Anda di halaman 1dari 12

ISLAM SEBAGAI AGAMA

Disusun Oleh
Miftahul Jannah (1910202034)

Dosen Pengampu:
H. Adi Bahtiar, Lc, M.Pd.I

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG
2022
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya yang telah
memberikan kemampuan, kekuatan, serta keberkahan baik waktu, tenaga, maupun pikiran
kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Islam Sebagai
Agama”.
Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca untuk ke depannya agar dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Palembang, Maret 2022

Penyusun

i
Daftar Isi
Kata Pengantar.......................................................................................................i
Daftar Isi.................................................................................................................ii
BAB I Pendahuluan...............................................................................................1
a. Latar Belakang.............................................................................................1
b. Rumusan Masalah........................................................................................1
BAB II Pembahasan...............................................................................................2
a. Pengertian Islam...........................................................................................2
b. Tujuan Islam.................................................................................................3
c. Karakteristik Ajaran Agam Islam................................................................5
BAB III Penutup..................................................................................................12
a. Simpulan....................................................................................................12
b. Saran...........................................................................................................12
Daftar Pustaka......................................................................................................13

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam adalah agama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw dan rasul sebagai
utusan-Nya yang terakhir untuk menjadi pedoman hidup seluruh umat manusia hingga akhir
zaman. Agama Islam adalah satu-satunya agama yang di akui di sisi Allah swt. Ajaran
dan ketentuan-Nya yaituAl-qur’an dan sunnah. Sehingga beruntunglah bagi mereka yang telah
menjadi pengikutnya kemudian dapat pula melaksanakan dan mengamalkan ajaran Islam secara
baik dan benar. Islam lahir membawa akidah ketauhidan dan melepaskan manusia kepada ikatan
berhala-berhala, serta benda- benda lain yang posisinya hanyalah sebagai makhluk Allah SWT.
Maka dari itu di dalam makalah ini akan membahas mengenai Islam sebagai agama
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Islam?
2. Apa tujuan dari Islam?
3. Bagaimana karakteristik dari ajaran agama Islam

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Islam
Dari segi bahasa, Islam berasal dari bahasa Arab salima yang kemudian dibentuk menjadi
aslama. Dari kata inilah kemudian dibentuk menjadi kata Islam. Dengan demikian, Islam dari
segi bahasa adalah bentuk ism mashdar (infinitif) yang berarti berserah diri, selamat sentosa atau
memelihara diri dalam keadaan selamat 1. Pengertian tersebut telah memerlihatkan bahwa Islam
berkaitan dengan sikap berserah diri kepada Allah dalam upaya memperolah keridhoan-Nya.
Seseorang yang bersikap sebagaimana dimaksud oleh perkataan Islam tersebut disebut muslim,
yaitu orang yang telah menyatakan dirinya untuk taat, berserah diri, patuh dan tunduk dengan
ikhlas kepada Allah SWT. Nabi Muhammad diutus oleh Allah untuk memperbaiki akhlak
amnusia dengan melarang dan mempersekutukan Allah dan tidak boleh menyembah siapapun
kecuali Allah. Islam memerintahkan dengan tegas dan berulang-ulang bahwasannya manusia
harus berbuat baik kepada sesamanya dengan menjalin silahturahmi dengan keluarga, tetangga,
sahabat dan lain sebagainya2. Oleh karena itu, Islam disebut sebagai agama yang “rahmatan lil
alamin” yaitu agama yang membawa rahmat untuk alam semesta. Secara umum Islam dapat
diartikan:
1. Berkaitan dengan misi utama ajaram Islam, yakni mewujudkan keselamatan, kedamaian
dan kemakmuran manusia baik secara jasmani maupun rohani dengan cara patuh,
tunduk, berserah diri, taat, dan mengikuti segala ajaran yang berasal dari Allah SWT.
2. Berkaitan dengan misi utama kehadiran para rasul di muka bumi, yakni mengajak umat
manusia agar menauhidkan Allah, patuh, tunduk, berserah diri, dan mengikuti ajaran-
Nya.
Selanjutnya Allah menggunakan Islam untuk nama salah satu agama yang diturunkan-Nya
kepada Nabi Muhammad SAW. Dalam hubungan ini, Harun Nasution mengatakan bahwa Islam
adalah agama yang ajaran-ajarannya di wahyuhkan Tuhan kepada manusia melalui Nabi
Muhammad SAW sebagai Rasul. Islam, lebih lanjut dikatakan Harun Nasution adalah agama
seluruh Nabi dan Rasul yang pernah diutus oleh Allah SWT3.
Jalaluddin Rachmat mengemukakan Islam bukan hanya memiliki dimensi akidah dan ibadah
saja, melainkan juga dimensi filosofis, sufistik transendental dan amaliah. Melalui dimensi
akidah dan ibadah ini, umat Islam dapat memiliki keyakinan dan pegangan yang kuat dalam
berhubungan dengan Tuhan dan melalui dimensi filosofis umat Islam akan memiliki wawasan
yang luas, mendalam, sistematis, radikal, kritis dan universal tentang berbagai hal dari sudut
1
Yuli Umro’atin, Pengantar Studi Islam , (Surabaya: Jakad Media Publishing, 2020), hlm. 7.
2
Hamid Alhadad, Tuntunan Inti Ajaran Islam, (Jakarta: Expose, 2021), hlm. 2.
3
Yuli Umro’atin, Pengantar Studi Islam , (Surabaya: Jakad Media Publishing, 2020), hlm. 7.
2
ajaran Islam yang selanjtnya akan memperluas sikap dan pandangan nya tentang berbagai hal.
Selanjutnya, melalui pendekatan sufistik transendental menyebabkan umat islam akan memiliki
kecerdasan spiritual (spiritual intelegent), sehingga dapat merasakan kehadiran Tuhan dalam
hidupnya yang akan membawa kepada ketakwaan dan kesalehan. Selanjutnya, melalui
pendekatan amaliah, menyebabkan umat Islam akan dapat memliki pengalaman dalam
mengamalkan ajaran Islam tersebut. 4
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Islam adalah agama yang mengemban misi
keselamatan, dunia akhirat, kesejahteraan dan kemamuran lahir dan batin bagi seluruh umat
manusia dengan cara menunjukkan kepatuhan, ketundukan dan kepasrahan kepada Allah
dengan melaksanakan segala perintah-Nya dan larangan-Nya.
B. Tujuan Islam
Secara jelas agama diturunkan memiliki tujuan yaitu untuk menjadi aturan bagi manusia
dalam menjalani hidup di dunia yang sementara. Dengan ilmu hidup manusia menjadi mudah,
dengan seni hidup manusia menjadi indah dan dengan agama hidup manusia menjadi terarah.
Tujuan Islam dengan syariatnya yang sangat menonjol ialah meneguhkan nilai-nilai
perikemanusaian yang sehat agar tercapai hak yang menjamin kebahagiaan insani di dunia dan
kelak di akhirat5. Kehadiran agama Islam yang dibawa Nabi Muahammad SAW, diyakini dapat
menjamin terwujudnya kehidupan manusia yang sejahtera lahir dan batin. Di dalamnya terdapat
berbagai petunjuk tentang bagaimana seharusnya manusia itu menyikapi hidup dan kehidupan
ini secara lebih bermakna dalam arti yang seluas-luasnya. Petunjuk-petunjuk agama mengenai
berbagai kehidupan manusia, sebagaimana terdapat di dalam sumber ajarannya (Al-Qur’an dan
hadis) tampak amat ideal dan agung. Islam mengajarkan kehidupan yang dinamis dan progresif
dengan senatiasa mengembangkan kepedulian sosial, menghargai waktu, bersikap terbuka,
demokratis, berorientasi pada kualitas, egaliter, kemitraan, anti feodalistik, mencintai
kebersihan, mengutamakan persaudaraan, berakhlak mulia dan sikap positif lainnya 6. ditinjau
dari ajarannya, Islam mengatur berbagai aspek kehidupan manusia yang meliputi:7
1. Hubungan manusia dengan Allah (Hablum Minallah). Hubungan manusia dengan Allah
melalui ibadah. Ibadah merupakan tujuan utama manusia diciptakan.
2. Hubungan manusia dengan manusia (Hablum Minannas). Agama Islam mempunyai
konsep-konsep dasar mengenai kekeluargaan, kemasyarakatan, kenegaraan,
perekonomian dan lain-lain. Konsep dasar tersebut memberi gambaran tentang ajaran-

4
Abuddin Nata, Studi Islam Komprehensif, (Jakarta: Kencana, 2011), hlm. 2.
5
Hamka, Studi Islam , (Depok: Gema Insani, 2020), hlm. 7.
6
Asep Rudi Nurjaman, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2020), hlm. 15.
7
Mardani, Pendidikan Agama Islam untuk Perguruan Tinggi, (Jakarta: Kencana, 2017), hlm. 24.
3
ajaran yang berkenaan dengan hubungan manusia dengan sesama dalam berbagai aspek
kehidupannya.
3. Hubungan manusia dengan makhluk lainnya/ lingkungannya. Seluruh benda-benda yang
diciptakan alam ini mengandung manfaat bagi manusia. Alam raya ini wujudnya, tidak
terjadi begitu saja, akan tetapi diciptakan oleh Allah dengan sengaja dan dengan baik,
semuanya untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.
Jadi dapat disimpulkan bahwa tujuan Islam adalah sama seperti dengan adanya tujuan dari
agama yaitu untuk mengatur manusia yang merupakan sebagai pedoman hidup bagi manusia
yang dimana Al-Qur’an dan hadis dijadikan sebagai pedoman. Islam juga bertujuan untuk
mengatur berbagai aspek kehidupan manusia yang meliputi hubungan manusia dengan Allah,
sesama manusia dan makhluk lainnya/ lingkungan.
C. Karakteristik Ajaran Agama Islam
Ajaran Islam memiliki karakteristi tersendiri, yakni yang menjadi ciri khas dari ajaran Islam.
Islam yang memiliki sifat dan bentuk yang beragam, kenyataan tersebut memperlihatkan adanya
dinamika internal dari kalangan umat Islam untuk menerjemahkan Islam dalam upaya merespon
berbagai masalah umat yang mendesak. Dr. Yusuf Qardhawi dalam bukunya Khasaais Al-
Ammah Lil Islam menyebutkan bahwa karakteristik ajaran Islam itu terdiri dari tujuh hal
penting yang tidak terdapat dalam agama lain, dan ini pula yang menjadi salah satu sebab
mengapa hingga sekarang ini begitu banyak orang yang tertarik kepada Islam sehingga mereka
menyatakan diri masuk ke dalam Islam. Adapun ketujuh karakteristik itu adalah sebagai
berikut:8
1. Rabbaniyah
Allah SWT merupakan Rabbul alamin (Tuhan semesta alam) disebut juga denngan
Rabbun nas (Tuhan manusia) dan banyak lagi sebutan lainnya. Islam itu adalah
Rannamiyah artinya bahwa Islam merupakan agama yang bersumber dari Allah
SWT, bukan dari manusia, sedangkan Nabi Muhammad SAW tidak membuat agam
ini, tapi beliau hanya menyampaikannya. Karena itu, ajaran Islam sangat terjamin
kemurniannya sebagaimana Allah SWT berfirman di dalam surah Al-Hijr:9.
Disamping itu, seorang muslim tentu saja harus mengakui Allah SWT sebagai rabb
(tuhan) dengan segala konsekuensinya, yakni mengabdi hanya kepada-Nya.
2. Insaniyah
Islam merupakan agama yang diturunkan untuk manusia, karena itu Islam
merupakan satu-satunya agama yang cocok dengan fitrah manusia. Pada dasarnya,
tidak ada satupun ajaran Islam yang bertentangan dengan jiwa manusia. Islam tidak
8
Shofiyun Nahidloh, Pengantar Studi Islam, (Duta Media Publishing, 2019), hlm. 23.
4
melarang manusia untuk melampiaskan keinginannya/ nafsunya selama tidak
bertentangan dengan ajaran Islam itu sendiri. Prinsipnya, manusia punya
kecenderungan untuk cinta pada harta, tahta dan segalanya yang bersifat duniawi,
semua itu tidak dilarang didalam Islam, namun harus diatur keseimbangannya
dengan kenimati ukhrawi. Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Qashash: 77 yang
artinya: “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan kebahagianmu di
dunia dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat
baik kepadamu dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi ini.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.”
3. Syamuliyah
Islam merupakan agama yang lengkap, tidak hanya mengutamakan satu aspek lalu
mengabaikan aspek lainnnya. Kelengkapan ajaran Islam itu nampak dari konsep
Islam dalam berbagai bidang kehidupan, mulai dari urusan pribadi, keluarga,
masyarakat sampai pada persoalan-persoalan berbangsa dan bernegara.
Kesyumuliyahan Islam tidak hanya dari segi ajarannnya yang rasional dan mudah
diamalkan, tapi juga keharusan menegakkan ajaran Islam
4. Al Waqi’iyyah
Karakteristik lain dari ajaran Islam adalah al waqi’iyyah (realistis) ini menunjukkan
bahwa Islam merupakan agama yang dapat diamalkan oleh manusia atau dengan
kata lain dapat direalisir dalam kehidupan sehari hari. Islam dapat diamalkan oleh
manusia meskipun mereka berbeda latar belakang, kaya, miskin, pria, wanita,
dewasa, remaja, anak-anak dan lain sebagainya. Disamping itu, Islam sendiri tidak
bertentangan dengan realitas perkembangan zaman.
5. Al Wasathiyah
Di dunia ini ada agama yang hanya menekankan pada persoalan-persoalan tertentu,
ada yang lebih mengutamakan masalah materi ketimbang rohani atau sebaliknya.
Ada pula yang lebih menekankan aspek logika dari pada perasaan dan begitulah
seterusnya. Allah SWT, menyebutkan bahwa umat Islam adalah ummatan wasathan
(umat yang pertengahan), umat yang seimbang dalam beramal, baik yang
menyangkut pemenuhan terhadap kebutuhan jasmani dan akal pikiran maupun
kebutuhan rohani.
6. Al Wudhuh
Karakteristik penting lainnya dari ajaran Islam adalah konsepnua yang jelas (Al
Wudhuh). Kejelasan konsep Islam membuat umatnya tidak bingung dalam
5
memahami dan mengamalkan ajaran Islam. Dalam masalah aqidah, konsep Islam
begitu jelas sehingga dengan aqidah yang mantap, seorang muslim menjadi terikat
pada ketentuan-ketentuan Allah SWT dan Rasul-Nya. Konsep syari’ah atau
hukumnya yang jelas sehingga umat Islam dapat melaksanakan peribadatan dengan
baik dan mampu membedakan antara yang haq dan yang bathil.
7. Al Jam’u Baina Ats Tsabat wa Al Murunnah
Di dalam Islam, tergabung juga ajaran yang permanen dengan yang fleksibel (al
jam’u baina ats tsabat wa al murunnah). Maksud dengan yang permanen adalah hal
yang tidak bisa diganggu gugat, dia mesti begitu. Misalnya sholat lima waktu yang
mesti dikerjakan, tapi dalam melaksanakannya ada ketentuan yang bisa fleksibel,
misalnya bila seorang muslim sakit dia bisa sholat dengan duduk atau berbaring,
kalau dalam perjalananan jauh bisa di jama’ dan di qashar dan bila tidak ada air,
berwudhu bisa diganti dengan tayamum. Ini berarti, secara prinsip Islam tidak akan
pernah mengalami perubahan, namun dalam pelaksanaanya bisa saja disesuaikan
dengan situasi dan kondisinya. Ini bukan berarti kebenaran Islam tidak mutlak tapi
yang fleksibel adalah teknik pelaksanaannya.
Selanjutnya Abuy Sodikin menjelaskan bahwa Islam memiliki tujuh karakteristik ajaran:9
1. Ajaran sederhana, praktis dan mengandung corak rasional. Agama Islam ajarannya
tidak mengandung unsur motologi. Islam membangkitkan kemampuan berpikir dan
mendorong manusia untuk menggunakan penalaran.
2. Kesatuan antara kebendaan dan kerohanian. Islam membagi kehidupan atas dua
bagian, yaitu material dan spiritual. Menurut pandangan Islam, kemajuan spiritual
hanya dapat dicapai apabila manusia berada di tengah manusia lain di dunia, dan
keselamatan spiritual baru dicapai dengan memanfaatkan sumberdaya material.
3. Islam memberi petunjuk bagi seluruh segi kehidupan manusia walaupun sebagian
petunjuk itu bersifat umum.
4. Keseimbangan antara individu dan masyarakat, Islam mengakui keberadaan manusia
sebagai individu, dan menganggap setiap orang memiiki tanggung jawab pribadi
kepada tuhan, bahkan Islam menjamin hak-hak asasi individu, dan tidak
mengizinkan adanya campur tangan orangg lain di dalamnya. Namun di lain pihak,
Islam mengembangkan rasa tanggung jawab sosial dalam diri manusiam dan
menyerukan individu-individu untuk memberi andil dalam membina kesejahteraan
masyarakat

9
Supiana, Metodologi Studi Islam , (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2017), hlm. 66.
6
5. Keuniversalan dan kemanusiaan. Islam ditunjukan untuk mengetahui bahwa tuhand
alam Islam dan Tuhan sekalian alam dan Muhammad SAW adalah Rasul Allah
untuk seluruh umat manusia. Dalam Islam, seluruh umat manusia adalah sama.
6. Ketetapan dan perubahan. Al-Qur’an dan Sunnah yang berisi pedoman abadi dari
Tuhan tidak terikat oleh batasan ruang dan waktu tetapi bersifat abadi. Namun
pedoman tersebut seringkali bersifat umum atau dalam garis besar, sehingga
memberi ruang kebebasan kepada manusia untuk melakukan ijtihad dan
mengaplikasikannya pada setiap kondisi masyarakat.
7. Ajaran Islam yang bersumber pada kitab suci Al-Qur’an terjamin kesucian dan
kemurniannya.
Ajaran Islam memperbaiki seluruh aspek kehidupan manusia dengan memasukkan nilai-
nilai-nilai moral yang terdapat dalam ajaran Islam. Dalam bidang akidah didasarkan pada tauhid
yakni mengesakan Allah. Dalam bidang Allah yakni tunduk dan patuh melaksanakan segala
perintah Allah SWT dan menjauhi segala larangannya. Dalam bidnag ekonomi dan perdagangan
didasarkan pada kejujuran. Dalam bidang politik dan pemerintahan harus bersikap adil,
demokratis, menyejahterakan rakyat. Dalam budang hukum, harus bersikap adil dan bijaksana.
Dalam bidang pendidikan harus memberikan pendidikan untuk semua. Dan dalam bidan
kebudayaan, Islam menghendaki kebudayaan yang didasarkan pada akidah dan akhlak mulia10.

10
Abuddin Nata, Studi Islam Komprehensif, (Jakarta: Kencana, 2011), hlm. 93
7
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Dari segi bahasa, Islam berasal dari bahasa Arab salima yang kemudian dibentuk menjadi
aslama. Selanjutnya Allah menggunakan Islam untuk nama salah satu agama yang diturunkan-
Nya kepada Nabi Muhammad SAW. Secara jelas agama diturunkan memiliki tujuan yaitu untuk
menjadi aturan bagi manusia dalam menjalani hidup di dunia yang sementara. ditinjau dari
ajarannya, Islam mengatur berbagai aspek kehidupan manusia yang meliputi: . 1. Hubungan
manusia dengan Allah (Hablum Minallah). Hubungan manusia dengan Allah melalui ibadah.
Agama Islam mempunyai konsep-konsep dasar mengenai kekeluargaan, kemasyarakatan,
kenegaraan, perekonomian dan lain-lain. Konsep dasar tersebut memberi gambaran tentang
ajaran-ajaran yang berkenaan dengan hubungan manusia dengan sesama dalam berbagai aspek
kehidupannya. 3. Hubungan manusia dengan makhluk lainnya/ lingkungannya. Seluruh benda-
benda yang diciptakan alam ini mengandung manfaat bagi manusia. Ajaran Islam memiliki
karakteristik tersendiri,
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan dan sangat jauh dari
kesempurnaan. Tentunya, penulis akan terus memperbaiki makalah dengan mengacu pada
sumber yang dapat dipertanggungjawabkan nantinya. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran tentang pembahasan makalah diatas.

8
Daftar Pustaka
Alhadad, Hamid. (2021). Tuntunan Inti Ajaran Islam. Jakarta: Expose.
Hamka. (2020). Studi Islam. Depok: Gema Insani.
Mardani. (2017). Pendidikan Agama Islam untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Kencana
Nahidloh, Shofiyun. (2019) Pengantar Studi Islam. Duta Media Publishing.
Nata, D. H. A. (2011). Studi Islam Komprehensif. Jakarta: Kencana.
Nurjaman, Asep Rudi . (2020). Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Bumi Aksara
Supiana. (2017). Metodologi Studi Islam. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Umro’atin, Yuli . (2020). Pengantar Studi Islam. Surabaya: Jakad Media Publishing.

Anda mungkin juga menyukai