Disusun oleh :
Kelompok 1 :
1. Shely Rizki Oktariyani
2. Innaka Arin Haq
3. Yulistia Avtina
Dosen pembimbing :
1. Muhammad Zamzam, S.Pd.I
2. Miftahul Husni, M.Pd.I
PRODI D IV GIZI
POLTEKKES KEMENKES
PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan
Rahmat, Hidayah, dan Inayah-Nya sehingga kami dapat merampungkan
penyusunan makalah pendidikan agama islam dengan judul “AGAMA ISLAM
DAN RUANG lINGKUPNYA’’
Penyusunan makalah semaksimal mungkin ini sangat kami upayakan dan
didukung dari be berbagai pihak bantuan, sehingga dapat memperlancar dan
menyelesaikan dalam penyusunannya. Untuk itu tidak lupa kami mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak dan sumber yang telah membantu kami dalam
merampungkan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa
masih terdapat banyak kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa maupun
aspek lainnya. Oleh karena itu, dengan lapang dada kami membuka selebar-
lebarnya pintu bagi para pembaca yang ingin memberi saran maupun kritik demi
memperbaiki makalah ini.
Saya beserta teman-teman saya sangat mengharapkan semoga dari makalah
sederhana ini dapat diambil manfaatnya dan keinginan besar kami dapat
menginspirasi para pembaca untuk bisa menjadi yang terbaik diantara yang
terbaik.
Penullis
i
DAFTAR ISI
Kata pengantar ........................................................................................................ i
Daftar isi.................................................................................................................. ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latarbelakang...................................................................................................01
1.2 Rumusan masalah.............................................................................................02
1.3. Tujuan masalah...............................................................................................02
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian agama menurut ETIMOLOGI........................................................03
2.2 Pengertian agama menurut TERMINOLOGI..................................................03
2.3 Pengertian Islam...............................................................................................04
2.4 Dalil atau landasan memilih Islam...................................................................05
2.5 Prinsip dalam ajaran Islam...............................................................................06
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan .....................................................................................................14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Islam berasal dari kata “Salama” yang berarti patuh atau menerima. Kata
dasarnya adalah salimah yang berarti sejahtera, tidak tercela, tidak bercacat. Dari
kata itu terbentuk kata masdar salamat (dalam bahasa indonesia menjadi selamat).
Dari akar kata itu jugaa terbentuk kata kata salm, silm yang berarti kedamaian,
kepatuhan penyerahan diri.
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa arti yang dikandung
perkataan islam adalah kedamaian, keselamatan, kesejahteraan, penyerahan diri,
ketaatan dan kepatuhan. Dari perkataan selamat, salm tersebut timbul ungkapan
Assalamu’alaikum yang berarti (mengandung doa dan harapan) semoga anda
damai sejahtera.
Sebagai agama wahyu yang terakhir, agama isalm merupakan satu sistem
akidah dan syariat serta akhlak yang mengatur hidup dan kehidupan manusia
dalam berbagai hubungan. Hubungan lingkupnya lebih luas dari ruang lingkup
agama nasrani yang hanya mengatur hubungan manusia dengan tuhan. Agama
islam tidak hanya mengatur hubungan manusia dengan manusia dalam
masyarakat akan tetapi termasuk juga dengan diri manusia itu sendiri tetapi juga
dengan alam sekitarnya yang kini terkenal dengan istilah lingkungan hidup.
Pendidikan agama islam sangat penting untuk di pelajari,di amalkan,dan
dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari, oleh karena itu kita harus lebih
memahami agama islam terutama yang mencakup didalamnya , hal ini sangat
penting untuk di pelajari karena di dalamnya terdapat pelajaran yang sangat
berharga yang dapat menjadi panutan dan pedoman umat manusia.
01
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa itu agama menurut “ETIMOLOGI”?
2. Apa itu agama menurut “TERMINOLOGY”?
3. Apa pengertian Islam?
4. Apa saja dalil atau landasan dalam ajaran agama Islam?
5. Bagaimana prinsip-prinsip dalam ajaran agama Islam?
02
BAB II
PEMBAHASAN
03
2.3. Pengertian Islam
Islam adalah kata turunan (jadian) yang berarti ketundukan, ketaatan,
kepatuhan (kepada kehendak Allah SWT) berasal dari kata salama yang artinya
patuh atau menerima;berakar dari huruf sin lam mim (s-l-m). Kata dasarnya
adalah salimah yang berarti sejahtera, tidak tercela, tidak bercacat. Dari kata itu
terbentuk kata masdar salamat (yang dalam bahasa Indonesia menjadi selamat).
Dari akar kata itu juga terbentuk kata-kata salm, silm yang bererti kedamaian,
kepatuhan, penyerahan (diri). Dari uraian tersebut dapatlah disimpulkan bahwa
arti yang dikandung dalam perkataan Islam adalah: kesejahteraan, kedamaian,
keselamatan, penyerahan (diri), ketaatan dan kepatuhan. Intinya adalah berserah
diri, tunduk, patuh dan taat dengan sepenuh hati kepada kehendak Ilahi.
(Pendidikan Agama Islam, Prof.H. Mohammad Daud Ali, S.H., hal.48-50,
Rajawali Pres, 2011).
Agama Islam adalah agama Allah SWT yang disampaikan kepada Nabi
Muhammad SAW, untuk diteruskan kepada seluruh umat manusia yang
mengandung ketentuan-ketentuan keimanan (akidah) dan ketentuan-ketentuan
ibadah dan muamalah (syari’ah), yang menentukan proses berfikir, merasa dan
berbuat dan proses terbentuknya kata hati.
Berdasakan penjelasan di atas, agama Islam itu mengandung tiga unsur
yaitu:
1. Iman ; keyakinan kepada :
a. Allah.
b. Malaikat-Nya.
c. Kitab-Nya.
d. Rasul-Nya.
e. Hari akhir, dan
f. Qadla dan Qadar.
2. Islam; penyerahan diri sepenuhnya kepada ketentuan Allah, yaitu :
a. Syahadatain.
b. Shalat.
c. Zakat.
04
d. Puasa.
e. Haji.
3. Ihsan; berakhlaq shalih pendekatan (mikro) yang melaksanakan ibadah
kepada Allah SWT dan bermu’amalah dengan sesama makhluk dengan
penuh keikhlasan seakan-akan disaksikan oleh Allah SWT.
Adapun mu’amalah dengan sesama makhluk terdiri dari :
a. Bermu’amalah dengan manusia:
1. Hubungan dengan rasul:
- Menta’ati.
- Meniru.
- Mencintai.
- Shalawat atau mendo’akan.
2. Menyantuni atau membina diri.
3. Hubungan dengan keluarga.
4. Hubungan dengan masyarakat.
5. Hubungan dengan bangsa.
6. Hubungan antar bangsa.s
b. Hubungan dengan tumbuh-tumbuahan.
c. Hubungan dengan hewan.
d. Hubungan dengan benda, baik organik maupun anorganik.
Dengan demikian, oleh karena agama Islam itu membawa peraturan
peraturan Allah SWT yang dipatuhi maka manusia Islam itu bukan saja
menjauhkan diri dari kemunkaran dan selalu berbuat kebajikan, melainkan juga
mengajak kepada kebajikan dan mencegah kemunkaran itu. (Pendidikan Agama
Islam, H. T. Amir Husin Sardany, LML, hal.1-3, Rimbow,1987).
Selain yang termaktub di atas, Islam adalah agama yang namanya diambil
dari hakikat atau substansi ajaran yang terkandung dalamnya. Jika agama-agama
yang lain namanya baru ada setelah pembawa aajarannya telah tiada, maka nama
“Islam” sudah ada sejak awal kelahirannya. Uniknya, Allah SWT sendiri yang
memberikan nama risalah yang dibawakan oleh Nabi Muhammad SAW. Nama
05
Islam memiliki perbedaan yang luar biasa dengan nama lainnya. Kata Islam tidak
memiliki hubungan dengan orang tertentu atau golongan manusia tertentu, atau
suatu negeri tertentu.
“Satu-satunya agama yang tidak menggunakan nama sesuai dengan nama
penganjurnya atau nama tempat agama itu diturunkan hanyalah Islam. Agama
Hindu diberi nama Hindu karena ia turun di tanah Hindustan. Kristen adalah nama
agama yang disesuaikan dengan nama penganjurnya, Jesus Kristus. Agama
Yahudi diberi nama demikian karena diturunkan kepada bangsa Yahudi. Budha
mengikuti nama penganjurnya, begitu seterusnya. Hanya Islam yang tidak
bernama agama Muhammad, Agama Arabi, atau Agama Quraisyi. Dari nama itu
saja kita dapat pemahaman yang sangat kuat bahwa Islam memang tidak
diturunkan hanya untuk sekelompok masyarakat. Islam diturunkan untuk semua
umat manusia” (HS Habib Adnan, 2005:24) dan (Dr.H. Didiek Ahmad Supadie,
M.M., hal.70-72, Rajawali Pers,2011).
06
kepada Allah dengan sesuatu apapun. Misi ibadah yang Allah tetapkan untuk
manusia hanya dapat diimplementasikan melalui ajaran Islam, bukan dengan
ajaran lainnya. Allah berfirman :
َ ُ ق ِم ْن ِم ْن ُه ْم ِريدُأ
ام ٍ ( أُا َم َو ِر ْز56) ُ س ْ ِْل َاو ْال ِج َّن َخلَ ْقتُ َو َما ِنو ِل َي ْعبُد
َ ا ِإ َّل ْن
(58) اق وذ ُ ْالقُ َّوةِ ْل َمتِينُا
ُ الر َّز
َّ ( ُه َو57) ط ِع ُمو ِن ْ ُِريد ُ أ َ ْن ي
Artinya : “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya
mereka mengabdi kepada-Ku.(56) Aku tidak menghendaki rezki sedikitpun dari
mereka dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi-Ku makan.(57)
Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi rezki Yang mempunyai Kekuatan lagi
Sangat Kokoh”. (QS. Adz-Dzariyat : 56 – 58).
b. Islam dengan segala ajarannya adalah yang terunggul dibandingkan
sistem dan ideology apa saja yang ada di dunia ini. Keunggulan tersebut
terbukti sejak ia diturunkan sampai sekarang dan sampai hari kiamat nanti.
Namun demikian, Islam yang unggul itu ialah yang bersumberkan Al-Qur’an dan
Sunnah Rasul Saw. bukan Islam tafsiran manusia. Karena tafsiran manusia,
siapapun dia, bisa benar dan bisa juga salah. Islam itu adalah sistem ciptaan
Pencipta Manusia, yakni Allah Ta’ala, melalui apa yang termaktub dalam Al-
Qur’an dan Sunnah Rasul Saw. Sebab itu, ajaran Islam itu pasti unggul dan tidak
akan ada sistem ciptaan manusia lain mampu mengunggulinya. Allah
menjelaskannya :
َس َو ْال ِج ُّن َعلَى أ َ ْن يَأْتُوا ِب ِمثْ ِل َهذَا ْالقُ ْرآ َ ِن ََّل يَأْتُون ِْ ت
ُ اْل ْن ْ قُ ْل لَئِ ِن
ِ اجت َ َم َع
اس فِي َهذَا ِ َّص َّر ْفنَا ِللنَ ) َولَقَ ْد88( يرا َ ض
ً ظ ِه ُ بِ ِمثْ ِل ِه َولَ ْو َكانَ بَ ْع
ٍ ض ُه ْم ِلبَ ْع
ِ َّْالقُ ْرآ َ ِن ِم ْن ُك ِل َمث َ ٍل فَأَبَى أ َ ْكث َ ُر الن
ً ُاس ِإ ََّّل ُكف
)ا89(ورا
Artinya: “Katakanlah, Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk
membuat yang serupa Al Quran ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat
yang serupa dengan dia, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi
sebagian yang lain.(88) Dan sesungguhnya Kami telah mengulang-ulang kepada
manusia dalam Al Quran ini tiap-tiap macam perumpamaan, tapi kebanyakan
07
manusia tidak menyukai kecuali mengingkari (nya)”. (QS. Al-Isro’ : 88 – 89).
Salah satu bukti keunggulan Al-Qur’an dan ajaran Islam ialah, bahwa apa
yang ditemukan manusia dalam dunia sains dan teknologi saat ini, seperti ilmu
embryology, antariksa, astronomi dan sebagainya serta berbagai ilmu sosial dan
humaniora lainnya, Al-Qur’an dan Sunnah Rasul Saw. sudah menjelaskannya
sejak lebih dari 14 abad yang lalu. Bahkan lima ayat pertama yang Allah turunkan
kepada Nabi Muhammad Saw. dalam surat Al-‘Alaq adalah dasar ilmu
embryology yang baru diketahui manusia hakikat dan detailnya sekitar satu abad
belakangan.
Sistem apapun yang ada sekarang, baik yang berbau-bau langit, seperti
Yahudiyyah dan Nashraniyyah, apalagi yang berbau tanah berupa ciptaan dan
karangan manusia seperti sosialisme, komunisme, kapitalisme, nasionalisme dan
seterusnya, maka dijamin tidak akan mampu meberikan keselamatan kepada umat
manusia di dunia apalagi di akhirat kelak. Karena yang menentukan manusia itu
selamat atau tidak bukanlah manusia itu sendiri, melainkan Tuhan Pencipta
mereka, yakni Allah Subhanahu Wata’ala. Yang menentukan mereka berjalan dari
dunia sampai ke akhirat nanti adalah Allah, Rabbul ‘Alamin, bukan manusia.
Yang menciptakan dan menguasai dunia dan akhirat itu adalah Allah Ta’ala,
08
bukan manusia, setinggi apapun pangkatnya ketika hidup di dunia. Yang
menentukan syarat keselamatan atau celaka di dunia dan akhirat itu adalah Allah
Subhanahu Wata’ala, bukan manusia, sebanyak apapun hartanya saat ia diberi
Allah jatah hidup di dunia. Semua syarat keselamatan di dunia dan diakhirat itu
sudah Allah jelaskan dalam Al-Qur’an sebagaimana firman-NYa :
َاْل ْس ََل ِم دِينًا فَلَ ْن يُ ْقبَ َل ِم ْنهُ َوهُ َو فِي ْاْلَ ِخ َرةِ ِمنَ ْالخَا ِس ِرين
ِ ْ َو َم ْن يَ ْبتَغِ َغي َْر
Artinya : Dan siapa yang mencari selain Islam sebagai dien (sistem hidup),
maka tidak akan diterima darinya dan di akhirat dia termasuk orang-orang yang
merugi (QS. Ali Imran : 85)
ص ََلة َ َويُؤْ تُوا َّ صينَ لَهُ الدِينَ ُحنَفَا َء َويُ ِقي ُموا ال َّ َو َما أ ُ ِم ُروا إِ ََّّل ِليَ ْعبُدُوا
ِ َّللاَ ُم ْخ ِل
َب َو ْال ُم ْش ِر ِكين ِ ) إِ َّن الَّذِينَ َكفَ ُروا ِم ْن أ َ ْه ِل ْال ِكتَا5( ِين ْالقَيِ َم ِة ُ الز َكاة َ َوذَ ِل َك د َّ
) ِإ َّن الَّذِينَ آ َ َمنُوا6( َار َج َهنَّ َم خَا ِلدِينَ ِفي َها أُولَ ِئ َك ُه ْم ش َُّر ْال َب ِريَّ ِة ِ ِفي ن
ُ) َجزَ ا ُؤ ُه ْم ِع ْندَ َر ِب ِه ْم َجنَّات7( ت أُولَ ِئ َك ُه ْم َخي ُْر ْال َب ِريَّ ِة ِ صا ِل َحاَّ َو َع ِملُوا ال
ضوا ُ َّللاُ َع ْن ُه ْم َو َرَّ ي َ ضِ ار خَا ِلدِينَ فِي َها أ َ َبدًا َر ُ َع ْد ٍن ت َ ْج ِري ِم ْن ت َ ْح ِت َها ْاْل َ ْن َه
ُ)8( ِي َربَّه َ َع ْنهُ ذَ ِل َك ِل َم ْن َخش
Artinya : “Dan mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan
memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus dan
supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian
itulah agama yang lurus(5). Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni ahli
Kitab dan orang-orang yang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka
kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk. (6) Sesungguhnya
orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itu adalah sebaik-
baik makhluk. (7) Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah syurga ‘Adn yang
mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya.
Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepadaNya. Yang demikian itu
adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya”. (QS. Al-Bayyinah : 6 – 8).
09
2.5. Prinsip-prinsip dalam ajaran agama islam
Prinsip-prinsip yang terdapat dalam ajaran islam adalah sebagai berikut:
Keseimbangan
Manusia terdiri dari unsur jasmani dan unsur rohani. Jasmani berasal dari tanah
atau bumi yang melambangkan kerendahan, adapun rohani berasal dari Tuhan dan
bahkan ia merupakan unsur keTuhanan yang terdapat dalama diri manusia yang
melambangkan ketinggian. Hidup yang seimbang adalah hidup yang
memperhatikan kepentingan jasmani dan rohani, namun kekuatan rohani harus
mengarahkan kekuatan jasmani. Selain itu kehidupan yang seimbang juga
berkaitan dengan usaha manusia dalam mempersiapkan bekal untuk hidup di
dunia dan di akhirat. Dunia yang ada ditangan seseorang harus digunakan dengan
visi transedental, yakni dunia tersebut sebagai amanah yang harus
dipertanggungjawabkan dan harus digunakan dalam rangka meraih kebahagiaan
hidup di akhirat.
( Prof. Dr. H. Abuddin Nata, M.A., Studi Islam Komprehensif. (Jakarta:
Kencana Prenada Media Grup, 2011), cet.I, hlm. 53.
10
Sesuai dengan keadaan zaman dan tempat
Islam adalah agama akhir zaman, setelah itu tidak ada lagi agama yang
diturunkan oleh Allah SWT. Dengan sifatnya yang demikian itu maka, Islam
berdasarkan al-Qur’an dan al-Hadits sebagaimana yang telah disebutkan
sebelumnya akan terus berlaku sepanjang zaman.
Walaupun sumber ajaran Islam itu Al-Qur’an dan al-Hadits, namun dalam
pemahaman dan implementasinya mengalami penyesuaian perbedaan yang
disesuaikan dengan keadaan perkembangan masyarakat. Namun demikian,
perbedaan ini tidak sampai mengubah teks Al-Qur’an dan Al-hadits serta menolak
hal-hal yang bersifat qat’i yakni, dalam hal aqidah, ibadah, dan akhlakul karimah.
(Prof. Dr. H. Abuddin Nata, M.A., Op cit., hlm. 61. )
Kesederajatan
Keadilan
12
Musyawarah
Persaudaraan
Keterbukaan
Suatu sikap yang meyakini kebenaran suatu agama atau ideologi dan
berusaha mempertahankan dan mengamalkannya, namun dalam waktu yang
bersamaan ia mau menerima masukan dari luar, serta menghargainya. Dengan
kata lain, bahwa yang dimaksud keterbukaan bukanlah sikap menerima semua
yang berasal dari luar penelitian dan penyaringan, melainkan mau menerima
informasi atau kebenaran dari manapun datangnya, dengan tetap waspada, hati-
hati, dan menyesuaikannya dengan petunjuk Al-Qur’an dan Al-Hadits. (Ibid., hlm
80.)
13
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
14
DAFTAR PUSTAKA
Ensiklopedi Islam, jilid I, 1994) dan ( Pengantar Studi Islam edisi revisi Dr. H.
Didiek Ahmad Supadie, M.M, hal. 35, Raja Wali pers,2011).
Anshari, 1992) dan ( Pengantar Studi Islam edisi revisi Dr. H. Didiek Ahmad
Supadie, M.M, hal. 35-36, Raja Wali pers,2011).
(Pendidikan Agama Islam, Prof.H. Mohammad Daud Ali, S.H., hal.48-50,
Rajawali Pres, 2011).
(Pendidikan Agama Islam, H. T. Amir Husin Sardany, LML, hal.1-3,
Rimbow,1987).
(HS Habib Adnan, 2005:24) dan (Dr.H. Didiek Ahmad Supadie, M.M., hal.70-72,
Rajawali Pers,2011).
( Prof. Dr. H. Abuddin Nata, M.A., Studi Islam Komprehensif. (Jakarta:
Kencana Prenada Media Grup, 2011), cet.I, hlm. 53.
(Prof. Dr. H. Abuddin Nata, M.A., Op cit., hlm. 61. )
(Prof. Dr. H. Abuddin Nata, M.A. Studi Islam Komprehensif,Jakarta: Kencana
Prenada Media Grup, 2011, cet.1, hlm. 70.)
15