(SONOLOG)
Marsigit
Sonolog
Sonolog Model M
Digital Well Analyzer
Sonolog Model M
Dual Chanel
Hasil pengukuran
Sonolog Model M
Penentuan Kedalaman Cairan
Kedalaman cairan umumnya ditentukan dengan menghitung
banyaknya tubing dari permukaan Casing ke permukaan cairan
dan hasilnya dikalikan dengan panjang rata-rata tubing.
Sonolog
Digital Well Analyzer
PERALATAN ACOUSTIC
(SONOLOG)
Gas Gun
PERALATAN ACOUSTIC
(SONOLOG)
(Lanjutan)
Kabel
Well Analyzer Kabel Mikropun Tranducer Solenoid
PERALATAN ACOUSTIC (SONOLOG)
(Lanjutan)
SOLENOID VALVE
PRESSURE
TRANSDUCER MICROPHONE
N2
SONIC BOTTLE
GAS
L = Liquid level depth, ft
D = Perforation depth, ft
Pcsg = Casing pressure, psi
liq = Liquid density, gr/cm3
Pgas = Gas column pressure, psi
Pliq = Liquid column pressure, psi
fo = Liquid fraction
L = T1*0.5*V ft
Pgas = (Pcsg *L)/30000 psi
Pliq = 0.433*(D-L)* liq * fo psi
BHP = Pcsg + Pgas + Pliq
LIQUID
PERFORATION
Penentuan Kedalaman Cairan
Kedalaman cairan umumnya ditentukan dengan menghitung
banyaknya tubing dari permukaan Casing ke permukaan cairan
dan hasilnya dikalikan dengan panjang rata-rata tubing. Akan
tetapi kadang-kadang diperlukan analisa yang lain karena tidak
jelasnya gambaran dari tubing collar tersebut.
Untuk menghitung jarak dari permukaan ke permukaan cairan digunakan rumus:
L = T* 0.5 * V
Dimana :
Pgas = (Pcsg * L)/30000 Pgas = Tekanan yang diakibatkan oleh adanya kolom gas dianulus, psi
Pliq = Tekanan yang diakibatkan oleh adanya kolom cairan dianulus, psi
L = Kedalaman cairan , feet
Pliq = 0.433 * (D-L) * rliq fo D = Kedalaman formasi, feet
fo = Fraksi cairan
Fg, FRACTION OF GAS IN GASEOUS COLUMN
100 000
10 000
Da *Dp/Dt 3/4
2 1
1000
100
Lgas
D
Tinggi fraksi gas
Lliq
0.00068 * Dp A Da
Da= Lgas +(1-fo)*Lliq Qgas =
Dt
Dimana Dimana
Da = Panjang kolom gas sebenarnya, feet Qgas = Produksi gas di annulus, mscfd
Lgas = Panjang kolom gas, feet A = Area annulus, inci2
Fo = Fraksi cairan dalam kolom cairan bergas. Dp = Kenaikan tekanan di annulus, psi
Lliq = Panjang kolom cairan sebenarnya, feet Dt = Waktu tercatat untuk nilai kenaikan tekanan di annulus di
atas, psi
Metoda Analisa Hasil Pengukuran Kedalaman Cairan
1. Automatic
2. Manual
3. Down Hole Marker
4. Acoustic Velocity
Untuk mengatasi sumur yang tubing collarnya tidak jelas dapat digunakan cara:
2. Dengan memasukkan kecepatan suara secara langsung (bila kecepatan suara diketahui)
3. Dengan menginput SG gas dan program akan menghitung kecepatan suara dengan bantuan
data tekanan casing.
4. Menganalisa secara manual gambar tubing, menghitung banyaknya tubing dalam jangka
waktu tertentu kemudian mencari kecepatan suara dengan mengalikan jumlah tubing per
satuan waktu dengan waktu tempuh suara. Cara ini biasa dilakukan dengan sonolog.
EVALUASI HASIL PENGUKURAN PBHP
1. Anulus tertutup oleh sesuatu benda seperti endapan minyak beku atau ikan. Dalam keadaan ini pengujian
tidak bisa dilakukan.
2. Sumber suara lemah. Hal ini menyebabkan amplitudo suara sudah sangat lemah dan pantulan hilang. Hal
ini bisa dihindari dengan memperkuat tekanan N2 pada Chamber di gas gun. Pada sumur yang dalam
diperlukan sumber suara yang lebih kuat, minimal catu N2 pada Chamber gas gun adalah 250 psi diatas
tekanan pada Casing.
3. Background suara berisik. Kadangkala background suara terlalu berisik (noisy) sehingga pantulan yang
ada tidak berbeda dengan backgroundnya dan penentuan pantulan tidak bisa dilakukan.
4. Kerusakan pada peralatan misalnya mikrofon akan mengganggu kualitas penerimaan dan pantulan tidak
terdeteksi.
PBU TEST DENGAN WELL AZALIZER
Biaya Pengukuran Lebih rendah Lebih tinggi karena memerlukan biaya mencabut dan
memasang tubing
Lain-lain Tidak dapat dilakukan pada : Kemungkinanakan kehilangan data awal karena
a) Sumur yang anulusnya tertutup (endapan pengukuran dilakukan setelah pencabutan tubing.
parafin dan lain-lain)
b) Sumur yang sambungannya (collar) tidak jelas
c) Sumur yang tidak terdapat batas jelas antara
cairan dan gas
Keuntungan lain :
Terdapat informasi afterflow
PERSIAPAN PBU
1. Pengumpulan data
2. Persiapan sumur
3. Test Produksi
4. Survei akustik pendahuluan.
Pengujian awal sebelum PBU dilakukan
• Kinerja Reservoir
• Peralatan Mekanik Loadings
• Penggunaan listrik dan Efisiensi
Analisis Kinerja Reservoir
• PBHP adalah tekanan di sumur bor pada formasi selama sumur sedang diproduksi
pada kondisi normal
• SBHP adalah tekanan di sumur bor di formasi ketika sumur telah ditutup untuk
jangka waktu yang cukup untuk menstabilkan sumur sehingga fluid level dan
tekanan casing tidak berubah menunjukkan bahwa tekanan di bagian bawah
sumur adalah sama dengan tekanan di reservoir
Acoustik Bottomhole Pressure Test