Anda di halaman 1dari 67

TEKNIK PRODUKSI I

■ PRODUKTIVITAS FORMASI
■ VERTICAL LIFT PERFORMANCE
■ CHOKE PERFORMANCE
■ HORIZONTAL FLOW PERFORMANCE
■ NATURAL FLOW WELL
■ NODAL ANALYSIS
I. PRODUKTIVITAS FORMASI
Terdiri dari :

1. Aliran Fluida Melalui Media Pori


2. Productivity Index
3. IPR (Inflow Performance Relationship)
Aliran Fluida dalam Media Berpori

dipelajari oleh Henry Darcy yang mengemukakan


hubungan empiris dalam bentuk differential

q = Laju aliran fluida, cc/sec


A = Luas media penampang media berpori, cm2
v = Kecepatan aliran fluida, cm/sec
k = Permeabilitas, Darcy
δP/δL = Gradien tekanan dalam arah aliran, atm/cm
Asumsi Darcy

• Aliran mantap (steady state) ~ dP/dt =0


• Fluida yang mengalir satu fasa dan incompressible
• Viskositas fluida yang mengalir konstan
• Kondisi aliran isothermal
• Formasi homogen dan arah alirannya horisontal
Persamaan Aliran Radial Minyak

(Steady State)

qo = laju aliran minyak dipermukaan, STB/D


ko = permeabilitas efektif minyak, mD
h = ketebalan lapisan, ft
μo = viscositas minyak, cp
Bo = faktor volume formasi minyak, Bbl/STB
Pe = Tekanan reservoir pada jari-jari re, psi
Pwf = Tekanan alir dasar sumur, psi
re = jari-jari pengurasan, ft
rw = jari-jari sumur, ft
Pengembangan
Persamaan Aliran Radial Minyak
(Steady State)
Pengembangan
Persamaan Aliran Radial Minyak

(Steady State)

(Semi/Pseudo Steady State)


Persamaan Aliran Radial Gas

qg = laju aliran gas dipermukaan, SCF/D


μg = Viskositas gas, cp
kg = permeabilitas efektif gas, mD
T = temperatur reservoir, °F
Z = faktor kompresibilitas gas
Productivity Index
• Indeks yang menyatakan kemampuan formasi untuk
berproduksi pada suatu kondisi tekanan tertentu
• Merupakan perbandingan laju produksi yang dihasilkan
formasi produktif pada tekanan draw down (Ps-Pwf) tertentu

Ps
2000
θ
0

Pwf
tan θ = PI
1000

qmax
0 100 200 260
q

Satu Fasa (Pw>Pb) Dua Fasa (Ps<Pb)


Persamaan Productivity Index

=J~
PI

dimana :
PI = J = Produktivity Index, bbl/hari/psi
q = laju produksi aliran total, bbl/hari
Ps = Tekanan statis reservoir, psi
Pwf = Tekanan dasar sumur waktu ada aliran, psi
Contoh Soal Productivity Index

• Diketahui data lapangan sebagai berikut :


Ps = 2000 psi
Pwf = 1400 psi
qo = 65 bpd
• Pertanyaan :
Berapakah Productivity Index-nya ?
• Jawab :
= 0.108
Soal Productivity Index

•Diketahui data lapangan sebagai berikut :


Ps = 2200 psi
Pwf = 1560 psi
qo = 97 bpd
•Pertanyaan :
Berapakah Productivity Index-nya ?

= 0,1516
Inflow Performance Relationship (IPR)
Grafik yang menyatakan perilaku aliran fluida dari
reservoir menuju sumur, sesuai nilai Produktivitas (PI)
formasinya.
Grafik ini merupakan hubungan antara Tekanan alir (Pwf)
terhadap Laju Produksi (Q)
Dibedakan sesuai jumlah fasa fluida yang mengalir :
1. IPR Satu Fasa
2. IPR Dua Fasa
- Ps < Pb
- Ps > Pb dan Pwf > Pb
- Ps > Pb dan Pwf < Pb
3. IPR Tiga Fasa
Prosedur umum :

■ Tentukan besar nilai PI formasi (khusus satu fasa)


■ Tentukan besar Qo max
■ Asumsikan beberapa harga Pwf, kemudian dengan
menggunakan persamaan yang sesuai dapat ditentukan
masing-masing harga Qo sesuai harga Pwf asumsi
■ Pada kertas grafik kartesian (milimeter grafik) siapkan
sumbu absis untuk harga Qo dan pada sumbu Ordinat
untuk harga Pwf
■ Buat hubungan antara Pwf terhadap Q sesuai hasil
perhitungan pada kertas grafik yang telah disispkan
1. IPR Satu Fasa

Dasar Persamaan :

Qo = PI (Ps - Pwf)

Harga Qo max dicapai bila Pwf = 0


Sehingga dengan memvariasikan harga Pwf dapat
ditentukan besar Qo
Contoh Soal IPR Satu Fasa
• Diketahui data lapangan sebagai berikut :
Ps = 2000 psi
Qo = 65 bpd Pwf = 1400 psi
• Bagaimanakah IPRnya ?
Mencari PI :

= 0,1083 bpd/psi

Asumsikan Pwf 250 : Qo = PI (Ps - Pwf)


Qo = 0,1083(2000-250)
= 189,58 bpd
Asumsikan Pwf 1000 : Qo = 0,1083(2000-1000)
= 108,958 bpd
Dari beberapa harga Pwf asumsi didapat :

Pwf qo

0 216,7

250 189,6

500 162,5

1000 108,3

1500 54,2

2000 0
2. IPR Dua Fasa
Metode :

S=0 ~ FE=1
■ Darcy (Pseudo Pressure Function)
■ Vogel
S≠0 ~ FE<1 ; FE>1
■ Standing(Vogel Modified))
■ Harrison (Standing Modified)
■ Couto (Standing Manipulated)
■ Pudjo Sukarno (Vogel based + Simulated)
Turbulensi dan S≠0
■ Jones, Blount & Glaze (Perforated Well)
■ Fetkovich (Gas Well Modified)
2. IPR Dua Fasa

■ Vogel mengembangkan persamaan hasil regresi


sederhana dan mudah pemakaiannya, dengan
anggapan :
- Reservoar Berpendorong Gas Terlarut
- Tekanan Reservoar berada di Bawah
Tekanan Bubble Point.
- Faktor Skin sama dengan 0
2a. IPR Dua Fasa, Ps < Pb

Persamaan Vogel :
Contoh Soal IPR Dua Fasa, Ps < Pb

Diketahui data lapangan sebagai berikut :


Ps = 2000 psi
Pwf = 1500 psi
Pb = 2100 psi
qo = 65 bpd
Pertanyaan :
Bagaimanakah IPRnya ?
Jawaban Contoh IPR Dua Fasa, Ps < Pb

Mencari qmax :

= 162,5 bpd
Jawaban Contoh IPR Dua Fasa, Ps < Pb

Mencari qo pada Pwf = 500 :

= 146,25 bpd
Jawaban Contoh IPR Dua Fasa, Ps < Pb
Dari beberapa harga Pwf asumsi didapat :

Pwf qo

0 162,50

500 146,25

1000 113,75

1500 65

2000 0
■ IPR 1 FASA ■ IPR 2 FASA

=J~
PI
Ps > Pb (?)
■ IPR terdiri dari dua bagian :
- Bagian Linier (Pwf > Pb), kurva mengikuti pers :

- Bagian Non-Linier (Pwf < Pb), mengikuti pers :

■ Problem : Ps > Pb ; Pwf test > Pb


Ps > Pb ; Pwf test < Pb
2b. IPR Dua Fasa
Ps > Pb dan Pwf > Pb
Persamaan yang digunakan
Contoh Soal IPR Dua Fasa
Ps > Pb dan Pwf > Pb

Diketahui data lapangan sebagai berikut :


Ps = 2350 psi
Pwf = 1900 psi
Pb = 1700 psi
qo = 600 bpd
Pertanyaan :
Bagaimanakah IPRnya ?

Mencari PI :

= 1,333
Jawaban Contoh IPR Dua Fasa
Ps > Pb dan Pwf > Pb

Mencari qb :
= 866,67 bpd

Mencari qmax :

= 2125,923 bpd
Jawaban Contoh IPR Dua Fasa
Ps > Pb dan Pwf > Pb

Mencari qo pada Pwf = 400 :

= 2010,893 bpd
Jawaban Contoh IPR Dua Fasa
Ps > Pb dan Pwf > Pb

Dari beberapa harga Pwf asumsi didapat :

Pwf qo
0 2125,926
400 2010,893

800 1784,314
1200 1446,187
1600 996,514
1700 866,667
1900 600,000
2350 0
2c. IPR Dua Fasa
Ps > Pb dan Pwf < Pb
Persamaan yang digunakan
Contoh Soal IPR Dua Fasa
Ps > Pb dan Pwf < Pb

Diketahui data lapangan sebagai berikut :


Ps = 1750 psi
Pwf = 900 psi
Pb = 1200 psi
qo = 600 bpd
Pertanyaan :
Bagaimanakah IPRnya ?
Jawaban Contoh IPR Dua Fasa
Ps > Pb dan Pwf < Pb

Mencari A :

= 0,4

Mencari PI :

= 0,73469
Jawaban Contoh IPR Dua Fasa
Ps > Pb dan Pwf < Pb

Mencari qb :
= 404,0816 bpd

Mencari qx :

= 489,7959 bpd

Mencari qmax :

= 893,8776 bpd
Jawaban Contoh IPR Dua Fasa
Ps > Pb dan Pwf < Pb

Mencari qo pada Pwf = 300 :

= 767,7551 bpd
Jawaban Contoh IPR Dua Fasa
Ps > Pb dan Pwf < Pb

Dari beberapa harga Pwf asumsi didapat :

Pwf qo

0 882,352

300 835,294

600 741,176

900 600,000

1200 411,765

1750 0
S ≠ 0 ~ FE ≠ 1
■ Standing memodifikasi persamaan Vogel berdasarkan kenyataan
bahwa formasi yang mengalami kerusakan (damage) akan terjadi
tambahan kehilangan tekanan
■ Pwf ideal (tidak dipengaruhi skin factor) ≈ Pwf’
■ Pwf actual (dipengaruhi skin factor) ≈ Pwf
■ FE (Flow Efficiency) :
SKIN EFFECT
SKIN COMPONENT
Contoh Metode Standing
Diketahui data lapangan sebagai berikut :
Pr = 2600 psi
qo = 500 bpd pada Pwf = 1800 psi
FE = 0.6
Pertanyaan :
Bagaimanakah IPRnya ?
Jawaban Metode Standing

Qmax pada FE=0.6 Pwf=0


Jawaban Metode Standing
Dari beberapa harga Pwf asumsi didapat :

Pwf Pwf’ Qo

0 1040 1298

500 1340 1149

1000 1640 911

1500 1940 664

2000 2240 383

2600 2600 0
S ≠ 0 ~ FE ≠ 1
■ Harrison memodifikasi persamaan Standing karena pada harga FE
yang sangat kecil atau FE positif besar (Pwf negatif) menghasilkan
bentuk IPR yang tidak semestinya
■ Konsep FE tetap digunakan untuk kondisi satu fasa

■ Persamaan Harrison :
Jawaban Metode Harrison

Qmax pada FE=0.6 Pwf=0


Contoh Metode Harrison

Diketahui data lapangan sebagai berikut :


Ps = 2600 psi
qo = 500 bpd pada Pwf = 1800 psi
FE = 2.6
Pertanyaan :
Bagaimanakah IPRnya ?
Jawaban Metode Harrison

Qmax pada FE=0.6 Pwf=0


Jawaban Metode Harrison
Dari beberapa harga Pwf asumsi didapat :

Pwf Pwf’ Qo

0 1040 1170

500 1340 1031

1000 1640 860

1500 1940 649

2000 2240 390

2600 2600 0
S ≠ 0 ~ FE ≠ 1
■ Couto memanipulasi persamaan Standing dengan
menggabungkan konsep PI
■ Persamaan Harrison :

Dimana,
S ≠ 0 ~ FE ≠ 1
■ Pudjo Sukarno mengembangkan persamaan menggunakan
simulasi reservoir hipotetik seperti Vogel, tetapi Faktor Skin
diperhitungkan (10 ≤ S ≤ -4)
■ Hasil analisis regresi terhadap dimensionless IPR adalah :

a1, …., a5 adalah konstanta yang merupakan fungsi faktor


Skin dan ditentukan berdasarkan persamaan :

c1, …., c4 ditentukan dari tabel berikut :


Konstanta C1, C2, C3, dan C4

an c1 c2 c3 c4
a1 0.182922 -0.364438 0.814541 -0.055873
a2 -1.476950 -0.456632 1.646246 -0.442306
a3 -2.149274 -0.195976 2.289242 -0.220333
a4 -0.021783 0.088286 -0.260385 -0.210801
a5 -0.552447 -0.032449 -0.583242 -0.306962
Contoh Metode Pudjo Sukarno (2Ø)

Diketahui data lapangan sebagai berikut :


Ps = 1590 psi
qo = 924 bpd pada Pwf = 240psi
S = 2.43 (FE = 0.7880)
Pertanyaan :
Bagaimanakah IPRnya ?
Jawaban Metode Pudjo Sukarno (2Ø)

■ Hitung konstanta a s/d a


1 5

■ a2 = 0.07504 a3 = 0.00522 a4 = -0.183 a5 = -0.78719


■ Pwf/Ps = 240/1590 = 0.15094

■ Qomax = 924/0.76396 = 1209.48 bbl/hari


■ Asumsikan beberapa harga Pwf untuk menentukan harga Qo
Tabulasi hasil perhitungan

Pwf Qo Pwf Qo

1490 0.0 800 720.93

1400 236.71 600 817.05

1200 436.38 400 886.49

1000 595.36 0.0 951.19


3. Aliran Fluida Tiga Fasa
■ Apabila fluida yang mengalir dari formasi ke lubang sumur
terdiri dari tiga fasa, yaitu minyak, air dan gas, maka
digunakan Metode Pudjo Sukarno.
■ An = konstanta persamaan (n = 0, 1 dan 2), yang
harganya berbeda untuk water cut yang
berbeda.

■ Hubungan antara konstanta tersebut dengan


water-cut ditentukan pula dengan analisis regresi, dan
diperoleh persamaan berikut :

* *

❑ Cn = konstanta untuk masing-masing harga An


ditunjukkan dalam Tabel berikut ini
Tabel Konstanta Cn Untuk Masing-Masing harga An

An C0 C1 C2

A0 0.98032 −0.115661× 10-1 0.179050× 10


-4

1
A1 −0.41436 0.392799× 10
-2
0.237075× 10
-5

0
A2 −0.56487 0.762080× 10
-2
−0.202079× 10-4
0
■ Sedangkan hubungan antara tekanan alir dasar sumur terhadap
water-cut dapat dinyatakan sebagai Pwf/Pr terhadap WC/(WC @
Pwf ~Pr),
dimana (WC @ Pwf ~Pr) telah ditentukan dengan analisis regresi
dan menghasilkan persamaan berikut :

Catatan : WC@Pwf~Pr =
WC*
■ dimana harga P1 dan P2 tergantung dari harga
water-cut pengukuran, dimana:

dimana : water-cut dinyatakan dalam persen (%) dan


merupakan data uji produksi
Prosedur Perhitungan

■ Berdasarkan harga WC pengukuran tentukan WC@Pwf~Pr,


P1 dan P2
■ Hitung harga-harga A0, A1, dan A2 sesuai harga An seperti
tertera dalam tabel
■ Hitung Qt max
■ Asumsikan beberapa harga Pwf dan hitung Qo sesuai harga
Pwf asumsi
■ Buat hubungan (plot) antara Pwf dan Qo pada kertas kartesian
untuk mendapatkan kurva IPR
PERAMALAN IPR MASA AKAN DATANG
■ S =0 :
Metode Standing (Vogel base) :

( Jp )* = PI sekarang

( Jf )* = PI masa akan datang


■ Metode Pivot Point (Vogel base) :
PERAMALAN IPR MASA AKAN DATANG
■ S ≠0 :
Metode Eckmier : penyederhanaan dari persamaan
Fetkovich dengan anggapan n = 1, sehingga perbandingan
Qomax pada waktu produksi t1 dan t2 dinyatakan :

Qomax p pada Ps p ditentukan berdasarkan uji tekanan dan


produksi pada t1 menggunakan persamaan Vogel
sedangkan
Qomax f pada Ps f ditentukan berdasarkan persamaan diatas
Selanjutnya untuk membuat IPR digunakan persamaan
Vogel berdasarkan harga Qomax f dan Ps f

Anda mungkin juga menyukai