Anda di halaman 1dari 5

UJIAN AKHIR SEMESTER

NAMA : ONGGY ARIES SEKA

NIM : 94221001

MATA KULIAH : AL-ISLAM KEMUHAMMADIYAHAN

DOSEN PEMBIMBING : Dr. Ani Aryati, S.Ag. M.Pd.I


Dr. Drs. Antoni, M.H,I
Dr. Sayyid Habiburrahman, S.Pd.I., M.Pd.I
TAHUN AJARAN : 2022/2023

TANGGAL : 21 JANUARI 2022

PROGRAM PASCA SARJANA ( S2 ) FAKULTAS TEKHNIK , JURUSAN TEKHNIK KIMIA UNIVERSITAS


MUHAMMADIYAH PALEMBANG.

SOAL NO 1

1. Agama secara etimologi berasal dari bahasa Sansekerta yang terdiri dari dua suku kata
yaitu "a" berarti tidak dan "gama" berarti kacau, jika digabung kata "agama" berarti
tidak kacau. Sedangkan terminologi agama Islam adalah Agama (yaitu agama Islam)
yang dibawa oleh nabi Muhammad ialah apa yang diturunkan Allah SWT di dalam
AL Qur'an dan tersebut dalam Sunnah yang Shahih, berupa perintah dan larangan
serta petunjuk untuk kebaikan manusia di dunia dan kahirat. Pertanyaannya :
a. Tuliskan Hakikat Agama Islam
b. Bagaimana Fitrah Manusia beragama

JAWAB :

A. Hakikat agama adalah keyakinan akan adanya Tuhan yang berkuasa, yang
dipatuhi oleh hamba-Nya. Tuhan menyampaikan ajarannya lewat wahyu-Nya
kepada manusia. Islam adalah agama yang dibawa Nabi Muhammad SAW,
sebagai kelanjutan dan penyempurnaan agama yang dibawa oleh para Nabi
sebelumnya. Tujuan agama ini ialah untuk mencari keselamatan hidup materi dan
keselamatan hidup spiritual, yang dalam istilah agama disebut: “keselamatan
dunia dan akhirat.”, dan puncaknya ingin mencapai rida Allah Swt. Di dalam Al-
Qur’an dan hadist Nabi Saw dinyatakan bahwa agama (tauhid/keimanan kepada
Allah (Swt) merupakan fitrah atau potensi dasar bagi manusia (anak).

B. Menurut pandangan Islam setiap manusia yang lahir di muka bumi ini dalam
keadaan fitrah yakni asal kejadian yang suci dan murni. Manusia terlahir dalam
keadaan bersih tanpa mempunyai dosa, walaupun orangtua yang melahirkannya
mungkin telah berbuat dosa. Dalam Islam tidak dikenal adanya dosa warisan,
sehingga orangtua yang telah berdosa kemudian membagikan dosanya kepada
anak keturunannya sebagai ahli waris. Atau seseorang merasa telah mendapatkan
warisan dosa yang banyak dari orangtuanya sehingga menjadikan dirinya berputus
asa dari rahmat Allah.  Kata fitrah menurut bahasa berarti penciptaan atau
kejadian, sehingga fitrah manusia adalah kejadian sejak awal atau bawaan sejak
lahir. Kata fitrah ini terdapat dalam Al Qur’an surat Ar Rum ayat 30: “Maka
hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah (pilihlah) fitrah Allah
yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu tidak ada perubahan pada
fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus tetapi kebanyakan manusia tidak
mengetahui”. Kata ‘fitrah Allah’ pada ayat ini maksudnya adalah ciptaan Allah.
Melalui ayat ini dapat dipahami pula bahwa manusia dilahirkan dengan naluri
keimanan kepada Allah dan siap menerima Islam dalam penciptaannya.

Manusia menurut fitrahnya telah beragama, mengakui dan bersaksi bahwa Allah
adalah tuhannya. Maka kalau ada orang yang tidak beragama tauhid,
sesungguhnya itu tidak wajar. Biasanya hal ini disebabkan oleh adanya pengaruh
lingkungan sekitarnya. Sebagaimana sabda Rasulullah saw: “Setiap anak terlahir
dalam keadaan fitrah. Orangtuanya yang akan membuat dia yahudi, nasrani, dan
majusi” (H.R. Muslim). Manusia dengan tabiat penciptaannya yang merupakan
pencampuran antara tanah dari bumi dan peniupan ruh, maka manusia dibekali
potensi-potensi yang sama untuk berbuat baik dan buruk. Seseorang mampu
membedakan antara yang baik dan yang buruk, sebagaimana ia juga mampu
mengarahkan jiwanya kepada kebaikan atau keburukan. Kemampuan ini dalam Al
Qur’an diungkapkan dengan kata ilham, sebagaimana firman Allah dalam Q.S.
Asy-Syam: 7-8: “Demi jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya), maka Allah
mengilham kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketaqwaannya”. Sedangkan
pada Q.S. Al Balad: 10, kemampuan ini diungkapkan dengan petunjuk. Maka
ilham atau petunjukkan itu sudah tersimpan di dalam diri manusia dalam bentuk
potensi-potensi.

SOAL NO 2

1. Pada akhir masa kepemimpinan Khalifah Ali bin Abi Thalib, muncul beberapa aliran
dalam Islam, yaitu Khawarij, Syi'ah, Murji'ah, Mu'tazilah, Qodariyah dan Jabariyah,
Ahlu Sunnah wal Jama'ah dan Maturidiah. Pertanyaan:
a. Tuliskan pengertian dari masing-masing aliran (Khawarij, Syi'ah, Murji'ah,
Mu'tazilah, Qodariyah dan Jabariyah, Ahlu Sunnah wal Jama'ah dan Maturidiah)!
b. Jelaskan tentang ajaran pokok dari aliran (Khawarij, Syi'ah, Murji'ah, Mu'tazilah,
Qodariyah dan Jabariyah, Ahlu Sunnah wal Jama'ah dan Maturidiah)!

JAWAB
A. 1. Aliran khawarij adalah sekelompok orang yang keluar dari barisan Ali Ibn Abi
Thalib, di karenakan mereka tidak menerima atas tahkim (arbitrse) yang diterima
oleh Khalifah Ali Ibn Abi Thalib dengan Mu’awiyah dalam perkara Khilafah
(pemimpin). Dan orang-orang Khawarij ini dicirikan dengan watak yang keras,
karena asal usul mereka dari masyarakat badawi dan gurun pasir yang tandus.
2. Aliran syi’ah adalah sebutan untuk aliran dalam ilmu kalam yang menjadi
pengikut Ali bin Abi Thalib. Secara etimologis, Syi'ah berasal dari bahasa Arab
yang berarti pembela atau pengikut seseorang.

3. Aliran murji’ah adalah merupakan aliran Theologi Islam yang netral atau
menangguhkan dan memberi pengharapan terhadap ummat yang melakukan dosa
besar, munculnya aliran ini pada mulanya ditimbulkan oleh persoalan politik
kemudian akhirnya berkembang menjadi persoalan teologis.

4. alirah mu’tazilah adalah merupakan aliran teologi yang mengedepankan akal


sehingga mereka mendapat nama “kaum rasionalis Islam.” Kaum Mu'tazilah adalah
golongan yang membawa persoalan persoalan teologi yang lebih mendalam dan bersifat
filosofis dibanding dengan persoalan persoalan yang dibawa kaum Khawarij dan
Murji'ah.
5. Aliran Qodariyah dan jabariyah adalah Qadariyah adalah paham yang lebih con-
dong kepada penggunaan akal pikiran yang sangat dominan, sehingga
menganggap
bahwa perbuatan yang dihasilkan manusia itu atas dasar kehendaknya sendiri
tanpa
adanya campur tangan Tuhan. Jabariyah adalah paham yang menganggap
bahwa segala perbuatan manusia tunduk pada kehendak Tuhan semata. Dengan
de-
mikian jika dikaitkan dengan pendidikan Islam maka pendidikan sama sekali tidak
mempunyai daya atau kekuatan untuk mempengaruhi anak.

6. Aliran Ahlu Sunnah wal Jama'ah dan Maturidiah adalah Secara etimologis,
istilah “Ahlus Sunnah Wal Jamaah” berarti golongan yang senantiasa mengikuti
jejak hidup Rasulallah Saw. dan jalan hidup para sahabatnya. Atau, golongan yang
berpegang teguh pada sunnah Rasul dan Sunnah para sahabat, lebih khusus lagi,
sahabat yang empat, yaitu Abu Bakar As-Siddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin
‘Affan, dan Ali bin Abi Thalib. Maturidiyah adalah aliran kalam yang
dinisbatkan kepada Abu Mansur al-Maturidi yang berpijak kepada penggunaan
argumentasi dan dalil aqli kalami dalam membantah penyelisihnya seperti
Mu'tazilah, Jahmiyah dan lain-lain untuk menetapkan hakikat agama dan akidah
Islamiyah.

B. 1. Pokok ajaran aliran khawarij adalah Ajaran Khawarij bermula dari masalah
pandangan mereka tentang kufur. Kufur (orang-orang kafir), berarti tidak percaya.
Lawannya adalah iman (orang yang dikatakan mukmin) berarti percaya. Di masa
Rasulullah kedua kata itu termanifestasi secara tajam sekali, yakni orang yang
telah percaya kepada Allah yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW dan
orang-orang yang tidak percaya kepada Allah tersebut. Dengan kata lain, mukmin
adalah orang yang telah memeluk agama Islam sedangkan kafir adalah orang yang
belum
memeluk agama Islam. Secara umum, konsep aliran khawarij adalah iman bukan
pembenaran dalam hati semata-mata. Pembenaran hati (al-tasdiq bi al-qabl)
menurut mereka, mestilah disempurnakan dengan menjalankan perintah agama.
2. Pokok ajaran Aliran syi’ah adalah Inti ajaran Syi’ah adalah berkisar masalah
khilafah, jadi masalah politik yang akhirnya berkembang dan bercampur dengan
masalah-masalah agama. Ajaran-ajarannya yang terpenting yang berkaitan dengan
khilafah ialah Al-Ishmah, Al-mahdi, At-Taqiyyah, dan Ar-Raj’ah.

3. Pokok ajaran Aliran murji’ah adalah Ajaran pokok Murji’ah Pada dasarnya
bersumber dari gagasan doktrin irja atau ar-Ja’a yang diaplikasikan dalam banyak
persoalan, baik persolan politik maupaun persoalan teologis. Di bidang politik
doktrin Irja’a diimplementasikan dengan sikap politik netral atau non blok yang
hamper diekpresikan dengan sikap diam, itulah sebabnya, kelompok Murji’ah
dikenal pula sebagai the queietisisi ( kelompok bungkam) ,
Adapun bidang theologi, doktrin Irja’ dikembangkan Murji’ah ketika
menanggapi persoalan-persoalan teologis yang muncul saat itu pada
perkembangan berikutnya persoalan-persoalan yang ditanggapinya menjadi
semakin kompleks sehingga mencakup iman, kufur dosa besar dan ringan.
4. Pokok ajaran alirah mu’tazilah adalah 1) “at-tauhid” keesaan Tuhan, 2) “al-
adl” keadilan Tuhan, 3) “al-wa‟du wal wa‟id” janji dan ancaman 4) “almanzilah
bainal manzilatain” posisi antara dua posisi dan 5) “amar makruf nahi mungkar”
(menyuruh berbuat kebaikan dan melarang segala kemungkaran). Dimana
seseorang belum bisa diakui sebagai anggota Mu‟tazilah kecuali jika sudah
mengakui dan menerima lima dasar ajaran Mu‟tazilah (al-ushul alkhamsah).

5. Pokok ajaran Aliran Qodariyah dan jabariyah , pokok-pokok ajaran Qadariyah itu
adalah Orang yang berdosa besar itu bukan kafir dan bukan mukmin, tapi fasiq dan
masuk neraka, Allah SWT tidak menciptakan amal perbuatan manusia, Yang
menciptakan amal perbuatannya. Jika amalnya baik maka akan masuk surga, Allah
tidak mempunyai sifat-sifat Azaly, seperti Ilmu,Kudrat,hayat,mendengar,melihat
yang bukan dengan zat-Nya sendiri. Menurut mereka Allah itu
mengetahui,berkuasa,hidup,mendengar,dan melihat dengan Zat-Nya sendiri. Bahwa
akal manusia mampu mampu mengetahui mana yang baik dan mana yang tidak baik.
ajaran pokok dari Jabariyah adalah Al-Qur'an adalah makhluk dan sesuatu yang
baru dan tidak dapat di sifatkan kepada Allah. Allah tidak mempunyai sifat yang
serupa dengan makhluk, seperti berbicara, melihat dan mendengar.
6. Pokok ajaran aliran Ahlu Sunnah wal Jama'ah dan Maturidiah , ajaran pokok ahlul
sunnah wal jama’ah ada 3 hal yaitu Iman adalah keyakinan hati seorang mukmin
terhadap kebenaran ajaran-ajaran Islam , Islam (Ilmu Fikih) Islam dapat terwujud
dengan melaksanakan hukum dan aturan fikih yang telah ditetapkan oleh Alquran
dan Al-Hadits dengan berbagai perangkat pemahamannya , Ihsan (Tasawuf)
Tasawuf adalah usaha untuk menjaga hati agar dalam berperilaku dan bertingkah
laku selalu menuju satu harapan, yakni mengharap ridha Allah SWT sebagai wujud
dari ihsan. Pokok-Pokok Ajaran Maturidiyah Kewajiban mengetahui tuhan. Akal
semata-mata sanggup mengetahui tuhan. Namun itu tidak sanggup dengan
sendirinya hukum-hukum takliti (perintah-perintah Allah Swt).

Anda mungkin juga menyukai