Oleh:
KELOMPOK 1
MUHAMAD ZAKARIA
SITI NURAZIZAH MAULIDI
NADIA ISLAMADINA ALAMSYAH
SITI SARAH SUSANTI
Segala puji bagi allah swt yang telah memberikan rahmat bagi seluruh mahkluk di muka bumi
ini, sehingga kita sebagai salah satu hambanya bisa menyusun sebuah makalah yang berjudul
“ISLAM DAN AGAMA AGAMA “. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah
Metodologi studi islam. Kami berusaha agar makalah ini dapat tersusun dengan baik. Dan
tentunya memberikan manfaat bagi mahasiswa pada umumnya. Namun rasanya makalah ini
masih memiliki banyak kekurangan dalam segala aspek. Oleh karena itu segala bentuk kritik dan
saran yang dapat membangun kami, akan kami terima dengan senang hati .semoga dengan
adanya makalah ini, dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Islam mempercayai Tuhan sebagai Maha pencipta alam semesta ini dan menampilkan
keesaanNya dengan kata kata yang amat bersahaja, komprehensif dan menarik
Islam percaya bahwa tidak ada kontradiksi antara perkataan Tuhan dengan perbuatanNya
Islam tidak mengemukakan pengakuan yang kosong melompong ataupun memaksa kita
mempercayai sesuatu yang kita tidak mengerti.
Kitab wahyu islam (Al quran) itu unik dan membedakan wajah agama ini dari agama
agama lain
Sebuah ciri pembeda lainnya dari islam adalah nabinya telah melampaui segala tahapan
pengalaman hidup manusia semenjak selaku seorang anak yang keadaannya terlantar lagi
yatim piatu hingga akhirnya menjadi seorang penguasa kaumnya.
Sebuah ciri pembeda lainnya dari islam adalah nubuatan nubuatannya telah menjadi
kenyataan dari abad ke abad, itu telah memperkuat iman para pengikutnya kepada Tuhan
Yang Maha Mengetahui Lagi Maha Hidup
Sebuah ciri khas islam lainnya ialah bilamana islam membahas akhirat dan kehidupan
sesudah mati islam pun meramalkan peristiwa peristiwa yang akan terjadi di masa yang
akan datang di dunia ini, penyempurnaan ramalan ini memperteguh keimanan pengikut
pengikutnya terhadap kehidupan sesudah mati.
Islam berbeda dari agama agama lainnya dalam menyediakan hukum muamalah yang
komprehensif mengenai perilaku manusia secara individual, kolektif dan internasional
Islam memprolakmirkan persamaan yang lengkap di antara umat manusia tanpa
mengindahkan perbedaan kasta, kepercayaan, dan warna kulit.
Islam mengemukakan defenisi tentang baik dan jahat yang membedakannya dari agama
agama lainnya
Islam tidak hanya membuat kaum wanita ahli waris, namun juga telah memberikan
kepada mereka hak yang sama dengan kaum pria dan bukan dengan cara yang tidak
menghargai ciri ciri khas anatomi mereka serta tugas kewajiban khas mereka dalam
mengandung dan mengurus anak.
Selain itu agama islam tidak dikaitkan dengan suku, nama orang, atau bangsa tertentu. Nama
islam berasal dari nama Allah yaitu as-salam. Kedudukan Islam yaitu sebagai agama yang paling
haq atau benar.
D. TOLERANSI
Toleransi adalah sikap saling menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan
tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya, dalam masyarakat berdasarkan pancasila terutama
sila pertama, bertaqwa kepada Tuhan menurut agama dan kepercayaan masing- masing adalah
mutlak. Semua agama menghargai manusia maka dari itu semua umat beragama juga wajib
saling menghargai. Dengan demikian antar umat beragama yang berlainan akan terbina
kerukunan hidup dan menciptakan persatuan dan kesatuan. Tetapi Belakangan ini, agama adalah
sebuah Nama yang terkesan membuat gentar, menakutkan, dan mencemaskan agama ditangan
para pemeluknya sering tampil dengan wajah kekerasan fenomena yang juga terjadi saat ini
adalah muncul dan berkembangnya tingkat kekerasan yang membawa-bawa nama agama
(mengatasnamakan agama) sehingga realitas kehidupan beragama yang muncul adalah saling
curiga mencurigai, saling tidak percaya, dan hidup dalam ketidakharmonisan. Toleransi agama
merupakan jalan terbaik bagi terciptanya kerukunan antar umat beragama.
Toleransi dalam beragama bukan berarti kita hari ini boleh bebas menganut agama tertentu dan
esok hari kita menganut agama lain atau dengan bebasnya mengikuti ibadah dan ritualitas
semua agama tanpa adanya peraturan mengikat. Akan tetapi, toleransi beragama harus dipahami
sebagai bentuk pengakuan kita akan adanya agama - agama lain selain agama kita dengan segala
bentuk sistem,tata cara peribadatannya dan memberikan kebebasan untuk menjalankan
keyakinan agama masing-masing. kebebasan dan toleransi merupakan dua hal yang sering kali
dipertentangkan dalam kehidupan manusia, secara khusus dalam komunitas yang beragama
persoalan tersebut menjadi pelik ketika dibicarakan dalam wilayah agama.kebebasan beragama
dianggap sebagai sesuatu yang mengahambat kerukunan (tidak adanya toleransi), karena dalam
pelaksanaan kebebasan, mustahil seseorang tidak menyentuh kenyamanan orang lain. Akibatnya,
pelaksanaan kebebasan menghambat jalannya kerukunan antar umat beragama. Demikian juga
sebaliknya upaya untuk merukunkan umat beragama dengan menekankan toleransi seringkali
dicurigai sebagai usaha untuk membatasi hak kebebasan orang lain. Toleransi dianggap sebagai
alat pasung kebebasan beragama. Kebebasan agama pada hakikatnya adalah dasar bagi
terciptanya kerukunan antarumat beragama tanpa kebebasan beragama tidak mungkin ada
kerukunan antarumat beragama. Demikian juga, sebaliknya toleransi antarumat beragama adalah
cara agar kebebasan Beragama dapat terlindungi dengan baik.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat kami peroleh adalah, pentingnya agama bagi kehidupan
manusia sebab agama adalah tolak ukur yang mengatur tingkah laku penganutnya sehari
hari. Namun karena hidup dalam satu pijakan sama. Maka tak heran bila begitu banyak
nya agama yang hadir di muka bumi ini. Tentu saja setiap agama memiliki perbedaan
masing masing. Salah satunya agama islam. Jelas agama islam berbeda dengan agama
lain, sebab agama islam ini adalah agama yang diturunkan langsung oleh allah swt,
melalui nabi Muhammad saw. Nah perbedaan ini menimbulkan keberagaman bagi umat
beragama. Keberagaman inilah yang membuat kita patut menjunjung tinngi toleransi
antar umat beragama. Sebab toleransi inilah yang akan menciptakan kerukunan umat
beragama.