Anda di halaman 1dari 18

RISIKO STRATEGIS

Makalah Ini Dibuat Bertujuan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


MANAJEMEN RISIKO
Dosen Pengampu : Esty Apridasari, M. Si

Disusun Oleh :
Kelompok 7
1. Ambar Anggraini (2103030005)
2. Cindy Febry Mardiana (2103030010)
3. Fiqhrisman wirat (2103031008)

JURUSAN AKUNTANSI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO
TAHUN AKADEMIK 2023/2024
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


Puji syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT.
yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas kelompok mata kuliah
“Manajemen Risiko” dengan judul “Risiko Strategis ”. Kami ucapkan
terimakasih kepada pihak-pihak tertentu yang telah membantu kami dalam
menyelesaikan makalah ini dengan memberikan doa, saran, dan kritik sehingga
makalah ini dapat terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dikarenakan keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang kami
miliki, oleh karena itu kami mengharapkan segala bentuk saran maupun kritik
yang membangun. Kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi teman-teman sekalian untuk saat ini dan yang akan datang.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Metro, 28 Oktober 2023

Kelompok 7

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL...................................................................................... i
KATA PENGANTAR....................................................................................... ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah.......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................... 3
C. Tujuan..................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN................................................................................... 4
A. Konsep Risiko Strategis.......................................................................... 4
B. Definisi Risiko Strategis dan cakupan risiko strategis ........................... 5
C. Factor penentu risiko strategis dan mitigasinya...................................... 10
D. Isu-isu yang relevan terkait risiko strategis............................................. 13
BAB III PENTUTUP........................................................................................ 14
A. Kesimpulan............................................................................................. 14
B. Saran........................................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 15

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Resiko merupakan kemungkinan terjadinya suatu kerugian yang
tidak di duga atau tidak di inginkan.Jadi ketidakpastian atau kemungkinan
terjadinya sesuatu yang apabila terjadi mengakibatkan kerugian.1
Manajemen adalah suatu proses yang terdiri dari rangkaian kegiatan,
seperti perencanaan, pengorganisasiian, penggerakan dan pengendalian
atau pengawasan, yang dilakukan untuk menentukan dan mencapai tujuan
yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan
sumber daya lainnya.2
Manajemen Resiko merupakan suatu cara, metode atau ilmu
pengetahuan yang mempelajari berbagai jenis resiko, bagaimana resiko itu
terjadi dan mengolah resiko tersebut dengan tujuan agar terhindar dari
kerugian.3Manusia dalam kehidupannnya sering dihadapkan pada
peristiwa yang tidak terduga akan terjadi, baik yang dapat menimbulkan
kerugian maupun yang menguntungkan. Umumnya mereka ingin
mengelak dari kejadian yang tidak menguntungkan dengan alasan selalu
ingin mendapatkan yang baik saja atau yang lebih menguntungkan bagi
dirinya. Namun ketika mereka mengelak dari suatu hal, mereka juga akan
menghadapi konsukensi- konsekuensi tertentu secara umum, inilah yang
dimaksudkan dengan resiko.
Ada beberapa cara bagaimana manusia menangani resiko terjadinya
musibah dan bencana merupakan (qadha dan qadhar) Allah Swt. Namun
demikian manusia wajib berikhtiar melakukan tindakan antisipasi untuk
memperkecil resiko yang akan timbul. Dalam hal ini setiap manusia dapat
berikhtiar dengan berbagai alternatif.Pertama adalah dengan
1
Soesino Djojosoedarso, Prinsip-prinsip Manajemen Resiko dan Asuransi, Cet. Ke-1
(Jakarta : Salemba Empat, 1999),h.2
2
Martono, Agus Harjito, Manajemen Keuangan, Cet. Ke-6 (Yogyakarta : Ekonosia
Kampus Fakultas Ekonomi VII,2007),h.166
3
Syarfi Ayat, Manajemen Resiko, (Jakarta : Gema Akastri,2003),h.1

1
menanggungnya sendiri, salah satunya bisa dengan menabung, namun
ikhtiar ini sering tidak mencukupi, karena resiko yang terjadi melebihi
yang diperkirakan , atau resiko terjadi namun dana tabungan tidak
mencukupi. Kedua membagikan resiko kepada pihak lain maka diharapkan
pada saat terjadi musibah, maka berkurang nilai ekonomi atau
kesejahteraan keluarga dapat terjamin. Begitu juga dengan hilangnya
fungsi sebuah benda dapat tergantikan juga. Ketiga menyerahkan resiko
sepenuhnya kepada pihak lain seperti asuransi dimana lembaga ini dapat
dijadikan sebagai perlindungan atas resiko-resiko yang kemungkinan
timbul terhadap aset yang diasuransikan tersebut.4
Dalam setiap usaha dagang pasti akan mengalami yang namanya
resiko, oleh karena itu maka perlu diadakan atau dicanangkan strategi
dalam memanage risiko. Strategi ini pertama-tama bertugas
mengidentifikasi resiko-resiko yang dihadapi, sesudah itu mengukur atau
menentukan besarnya resiko itu dan kemudian barulah dapat dicarikan
jalan untuk menghadapi atau menangani resiko itu.5
Memahami konsep resiko secara luas, merupakan dasar yang
esensial untuk memahami konsep dan teknik manajemen resiko. Terdapat
tiga definisi resiko yang dikemukakan oleh Vaughan (1978) sebagai
berikut :
1. Risk is the chance of loss (Resiko adalah kesempatan kerugian).
Chance of loss biasanya dipergunakan untuk menunjukkan suatu
keadaaan dimana terdapat suatu keterburukan (exposure) terhadap
kerugian atau suatu kemungkinan kerugian.
2. Risk is the possibility of loss (Resiko adalah kemungkinan kerugian).
Istilah “possibility” berarti bahwa probabilitas sesuatu peristiwa berada
diantara nol dan satu.

4
Fitri Monika Inda Yani, Manajemen Resiko pada Asuransi Syariah di PT. Asuransi
Takaful Keluarga Pekanbaru, ( Skripsi Jurusan Ekonomi Islam FASIH, Pekanbaru,2007),h. 11
5
Herman Darmawi, Manajemen Resiko, ( Jakarta : Bumi Aksara, 2005), Cet. Ke-9, h.3

2
3. Risk is Uncertainty (Resiko adalah ketidakpastian). Hal ini dapat
diartikan bahwa adanya resiko karena adanya ketidakpastian.6
Resiko-resiko yang dijelaskan diatas bisa saja terjadi pada usaha Es
Campur yang cukup banyak di seputaran Jl. Buluh cina dan Garuda sakti
Panam.Es Campur merupakan minuman favorit bagi sebagian masyarakat
terkhusus didaerah Panam.Tidak heran jika penjual es campur menjamur
di kawasan Jl.Buluh cina dan Jl. Garuda sakti tempat penulis meneliti.
Minuman yang terdiri dari santan, susu, buah-buahan, agar-agar, dll ini
bahkan sudah tidak asing lagi dikalangan masyarakat.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep risiko strategis?
2. Apa definisi dan cakupan risiko strategis?
3. Apa factor penentu risiko strategis dan mitigasinya?
4. Apa saja isu isu yang relevan terkait risiko strategis?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu konsep risiko strategis
2. Untuk memahami apa itu definisi dan cakupan risiko strategis
3. Untuk memahami apa factor penentu risiko strategis dan mitigasinya
4. Untuk mengetahui isu isu yang relevan terkait risiko strategis

6
Herman Darmawi, Manajemen Risiko, (Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2006), Cet. Ke-
10,h.1

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Risiko Strategis


Menurut POJK No. 65 Tahun 2016 yaitu risiko akibat ketidak
tepatan dalam pengambilan dan/atau pelaksanaan suatu keputusan stategis
serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis.
Tujuan utama manajemen risiko strategis adalah untuk memastikan bahwa
proses manajemen risiko dapat meminimalkan kemungkinan dampak
negatif dari ketidakpastian pengambilan keputusan strategis dan kegagalan
dalam mengatisipasi perubahan lingkungan bisnis.
Memahami konsep resiko secara luas, merupakan dasar yang esensial
untuk memahami konsep dan teknik manajemen resiko. Terdapat tiga
definisi resiko yang dikemukakan oleh Vaughan (1978) sebagai berikut :
1. Risk is the chance of loss (Resiko adalah kesempatan kerugian).
Chance of loss biasanya dipergunakan untuk menunjukkan suatu
keadaaan dimana terdapat suatu keterburukan (exposure) terhadap
kerugian atau suatu kemungkinan kerugian.
2. Risk is the possibility of loss (Resiko adalah kemungkinan kerugian).
Istilah “possibility” berarti bahwa probabilitas sesuatu peristiwa berada
diantara nol dan satu.
Risk is Uncertainty (Resiko adalah ketidakpastian). Hal ini dapat
diartikan bahwac adanya resiko karena adanya ketidakpastian.
Terdapat beberapa hal yang menyebabkan terjadinya risiko strategis yaitu :
1. Kesesuaian strategi, mencakup visi, misi, kultur organisasi, SDM.
2. Pengambilan strategi, ada risiko rendah dan risiko tinggi
a. Risiko rendah, mencakup usaha dengan pasar yang sudah dikenal
b. Risiko tinggi, mencakup bisnis baru, pasar baru, produk baru,
pelanggan baru
c. Posisi bisnis, mencakup keunggulan bersaing, competitor,
diversifikasi, wilayah operasional

4
d. Pencapaian rencana bisnis, mencakup keberhasilan atau kegagalan
perusahaan

B. Definisi Risiko Strategis dan Cakupan Risiko Strategis


Risiko strategis adalah risiko yang disebabkan oleh adanya
penerapan dan pelaksanaan strategi bank yang tidak tepat, pengambilan
keputusan bisnis yang tidak tepat atau bank tidak mematuhi/ tidak
melaksanakan perubahan perundang-undangan dan ketentuan lain yang
berlaku. Manajemen risiko strategi juga bisa didefinisikan suatu cara
menetapkan ukuran dalam memetakan berbagai permasalahan yang
kemungkinan akan terjadinya dampak negatif dari ketidaktepatan
pengambilan keputusan strategi dan kegagalan dalam mengantisipasi
perubahan lingkungan bisnis.7 Pengelolaan risiko kepatuhan dilakukan
melalui penerapan sistem pengendalian internal secara konsisten. Indikasi
dalam risiko strategi ini dapat dilihat dari kegagalan dalam mencapai
target bisnis yang telah ditetapkan, baik target keuangan maupun
nonkeuangan. Risiko strategis dapat bersumber antara lain dari kelemahan
dalam proses formulasi strategi dan ketidaktepatan dalam perumusan
strategi, sistem informasi manajemen (SIM) yang kurang memadai, hasil
analisis lingkungan internal dan ekstrenal yang kurang memadai,
penetapan tujuan strategis yang terlalu agresif, ketidaktepatan dalam
implementasi strategi, dan kegagalan.
Suatu risiko yang penyebabnya adalah adanya pelaksanaan dan
menerapkan strategi bank yang tidak tepat, pengambilan keputusan yang
tepat serta lembaga keuangan khususnya perbakan tidak mematuhi serta
tidak melakukan perubahan perundang-undangan serta ketentuan-
ketentuan lainnya yang sedang berlaku. Risiko stategis ini bisa dilihat pada
indikasi yang tercermin pada kegagalan yang dilakukan dalam mencapai
target yang telah ditetapkan. Sumber dari adanya risiko strategis yakni
bersumber dari lemahnya proses formulasi strategi serta ketidaktepatan
7
Bambang Rianto Rustam, Manajemen Risiko Perbankan Syariah di Indonesia, (Jakarta:
Salemba Empat, 2013), h. 223.

5
dalam merumuskan strategi, kurang memadainya sistem informasi serta
kurang memadainya hasil analisis baik internal maupun eksternal, terlalu
agresif dalam menetapkan tujuan strategus, implementasi strategis yang
tidak tepat, dan pengantisipasian perubahan lingkungan bisnis yang gagal.
Misalnya bank syariah XYZ merencanakan launcing layanan internet
bangking yang dilakukan dalam meningkatkan pelayanan atas nasabahnya.
Akan tetapi kegiatan/layanan tersebut tidak diikuti dengan meningkatnya
kapasitas core banking system sehingga banyak sekali ditemukan
kegagalan transaksi pada internet banking yang telah di launching.
Sehingga bank syariah XYZ mengalami risiko strategis.
Risiko strategis bisa timbul atas ketidak tepatan dalam pengambilan
suatu keputusan strategis dan juga kegagalan dalam mengantisipasi
perubahan lingkungan bisnis. Gagalnya bank dalam pengelolaan strategi
yang dilakukan bisa memberikan dampak yang cukup besar pada profil
risiko lainnya, misalkan suatu bank yang menetapkan strategi dalam
openumbuhan DPK dengan menaikkan suku bunga yang cukup tinggi, hal
ini bisa berdampak pada berubahnya profil dari risiko likuiditas maupun
risiko suku bunga/imbal hasil.
Pada umumnya risiko strategis ini muncul karena disebabkan
beberapa hal diantaranya yaitu:8
1. Penetapan visi serta misi lembaga keuangan yang tidak searah dengan
strategi.
2. Pelaksanaan analisis lingkungan bisnis yang kurang komprehensif.
3. Ketidaksesuaian rencana strategis antar level strategi.
4. Gagalnya pengantisipasian dalam perubahan Teknologi.
5. Adanya peubahan kondisi ekonomi makro.
6. Adanya kompetisi pada pasar.
7. Adanya kebijakan otoritas yang berubah.
Ada beberapa cakupan risiko strategis yaitu:
8
Fikri Al-haq Fachryana, “Manajemen Risiko Strategis Bank Syariah”, (Jurnal
Manajemen, Ekonomi, Keuangan, dan Akuntansi Volume 1 Nomor 2 Januari 2020 e-ISSN 2686-
4363) hal 61-62

6
1. Adanya pengawasan aktif dewan komisaris dan direksi
Perusahaan wajib melakukan penerapan manajemen risiko melalui
pengawasan aktif oleh dewan komisaris, direksi dan dalam
penanganan risiko strategis, perusahaan juga menambahkan beberapa
hal dalam tiap aspek pengawasa aktif oleh dewan komisaris dan
direksi, yaitu sebagai berikut :
a. Kewenangan dan tanggung jawab dewan komisaris, dan
direksi.
b. Sumber daya manusia.
c. Organisasi manajemen risiko strategis.
2. Kebijakan dan prosedur manajemen risiko serta penetapan limit
risiko
Perusahaan perlu menambahkan penerapan beberapa hal dalam tiap
aspek dalam melaksanakan kebijakan dan prosedur manajamen risiko
serta penetapan limit untuk risiko strategis yang meliputi hal-hal
sebagai berikut:
a. Strategi manajemen risiko.
Dalam penyusunan strategi, perusahaan wajib mengevaluasi
posisi kompetitif perusahaan di industri. Dalam hal ini perusahaan
perlu untuk:
1) Memahami kondisi lingkungan bisnis, ekonomi, dan
industridimana perusahaan beroperasi, termasuk bagaimana
dampak perubahan lingkungan terhadap bisnis, produk,
teknologi, dan jaringan kantor perusahaan.
2) Mengukur kekuatan dan kelemahan perusahaan terkait posisi
dayasaing, posisi bisnis perusahaan di industri, dan kinerja
keuangan,struktur organisasi dan manajemen risiko,
infrastruktur untuk kebutuhan bisnis saat ini dan masa
mendatang, kemampuan manajerial, serta ketersediaan dan
keterbatasan sumber daya perusahaan.

7
3) Menganalisis seluruh alternatif strategi yang tersedia setelah
mempertimbangkan tujuan strategis serta toleransi risiko
perusahaan.
b. Kebijakan dan prosedur
Perusahaan harus memiliki kebjiakan dan prosedur untuk
menyusun danmenyetujui rencana strategis. Perusahaan harus
memiliki kecukupan untuk dapat mendentifikasi dan merespon
perubahan lingkungan bisnis. Perusahaan harus memiliki prosedur
untuk mengukur kemajuan yang dicapai dari realisasi rencana
bisnis dan kinerja sesuai jadwal yang ditetapkan.
c. Limit
Limit risiko strategis secara umum terkait dengan batasan
penyimpangan dari rencana strategis yang telah ditetapkan, seperti
limit deviasi anggaran dan limit deviasi target waktu penyelesaian.

3. Proses Identifikasi, Pengukuran, Pemantauan, dan Pengendalian


Risiko serta Sistem Informasi untuk Risiko Stratgis
a. Identifikasi risiko strategis
Perusahaan harus mengidentifikasi risiko strategis dan
mengelompokkan deviasi atau penyimpangan sebagai akibat tidak
terealisasinya atau tidak efektifnya pelaksanaan strategi usaha
maupun rencana bisnis yang telah ditetapkan terutama yang
berdampak signifikan terhadap pemodalan perusahaan.
Perusahaan harus melakukan analisis risiko terutama
terhadap strategi yangmembutuhkan banyak sumber daya dan/ atau
berisiko tinggi, seperti strategi akuisisi, atau strategi diversifikasi
dalam bentuk produk dan jasa.
b. Pengukuran risiko strategis
Dalam mengukur risiko strategis, dapat digunakan
indikator/parameter berupatingkat kompleksitas strategi bisnis

8
perusahaan, posisi bisnis perusahaan diindustri, dan pencapaian
rencana bisnis.
Peringkat risiko bagi perusahaan dikategorikan menjadi lima
peringkat, yaitu:
1) Low (rendah)
2) Low to moderate (rendah hingga sedang)
3) Moderate (sedang)
4) Moderate to high (sedang hingga tinggi)
5) High (tinggi)
Risiko tinggi adalah representasi dari kondisi nilai risiko
strategis lebih dari 10 persen dari maksimum nilai kerugian yang
mungkin timbul jika bentuk-bentukrisiko strategis tadi terjadi.
a. Pemantauan risiko strategis
Pemantauan dilakukan antara lain dengan memperhatikan
pengalama kerugian dimasa lalu yang disebabkan oleh risiko
strategis atau penyimpangan pelaksanaan rencana strategis.
b. Pengendalian risiko strategis
Perusahaan harus memiliki sistem pengendalian untuk
memantau kinerja,termasuk kinerja keuangan dengan
membandingkan hasil aktual dengan hasil yang diperkirakan
untuk memastikan bahwa risiko yang diambil masih dalam
batas toleransi dan melaporkan deviasi yang signifikan kepada
direksi. Sistem pengendalian tersebut harus disetujui dan
ditinjau secara berkala oleh direksi untuk memastikan
kesesuaiannya secara berkelanjutan.
c. Sistem informasi manajamen risiko strategis
Perusahaan harus memastikan bahwa sistem informasi
manajemen risiko strategis yang dimiliki telah memadai dalam
rangka mendukung proses perencanaan dan pengambilan
keputusan strategis dan ditinjau secara berkala.

9
d. Sistem Pengendalian Intern
Penerapan sistem pengendalian intern secara efektif dapat
membantu mengurus perusahaan menjaga aset, menjamin
tersedianya pelaporan keuangan dan manajerial yang dapat
dipercaya, meningkatkan kepatuhan perusahaan terhadap
ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku
serta mengurangi risiko terjadinya kerugian penyimpangan, dan
pelanggaran aspek kehati-hatian.

C. Factor Penentu Risiko Strategis dan Mitigasinya


Ada beberapa hal yang dijadikan sebagai factor penentu dalam risiko
strategis ini, diantaranya sebagai berikut:9
1. Terdapat perubahan peta persaingan bisnis
Pada persaingan bisnis bisa berubah yang disebabkan karena
terdapat pemain/pesaing baru yang muncul dalam industri / subtitusi
baru.dalam lembaga keuangan syariah khususnya perbankan terdapat
hal yang menarik dimana bank besar telah menganggap remeh pada
bank-bank kecil yang baru muncul dalam industri terutama pada saat
bank-bank ini baru memualai bisnis yang dijalaninya. Bank-bank besar
beranggapan bahwa bank-bank kecil akan bertahan sementara. Factor
penentunya yakni sebagai berikut:
a. Terdapat bank islam baru yang baru masuk dalam industri.
b. Munculnya produk-produk substitudi baru.
2. Perumusan strategi yang kurang tepat
Dalam merumuskan strategi yang dilaksanakan kurang tepat
bisa memberi dampak yang krusial yang bisa menimbulkan risiko
strategis. Hal ini bisa terjadi jika strategi yang dijalankan tidak sesuai
atau tidak searah dengan visi dan misi perusahaan atau lingkungan
bisnis yang dijalankan tidak komprehensif atau juga adanya
9
Harahab, Darwis, Efendi Sulaiman. 2022. Manajemen Risiko Bank Syariah. Medan:
Merdeka Kreasi Group.

10
ketidaksesuaian pada rencana strategis antara satu bagian dengan
bagian lainnya dalam satu lembaga. Jadiaktor penentunya yakni
sebagai berikut:
a. Strategi yang dijalankan tidak sesuai dan tidak searah dengan visi
maupun visi dari lembaga keuangan syariah tersebut.
b. Penganalisisan lingkungan bisnis yang tidak komorehensif.
c. Adanya ketidaksesuaian rencana strategis antarvariabel strategis.10
3. Tuntutan dalam berinovasi
Pesatnya perubahan pada lingkungan bisnis ditambah lagi
dengan adanya kemajuan teknologi yang sangat canggih hal ini
mengharuskan lembaga keuangan syariah bisa menyesuaikan diri
dengan lingkungan bisnis yang ada. Perubahan yang besar dalam
bisnis perbankan salah satunya yaitu munjulnya anjungan tunai
mandiri atau yang biasa disebut sebagai ATM, atau bahkan pada saat
ini masyarakat dalam memilih bank juga mempertimbangkan jumlah
pengguna ATM tersebut dalam suatu lembaga.11Faktor penentu risiko:
a. Kurangnya penelitian & pengembangan dan tidak ada perbaikan
dalam bisnis
Alternatif mitigasi risiko:
1) Membentuk divisi khusus mengenai penelitian dan
pengembangan, atau bisa juga mengintegrasikannya dengan
divisi pengembangan produk.
2) Berlangganan media massa yang relevan atau database
perbankan islam yang ada agar mampu mendapatkan
informasi terbaru mengenai ekspetasi publik terhadap bank.
3) Mengadakan kompetisi bisnis antar karyawan untuk
meningkatkan penelitian dan pengembangan internal bank.

10
Imam Wahyudi, Miranti Kartika Dewi dkk, Manajemen Risiko, h. 166.
11
Ibid, h. 168.

11
b. Kurang adaptif Pada Kemajuan Teknologi Yang Pesat
Pada kemajuan teknologi yang pesat Dengan kemajuan
teknologi yang semakin pesat mengharus lembaga keuangan
syariah untuk menyusuk strategi-strategi baru dengan adanya
teknologi tersebut. Sehingga dengan kurang adaptif pada kemajun
teknologi bisa menimbulkan risiko strategi. Faktor penentu risiko:
1) Kemajuan teknologi yang pesat tetapi kurangnya adaptif
terhadap majunya teknologi
Alternatif mitigasi risiko;
a. Mengadakan kerjasama dengan konsultan IT dalam rangka
pengembangan fasilitas.
b. Jika mampu kita bisa mengembangkan sendiri fasilitas
teknologi yang diperlukan.
c. Mengadakan kerjasama dengan bank-bank lainnya dalam
rangka menjalankan fasilitas basis teknologi secara
bersamaan seperti halnya ATM besama.
4. Terdapat perubahan lingkungan makro
Dengan adanya perubahan kondisi ekonomi baik itu mikro
maupun makro akan membentuk berbagai kondisi yang menyebabkan
ban harus memutuskan apa yang akan dilakukan serta bagaimana
strategi yang bisa diterapkan supaya bisa memperoleh return dengan
sesuai harapan.12
5. Adanya perubahan tingkah laku pemangku kepentingan
Dari sekian banyak nya perubahan mempengaruhi perubahan
perilaku pada para pemangku kepentingan lembaga keuangan syariah,
seperti halnya karyawan, pemasok, pemegang saham atau bahkan
nasabah. Nasabah yang awalnya dianggap loyal pada bank syariah
apabila dilayani dengan tidak ramah dan juga lama dalam prosesnya
pastinya nasabah tersebut tidak mau dilakukan seperti itu, begitu juga
denag pemangku kepentingan lainnya.

12
Ibid, h. 169.

12
D. Isu-isu yang Relevan Terkait Risiko Strategis
Pada CBNC Indonesia, penilaian oleh para pengamat pasar modal
Pada permasalahan yang telah dialami oleh PT Bank Muamalat Indonesia
Tbk ini telah ditimbulkan oleh kesalahan dalam Melaksanakan strategi
bisnis yang dijalankan. Para pengamat menilai Bahwa bank muamalat ini
terlalu fokus pada pendanaan korporasi yang Bisa menimbulkan
pembiayaan bermasalah pada bank muamalat ini Meningkat dengan tajam.
Menurut janson, pada saat berbincang pada program Squawk Box Di
CNBC Indonesia, Jumat (15 Nov 2019) vahwa “seharusnya muamalat
Lebih fokus pada ritel bukan korporasi, Indonesia memang Berpenduduk
sebagian besar muslim, seharusnya strategi bisnisnya Mengarah kesana,
sehingga dari awal sudah salah strategi”. Kemudian Janson menambahkan
bahwa bank muamalat selama ini banyak Menyalurkan
pembiayaan/pendanaan pada bidang korporasi seperti Halnya produsen
minyak sawit mentah. Selain hal itu bank ini juga Banyak melakukan
pendanaan pada sektor pertambangan juga.Dengan adanya kesalahan pada
pelaksanaan stategi ini sehingga Memunculkan beberapa risiko seperti
halnya risiko strategi dan juga Terutama masalah risiko pembiayaan,
akibatnya bisa meningkatkan Tingkat pembiayaan bermasalah. Upaya
penyelamatan bank muamalat Ini telah menjadi pusat berhatian banyak
pihak terutama pada Pemerintah. Sejak 2015 bank muamalat ini juga
dirundung dengan Masalah kurangnya modal serta pemegang saham lama
yang enggan Memberikan dana segar.Sehingga pada tahun 2017
merupakan puncak dimana rasio Kecukupan modal (CAR) turun menjadi
11,58% namun pada angka Tersebut masih tergolong aman sebab batas
minimum untuk CARAdalah 12%.. untuk menyerap risiko countercyclical.
Bank Indonesia Mendeskripsikan bahwa countercyclical merupakan
tambahan modal Yang berguna sebagai penyangga dalam mengantisipasi
kerugian jika Adanya pertumbuhan pembiayaan lembaga keuangan
khususnya Perbankan yang berlebihan sehingga bisa berpotensi
mengganggu Stabilitas pada kinerja keuangan perbankan.

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Risiko strategis adalah risiko yang disebabkan oleh adanya
penerapan dan pelaksanaan strategi bank yang tidak tepat, pengambilan
keputusan bisnis yang tidak tepat atau bank tidak mematuhi/ tidak
melaksanakan perubahan perundang-undangan dan ketentuan lain yang
berlaku. Manajemen risiko strategi juga bisa didefinisikan suatu cara
menetapkan ukuran dalam memetakan berbagai permasalahan yang
kemungkinan akan terjadinya dampak negatif dari ketidaktepatan
pengambilan keputusan strategi dan kegagalan dalam mengantisipasi
perubahan lingkungan bisnis.dan terdapat banyak cakupan dalam risiko
strategis,factor factor penentu risiko strategis dan mitigasinya serta isu
isu yang ada dalam risiko strategis.

B. Saran
Sebagai makhluk Tuhan manusia diwajibkan untuk bekerja dan
berusaha dalam rangka memenuhi segala urusannya. Untuk itu, hendaknya
setiap usahanya yang sesuai dengan apa yang diajarkan di dalam al-Qur’an
maupun hadis. Semoga dengan dibuatnya makalah ini dapat bermanfaat
bagi para pembacanya, kami membuat makalah ini bertujuan untuk
meningkatkan dalam pengetahuan tentang laporan keuangan bank syariah.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak terdapat kekurangan,
karena keterbatasan ilmu pengetahuan dan teori yang dikuasai. Namun
demikian, penulis jadikan semua itu sebagai pemicu untuk meningkatkan
pada taraf yang lebih baik.

14
DAFTAR PUSTAKA

Bambang Rianto Rustam, Manajemen Risiko Perbankan Syariah di Indonesia,


(Jakarta: Salemba Empat, 2013),

Fikri Al-haq Fachryana, “Manajemen Risiko Strategis Bank Syariah”, (Jurnal


Manajemen, Ekonomi, Keuangan, dan Akuntansi Volume 1 Nomor 2
Januari 2020 e-ISSN 2686-4363)

Fitri Monika Inda Yani, Manajemen Resiko pada Asuransi Syariah di PT.
Asuransi Takaful Keluarga Pekanbaru, ( Skripsi Jurusan Ekonomi Islam
FASIH, Pekanbaru,2007),

Harahab, Darwis, Efendi Sulaiman. 2022. Manajemen Risiko Bank Syariah.


Medan: Merdeka Kreasi Group.

Herman Darmawi, Manajemen Resiko, ( Jakarta : Bumi Aksara, 2005),

Herman Darmawi, Manajemen Risiko, (Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2006),

Imam Wahyudi, Miranti Kartika Dewi dkk, Manajemen Risiko,

Martono, Agus Harjito, Manajemen Keuangan, Cet. Ke-6 (Yogyakarta : Ekonosia


Kampus Fakultas Ekonomi VII,2007),

Soesino Djojosoedarso, Prinsip-prinsip Manajemen Resiko dan Asuransi, Cet.


Ke-1 (Jakarta : Salemba Empat, 1999),

Syarfi Ayat, Manajemen Resiko, (Jakarta : Gema Akastri,2003),

15

Anda mungkin juga menyukai