Anda di halaman 1dari 10

PENGENDALIAN RISIKO

Mata Kuliah: Manajemen Risiko dan Legalitas Olahraga


Rekreasi Dosen Pengampu:
Dra. Sri Mawarti, M.Pd.

Disusun Oleh:
Diah Sulistyaning Tiyas (22602334030)
Muh. Khoirul Anam (22602334031)
Hendri Dwi Saputra (22602334032)

PENGELOLAAN USAHA REKREASI


FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2024
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..................................................................................................................................................i
BAB I
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................1-2
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masala..........................................................................................................................1
1.3 Tujuan...........................................................................................................................................2
BAB II
PEMBAHASAN........................................................................................................................................3-5
2.1 Definisi Pengendalian Risiko......................................................................................................3
2.2 Tujuan Pengendalian Risiko.......................................................................................................3
2.3 Pentingnya Pengendalian Risiko pada Suatu Perusahaan......................................................4
2.4 Fokus dan Waktu dilakukannya Pengendalian Risiko............................................................4
2.5 Metode Pengendalian Risiko yang Digunakan oleh Suatu Perusahaan.................................5
BAB III
PENUTUP.....................................................................................................................................................7
3.1 Kesimpulan...................................................................................................................................7
3.2 Saran.............................................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................................8

i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam lingkup dunia bisnis yang terus berkembang seiring jalannya waktu, risiko
adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan. Risiko berhubungan dengan ketidakpastian,
karena kurangnya informasi atau bahkan tidak tersedianya cukup informasi mengenai apa
yang akan terjadi. Sesuatu yang tidak pasti (uncertain) dapat berakibat menguntungkan atau
bahkan merugikan.
Menurut Wideman, ketidakpastian yang menimbulkan kemungkinan menguntungkan
dikenal dengan istilah peluang (opportuity), sedangkan ketidakpastian yang menimbulkan
kerugian disebut dengan istilah risiko (risk). Dalam beberapa tahun terakhir, manajemen
risiko sedang menjadi trend utama baik dalam perbincangan, praktik, maupun pelatihan
kerja. Hal ini secara konkret menunjukkan pentingnya manajemen risiko dalam dunia bisnis
pada masa kini.
Oleh karena itu risiko sangan perlu diolah, karena risiko mengandung biaya yang
tidak sedikit. Misalkan suatu kejadian di mana suatu perusahaan tekstile mengalami
kebakaran, kerugian dari peristiwa tersebut adalah kerugian finansial akibat asset yang
terbakar, dan juga tidak dapat beroperasinya perusahaan selama beberapa bulan yang
menyebabkan terhentinya pemasukan perusahaan. Akibat lainnya adalah seperti macetnya
pembayaran hutang kepada supplier dan kreditor karena terhentinya pemasukan yang
akhirnya akan menurunkan kredibilitas dan hubungan baik perusahaan dengan partner bisnis
tersebut.
Risiko dapat diminimalisir melalui pengelolaan manajemen risiko yang baik serta
dengan pengendalian risiko yang tepat. Maka dari itu, makalah ini akan membahas mengenai
metode pengendalian risiko yang nantinya dapat menjadi alternatif pembaca ketika
dihadapkan dengan sebuah risiko.

1.2 Rumusan Masalah


Setelah didapatkan latar belakang di atas, maka muncul rumusan masalah yang
perlu dibahas. Berikut rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah Pengendalian
Risiko:
1. Apa definisi dari pengendalian risiko?
2. Apa tujuan dari pengendalian risiko?
3. Seberapa pentingnya pengendalian risiko bagi suatu perusahaan?
4. Bagaimana fokus dan waktu dilaksanakannya pengendalian risiko?
5. Bagaimana metode yang digunakan dalam pengendalian risiko pada suatu perusahaan?

1
1.3 Tujuan
Setelah didapatkannya latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka didapatkan
pula tujuan dari penulisan makalah tentang Pengendalian Risiko, yakni sebagai berikut:
1. Mengetahui definisi dari pengendalian risiko.
2. Mengetahui tujuan dari pengendalian risiko.
3. Mengetahui seberapa pentingnya pengendalian risiko bagi suatu perusahaan.
4. Mengetahui fokus dan waktu dilaksanakannya pengendalian risiko.
5. Mengetahui metode pengendalian risiko yang digunakan oleh suatu perusahaan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Pengendalian Risiko


Pengendalian merupakan bagian ujung dan sebuah proses dalam melakukan suatu
kegiatan. Menurut Griffin, pengendalian merupakan suatu tindakan berupa pemberian
batasan pada suatu pengamatan secara organisatoris terhadap sasaran yang ingin dicapai oleh
suatu perusahaan. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa pengendalian adalah suatu
proses untuk membuat suatu organisasi dapat mencapai suatu tujuan.
Risiko dapat didefinisikan dalam berbagai cara. Misalnya, risiko dapat digambarkan
sebagai kejadian yang tidak menguntungkan atau sebagai penyimpangan dari hasil yang
diantisipasi. Terlepas dari bagaimana risiko didefinisikan, itu selalu terdiri dari dua elemen
penting: probabilitas/kemungkinan dan kerugian/dampak.
Strategi pengelolaan risiko merupakan langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh
perusahaan untuk menangani terjadinya risiko. Fungsi-fungsi manajemen sangat berperan
dalam rumusan strategi pengelolaan risiko, sehingga penentuan strategi dapat lebih dikonsep
dalam manajemen risiko. Penanganan risiko dapat dianggap sebagai salah satu fungsi dari
manajemen. Dengan adanya konsep risiko maka fungsi manajemen tidak hanya meliputi
perencanaan, mengorganisasikan, mengarahkan, dan mengawasi. Namun dapat ditambahkan
satu fungsi lagi yang sangat penting yakni menangani risiko.
Pengendalian risiko adalah proses mengidentifikasi, menganalisis, dan
mengendalikan risiko di setiap operasi perusahaan/usaha dalam rangka meningkatkan
efektivitas dan efisiensi. Pengendalian risiko menurut pandangan ahli adalah upaya untuk
mendeteksi, menilai, dan mengelola risiko dalam setiap operasi perusahaan/usaha untuk
mengurangi kerugian (Darmawi, 2014). Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat
disimpulkan bahwa pengendalian risiko adalah suatu usaha untuk mengetahui, menganalisis,
serta mengendalikan risiko dalam setiap kegiatan perusahaan untuk meminimalkan kerugian
yang terjadi.

2.2 Tujuan Pengendalian Risiko


Pengendalian risiko perlu dilakukan untuk risiko yang tidak dapat dihindari olah suatu
organisasi. Keberhasilan suatu perusahaan ditentukan oleh kemampuan manajemen
menggunakan berbagai sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan perusahaan tersebut.
Menurut Kountur (2008:152), tujuan pengendalian risiko adalah untuk mengelola risiko
dengan membuat pelaku usaha sadar akan risiko, sehingga laju organisasi atau perusahaan
dapat dikendalikan. Dengan demikian, tujuan pengendalian risiko adalah untuk
mengidentifikasi dan mengurangi faktor risiko potensial dalam operasi perusahaan, seperti
aspek teknis dan non-teknis dari bisnis, kebijakan keuangan, dan masalah lain yang dapat
mempengaruhi kesejahteraan perusahaan. Selain yang telah dijelaskan di atas, terdapat
beberapa tujuan dari pengendalian risiko, yakni sebagai berikut:
a) Perusahaan memiliki ukuran kuat sebagai pijakan dalam mengambil setiap
keputusan, sehingga para manajer menjadi lebih berhati-hati dan selalu
menempatkan ukuran-ukuran dalam berbagai keputusan.
3
b) Mampu memberi arah bagi suatu perusahaan dalam melihat pengaruh-pengaruh
yang mungkin timbul baik secara jangka pendek dan jangka panjang.
c) Mendorong para manajer dalam mengambil keputusan untuk selalu menghindar
dari pengaruh terjadinya kerugian khususnya kerugian dari segi finansial.
d) Memungkinkan perusahaan memperoleh risiko kerugian yang minimum.

2.3 Pentingnya Pengendalian Risiko pada Suatu Perusahaan


Pengendalian risiko adalah faktor yang sangat penting bagi suatu perusahaan karena
dapat mempengaruhi berbagai aspek operasional, keuangan, dan reputasi perusahaan. Berikut
beberapa alasan mengapa pengendalian risiko sangat penting bagi suatu perusahaan:
1. Mengurangi kerugian finansial
Risiko dapat menyebabkan kerugian finansial yang signifikan bagi suatu
perusahaan, baik dalam bentuk kerusakan fisik, kehilangan aset, atau tuntutan
hukum. Pengendalian risiko membantu perusahaan untuk mengurangi kerugian
finansial serta menjaga kestabilan keuangan.
2. Menjaga kelangsungan operasional
Risiko seperti gangguan sistem atau bencana alam dapat mengganggu operasional
perusahaan secara serius. Dengan menerapkan pengendalian risiko yang tepat,
perusahaan dapat meminimalkan dampak negatif dari risiko-risiko tersebut serta
dapat menjaga kelangsungan operasional perusahaan mereka.
3. Meningkatkan kepercayaan stakeholder
Para pemangku kepentingan seperti investor, pelanggan, dan mitra bisnis
cenderung lebih percaya kepada perusahaan yang mampu mengelola risiko
dengan baik. Dengan menerapkan pengendalian risiko yang efektif, perusahaan
dapat memperkuat hubungan dengan para stakeholder serta membangun
kepercayaan yang kuat.
4. Meningkatkan efisiensi operasional
Pengendalian risiko membantu perusahaan untuk mengidentifikasi dan mengelola
risiko-risiko yang dapat menghambat efisiensi operasional. Dengan mengurangi
gangguan dan kegagalan, perusahaan dapat meningkatkan produktivitas,
mengurangi biaya, dan meningkatkan daya saing perusahaan tersebut di pasar.
5. Menciptakan nilai jangka panjang
Dengan mengelola risiko secara proaktif, perusahaan dapat menciptakan nilai
jangka panjang bagi semua stakeholder. Pengendalian risiko membantu
perusahaan untuk mengurangi ketidakpastian, mengidentifikasi peluang
pertumbuhan, serta memperkuat fondasi untuk kesuksesan jangka panjang.

2.4 Fokus dan Waktu dilakukannya Pengendalian Risiko


a) Fokus pengendalian risiko
Pengendalian risiko dapat difokuskan pada usaha mengurangi kemungkinan (probability)
munculnya risiko dan mengurangi keseriusan (severity) konsekuensi risiko tersebut.

4
Pemisahan (separation) dan duplikasi merupakan dua bentuk umum metode untuk
mengurangi keseriusan risiko. Contoh pemisahan adalah menyebar operasional
perusahaan, ketika terjadi kecelakaan kerja karyawan yang menjadi korban akan terbatas.
Contoh: memasang alat pemadam kebakaran di gedung, memasang airbag di mobil,
menggunakan safety helmet ketika sedang bekerja di luar ruangan.
b) Waktu pengendalian risiko
Dari sisi waktu (timing) pengendalian risiko dapat dilakukan sebelum, selama, dan
sesudah risiko tersebut terjadi. Sebagai contoh, perusahaan bisa melakukan training untuk
karyawannya mengenai peraturan, prosedur, dan teknik untuk menghindari kecelakaan
kerja. Karena aktivitas tersebut dilakukan sebelum terjadinya kecelakaan kerja, maka
aktivitas tersebut merupakan aktivitas sebelum risiko terjadi. Pengendalian risiko juga
bisa dilakukan pada saat terjadinya risiko. Sebagai contoh, kantong udara pada mobil
secara otomatis akan mengembang jika terjadi kecelakaan. Pengendalian risiko bisa juga
dilakukan setelah risiko terjadi. Sebagai contoh, setelah terjadi kecelakaan, mobil
diperbaiki kembali untuk dijual lagi.

2.5 Metode Pengendalian Risiko yang Digunakan oleh Suatu Perusahaan.


Tindakan pengendalian risiko merupakan tindakan pengendalian preventif bagi proses
produksi suatu produk maupun aktivitas kerja yang mengakibatkan efek bahaya, yang di
dalamnya meliputi tata cara mengendalikan proses kerja mulai dari bahan, alat, proses kerja,
dan area kerja. OHSAS:18001 (2004) menyajikan panduan secara rinci mengendalikan risiko
untuk meminimalisir hazard (kondisi yang mendorong terjadinya risiko) melalui metode
sebagaimana yang ada dibawah ini:

1. Eliminasi
Cara yang terbaik dalam mengurangi kekerapan terpapar bahaya adalah dengan
menggunakan metode eliminasi. Paparan risiko dihindari melalui cara
meniadakan faktor penyebab. Bila akar permasalahannya ditiadakan, maka risiko
bahaya yang kemungkinan terjadi dapat diminimalisir.
2. Substitusi
Substitusi adalah mengganti bahan, alat, atau cara kerja dengan metode
pengendalian lain, sehingga kemungkinan timbulnya kecelakaan atau risiko dapat
diminimalisir.
3. Pengendalian teknis
Cara ini dilakukan dengan jalan mengubah arah transfer risiko dengan maksud
mengisolir risiko itu sendiri. Apa pun yang dapat dirancang dan dibangun untuk
membuat lingkungan kerja lebih aman. Jenis kontrol ini biasanya menyediakan
lingkungan yang lebih aman bagi semua orang, bukan individu.
4. Administratif
Administratif adalah bentuk dari prinsip pengendalian untuk meminimalisir
sentuhan langsung individu pada sumber bahaya. Sistem kerja yang aman seperti
izin kerja dapat digunakan untuk aktivitas berisiko tinggi.
5. Alat Pelindung Diri (APD)

5
APD merupakan alat pelindung bagi para pekerja yang bertujuan untuk mencegah
atau meminimalisir dampak atau akibat yang terjadi apabila kecelakaan kerja
terjadi.

Gambar: Hierarki Pengendalian Risiko

6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengendalian risiko adalah proses mengidentifikasi, menganalisis, dan
mengendalikan risiko di setiap operasi perusahaan/usaha dalam rangka meningkatkan
efektivitas dan efisiensi. Pengendalian risiko menurut pandangan ahli adalah upaya untuk
mendeteksi, menilai, dan mengelola risiko dalam setiap operasi perusahaan/usaha untuk
mengurangi kerugian (Darmawi, 2014). Menurut Kountur (2008:152), tujuan pengendalian
risiko adalah untuk mengelola risiko dengan membuat pelaku usaha sadar akan risiko,
sehingga laju organisasi atau perusahaan dapat dikendalikan. Dengan demikian, tujuan
pengendalian risiko adalah untuk mengidentifikasi dan mengurangi faktor risiko potensial
dalam operasi perusahaan, seperti aspek teknis dan non-teknis dari bisnis, kebijakan
keuangan, dan masalah lain yang dapat mempengaruhi kesejahteraan perusahaan.
Pengendalian risiko adalah faktor yang sangat penting bagi suatu perusahaan karena
dapat mempengaruhi berbagai aspek operasional, keuangan, dan reputasi perusahaan. Berikut
beberapa alasan mengapa pengendalian risiko sangat penting bagi suatu perusahaan:
Mengurangi kerugian finansial, Menjaga kelangsungan operasional, Meningkatkan
kepercayaan stakeholder, dan lain-lain.
Pengendalian risiko dapat difokuskan pada usaha mengurangi kemungkinan
(probability) munculnya risiko dan mengurangi keseriusan (severity) konsekuensi risiko
tersebut. Dari sisi waktu (timing) pengendalian risiko dapat dilakukan sebelum, selama, dan
sesudah risiko tersebut terjadi.
OHSAS:18001 (2004) menyajikan panduan secara rinci mengendalikan risiko untuk
meminimalisir hazard (kondisi yang mendorong terjadinya risiko) melalui metode
sebagaimana yang ada di bawah ini: Eliminasi, Substitusi, Pengendalian teknis,
Administratif, dan Alat Perlindungan Diri (APD).

3.2 Saran
Dengan diperolehnya gambaran mengenai pengendalian risiko diharapkan pembaca
mendapatkan pemahaman bahwa dalam melakukan manajemen dalam suatu perusahaan
diperlukan tindakan dengan metode tertentu untuk meminimalisir terjadinya risiko.

7
DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman., Maniza, L. H., & Lestari, M. (2018). Analisis Implementasi Manajemen Pengendalian
Risiko Dalam Upaya Tercapainya Tujuan Organisasi (Studi Kasus Pada Kantor Wilayah Direktorat
Jenderal Perbendaharaan Provinsi Nusa Tenggara Barat). Jurnal Ilmu Administrasi Publik., 6(1),
34-37.

Deisy, H. M. M., dkk. (2020). ANALISIS PENGELOMPOKAN DAN PENGENDALIAN RISIKO KECELAKAAN
KERJA BERDASARKAN ATURAN SMK3 MENGGUNAKAN METODE RANKING PADA PROYEK
PEMBANGUNAN INSTALASI RAWAT INAP RSUD MARIA WALANDA MARAMIS MINAHASA UTARA.
Jurnal Ilmiah Media Engineering., 10(2), 106-108.

Izami, F. N. (2022). IMPLEMENTASI PENGENDALIAN RISIKO UNTUK MEMINIMALISASI KERUGIAN. Jurnal


Riset Mahasiswa Ekonomi., 4(2), 062-074.

Muhyiddin. (n.d.). PENGENDALIAN RISIKO (RISK CONTROL). 1-11.

Pariyanti, E. (2017). ANALISIS PENGENDALIAN RESIKO PADA USAHA KERIPIK SINGKONG. Jurnal
Manajemen Magister., 3(1), 34-40.

Anda mungkin juga menyukai