Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

MANAJEMEN RISIKO SEKTOR BISNIS

Dosen pengampu: Bunga Vidyaningrum, SE., MBA.

Disusun oleh:

1. Fidia Ersitania (020100322)


2. Brama Herman (020100327)
3. Aulia Khoirul K (020100305)
4. Aditya Nimas Kusuma P (020100323)
5. Riski Kurniawan (020100307)

FAKULTAS EKONOMI PRODI MANAJEMEN

STIE SBI YOGYAKARTA


2023

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang
Manajemen Risiko Sektor Bisnis.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembautan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami meyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Manajemen Risiko Sektor
Bisnis dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Yogyakarta, 6 Juni 2023


Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB 1......................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................1

1.1 Latar Belakang..........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2

1.3 Tujuan........................................................................................................2

BAB 2......................................................................................................................5

PEMBAHASAN......................................................................................................5

2.1 Pengertian Manajemen Risiko Bisnis.......................................................5

2.2 Tujuan Manajemen Risiko Bisnis

2.3 Manfaat Manajemen Risiko Bisnis...........................................................8

2.4 Proses Manajemen Risiko Bisnis............................................................18

2.5 Tips dalam Melakukan Manajemen Risiko Bisnis..................................18

2.6 Berbagai Risiko pada Sektor Bisnis dan Solusinya.................................18

BAB 3....................................................................................................................19

PENUTUP..............................................................................................................19

3.1 Kesimpulan..............................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manajemen risiko adalah suatu pendekatan terstruktur atau metodologi dalam
mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian aktivitas
manusia termasuk: Penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan
mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan atau pengelolaan sumberdaya. Dalam
manajemen risiko terdapat berbagai sektor, salah satunya adalah sektor bisnis.
Sektor bisnis adalah sektor ekonomi yang terdiri dari perusahaan swasta. Sektor
ini mengecualikan kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah dan nirlaba. Bisnis
atau niaga bisa diartikan sebagai kegiatan memperjualbelikan barang atau jasa dengan
tujuan memperoleh laba. Untuk memperoleh laba tentunya tidak lepas dari bagaimana
resiko yang dihadapi oleh oleh suatu bisnis tersebut. Maka dari itu diperlukan manajemen
risiko sektor bisnis dalam menghadapi ketidakpastian dalam berbisnis.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah maka rumusan masalah yang dapat dirumuskan
sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan manajemen risiko bisnis?

2. Apa tujuan dan manfaat manajemen risiko bisnis?

3. Bagaimana proses manajemen risiko bisnis?

4. Bagaimana tips dalam melakukan manajemen risiko bisnis?

5. Bagaimana berbagai risiko pada sektor bisnis dan solusinya?


1.3 Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini yaitu:
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Risiko
2. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan yang berhubungan tentang Manajemen
Risko Bisnis
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Manajemen Risiko Bisnis
Manajemen risiko bisnis adalah proses pengelolaan dengan cara memonitor risiko
yang dihadapi perusahaan terhadap kualitas dan keunggulan produk mereka yang beredar
di pasar. Munculnya inovasi di bidang teknologi, desain produk, dan pemasaran,
mengakibatkan adanya ketidakpastian pada berbagai aktivitas bisnis.
2.2 Tujuan Manajemen Risiko Bisnis
Tujuan manajemen risiko bisnis adalah agar stakeholder merasa aman dan percaya
dengan integritas bisnis. Stakeholder di sini bukan sebatas satuan kerja saja, tapi juga
pegawai, rekanan, masyarakat, dan pihak-pihak lain yang berkepentingan dengan
perusahaan.
2.3 Manfaat Manajemen Risiko Bisnis
Manajemen risiko memiliki manfaat yang bisa membantu bisnis dalam
meminimalisir kerugian yang akan terjadi. Berikut adalah beberapa manfaat dari
manajemen risiko bisnis:
1) Membantu perusahaan mencapai tujuan
Manfaat manajemen risiko perusahaan yang pertama adalah membantu
perusahaan mencapai tujuan bisnisnya. Dalam usaha untuk mencapai tujuan
tersebut, banyak hal bisa terjadi. Ada hal-hal yang bisa diantisipasi sebelumnya
dan ada kemungkinan masa depan yang penuh ketidakpastian. Ketidakpastian
itulah yang menimbulkan risiko. Tujuan akan lebih mudah jika rintangan yang
mungkin terjadi itu telah dimitigasi sebelumnya.
2) Mencegah perusahaan mengalami kebangkrutan
Manfaat kedua manajemen risiko adalah mencegah bisnis perusahaan mengalami
kebangkrutan. Ada banyak faktor yang bisa mengakibatkan bisnis perusahaan
bangkrut, mulai dari faktor pengelolaan manajemen yang salah dan
penyelewengan transaksi oleh manusia, hingga faktor ekternal yang sulit
diprediksi. Perusahaan yang menerapkan manajemen risiko dengan baik akan
sanggup menangani berbagai kemungkinan kerugian yang akan terjadi pada
perusahaannya. Hal ini bisa meminimalkan kemungkinan kerugian dan eksistensi
perusahaan bisa dipertahankan.
3) Meningkatkan produktivitas perusahaan
Manajemen risiko dapat membuat perusahaan lebih berhati-hati dalam
menjalankan usahanya. Hal ini tentu akan membuat perusahaan terhindar dari
risiko atau masalah yang menghambat produktivitas. Dengan manajemen risiko,
perusahaan bisa berfokus meningkatkan produktivitasnya, baik itu produktivitas
dari segi penciptaan produk maupun produktivitas kinerja karyawan. Produktivitas
perusahaan pun akhirnya akan memberi impak positif, berupa keuntungan atau
laba.
4) Memberikan keamanan pekerjaan
Pemimpin harus memiliki kemampuan memahami, menganalisa, dan menangani
risiko. Pemimpin yang dapat menangani risiko dengan baik dapat membantu
menyelamatkan perusahaan. Perusahaan yang memiliki pemimpin yang
memahami dan peka terhadap risiko-risiko yang kemungkinan akan terjadi akan
membawa perusahaan terhindar dari permasalahan dan kerugian yang akan
kemungkinan berdampak pada pemutusan hubungan kerja.
2.4 Proses Manajemen Risiko Bisnis
Manajemen risiko berfungsi menjaga perusahaan dari masalah yang
kemungkinan akan terjadi. Karena bagaimana pun, risiko itu tidak dapat dihindari dan
seiring berjalannya waktu pasti akan terjadi. Proses manajemen risiko selalu dimulai
dengan mengidentifikasi risiko, menganalisis risiko, kemudian penilaian risiko, solusi
yang diterapkan, dan terakhir pemantauan risiko. Berikut penjelasan setiap proses
manajemen risiko bisnis:
1) Mengidentifikasi risiko
Ada beberapa jenis risiko yang umumnya mungkin bakal dihadapi oleh perusahaan,
seperti risiko keuangan, risiko hukum, risiko lingkungan, risiko pasar, risiko regulasi,
hingga risiko operasional.
2) Menganalisis risiko
Setelah mengidentifikasi dan mengumpulkan data, tahapan selanjutnya yaitu
melakukan analisis risiko. Kita harus menentukan ruang lingkup risiko serta
memahami hubungan antara risiko yang bakal muncul dan berbagai faktor yang ada
dalam perusahaan. Tahapan analisis ini untuk mengetahui dampak dari risiko ini
terhadap operasional atau perusahaan secara keseluruhan. Selanjutnya, untuk
menentukan tingkat keparahan dan keseriusan risiko perlu dilihat seberapa banyak
fungsi bisnis dalam perusahaan yang dipengaruhi oleh risiko tersebut.
3) Penilaian risiko
Setelah analis, selanjutnya melakukan penilaian risiko agar dapat mengetahui
tingkatan risiko. Hal ini penting agar bisa memutuskan, risiko mana yang harus
diprioritaskan. Sebab, sebagian besar solusi manajemen risiko memiliki kategori
risiko yang berbeda, tergantung pada tingkat keparahan risikonya. Selain itu, penting
bagi perusahaan untuk membuat tingkatan risiko. Sebab, ada beberapa bisnis yang
mungkin rentan terhadap beberapa risiko tingkat rendah, tetapi mungkin tidak
memerlukan intervensi para eksekutif.
4) Respons risiko
Ini adalah tahapan membuat keputusan, risiko mana yang harus diminimalisir atau
bahkan dihilangkan. Diskusi mengenai risiko dan kemungkinan solusinya dapat
dilakukan dari dalam sistem.
5) Monitoring
Usai menetapkan respons risiko, tahapan selanjutnya yaitu komunikasi dan lakukan
monitoring dengan semua eksekutif dan manajemen. Hasil monitoring ini bisa
dijadikan bahan evaluasi ketika mengelola risiko selanjutnya.
2.5 Tips dalam Melakukan Manajemen Risiko Bisnis
Untuk dapat mengatasi risiko bisnis perlu adanya sebuah strategi yang tertata
dengan baik. Ilmu risk management atau manajemen risiko bisnis sudah harus ketahui
sebagai entrepreneur. Jika menghadapi risiko harus memiliki persiapan matang
sebelumnya. Berikut ini tips dalam melakukan manajemen risiko bisnis:
1) Lakukan Identifikasi Risiko
Kita dapat mencoba identifikasi kira-kira apa jenis risiko yang dapat muncul, apakah
dari sisi finansial, pemasaran, produksi, dan sebagainya. Identifikasi risiko ini dapat
bermanfaat untuk mengenali kemungkinan adanya risiko yang sedang maupun akan
terjadi dalam bisnsi. Output dari identifikasi risiko ini adalah berupa daftar dari setiap
risiko yang dapat terjadi pada bisnis.
2) Ranking Berdasar Kerugian
Setelah memiliki daftar tentang berbagai risiko bisnis, selanjutnya menganalisa dan
mengurutkannya berdasarkan dampak terburuk. Fokuslah pada risiko yang paling
besar akibatnya dan paling sering dialami terutama terhadap jenis bisnis serupa. Cari
apa saja dampaknya terhadap karyawan, kelangsungan perusahaan, dan lingkungan.
3) Lakukan Kontrol Risiko
Daftar dengan berbagai risiko ini tidak akan berarti jika tidak ada rencana aksi yang
dapat dilakukan untuk penanggulangannya. Dalam menyikapi resiko usaha terdapat 5
bentuk sikap yang harus diambil, seperti:
 Risk Avoidance (Menghindari Risiko)
Sikap berikut sering kali tidak efektif karena dengan menghindari risiko ini
berarti tidak berani mengambil kesempatan untuk berusaha dan mengatasi
risiko, bahkan tidak belajar akan apapun. Tindakan ini berarti tidak melakukan
tindakan yang dapat menyebabkan risiko tersebut terjadi, termasuk tidak jadi
melakukan suatu strategi usaha yang telah disusun.
 Risk Reduction (Mengurangi Resiko)
Hal ini berarti mencari sebuah tindakan untuk mengurangi kerugian dari
sebuah risiko yang dapat terjadi. Kemungkinan risiko terjadi tetap ada, namun
dampaknya sebisa mungkin diminimalisasi. Misalnya, sistem alarm pendeteksi
kebakaran, kebakaran tetap dapat terjadi namun risiko kerugian dapat
dikurkerja yang menyenangkan, maka ia akan merasa senang dengan
pekerjaannya.
 Risk Transfer (Memindahkan Risiko)
Selain menghindari dan mengurangi risiko, kita bisa mengalihkan risiko.
Mengalihkan tanggung jawab kepada pihak lain dengan membayar jasa
tersebut. Contoh jika kita memiliki perusahaan barang pecah belah dan harus
mengirimkannya ke tempat yang cukup jauh dan jalan yang kurang memadai,
daripada sendiri atau karyawan sendiri yang mengantar lebih baik memilih
membayar jasa pengantar yang memiliki asuransi barang pecah belah. Tentu
risikonya akan dipindahkan ke pihak pengantar ini.
 Risk Retention (Menerima Risiko)
Menerima artinya hanya bisa merelakan kerugian tersebut terjadi. Sikap ini
tentunya diambil jika tidak ada cara lain untuk menghadapinya.Contohnya jika
salah menghitung uang atau salah mengirim barang tentunya kerugian mau
tidak mau harus kita terima.Perlu diingat pula jika dampak kerugiannya terlalu
besar maka lebih baik menghindari daripada menerimanya.
4) Monitoring dan Review
Setelah berhasil mengidentifikasi risiko dan memilih strategi yang dapat diterapkan
untuk setiap risiko, saatnya untuk selalu waspada akan segala isu yang ada.Sebuah isu
adalah sebuah gejala dari datangnya sebuah risiko atau bahkan krisis yang akan
melanda.Sebuah isu tentu tidak selalu memiliki gejala tapi setidaknya setelah
mengenal jenis-jenis risiko bisnis ini maka akan tahu di mana fokus tertuju jika risiko
tersebut terjadi. Jika sebuah isu tersebut telah menjadi risiko yang sebenarnya dan
mendatangkan krisis, saatnya meresolusi atau mengevaluasi apakah tindakan terhadap
risiko tersebut berhasil sesuai yang sirencanakan atau tidak. Setidaknya setelah
berhasil mendapatkan hasil review ini, kita bisa menjadikan masalah tersebut sebagai
bahan pembelajaran untuk dapat lebih baik jika menghadapi risiko ini kembali. Jurnal
software akuntansi online memudahkan untuk memiliki analisis yang akurat terhadap
kemungkinan terjadinya risiko bisnis. Dengan adanya sistem pencatatan dan
pembuatan laporan keuangan secara praktis, kita bisa melihat potensi maupun
masalah keuangan yang mungkin sedang dihadapi perusahaan secara realtime.
Manfaatkan juga inventory management software untuk membantu mengelola
Inventory.
2.6 Berbagai Risiko pada Sektor Bisnis dan Solusinya
1) Risiko Strategi
Jenis risiko bisnis yang pertama dan sifatnya sangat krusial. Strategi ini sangat
dibutuhkan dan harus dipersiapkan matang. Kita juga harus mengetahui strategi jika
ada pesaing yang mengancam bisnis kita.
Solusi; Kita harus mempersiapkan strategi apa yang akan kita jalankan ketika kita
akan atau sedang membangun bisnis, agar nantinya dapat berjalan di jalur yang benar
sehingga dapat meminimalisir kerugian yang ditimbulkan. kitatidak boleh keras
kepala dan egois dengan kehendak, tentu saja kita harus mengikuti sesuai dengan
keinginan pasar. Solusi lainnya, kita harus mengetahui manfaat dari produk atau jasa
yang kita tawarkan agar lebih mudah diterima.
2) Risiko Pasar
Risiko pasar dikendalikan oleh pelanggan atau konsumen dari perusahaan. Hal ini
disebabkan oleh adanya perubahan dan perkembangan gaya hidup target pasar,
munculnya kompetitor lain dan sebagainya.
Solusi; Resiko pasar ialah resiko sistematik yang itu tidak bisa diminimalisir cuma
dengan diversifikasi portofolio. Tetapi, resiko ini dapat dikurangi dengan strategi
lindung nilai, paling utama dengan memakai kontrak berjangka ataupun opsi,
walaupun resiko pasar tidak sempat betul- betul bisa dihilangkan. Resiko sistematik
berbeda dengan resiko sistemik. Resiko sistemik biasanya digunakan pada sesuatu
peristiwa yang bisa merangsang keruntuhan industri ataupun ekonomi tertentu,
sebaliknya resiko sistematik mengacu pada resiko pasar secara totalitas.
3) Risiko Operasional
Risiko operasional lebih mengarah pada sebuah kegagalan yang sangat tidak
diharapkan dan biasanya terjadi dalam kegiatan sehari-hari dalam perusahaan.
Solusi: Beberapa hal yang dapat mencegah risiko operasional adalah dengan
menggunakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terlatih dan profesional
dibidangnya. Jika pemasaran dan pemesanan menggunakan teknologi website,
sebaiknya memiliki website kedua untuk membantu melakukan proses pemesanan
atau dapat juga sebagai pemberitahuan mengenai informasi perusahaan. Kita juga
dapat memanfaatkan social media untuk mencegah keterpurukan reputasi perusahaan.
4) Risiko Finansial
Jenis risiko bisnis yang satu ini erat kaitannya dengan perputaran arus masuk dan
keluarnya uang dalam perusahaan, seperti masalah kredit dan utang. Untuk mencegah
terjadinya risiko finansial di kemudian hari, cobalah untuk memperkirakan kembali
masalah finansial perusahaan, atau paling tidak gunakan software khusus akuntansi
bisnis.
Solusi: Tentu risiko finansial adalah risiko yang termasuk sulit untuk dicegah,
mengingat hal ini terjadi karena perubahan yang tidak dapat kita duga sebelumnya.
Tentu akan lebih baik jika sistem jual beli dilakukan dengan ketentuan yang lebih
aman, contohnya penjualan dengan kredit sebaiknya diamankan dengan jaminan dari
pelanggan. Jika memungkinkan, sebaiknya perusahaan tidak mengambil utang, cukup
dengan menjual beberapa saham jika ingin mengembangkan bisnisnya dan jika
transaksinya sudah ke dalam skala internasional tentu sebaiknya diperhitungkan
terlebih dahulu sebelum melakukan persetujuan karena tentu harga produk akan
berubah sewaktu-waktu.
5) Risiko Spekulatif
Jenis risiko bisnis yang berikutnya adalah risiko spekulatif. Kondisi ini dapat terjadi
akibat dari keputusan yang diambil, di mana kedepannya perusahaan masih belum
tahu apakah akan merugi atau justru untung. Contoh dari risiko spekulatif adalah
perubahan harga di pasar. Ketika harga input naik maka perusahaan dapat merugi
karena mengalami penurunan margin, begitupun sebaliknya. Solusinya melakukan
peramalan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi dimasa mendatang melalui
pengalaman-pengalaman yang ada.
6) Risiko Reputasional
Jenis risiko bisnis yang lainnya adalah risiko reputasional. Reputasi dapat dibilang
sebagai nama baik perusahaan. Jika nama baik perusahaan hancur atau reputasinya
buruk tentu hal tersebut akan menyebabkan risiko reputasi dengan kerugian yaitu
ketidakpercayaan pelanggan terhadap bisnis. Jika reputasi perusahaan rusak, akan
melihat kerugian dalam waktu singkat, seperti klien yang tentu akan mulai ragu
berbisnis dengan kita. Lalu pekerja yang bekerja di perusahaan akan menurun
moralnya bahkan akan memutuskan untuk pergi meninggalkan perusahaan.
Solusi: Risiko reputasional juga terjadi karena sesuatu yang tidak terduga, maka
sebaiknya untuk menghindari risiko bisnis tersebut, Kita harus menjaga semua
karyawan agar adalah selalu berlaku baik di dalam maupun di luar perusahaan. Jaga
selalu kualitas produk dan pelayanan prima. Jangan mudah tergiur dengan sesuatu
yang terkesan instan dan meragukan. Tetap loyal terhadap produk dan mutu yang kita
berikan kepada pelanggan.
7) Risiko Kepatuhan
Jenis risiko bisnis ini berhubungan dengan bagaimana sikap perusahaan terhadap
peraturan atau regulasi yang ditetapkan oleh pemerintah setempat. Risiko kepatuhan
dalam berbisnis contohnya di suatu daerah melarang kegiatan bisnis yang bertema
dengan permainan anak seperti playstation karena dapat menyebabkan anak malas
belajar.
Solusi: Sebaiknya jika ingin membangun bisnis, bangun secara bertahap dan pelajari
tentang bisnis dengan masa depan yang panjang. Pelajari manfaatnya serta kerugian
yang dapat ditimbulkan bagi masyarakat sekitar maupun kerugian lain yang sudah
tertera pada hukum dan adat istiadat yang berlaku.
8) Risiko Kredit
Jenis risiko kredit. Risiko kredit dapat terjadi jika perusahaan dihadapkan pada
konsumen yang tidak mampu untuk membayar cicilan pinjamannya, entah karena
bangkrut atau mungkin meninggal dunia. Agar risiko tersebut tidak dialami,
perusahaan wajib menganalisa kondisi finansial calon debiturnya supaya kedepannya
tidak mengalami kredit macet.
Solusi; bagi yang tidak ingin menerima risiko ini, pastikan untuk melakukan
pembayaran dengan baik dan benar, dan sesuai perjanjian. Atau, juga bisa
menghindari untuk mengajukan pinjaman, baik untuk dana darurat, pinjaman modal
bank, dan sebagainya. Agar bisa dihindari, tentunya harus memiliki tabungan atau
investasi, sehingga bisa mempersiapkan uang untuk memenuhi kebutuhan atau
keinginan di masa depan.

BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Manajemen risiko bisnis adalah proses pengelolaan dengan cara memonitor risiko yang
dihadapi perusahaan terhadap kualitas dan keunggulan produk mereka yang beredar di
pasar. Tujuan manajemen risiko bisnis adalah agar stakeholder merasa aman dan percaya
dengan integritas bisnis. Manajemen risiko memiliki manfaat yang bisa membantu bisnis
dalam meminimalisir kerugian yang akan terjadi, yaitu untuk membantu perusahaan
mencapai tujuan, mencegah perusahaan mengalami kebangkrutan, meningkatkan
produktivitas perusahaan, dan memberikan keamanan pekerjaan. Proses manajemen
risiko selalu dimulai dengan mengidentifikasi risiko, menganalisis risiko, kemudian
penilaian risiko, solusi yang diterapkan, dan terakhir pemantauan risiko. Jika menghadapi
risiko harus memiliki persiapan matang sebelumnya, seperti melakukan identifikasi
risiko, ranking berdasar kerugian, melakukan kontrol risiko, dan memonitoring dan
review. Adapun berbagai riiko pada sektor bisnis yaitu risiko strategi, risiko pasar, risiko
operasional, risiko finansial, risiko spekulatif, risiko reputasional, risiko kepatuhan dan
risiko kredit.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.jurnal.id/id/blog/jenis-risiko-bisnis-dan-solusinya/
https://www.okbank.co.id/id/information/news/manfaat-penerapan-manajemen-risiko-
dalam-berbisnis
https://sisi.id/stories/insight/5-proses-dalam-manajemen-risiko-perusahaan-dan-
contohnya/

Anda mungkin juga menyukai