Anda di halaman 1dari 31

KULIAH

DASAR PENGENALAN

COMPRESSOR

Departemen Teknik Mesin Industri


Kompresor Reciprocating
Klasifikasi Kompresor Reciprocating

• Klasifikasi berdasarkan jumlah tingkat kompresi : satu-tingkat,


dua-tingkat, banyak tingkat.
• Klasifikasi berdasarkan langkah kerja (pada kompresor torak):
kerja tunggal (single acting), kerja ganda (double acting).
• Klasifikasi berdasarkan susunan silinder (untuk kompresor
torak): mendatar, tegak, bentuk-L, bentuk-V, bentuk-W, bentuk
bintang, lawan berimbang (balans oposed).
• Klasifikasi berdasarkan cara pendinginan: pendinginan air,
pendinginan udara.
• Klasifikasi berdasarkan transmisi penggerak : langsung, sabuk-
V, roda gigi.
• Klasifikasi berdasarkan penempatannya: permanen (stationary),
dapat dipindah (portable).
• Klasifikasi berdasarkan cara pelumasan: pelumasan minyak,
tanpa minyak.

Departemen Teknik Mesin Industri


Susunan Silinder Kompresor Torak

Departemen Teknik Mesin Industri


Compressor Cross Section

Valve
Piston
Discharge

Piston rod

Suction strainer

Crank shaft Applied at : GIS compressor, H2 comp.


Purpose : High discharge pressure
Low capacity
Oil chamber

Departemen Teknik Mesin Industri


Komponen Kompresor Reciprocating

Departemen Teknik Mesin Industri


Komponen Kompresor Reciprocating

• Silinder
• Torak
• Katup

Departemen Teknik Mesin Industri


Cylinder & Cylinder Wall

Departemen Teknik Mesin Industri


Piston & Piston Rings

Departemen Teknik Mesin Industri


Labyrinth Nonlubed Piston’s

Labyrinth piston compressor. This nonlubed piston's


circumferential
labyrinths operate with a close clearance to the cylinder
wall instead of rubbing

Departemen Teknik Mesin Industri


Poppet Valve

• Consists of multiple, same-size ports and sealing elements.


• The advantage is that has a high flow efficiency.
• The disadvantage is that the valve is not tolerant of uneven flow
distribution.
• The most commonly used in low-speed, low-to-medium
compression ratio.
• Low maintenance.

Departemen Teknik Mesin Industri


Plate Valve

Departemen Teknik Mesin Industri


Channel Valve

Departemen Teknik Mesin Industri


Prinsip Kerja :

Kapasitas Teoritis :
 m3
Single acting : Qth  D2 x S x N (
min
)
4
π m3
th  
2 2
Double Acting :Q
4
( 2 D d )S N ( )
min

Departemen Teknik Mesin Industri


Efisiensi Volumetris :

Qs
v 
Qth

 v  1   {( rp )1/ n  1}

 = Prosen clearence
Vc

Vstroke

Departemen Teknik Mesin Industri


Efisiensi Volumetris :

 v  1   {( rp )1/ n  1}

1
1

 v  0,97    {( rp) mxn  1}  L


f 

f = Ratio compressibility
L = faktor lobe & non lobe
m = number stage
n = eksponen politropik = 1,25

Departemen Teknik Mesin Industri


Daya Kompresor :
Daya adiabatis Kompresor :

m  k Ps  Qs  ( k 1)

Lad  rp  mk  1
k  1  

Ps = Tekanan masuk (absolut)


Qs = Kapasitas masuk
rp = ratio absolut pressure
m = jumlah tingkat
K = eksponen adiabatik

Departemen Teknik Mesin Industri


Hubungan antara kompresi dengan Daya adiabatis

Departemen Teknik Mesin Industri


Intercooler

Kompresor dua stage dengan intercooler

Apabila digunakan 2 tingkat Kompresi, maka kerja yang dibutuhkan


lebih kecil.
Contoh :
Bila udara dikompresi (1 tingkat) hinga tekanan 7 kgf/cm 2, maka daya
yang dibutuhkan 4, 7074 kW
Bila udara dikompresi (2 tingkat) hinga tekanan 7 kgf/cm 2, maka daya
yang dibutuhkan 4, 022 kW

Departemen Teknik Mesin Industri


Example :

The compressor has following given data :


Gas : Nitrogen
Molecular weight : 29
k : 1,4
Inlet pressure : 20 psia
Outlet pressure : 180 psia
Inlet Temperature : 80 F = 540 R
Weigth flow : 100 lb/min

Calculate the theoretical power for each case :


1. without inter cooling
2. One intercooler

Departemen Teknik Mesin Industri


Solution :

Without intercooler (m = 1) :

Ro 1545 ft  lb
R    53,3
mw 29 lb .R
pd 180
 9
ps 20

 k 1

k   pd  k   1,4 53,3 540  91,14, 41  1  88107 lb  ft
w  R Ts     1  
k 1   ps   1, 4  1   lb
 
lb lb  ft 1 HP min
W  100 x 88107 x  267 HP
min lb 33.000 lb  ft

Departemen Teknik Mesin Industri


Solution :

One intercooler (z = 2) :
 k 1

zk  p  z k 
W  R Ts   d   1
k 1   ps  
 

 1, 41
 lb  ft
53,3 540  9  1  74291
2 1,4
W  2 1, 4
1,4  1   lb

lb lb  ft 1 HP min
W  100 x 74291 x  225,1 HP
min lb 33.000 lb  ft

Departemen Teknik Mesin Industri


Persyaratan Dalam Pemilihan Kompresor

• Maksud penggunaan kompresor.


• Tekanan isap dan Tekanan keluar.
• Jenis dan sifat-sifat gas yang ditangani.
• Temperatur dan kelembaban gas.
• Kapasitas aliran (volume) gas yang diperlukan.
• Peralatan untuk mengatur kapasitas (jenis, otomatik
atau manual, bertingkat banyak).
• Cara pendinginan (dengan udara atau dengan air).
Muka, temperatur, dan tekanan air pendingin, bila dipakai
pendinginan air.

Departemen Teknik Mesin Industri


Persyaratan Dalam Pemilihan Kompresor

• Sumber tenaga (frekuensi, tegangan, kapasitas daya


dari sumber).
• Kondisi dan lingkungan tempat instalasi.
• Jenis penggerak mula (motor listrik atau motor bakar
torak).
• Putaran penggerak mula.
• Jenis kompresor.
• Pelumasan minyak atau bebas minyak.
• Kompresor torak atau putar.
• Jumlah tingkat kompresi.
• Permanen atau portabel.
• Jumlah kompresor.

Departemen Teknik Mesin Industri


Instalasi
1. Penempatan
• Instalasi kompresor harus dipasang sedekat mungkin
dengan tempat-tempat yang memerlukan udara tekan.
• Di daerah sekitar kompresor tidak boleh ada gas yang
mudah terbakar atau zat yang mudah meledak.
• Pemeliharaan dan pemeriksaan harus dapat dilakukan
dengan mudah.
• Ruangan kompresor harus terang, cukup luas, dan
berventilasi baik.
• Temperatur ruangan harus lebih rendah dari 40°C.
• Kompresor harus ditempatkan di dalam gedung

Departemen Teknik Mesin Industri


2. Kondisi Penghisapan
• Temperatur udara yang diisap harus dijaga
serendah mungkin dan tidak lebih dari 400C
• Kandungan debu di sekitar tempat pengisapan
harus dapat dijaga sekecil mungkin
• Udara harus sekering mungkin

Departemen Teknik Mesin Industri


Pedoman Penempatan

Departemen Teknik Mesin Industri


Pedoman Penempatan

Departemen Teknik Mesin Industri


TROUBLESHOOTING

Departemen Teknik Mesin Industri


Departemen Teknik Mesin Industri
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai