PENGENDALIAN RISIKO
Oleh :
NIM : 22150319
Dosen Pengampu :
Rusdiana, SE., MM
MARTAPURA
2024
KATA PENGANTAR
Makalah ini saya susun dengan maksimal atas bantuan berbagai pihak yang telah
banyak membantu dan memberikan bimbingan kepada penulis, sehingga dapat
terlaksana dengan baik, meskipun masih ada beberapa kekurangan. Dengan bimbingan
Dosen yang bersangkutan Rusdiana, SE., MM. pada kesempatan ini saya mengucapkan
terima kasih kepada ibu sebagai dosen pengampu mata kuliah Manajemen Risiko dalam
penyelesaian tugas ini. Saya sebagai penulis sekaligus penyusun menyadari bahwa
dalam pengetikan dan penyusunan makalah ini jauh dari sempurna seperti apa yang
diinginkan, untuk itu saya penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun bagi para pembaca semoga makalah ini dapat bermanfaat dalam proses
belajar mengajar.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Risiko berkaitan dengan kemungkinan kejadian atau keadaan yang dapat
mengancam pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. Sebagaimana kita pahami
dan sepakati bersama bahwa tujuan perusahaan adalah membangun dan
memperluas keuntungan kompetitif organisasi.
Menurut Wideman, ketidakpastian yang menimbulkan kemungkinan
menguntungkan dikenal dengan istilah peluang (opportunity), sedangkan
ketidakpastian yang menimbulkan akibat yang merugikan disebut dengan istilah
risiko (risk). Dalam beberapa tahun terakhir, manajemen risiko menjadi trend
utama baik dalam perbincangan, praktik, maupun pelatihan kerja. Hal ini secara
konkret menunjukkan pentingnya manajemen risiko dalam bisnis pada masa
kini.
Risiko dapat dikurangi dan bahkan dihilangkan melalui pengendalian
risiko yang dilakukan dengan metode-metode pengendalian risiko yang terfokus
untuk mengurangi probabilitas terjadinya risiko dan mengurangi konsekuensi
dampak dari risiko tersebut, yang dilaksanakan sebelum, saat, ataupun setelah
terjadinya risiko.
2
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana definisi pengendalian risiko menurut para ahli??
2. Bagaimana penjelasan teori risiko?
3. Bagaimana tujuan dari adanya pengendalian risiko?
4. Bagaimana pentingnya dari adanya pengendalian risiko?
5. Bagaimana fokus dan waktu dilaksanakannya pengendalian risiko?
6. Bagaimana pelaksanaan strategi dan metode-metode dari pengendalian
risiko?
C. Tujuan
Dapat Menguraikan tentang pengendalian Risiko yang terdiri atas
penanggulangan Risiko dan Pembiyaan Risiko.
3
BAB II
PEMBAHSAN
menurut Joel G. Siegel dan Jea K. Shim menjelaskan tentang pengertian tentnag
analisis risiko adalah proses pengukuran dan penganalisaan risiko disatukan dengan
keputusan keuangan dan investasi.
Jadi, jika ditarik kesimpulan yang dimaksud dengan pengendalian risiko adalah
kegiatan yang membahas tentang bagaimana suatu organisasi menerapkan ukuran dalam
memetakan berbagai permasalahan yang ada dengan menempatkan berbagai pendekatan
manajemen secara komprehensif dan sistematis. Atau lebih singkatnya adalah suatu
tindakan untuk menyelamatkan perusahaan dari kerugian.
B. Teori Risiko
Untuk risiko yang tidak bisa dihindari,organisasi perlu melakukan pengendalian risiko.
Dengan menggunakan dua dimensi yaitu probabilitas dan severity. Pengendalian risiko
bertujuan untuk mengurangi probabilitas munculnya kejadian, mengurangi tingakt
keseriusan ( severity ), atau keduanya.
Ada beberapa teori yang ingin menelusuri penyebab munculnya risiko, antara lain :
Teori ini mengatakan bahwa kecelakaan bisa dilihat sebagai urutan lima tahap
berikut ini :
4
1. Lingkungan sosial dan faktor bawaan yang menyebabkan seseorang berperilaku
tertentu ( misal mempunyai temperamen tinggi sehingga gampang marah )
3. Unsafe act or physical hazard ( tindakkan yang berbahaya atau kondisi fisik
yang berbahaya )
4. Kecelakaan
5. Cedera
Menurut Mekhofer, 1987, risiko yang muncul bisa dipecah ke dalam beberapa
komponen :
Secara umum ada enam tujuan risk management dalam perusahaan atau badan
usaha, diantaranya adalah:
a. Melindungi Perusahaan
5
Membantu dalam proses pembuatan kerangka kerja manajemen risiko yang
konsisten atas ririko yang ada pada proses bisnis dan fungsi-fungsi di dalam sebuah
perusahaan.
6
menyebar operasi perusahaan, sehingga terjadi kecelakaan kerja, karyawan yang
menjadi korban akan terbatas.
Dari sisi timing ( waktu ), pengendalian risiko bisa dilakukan sebelum, selama,
dan sesudah risiko terjadi. Sebagai contoh, perusahaan bisa melakukan training
untuk karyawannya mengenai peraturan, prosedur, dan teknik untuk
menghindari kecelakaan kerja. Karena aktivitas tersebut dilakukan sebelum
terjadinya kecelakaan kerja, maka aktivitas tersebut merupakan aktivitas
sebelum risiko terjadi.
Pengendalian risiko juga bisa dilakukan pada saat terjadinya risiko. Sebagai
contoh, kantong udara pada mobil secara otomatis akan mengembang jika terjadi
kecelakaan. Pengendalian risiko bisa juga dilakukan setelah risiko terjadi.
7
Untuk itu, manajemen dan staf harus menciptakan dan memelihara
lingkungan dalam organisasi yang menetapkan perilaku positif dan dukungan
terhadap pengendalian manajemen dan kesadaran manajemen. Lingkungan
pengendalian yang positif merupakan landasan bagi seluruh standar
pengendalian manajemen. Lingkungan pengendalian memberikan suatu bidang
pengetahuan, struktur, dan suasana yang mempengaruhi mutu pengendalian
manajemen.
a) Menghindari Risiko
Salah satu cara mengendalikan suatu risiko murni adalah menghindari harta,
orang, atau kegiatan dari exposure terhadap risiko dengan jalan :
8
1. Menolak memiliki, menerima atau melaksanakan kegiatan itu walaupun
hanya untuk sementara.
1. Boleh jadi tidak ada kemungkinan menghindari risiko, makin luas risiko
yang dihadapi, maka makin besar ketidamungkinan menghindarinya,
misalnya kalau ingin menghindari semua risiko tanggung jawab, maka
semua kegiatan perlu dihentikan.
2. Faedah atau laba potensial yang bakal diterima dari sebab pemilikan suatu
harta, memperkerjakan pegawai tertentu, atau bertanggung jawab atas suatu
kegiatan, akan hilang, jika dilaksanakan pengendalian risiko.
Penghindaran risiko dikatakan berhasil jika tidak ada terjadi kerugian yang
disebabkan risiko yang ingin dhindarkan itu. Sesungguhnya metode itu tidak
diimplementasikan sebagaimana mestinya, jika ternyata larangan-larangan
yang telah diinstruksikan itu ternyata dilanggar walau kebetulan tidak terjadi
kerugian.
b) Mengendalikan Risiko
9
Pengendalian risiko (kerugian) dijalankan dengan :
4. Menurut timing-nya.
1. Pendekatan engineering
10
menegaskan bahwa kemungkinan dan keparahan kerugian dari kecelakaan
lalu-lintas tergantung atas kondisi-kondisi dalam :
2. Kendaraan
Kerugian Lokasi
1. Sebelum kecelakaan.
11
1. Kerugian yang telah terjadi
Analisis Kerugian
Pemberi informasi yang utama ialah supervisor lini utam tempat terjadinya
kecelakaan ialah yang bertangung jawab memberikan informasi tentang
kronolagi terjadinya kecelakaan dan mengisi formulir dengan sempurna
merekan akan lebih waspada terhadap kecelakaan.
12
sendiri. Selanjutnya dengan memanfaatkan informasi statistik dapat dapat
mengetahui karakterrisitk kecelakaan yaang sering terjadi.
Analisis Hazard
Moral Hazard, adalah suatu kondisi yang bersumber dari orang yang
bersangkutan yang berkaitan dengan sikap mental atau pandangan
hidup serta kebiasaannya yang dapat memperbesar kemungkinan
terjadinya suatu peril ataupun suatu kerugian.
1. Checklist
13
2. Fault tree analysisi ( liaht mehr and hedges 1974,p.431)
Upaya pencegahan terhadap segala risiko harus selalu ditinjau dari sudut
manfaat dan biayanya yang harusnya bersifat economical feasible. Oleh
karena itu perlu dilakukan analisis terhadap hal-hal berikut :
Biaya atau kerugian yang timbul karena peril yang sering diperhitungkan
atau dialokasikan lebih rendah dari jumlah yang mungkin terjadi. Hal ini
karena adanya kerugian lain yang tersembunyi, yang tidak terlihat secara
langsung pada saat peril terjadi. Biaya atau kerugian tersebut diantaranya :
5 Biaya yang berkenan pembayaran gaji karyawan yang pulih dari cidera
14
1 Pengeluaran modal dan depresiasi untuk alat pencengahan
Pertama karena manfaat biaya tidak pasti, maka benefit itu harus
dikalikan dengan probobilitas sebesar mafaat itu akan terjadi. Kedua, baik
manfaat (benefit) maupun biaya bisa disebarkan pada biaya unurk beberapa
tahun. Akibatnya orang harus mebnadingkan present value dari expected
cost.
Evaluasi
e) Pemisahan Risiko
15
menempatkan barang persediaan tidak dalam satu gudang saja, tapi
dipisahkan dalam dua atau lebih.
g) Pemindahan Risiko
16
Sesuai dengan undang-undang atau peraturan yang berlaku yang
mewajibkan perusahaan mentransfer kerugian tertentu kepada
orang lain.
17
dipandang sebagai cara ketiga dalam risk control transfer. Dengan
pembatalan itu, transferee tidak bertanggung jawab secara hukum untuk
kerugian yang semula ia setujui, untuk dibayar.
BAB III
PENUTUP
G. KESIMPULAN
2. Teori risiko terbagi menjadi 2, yaitu, teori domino yang di cetuskan oleh
Heinrich pada tahun 1959, dan teori risk chain yang dicetuskan oleh Mekhofer,
1987.
18
4. pentingnya pengendalian risiko adalah sebagai peringatan dini dan bagi
manajemen di suatu perusahaan untuk bekerja proaktif dan meminimalisir
kerugian.
DAFTAR PUSAKA
https://www.academia.edu/38491361/Pengendalian_Resiko_docx
http://fitriahpane.blogspot.com/2014/01/penanggulangan-resiko.htm
http://tugaskuliahanakmenej.blogspot.com/2011/12/teknik-teknik-manajemen-
risiko.html
https://ahmadsukhron28.blogspot.com/2017/10/manajemen-resiko.html
http://dessysrimardhani.blogspot.com/2016/04/pengendalian-risiko-manajeman-
risiko.html
https://slideplayer.info/slide/2927803/
19