NIM : 94221001
SOAL NO 3
3. Menurut Putusan Tarjih Muhammadiyah bahwa pagelaran Seni dan Budaya itu
hukumnya Mubah, apabila tidak mengakibatkan; fasad, dlarar, issyan, dan ba’id
anillah. Jelaskan apa maksudnya? (bobot 20%)
JAWAB
Fasad. Artinya: merusak, maksudnya mencipta dan menikmatinya berakibat merusak, baik
merusak orang yang menciptakannya maupun merusak orang lain maupun lingkungan:
meliputi akidah, ibadah, dan hubungan sosial.
Darar. Artinya: bahaya, maksudnya mencipta dan menikmatinya tidak menimbulkan bahaya
pada diri orang yang menciptakannya atau pada orang yang menikmatinya.
Ba’id ‘anillah. Artinya: jauh dari Allah, maksudnya tidak membuat jauh dari Allah atau
menghalangi pelaksanaan ibadah.
SOAL NO 4
1. Jelaskan! Apa saja yang menjadi faktor penyebab ada perbedaan faham agama antara
Muhammadiyah dan Nahdhotul Ulama? (bobot 20%)
JAWAB
Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah merupakan dua organisasi massa Islam terbesar di
Indonesia yang setidaknya meliputi 100 juta penduduk Indonesia. Konsekuensinya adalah
kiprah, sumbangsih, peran, serta dan tanggung jawab kedua ormas tersebut merupakan
partisipasi yang sangat nyata bagi Indonesia. Secara umum Nahdlatul Ulama dan
Muhammadiyah mempunyai beberapa perbedaan terutama dalam pengamalan ibadah yang
bersifat furuiyah (cabang-cabang) dalam syariat Islam seperti bacaan qunut, tahlil, dan
lainnya. Hal ini diakibatkan dari adanya distingsi perbedaan pengaruh pemikiran serta
orientasi kegamaan. Didalam muhmmadiyah wajib membaci qunut sedangkan pada Nu tidak
membaca qunut tidak apa-apa , di dalam muhmmadiyah tidak wajib menggelar acara tahlilan
pasca saudara meninggal di dalam nu menggelar tahlilan guna menghibur kuluarga yang di
tinggalkan.
SOAL NO 5
Tulis kembali ayat tesebut beserta harokatnya dan jelaskan apa hubungan ayat tersebut
dengan pemikiran KH. Ahmad Dahlan? (bobot 20%)
JAWAB
1. Idgham bighunnah karena huruf nun sukun bertemu huruf mim bertasydid. Dibaca masuk
dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat.
2. Ikhfa karena huruf nun sukun bertemu huruf kaf. Cara membacanya samar dengan
dengung dan ditahan selama 3 harakat. Cara pengucapan seperti bunyi "ng".
3. Idzhar syafawi karena huruf mim sukun bertemu dengan huruf hamzah. Cara membacanya
dengan jelas.
4. Ghunnah sebab mim bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan
3 harakat.
5. Idgham bighunnah karena huruf ta berharakat dhamah tanwin bertemu huruf ya bertasydid.
Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat.
6. Qalqalah sughra karena huruf qalqalah dal berharakat sukun dan posisinya di tengah
kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.
7. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf 'ain berharakat dhamah bertemu wau sukun dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2
harakat.
8. Alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf kha. Dibaca secara jelas.
9. Mad lin karena huruf ya sukun didahului oleh huruf kha berharakat fathah. Dibaca panjang
2 harakat.
10. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf ra berharakat dhamah bertemu wau sukun dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2
harakat.
11. Alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf mim. Dibaca secara jelas.
12. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf ra berharakat dhamah bertemu wau sukun dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2
harakat.
13. Idzhar sebab huruf nun sukun bertemu huruf ha. Dibaca jelas tidak berdengung sama
sekali.
14. Mad lin karena huruf wau sukun didahului oleh huruf ha berharakat fathah. Dibaca
panjang 2 harakat.
15. Alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf mim. Dibaca secara jelas.
16. Ikhfa karena huruf nun sukun bertemu huruf kaf. Cara membacanya samar dengan
dengung dan ditahan selama 3 harakat. Cara pengucapan seperti bunyi "ng".
17. Mad wajib muttashil alasannya karena huruf mad bertemu hamzah dalam satu kata.
Dibaca panjang 4 atau 5 harakat.
18. Alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf mim. Dibaca secara jelas.
19. Mad arid lissukun karena huruf mad jatuh sebelum huruf yang diwaqaf. Cara
membacanya dengan dipanjangkan 2 sampai 6 harakat.
Pemaknaan K.H Ahmad Dahlan pada QS. Ali Imran 104 dititikberatkan tentang pentingnya
sebuah perkumpulan yang terorganisir dalam rangka amar ma’ruf nahi mungkar. Gerakan
yang terorganisir mampu menjangkau banyak aspek. Proses berpikir K.H Ahmad Dahlan
tentang “perkumpulan yang menyeru kepada yang ma’ruf dan menjauhi yang mungkar” dan
“masyarakat islam” bagaikan anak tangga. Ali Imran 104 adalah dasarnya
SOAL NO 6
3. Konsep pendidikan yang dibangun oleh KH. Ahmad Dahlan terinspirasi dari surat al-
Ma’un. Jelaskan bagaimana pengaruh teologi al-Ma’un terhadap konsep pendidikan
Muhammadiyah? (bobot 20%)
JAWAB
4. Secara umum, menyebutkan bahwa Sumber Hukum Islam yaitu al-Qur’an, as-
Sunnah, Ijmak dan Qiyas. Sedang menurut Manhaj Tarjih Muhammadiyah adalah al-
Qur’an, as-Sunnah, dan Ijtihad. Jelaskan! Pemahaman saudara tentang kedua
pandangan tersebut? (bobot 20%)
JAWAB