. Memudahkan project manajer dalam mengendalikan dampak risiko
e. Meningkatkan kemungkinan keberhasilan proyek
f. Memungkinkan tim untuk memenuhi waktu, jadwal, dan sasaran kualitas proyek
g. Memberikan informasi untuk langkah selanjutnya dari manajemen risiko
h. Membantu perusahaan untuk mempersiapkan jika risiko terjadi

9
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Berbagai kejadian yng tidak pasti tersebut dapat memberikan dampak positif, namun
dapat juga memberikan risiko. Dapat kita ketahui bahwa tidak semua risiko itu dapat
dihilangkan atau dihindari, oleh karena itu perlu adanya tindakan sebagai pencegahan atau
penanggulangan dalam menghadapi konsekuensi tidak menguntungkan yang mungkin terjadi,
untuk membuat suatu perencanaan yang baik dalam menghindari risiko yang dihadapi
perusahaan atau bisnis apapun. Karena jika seluruh risiko telah diidentifikasi maka
pengendalian dapat menghilangkan atau mengurangi adanya bahaya yang akan terjadi.

10

Anda mungkin juga menyukai