Anda di halaman 1dari 19

HSE/K3

MANAJEMEN RISIKO

DISUSUN OLEH:

MARDITYA AMEY SIAHAYA (1321184048)


VRENDY AHULUHELUW (1321184050)
PETRUS RUDOLF SANGADJI (1321184038)
REYVA RANIYA ALVY WAKOLE (1321184034)
LETHARIUS D. WEE (1321184045)
MAKDALENA VIOETA TOMAHUA (1321184061)
JESSICA VONNIE SALOMIE TELUSSA (1321184059)

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Kami
panjatkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta inayah-NyA
kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ilmiah tentang Analisis Risiko.
Makalah ini sudah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari berbagai
pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari segala hal tersebut, Kami sadar sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karenanya kami dengan lapang dada
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang Analisis Risiko ini bisa
memberikan manfaat maupun inspirasi untuk pembaca.

Ambon, 21 November 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Judul Makalah
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Manajemen, Risiko Dan Manajemen Risiko
2.2 Analisis Risiko
2.3 Menganalisis Manajemen Risiko Dalam Sebuah Gambar
2.4 Pengendalian dan Penanganan Risiko
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut data di Indonesia, pada tahun 2011 terjadi 8900 kecelakaan kerja di seluruh
perusahaan yang menjadi anggota Jamsostek yang meliputi 7 juta pekerja. Jika jumlah
pekerja di Indonesia mencapai lebih 90 juta orang maka jumlah kecelakaan diperkirakan
lebih 700.000 kejadian setiap tahun. Karena itu, ILO memperkirakan kerugian akibat
kecelakaan mencapai 2-4% dari GNP suatu negara. Kerugian akibat kecelakaan dan kejadian
lainnya ini merupakan resiko yang harus di hadapi oleh setiap organisasi atau perusahaan.
Untuk menangani risiko yang berkaitan dengan K3 berkembang berbagai konsep dan
pendekatan dengan sasaran untuk mencegah kecelakaan dan kejadian yang tidak diingikan.
salah satu upaya mengendalikann risiko Kecelakaan dan Kesehatan Kerja adalah dengan
menerapkan sistem manajemen K3 yang dewasa ini telah diimplementasikan di berbagai
perusahaan.
Dalam sebuah pekerjaan atau organisasi, berbagai hal yang terjadi umumnya tidak semua
berjalan lancar. Ada masa senang dan susah dalam merintis atau memiliki usaha proyek. Tak
dapat dihindari hadirnya sebuah risiko, hal ini selalu identik dengan sesuatu kemungkinan
yang menyebabkan kerugian. Sebuah risiko akan muncul apabila Anda tidak melakukan
sebuah manajemen risiko dengan baik atau bahkan salah dalam mengambil keputusan.
Bagi seorang pengusaha, memahami proses manajemen risiko merupakan salah satu
keahlian esensial yang harus dimiliki. Sebuah risiko dalam bisnis harus bisa dikelola dengan
sebaik mungkin. Risiko dalam usaha bisa muncul kapan saja dan beragam, untuk itu
dibutuhkan suatu metode atau cara untuk bisa mengatasinya.
Risiko muncul dengan ketidakpastian karena kurangnya informasi mengenai sesuatu
yang akan terjadi. Sesuatu yang tidak pasti memang memberi akibat kurang pasti, seperti
bisa memberi keuntungan atau merugikan. Risiko menjadi suatu kemungkinan yang
menimbulkan atau mengesankan kerugian serta bahaya.
Untuk menanggulangi segala risiko yang mungkin muncul diperlukan proses dan proses
ini dinamakan dengan manajemen risiko. Manajemen risiko termasuk dalam kegiatan yang
dilakukan pada tingkatan pimpinan pelaksana. Manajemen Risiko Merupakan kegiatan
untuk menemukan masalah dan sistematis kerugian yang mungkin dihadapi perusahaan
akibat suatu risiko serta metode yang tepat.

1
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu manajemen, Risiko dan Manajemen Risiko?


2. Apa itu Analisis Risiko?
3. Menganalisis Manajemen Risiko Dalam sebuah Gambar?
4. Apa saja Cara yang dapat di lakukan Dalam pengendalian dan penanganan sebuah Risiko
Kecelakaan?

1.3 Tujuan

1. dapat mengetahui Lebih detail tentang Manajemen Risiko


2. Mengetahui Terlebih Dahulu apa itu Analisis Risiko Sebelum Menganalisis Sebuah
Kasus
3. Dapat lebih paham dan mengerti dalam menganalisis Manajemen risiko dalam sebuah
Gambar
4. Selain menganalisis kita juga dapat melakukan Pengendalian sebelum terjadinya sebuah
Rsiko dan penanganan ketika sebuah Risiko telah terjadi Dalam Sebuah Manajemen
Risiko

2
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Manajemen, Risiko Dan Manajemen Risiko

Sebelum kita membahas lebih dalam tentang manajemen risiko kita harus mengerti
terlebih dahulu apa itu Manajemen, Risiko lalu Masuk ke Manajemen Risiko. Manajemen
berarti mengelola, mengatur, atau mengendalikan suatu hal. Sedangkan Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata risiko adalah akibat yang kurang menyenangkan
(merugikan, membahayakan) dari suatu tindakan. kata risiko memiliki arti suatu keadaan
yang tidak pasti dan terdapat akibat atau konsekuensi yang mungkin terjadi.
Risiko K3 adalah Risiko yang berkaitan dengan sumber bahaya yang timbul dalam
aktivitas bisnis yang menyakut aspek manusia, peralatan, material, dan lingkungan kerja.
Umumnya risiko K3 di konotasikan sebagai hal negatif (negative inpact),
Dalam hal ini Manajemen Risiko berhubungan dengan pendekatan atau metodologi
dalam menghadapi suatu ketidakpastian. Ketidakpastian ini bisa berupa ancaman, kerugian,
kehilangan, serta kemungkinan-kemungkinan lain yang mungkin terjadi dan tidak
diinginkan oleh suatu pihak.
Dalam dunia bisnis, manajemen risiko adalah suatu usaha yang dilakukan untuk
menghindari risiko dengan beberapa cara. Seperti memonitor sumber risiko, melacak, dan
melakukan serangkaian upaya agar dampak risiko bisa diminimalisasi.

3
Manajemen risiko adalah suatu pendekatan terstruktur atau metodologi dalam
mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian aktivitas
manusia termasuk: Penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dengan
menggunakan pemberdayaan atau pengelolaan sumberdaya. Strategi yang dapat diambil
antara lain adalah memindahkan risiko kepada pihak lain, menghindari risiko, mengurangi
efek negatif risiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko tertentu.
Manajemen risiko tradisional terfokus pada risiko-risiko yang timbul oleh penyebab fisik
atau legal (seperti bencana alam atau kebakaran, kematian, serta tuntutan hukum.
Manajemen risiko keuangan, di sisi lain, terfokus pada risiko yang dapat dikelola dengan
menggunakan instrumen-instrumen keuangan.
Sasaran dari pelaksanaan manajemen risiko adalah untuk mengurangi risiko yang
berbeda-beda yang berkaitan dengan bidang yang telah dipilih pada tingkat yang dapat
diterima oleh masyarakat. Hal ini dapat berupa berbagai jenis ancaman yang disebabkan
oleh lingkungan, teknologi, manusia, organisasi dan politik. Di sisi lain pelaksanaan
manajemen risiko melibatkan segala cara yang tersedia bagi manusia, khususnya, bagi
entitas manajemen risiko (manusia, staff, dan organisasi).
Risiko dapat dikategorikan ke dalam dua bentuk:

 Risiko spekulatif

Risiko spekulatif adalah suatu keadaan yang dihadapi perusahaan yang dapat
memberikan keuntungan dan juga dapat memberikan kerugian. Risiko spekulatif
kadang-kadang dikenal pula dengan istilah risiko bisnis. Seseorang yang
menginvestasikan dananya disuatu tempat menghadapi dua kemungkinan.
Kemungkinan pertama investasinya menguntungkan atau malah investasinya
merugikan. Risiko yang dihadapi seperti ini adalah risiko spekulatif. Risiko
spekulatif adalah suatu keadaan yang dihadapi yang dapat memberikan keuntungan
dan juga dapat menimbulkan kerugian.

 Risiko murni

Risiko murni adalah sesuatu yang hanya dapat berakibat merugikan atau tidak terjadi
apa-apa dan tidak mungkin menguntungkan. Salah satu contoh adalah kebakaran,
apabila perusahaan menderita kebakaran, maka perusahaan tersebut akan menderita
kerugian. kemungkinan yang lain adalah tidak terjadi kebakaran. Dengan demikian,
kebakaran hanya menimbulkan kerugian, bukan menimbulkan keuntungan, kecuali
ada kesengajaan untuk membakar dengan maksud-maksud tertentu. Risiko murni
adalah sesuatu yang hanya dapat berakibat merugikan atau tidak terjadi apa-apa dan
tidak mungkin menguntungkan. Salah satu cara menghindarkan risiko murni adalah
dengan asuransi. Dengan demikian besarnya kerugian dapat diminimalkan. itu
sebabnya risiko murni kadang dikenal dengan istilah risiko yang dapat diasuransikan.

4
Perbedaan utama antara risiko spekulatif dengan risiko murni adalah kemungkinan
untung ada atau tidak, untuk risiko spekulatif masih terdapat kemungkinan untung
sedangkan untuk risiko murni tidak dapat kemungkinan untung.
Berdasarkan sumbernya Risiko dalam dibedakan menjadi 2 yaitu faktor internal dan
Eksternal:

 Faktor risiko internal adalah faktor-faktor risiko yang terjadi di dalam perusahaan
atau proyek yang dapat dikontrol oleh manusia.contohnya:
a. Risiko Tidak Tercapainya Target Produksi
b. Risiko Sumber Daya Manusia
c. Risiko Kerusakan Peralatan
 Faktor risiko eksternal adalah faktor-faktor risiko di luar kontrol/kendali
manusia.contohnya:
a. Risiko dengan Pemberi Kerja
b. Risiko Gagal atau Tertundanya Proyek
d. Risiko Nilai Tukar Valuta Asing
e. Risiko Kebijakan Pemerintah, Kondisi Ekonomi, dan Sosial Politik
f. Risiko Persaingan Usaha
g. Risiko Bencana Alam
h. Risiko Perkembangan Teknologi
i. Risiko Lingkungan
Fungsi Manajemen Resiko:
Manajemen Risiko merupakan hal yang umum dilakukan dalam kegiatan bisnis atau
perusahaan. Ada enam tujuan Manajemen Risiko dalam perusahaan di antaranya adalah:
1. Melindungi Perusahaan
Memberikan perlindungan terhadap perusahaan dari tingkat risiko signifikan yang bisa
menghambat proses pencapaian tujuan perusahaan.
2. Membantu Pembuatan Kerangka Kerja
Membantu dalam proses pembuatan kerangka kerja manajemen resiko yang konsisten
atas risiko yang ada pada proses bisnis dan fungsi-fungsi di dalam sebuah perusahaan.
3. Mendorong Manajemen Agar Proaktif
Mendorong perusahaan agar bertindak proaktif dalam mengurangi potensi risiko, dan
menjadikan risk management sebagai sumber keunggulan bersaing dan kinerja
perusahaan.

5
4. Sebagai Peringatan untuk Berhati-Hati
Mendorong semua individu dalam perusahaan agar bertindak hati-hati dalam menghadapi
risiko perusahaan demi tercapainya tujuan yang diinginkan bersama.
5. Meningkatkan Kinerja Perusahaan
Membantu meningkatkan kinerja perusahaan dengan menyediakan informasi tingkat
pengembangan strategi dan perbaikan proses risk management secara berkesinambungan.
6. Sosialisasi Manajemen Risiko
Membangun kemampuan individu maupun manajemen untuk mensosialisasikan
pemahaman tentang risiko dan pentingnya risk management.
Langkah langkah proses Manajemen Risiko
Proses Manajemen Risiko merupakan kerangka kerja untuk tindakan yang perlu diambil. Ada
bermacam macam jenis strategi manajemen risiko dan solusinya dapat diterapkan perusahaan
untuk berbagai jenis risiko. Langkah langkahnya antara lain:
1. Identifikasi Risiko
Langkah pertama dalam proses manajemen risiko yaitu mengidentifikasi risiko
yang dihadapi bisnis dalam lingkungan operasinya. Ada banyak jenis risiko yang
berbeda,yaitu:
 Risiko Hukum
 Risiko Lingkungan
 Risiko pasar
 Risiko Regulasi, dll.

2. Analisis Risikonya
Setelah melakukan identifikasi risiko, maka selanjutnya dilakukan analisis. Ruang
lingkup Risiko harus ditentukan. Penting juga untuk memahami Hubungan antara Risiko
dan berbagai factor yang ada dalam organisasi. Kemudian untuk menentukan tingkat
keparahan dan keseriusan risiko perlu dilihat seberapa banyak fungsi bisnis yang
dipengaruhi oleh risiko tersebut. Ada risiko yang dapat membuat seluruh bisnis terhenti
jika itu terjadi, namun ada risiko yang hanya menimbulkan ketidaknyamanan kecil saja
berdasarkan analisis yang dilakukan

3. Penilaian Risiko
Setelah dilakukan Analisis, selanjutnya Risiko perlu diberi penilaian sehingga
dapat diberi peringkat untuk mengetahui mana yang diprioritaskan. Sebab sebagian besar
solusi Manajemen Resiko memiliki Kategori risiko yang berbeda, Tergantung pada
tingkat keparahan risikonya. Sebuah risiko yang dapat menimbulkan beberapa

6
ketidaknyamanan maka akan dinilai sebagai risiko rendah. Sementara hal yang dapat
mengakibatkan kerugian hingga bencana akan dinilai sebagai risiko tinggi.
Ada dua jeni penilaian Risiko, yaitu:
 penilaian Risiko kualitatif dan
 penilaian Risiko kuantitatif
4. Solusi yang diterapkan
Setiap Risiko perlu dihilangkan atau diminimalisir sebaik mungkin. Hal ini
dilakukan dengan mencarikan solusi setiap risiko dari para ahli dibidangnya. Dalam
lingkungan manual,perusahaan perlu menghubungi setiap pemangku kepentingan dan
kemudian mengatur pertemuan sehingga setiap orang dapat berbicara dan mendiskusikan
masalah. Selain itu, masalah bisa diskusikan dengan uraian lewat banyak utas email yang
berbeda,diberbagai dokumen dan spreadsheet dan banyak panggilan telepon yang
berbeda.

5. Pemantauan Risiko
Selanjutnya, mengontrol alternatif solusi yang dipilih agar berjalan dengan baik.
Dengan melakukan kontrol akan membantu perusahaan untuk bisa mengevaluasi jika
terjadi kekurangan. Tidak semua risiko dapat dihilangkan begitu saja dan beberapa risiko
akan selalu ada. Contoh risiko yang perlu dipantau secara berkala yaitu risiko pasar dan
risiko lingkungan.

2.2 Analisis Risiko


Analisis Risiko adalah Praktik menilai dan mengelola kedakpastiaan untuk mengurangi
potensi dampaknya pada suatu proyek atau proses penilaian terhadap risiko yang telah
teridentifikasi, dalam rangka mengestimasi kemungkinan munculnya dan besaran
dampaknya, untuk menetapkan level atau status risikonya. Analisi Risiko dapat digunakan
dalam berbagai konteks yang berbeda, tetapi paling sering diterapkan pada keputusan bisnis
dan investasi. Teknik Analisis Risiko membantu organisasi membuat keputusan yang lebih
tepat dengan mempertimbangkan potensi dampak ketidakpastiaan.
Tujuan Analisis Risiko adalah untuk memisahkan risiko kecil yang dapat diterima dari
resiko besar, dan menyiapkan data sebagai bantuan dalam prioritas.
Tujuan Analisis Risiko
1. Umum
Tujuan dari analisis risiko adalah untuk membedakan risiko minor yang dapat
diterima dari risiko mayor, dan untuk menyediakan data untuk membantu evaluasi dan
penanganan risiko. Analisis risiko termasuk pertimbangan dari sumber risiko, dan
konsekuensinya. Faktor yang mempengaruhi konsekuensi dapat teridentifikasi. Risiko

7
dianalisis dengan mempertimbangkan estimasi konsekuensi dan perhitungan terhadap
program pengendalian yang selama ini sudah dijalankan.
Analis pendahuluan dapat dibuat untuk mendapatkan gambaran seluruh risiko yang ada.
Kemudian disusun urutan risiko yang ada. Risiko-risiko yang kecil untuk sementara
diabaikan dulu. Prioritas diberikan kepada risiko-risiko yang cukup signifikan dapat
menimbulkan kerugian.
2. Menetapkan/ Determinasi Pengendalian Yang Sudah Ada
Identifikasi manajemen, sistem teknis dan prosedur-prosedur yang sudah ada untuk
pengendalian risiko, kemudian dinilai kelebihan dan kekurangannya. Alat-alat yang
digunakan dinilai kesesuainnya. Pendekatan-pendekatan yang dapat dilakukan misalnya,
seperti inspeksi dan teknik pengendalian dengan penilaian sendiri/ professional
judgement (Control Self-Assessment Techniques/ CST).
3. Konsekuensi/ Dampak Dan Kemungkinan
Konsekuensi dan probabilitas adalah kombinasi/ gabungan untuk memperlihatkan
level risiko. Berbagai metode bisa digunakan untuk menghitung konsekuensi dan
probabilitas, diantaranya dengan menggunakan metode statistik. Metode lain yang juga
bisa digunakan jika data terdahulu tidak tersedia, dengan melakukan ekstrapolasi data-
data sekunder secara umum dari lembaga-lembaga internasional maupun industri sejenis.
Kemudian dibuat estimasi/ perkiraan secara subyektif. Metode ini disebut metode
penentuan dengan professional judgement. Hasilnya dapat memberikan gambaran secara
umum mengenai level risiko yang ada.
Tipe Analisis Risiko

 Analisis Kualitatif

Analisis ini bisa memakai kata kata dalam menjabarkan risiko yang ada atau bisa
juga disebut skala deskriptif. Bentuk dari penjabaran skala deskriptif adalah seperti
risiko tinggi, risiko rendah dan risiko sedang. Seringkali analisis kualitatif dipakai
pada aktivitas skrining awal ketika risiko yang ada harus diperdalam dan diperdetail.

 Analisis Semi-Kuantitatif
Analisis ini dalam penjabarannya akan menggunakan angka dengan memberi sebuah
nilai. Nilai yang dimaksud harus bisa menggambarkan tingkatan kemungkinan dari
risiko yang akan ditimbulkan. Dalam praktiknya analisis semi-kuantitatif harus
dilaksanakan dengan cermat dan hati-hati, ini disebabkan nilai yang akan diciptakan
belum tentu merefleksikan situasi objektif dari risiko.
Keakuratan pengukuran akan bergantung pada keahlian orang yang melakukannya.
Maka dari itu ketika melakukan analisis semi-kuantitatif diperlukan orang atau tim

8
yang memiliki pengetahuan yang mumpuni dari segi pengetahuan maupun
pengalaman.
 Analisis Kuantitatif
Analisis ini dalam penguraiannya akan memakai nilai numerik. Hasil yang akan
diraih nantinya sangat bergantung dengan ketepatan dan keseluruhan data yang
diperoleh. Akibat atau efek yang bisa diukur dengan cara memperkirakan segala
probabilitas kejadian dari segala eksperimen yang ada, mulai dari data penelitian
terdahulu maupun data sekunder lainnya. Kemungkinan yang ada seringkali diukur
sebagai salah satu atau dua (exposure & probability). Dua variabel tersebut nantinya
akan dipadukan untuk memastikan seberapa renda/tinggi level risiko. Level risiko
bisa beraneka ragam tergantung dengan tipe risiko yang ada.
Manfaat Utama Analisi Risiko adalah dapat membantu organisasi membuat keputusan
yang lebih tepat. Analisis Risiko memperhitungkan dampak potensial dari ketidakpastiaan,
yang memungkinkan organisasi untuk lebih siap menghadapinya. Selain itu, Analisis Risiko
dapat membantu mengurangi konsekuensi risiko.
Ada 4 Metode utama Analisis Risiko:

 Analisi dasi Kupu kupu: pendekatan Analisi risiko kuantitatif digunakan untuk
menemukan asal usul dan konsekuensi dari semua risiko proyek yang mungkin
tejadi. Tim Manajemen Proyek pertama tama harus mengidentifikasi risiko yang
dapat mempengaruhi proyek kemudian mempertimbangkan penyebab, konsekuensi,
dan yang paling penting, strategi mitigasi risiko untuk mereka. Ini adalah alat serba
guna yang dapat digunakan disektor manapun.
 Matriks Analisis Risiko: Matriks Analisis Risiko memberi peringkat Risiko menurut
Signifikannya, dengan risiko paling serius di urutan teratas daftar. Tujuan Utamanya
adalah untuk membantu pengambilan keputusan dalam menentukan peringkat risiko
dan mengembangkan strategi Manajemen Risiko yang mencangkup sumber daya dan
metode yang tepat untuk mengatasi ancaman. Tingkat relative dari kemungkinan
risiko ditentukan menggunakan kualitatif dari pada risiko statistic.
 Daftar Risiko (Register Risiko) adalah alat Manajemen proyek yang penting untuk
mencatat risiko proyek. Ini adalah dokumen yang mencantumkan semua
kemungkinan risiko yang mungkin terjadi selama fase pelaksanaan proyek, serta
informasi penting tentangnya. Ini dimaksudkan untuk digunakan sebagai masukan
kedalam rencana Manajemen Risiko, yang membahas siapa yang bertanggung jawab
atas bahaya ini, bagaimana mereka akan dipantau, dan apa rencana reaksi jika hal itu
terjadi.
 Analisis SWIFT: Tujuan metode SWIFT adalah untuk mengidentifikasi dan menilai
kemungkinan risiko yang dihasilkan dari modifikasi rencana proyek. Anggota Tim
harus Mengemukakan kekhawatiran “bagaimana jika” yang mereka bias untuk
menemukan semua yang mungkin terjadi.

9
2.3 Menganalisis Manajemen Risiko Dalam Sebuah Gambar
Gambar 1

Pada gambar diatas terlihat jelas bahwa potensi bahaya yang terjadi sangat besar yang
akan mengakibatkan risiko terjadinya kecelakaan pada pekerja tersebut seperti jatuh dan
menglami cidera,lumpuh bahkan kematian, karena tidak ada alat bantu untuk pekerja
tersebut dapat turun ke lokasi yang ditujukan. Sehingga dibutuhkan pengolahan dan atau
pengendalian risiko itu dengan cara menyediakan alat bantu seperti tangga dan alat
pelindung diri seperti safety belt sehingga mengurangi risiko terjadinya bahaya.
Gambar 2

Pada gambar yang kedua terlihat jelas bahwa potensi bahaya yang terjadi sangat besar
yang akan mengakibatkan risiko terjadinya kecelakaan pada pekerja, saat memasang
material karna resikonya material-material yg ada di sekitarnya bisa saja terjatuh saat
mengenai pekerjaan lain karna tidak adanya pemasangan rambu dan tanda peringatan agar
pekerjaan lain dapat mengetahui keberadaan material sehingga tidak mengakibatkan adanya
kecelakaan

Gambar 3

10
Pada gambar ketiga potensi bahaya yang akan terjadi pada pekerja pengelasan tersebut
cukup besar, seperti tegangan listrik yang dapat mengakibatkan kematian, tertimpanya
material yang di kerjakan karena posisi penempatan material yang kurang tepat, yang
seharusnya lebih baik di tidurkan sehingga dapat mengurangi potensi bahaya dan risiko
terjadinya kecelakaan pada pekerja tersebut. Agar, peran pengolahan dan pengendalian
risiko cukup penting.
Tabel Analisis Risiko
Dapat di lihat pada tabel analisis risiko dibawah ini :

2.4 Pengendalian dan Penanganan Risiko


Setelah membahas Risiko yang terjadi di lapangan, kita juga akan membahas tentang
Pengendalian dan Penanganan Risiko yang terjadi.

11
Pengendalian Risiko
1. Pengertian Pengendalian Risiko
Pengendalian adalah salah satu fungsi manajemen yang merupakan pengukuran dan
koreksi semua kegiatan di dalam rangka memastikan bahwa tujuan dan rencana
perusahaan dapat terlaksana dengan baik. Sedangkan risiko dapat diartikan sebagai kans
kerugian, kemungkinan kerugian, atau ketidakpastian. Pengendalian risiko merupakan
suatu proses yang dilakukan manajer setelah mengidentifikasi, pengukuran dan koreksi
atas semua kegiatan yang bepotensi menghasilkan risiko/kerugian dalam rangka
memastikan bahwa tujuan-tujuan dan rencana-rencana organisasi/perusahaan dapat
terlaksana dengan baik. Dengan kata lain, pengendalian risiko adalah suatu tindakan atau
usaha untuk menyelamatkan perusahaan dari kerugian.
2. Strategi Pengendalian Risiko
Semua risiko yang telah diidentifikasi dan dinilai tersebut harus dikendalikan,
khususnya jika risiko tersebut dinilai memiliki dampak signifikan atau tidak dapat
diterima. Strategi pengendalian risiko menurut standar AS/NZS 4360, pengendalian
risiko secara generik dilakukan dengan melakukan pendekatan sebagai berikut:

 Hindarkan risiko dengan mengambil keputusan untuk menghentikan kegiatan atau


penggunaan proses, bahan, alat yang berbahaya.
 Mengurangi kemungkinan terjadi.
 Mengurangi konsekuensi kejadian

Secara garis besar ada beberapa strategi pengendalian, diantaranya dengan melakukan:
a) Menekan likelihood (Kemungkinan)
Pengurangan kemungkinan ini dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan
yaitu: teknis, administrative, dan pendekatan manusia.
a. Pendekatan Teknis
 Eliminasi
 Substitusi
 Rekayasa Teknik (misalnya perubahan metode kerja, pengisolasian
area berbahaya, Pengendalian jarak, perubahan teknologi pekerjaan,
dllnya)
 Pendekatan Administrative dan pendekatan Manusia
b. Pendekatan Administrative dan pendekatan Manusia
 Pengendalian pajanan, Pendekatan ini dilakukan untu mengurangi
kontak antara penerima dengan sumber bahaya, contohnya dibuat
prosedur / instruksi kerja yang jelas

12
 Pendekatan manusia, dengan memberikan sosialisasi, penyuluhan
(breafing) keselamatan kerja, pelatihan kepada pekerja mengenai cara
kerja yang aman, budaya keselamatan dan prosedur keselamatan.
c. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
Penggunaan Alat Pelindung Diri(APD) yang sesuai dengan tingkat
risiko bahaya, pilihlah APD yang standar sebagaimana di persyaratkan
dalam standar pengendalian bahaya, misalnya harus menggunakan APD
sebagaimana yang disebutkan dalam LDKB dalam penggunaan B3, maka
harus dipatuhi
b) Menekan konsekuensi
Berbagai pendekatan yang dapat dilakuan untuk mengurangi konsekuensi
antara lain:
 Tanggap darurat
 Penyediaan alat pelindung diri (APD)
 System pelindung
c) Pengalihan Risiko (risk transfer)
Mendelegasikan atau memindahkan suatu beban kerugian ke suatu kelompok/
bagian lain melalui jalur hukum, perjanjian/ kontrak, asuransi, dan lain-lain.
Pemindahan risiko mengacu pada pemindahan risiko fisik dan bagiannya ke
tempat lain. Hal ini dapat dilakukan dengan beberapa cara misalnya:

 Kontraktual, yang mengalihkan tanggung jawab K3 kepada pihak lain,


misalnya pemasok atau pihak ke 3.
 Asuransi, dengan menutup asuransi untuk melindungi potensi rasio yang ada
dalam perusahaan
Penanganan Risiko
1. Mengenal Penanganan Risiko
Adanya risiko tersebut, mempunyai dampak pada setiap orang. Dampaknya dapat
berupa ketakutan atas kerugian yang pernah diderita, Semua itu akan menyebabkan setiap
orang akan berusaha agar dapat melakukan sesuatu yang terbaik guna menangani semua
risiko tersebut. Karena risiko itu selalu ada, maka kita selalu harus berupaya agar
kerugian yang timbul itu tidak terlalu besar sehingga tidak sangat mempengaruhi
kehidupan kita. Pada dasarnya agar penanganan risiko dapat dilakukan secara efektif dan
optimal terdapat tiga pertimbangan penting yaitu dampak risiko, biaya penanganan risiko,
serta kemampuan dalam menangani risiko
2. Strategi Penanganan Risiko
Sebagai salah satu bagian dalam manajemen risiko, penanganan risiko atau risk
response adalah bagian penting yang harus diperhatikan. Ada tujuh prinsip strategi dalam
penanganan risiko yaitu diterima, dihindari, dibagi, dikurangi, diabaikan, dipindahkan,
dan kombinasi.

13
Pada dasarnya agar penanganan risiko dapat dilakukan secara efektif dan optimal terdapat
tiga pertimbangan penting yaitu:
 dampak risiko
 biaya penanganan risiko
 serta kemampuan dalam menangani risiko.
Berikut 7 strategi berikut pertimbangannya, yaitu:
a) Diterima (Risk Retaining).
Strategi ini dilakukan apabila risiko diketahui dimana biaya penanganan lebih besar
dari pada risiko itu sendiri dan perusahaan dianggap mampu untuk menangani.
Penanganan dengan allowance (kebijakan perusahaan / cabang / divisi / proyek)
dengan risk contigency yang layak.
b) Dihindari (Risk Avoidance).
Pada strategi ini risiko diketahui dimana impact sangat besar dan luas dan sulit atau
tidak dapat dikendalikan.
c) Dibagi (Risk Sharing).
Strategi ini dilakukan apabila biaya penanganan risiko dan dampak risiko hampir
sama besarnya. Pembagian risiko yang mendistribusikan risiko yang ada ke pihak
yang dianggap lebih mampu akan membuat biaya penanganan risiko akan lebih kecil
sehingga lebih layak untuk diterima.
d) Dikurangi (Risk Reducing).
Strategi ini dilakukan apabila risiko diketahui dimana biaya penanganan risiko masih
lebih rendah dari risiko itu sendiri. Tindakan mitigasi lebih diarahkan untuk
mengurangi dampak risiko. Caranya dengan pendekatan alternatif seperti mengusulkan
perubahan lingkup pekerjaan, perubahan metode, mutu, atau schedulenya. Pada
strategi ini, diyakini perusahaan mampu mengendalikan dengan suatu perencanaan
yang matang.
e) Diabaikan (Risk Ignoring).
Tindakan strategi ini apabila risiko diketahui dimana dampak dan frekuensi risiko
kecil atau sangat kecil dimana organisasi dan prosedur yang ada diyakini akan dapat
mengeliminir risiko ini.
f) Dipindahkan (Risk Transfer).
Strategi ini apabila perusahaan dianggap akan sangat kesulitan dalam mengantisipasi
risiko yang mungkin terjadi baik dampak maupun kemungkinannya. Strategi ini
dilakukan dengan cara kontraktual pada klausa kontraknya dan jaminan atau bank
garansi serta dengan asuransi.

14
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Risiko Merupakan bahaya, akibat atau konsekuensi yang dapat terjadi akibat sebuah
proses yang sedang berlangsung atau kejadian yang akan datang. Dengan adanya
Manajemen Risiko, kita dapat Mengetahui kemudian Meminimalisir, atau bahkan
Menanggulangi sebuah Risiko yang terjadi. manajemen risiko juga menjamin bahwa
suatu perusahaan atau organisasi dapat memahami, mengukur, serta memonitor
berbagai macam risiko yang terjadi dan juga memastikan kebijakan-kebijakan yang
telah dibuat dapat mengendalikan berbagai macam risiko yang ada.
Manajemen risiko (risk management) yang baik dan teratur tentu dapat
meningkatkan keuntungan perusahaan. Salah satu manfaat dari manajemen risiko adalah
dapat memperkecil kerugian bagi sebuah perusahaan.
3.2 Saran
Karena Pentingnya Manajemen Risiko dalam sebuah pekerjaan atau bahkan dalam
kehidupan kita sehari hari , kita tidak bisa menganggapnya sebelah mata. kita harus
Lebih awal dan lebih pintar dalam mempelajari Manajemen Risiko dari sekarang dan
lebih mendalam . Agar kita dapat terhindar dari hal hal atau Risiko yang tidak kita
inginkan seperti Kecelakaan, Kerugian dan lainnya. Kita juga mampu
mempraktekannya dalam kehidupan kita sehari hari

15
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompasiana.com/bayunurwinanto/5500c164a333113772511da5/resiko-
keselamatan-dan-kesehatan-kerja-di-perusahaan
http://helpdesk.inspektorat.babelprov.go.id/berita/detail/tools-penilaian-risiko-2-analisis-
risiko#:~:text=Analisis%20Risiko%20adalah%20proses%20penilaian,menetapkan%20level
%20atau%20status%20risikonya
https://dpm.mercubuana-yogya.ac.id/wp-content/uploads/2019/11/analisis-resiko.pptx
https://visuresolutions.com/id/blog/risk-analysis/
https://grc-indonesia.com/langkah-langkah-proses-manajemen-risiko/
https://www.jopglass.com/analisis-risiko/
https://projectmedias.blogspot.com/2014/01/strategi-penanganan-risiko-risk-response.html

16

Anda mungkin juga menyukai