Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KONSEP DASAR RISIKO

Dosen Pengampu : Merlyn Kurniawati, S.Sos, MM

Disusun Oleh :
1. Joanna Arabella Manno Rihi (2110030016)
2. Roberto S. A. Riezky Rangga (2110030036)
3. Rebeka Melciana Gagar (2110030117)
4. Alny Engelin Riwu (2110030115)
5. Aldi Loranzo Bois (2110030151)

KELAS VB
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena hanya atas berkah
dan Rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan makalah kami dengan judul “Konsep Dasar Risiko”
tepat pada waktunya.

Makalah dengan judul “Konsep Dasar Risiko” ini disusun untuk memenuhi tugas yang
diberikan oleh Ibu Merlyn Kurniawati S.Sos, MM selaku dosen pengampu pada mata kuliah
Manajemen Risiko di Program Studi Manajemen, Universitas Nusa Cendana. Selain itu, tujuan
kami membuat makalah ini ialah agar dapat menambah wawasan terkait dengan mata kuliah
yang kami ambil yang tentunya berkaitan dengan bidang ilmu yang kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Merlyn Kurniawati S.Sos, MM
karena telah memberikan tugas ini sehingga dengan adanya tugas ini kami juga dapat
menambah wawasan kami.

Kami menyadari bahwa makalah yang kami tulis masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun kami nantikan dan akan kami terima demi
kesempurnaan makalah ini.

Kupang, 1 September 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
BAB I.................. ....................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 1
1.3 Tujuan.......................................................................................................................... 1
1.4 Manfaat........................................................................................................................ 2
BAB II.................... .................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN........................................................................................................................3
2.1 Pengertian Risiko ........................................................................................................ 3
2.2 Tujuan Risiko .............................................................................................................. 4
2.3 Sumber-Sumber Risiko ............................................................................................... 5
2.4 Jenis-Jenis Risiko ........................................................................................................ 6
2.5 Mengelola Risiko ........................................................................................................ 7
2.6 Alternatif Menghindari Risiko .................................................................................... 8
BAB III....................... ............................................................................................................... 9
PENUTUP.................................................................................................................................. 9
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................. 9

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manajemen risiko merupakan suatu bidang ilmu yang membahas tentang
bagaimana suatu organisasi menerapkan ukuran dalam memetakan berbagai
permasalahan yang ada dengan menempatkan berbagai pendekatan manajemen secara
komprehensif dan sistematis.
Keputusan yang diambil sering lebih memperhatikan keuntungan yang akan
didapatkan dibandingkan melihat risiko yang akan terjadi. Ini dikarenakan manusia
cenderung ambisius untuk mendapatkan keuntungan dan meninggalkan kerugian
termasuk kerugian atau kesulitan dari segi keuangan.
Di era seperti sekarang ini (di era globalisasi) perubahan terjadi sangat cepat,
penuh persaingan dan juga ketidakpastian membuat bisnis-bisnis yang ada harus
menghadapi tantangan. Perusahaan juga menawarkan berbagai bentuk alternatif pilihan
produk yang beragam baik dari kemasan, cita rasa, manfaat, kualitas hingga harga yang
bervariasi. Dengan adanya kemudahan tersebut mendorong konsumen untuk membeli
berbagai produk untuk kebutuhan maupun keinginan mereka. Karena produk
menawarkan berbagai kelebihan, setiap orang akan berusaha untuk mendapatkan
kemakmuran finansial untuk bisa mendapatkan produk-produk yang ditawarkan
meskipun harus masuk ke wilayah yang berisiko dan di luar kemampuannya.
Dalam konteks di atas kita perlu membuat “financial planning” guna menghindari
kerugian dari segi keuangan. Manajemen risiko berperan dalam memberikan arah dengan
penempatan fokus yang sistematis yang dapat membantu menghindari risiko. Bukan
hanya pada segi keuangan namun pada segi lainnya seperti operasional. Oleh karena
manajemen risiko sangat penting, kita perlu memahami konsep dasar dari risiko itu
sendiri. Dalam makalah ini akan membahas konsep dasar risiko yang meliputi
pengertian, tujuan, sumber dan jenis risiko. Dengan memahami tentang konsep dasar
risiko, organisasi dapat menjadi lebih siap dan adaptif dalam menghadapi tantangan yang
muncul.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu risiko?
2. Apa tujuan dari risiko?
3. Apa saja sumber risiko?
4. Apa saja jenis risiko?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian risiko.
2. Untuk mengetahui tujuan risiko.
3. Untuk mengetahui sumber risiko.

1
4. Untuk mengetahui jenis risiko.

1.4 Manfaat
Dengan ditulisnya makalah ini diharapkan bisa bermanfaat bagi penulis dan
pembaca serta membantu dalam menambah wawasan terkait konsep dasar risiko.

2
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Risiko
Terkait pengertian risiko, ada banyak definisi tentang risiko (risk). Risiko bisa
ditafsirkan sebagai bentuk keadaan ketidakpastian tentang suatu keadaan yang akan
terjadi nantinya (future) dengan keputusan yang diambil berdasarkan berbagai
pertimbangan saat ini.
Menurut Ricky W. Griffin dan Ronald J. Elbert risiko adalah uncertanty about
future events. Menurut Joel G. Siegel dan Jae K. Shim, risiko didefinisikan pada tiga hal
yaitu :
a. Pertama, keadaan yang mengarah pada sekumpulan hasil khusus, dimana hasilnya
dapat diperoleh dengan kemungkinan yang telah diketahui oleh pengambil
keputusan.
b. Risiko adalah variasi dalam keuntungan, penjualan atau variabel keuangan lainnya
dan
c. Risiko adalah kemungkinan dari sebuah masalah keuangan yang mempengaruhi
kinerja operasi perusahaan atau posisi keuangan seperti risiko ekonomi,
ketidakpastian politik, dan masalah industri.
Dikarenakan subjek dari risiko begitu kompleks dan terdapat dalam berbagai
bidang yang juga berbeda, maka berikut ini terdapat berbagai pengertian yang berbeda,
mengutip dari buku Herman Darmawi 2016, menurut Vaughan (1978) : definisi risiko
antara lain :
a. Risiko adalah peluang kerugian (risk is the chance of loss).
Chance of loss digunakan untuk menunjukkan keadaan dimana terdapat keterbukaan
terhadap suatu kemungkinan kerugian. Chance of loss seting digunakan untuk
menunjukkan tingkat probabilitas akan munculnya situasi. Seperti contohnya jika
melemparkan uang logam maka probabilitas munculnya gambar di atas adalah 50%.
Oleh sebab itu ada penulis yang menolak definisi chance of loss karena jika chance
of loss adalah 100% itu artinya kerugian pasti terjadi dan karena itu risiko tidak ada.
namun banyak juga yang menerima bahwa risk is the chance of loss.
b. Risiko adalah kemungkinan kerugian (risk is possibility of loss).
Definisi ini barang kali sama mendekati dengan pengertian risiko yang dipakai
sehari-hari, tapi definisi ini agak longgar dan tidak cocok dipakai dalam analisis
kuantitatif. (tidak mengacu pada peluang dan pernyataannya lebih luas)
c. Risiko adalah ketidakpastian (risk is uncertainty).
Dalam hal ini adanya risiko dianggap karena adanya ketidakpastian. Istilah
uncertainty sendiri memiliki banyak arti. Dimana ketidakpastian ini ada yang
bersifat objektif dan subjektif.
Jika digambarkan akan terlihat bahwa risiko terletak di antara keadaan yang pasti;
dan risiko berada dalam keadaan yang tidak pasti.

3
d. Risiko adalah probabilitas suatu hasil berbeda dari yang diharapkan (Riski is the
probability of any outcome different from the one expected)
Dalam hal ini variasi lain dari konsep risiko sebagai penyimpangan, yaitu tisiko
merupakan probabilitas objektif. Artinya hasil yang aktual dari suatu kejadian akan
berbeda dari yang diharapkan. Dalam hal ini probabilitas objektif dimaksudkan
sebagai frekuensi relatif yang didasarkan pada perhitungan secara ilmiah.
e. Risiko adalah penyebaran hasil aktual dari hasil yang diharapkan (risk is the
dipersion of actual from expected result)
Ahli statistik sudah sejak lama mengartikan risiko sebagai derajat penyimpangan
nilai di sekitar posisi sentral atau sekitar titik rata-rata. Definisi ini adalah versi lain
dari risk is uncertainty dimana penyimpangan relatif merupakan suatu pernyataan
uncertainty secara statistik.

2.2 Tujuan Risiko


Pendekatan manajemen resiko bertujuan agar perusahaan dapat memastikan agar
mampu mengkaji segala risiko dari setiap kegiatan yang dilakukan untuk melindungi dan
mencapai tujuan perusahaan. Selain itu, manajemen risiko juga memungkinkan
perusahaan mengidentifikasi dan mengelola risiko – risikonya dengan cara membangun
sistem pengawasan dan pengelolaan, sehingga mampu meningkatkan kemampuan
perusahaan dalam mencapai visi, misi dan tujuan strateginya.
Tujuan dari manajemen risiko ialah untuk menjamin bahwa suatu perusahaan
atau organisasi dapat memahami, mengukur, serta memonitor berbagai macam risiko
yang terjadi dan juga memastikan kebijakan-kebijakan yang telah dibuat dapat
mengendalikan berbagai macam risiko yang ada. Agar pelaksanaan bisa berjalan dengan
lancar maka perlu adanya dukungan dalam menyusun kebijakan dan pedoman
manajemen risiko sesuai dengan kondisi perusahaan.
Tujuan manajemen risiko secara umum digunakan untuk dasar agar bisa
memprediksikan bahaya atau hal yang tidak menyenangkan yang akan dihadapi dengan
perhitungan yang cermat serta pertimbangan yang matang dari berbagai informasi di
awal untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Secara khusus tujuan dari manajemen risiko ialah :
a. Menyediakan informasi mengenai risiko kepada pihak regulator
b. Meminimalkan kerugian dari berbagai risiko yang uncontrolled (tak terkontrol)
c. Agar perusahaan tetap hidup dengan perkembangan yang berkesinambungan
d. Biaya manajemen risiko (risk management) yang efisien dan efektif
e. Memberikan rasa aman
f. Agar pendapatan perusahaan stabil dan mampu memberikan kepuasan bagi pemilik
dan pihak lain

4
Untuk mencapai tujuannya, terdapat proses pengelolaan risiko yang dimulai dari
identifikasi, pengukuran, hingga penanganan yang dibahas pada buku Mudah Memahami
Manajemen Risiko Perusahaan yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut.
Kesimpulan : Tujuan utama dari pembahasan mengenai tujuan dari manajemen risiko
yakni membantu perusahaan atau organisasi agar mampu menghindari semaksimal
mungkin biaya-biaya yang terpaksa harus dikeluarkan guna membantu pihak – pihak
yang berkecimpung dalam bidang manajemen untuk memutuskan apakah risiko yang
dihadapi perusahaan akan dihindari atau diambil. Jika penaksiran risiko dilakukan secara
akurat maka dapat memaksimalkan keuntungan perusahaan.

2.3 Sumber-Sumber Risiko


Hazard menimbulkan kondisi yang kondusif terhadap bencana yang
menimbulkan kerugian, dan kerugian adalah penyimpangan yang tidak diharapkan.
Kemungkinan kejadian demikianlah yang kita namakan risiko. Walaupun ada beberapa
overlapping (tumpang tindih) di antara kategori-kategori ini, namun sumber penyebab
kerugian (dan risiko) dapat diklasifikasikan sebagai risiko social, risiko fisik dan risiko
ekonomi. Menentukan sumber risiko adalah penting karena mempengaruhi cara
penanganannya.
1. Risiko Sosial
Sumber utama risiko adalah masyarakat, artinya tindakan orang-orang
menciptakan kejadian yang menyebabkan penyimpangan yang merugikan dari harapan
kita. Sulit jika tidak mungkin untuk mendaftarkan segala penyebab kerugian yang
bersifat social ini, tetapi beberapa contoh dapat menggambarkan sifat dan peranan
sumber risiko ini. Dengan berkembangnya toko-toko swalayan, maka toko wan
menghadapi risiko besarnya pencurian atau shoplifting. Akan tetapi, tidak semua
pencuri itu adalah orang luar melainkan penggelapan dan penyalahgunaan oleh
pegawainya sendiri.
Vandalism (perusakan) merupakan sumber risiko bagi pemilik gedung. Orang-
orang dapat menyebabkan kecelakaan yang mencederai diri mereka sendiri dan/atau
orang lain sehingga menyebabkan kerusakan harta dan jiwa yang besar.

2. Risiko Fisik
Ada beberapa sumber risiko fisik yang sebagainya adalah fenomena alam,
sedangkan lainnya disebabkan kesalahan manusia. Banyak risiko yang kompleks
sumbernya tetapi termasuk terutama kategori fisik, contohnya antara lain :
Kebakaran, kebakaran adalah penyebab utama cedera, kematian dan kerusakan harta.
Cuaca, iklim adalah risiko yang serius. Kadang-kadang hujan terlalu banyak sehingga
panen kena banjir dan sungai meluap.
Petir, menyebabkan kebakaran yang selanjutnya merusakkan harta, membunuh atau
mencederai orang.
Tanah Longsor, telah umum menjadi sumber kerusakan harta.

5
3. Risiko Ekonomi
Banyak risiko yang dihadapi perusahaan itu bersifat ekonomi. Contoh-contoh
risiko ekonomi adalah inflasi, fluktuasi lokal, dan ketidakstabilan perusahaan individu,
dsb.
Selama periode inflasi, daya beli uang merosot dan para pensiunan serta mereka
yang berpenghasilan tetap tidak mungkin lagi mempertahankan tingkat hidup yang
biasa.
Bahkan dalam periode ekonomi yang relatif stabil, daerah-daerah tertentu
mungkin mengalami bom atau resesi. Keadaan ini menempatkan orang-orang dan
pengusaha pada risiko yang sama dengan risiko pada fluktuasi umum kegiatan
ekonomi.
Keadaan masing-masing perusahaan itu tidak stabil. Ada yang sukses dan ada
yang gagal. Para pemilik perusahaan kehilangan sebagian dan seluruh investasinya dan
para pekerja terancam pengangguran bila perusahaan pailit.

2.4 Jenis-Jenis Risiko


Risiko dapat diklasifikasikan dengan berbagai jenis, antara lain:
1. Berdasarkan sifatnya:
b. Risiko Spekulatif/Speculatif risk, yaitu risiko yang timbul karena terjadinya
penyimpangan kejadian sesungguhnya yang merugikan dari kejadian yang
diharapkan. Artinya dalam suatu keputusan/kegiatan yang dilakukan ada
kemungkinan mendapat keuntungan dan ada kemungkinan mendapat kerugian.
Contoh: risiko hutang- piutang, judi, perdagangan berjangka, dan sebagainya.
Risiko spekulatif dikelompokkan menjadi 4 :
• Risiko pasar, yaitu risiko yang terjadi dari pergerakan harga di pasar. Contohnya
harga saham.
• Risiko Kredit, yaitu risiko yang terjadi karena counter party gagal memenuhi
kewajiban kepada perusahaan. Seperti timbulnya kredit macet dan persentase
piutang meningkat
• Risiko likuiditas, yaitu tisiko kar4ena ketidakmampuan memenuhi kas.
Contohnya kepemilikan kas menurun sehingga tidak mampu membayar utang
secara tepat dan perusahaan harus menjual aset miliknya
• Risiko operasional, yaitu risiko yang terjadi akibat kegiatan operasional berjalan
tidak lancar. Contohnya terjadinya kerusakan pada komputer karena terkena
virus
c. Risiko murni/pure risk, yaitu risiko yang timbul dari suatu kejadian yang betul-
betul tidak disengaja. Jadi hanya ada kemungkinan kerugian. Contoh: risiko
terjadinya kebakaran, bencana alam, pencurian, dan sebagainya. Risiko murni
dibagi menjadi 3 kelompok :
• Risiko aset fisik yaitu risiko yang berakibat timbulnya kerugian pada aset fisik
suatu perusahaan/organisasi.
• Risiko karyawan yaitu risiko karena apa yang dialami karyawan yang bekerja
di perusahaan/ organisasi perusahaan.
• Risiko legal, yaitu risiko dalam bidang kontrak yang mengecewakan atau
kontrak tidak berjalan dengan rencana.

6
d. Selain risiko spekulatif dan risiko murni, berdasarkan sifatnya juga terdapat:
• risiko fundamental, yaitu risiko yang penyebabnya tidak dapat dilimpahkan
kepada seseorang dan yang menderita tidak hanya satu orang/beberapa orang,
tetapi Banyak orang, contoh banjir, angin topan dan bencana lainnya;
• risiko dinamis, yaitu risiko yang timbul karena perkembangan dan kemajuan
(dinamika) masyarakat di bidang ekonomi, ilmu dan teknologi. Contoh: risiko
keuangan.
2. Dapat tidaknya risiko tersebut dialihkan kepada pihak lain:
a. Risiko yang dapat dialihkan kepada pihak lain
b. Risiko yang tidak dapat dialihkan kepada pihak lain.
3. Berdasarkan sumber risiko:
a. Risiko sosial, yaitu risiko yang disebabkan oleh perilaku manusia. Contoh:
peperangan, pencurian, penggelapan, pembunuhan, kerusuhan, dan sebagainya.
b. Risiko ekonomi, yaitu risiko yang timbul sebagai akibat dari perilaku dan kondisi
ekonomi. Contoh: inflasi, resesi, perubahan selera konsumen, persaingan, dan
sebagainya.
c. Risiko fisik, yaitu risiko yang timbul disebabkan oleh kondisi alam. Contoh: badai,
banjir, gempa bumi, dan sebagainya.
d. Berdasarkan sumbernya risiko juga dapat dibagi menjadi risiko internal, yaitu:
• risiko yang bersumber dari dalam perusahaan, contoh: kecelakaan kerja dan
mismanajemen;
• risiko eksternal, yaitu risiko yang bersumber dari luar perusahaan, contoh:
persaingan.
Jenis-Jenis Risiko Yang Ditangani Manajer Risiko
Manajer risiko menangani terutama risiko murni. Manajer Resiko tidak
menangani risiko spekulatif kecuali jika adanya risiko spekulatif memaksa manajer risiko
untuk menghadapi risiko murni tertentu. Misalnya perusahaan ini baru saja mengambil
alih pabrik baru, karena itu terciptalah kerugian potensial untuk kebakaran. Risiko
sehubungan dengan kerugian potensial itu terhadap produk perusahaan itu sendiri
sebagai akibat proses yang keliru oleh pegawainya, menggambarkan suatu risiko murni
untuk mana manajer risiko secara tipikal melihat departemen lain untuk pembetulan.
Kerugian potensial yang bersifat ekonomi yang harus ditangani manajer risiko dapat
dikategorikan atas:
1. Kerugian terhadap harta.
2. Tanggung jawab terhadap pihak lain.
3. Kerugian personil.

2.5 Mengelola Risiko


Dalam beraktivitas, risiko pasti terjadi dan sulit untuk dihindari sehingga lembaga
bisnis contohnya seperti perbankan perlu memikirkan bagaimana mengelola risiko.
Dalam hal ini ada 4 cara di antaranya :
1. Memperkecil Risiko

7
Memperkecil risiko dapat dilakukan dengan cara tidak memperbesar setiap
keputusan yang mengandung risiko tinggi tapi membatasinya bahkan
meminimalisasinya agar tidak bertambah besar dari luar kontrol pihak manajemen.
2. Mengalihkan Risiko
Cara ini dilakukan dengan mengalihkan ke tempat lain seperti mengasuransikan
bisnis guna menghindari terjadinya risiko.
3. Mengontrol Risiko
Dengan kebijakan antisipasi terhadap risiko sebelum risiko itu terjadi misalnya
dengan memasang alat pengaman atau pihak penjaga keamanan pada tempat kerja
yang dianggap vital.
4. Pendanaan Risiko
Ini dilakukan dengan menyediakan sejumlah dana cadangan untuk mengantisipasi
timbulnya risiko di masa yang akan datang, seperti perubahan nilai tukar dolar
terhadap mata uang domestik di pasaran.

2.6 Alternatif Menghindari Risiko


Untuk menghindari risiko kita perlu melakukan alternatif dalam pengambilan
keputusan. Alternatif keputusan yang diambil dianggap sebagai strategi.
Keputusan strategi ini akan menghasilkan nilai yang lebih besar bagi perusahaan.
Tindak lanjut dari keputusan ini ialah dengan melibatkan secara maksimal sumber daya
untuk mengimplementasikan keputusan yang dimaksud dan menentukan pihak yang
bertanggung jawab atas itu. Dalam artian lain risiko itu merupakan realita yang sulit
dihindari namun bisa diusahakan terjadi dalam jumlah yang minim.
Contohnya : ketika akan menerapkan promosi diskon besar-besaran, risiko yang
mungkin akan terjadi ialah perusahaan akan kehilangan keuntungan yang signifikan
karena diskon besar-besaran, dan pelanggan mungkin akan datang hanya selama promosi
saja. Sehingga untuk menghindari risiko tersebut perusahaan bisa menerapkan minimal
pembelian dan jam promosi yang berlaku untuk mendapatkan diskon tersebut.

8
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Risiko merupakan ketidakpastian tentang hasil suatu kejadian yang bisa
mengakibatkan penyimpangan dari harapan yang kita harapkan di masa yang akan
datang. Tujuan dari manajemen risiko adalah untuk melindungi perusahaan dari kerugian
dan mengoptimalkan pengambilan keputusan dengan memahami dan mengelola risiko
tersebut guna membantu perusahaan mencapai tujuan strategisnya.
Risiko yang mungkin terjadi berasal dari berbagai sumber seperti sosial (perilaku
manusia), fisik (kondisi alam) dan ekonomi (perubahan ekonomi dan pasar). Risiko juga
bisa bersumber dari internal maupun eksternal perusahaan. Risiko itu sendiri
dikelompokkan menjadi beberapa jenis seperti spekulatif dan murni.
Dikarenakan risiko selalu ada dan sulit dihindari, mengelola risiko juga
merupakan hal penting untuk itu kita bisa memperkecil, mengalihkan, mengontrol,
mencegah dan melakukan pendanaan risiko untuk menghadapinya. Kita juga bisa
menghindari risiko dengan mengambil keputusan alternatif.

9
DAFTAR PUSTAKA
Darmawi, Herman. 2016. Manajemen Risiko. Edisi 2. PT. Bumi Aksara. Jakarta

Irham Fahmi, 2014. Manajemen Risiko : Teori, Kasus dan Solusi. Mitra Wacana Media. Jakarta.

Darmawi, Herman. Manajemen Risiko. Edisi 2. Manajemen Risiko - Herman Darmawi -


Google Buku. Diakses pada 1 September 2023, pukul 19.38.
Modul. EKSA4401-M1.pdf (ut.ac.id). Diakses pada 1 September 2023, pukul 20.10.

Manajemen Risiko : pengertian, manfaat, tujuan, prinsip dan langkah-langkahnya. Manajemen


Risiko: Pengertian, Manfaat, Tujuan, Prinsip dan Langkah-langkahnya - Gramedia
Literasi. Diakses pada 2 September 2023, pukul 07.23.
Manajemen Risiko oleh Reni Maralis dan Aris Triyono. Manajemen resiko - Reni Maralis dan
Aris Triyono - Google Buku. Diakses pada 2 September 2023, pukul 08.05.

10

Anda mungkin juga menyukai