Kuliah-3

Teknik Produksi I
(3 SKS)
IPR sumur oil – two phase

Dosen : Ir. Andry Halim, MM

STT MIGAS, Balikpapan
 Objective/Sasaran
► Memahami konsep-konsep dasar aliran gas
dari reservoir ke sumur (IPR)
► Memahami penerapannya di dunia
Perminyakan
 Daftar Pustaka
1. Semua buku perihal TEKNIK PRODUKSI, termasuk SPE
paper.
2. T.E.W. Nind,”Principles of Oil Well Production”, Mc Grw-
Hill Book Co., New York, 1981.
3. Kermit E. Brown,”The Technology of Artificial lift
Methods”, Vol.1,2,3a,3b, 4, Tulsa, OK, 1984.
4. Tarek Ahmed,”Reservoir engineering Handbook”, 2’nd
editiomn, Gulf Prosfesional Publishing, 2001, Houston,
Texas.
5. http://id.scribd.com/doc/229229152/INFLOW-
PERFORMANCE-RELATIONSHIP-ppt
6. M.J. Economides, A.D. Hill, Petroleum Production
Systems”, Prentice Hall, New Jersey, 1994
Inflow Performance
Relationship
Two-Phase Flow
Conditions
 Fenomena Aliran Dua Fasa dalam
Media Berpori
► Gas akan terbebaskan dari larutan minyak jika berada
pada tekanan dibawah tekanan bubble point.
► Gas bebas akan mengisi pori-pori batuan, makin rendah
tekanannya makin banyak gas bebas dalam pori-pori
batuan, bersama-sama minyak
► Peningkatan gas bebas dalam pori-pori ditunjukkan dengan
peningkatan saturasi gas
► Jika saturasi gas meningkat sampai batas saturasi gas
kritis, maka gas akan mengalir bersama minyak
► Pada keadaan ini terjadi aliran dua fasa (gas dan minyak)
dalam media berpori
► Perilaku aliran ditentukan oleh relative permeability
masing-masing fasa dalam media berpori
 Model Aliran Dua Fasa

► Pemecahan fenomena dengan mengguna-

kan model yang merepresentasikan :
 aliran masing-masing fasa dalam media berpori
 perubahan saturasi gas dan minyak dalam
media berpori sebagai akibat perubahan
tekanan
 distribusi tekanan alir sepanjang media berpori.
 Model I Aliran Dua Fasa

► Model matematik aliran dua fasa (Oil + Gas) dalam

porous media, dalam bentuk persamaan diferential:

Dinyatakan sebagai
Fungsi tekanan

So = f(P)

Kro sebagai fungsi

saturasi minyak
 Model I Aliran Dua Fasa
► Kondisi Aliran Dua Phasa (Oil + Gas)
 Solusi oleh Weller dan Vogel
►Persamaan tekanan fungsi jarak
r1 r2 r3 r4 rx Rn re

P w f P 1P 2 P3 P4 Px Pn Pe

►Persamaan saturasi minyak fungsi tekanan

 IPR 2 Fasa
►Kondisi Aliran Dua Fasa (Oil + Gas)
 Persamaan VOGEL (Dimensionless IPR)

2500

 Tekanan Reservoir dibawah

Bubble Point Pressure
2000

Tekanan Alir dasar Sumur, psi

(Pr < Pb) – 2 fasa (gas + oil) 1500

 Tidak terjadi kerusakan 1000

formasi (S = 0) 500

0
0 200 400 600 800 1000 1200
Laju Produksi, stb/d
 Model II Aliran Dua Fasa
► Representasi perubahan tekanan terhadap
jarak, dan saturasi di setiap titik dilakukan
simultan dalam satu persamaan differential,
untuk masing-masing fasa.
► Pengaturan fasa yang mengalir berdasarkan
pada harga saturasi kritik untuk masing-
masing fasa (oil – gas = Sw < Swc dst)
Representasi Skin dalam Model

qo

r1 r2 r3 r4 rx re

Pw f P1 P2 P3 P4 Px
Pe

Skin = segmen lapisan yang mempunyai permeabilitas

lebih kecil dibandingkan dengan permeabilitas
formasi
 Model II – Aliran Dua Fasa
► Solusi Numerik Pers. PS dan Pers. Wiggins
 Persamaan Differential Fasa Gas

 Persamaan Differential Fasa Minyak

 Persamaan Differential Fasa Air

 Persamaan IPR 2 Fasa + Skin

► Persamaan Sukarno aliran 2 fasa

Pengaruh Bentuk Drainage
Area terhadap IPR 2 Fasa
Jiwaldi
Pengaruh Shape Factor pada
Kurva IPR 2 Fasa

qµB  10.06 A  3 
p − pwf = 141.2  0 . 5 ln  2 
− + s
kh   C A rw  4 

Dietz
Shape
Factor
 DAERAH
PENGURASAN
 POSISI
SUMUR

Untuk posisi sumur hanya diwakili oleh

daerah pengurasan persegi panjang 2:1
 Data Kasus Reservoir-X

Data fisik fluida Reservoir X Harga

►- Jenis fluida yang digunakan termasuk
dalam jenis Black Oil.
•- Spesifik gravity gas = 0.65
•- Spesifik gravity minyak (API) = 45
•- Spesifik gravity air = 1.07
•- Tekanan Bubble Point = 2000 psi
•- Viskositas air = 1 cp
•- Kompresibilitas Air = 0 1/psi
•- FVF Water = 1.104
•- Undersaturated Oil Compressibility = 3.9E-6 1/psi
•- Pressure dependence Oil Viscovity = 5E-4 cp/psi
= 2E-6 cp/psi
•- Pressure dependence Water Viscovity = 2000 psi
• Referensi Pressure
 Data Kasus Reservoir-X

Data Fisik Batuan Reservoir Harga

Porositas (single porosity) = 0.20
•Permeabilitas Horizontal rata- = 100 md
rata = 10 md
•Permeabilitas Vertikal rata-rata = 0.15
•Saturasi Air Irriducibble = 0.10
•Saturasi gas kritik = 23.5 ft
•Tebal reservoir = 3E-6 1/psi @14.7 psi
•Kompresibilitas Batuan = 2000 psi
•Tekanan Reservoir = 200 o F
•Temperatur Reservoir = 45 acre.
•Daerah Pengurasan = 6 inch
= 0
•Jari-jari lobang sumur
•Faktor Skin
 5000

4500

4000
Qo (BOPD)

3500
Awal pss
Diperoleh
3000
Qo pada Pwf
tertentu
2500
w aktu (hari)
2000
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2

Profil Laju Produksi pada tekanan alir dasar sumur konstan

 Kurva IPR

2500

2000
Pwf (psia)

1500

1000
Qo mak
500

0
0 500 1000 1500 2000 2500 3000
Qo (BOPD)

Kurva IPR untuk persegi

 IPR Tidak Berdim ensi
1 Kurva IPR Tidak Berdimensi
0.9 untuk Persegi Panjang 2:1
0.8

0.7
IPR Tidak Berdimensi untuk Reservoir dengan
Qo/Qo mak

0.6 Daerah Pengurasan 2:1

0.5
1

0.4 y = -0.80x2 - 0.20x + 1 0.9

0.3 R2 = 0.9988 0.8

0.2 0.7

Qo/Qo mak
0.1 0.6
0 0.5 y = -0.72x2 - 0.28x + 1
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1 R2 = 0.9989
0.4
Pw f/Pr
0.3

0.2

Kurva IPR Tidak Berdimensi 0.1

Pw f/Pr

untuk Persegi
0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1
 IPR Tidak Berdim ensi untuk Reservoir dengan
Daerah Pengurasan 4:1
IPR tidak berdimensi
1
untuk Daerah Pengurasan
0.9
0.8 Setengah Lingkaran
0.7
Qo/Qo mak

0.6
0.5
IPR Tidak Berdim ensi untuk Reservoir
0.4 dengan Daerah Pengurasan Setengah
0.3 y = -0.71x2 - 0.29x + 1 Lingkaran
0.2 R2 = 0.997

0.1 1
0 0.9
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1 0.8
0.7

Qo/Qomak
Pw f/Pr
0.6
0.5

IPR tidak berdimensi untuk 0.4

0.3
y = -0.81x2 - 0.19x + 1
R2 = 0.9986

Daerah Pengurasan Persegi

0.2
0.1
0 Pw f/Pr
Panjang 4:1 0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1
 IPR tak berdimensi untuk
IPR Tidak Berdimensi untuk Reservoir dengan
Daerah Pengurasan 2:1
1
0.9 Sumur Posisi 1
0.8
0.7
Qo/Qo mak

0.6
0.5 y = -0.72x2 - 0.28x + 1
0.4 R2 = 0.9989

0.3
0.2
0.1
Pw f/Pr
0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1

IPR tak berdimensi untuk

Sumur Posisi Tengah
 IPR tak berdimensi untuk IPR Tidak Berdim ensi Persegi Panjang 2:1

Sumur Posisi 2 1
Posisi 3

0.9

0.8
IPR Tidak Berdimensi Persegi panjang 2:1
0.7
posisi 2
1 0.6

Qo/Qomak
0.9 0.5
0.8
0.4
0.7
Qo/Qomak

0.3
0.6 y = -0.67x2 - 0.33x + 1
0.2 R2 = 0.9985
0.5
0.4 0.1
y = -0.70x2 - 0.30x + 1
0.3 R2 = 0.9956 0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1
0.2 Pw f/Pr
0.1
0 IPR tak berdimensi untuk
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1
Pw f/Pr Sumur Posisi 3
 1
0.9 2
y = -0.75x - 0.25x + 1 Persamaan
kurva IPR
0.8 2
R = 0.9981
0.7 Tidak
Berdimensi
Qo/Qomak

0.6
0.5 Untuk
0.4 berbagai
0.3 bentuk
drainage
0.2
0.1
Pwf/Pr
0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1
 Perbandingan Persamaan Vogel dengan
Persamaan PS dan IPR Usulan

2000 persamaan PS
1800 Persamaan Vogel
1600
Persamaan Usulan
1400
Pwf (psia)

1200

1000

800

600

400

200

0
0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500

Qo (BOPD)

Perbandingan IPR Usulan dengan IPR Vogel dan PS

 Dari penelitian diperoleh persamaan kurva IPR
tidak berdimensi sbb :

2
qo Pwf  Pwf 
= 1 − 0.25 − 0.75 

qo ,maks Pr  Pr 
 Persamaan Kurva IPR
Berdasarkan data Isochronal Test
Metode Fetkovich
 KOMPONEN FORMASI PRODUKTIF - 10

► Persamaan Fetkovich (Pendekatan Empiris)

 Berdasarkan hasil isochronal test

1.E+07

 Dimana :
►n = konstanta turbulensi

(Pr2 - Pwf2)
1.E+06
0.5 < n < 1.0

1.E+05
100 1000
Laju Produksi, stb/d
 KOMPONEN FORMASI PRODUKTIF - 11

1500

► Metoda
 Fetkovich
1000
 Vogel
 Sukarno

500
- ► Kondisi
 Non-turbulence
 Skin = 0
0
0 100 200 300 400 500
 KOMPONEN FORMASI PRODUKTIF - 12

3600

 M etoda
2700  Standing
 Sukarno
 K ondisi
Pwf

1800

 Sk in = -3.60
900
 N on-turbulence

0
0 100 200 300 400
q
Kurva IPR 3-Phasa
Persamaan Wiggins
 Model Aliran 3 Fasa

► Model Pengembangan IPR 3 – fasa

 Pers. PS dan Pers. Wiggins
► Model Sistem Sumur-Reservoir (Single Well Model)

Gas, Minyak dan Air

Sum ur Gas, M inyak dan A ir bersam a dalam satu lapisan

Sisa pori-pori sebagai akibat pengurangan Saturasi

M inyak Dan penam bahan Saturasi Gas, diisi oleh Air
Sw = 1 – So - Sg
Tekanan dihitung secara im plicit, sedangkan Saturasi
Dihitung secara ex plicit : I M P ES
 Model II – Aliran Dua Fasa
► Solusi Numerik Pers. PS dan Pers. Wiggins
 Persamaan Differential Fasa Gas

 Persamaan Differential Fasa Minyak

 Persamaan Differential Fasa Air

 KOMPONEN FORMASI PRODUKTIF - 9

► Persamaan Wiggins aliran 3 fasa

 Persamaan IPR – Fasa Minyak

 Persamaan IPR – Fasa Air

 KOMPONEN FORMASI PRODUKTIF - 13

► Contoh Kurva IPR 3-fasa

QUESTION ????