Anda di halaman 1dari 6

Nama : Riska Fitri Nurul Karimah

NIM : 113170048
Kelas : E
TUGAS 1
Resume Teknik Produksi 1

A. Sistim Sumur Produksi

FBHP(Pwf)
SBHP(PS)

Keterangan : Draw Down Press = (SBHP-FBHP)


Ps = Tekanan Sumur dan Tekanan Reservoir sama
Pr = Tekanan Reservoir
Pwf = Tekanan Aliran

Untuk menentukan besarnya tekanan yang digunakan pada ketinggian atau kedalaman
tertentu dapat menggunakan persamaan berikut :

F P = ρgh
P=
A

Keterangan :
P = Tekanan
F = Gaya
A = Luas Permukaan
ρ = Massa Jenis
g = Percepatan Gravitasi
h = Ketinggian/Kedalaman
Dari persamaan di atas dapat mengetahui pula pada ketinggian berapa akan kehilangan
tekanan. Sehingga bisa diketahui besarnya tekanan yang digunakan.
Surface Fasility memiliki berfungsi sebagai media pengangkut, pemisah dan
penampung. Surface Fasility terdiri dari :
1. Wellhead
Wellhead memiliki fungsi sebagai penyangga casing string. Pada tahap pengeboran,
alat pengontrol ini disebut sebagai blow out preventer stack (BOP). Pada tahap
completion, tugas BOP diganti dengan sistem pengontrol aliran atau yang dikenal
sebagai X-mass tree.
2. Gathering system
Gathering system berfungsi mengatur jalannya minyak dari masing-masing sumur, agar
mendapatkan laju produksi yang optimum.
3. Manifold System
Manifold adalah sekumpulan pipa salur atau choke yang bertujuan untuk mengatur
jalannya laju produksi ke separator.
4. Separator
Separator adalah alat yang mempunyai fungsi memisahkan gas dari cairan yang ikut
terproduksi dari sumur.
5. Oil Storage
Oil Storage adalah tempat yang digunakan untuk menyimpan produk minyak sebelum
didistribusikan.
Pada operasi pemboran, fluida pemboran yang digunakan akan memberikan tekanan
hidrosatis kepada formasi. Tekanan ini cukup besar jika dibandingkan dengan tekanan
formasinya. Adanya perbedaan tekanan ini kemudian dapat menyebabkan masuknya lumpur
ke dalam formasi.
Masuknya filtrat lumpur ini akan berakibat serius jika formasi mengandung lempung
(clay). Misalkan lumpur yang digunakan adalah fresh water based mud, filtrat dari lumpur
tersebut akan bereaksi dengan clay di sekitar lubang bor. Reaksi kimia ini akan menyebabkan
pengembangan clay yang mengakibatkan tertutupnya pori-pori batuan formasi.
Di samping filtrat lumpur pemboran yang terintrusi, maka turut serta partikel-partikel
padatan lumpur pemboran yang terintrusi ke dalam batuan formasi di sekitar lubang sumur
yang kemudian menyebabkan penyumbatan dalam pori-pori batuan.
Apabila pemboran telah mencapai formasi yang merupakan target terakhir dan
pemboran telah selesai, maka sumur dipersiapkan untuk diproduksi. Dalam produksi minyak
dan gas bumi terdapat dua faktor yang menyebabkan produksi menurun yaitu karena tekanan
reservoir menurun dan terjadi skin yang besar. Aktifitas yang mengakibatkan skin adalah
penyemenan dan perforasi. Skin dapat di tanggulangi dengan stimulasi dan acidizing.

B. Produktivitas Formasi
1. Aliran Fluida Melalui Media Pori
Henry Darcy yang mengemukakan hubungan empiris dalam bentuk differensial :
P2
V2 Q = V. A
𝐾.𝐴 𝑑𝑃
Q= 𝜇 𝑑𝐿
L
𝐾.𝐴 −(𝑃𝑠−𝑃𝑤𝑓)
Q= 𝜇 𝑑𝑟

P1 V1

Q = V. A
d d ri K.A dP
Q=
μ dL
re
K.2.πrh dP
Q= μ dr
ri = 0,472 re kh 1
Q = 2π rs (Ps − Pwf)
μ lnrw

kh(Ps−Pwf)
Q = 2π re
μ ln
rw

2. Productivity Index
Indeks yang menyatakan kemampuan formasi untuk berproduksi pada suatu kondisi
tekanan tertentu.
7,08 𝑘.ℎ (𝑃𝑠−𝑃𝑤𝑓)
Q= 𝑟𝑒
𝜇.𝑙𝑛
𝑟𝑤

𝑘.ℎ (𝑃𝑠−𝑃𝑤𝑓)
Q = 0,00708 𝑟𝑒
µ.𝐵 𝑙𝑛
𝑟𝑤

Q = J(Ps-Pwf)
J = PI

Q
PI = (Ps−Pwf)
C. Batuan dan Fluida Reservoir
1. Batuan Reservoir
Batuan Reservoir adalah wadah permukaan yang diisi dan dijenuhi oleh minyak dan gas
bumi. Ruangan penyimpanan minyak dalam reservoir berupa rongga-rongga atau pori-
pori yang rendah.
Sifat fisik batuan reservoir :
1. Porositas
Perbandingan volume ruang pori-pori batuan terhadap volume total batuan.
Vp
Φ=
Vb

Porositas dibedakan menjadi dua yaitu prositas efektif dan porositas absolut.

Φt = Φef + Φn.ef

2. Permeabilitas
Kemampuan batuan untuk mengalirkan fluida.
Permeabilitas dibedakan menjadi 3 :
a. Permeabilitas Absolut
b.Permeabilitas Efektif
c. Permeabilitas Relatif
3. Saturasi
Perbandingan antara volume pori-pori batuan yang ditempati oleh fluida dengan
volume pori total batuan.
Sg+Sw+So = 1

4. Wettabilitas
• Suatu sifat fisik batuan yang menyatakan mudah tidaknya permukaan batuan
untuk dibasahi fluida.
• Wettabilitas menjelaskan adanya adesi dua fluida terhadap sebuah permukaan
benda padat.
• Wettabilitas adalah sebuah pengukuran fluida mana yang dapat membasahi
(menyebar atau menempel) permukaan.
Water-wet = Batuan dijenuhi oleh minyak.
Oil -wet = Batuan dijenuhi oleh air.
Adhesi Kohesi

Membasahi (Air) Tidak Membasahi (Minyak)


Membentuk sudut <90o Membentuk sudut >90o

2. Fluida Reservoir
Sifat Fisik Fluida Reservoir :
1. Densitas
Merupakan perbandingan massa dengan volume. Densitas sangat berpengaruh
terhadap besar kecilnya specific gravity dan 0API.
𝜌𝑜 141,5
SG = 𝜌𝑓 SG = 131,5+API

2. Viskositas
Besarnya keengganan fluida untuk mengalir.

𝑘
= 𝑚𝑜𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠
µ
3. Kompresibilitas
Perubahan volume karena perubahan tekanan.
Fluid Compresibility dibedakan menjadi = Cw, Co, Cg, Cr.
4. Faktor Volume Formasi
Perbandingan relatif antara volume minyak/gas awal terhadap volume minyak/gas
akhir bila dibawa ke keadaan standar.

Bw
FVF
Bo
Bg

Pb P
5. Kelarutan Gas dalam Minyak (Sifat Fisik Minyak)
Banyaknya volume gas yang terbebaskan dari suatu minyak mentah di dalam
reservoir.

Rs

Pb P
TUGAS 1
Teknik Produksi 1
Diketahui : Ps = 2250 psi
Q = 500 bph
Pwf = 1000 psi
Ditanyakan: a. PI = ?
b. If Pwf = 1500 psi, Q = ?
c. If Pwf = 750 psi, Q = ?
d. 2 tahun kemudian Ps = 1250, PI turun 30%, berapa Q pada Pwf = 1000psi?
e. 2 tahun kemudian Ps = 1250, PI turun 30%, berapa Q pada Pwf = 750psi?
Jawab :

Q = PI (Ps – Pwf)

a. Q = PI (Ps – Pwf)
500 = PI (2250-1000)
500 = PI (1250)
𝟓𝟎𝟎
PI = 𝟏𝟐𝟓𝟎= 0,4

b. Q = PI (Ps – Pwf)
Q = 0,4 (2250-1500)
Q = 300 bph
c. Q = PI (Ps – Pwf)
Q = 0,4 (2250-750)
Q = 600 bph
d. PI turun 30%
PI = 70% x 0,4 = 0,28
Ps = 1250 psi
Q = PI (Ps – Pwf)
Q = 0,28 (1250-1000)
Q = 70 bph
e. Q = PI (Ps – Pwf)
Q = 0,28 (1250-750)
Q = 140 bph

Anda mungkin juga menyukai