AMAN
Peralatan, Inspeksi oleh DITJEN MIGAS
SILO (Surat Ijin Layak Operasi)
SDM
WellCAP IADC, IWCF
Lembaga Sertifikasi Personil “LSP PPT MIGAS”
OLB (Operator Lantai Bor)
OMB (Operator Menara Bor)
JB (Juru Bor)
APB (Ahli Pengendali Pemboran)
KONSEP BEJANA BERHBUNGAN
Bejana Berhubungan :
Tekanan dasar pada semua bejana yang berhubungan adalah
sama dan dengan jumlah tekanan hidrostatis cairan ditambah
dengan tekanan gas atau udara diatasnya.
Pipa “U”
Pipa “U” merupakan salah satu bentuk dari bejana berhubungan
Tekanan dasar pada kaki kiri dan kanan sama besar.
Lubang Bor
Didalam lubang bor ada drill string dengan pahat dan ruang
diantara drillstring dan casing atau dinding lubang bor. Ruang
tersebut berhubungan diujung bawah dan dapat diganbarkan
degan pipa U
KONSEP BEJANA BERHBUNGAN
Gas
H2 W2
W1 H
H3
H1
1 2 3 4 5 6
PCsg
Lubang Bor
Didalam lubang bor ada drill string dengan pahat dan ruang
diantara drillstring dan casing atau dinding lubang bor. Ruang
tersebut berhubungan diujung bawah dan dapat diganbarkan
degan pipa U
GAS EXPANSION AND MIGRATION
Gas Expantion
Untuk gas berlaku Hukum Boyle :
P x V = konstan
ZxT
Bila Z dan T dianggap konstan maka
P x V = konstan
Gas Migration
Bila fluida kick berupa gas dan dibiarkan dalam keadaan diam,
maka gas akan bergerak keatas karena grafitasi dan tidak
mengembang (volume tetap).
Akibat dari migrasi gas , maka tekanan didasar sumur akan
semakin membesar
1 2 3 4
Data sumur: Gas bermigrasi P dasar konstan P dasar konstan
Depth=10000 ft mencapai 5000 ft Gas mengembang Gas mengembang
Bit =8 ½” V gas = 15 bbls mencapai 7000 ft Mencapai puncak
Mud =10 ppg P gas = 5720 psi V gas = 25.36 bbls V gas = 69.20 bbls
DP =4 ½”; 16.6# P dasar = 8164 psi H gas = 507 ft
DC =6 ¼” x 2 ¾” 18 jts P csg = 3120 psi
H gas = 1304 ft
P gas = 3304 psi
SIDP =520 psi P dasar = 5720 psi
P dasar = 5720 psi
SICP = 690 psi P csg = 704 psi
Gain = 15 bbls
PF = 5720 psi
PENGERTIAN DASAR TEKANAN
Tekanan Hidrostatik (Hydrostatic Pressure) :
Dimana :
F P = Tekanan
P F = Gaya
A A = Luas bidang kontak
Wm (Vol ) x BJ ( A x H ) x BJ
Ph H x BJ
A A A
PENGERTIAN DASAR TEKANAN
Tekanan Hidrostatik (Hydrostatic Pressure) :
PH = 0.052 x MW x D
HP = Tekanan Hydrostatic, psi atau (lbs/sq in)
MW = Berat lumpur, ppg (lbs per gall)
D = Kedalaman Vertikal (TVD), ft
PH = ( H x ) : 10
HP = Tekanan Hydrostatic, kg/cm2
= Berat lumpur, (gr/cc)
D = Kedalaman Vertikal (TVD), m
PH = MW x D : 102
HP = Tekanan Hydrostatic, kpa
= Berat lumpur, kg/m3
D = Kedalaman Vertikal (TVD), m
PENGERTIAN DASAR TEKANAN
Tekanan Hidrostatik (Hydrostatic Pressure) :
PH = 0.052 x MW x D
PH = Tekanan Hydrostatic, psi (lbs/sq in)
MW = Berat lumpur, ppg (lbs per gall)
D = Kedalaman Vertikal (TVD), ft
TEKANAN HYDROSTATIC :
Kenaikkan tekanan setiap penambahan kedalaman
G = MW x 0,052
G = Gradien Tekanan, psi/ft
MW = Berat Lumpur, ppg
0,052 = Constanta
G = MW x 0,052
HP = G x D
MW = G / 0,052
PENGERTIAN DASAR TEKANAN
Tekanan Hidrostatik (Hydrostatic Pressure) :
PH
G
TVD
0,052 MW
PENGERTIAN DASAR TEKANAN
Tekanan Hidrostatik (Hydrostatic Pressure) :
PH
G
TVD
0,052 MW
G = PH / TVD
Gradien Tekanan (psi/ft) = Pressure (psi) / Depth (ft)
BHP = PH + Gauge
Bottom Hole Pressure = Hydrostatic Pressure + Gauge
PF = Formation Pressure
PF = Tekanan Fluida Formasi
- Tekanan Normal (0.433 – 0.465 psi/ft)
- Tekanan Abnormal ( > 0.465 psi/ft)
- Tekanan Sub Normal (< 0.433 psi/ft)
PENGERTIAN DASAR TEKANAN
Tekanan Formasi (Formation Pressure) :
PH
G
TVD
0,052 MW
PF = Formation Pressure
OVER BALANCE
- Berat Lumppur ( 0.1 – 0.3 ppg)
- Harga Tekanan (50 – 100 psi)
- Prosentase (3 – 10 %)
PROSEDURE:
Sumur dibor dibawah sepatu casing +/- 10 ft
BOP ditutup
Lumpur dipompakan secara bertahap, lewat drillpipe dengan
tahapan 0.5 bbls, tahan 5 menit dan catat tekanan
Bila tekanan tidak turun pemompaan dilanjutkan (diulang)
Pemompaan dan pencatatan tekanan diulang terus sampai suatu
saat tekanan tidak naik lagi.
Dapat juga dilakukan dengan pemompaan dengan SPM tetap,
kemudian dibuat grafik tekanan terhadap stroke pompa atau waktu.
MAXIMUM ALLOWABLE SURFACE PRESSURE
Leak Off Test
PROSEDURE:
Sumur dibor dibawah sepatu casing +/- 10 ft
BOP ditutup
Lumpur dipompakan secara bertahap, lewat drillpipe dengan
tahapan 0.5 bbls, tahan 5 menit dan catat tekanan
Bila tekanan tidak turun pemompaan dilanjutkan (diulang)
Pemompaan dan pencatatan tekanan diulang terus sampai suatu
saat tekanan tidak naik lagi.
Dapat juga dilakukan dengan pemompaan dengan SPM tetap,
kemudian dibuat grafik tekanan terhadap stroke pompa atau waktu.
MAXIMUM ALLOWABLE SURFACE PRESSURE
Leak Off Test
MAXIMUM ALLOWABLE SURFACE PRESSURE
Leak Off Test
PH
CONTOH:
G
TVD
Kedalaman sumur casing = 5000 ft 0,052 MW
Tekanan maxsimum pompa = 1500 psi
Berat lumpur = 10 ppg
Hitung tekanan pecah formasi pada kedalaman 5000 ft
MAXIMUM ALLOWABLE SURFACE PRESSURE
Leak Off Test
PH
CONTOH:
G
TVD
Kedalaman sumur casing = 5000 ft 0,052 MW
Tekanan maxsimum pompa = 1500 psi
Berat lumpur = 10 ppg
Hitung tekanan pecah formasi pada kedalaman 5000 ft
Perhitungan :
Tekanan hidrostatic = 0.052 x 10 ppg x 5000 ft = 2600 psi
Tekanan maksimum pompa = 1500 psi
Tekanan pecah formasi = 2600 psi + 1500 psi = 4100 psi
sonpptmigas 1 - 14
MAXIMUM ALLOWABLE SURFACE PRESSURE
Formation Integrity Test
PH
G
TVD
TUJUAN: 0,052 MW
Metoda :
Pemompaan secara bertahap dan mencatat tekanannya
Pemonpaan dan pencatatan tekanan diulangi, sampai tekanan yang
dikehendaki (ditentukan) tercapai.
MAXIMUM ALLOWABLE SURFACE PRESSURE
Formation Integrity Test
PH
CONTOH:
G
TVD
Kedalaman sumur (TD) = 11226 ft 0,052 MW
Casing shoe di 5821 ft
Sumur dilakukan FIT dengan lumpur 9.6 ppg dan diperoleh tekanan 1250 psi.
Pada saat ini berat lumpur 10.1 ppg
Berapa Estimasi Integrity Fluid Density ?
Penyelesaian :
Estimated Integrity Fluid Density =
(Test Pressure : 0.052 : Depth of test) + Test Fluid Density
= (1250 : 0.052 : 5821) + 9.6
= 4.1 + 9.6
= 13.7 ppg
TANDA-TANDA KICK
Increase in pit volume / mud gain
Increse in flow line rate
Flow with the pump off
Drilling break
Cutting yang tersaring di shale shaker besar-besar
Oil cut mud
Gas cut mud
Tekanan pompa turun
Stroke pompa naik
Berat jenis lumpur turun
Kadar garam naik
Berat rangkaian pemboran naik
SEBAB TERJADINYA KICK
Penurunan Tekanan Hidrostatik Lumpur
Penurunan Berat Jenis Lumpur
Menembus formasi gas
Terjadi swab effect
Tinggi Kolom Lumpur Berkurang
Mud loss
Formasi pecah
Pemompaan lumpur mengejut
Squeeze effect
berat lumpur tinggi
viscositas lumpur tinggi
gelstrength tinggi
Menembus formasi rekah / berongga
Lupa atau terlambat mengisi lubang
Cabut rangkaian / trip out
Menembus Formasi Abnormal
Penyebab Kicks
Tekanan Abnormal
Penurunan tekanan hidrostatik
Tidak / lupa mengisi lubang
Berat jenis lumpur kurang
Lost circulation
Swabbing
Kurang pelatihan
Kesalahan operasi
Abnormal Pressure
Anticline gas cap
Uplift / Faulting
Undercompaction
Artesian effect
Enhanced oil recovery (EOR)
Communication between zones
Other . . .
Abnormal Pressure:
Anticline Gas Cap
Well A Well B
Surface
Gas
Oil / Water
3000’ TVD
Upper Part of Anticline
FPB = 1860 - (0.1 psi/ft x 1000’)
4000’ TVD FPB = 1760 psi
Lower Part of Anticline EMWB = 1760 / (0.052 x 3000)
FPA = 0.465 psi/ft x 4000’ EMWB = 11.3 ppg
FPA = 1860 psi
EMWA = 1860 / (0.052 x 4000)
EMWA = 9.0 ppg
Abnormal Pressure:
Faulting
Well A Well B
Surface
Gas
Oil / Water
3000’ TVD
Upper Fault Block
porous zone
9,300’ 12,300’
Normal
Artesian
FP= .465Gradient
4,325
0.465
5,720Effect
psi/ft
psi/ft
psi or
xx9,300’
9.0
11.9
at
12,300’
9300’
ppg
ppg
Abnormal Pressure:
Enhanced Recovery
New Well or Injection
Workover Well
Injection Fluids
•Gas
•Water
•Steam
Steam
•CO2
•Cuttings (CRI)
Failure to Fill Hole Properly
• Lack of Training
• Poor Communication
• Poor Planning
Communication
Communication Lines
Office • Critical to
success
• Team approach
Co. Rep.
• A two-way
process
Service Co. Toolpusher Driller
•Mud Engineer
•Mud Logger
•Directional Shaker
Derrickman Floorhand
•Casing/Cement Man
•Logging, etc
Positive Kick Indicators
While Drilling
• Increase in Flow
• Pit gain
• Flow with the pumps off
While Tripping
• Trip log deviation
– Short fill-ups tripping out
– Excess pit gain tripping in
• Positive flow with pipe static
DRILLER MUST SHUT-IN well !
Detection of Positive Indicators
PH
G
TVD
0,052 MW
SIDP
3. Kill Mud Weight KMW OMW
0.052 x TVD
Gf
atau KMW
0.052
Soal hal 56
PERHITUNGAN MEMATIKAN KICK
1. Tekanan formasi yang menimbulkan kick
2. Gradien tekanan formasi yang menimbukan kick
3. Kill Mud Weight
4. Perhitungan membuat lumpur untuk mematikan kick
5. Surface to bit stroke / time
6. Surface to shoe stroke / time
7. Bit to surface / time
8. Bit to shoe stroke / time
9. Total stroke / time
10. MACP
11. Initial circulating pressure (ICP)
12. Final circulating pressure (FCP)
13. Jenis fluida kick
GAS EXPANSION AND MIGRATION
Gas Expantion
Untuk gas berlaku Hukum Boyle :
P x V = konstan
ZxT
Bila Z dan T dianggap konstan maka
P x V = konstan
Gas Migration
Bila fluida kick berupa gas dan dibiarkan dalam keadaan diam,
maka gas akan bergerak keatas karena grafitasi dan tidak
mengembang (volume tetap).
Akibat dari migrasi gas , maka tekanan didasar sumur akan
semakin membesar
Jumlah tekanan :
5000 x 11.2 x .052 = 2912 psi
870 x 2.3 x .052 = 104 psi
870' GAS 4130 x 11.2 x .052 = 2405 psi
1 2 3 4
Data sumur: Gas bermigrasi P dasar konstan P dasar konstan
Depth=10000 ft mencapai 5000 ft Gas mengembang Gas mengembang
Bit =8 ½” V gas = 15 bbls mencapai 5000 ft Mencapai puncak
Mud =10 ppg P gas = 5720 psi V gas = 25.36 bbls V gas = 69.20 bbls
DP =4 ½”; 16.6# P dasar = 8164 psi H gas = 507 ft
DC =6 ¼” x 2 ¾” 18 jts P csg = 3120 psi
H gas = 1304 ft
P gas = 3304 psi
SIDP =520 psi P dasar = 5720 psi
P dasar = 5720 psi
SICP = 690 psi P csg = 704 psi
Gain = 15 bbls
PF = 5720 psi
MAXIMUM ALLOWABLE SURFACE PRESSURE
( MASP)
MASP
Adalah tekanan maksimum yang diijinkan di permukaan ( casing / choke)
Dari ketiga kriteria diatas diambil yang paling rendah yaitu tekanan pecah
formasi
Influx akan menenpati ruangan di annulus drill collar dan lubang bor
Volume influx sama dengan jumlah pit gain ( penambahan jumlah volume
dalam tangki lumpur)
Tinggi kolom influx (Hi) = Pit Gain ( bbl/ft volume annulus ) atau(bbl/ft))
Persamaan :
SICP – SIDP = 0.052 X Hi x (OMW – Wi)
OMW – Wi = ( SICP – SIDP) / (0.052 X Hi)
Acuan :
Berat air = 8.33 ppg
Minyak = 3 – 7 ppg
Berat gas = 2 – 3 ppg
PRESSURE LOSSES
Catatan:
Dalam keadaan normal, HCR valve dalam keadaan terutup
Umumnya pada saat pemboran dipasang DP float
PROSEDUR MENUTUP SUMUR
Driller’s Method
Sirkulasi #1 : Sirkulasi dan keluarkan cairan formasi dengan
lumpur lama (OMW)
Sirkulasi #2 : Pompakan lumpur baru (lumpur berat) untuk
mengganti lumpur lama
Concurrent Method
• Pompakan lumpur lama untuk mengeluarkan cairan formasi
sambil memperberat lumpur
METODA MEMATIKAN SUMUR
Driller’s Method
Sirkulasi # 1
Catat dan beri tanda SICP dan SIDP
Jalankan pompa dan naikkan kecepatan pompa sampai mencapai
kecepatan kill rate speed / slow pump rate (SPR), (0-SPR) dijaga
agar casing pressure (CP) konstan.
Setelah kecepatan pompa mencapai kill rate speed , catat dan beri
tanda tekanan pada DP pressure. Pemompaan berjalan terus dan
jaga agar tekanan pada drill pipe pressure (DPP) konstan sampai
semua gas keluar dari lubang bor BTS dijaga (DP) konstan.
Kurangi kecepatan pompa. Jaga agar tekanan casing constan
selama mengurangi kecepatan pompa (SPR-0) dijaga(CP)
konstan.. Setelah pompa hampir berhenti, maka stop pompa dan
kemudian tutup choke
Baca tekanan, bila influx telah keluar, seharusnya DPP=CP
METODA MEMATIKAN SUMUR
Driller’s Method
Sirkulasi # 1
0 1 2 3 4
Pdp
PCsg
METODA MEMATIKAN SUMUR
Driller’s Method
Sirkulasi # 2
Hitung lumpur berat yang diperlukan (KMW), dan siapkan lumpur
berat.
KMW = ( HP + SIDP) / (0.052 x TVD)
Hitung jumlah stroke pompa atau waktu untuk mengisi drill string
Pompakan lumpur berat. Jalankan pompa dan naikkan kecepatan
pompa sampai mencapai kecepatan kill rate speed / slow pump rate
(SPR), dijaga agar casing pressure (CP) konstan. (0-SPR)
Jaga CP constan sampai lumpur berat mencapai pahat (STB)
Tandai dan jaga agar DPP konstan, sampai lumpur berat keluar dari
lubang bor (BTS)
Stop pompa (SPR-0)dan tutup choke (jaga casing pressure constan)
Baca tekanan DPP dan CP, bila sumur sudah mati seharusnya DPP =
CP = 0
Periksa aliran, bila sudah mati buka BOP
METODA MEMATIKAN SUMUR
Driller’s Method
Sirkulasi # 2
PDp PDp PDp PDp PDp
PCsg PCsg PCsg PCsg PCsg
0 1 2 3 4
Pdp
SIDP
KRP
PCsg
Two circulations. Maximum casing
1. To remove influx. pressure when gas
2. With kill mud. reaches the surface.
Bb.Bud/Lab.Bor/Migas
One circulation with Maximum casing pressure
kill mud. when gas reaches the surface.
0 1 2 3 4
Pdp
SIDP
KRP
PCsg
METODA MEMATIKAN SUMUR
Wait & Weight Method
Profil tekanan
• Assumed gas kick would look like this :
FCP
DP Pressure
MAASP
Kick at Surface
Kill Mud at Bit
SICP
Ann Pressure
VDP VAnn
VOH
VAnn
Perhitungan :
1. Tekanan formasi (FP) = 0.052 x 9.6 x 10000 = 5772 psi
KMW = 5772 / (0.052 x 10000) = 11.1 ppg
2. ICP = SIDP + SCRP = 750 + 384 = 1164
3. FCP = (KMW / OMW) x SCRP = (11.1 / 9.6) x 384 = 444 psi
4. Volume drill string = volume DP + volume DC\
Volume drill string = (10000-630) x 0.0142 + 630 x 0.0073
= 137.653
Surface to bit stroke = 137.653 / 0.0785 = 1753 strokes
Surface to bit = 1753 / 60 = 29.2 minutes
5. Buat kill sheet
METODA MEMATIKAN SUMUR
Wait & Weight Method
Pressure Reduction Schedule
Pressure, psi
Stroke
Pressure
Time
METODA MEMATIKAN SUMUR
Wait & Weight Method
Pressure Reduction Schedule
Perhitungan :
1. Tekanan formasi (FP) = 0.052 x 9.6 x 10000 = 5772 psi
3000 KMW = 5772 / (0.052 x 10000) = 11.1 ppg
2. ICP = SIDP + SCRP = 750 + 384 = 1164
3. FCP = (KMW / OMW) x SCRP = (11.1 / 9.6) x 384 = 444 psi
2500 4. Volume drill string = volume DP + volume DC\Volume drill string =
Pressure, psi (10000-630) x 0.0142 + 630 x 0.0073= 137.653
Surface to bit stroke = 137.653 / 0.0785 = 1753 strokes
2000 Surface to bit = 1753 / 60 = 29.2 minutes
5. Buat kill sheet
1500
1000
500
Stroke 0 175 350 525 700 875 1050 1225 1400 1575 1753
Pressure 1164 1092 1020 948 876 804 732 660 588 516 444
Time 0 3 5.8 8.75 11.7 14.6 17.5 20.4 23.3 26.3 29.2
Perbandingan Profil Tekanan
Driller’s vs Wait and Weight Method
PDP PDP PDP PDP PDP
PCsg PCsg PCsg PCsg
PCsg
0 1 2 3 4
Pdp
SIDP Driller’s Method
KRP Wait and Weight Method
PCsg Driller’s Method
Kondisi :
Langkah # 1
Saat gas migrasi, tutup sumur dan biarkan tekanan casing (CP) sebesar
nilai tertentu
Catatan -1:
Disarankan kenaikkan sebesar 100 psi, namun sebenarnya
tergantung dari panjang lubang terbuka, bisa lebih atau kurang
dari 100 psi
Langkah #2
Gunakan choke untuk menjaga agar tekanan casing yang baru konstan,
sampai sejumlah lumpur dikeluarkan sebesar yang diperlukan untuk
mengimbangi kenaikkan tekanan pada casing
METODA MEMATIKAN SUMUR
Volumetric Method
Catatan – 2:
Keluarkan lumpur atau gas lewat degasser, kumpulkan cairan
kedalam trip tank agar dapat diukur volumenya. Gunakan manual
choke agar lebih teliti
Langkah # 3
Tutup choke, kemudian langkah # 1 dan # 2 diulang – ulang lagi sampai
gas berada diatas pahat dan bisa dikeluarkan dengan jalan sirkulasi atau
gas mencapai permukaan.
Catatan – 3:
Jumlah lumpur yang dikeluarkan untuk mengimbangi kenaikkan
tekanan dapat dihitung sbb:
Volume (bbl) = Pressure increase (psi) / Mud Gradient (psi/ft) x
Annulus Capacity (bbl/ft)
METODA MEMATIKAN SUMUR
Volumetric Method
Contoh soal
Periksa dulu apakah kuat dipakai safety margin 100 psi
Bila kuat, lebih baik pakai safety margin, direkomendasikan 100 psi
Biarkan gas migrasi dan tekanan casing naik 100 psi
Kenaikkan 100 psi ini equivalen dengan 192 ft kolom lumur 10 ppg
Kolom lumpur 192 ft kolom lumpur equivalen dengan 9.4 bbls.
No CP BHP = HP + gauge Kegiatan
1 0 Tunggu
2 100 5300 = 5200 +100 Tunggu
3 200 5300 = 5200 +200 Bleed 9.4 bbls
4 200 5300 = 5200 +200 Tunggu
5 300 5300 = 5200 +300 Bleed 9.4 bbls
6 300 5300 = 5200 +300 Tunggu
7 400 5300 = 5200 +400 Bleed 9.4 bbls
8 400 5300 = 5200 +400 Tunggu
Langkah berikutnya :
9 500 5300 = 5200 +500 Bleed 7 bbls 1. Gas keluarkan seperti Driller’s method
10 500 5300 = 5200 +500 Gas mulai keluar 2. Dilakukan top kill ialah mengganti lumpur
ringan dengan KMW secara bertahan
Tutup choke
METODA MEMATIKAN SUMUR
Volumetric Method
Recommended Procedures
Migrasi
500 psi Gas di
400 psi permukaan
300 psi 400 psi
300 psi
200 psi 200 psi
100 psi
Bleed Mud
Tugas sekarang :
Mengganti Lumpur semula dengan Lumpur berat
Cara :
Metode Top Kill
Pompakan Lumpur berat untuk mengganti Lumpur lama
sedalam posisi pahat.
Turunkan pahat sampai kedalaman tertentu.
Pompakan Lumpur berat mengganti Lumpur lama.
Turunkan pahat lagi.
Demikian diulang-ulang sampai pahat mencapai dasar lubang
METODA MEMATIKAN SUMUR
Top Kill
Contoh
Kondisi : Perhitungan :
Gas sudah dikeluarkan BHP = 0.052 x 9.6 x 10000 x 260 = 5260 psi
Casing 13 3/8” x 5000 ft G (Kill Weight) = 5260 / 10000 = 0.526 psi/ft
DP – 5” – 19.5 ppf pada 3000 ft KW dengan pahat didasar = 10.11 ppg
SICP = 260 psi Buat overbalance 100 psi BHP = 5360 psi
MW = 9.6 ppg 7000 ft @ 9.6 ppg, maka HP = 3500 psi
13 5/8” x 5 capacity = 0.1254 bpf 3000 ft @ x ppg memberikan 5360 – 3500 psi
5” plugged displacement = 0.243 bpf = 1860 psi
Fracture Press. pada sepatu EMW 14 ppg Jadi perlu Lumpur 1860 / 3000 psi/ft atau
1860 / (0.052 x 3000) = 11.9 ppg
Jadi setelah gas keluar dan lubang bor masih berisi Lumpur 9.6 ppg.
Pompakan Lumpur berat 11.9 ppg untuk mengganti Lumpur lama sedalam 3000
ft.
Dengan cara Driller’s Method sirkulasi - 2.
Sumur sudah mati, periksa aliran dan buka BOP.
METODA MEMATIKAN SUMUR
Top Kill
Contoh
Menurunkan pahat kembali kedasar lubang
1. Bila pahat diturunkan kembali kedasar lubang, akan mendorong
Lumpur berat naik.
2. Hitung berapa tinggi kolom Lumpur berat yang boleh dikeluarkan
tanpa membuat underbalance :
H = 100 psi / selisih gradient Lumpur
H = 100 psi / (0.62 – 0.50) psi/ft = 833 ft
3. Volume Lumpur berat yang didorong keluar :
V = 833 ft x 0.1254 bbl/ft = 104.5 bbl
4. Panjang pipa yang diturunkan :
L = 104.5 bbl / 0.0243 bbl/ft = 4300 ft
5. Langkah diatas bisa diulang sampai pahat mencapai dasar lubang
METODA MEMATIKAN SUMUR
Lubricate & Bleed
Catatan :
1. Tidak untuk dipakai bila open hole panjang, tanpa ijin Drilling Superintendent.
2. Bisa dilakukan bila gas sudah berada dipermukaan dan tidak ada pipa.
Bila ada pipa lebih baik disirkulasikan, bila mungkin.
Prosedur :
1. Baca dan catat tekanan casing (CP)
2. Pompakan x bbl Lumpur kedalam lubang. Amati tekanan casing.
Stop pemompaan saat tekanan casing naik 100 psi, meskipun belum semua x
bbl Lumpur telah masuk.
3. Stop pompa. Baca tekanan casing.
4. Buka choke hingga tekanan berkurang 100 psi dari langkah (1) bila x bbl
Lumpur bisa masuk. Bila belum semua masuk, kurangi 100 psi dari langkah (3)
ditambah dengan tekanan hidrostatis sebesar volume Lumpur yang masuk.
5. Ulangi langkah (1) sampai (4) sampai semua gas keluar dari sumur.
METODA MEMATIKAN SUMUR
Lubricate & Bleed
Gejala :
Peda aliran sirkulasi tekanan tidak sesuai dengan pola yang
seharusnya terjadi
Cara menangani :
Tidak ada metoda yang baku, lebih banyak coba – coba dari
beberapa cara berikut :
Pompakan LCM gunakan semen kedalam zona loss
Bullheading fluida kedalam zona loss
Dynamic kill memanfaatkan frictional pressure losses fluida
density untuk mengimbangi tekanan formasi
Pemompaan slug berat untuk mengimbangi tekanan formasi
“Sandwich kill” ialah bullheading kill diatas ataupun dibawah zona
loss
UNDERGROUND BLOW OUT
ONSHORE RIG
BYS-1
STRIPPING & SNUBBING
Kegiatan :
Menurunkan pipa kembali kedasar lubang sumur BOP tertutup dan
sumur bertekanan
Kapan ?
Sering dilakukan saat drilling, completion workover
Pengertian :
Stripping : Berat pipa melebihi gaya dorong keatas yang
ditimbulkan oleh tekanan sumur
Snubbing : Berat pipa lebih rendah dari gaya keatas dari tekanan
sumur
Rekomendasi :
Surface Pressure Panjang pipa Metoda
100 psi atau kurang ----- Annular Preventer
1000 – 1500 psi 1000 ft Annular Preventer
lebih 1000 ft Preventer combination
1500 psi atau lebih ----- Preventer combination
(A – R atau r – R)
Lain-lain :
Accumulator bank harus selalu terisi penuh, pisah dari pompa
Pakai pompa khusus untuk operasi buka dan tutup preventer
Closing manifold harus bebas dari check valve
Bottom ram hanya sebagai master valve dan untuk emergency
Tidak boleh menggunakan tekanan sumur untuk menyamakan tekanan