■ PRODUKTIVITAS FORMASI
■ VERTICAL LIFT PERFORMANCE
■ CHOKE PERFORMANCE
■ HORIZONTAL FLOW PERFORMANCE
■ NATURAL FLOW WELL
■ NODAL ANALYSIS
I. PRODUKTIVITAS FORMASI
Terdiri dari :
(Steady State)
(Steady State)
Ps
2000
θ
0
Pwf
tan θ = PI
1000
qmax
0 100 200 260
q
=J~
PI
dimana :
PI = J = Produktivity Index, bbl/hari/psi
q = laju produksi aliran total, bbl/hari
Ps = Tekanan statis reservoir, psi
Pwf = Tekanan dasar sumur waktu ada aliran, psi
Contoh Soal Productivity Index
= 0,1516
Inflow Performance Relationship (IPR)
Grafik yang menyatakan perilaku aliran fluida dari
reservoir menuju sumur, sesuai nilai Produktivitas (PI)
formasinya.
Grafik ini merupakan hubungan antara Tekanan alir (Pwf)
terhadap Laju Produksi (Q)
Dibedakan sesuai jumlah fasa fluida yang mengalir :
1. IPR Satu Fasa
2. IPR Dua Fasa
- Ps < Pb
- Ps > Pb dan Pwf > Pb
- Ps > Pb dan Pwf < Pb
3. IPR Tiga Fasa
Prosedur umum :
Dasar Persamaan :
Qo = PI (Ps - Pwf)
= 0,1083 bpd/psi
Pwf qo
0 216,7
250 189,6
500 162,5
1000 108,3
1500 54,2
2000 0
2. IPR Dua Fasa
Metode :
S=0 ~ FE=1
■ Darcy (Pseudo Pressure Function)
■ Vogel
S≠0 ~ FE<1 ; FE>1
■ Standing(Vogel Modified))
■ Harrison (Standing Modified)
■ Couto (Standing Manipulated)
■ Pudjo Sukarno (Vogel based + Simulated)
Turbulensi dan S≠0
■ Jones, Blount & Glaze (Perforated Well)
■ Fetkovich (Gas Well Modified)
2. IPR Dua Fasa
Persamaan Vogel :
Contoh Soal IPR Dua Fasa, Ps < Pb
Mencari qmax :
= 162,5 bpd
Jawaban Contoh IPR Dua Fasa, Ps < Pb
= 146,25 bpd
Jawaban Contoh IPR Dua Fasa, Ps < Pb
Dari beberapa harga Pwf asumsi didapat :
Pwf qo
0 162,50
500 146,25
1000 113,75
1500 65
2000 0
■ IPR 1 FASA ■ IPR 2 FASA
=J~
PI
Ps > Pb (?)
■ IPR terdiri dari dua bagian :
- Bagian Linier (Pwf > Pb), kurva mengikuti pers :
Mencari PI :
= 1,333
Jawaban Contoh IPR Dua Fasa
Ps > Pb dan Pwf > Pb
Mencari qb :
= 866,67 bpd
Mencari qmax :
= 2125,923 bpd
Jawaban Contoh IPR Dua Fasa
Ps > Pb dan Pwf > Pb
= 2010,893 bpd
Jawaban Contoh IPR Dua Fasa
Ps > Pb dan Pwf > Pb
Pwf qo
0 2125,926
400 2010,893
800 1784,314
1200 1446,187
1600 996,514
1700 866,667
1900 600,000
2350 0
2c. IPR Dua Fasa
Ps > Pb dan Pwf < Pb
Persamaan yang digunakan
Contoh Soal IPR Dua Fasa
Ps > Pb dan Pwf < Pb
Mencari A :
= 0,4
Mencari PI :
= 0,73469
Jawaban Contoh IPR Dua Fasa
Ps > Pb dan Pwf < Pb
Mencari qb :
= 404,0816 bpd
Mencari qx :
= 489,7959 bpd
Mencari qmax :
= 893,8776 bpd
Jawaban Contoh IPR Dua Fasa
Ps > Pb dan Pwf < Pb
= 767,7551 bpd
Jawaban Contoh IPR Dua Fasa
Ps > Pb dan Pwf < Pb
Pwf qo
0 882,352
300 835,294
600 741,176
900 600,000
1200 411,765
1750 0
S ≠ 0 ~ FE ≠ 1
■ Standing memodifikasi persamaan Vogel berdasarkan kenyataan
bahwa formasi yang mengalami kerusakan (damage) akan terjadi
tambahan kehilangan tekanan
■ Pwf ideal (tidak dipengaruhi skin factor) ≈ Pwf’
■ Pwf actual (dipengaruhi skin factor) ≈ Pwf
■ FE (Flow Efficiency) :
SKIN EFFECT
SKIN COMPONENT
Contoh Metode Standing
Diketahui data lapangan sebagai berikut :
Pr = 2600 psi
qo = 500 bpd pada Pwf = 1800 psi
FE = 0.6
Pertanyaan :
Bagaimanakah IPRnya ?
Jawaban Metode Standing
Pwf Pwf’ Qo
0 1040 1298
2600 2600 0
S ≠ 0 ~ FE ≠ 1
■ Harrison memodifikasi persamaan Standing karena pada harga FE
yang sangat kecil atau FE positif besar (Pwf negatif) menghasilkan
bentuk IPR yang tidak semestinya
■ Konsep FE tetap digunakan untuk kondisi satu fasa
■ Persamaan Harrison :
Jawaban Metode Harrison
Pwf Pwf’ Qo
0 1040 1170
2600 2600 0
S ≠ 0 ~ FE ≠ 1
■ Couto memanipulasi persamaan Standing dengan
menggabungkan konsep PI
■ Persamaan Harrison :
Dimana,
S ≠ 0 ~ FE ≠ 1
■ Pudjo Sukarno mengembangkan persamaan menggunakan
simulasi reservoir hipotetik seperti Vogel, tetapi Faktor Skin
diperhitungkan (10 ≤ S ≤ -4)
■ Hasil analisis regresi terhadap dimensionless IPR adalah :
an c1 c2 c3 c4
a1 0.182922 -0.364438 0.814541 -0.055873
a2 -1.476950 -0.456632 1.646246 -0.442306
a3 -2.149274 -0.195976 2.289242 -0.220333
a4 -0.021783 0.088286 -0.260385 -0.210801
a5 -0.552447 -0.032449 -0.583242 -0.306962
Contoh Metode Pudjo Sukarno (2Ø)
Pwf Qo Pwf Qo
* *
An C0 C1 C2
1
A1 −0.41436 0.392799× 10
-2
0.237075× 10
-5
0
A2 −0.56487 0.762080× 10
-2
−0.202079× 10-4
0
■ Sedangkan hubungan antara tekanan alir dasar sumur terhadap
water-cut dapat dinyatakan sebagai Pwf/Pr terhadap WC/(WC @
Pwf ~Pr),
dimana (WC @ Pwf ~Pr) telah ditentukan dengan analisis regresi
dan menghasilkan persamaan berikut :
Catatan : WC@Pwf~Pr =
WC*
■ dimana harga P1 dan P2 tergantung dari harga
water-cut pengukuran, dimana:
( Jp )* = PI sekarang