Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN

PENDIDIKAN KARAKTER

KELOMPOK 1

AUELIA DWI APRIANA

SELLY ASTUTI

PROGRAM STUDI DIV PENGOLAHAN HASIL PERKEBUNAN


TERPADU

JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN

PONTIANAK

2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Ta’ala. atas limpahan rahmat
dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul, “MATERI AGAMA ISLAM ” dapat kami
selesaikan dengan baik. Kami berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca tentang pendidikan agama islam dan pendidikan karakter .
Begitu pula atas limpahan kesehatan dan kesempatan yang Allah SWT karuniai kepada kami
sehingga makalah ini dapat kami susun melalui beberapa sumber yakni melalui kajian
pustaka maupun melalui media internet.

Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan kami semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas makalah ini. Harapan
kami, informasi dan materi yang terdapat dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca. Tiada yang sempurna di dunia, melainkan Allah SWT. Tuhan Yang Maha
Sempurna, karena itu kami memohon kritik dan saran yang membangun bagi perbaikan
makalah kami selanjutnya.

Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, atau pun
adanya ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada makalah ini, kami mohon maaf. Tim
penulis menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca agar bisa membuat karya
makalah yang lebih baik pada kesempatan berikutnya.

Pontianak, 14 januari 2022

Penulis
DAFTAR ISI

HALAM SAMPUL
KATA SAMBUTAN
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
BAB 2 PEMBAHASAN
A. PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
B. PENDIDIKAN KARAKTER
C. PILAR- PILAR DALAM ISLAM
D. HAKIKAT PENDIDIKAN KARAKTER DALAM ISLAM
E. PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER
BAB 3 PENUTUPAN
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN

A.PENDAHULUAN
Manusia hidup di dunia ini dalam keadaan buta, buta mata karena meski terlihat dia
membuka mata tapi tidak sama sekali faham apa yang terjadi dengan kenyataan hidup,
dengan itu kebutaan manusia di latih untuk bisa melihat dan tahu dari mana, apa dan
bagaimana sebenarnya kenyataan hidup ini, untuk bisa mengetahui hakikat hidup yang
sebenarnya manusia membutuhkan banyak pengarahan, pendidikan mulai dari lahir
sampai dia mati karena pendidikan dalam kehidupan itu tidaklah ada batasnya, maka dari
itu pendidikan itu penting, untuk mengetahui apa tujuan dan akan kemana nanti setelah
hidup ini berakhir.

Dalam berpendidikan manusia tidaklah langsung bisa menangkap apa itu pendidikan yang
sebenarnya, tapi masih membutuhkan banyak sistem, teori, dan berbagai banyak macam
sarana penting lainya dalam menuntaskan makna pendidikan dalan kehidupan, dalam
berbagai pendidikan yang ada pastilah mempunyai kurikulum tersendiri untuk bisa
mengetahui rancangan seperti apa pendidikan yang akan di ajarkan dalam pendidikan itu,
dan untuk mempermudah rancangan itu maka di perlukannya sebuah alat atau media
agar nantinya tidak hanya tinggal teori dalam menjalankan berbagai keinginan dalam
dunia pendidikan.

Maka dari itu kami menyusun makalah ini dengan tujuan untuk membrikan sedikit
penjelasan tentang pengertian, ruang lingkup, dan fungsi ilmu Pendidikan Islam.

B.RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu islam baik secara bahasa dan istilah?
2. Apa itu pendidikan karakter?
3. Sikap apa saja yang perlu ditanamkan dalam pilar- pilar karakter dalam islam?
4. Apa itu hakikat pada pendidikan karakter dalam islam
C. TUJAN
Dengan adanya makalah ini pembaca dapat mengetahui pendidikan agama islam dan
pendidikan karakter lebih dalam. Dan dimakalah ini juga terdapat banyak contoh
sikapapa saja yang perlu di terapkan agar terciptanya karakter sesuai ajaran agama islam.
Selain mengetahui,dengan membaca makalah ini kami harap pembaca dapat
menerapkan sikap- sikap yang mulia dan menggamalkannya.
BAB 2

PEMBAHASAN

A.PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


Pendidikan agama Islam merupakan usaha sadar dan terencana untuk menyiapkan siswa
dalam meyakini, memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran Islam melalui
kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan.

Pendidikan agama menyangkut manusia seutuhnya atau bersifat komprehensif, tidak


hanya membekali anak dengan pengertian agama atau mengembangkan intelek anak
saja, tetapi menyangkut keseluruhan pribadi anak, mulai dari latihan amalan sehari-hari
yang sesuai dengan ajaran agama, baik yang menyangkut hubungan manusia dengan
tuhan, manusia dengan manusia lain, manusia dengan alam, maupun manusia dengan
dirinya sendiri.[4] Jadi pendidikan agama Islam tidak hanya mengajarkan tentang hal-hal
yang berkaitan dengan kehidupan di dunia ini saja tetapi juga mengajarkan bagaimana
mempersiapkan kehidupan di akhirat nanti.

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan agama Islam
adalah usaha sadar dan terencana untuk membina peserta didik agar senantiasa
mengetahui, memahami, meyakini dan mengamalkan ajaran agama Islam dalam
kehidupan sehari-hari.

1. Mengenal Agama Islam


Islam dan Muslim adalah dua istilah yang berbeda.secara bahasaislam itu s-Salmu
yang berarti damai atau kedamaian. Islam adalah agama. Muslim adalah
pemeluknya. Islam sering diidentikkan dengan perilaku kaum Muslim atau umat
Islam. Padalah, sebagaimana perilaku penganut agama lainnya, perilaku seorang
Muslim belum tentu mencerminkan ajaran atau syariat Islam.
Islam adalah agama yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad Saw
sebagai nabi dan rasul terakhir untuk menjadi pedoman hidup seluruh manusia
hingga akhir zaman.

Islam (Arab: al-islām, ‫اإلسالم‬, "berserah diri kepada Tuhan") adalah agama yang
mengimani satu Tuhan, yaitu Allah SWT.

Dalam Al-Quran, Islam disebut juga Agama Allah atau Dienullah

َ ‫ض َط ْوعً ا َو َكرْ هًا َوِإلَ ْي ِه يُرْ َجع‬


‫ُون‬ ِ ‫ون َولَ ُه َأسْ لَ َم َمنْ فِي ال َّس َم َاوا‬
ِ ْ‫ت َواألر‬ ِ ‫َأ َف َغي َْر د‬
َ ‫ِين هَّللا ِ َي ْب ُغ‬

"Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah, padahal kepada-
Nya-lah berserah diri (aslama) segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan suka
maupun terpaksa dan hanya kepada Allah-lah mereka dikembalikan.” (QS. Ali Imran
[3] : 83).

2. Memahami Islam
Islam merupakan salah satu agama terbesar yang tersebar di seluruh dunia saat ini.
Agama Islam juga menjadi satu-satunya agama yang diridhai oleh Allah SWT. Kita
sebagai umat Muslim harus bersyukur karena tinggal di Indonesia, di mana mayoritas
penduduknya beragama Islam.

Agama Islam terus berkembang dan bisa diterima oleh banyak orang berkat usaha
yang dilakukan oleh para Nabi dan juga ulama-ulama kita. Jika diperhatikan, Islam
juga berbeda dengan agama lain yang mengambil nama agama dari nama pendiri
atau nama tempat penyebarannya.

Nama agama Islam merupakan istilah yang menunjukkan sikap dan sifat pemeluknya
terhadap Allah SWT. Nama Islam lahir bukan karena pemberian dari seseorang atau
sekelompok masyarakat, melainkan berasal dari Sang Pencipta langsung, Allah SWT.
Mengutip dari situs mui.or.id, kata Islam berasal dari kata dari “aslama”, “yuslimu”,
“islaaman” yang berarti tunduk, patuh, dan selamat. Islam berarti kepasrahan atau
ketundukan secara total kepada ajaran-ajaran Islam yang diberikan oleh Allah SWT.
Sebagai seorang Muslim, kita selalu berusaha untuk menjalankan perintah Allah SWT
dan menjauhi larangannya. Berbagai ibadah kita lakukan, meski masih belum bisa
sempurna. Namun, pernahkah kita memikirkan tentang makna Islam selama kita
hidup menjadi seorang muslim?

Sebagai seorang Muslim, tentu penting untuk mengetahui makna Islam. Dengan
mengetahui dan memahami makna agama Islam, kita juga bisa semakin mengerti
bagaimana seharusnya menjadi seorang muslim yang benar.

B. PENDIDIKAN KARAKTER
Pendidikan Islam adalah suatu proses edukatif yang mengarah kepada pembentukan
akhlak atau kepribadian. Pengertian pendidikan seperti disebutkan di atas mengacu
kepada suatu sistem yaitu “sistem pendidikan Islam” (Ramayulis, 1994: 4).
Pendidikan dalam pengertian secara umum dapat diartikan sebagai proses transisi
pengetahuan dari satu orang kepada orang lainnya atau dari satu generasi ke generasi
lainnya. Semua itu dapat berlangsung seumur hidup, selama manusia masih berada bi
muka bumi ini.

Adapun definisi karakter, secara etimologis kata “karakter” (Inggris, character)


tersebut berasal dari bahasa Yunani (Greek), yaitu charasein yang berarti “to engrave”.
Kata “to engrave” bisa diterjemahkan mengukir, melukis, memahatkan, atau
menggoreskan (Marzuki, t.th: 4). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 2012),
kata “karakter” diartikan dengan tabiat, sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti
yang membedakan seseorang dengan yang lain dan watak. Menurut Pusat Bahasa
Depdiknas (2008:682) sebagaimana dikutip Marzuki (t.th: 4), karakter juga bisa berarti
huruf, angka, ruang, simbol khusus yang dapat dimunculkan pada layar dengan papan
ketik. Orang berkarakter berarti orang yang berkepribadian, berperilaku, bersifat,
bertabiat, atau berwatak.
Dengan demikian karakter juga dapat diartikan sebagai kepribadian atau akhlak.
Kepribadian merupakan ciri, karakteristik, atau sifat khas dalam diri seseorang.
Karakter bisa terbentuk melalui lingkungan, misalnya lingkungan keluarga pada masa
kecil ataupun bawaan dari lahir. Ada yang berpendapat baik dan buruknya karakter
manusia memanglah bawaan dari lahir. Jika jiwa bawaannya baik, maka manusia itu
akan berkarakter baik. Tetapi pendapat itu bisa saja salah. Jika pendapat itu
benar, maka pendidikan karakter tidak ada gunanya, karena tidak akan mungkin
merubah karakter orang.

C. PILAR- PILAR KARAKTER DALAM ISLAM

Nilai-nilai yang terkandung dalam pendidikan berkarakter yang dirumuskan oleh


Kemendiknas (2010) sebagaimana yang dikutip oleh Muhammad Kosim (t. th:89-90)
meliputi delapan belas nilai sebagaimana berikut:

a. Religius, yakni sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran
agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan
hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
b. Jujur, yakni perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai
orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
c. Toleransi, yakni sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku,
etnis, pendapat, sikap dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
d. Disiplin, yakni tindakan yang menunjukan perilaku tertib dan patuh pada berbagai
ketentuan dan peraturan.
e. Kerja keras, yakni tindakan yang menunjukan perilaku tertib dan patuh pada
berbegai ketentuan dan peraturan.
f. Kreatif, yakni berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil
baru dari sesuatu yang telah dimiliki.
g. Mandiri, yakni sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain
dalam menyelesaikan tugas-tugas.
h. Demokratis, yakni cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak
dan kewajiban dirinya dan orang lain.
i. Rasa ingin tahu, yakni sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui
lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan di
dengar.
j. Semangat kebangsaan, yakni cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang
menempatkan kepentingan bamgsa lain negara di atas kepentingan diri dan
kelompoknya.
k. Cinta tanah air, yakni cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang
menempatkan kepentingan bangsa dan bernegara di atas kepentingan diri dan
kelompoknya.
l. Menghargai prestasi, yakni sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk
menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta
menghormati keberhasilan orang lain.
m. Bersahabat/ komunikatif, yakni sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk
menghasilakn sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui serta
menghormati keberhasilan orang lain.
n. Cinta damai, yakni sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk
menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta
menghormati keberhasilan orang lain.
o. Gemar membaca, yakni kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai
bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.
p. Peduli lingkungan, yakni sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah
kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya
untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
q. Peduli sosial, yakni sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan
pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untk
memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
r. Tanggung jawab, yakni sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan
tugas dan kewajibannya , yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri,
masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha
Esa.
Sebagaimana dijelaskan diatas, bahwa karakter identik dengan akhlak, moral, dan
etika. Maka dalam persfektif Islam, karakter atau akhlak mulia merupakan suatu hasil
dari proses penerapan syariat (ibadah dan muamalah) yang dilandasi oleh kondisi
akidah yang kokoh dan bersandar pada al- Qur’an dan al-Sunah (Hadits).

D. HAKIKAT PENDIDIKAN KARAKTER DALAM ISLAM


Kata Islam dalam “pendidikan Islam” menunjukkan warna pendidikan tertentu, yaitu
pendidikan yang berwarna Islam, atau pendidikan Islami, atau pendidikan yang
berdasarkan asas-asas Islam. Pembahasan tentang apa pendidikan itu menurut Islam
tentunya didasarkan atas keterangan al-Qur’an dan Hadits, serta didasarkan pula
pada pendapat para pakar pendidikan Islam (Tafsir, 1992: 24).

Al-Attas (1979:1) menghendaki tujuan pendidikan adalah lahirnya manusia yang baik.
Ini terlalu umum. Marimba (1964:39) berpendapat bahwa tujuan pendidikan Islam
adalah terbentuknya orang yang berkepribadian muslim. Ini pun masih umum,
Mursyi (1977:18) menyatakan bahwa tujuan akhir pendidikan menurut Islam adalah
manusia sempurna, ini pun terlalu umum. Sulit dioperasionalkan maksudnya, dan sulit
dioperasikan dalam tindakan perencanaan serta pelaksanaan pendidikan secara
nyata (Tafsir, 1992: 46).

Membicarakan tujuan pendidikan umum itu penting. Tujuan umum itu tetap menjadi
arah dari pendidikan Islam. Untuk keperluan pelaksanaan pendidikan, tujuan itu
harus dirinci menjadi tujuan umum yang sudah pernah dilakukan oleh para ahli
pendidikan Islam, Al-Syaibani misalnya, menjabarkan tujuan pendidikan Islam menjadi:

1. Tujuan yang berkaitan dengan individu, mencakup perubahan yang berupa


pengetahuan, tingkah laku, jasmani dan rohani, dan kemampuan- kemampuan yang
harus dimiliki untuk hidup di dunia dan akhirat.
2. Tujuan yang berkaitan dengan masyarakat, mencakup tingkah laku masyarakat,
tingkah laku individu dalam bermasyarakat, perubahan kehidupan masyarakat, dan
memperkaya pengalaman masyarakat.
3. Tujuan profesional yang berkaitan dengan pendidikan dan pengajaran sebagai ilmu,
sebagai seni, sebagai profesi, dan sebagai kegiatan masyrakat (Tafsir, 1992:46).

E. PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER


Pendidikan agama islam dan moral harus saling berintegrasi melalui realitas social
yang berkembang melalui masyarakat. Pendidikan karakter yang memuat agama
islam pada akhirnya mampu membentuk manusia yang beradab dan memiliki sikap
adil dan bertanggung jawab.

Dengan adanya rasa percaya akan hukum- hukum agama islam tentunya manusia
akan senantiasa berbat baik karena takutnya kepada tuhan dan kepada api neraka.
Sikap- sikap yang diajarkan dalam pendidikan agama islam sendirilah yang
membentuknya karakter baik manusia.
BAB 3
PENTUPAN

KESIMPULAN
Dalam hidup ini yang hanya perantara sikap dan sifat kita sangatlah penting
dalam perbuatan yang kita lakukan yang tentunya akan membawa kita pada
pahala dan dosa. Maka dari itu kita memerlukan yang namanya pendidikan,
dalam islam terdapat beberapa aturan dan hukum- hukum yang akan senantiasa
meluruskan kita kejalan yang benar. Dari hal tersebut kita perlu mempelajari
sikap apa saja yang wajib kita tanamkan pada diri kita?

Dalam pendidikan agama islam maka akan terbentuknya karakter yang baik.
Pembentukan karakter inilah yang akan membawa kita dalam social dan sangat
di perlkan dalam terjalinnya kerjasama atau pembentkan tali silaturahmi.
DAFTAR PUSTAKA
http//repository.unissula.ac.id
https://mediaa.neliti.com>media
https://www.brilio.net>wow

Anda mungkin juga menyukai