Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH EKONOMI MANAJERIAL

“RISIKO DAN KETIDAKPASTIAN”

Dosen pengampu :

Disusun oleh:

PROGRAM STUDI MANAJEMEN-S1


FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
UNIVERSITAS PAMULANG
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat-
Nyalah penulis dapat menyelesaikan makalah Ekonomi Manajerial yang berjudul
"Risiko dan Ketidakpastian" tepat pada waktunya.

Penulis berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi penulis sendiri
khususnya dan bagi orang lain pada umumnya. Selain itu penulis menyadari bahwa
makalah ini dapat terselesaikan dengan baik berkat bantuan dan bimbingan serta
arahan dari dosen pengampu mata kuliah Manajemen Operasi ini dan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, kami sampaikan ucapan terima kasih kepada berbagai pihak
yang berperan dalam penulisan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu dengan kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi perbaikan makalah ini untuk dimasa yang akan datang.

Pamulang, 27 Februari 2023

Penulis

DAFTAR ISI

ii
KATA PENGANTAR ......................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL ............................................................................................................... v
BAB 1 ................................................................................................................................ 10
1.1 LATAR BELAKANG ............................................................................................. 10
1.3 TUJUAN.................................................................................................................. 12
BAB II ............................................................................................................................... 13
2.1. Pengertian Peramalan ........................................................................................ 13
2.2. Tujuan Peramalan .............................................................................................. 14
2.3. Jenis – Jenis Peramalan ..................................................................................... 16
2.4. Metode Peramalan
BAB III .............................................................................................................................. 42
3.1. KESIMPULAN ............................................................................................. 42
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 44

iv
DAFTAR TABEL
TABEL 2. 1 ........................................................................................................... 15
TABEL 2. 2 ........................................................................................................... 25
TABEL 2. 3 ........................................................................................................... 32

v
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Suatu tindakan atau kebijakan administrasi bisnis membutuhkan


pengambilan keputusan berdasarkan beberapa alternatif pemilihan keputusan.
Dalam pengambilan keputusan, harus disertai sasaran yang jelas yang ingin dicapai.
Dalam mencapai sasaran yang diinginkan, terdapat beberapa tindakan yang harus
dipilih sebagai keputusan tindakan. Masing-masing dari beberapa alternatif
tindakan perlu diukur manfaat atau biaya yang dihasilkannya. Tentunya dalam
pengambilan keputusan, terdapat situasi ketidakpastian mengenai hasil yang
dicapai, di mana terdapat risiko yang akan selalu mungkin terjadi.

Para pembuat keputusan dalam setiap permasalahan merupakan para


pembuatan keputusan yang menggenggam kepastian dalam dunia yang tidak pasti.
Mereka ingin tahu apa yang akan terjadi bukan apa yang mungkin terjadi. Seperti
pembuatan keputusan ini, kebanyakan dari kita gagal untuk menerima bahwa
banyak keputusan harus dibuat dalam menghadapi ketidakpastian. Sebaliknya, kita
cenderung ingin dan percaya bahwa jika kita bekerja cukup keras, kita dapat
mengontrol hasil. Dawes (1988) telah mengamati bahwa cara yang umum untuk
mengatasi ketidakpastian adalah dengan mengabaikannya. Langer (1975) telah
mendokumentasikan bahwa kecenderungan ini sering diterjemahkan ke dalam
keyakinan yang tidak tepat yang kebetulan tidak melibatkan ketrampilan dan dapat
di kontrol. Penjudi cenderung melempar dadu lebih keras ketika mereka mencoba
untuk menggapai (roll) angka tinggi (Dawes, 1998). Pembeli tiket undian percaya
bahwa kemampuan mereka untuk memilih jumlah akan meningkatkan
kemungkinan mereka untuk menang. Dowes berpendapat bahwa manusia memiliki
kebutuhan patologis untuk tahu sekarang dalam situasi yang mengandung
ketidakpastian yang melekat. Ia menegaskan bahwa kebutuhan untuk meniadakan

10
ketidakpastian sering menyebabkan orang mengambil kredibilitas terlalu banyak
untuk keberhasilan dan terlalu banyak disalahkan atas kegagalan.

Hampir semua aktivitas kita menghadapi banyak ketidakpastian di dunia ini.


Ketidakpastian ini nantinya akan memunculkan risiko. Karena selalu ingin hidup
aman dan tenteram maka kebanyakan orang takut menanggung risiko. Namun,
semua tahap kehidupan mengandung risiko. Kemana pun mengelak dari risiko
maka disitu pun akan ditemukan risiko yang lainnya karena risiko merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan. Bahkan dikatakan bahwa tidak ada
hidup tanpa adanya risiko. Jadi, dengan demikian, setiap hari manusia menghadapi
risiko, baik sebagai perorangan maupun sebagai perusahaan. Orang berusaha untuk
melindungi diri dari risiko, demikian pula badan usaha pun harus berusaha
melindungi usahanya dari risiko.

Istilah ketidakpastian dan risiko sering dianggap dua istilah yang sama.
Namun kedua istilah tersebut sebenarnya berbeda. Ketidakpastian mengacu pada
pengertian risiko yang tidak diperkirakan (unexpected risk), sedangkan istilah
risiko itu sendiri mengacu kepada risiko yang diperkirakan (expected risk).

Risiko muncul karena ada kondisi ketidakpastian. Investasi bisa


mendatangkan keuntungan, bisa juga menyebabkan kerugian. Ketidakpastian
tersebut menyebabkan munculnya risiko. Dengan demikian, pembicaraan
mengenai ketidakpastian berarti berbicara mengenai risiko. Risiko itu sendiri
merupakan buah dari ketidakpastian. Usaha yang dilakukan oleh manusia, tentunya
akan selalu berhadapan dengan sejumlah ketidakpastian dan risiko karena risiko
dan ketidakpastian ada di mana-mana, dan memang seperti itu karakter dari suatu
usaha. Dalam masalah investasi, investor akan selalu berhadapan pada sejumlah
kemungkinan seperti kemungkinan untuk untung, rugi atau tidak rugi, dan juga
tidak untung (impas).

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis merumuskan permasalahan


sebagai berikut :

11
1.2.1. Apa yang dimaksud dengan Risiko?
1.2.2. Apa yang dimaksud dengan Ketdakpastian?
1.2.3. Bagaimana cara mengatasi resiko?
1.2.4. Bagaimana cara mengukur resiko?
1.2.5. Apa langkah-langkah dalam pengambilan keputusan?

1.3 TUJUAN

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :

1.3.1 Untuk mengetahui dan menambah wawasan tentang Risiko

1.3.2 Untuk mengetahui dan menambah wawasan tentang Ketidakpastian

1.3.3 untuk mengetahui cara mengatasi resiko dengan tepat

1.3.4 Untuk mengetahui cara mengukur Risiko

1.3.5 Untuk mengetahui Langkah-langkah dalam mengambil eputusan yang


tepat dan benar

12
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Risiko dan Ketidakpastian

2.1.1. Risiko

Perkataan risiko hampir selalu ditemukan dalam setiap segi kehidupan


manusia baik sebagai individu, keluarga, masyarakat maupun dalam dunia
usaha baik terkait secara ekonomi, sosial maupun politik.

Kata "risiko" pada umumnya membuat bayangan akan sesuatu yang


menakutkan, tak mengenakkan dan kondisi tak nyaman. Oleh karena itu, tidak
heran jika banyak orang menganggap bahwa risiko itu selalu berkonotasi
negatif, membawa keburukan, tak ada untungnya, dan patut dihindari bahkan
dijauhi atau jika mungkin, ditiadakan. Berbagai usaha dilakukan manusia dalam
rangka menghindari, menghapuskan, mengurangi, membatasi atau
mengalihkan kepada pihak lain.

Risiko merupakan suatu konsepsi dengan berbagai makna, tergantung atas


konteks disiplin ilmu atau cara pandang yang menggunakannya. Bagi orang
awam, risiko diartikan sebagai menghadapi kesulitan atau bahaya, yang
mungkin menimbulkan musibah cedera atau hal-hal semacam itu yang sifatnya
akan merugikan. Cara pandang matematis melihat risiko dari sudut tingkah laku
daripada fenomenanya, "Risiko adalah tingkat penyebaran nilai dalam suatu
distribusi di sekitar nilai rata-ratanya". Ini berarti, makin besar tingkat
penyebarannya, akan makin besar risikonya. Kamus Besar Bahasa Indonesia
mendefinisikan risiko sebagai akibat yang kurang menyenangkan (merugikan,
membahayakan) dari suatu perbuatan atau tindakan.

Adapun Joel G. Siegel dan Jae K. Shim mendefinisikan risiko pada tiga hal:
pertama, adalah keadaan yang mengarah kepada sekumpulan hasil khusus,
ketika hasilnya dapat diperoleh dengan kemungkinan yang telah diketahui oleh
pengambil keputusan. Kedua, adalah variasi dalam keuntungan, penjualan, atau

13
variabel keuangan lainnya. Dan ketiga, adalah kemungkinan dari sebuah
masalah keuangan yang memengaruhi kinerja operasi perusahaan atau posisi
keuangan seperti risiko ekonomi, ketidakpastian politik, dan masalah industri.

Pandangan dari berbagai pihak terkait risiko dimana masing-masing melihat


dari sudut pandang yang berbeda sehingga menimbulkan pengertian berbeda
pula antara lain sebagai berikut :

(1) Sasaran yang diragukan berkaitan dengan hasil dalam situasi tertentu.
(2) Risiko adalah keraguan atau ketidakpastian hasil dalam suatu situasi
yang telah ditetapkan semula.
(3) Bahwa hasil yang sebenarnya bisa berbeda dengan hasil yang
diperkirakan sebelumnya.
(4) Risiko adalah kemungkinan akan terjadinya suatu kejadian yang
merugikan atau risiko adalah peluang terjadinya kerugian.
(5) Risiko adalah kombinasi dari bahaya-bahaya.
(6) Risiko adalah kemungkinan terjadinya suatu peristiwa di masa yang
akan datang, dan jika peristiwa tersebut terjadi, akan mendatangkan
kerugian.
(7) Kemungkinan terjadinya suatu peristiwa yang tidak diinginkan.
(8) Kerugian yang kebetulan terjadi.
(9) Uncertainty about future events.
(10) The mismatching of interest rate bases for associated assets and
liabilities.
(11) Risk is a conditions in which there is a possibility of an adverse
deviation from a desired outcome that is expected or hope for. Berdasarkan

beberapa definisi di atas, sebenarnya dapat disimpulkan bahwa


risiko adalah bentuk keadaan ketidakpastian tentang suatu keadaan yang
akan terjadi nantinya (future) dengan keputusan yang diambil berdasarkan
berbagai pertimbangan pada saat ini.

14
2.1.2. Ketidakpastian

Apa itu ketidakpastian? Ketidakpastian atau uncertainty sering diartikan


dengan keadaan di mana ada beberapa kemungkinan kejadian dan setiap kejadian
akan menyebabkan hasil yang berbeda. Tetapi, tingkat kemungkinan atau
probabilitas kejadian itu sendiri tidak diketahui secara kuantitatif. Kata
ketidakpastian berarti suatu keraguan, dan dengan demikian pengertian
ketidakpastian dalam arti yang luas adalah suatu pengukuran dimana validitas dan
ketepatan hasilnya masih diragukan. Dengan demikian, ketidakpastian itu
disebabkan karena pengetahuan yang tidak sempurna (imperfect knowledge) dari
manusia.

Contoh Ketidakpastian :

a. Prakiraan cuaca mengatakan bahwa "besok pagi mungkin turun hujan".


Perkataan "mungkin" menunjukkan ketidakpastian dari pakar cuaca
karena ketidaksempurnaan pengetahuannya dalam membuat prakiraan.

b. Misalnya, Anda mengatakan bahwa Peilu akan berjalan dalam bentuk


salah satu dari tiga skenario berikut. Skenario pertama, berlangsung
aman; skenario kedua, ada kerusuhan kecil dan tidak memiliki dampak
berarti; skenario ketiga, terjasdi kerusuhan dan menyebabkan Pemilu
gagal. Kemudian, Anda membuat prediksi untuk masing-masing
skenario tersebut.

Perbedaan Risiko dan Ketidakpastian

➢ Risiko

1. Jenis subjek yang tidak kuantitatif


2. Tidak dapat mengukur fluktuasi dengan probabilitas
3. Tidak ada data pendukung mengukur kemungkinan kejadian
4. Unknown and unquantified outcomes
➢ Ketidakpastian
1. Ukuran kuantitas (quantity subject) ukuran empiris

15
2. Dapat mengukur kemungkinan nilai suatu kejadian dengan fluktuasi
3. Ada data pendukung (Pengetahun) mengenai kemungkinan kejadian
4. Unknown but quantified outcomes.
2.2. Komponen Risiko

Suatu risiko dapat terjadi bila terdapat 4 unsur yaitu sumber, ancaman,
perubahan, dan akibat. Jika suatu sumber menghadapi bahaya dari suatu
ancaman dan terjadi suatu perubahan keadaan atau kondisi sehingga
memperburuk keadaan sehingga terjadi suatu peristiwa yang mengakibatkan
suatu kerugian maka terjadilah suatu risiko.

a. Sumber (resources) Sumber merupakan obyek yang dapat terancam


bahaya dan mengalami kerusakan/cidera/kerugian yaitu manusia
(jiwa, raga, kesehatan), harta benda (bangunan, isi bangunan,
kendaraan, dan lain-lain), dan tanggung jawab (yang timbul sebagai
akibat suatu tindakan pelanggaran hukum).

b. Ancaman (threats) Ancaman merupakan bahaya yang dapat berasal


dari alam (banjir, gempa bumi, letusan gunung berapi, angin topan,
tanah longsor, tsunami dll), tindakan manusia (kelalaian, kejahatan)
dan peraturan (yang jika dilanggar menimbulkan sanksi).

c. Modifikasi (modifying factors) Modifikasi adalah keadaan khusus,


internal maupun external dari suatu sumber, yang bertendensi
meningkatkan atau menurunkan suatu kemungkinan menjadi
kenyataan atau tingkat keparahan.

d. Akibat (consequenses) Akibat yang dimaksud adalah konsekuensi


dari bahaya yang menimpa suatu sumber, yang dapat
mengakibatkan kerugian secara fisik (sakit, cidera, kematian, rusak
atau hancur atau hilangnya harta benda dan lainlain) dan/atau
kerugian keuangan (biaya yang timbul dari suatu peristiwa) dan/atau
timbulnya suatu tanggung jawab.

16
Menghadapi risiko yang berasal dari alam, kemampuan
manusia adalah sangat terbatas, dalam arti tidak banyak yang dapat
dilakukan atau bahkan tidak dapat melakukan apapun untuk
mencegahnya. Banjir mungkin dapat dicegah dengan melakukan
berbagai cara misalnya membuat saluran air yang memadai,
membuat bendungan, menanam pohon dan mempersiapkan daerah
resapan air dan lain-lain. Akan tetapi, turunnya hujan deras tidak
dapat dicegah terjadinya. Demikian juga terhadap terjadinya gempa
bumi, letusan gunung berapi, sambaran petir, dan tsunami.

Risiko yang berasal dari manusia dapat berupa kelalaian,


kesengajaan bahkan tindakan kejahatan. Walau dalam beberapa hal
risiko demikian dapat dicegah, tetapi tidak ada kepastian hal tersebut
dapat menghilangkan risiko yang setiap saat dapat terjadi,
mengingat seseorang tidak dapat menguasai atau mengetahui
dengan pasti, kehendak atau tindakan orang lain.

2.3. Jenis – Jenis Risiko

Risiko adalah buah dari ketidakpastian, dan tentunya ada banyak sekali
faktor – faktor ketidakpastian pada sebuah proyek yang tentunya dapat
menghasilkan berbagai macam risiko. Risiko dapat dikelompokkan menjadi
beberapa macam menurut karakteristiknya, yaitu antara lain :

1. Risiko berdasarkan sifat Risiko Spekulatif (Speculative Risk), yaitu


risiko yang memang sengaja diadakan, agar dilain pihak dapat
diharapkan hal – hal yang menguntungkan. Contoh: Risiko yang
disebabkan dalam hutang piutang, membangun proyek, perjudian,
menjual produk, dan sebagainya. Risiko Murni (Pure Risk), yaitu risiko
yang tidak disengaja, yang jika terjadi dapat menimbulkan kerugian
secara tiba – tiba. Contoh : Risiko kebakaran, perampokan, pencurian,
dan sebagainya.

17
2. Risiko berdasarkan dapat tidaknya dialihkan Risiko yang dapat
dialihkan, yaitu risiko yang dapat dipertanggungkan sebagai obyek
yang terkena risiko kepada perusahaan asuransi dengan membayar
sejumlah premi. Dengan demikian kerugian tersebut menjadi
tanggungan (beban) perusahaan asuransi. Risiko yang tidak dapat
dialihkan, yaitu semua risiko yang termasuk dalam risiko spekulatif
yang tidak dapat dipertanggungkan pada perusahaan asuransi.
3. Risiko berdasarkan asal timbulnya Risiko Internal, yaitu risiko yang
berasal dari dalam perusahaan itu sendiri. Misalnya risiko kerusakan
peralatan kerja pada proyek karena kesalahan operasi, risiko
kecelakaan kerja, risiko mismanagement, dan sebagainya. Risiko
Eksternal, yaitu risiko yang berasal dari luar perusahaan atau
lingkungan luar perusahaan. Misalnya risiko pencurian, penipuan,
fluktuasi harga, perubahan politik, dan sebagainya. Selain macam-
macam risiko diatas, Trieschman, Gustavon, Hoyt, (2001), juga
mengemukakan beberapa macam risiko yang lain, diantaranya :
a. Risiko Statis dan Risiko Dinamis (berdasarkan sejauh mana
ketidakpastian berubah karena perubahan waktu).

Risiko Statis. Yaitu risiko yang asalnya dari masyarakat


yang tidak berubah yang berada dalam keseimbangan stabil.
Risiko statis dapat bersifat murni ataupun spekulatif. Contoh
risiko spekulasi statis : Menjalankan bisnis dalam ekonomi
stabil. Contoh risiko murni statis : Ketidakpastian dari
terjadinya sambaran petir, angin topan, dan kematian secara
acak (secara random).

Risiko Dinamis. Risiko yang timbul karena terjadi


perubahan dalam masyarakat. Risiko dinamis dapat bersifat
murni ataupun spekulatif. Contoh sumber risiko dinamis :
urbanisasi, perkembangan teknologi, dan perubahan undang –
undang atau perubahan peraturan pemerintah.

18
b. Risiko Subyektif dan Risiko Obyektif.

Risiko Subyektif yaitu Risiko yang berkaitan dengan kondisi


mental seseorang yang mengalami ragu – ragu atau cemas akan
terjadinya kejadian tertentu. Risiko Obyektif yaitu Probabilita
penyimpangan aktual dari yang diharapkan (dari rata - rata)
sesuai pengalaman.

2.4. Cara Menghindari dan Mengatasi Risiko


❖ Cara Menghindari Risiko
Menghindari risiko merupakan strategi yang sangat penting, strategi ini
merupakan strategi yang umum digunakan untuk menangani risiko.
Dengan menghindari risiko, kontraktor dapat mengetahui bahwa
perusahaannya tidak akan mengalami kerugian akibat risiko yang telah
ditafsir. Di sisi lain, kontraktor juga akan kehilangan sebuah peluang untuk
mendapatkan keuntungan yang mungkin didapatkan dari asumsi risiko
tersebut.
Contohnya : seorang kontraktor yang ingin menghindari risiko politik
dan finansial berkaitan dengan proyek pada negara dengan kondisi politik
yang tidak stabil, dapat menolak melakukan tender proyek pada negara
tersebut. Namun demikian, apabila kontraktor tersebut menolak untuk
melakukan tender, maka kemungkinan untuk mendapatkan keuntungan
dari proyek tersebut juga ikut menghilang.
❖ Cara Mengatasi Risiko
Resiko adalah kejadian yang tidak diinginkan merupakan bagian
dari kehidupan yang dapat terjadi tetapi tidak selalu dapat dihindari.
Beberapa cara yang biasanya dipakai dalam menghadapi resiko.
Menghindari resiko ( avoiding risk ) yaitu menghindari penyebab
timbulnya resiko.
Menghindari risiko merupakan strategi yang sangat penting, strategi
ini merupakan strategi yang umum digunakan untuk menangani risiko.
Dengan menghindari risiko, kontraktor dapat mengetahui bahwa

19
perusahaannya tidak akan mengalami kerugian akibat risiko yang telah
ditafsir. Di sisi lain, kontraktor juga akan kehilangan sebuah peluang
untuk mendapatkan keuntungan yang mungkin didapatkan dari asumsi
risiko tersebut. Contohnya : seorang kontraktor yang ingin menghindari
risiko politik dan finansial berkaitan dengan proyek pada negara
dengan kondisi politik yang tidak stabil, dapat menolak melakukan
tender proyek pada negara tersebut. Namun demikian, apabila
kontraktor tersebut menolak untuk melakukan tender, maka
kemungkinan untuk mendapatkan keuntungan dari proyek tersebut juga
ikut menghilang.
Mengurangi resiko ( reducing risk ) yaitu memperkecil
kemungkinan atau probabilitas untuk terjadinya resiko tersebut atau
memperkecil kerugian atau akibat resiko yang mungkin terjadi. Dengan
strategi seperti itu, risiko dapat ditahan dengan berbagai cara,
tergantung pada filosofi, Alternatif strategi yang kedua adalah
mencegah risiko dan mengurangi kerugian. Strategi ini secara langsung
mengurangi potensi risiko kontraktor dengan 2 cara, yaitu :
1. Mengurangi kemungkinan terjadinya risiko.
2. Mengurangi dampak finansial dari risiko, apabila risiko tersebut
benar benar terjadi. Contohnya : pemasangan alarm atau alat
anti maling pada peralatan di proyek, akan mengurangi
kemungkinan terjadinya pencurian. Sebuah gedung yang
dilengkapi dengan sprinkler system, akan mengurangi dampak
finansial, apabila gedung tersebut mengalami kebakaran.

Mengasuransikan resiko (shifting the risk into an insurance


company) yaitu memindahkan resiko yang bakal terjadi
keperusahaan asuransi. Asuransi menjadi bagian penting dari
program manajemen risiko, baik untuk sebuah organisasi ataupun
untuk individu. Asuransi juga termasuk di dalam strategi transfer
risiko, dimana pihak asuransi setuju untuk menerima beban
finansial yang muncul dari adanya kerugian. Secara formal,

20
asuransi dapat didefinisikan sebagai kontrak persetujuan antara 2
pihak yang terkait yaitu pengasuransi (insured) dan pihak asuransi
(insurer). Dengan adanya persetujuan tersebut, pihak asuransi
(insurer) setuju untuk mengganti rugi kerugian yang terjadi (seperti
yang tercantum dalam kontrak) dengan balasan, pengasuransi
(insured) harus membayar sejumlah premi tiap periodenya.

2.5. Analisis Keputusan Dalam Kondisi Risiko


Analisis pembuatan keputusan yang mengandung risiko atau
analisis risiko dilakukan dengan menggunakan 3 konsep, yaitu strategi
(strategy), sifat kondisi (state of nature), dan matriks imbalan (payoff
matrix).
1. Strategi adalah satu kegiatan di antara beberapa alternatif kegiatan
yang dapat diambil oleh pembuat keputusan untuk mencapai suatu
tujuan. Misal, untuk mencapai tujuan memaksimumkan laba jangka
panjang, manajer perusahaan dapat menggunakan strategi
mekanisasi atau menggunakan tenaga kerja yang mempunyai
produktivias tinggi. Manajer juga dapat menempuh strategi
mengubah kapasitas pabrik dengan membangun pabrik yang lebih
besar atau lebih kecil.
2. Sifat kondisi adalah kondisi di masa datang yang akan mempunyai
pengaruh berarti terhadap tingkat keberhasilan atau kegagalan suatu
strategi, tetapi pembuat keputusan hanya mempunyai sedikit atau
tidak mempunyai kontrol terhadap kondisi tersebut. Sebagai
contoh, pembuat keputusan tidak mempunyai kontrol atas kondisi
ekonomi negara yang mungkin akan mengalami booming atau
resesi di masa datang, serta atas kondisi Negara damai atau perang.
Semua itu di luar kontrol pembuat keputusan tetapi yang akan
sangat mempengaruhi strategi yang akan digunakan. Dengan
demikian, suatu keputusan akan sangat tergantung pada
pengetahuan atau perkiraan pembuat keputusan mengenai

21
bagaimana suatu keadaan Negara di masa mdatang akan
mempengaruhi keberhasilan strategi.
3. Matriks imbalan adalah tabel yang menunjukkan kemungkinan
hasil dari setiap strategi dalam setiap kondisi. Misal, dari matriks
imbalan dapat diketahui tingkat keuntungan yang akan dihasilkan
bila perusahaan menggunakan mesin atau tenaga kerja produktif
dan bila keadaan ekonomi booming, normal, atau resesi.
Bagaimana analisis risiko dengan menggunakan ketiga konsep ini
dilakukan akan dibahas di bawah ini.

Beberapa metode analisis risiko yang disampaikan di bagian ini


mencakup distribusi probabilitas, standard deviasi, koefisien variasi,
dan pohon keputusan.

2.6. Tingkat Ketidakpastian


Ketidakpastian selalu berhubungan dengan keadaan yang memiliki
beberapa kemungkinan kejadian dan dampaknya. Ketidakpastian
(uncertainty) sering disebut "unexpected risk" atau risiko tak terduga dari
sebuah kejadian. Kondisi ketidakpastian timbul karena beberapa sebab,
antara lain:
1. Jarak waktu dimulai perencanaan atas kerugian sampai kegiatan itu
berakhir. Makin panjang jarak waktu makin besar
ketidakpastiannya.
2. Keterbatasan tersedianya informasi yang diperlukan.
3. (3) Keterbatasan pengetahuan atau keterampilan atau teknik
mengambil keputusan.

Ketidakpastian itu sendiri banyak tingkatannya. Ada beberapa


tingkat ketidakpastian dengan karakteristiknya masing-masing.
a. Ketidakpastian Sangat Tinggi (Relatif Pasti)

22
Pada tingkatan ketidakpastian yang tidak ada (sudah pasti),
hasil bisa diprediksi dengan relatif pasti. Pada tingkatan ini
kondisi kepastian sangat tinggi. Hukum alam merupakan
contoh ketidakpastian tersebut. Sebagai contoh, kita bisa
memprediksi dengan pasti bahwa bumi mengitari matahari
selama 360 hari (satu tahun).
b. Ketidakpastian Objektif
Tingkatan selanjutnya adalah ketidakpastian obyektif,
dengan contoh adalah dadu, jika kita melempar dadu, ada enam
kemungkinan yaitu angka 1, 2, 3, 4, 5, dan 6 (ada enam
kemungkinan hasil). Kita bisa menghitung probabilitas masing-
masing angka untuk keluar yaitu 1/6.
c. Ketidakpastian Subjektif
Ketidakpastian subjektif mengandung pengertian psikologis
yaitu suasana pemikiran yang diliputi keraguan atau kesadaran
akan kurangnya pengetahuan mengenai hasil dari suatu
peristiwa. Ketidakpastian demikian disebut ketidakpastian
subyektif yaitu penilaian individu (berdasarkan atas perilaku,
pengalaman, dan pengetahuannya) terhadap situasi (yang
obyektif). Contoh adalah kecelakaan mobil. Identifikasi hasil
dan probabilitas (kemungkinan) yang berkaitan dengan
kecelakaan mobil lebih sulit dilakukan. Sebagai contoh, jika
kita pergi ke luar dengan mobil, berapa besar probabilitas kita
mengalami kecelakaan mobil? dan jika terjadi kecelakaan,
kerusakan atau kerugian yang bagaimana yang akan kita
dapatkan? Tidak mudah untuk menjawab pertanyaan tersebut.

d. Ketidakpastian Sangat Tidak Pasti


Ketidakpastian sangat tidak pasti adalah ketidakpastian yang
jelas-jelas sulit untuk memprediksi atau mengidentifikasi hasil
dari suatu peristiwa. Contoh eksplorasi angkasa. Kita tidak tahu

23
apa hasil yang akan diperoleh dari eksplorasi angkasa, apakah
akan bertemu dengan makhluk asing

24
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
3.2 Saran

42
44

Anda mungkin juga menyukai