Assalamu’alaikum wr.wb.
Tim Penyusun
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
7. Faktor penyebab timbulnya risiko?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Mengetahui definisi manajemen risiko
2. Mengtahui tujuan dari manajemen risiko
3. Mengetahui Mencari dan menentukan alternatif pemecahan masalah
4. Mengetahui Mengambil risiko usaha
5. Mengetahui Klarifikasi risiko
6. Mengetahui Jenis jenis risiko dalam usaha
7. Mengetahui Faktor penyebab timbulnya risiko
BAB II
PEMBAHASAN
4
aktivitas manusia termasuk: Penilaian risiko, pengembangan strategi untuk
mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan
pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya. Strategi yang dapat diambil antara lain
adalah memindahkan risiko kepada pihak lain, menghindari risiko, mengurangi
efek negatif risiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko
tertentu. Manajemen risiko tradisional terfokus pada risiko-risiko yang timbul
oleh penyebab fisik atau legal (seperti bencana alam atau kebakaran, kematian,
serta tuntutan hukum. Manajemen risiko keuangan, di sisi lain, terfokus pada
risiko yang dapat dikelola dengan menggunakan instrumen-instrumen keuangan
(Herman Darmawi, 1992:172).
Manajemen Resiko didefinisikan sebagai proses identifikasi, pengukuran,
dan kontrol keuangan dari sebuah resiko yang mengancam aset dan penghasilan
dari sebuah perusahaan atau proyek yang dapat menimbulkan kerusakan atau
kerugian pada perusahaan tersebut (Smith,1990).
5
kesuksesannya”. Berarti masalah adalah bentuk awal dari 2 hal yang bisa berujung
pada hasil yang berbeda, yaitu yang satu berujung pada kegagalan atau berhenti
mencoba dan yang lainnya adalah berujung pada kesuksesan. Namun itu pun tidak
berhenti pada satu buah ujung perjalan saja, yaitu kesuksesan tetapi kita secara
kontinyu harus mendaki menuju puncak kesuksesan dalam hidup yang diawali
dari kesuksesan bekerja atau berwirausaha dan kemudian kesuksesan-kesuksesan
lainnya. Jadi ,tidak ada kesuksesan dan kebahagiaan yang didalamnya tidak ada
masalah-masalah yang harus diselesaikannya. Mari kita ulas apa itu masalah.
Mengapa kita harus melewati masalah agar bisa suksek dan bukan
menghindarinya?
2.4 Apa Itu Masalah
Masalah itu bisa berupa bebrapa bentuk,cara munculnya, dan jenisnya. Tetapi
yang pasti bila kita ingin sukses menjadi wirausahawan, kita harus melewati
masalah demi masalah karena kesuksesan itu berada di belakangnya atau
bersembunyi di dalam masalah itu sendiri.
Berarti cara pandang kita terhadap masalah adalah kunci sukses karir hidup
seseorang. Bentuk dan rupa dari masalah yang sering kita hadapi dalam kehidupan
sehari-hari adalah sebagai berikut :
1. Berupa soal-soal materi dari mata pelajaran yang harus dijawab.
2. Tugas dari guru atau atasan Anda yang harus diselesaikan.
3. Kesulitan dalam kehidupan sehari-hari.
4. Hambatan atau hal-hal yang merintangi suatu proses pekerjaan dan kita
tidak bisa menghindarinya.
5. Cbaan yang datang dalam kehidupan kita atau disaat mau menempuh ujian
di sekolah.
6. Tantangan yang bisa berupa cobaan yang harus kita lewati atau bukan
cobaan tetapi harus kita atasi agar bisa meraih posisi yang lebh baik lagi.
Dalam konteks itu, masalah berarti bentuk lain dari sebuah peluang
bilakita berfikir bahwa itu tantangan. Tetapi masalah bisa berupa kesulitan dan
hambatan yang harus kita hindari untuk mencari jalan keluar lainnya, namun
pada akhirnya kita tidak mendapatkan sebuah pelajaran dari masalah yang kita
hadapi. Jika kita ingin sukses, makatidak ada jalan yang terbaik dan lebih baik
6
selain kita menghadapi masalah dan menyelesaikannya. Tujuan hidup itu
adalah kebahagiaan dan kesuksesan yang selalu ditemani dengan beribu-ribu
masalah dan semua itu tergantung dari orang memandang masalah, karena
akan berpengaruh pada sukses dan gagalnya seseorang. Menurut Djarwanto
(1989), masalah bisa dipahami sebagai :
1. Suatu hambatan atau kendala dalam pencapaian tujuan.
2. Suatu keadaan yang membuat ragu-ragu, bingung, cemas untuk
memutuskannya.
3. Kesenjangan antara suatu yang diinginkan dengan kenyataan.
4. Tindakan penyimpangan dari norma atau aturan yang berlaku.
5. Kesulitan yang menggerakkan orang untuk memecahkannya.
TIPS
MENGENAL CIRI-CIRI MASALAH
1. Suatu hal yang penting tetapi belum bisa dapat terselesaikan
2. Suatu hambatan yang menghadang penyelesaian suatu
pekerjaan berupa persoalan.
3. Penyimpangan hasil dari perencanaan aktual.
4. Keadaan realistis yang tidak bisa dihindari untuk tanggapi.
5. Sebuah pekerjaan yang diberikan kepada seseorang di mana
ia belum mempunyai pengetahuan dan informasi yang cukup
untuk menyelesaikannya.
7
Masalah dan peluang itu seperti dua sisi mata uang. Semua tergantung dari
sisi mana anda melihatnya. Bila anda melihat dari sisi masalah maka yang
diperoleh adalah frustasi dan stres. Namun jika anda melihat sebaliknya, dari sisi
peluang maka anda akan mempunyai gairah dan semangat untuk
menyelesaikannya sesegera mungkin karena ada dua manfaat (nilai) dari sebuah
masalah.
Ada 2 cara pandang seseorang terhadap masalah dan berujung pada
persepsi yang berbeda yang berakhir pada jalan berbeda pula. Orang bijak
berkata :
8
2. Cara pandang orang yang optimis
Telah dijelaskan sedikit diatas bahwa orang yang bertipe ‘optimis’ akan melihat
masalah dari sisi yang berbeda dan merupakan kebalikan dari orang yang bertipe
‘optimis’ sehingga jumlah orang yang optimis sangat sedikit. Lalu, apa ciri-ciri
dari orang yang optimis sehingga anda juga dapat mejadi orang yang optimis?
Namun, itu semua bersumber pada suatu faktor penting dalam menyikapi
sebuah masalah, yaitu faktor ‘rasa takut’ atau ketakutan akan gagal. Apakah itu
ketakutan? Apa itu kegagalan?
9
yang berlebihan, maka dampaknya akan negatif (tidak baik) dalam penyelesaian
masalah.
Kegagalan orang dalam berwirausaha adalah besar rasa takut yang mengubur
semua kemampuan kreativitas dan pengetahuannya sehingga ia enggan atau malas
untuk mencoba menjadi wirausahawan.
Teknik pemecahan masalah yang harus dilakukan pertama kali adalah
kalahkan rasa takut anda yang ternyata hanya sebuah angan-angan yang
berlebihan. Padahal dalam kenyataanya, hal itu tidak seperti yang anda
bayangkan. Contoh :
1. Dulu sewaktu kecil,kita tidak takut belajar berjalan karena kita tidak
mengenal rasa takut, yang setelah besar akhirnya bisa berjalan dengan
mempersiapkan terlebih dahulu faktor keamananya.
2. Kita melihat api lilim dan takut menyentuhnya, tetapi bila pelan-pelan jari
kita mendekatinya maka api lilin itu tidak menakutkan, bukan? Bahkan
bisa kita matikan dengan dua jari.
3. Takut gagal dalam memulai sebuah usaha atau menjadi wirausahwan. Hal
ini dikarenakan kita belum mengetahui apa yang terjadi. Coba kita
bertanya kepada seseorang, membaca buku kewirausahaan, mencoba
terlebih dahulu, ikut orang berbisnis, maka niscaya rasa takut itu bisa
hilang perlahan-lahan.
Ada banyak jenis rasa takut untuk menyelesaikan masalah dalam memulai
wirausaha, yaitu :
1. Takut malu ditertawakan oleh orang (Lho, daripada nganggur).
2. Takut rugi. Ya, berhati-hati dahulu memulai wirausaha, jangan gegabah
atau bermodal nekat.
3. Takut bangkrut atau jatuh mungkin. Hal itu karena kita lengah dan
membiarkan usaha tidak dikendalikan dengan baik serta kurang kreative
dan berinovasi. Bukankah kita juga diawali dari keadaan yang tidak punya
juga?
4. Takut kelelahan. Jika begitu jangan ingin sukses karena sukses bergantung
waktu dan kerja keras secerdas mungkin! Lelah karena kerja otot saja,
tidak dengan otak.
5. Takut stres, maka dari itu pelajari terlebih dahulu cara mengatasi masalah.
6. Takut terlihat bodoh. Ya, tetap juga harus belajar karena tidak ada
kesuksesan yang tidak dibekali oelh kemampuan belajar yang tinggi.
7. Takut mencoba. Mana ada sukses hanya karena sekali jalan saja? Coba
dan terus mencoba hingga anda sukses.
Ketakutan itu disebabkan oleh bebrapa faktor, yaitu :
1. Tidak siap karena tidak pernah mecoba.
2. Tidak tahu pa yang dikerjakannya.
3. Tidak atau belum mampu mengerjakannya.
4. Tidak mau mencoba krean tidak tahan stres atau rasa frustasi secara dini.
10
5. Tidak berani melakukanya.
Semua faktor penyebab diatas sebenarnya muncul karena kita tidak mau
mencoba lagi, bukan karena kita tidak mampu atau tidak siap. Hal yang terpeting
dalam memecahkan masalah adalah mengalahkan rasa takut anda dengan
cara :
1. Ketakutan itu hanya persepsi saja. Cobalah anda lihat detail lagi dan
uraikan masalahnya.
2. Pelajari dari segala hal sehingga ketakutan anda berkurang.
3. Ketakutan terkadang mengada-ada saja; hal ini dikarenakan pikiran kita
‘gelap’,tidak tahu harus berbua apa.
4. Masuklah kedalam rasa takut itu, maka ketakutan itu hanya wajahnya saja
yang buruk tetapi didalamnya tidak.
5. Ketakutan muncul karena tekanan mental dan psikologis anda akan
kesempurnaan. Cobalah dengan ketidak sempurnaan dan biarkan anda
mengenali masalahnya secara jelas dan jernih, kemudian uraikanlah !
6. Perisapan yang semakin baik akan membuat rasa ketakutan berkurang.
Semakin anda mengetahui keadaan yang terjadi dan hal-hal apa yang
menghambat, maka ketakutan itu menghilang dengan sendirinya.
7. Buatlah rasa takut itu sekecil mungkin atau ‘nyaris’ tiada artinya.
Misalnya kita memiliki modal Rp10 juta maka jangan pertaruhkan
semuanya untuk sebuah usaha, tetapi 10-30% sajalah. Jadi bila ada
kejadian di luar dugaan dan kita belum siap merencanakannya maka masih
ada cadangan dana untukmenutupi kerugian usaha dan kita bisa
mengambil pelajaran untuk melanjutkan kembali usaha kita.
8. Mualailah dari hal yang anda kerjakan. Ciptakan kepercyaan diri dulu baru
anda mendapatkan keberanian. Faktor ketakutan yang berlebihan yang
membuat kita tidak mau menyelesaikan masalah kita dan bahkan
cenderung menghindarinya. Inilah faktor penting dalam teknik pemecahan
masalah.
Mana yang lebih Penting dalam Memecahkan Masalah : Otak Kiri ataukah
Otak kanan Anda
Kecerdasan otak kiri sangat penting dalam menganalisa, menguraikan, dan
menghitung segala hal yang berbau numerial (angka-angka) sehingga sangat
berguna saat menghitung risiko yang akan terjadi, tetapi bila kita terus menerus
menggunakan kecerdasan otak kiri maka yang muncul adalah ketakutan dan
resiko yang besar hingga kita melihat masalah itu dihindari.
Sedangkan kecerdasan otak kanan cenderung melihat dari sisi yang berbeda
dan di luar logika. Keinginannya untuk menentang arus dan keinginannya yang
tinggi membuat ia tidak mau menyerah saat ia dihadapkan pada masalah dan terus
mencoba dengan kreativnya untuk mencari jalan keluarnya. Hal ini yang membuat
11
kecerdasan otak kanan sering memunculkan gagasan-gagasan yang orisinil,
brilian, dan tampak aneh (bagi kecerdasan otak kiri) karena diluar dari
kebiasaannya. Kecerdasan otak kanan sangat dibutuhkan untuk menemukan
sesuatu yang baru,solusi,bahkan jalan keluar untuk pengetahuan yang baru dari
masalah-masalah yang dihadapinya.
Penggabungan kedua kecerdasan itulah yang dibutuhkan oleh seseorang
wirausahawan untuk mengatasi masalah, bertahan hidup,dan meraih kesuksesan.
TIPS
12
Hampir setia hari dihadapi oelh banyak masalah ,tetapi apa sebenarnya
masalh itu? Masalahnya adalah suatu persoalan yang mengandung ketidakpastian
jawaban karena persoalan itu memang belum pernah ia alami sebelumnya. Tetapi
banyak hal yang bukan bersifat masalah namun justru dapat menciptakan sebuah
ide, gagasan yang orisinil, dan pemikiran pemikiran baru yang kreatif.
Bukan masalah adlah masalah yang tidak berkaitan dengn hal-hal, tugas,
pekerjaan, atau kegiatan yang ia lakukan tetapi bisa diambil manfaat bagi dirinya
disuatu saat nanti. Seperti yang telah dijelasskan dibagian sebelumnya, masalah
dan bukan maslah sangat berguan bagi perkembangan usaha. Perbedaan antar
masalah dan bukan masalah adalah sebagai berikut:
Dari tabel diatas, kita bisa mengetahui bahwa pemecahan masalah dan pemecahan
bukan maslah sangat tergantung pada dampak dan hasratnya mengenai hasil dari
pemecahan masalah itu untuk kepentingannya.
Pemecahan masalah kreatif adalah pemecahan masalah yang belum
dipecahkan sepanjang pengetahuan orang yang menghdapi masalah tersebut tetapi
bukan sebuah pemecahan. Sedangkan penemuan baru merupakan pemecahan
masllah keratif yang digunakan oleh orang lain sabagai solisi (ada efek
pengulangan dan mafaat kegunaan solusi tersebut untuk lebih dari satu orang)
Jenis-jenis maslah dan karakteristiknya dalam sebuah usaha ada berbagai
macam, antara lain :
1. Masalah yang bersifat terkendali
maslah yang timbul karena sebuah hal akinat kesalahan faktor maniusia,
kerusakan alat, atau kejadian diluar kendali sistem tetapi masalah bisa
dilakukan.
Misalnya :
Mobil mogo pada saat pengiriman barang karena kehabisan bahan
bakar
13
Alat mengalami penyimpangan akurasi akibat pergeseran posisi
saat gempa terjdi.
Terbangnya pengiriman bahan baku yang disebabkan oleh
produsen bahan baku atau pihak lain.
2. Masalah kritis
Masalah yang harus segera diselesaikan sesegera mungkin karena
mempengaruhi kelacaran kegiatan lainnya.
Misalnya :
Mancetnya mesin produksi di karenakan listrik padam sehingga
kegiatan lainnya tertunda.
Masalah penjualan turun atau piutang tidak tertagih yang
mengakibatkan perusahaan kesulitan dalam arus kas (cash flow)
sehingga tidak bisa membayar supplier.
3. Masalah yang bersifat tidak terkendali
Masalah yang tidak atau diluar biasanya dan bersifat tiba-tiba, tetapi kita
tidak bisa mengendalikan faktor penyebabnya sehingga yang bisa
dilakukan adalah melakukan antisipasi dan proaktif untuk meminimkan
dampak perubahannya.
Misalnya :
Sebuah toko kelontong sudah lama berdiri,namun tiba-tiba muncul
perusahaan retail besa didekatnya. Perubahan itu diluar kendali si
pemilik toko kelontong, sehingga si pemilik hanya berusaha
mempertahankan,mengantisipasi, dan memperbaikinya.
Saat itu sebuah produk telekomunikasi sudah lama berkembang
pesat, yaitu STARKO (alat panggil bebasis ID); tiba-tiba muncul
perkembangan teknologi GSM Mobile Phone dan STARKO lupa
mengantisipasinya yang berbuntut ditutupnya perusahaan tersebut.
14
5. Temukan faktor-faktor penyebabnya hingga bia diselesaikan akan
berdampak bagaimana ? baik atau belum cukup baik?
Contoh :
Sebuah pabrik telah dikejutkan dengan satu masalah yaitu mesin produknya
tidak bisa beroprasi seperti biasanya. Muncul sebuah pertanyaan mengapa hal
ini itu terjadi ? setelah ditelusuri, ternyata ada oli yang menetes dari mesinya.
Apakah kita langusung memutuskan untuk mengganti ‘karet pelindung mesin’
agar olinya tidak menetes lagi? Sesederhana itukah masalahnya? Kita perlu
mengidentifikasinya.
Spare part-nya tidak sesuai dengan kualitas sehingga mesin cepat panas
karena penggunaannya melebih waktu yang ditentukan sehingga
mengalami kebocoran.
SDM yang mengoperasikan belum begitu mengetahui karakteristik mesin.
15
Kumpulan data-data yang ada perihal :
16
Perbaikan prosedur kerja.
Pelatihan (training) dan pengarahan kembali dari supervisor,
manajer, atau pimpinan perusahaan.
f. Melakukan langkah perbaikan
g. Amati dampak lain dari langkah perbaikan dan lakukan langah
perbaikan ulang jika diperlukan.
h. Buatlah catatan penting dari analisa pemecahan masalah tersebut
untuk dijadikan dokumen yang suatu saat bisa digunakan.
17
Kunci sukses dalam memecahkan masalah:
18
Ketidakpastian (unexpected risk)
Ketidakpastian itu berhubungan dengan keadaan yang mempunyai
beberapa kemungkinan kejadian dan dampaknya. Untuk itu ketidakpastian
(uncertainty) sering disebut unepected risk atau resiko atas kejadian yang
tidak diduga sebelumnya. Misalnya:
1. Risk avoider
Orang yang tidak senang menghadapi risiko dan cenderung menghindari
risiko atau disebut “risk free” atau orang yang ingin bebas dari risiko.
19
2. Risk calculator
Orang yang berani mengambil keputusan bila risiko atau dampaknya bisa
dikalkulasikan (dihitung berapa tingkat kerugiannya).
3. Risk Taker
Orang yang berani dan spekulatif dalam mengambil keputusan dengan
mengukur risiko yang akan ia tanggung secara intuitif saja, sehingga
sering disebut specuator atau gambler.
4. Risk Manager
Orang berani dan mampu mengambil keputusan dengan menghitung
terlebih dahulu tingkat risiko dan ketidakpastiannya dengan
mengendalikan intuisinya untuk keuntungan bisnis dimasa mendatang.
1. Risiko Murni
Risiko murni adalah risiko yang mengakibatkan dua atau lebih
kemungkinan kerugian yang menguntungkan dan terjadinya risiko tersebut
dspst dicegah.
Contohnya :
a. Kerugian akibat kerusakan mesin.
b. Kerugian akibat mati listrik.
c. Kerugian risiko karena kebakaran gedung.
Risiko murni hanya bisa ditanggulangi tetapi tidak bisa mencegah
kerugiannya.
2. Risiko Spekulatif
Risiko Spekulatif adalah risiko yang mengakibatkan dua atau lebih
kemungkinan kerugian yang terjadi. Kerugian yang terjadi bisa
menguntungkan dan bisa merugikan.
Contohnya :
a. Mempunyai barang yang dijual dengan nilai Rupiah tetapi dibeli
dengan mata uang asing (misalnya, dollar America) sehingga bila nilai
kurs Dollar terhadap Rupiah mengalami kenaikan dan berdampak pada
kerugian jika anda membeli barang tersebut. Begitu pula sebaliknya.
b. Membeli mobil tanpa diasuransikan mengandung riiko spekulatif,
yaitu bila mengalami musibah maka perusahaan akan mengalami
kerugian. Namun bila tidak mengalami musibah maka perusahaan
akan mengalami penghematan atas biaya asuransi yang tidak perlu
dikeuarkan.
Berdasarkan jenis dampaknya maka risiko bisa diklasifikasikan sebagai
berikut :
20
1) Risiko sistematik
Risiko yang mempunyai dampak yang lebih kompleks dibanding risiko
murni dan risiko spekulatif karena akan berdampak pada bagian-bagian
lain.
Contoh, penurunan penjualan akan berdampak pada kerugian
tetapi apabila terjadi dalam waktu lama dan tidak dapat dihindari lagi
maka risiko ini akan berdampak multiaspek kedalam sistem perusahaan ,
yaitu aspek keuangan (cash flow, tagihan, cadangan kas, dll), aspek
produksi (penurunan tingkat produksi), aspek sumber daya manusia
(pengurangan pegawai), dan aspek-aspek lainnya.
Perbedaan dari risiko murni dan risiko sistematik ada pada
lamanya waktu terjadinya kejadian yang berdampak pada pada besarnya
risiko. Risiko sistematik lebih lama terjadinya suatu kejadian dibanding
risiko mrni.
2) Resiko spesifik
Resiko yang mempunyai dampak spesifik atau khusus dan tidak dapat
dihindaritetapi bisa diminimalkan tingkat risikonya.
Contohnya, berjualan es krim atau AC yang bisa mengalami
penurunan penjualan pada saat musim hujan. Berjualan payung atau jas
hujan akan mengalami penurunan bila musim hujan teah lewat.
Kita bisa mengurangi resiko kerugian dengan melakukan
kombinasi penjualan dari kedua usaha diatas (diversifikasi usaha).
Misalnya pada saat musim hujan berjualan payung atau jas hujan dan saat
musim panas berjualan es krim.
21
Kemampuan untuk mengenal risiko merupakan sebuah keunggulan dan
risiko tidak selamanya buruk karena didalam risiko terkandung keuntungan atau
manfaat sebesar risiko yang kita lihat.
Didalam kondisi saat ini yang penuh ketidakpastian dan begitu ketatnya
persaingan usaha, tidaklah mungkin kita menghindari dari risiko atas
ketidakpastian. Untuk itu, salah satu cara yang efektif dan efisien dalam
menghadapi resiko adalah dengan mengenali jenis-jenis resiko sendiri.
a. Resiko Perusahaan
Resiko yang terjadi pada usaha anda yang berdampak pada kelangsungan
hidup perusahaan anda atau nillai perusahaan anda (saham).
Contoh :
- Perusahaan anda di demo oleh masyarakat untuk ditutup karena
pencemaran, sehingga okasi usaha anda dipaksa tutup oleh pemerintah
setempat.
- Peraturan Pemerintah yang baru disahkan dan berkaitan dengan
kelangsungan usaha anda, maka resiko ini di golongkan sebagai resiko
perusahaan.
b. Risiko keuangan
Resiko yang terjadi dan berdampak pada kerugian di aspek keuangan
perusahaan.
Contoh : Resiko selisih kurs ata uang. Bila produk anda membeli dengan
kurs mata uang asing maka ada resiko kerugian akibat perubahan nilai
kurs tersebut.
c. Resiko Likuiditas
Terjadi pada saat adanya masalah macetnya tagihan dari pelanggan
sehingga menyebabkan masalah dalam ketersediaan uang tunai (likuiditas)
dalam perusahaan. Hal ini berdampak pada masalah kerugian tingkat
bunga dan kesulitan dalam membayar gaji. Resiko ini seharusnya dihindari
dan sangat diperhatikan agar usaha anda tetap bertahan
d. Resiko Permodalan
Resiko yang terjadi akibat kerugian penjualan, likuiditas, dan keuangan
yang membuat modal usaha anda mengalami penurunan yang signifikan
(rugi besar). Hal ini harus segera diatasi dengan meneliti dan
mengevaluasi asal faktor penyebabnya.
e. Resiko Pasar
22
Resiko yang terjadi akibat persaingan usaha, perubahan pola persaingan,
daya hidup pelanggan, dan munculnya pesaing baru yang besar di pasar
produk anda. Dampaknya mengurangi jumlah presentase pasar dan omzet
penjualan.
f. Risiko Operasional
Risiko operasiol adalah potensi penyimpangan dari hasil yang diinginkan
atas tidak sempurnanya penerapan keputusan, perubahan sistem, SDM,
teknologi, produktivitas, inovasi, proses, dan mutu produk.
g. Risiko Lainnya
Risiko lainnya yang sering terjadi juga dalam perusahaan selain risiko
diatas adalah sebagai berikut:
a) Risiko investor
b) Risiko srategis
c) Risiko reputasi
d) Risiko merek dan pemasaran (marketing)
e) Risiko lingkungan sosial dan ekonomi
23
b. Informasi mengenai kecacatan produk
c. Informasi mengenai ‘track record’ SDM (rekam jejak karyawan)
d. Informasi mengenai data penlanggan
e. Pertumbuhan penjualan, dan lain-lain
2. Metode pengamatan dan survey
Dengan melakukan pengamatan dan survei untuktingkat kebutuhan pasar
, maka akan di dapat sekumpulan informasi tentang hal yang kita
inginkan. Contoh:
a. Pengamatan dan survei untuk kebutuhan pasar
b. Pengamatan dan survei tentang ketidak puasan pelanggan
c. Pengamatan dan survei untuk mentukan produk baru
d. Pengamatan dan survei gaya hidup pelanggan
e. Pengamatan dan survei lokasi berdirinya pabrik dan lingkunagan
3. Metode acuan
Metode acuan akan sering digunakan dalam menentukan kelemahan,
peluang, hambatan, hambatan, dan ancaman sehingga wirausahawan
mengetahui apakah produk, strategi dan mutunya telah sesuai dengan
pasar. Acuan yang digubakan adalah acuan yang bersifat strategi, yaitu
pemimpin pasar atau produk unggulan.
4. Metode dari pasar pakar atau pendapat ahli
Kita bisa mengidentifikasi risiko dan hal-hal yang mungkin terjadi
dengan bertanya pada para ahli. Apa sekirannya yang akan terjadi dan
risiko apa yang akan ditanggun bila mengambil keputusan tertentu. Hal
ini bisa meminimalisir kerugian yang akan terjadi.
Apapun yang terjadi, risiko itu akan diminimalisir dari pengalaman anda
yang semakin banyak, pepengetahuan dan wawasan yang baik dan
berfikir kreatif serta inovatif untuk mengetahui secara dini kejadian yang
bakal dihadapi nanti. Minimnya pengentahuan dan keterampilan dapat
menghambat minimalisasi risiko karena risiko berhubungan demgan
ketidak pastian. Jadi, emakin baik pengetahuan dan ketrampilan makan
intuisinya semakin terasa dan terlatih. Berani menghadapi kegagalan dan
mengambil manfaatnya merupakan cara satu-satunya mengelola risiko
yang terjadi.
24
3. Berpikir kreatif dan inovatif bahwa segala sesuatu pasti ada penyelesaian
(jalan keluar)
4. Asuransikan apa yang perlu diasuransikan. Missalnya, asuransi kerugian,
asuransi kecelakaan, asuransi kebakaran, asuransi jiwa, dan lain-lain
5. Kerja dan berfikir prestatif adalah faktor pendorong untuk mendapatkan
pengetahuan yang baru melalui problem and experiential based learning
(belajar dari masalah yang terjadi dan belajar dari pengalaman).
6. Keahlian menganalisa, menelaah, menilai, menguraikan sebab akibat,
dan keyakinan diri untuk mengambil risiko.
7. Mengubah keadaan yang bisa menimbulkan risiko untuk menjadi
keadaan yang lebih baik dan berisiko kecil.
8. Proaktif dan aktisipatif adalh kunci penting mengelola risiko.
2.14 Prosedur Menganalisa Risiko Usaha
1. Apa tujuan dan sasaran (visi dan misi) anda terhadap kejadian yang
mngandung risiko tersebut. Selain mengetahui tujuan dan sasaran
anda maka bisa ditarik garis lurus dari posisi sekarang denga sasaran
anda sehingga diharapkan risiko yang akan terjadi tidak begitu besar
bila sedikit penyimpangan keputusan dari anda. Halyang penting tetap
pada tujuan dan sasaran anda.
2. Coba menenliti apakah ada alternatif-alternatif lain dari risiko yang
akan terjadi buat tabel sebab akibat dan risikonya memilih langkah
dan keputusan strategis mana yang anda yang harus anda pilih dengan
risiko yang minimal.
3. Pilih,rencan, dan tentukan langkahnya. Cara alternatif baik dari yang
ada dan rancangan tindakan yang harus anda lakuakn agar
menapatkan risiko yang bisa anda tanggung saat ini.
4. Taksirlah risiko lain yang bisa muncul dari taksiran tabel sebab-akibat
kemudian anda coba lagi menaksir apakah ada risiko yang melekat di
dalamnya tetapi anda belum mengtahuan dan menyadari.
5. Kumpulkan semua informari yang bisa anda dapatkat sebagai bahan
pertimbangan.
6. Tanyakan terlebih dahulu kepada pakar atau ahli tentang hal ini
sebelum mengetahui keputusan.
7. Putuskan dan yakinlah bahwa anda telah mempunyai rencana lain
yang telah direncanakan.
25
STADY KASUS
ROHPRIHATA: KESET
Pengaruh krisis ekonomi yang menghantar Indonesia pada tahun 1997 begitu
terasa di desa wonoyoso, kecamatan pringapas, kabupaten semarang jawa tengah.
Ibu dari dua anak itu kemudian mulai mengajak tetangganya untuk membuat
kerajianan. Keset menjandi pilihan karena komoditas yang bisa diserap oleh
seluruh lapisan masyarakat. Bahan bakunya adalah kain perca limbah indursri
26
yang juga mudah di dapat karena di sekitar pringapus terjadi industry germen.
Usaha ini juga dianggap ramah lingkungan karen memanfaatkan barang-barang
sesungguhnya sudah dianggap sebagai’sampah’industri.
Saat itu, karena belumtahu cara memuat keset, kami membeli dipasar, kami
preteli (dilepas satu per satu) supaya tauhu bagaiman cara membuatnya. Merintis
usaha itu ternyata sukar-sukar mudah. Korban hubungan pemutusan kerja (PHK)
dari industry garmen bisa cepatmenyesuaikan diri, tetepi ibu-ibu kualah akibat
belum terbiasa menjahit secara tepat dan rapi. Awalnya memproduksi tiga higga
empat keset per harinya, namun setelah marih bisa mancapai 10-15 keset
perharinya. Harga keset biasanya bervariasiyaitu Rp 1.500-Rp 3000/buah dan
harga bahan baku hanya Rp700 per keset. Maka, penghasilannya tidak terlalu
kecil (sekitar Rp 25.000 perhari)
27
Jenis Keputusan
Ada beberapa jenis keputusan yang sering kita lakukan dan juga biasa diambil
oleh seorang wirausahawan. Jenis-jenis keputusan itu adalah sebagai berikut:
28
Contoh :
Dalam sebuah pengiriman barang sering digunakan saran
angkutan umum seperti bajaj atau taxi dikarenakan belum
mempunyai kendaraan sendiri. Bila hal itu terjadi beberapa kali
dalam sebulan dan cenderung meningkat intensitasnya maka
perlu di ambil keputusan keratif yaitu membali kendaraan
sendiri yang bersifat’kredit’ atau sewa pakai (leasing) sengga
biaya yang keluar untuk mengunakan taxi atau bajaj bisa
digunakan untuk membayar biaya kredit perbualannya
walaupun masih rugi ttaip citra (image) perusahaan semakin
baik di mata pelanggan dan kemuduan order penjualan semakin
bertambah serta tingkat kepercayaan dan pelayanan semakin
tinggi.
d. Kepuasan untuk konflik (conflct decision)
Seperti setelah di urakan dalam bab sebalumnya perlu mengelola
konfik, dalam menyeledaikan konflik perlu diambi sebuah keputusan
agar tidak berujung pada pertikaian atau mengarah ke suatu yang
bersifat negatif bagi usah atau tim anda. Keputusan yang bersifat
menyelesaikan konflik disebut keputusan konflik (conflict decision)
Missal:
Terjadiny konflik antar invidu atau antarperorangan dalam suatu
tim atau organisasi
Konflik antar kelompok ata departeman dalam usaha anda.
Konfli dalam persaing usaha
Konflik dengan konsumen.
Konflik dalam pertikaian
Konflik antar atasan dan bawahan
29
d. Bersifat survival, artinya keputusan ini di buat agar bisa
bertahan dari konflik yang terjadi atau yang akan terjadi di msa
yang akan datang.
f. Tidak ada keputusan atau keputusan diam (sient decision)
Adapun tindakan dan langkah kita itu sekalipun bersifat ‘diam’ seribu
bahasa maka itu adalah sebuah keputusan yang diambil untuk sifat:
a. Menunggu apa yang terjadi
b. Melihat reaksinya
c. Tidak mau mengikuti arus atau emosi yang terjadi
d. Membiarkan itu terjadi
e. Dan sejenisnya
Untuk itu, jenis keputusan yang tidak mengambil tindakan atau
keputusan untuk diam disebut keputusan diam (silent decision)
30
1. Motif
Motif adalah latar belakang atau alasan mengapa keputusan itu
diambil. Faktor ini sangat penting sekali karena semua keputusan ini
dilandasi oleh faktor ini.
2. Tujuan dari keputusan (visi dan misi)
Faktor yang lebih lainnya adalah penerapan tujuan anda, mengapa
anda harus mengambil keputusan iti. Tanpa tujuan, sebuah keputusan
yang diambil akan sia-sia.
3. analisa untuk mencari penyebab masalah
proses sebalumnya adalah menganalisa maslah untuk mencari faktor
penyebab dan hal-hal yang bisa diketahui lebih jelas lagi.
4. Menganalisa risiko yang ada
Proses penting yang menyertai analisa penyebab maslah adalah
analisa risiko untuk mengetahuai faktor akibat agar kita mengetahui
apa saja yang risiko yang terjadi bila kita mengambi sebuah
keputusan. Untuk itu, perlu dibuat daftar seba-akibat dari beberapa
alternatif keputusan.
5. Mencari alternatif pemecahan masalah yang bisa diambil
Alternatif pemacahan masalah adalah soft decision atau keputusan
awal dari sebuak keputusan akhir. Untuk itu, sebelum diambil sebauah
keputusan akhirmaka sangat diperlukan beberapa alternatif dan
pemecahan masalah sebelum pengambilan keputusan.
6. Trial and research
Keputusan terkadang diambil dalam waktu singakat sekali, tetapiyang
paling anda perhitungkan adalah konsebtrasi-konsentrasi yang akan
terjadi setelah keputusan itu diambil.
7. Feedback atau input dari kejadian uji coba
Kegiatan riset dan kegiatan uju coba pasti mendapatkan pengalama,
infomasi, halpenting, dan pengetahuan yang akan diambil sebagi
umpan balik untuk diolah kembali sehingga akan dapat informasi
yang lebih akurat dalam rangka proses pengambilan keputusan akhit.
8. Untuk merumuskan maslah dan mengambil keputusan
Hasil informasi dari laporan yang berupa feedback akan digunakan
dlam membuat alternatifkeputusan atau alternatif perencanaan konflik
sebagai sebuah kesimpulan.
9. Untuk mendapatkan keputusan akhir
Setelah dapat beberapa alternatif pemecahan maslah dan alternatif
pekutusan, maka yangharus dilakukan adalah membuat skala dan
berbagai alternatif pemecahan konflik yang didasari oleh :
a. Risiko atau dampak yang paling minimal
b. Kedekatan dengan tujuan (visi dan misi)
31
c. Paling bisa dilakukan yang disesuakikan dengan situasi,
kondisi, dan lingkungan yng ada.
10. Komunkasi keputusan anda
Keputusan tidakada artinya bila tidak dikomunikasikan kepada pikah
yang lain yang terkait sehingga tidak terjadi kesalahpahaman dalam
mempersentasikan sebuah keputusan.
Diagaram 1 :
PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Feedback
Perbaikan
Alternatif
Keputusan Keputusan Komunikasi Monitoring hasil
1. akhir ke pihak keputusan
2. terakhir
3.
32
BAB III
PENUTUP
3.1Kesimpulan
Manajemen resiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam
mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian
aktivitas manusia termasuk: Penilaian risiko, pengembangan strategi untuk
mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan
pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya. Strategi yang dapat diambil antara lain
adalah memindahkan risiko kepada pihak lain, menghindari risiko, mengurangi
efek negatif risiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko
tertentu.
DAFTAR PUSTAKA
33
34