3. Istilah “Fitrah” merupakan kesucian jiwa dan rohani, yang memiliki arti
bahwa manusia sejak lahir dalam keadaan suci tidak memiliki
dosa. Fitrah secara etimologi, disebut Al-khilqah (naluri, pembawaan)
dan althabȋ’ah (tabiat, watak, karakter) yang diciptakan Allah SWT pada
manusia. Fitrah merupakan potensi dasar manusia sebagai alat untuk
mengabdi dan ma’rifatullah. Dalam al-Maraghi, disebutkan “Fitrah”
merupakan kecenderungan untuk menerima kebenaran. Sebab kebenaran
fitri manusia cenderung dan berusaha mencari serta menerima kebenaran
walaupun hanya bersemayam dalam hati kecilnya. Nabi Muhammad SAW
bersabda :
Hadits tersebut di atas menunjukkan bahwa manusia itu ketika lahir dalam
keadaan fitrah (suci/agama Islam). Orang tuanyalah yang memiliki
pengaruh yang penuh dalam membentuk kepercayaan pada anaknya. Pada
hadits tersebut tidak disebutkan kata “untuk mengislamkannya
mengandung arti bahwa memang sebelumnya seorang anak memiliki
potensi untuk beragama Islam, menjadi orang Yahudi, Nashrani ataupun
majusi adalah pengaruh dari keyakinan orang tua mereka.
Adapun dalam ayat al -qur’an tentang fitrah manusia, surat al Ruum ayat
30 mengenai fitrah manusia terhadap agama Allah (Islam) adalah
sebagaimana berikut: