PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Islam muncul pada abad ke-7 Masehi, sebagai apa yang disebut sebuah
gerakan ideologis. Ideologi adalah sebuah istilah yang sarat-nilai, dan mencakup
semua sistem kepercayaan. Persisnya, ideologi adalah kumpulan doktrin, mitos,
simbol, dan sebagainya dari gerakan sosial, kelas, atau gerakan lainnya yang
menghasilkan pengetahuan. Oleh sebab itu, Pengetahuan mengenai sejarah berbagai
peristiwa yang menyangkut peradaban islam baik yang timbul dimasa lampau maupun
masa sekarang merupakan suatu hal yang penting untuk diketahui1.
Islam merupakan agama satu-satunya yang banyak melahirkan berbagai ilmu
pengetahuan dan banyak melahirkan berbagai ilmuwan-ilmuwan hebat pada masanya
yang dapat merubah peradaban dunia, pengetahuan itu lahir dari semangatnya orang-
orang islam yang mengkaji apa yang diturunkan oleh Tuhan-Nya yaitu Al Quran dan
Sunah-Sunah Nabi Muhammad SAW yaitu Hadis dan belum ada agama lain yang
dapat menandingi pencapaian Umat Islam pada waktu itu. Tetapi pada masa
renaissance eropa, ilmu-ilmu islam diserap bangsa eropa dan pada waktu itu Umat
Islam mengalami kemunduran yang amat memprihatinkan dan hampir seluruh
wilayah islam dalam cengkraman bangsa eropa. Yang diakibatkan dari banyaknya
umat islam yang meninggalkan dalam mengkaji Al Quran. Oleh karena itu, kita harus
memahami dan mengetahui prinsip dasar epistemologi Islam agar sejarah kelam Umat
Islam tidak terjadi lagi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian epistemologi dan Islam?
2. Bagaimana sumber pengetahuan (wahyu, akal, dan rasa)?
3. Bagaimana kriteria kebenaran dalam epistemologi Islam?
4. Bagaimana peranan dan fungsi pengetahuan Islam?
1 Drs. T. Ibrahim dan Drs. H. Darsono, Membangun Akidah Akhlak, (Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri, 2003) h. 15-16.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
SM) melawan Paramenindes (504-473 SM) yang pada dasarnya merupakan sengketa
fundamental, sebab yang mereka persoalkan sudah berupa masalah kebenaran
pengetahuan. Bagi Heraclitus, yang ada hanya gerak; tidak ada sesuatu pun yang
dapat disebut ada, melainkan semuanya menjadi. Segala-galanya dalam keadaan
menjadi, segala permulaan adalah mula dari akhir, segala hidup adalah mula dari
mati. Dalam dunia tidak ada yang tetap, semuanya berlaku panta rhei semuanya
mengalir. Dunia adalah tempat gerak yang bersambung, tempat kemajuan yang tidak
berakhir, yang baru mendapatkan tempatnya dengan menghancurkan dan
menewaskan yang lama.
Sedangkan Parmenindes membulatkan pokok keterangannya dengan
semboyannya yang pendek: hanya yang-ada itu ada, yang-tidak ada tidak ada.
Tidak ada yang lain kecuali yang ada. Sebab itu tidak ada yang menjadi dan tidak
ada pula yang hilang, adalah mustahil bagi akal. Menjadi menyatakan perpisahan
dari yang tidak ada ke yang-ada, didahului oleh yang tidak ada, sedangkan yang-ada
itu ada tetap selama-lamanya dan tidak berubah-ubah.
Pengertian Islam
Pengertian Islam bisa kita bedah dari dua aspek, yaitu aspek kebahasaan dan
aspek peristilahan. Menurut bahasa, kata islam berasal dari kata - - ,
yang mempunyai arti, yaitu keselamatan, perdamaian, dan penyerahan diri kepada
Allah SWT.
Dari pengertian kebahasaan ini, kata Islam dekat dengan arti kata agama yang
berarti menguasai, menundukkan, patuh, hutang, balasan dan kebiasaan. Senada
dengan itu Nurcholis Majid berpendapat bahwa sikap pasrah kepada Tuhan adalah
merupakan hakikat dari pengertian Islam.
Pengertian Islam menurut Maulana Muhammad Ali dapat dipahami dari
Firman Allah yang terdapat pada ayat 208 surat Al-Baqarah yang artinya: Hai orang-
orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhannya, dan
janganlah kamu turuti langkah-langkah syaitan, sesungguhnya syaitan itu musuh
yang nyata bagimu. Dan juga dapat dipahami dari ayat 61 surat al-Anfal yang
artinya: dan jika mereka condong kepada perdamaian, maka condonglah kepadanya
dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Dialah Tuhan Yang Maha Mendengar
lagi Maha Mengetahui.
3
Dari uraian diatas, kita sampai pada suatu kesimpulan bahwa kata Islam dari
segi kebahasaan mengandung arti patuh tunduk, taat dan berserah diri kepada Tuhan
dalam upaya mencari keselamatan dan kebahagiaan hidup baik didunia maupun
diakhirat. Hal demikian dilakukan atas kesadaran dan kemauan diri sendiri, bukan
paksaan atau berpura-pura, melainkan sebagai panggilan dari fitrah dirinya sebagai
makhluk yang sejak dalam kandungan sudah menyatakan patuh dan tunduk kepada
Tuhan.
Harun Nasution mengatakan bahwa Islam menurut istilah (islam sebagai
agama), adalah agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Tuhan kepada masyarakat
manusia melalui Nabi Muhammad SAW. Sebagai Rasul. Islam pada hakikatnya
membawa ajaran-ajawan yang bukan hanya mengenal satu segi, tetapi mengenai
berbagai segi dari kehidupan manusia. Sementara itu, maulana Muhammad Ali
mengatakan bahwa Islam adalah agama perdamaian; dua ajaran pokoknya, yaitu
kesesaan Allah dan Kesatuan atau persaudaraan umat manusia menjadi bukti nyata,
bahwa agama Islam selaras benar dengan namanya.
Berdasarkan keterangan tersebut, maka kata Islam menurut istilah adalah
mengacu kepada agama yang bersumber pada wahyu yang datang dari Allah SWT,
bukan berasal dari manusia, dan bukan pula berasal dari Nabi Muhammad SAW.
Posisi Nabi dalam ajaran Islam diakui sebagai yang ditugasi oleh Allah untuk
menyebarkan agama Islam tersebut kepada umat manusia. Dalam proses penyebaran
agama Islam nabi terlibat dalam member keterangan, penjelasan, uraian, dan contoh
prakteknya. Namuan keterlibatan ini masih dalam batas-batas yang dibolehkan Tuhan.
4
Wali Ullah (1703-1763) dan Allama Muhammad Iqbal, semuanya berpendapat bahwa
sumber semua pengetahuan, adalah yang kudus dan yang ilahi3.
Sumber agama islam atau kadang-kadang disebut sumber ajaran islam atau
sumber pengetahuan islam bersumber dari Al Quran yang memuat wahyu Allah dan
Al Hadis yang memuat Sunnah Nabi Muhammad SAW. Komponen utama agama
islam (akidah, syariah, dan akhlak) dikembangkan dengan akal pikiran yang
memenuhi syarat untuk mengembangkannya. Dengan kata lain, yang dikembangkan
lebih lanjut supaya dapat dipahami manusia adalah wahyu Allah dan Sunnah
Rosulullah. Dengan demikian, sumber pengetahuan ajaran islam merupakan
pengembangan agama atau ajaran islam. Sumber utamanya sama yaitu al quran dan al
hadits, tetapi untuk ajaran islam ada sumber tambahan atau sumber pengembangan
akal pikiran manusia.
1. Al Quran (wahyu)
Wahyu berasal dari kata Arab al wahy artinya suara, api, dan kecepatan.
Disamping itu wahyu juga mengandung makna bisikan, isyarat, tulisan, dan kitab.
Namun dari sekian banyak arti itu, wahyu lebih dikenal dalam arti :apa yang
disampaikan Allah kepada para nabi. Dalam islam wahyu atau firman Allah yang
disampaikan kepada nabi muhammad saw. Semua tersimpan baik dalam al quran,
karena itu, berupa wahyu dalam bahasa arab. Al quran adalah sumber agama islam
pertama dan utama. Menurut keyakinan umat islam yang diakui kebenarannya
oleh peneliti ilmiah, al quran adalah kitab suci yang memuat firman-firman
(wahyu) allah, sama benar dengan yang disampaikan oleh malaikat jibril as
kepada nabi muhammad saw sebagai rosul allah sedikit demi sedikit selama 22
tahun 2 bulan 22 hari, mula-mula di mekkah kemudian di madinah. Tujuannya
untuk menjadi pedoman atau petunjuk bagi umat manusia dalam hidup dan
kehidupannya mencapai kesejahteraan di dunia dan kebahagiaan di akhirat.
Didalam alquran secara gamblang menyatakan dalam bentuk sebuah cerita,
bahwa pada awal penciptaan , allah mengajarkan kepada adam nama benda-benda.
Adam sebenarnya, merupakan simbol manusia, sedangkan nama benda-benda
berarti unsur-unsur pengetahuan, baik yang duniawi maupun yang bukan duniawi.
Ketika allah bertanya kepada malaikat mengenai nama benda-benda, yang adam
3 Dr. H. Abuddin Nata, MA, Metodologi Studi Islam, Jakarta, 2000, h. 95.
5
sudah mengetahuinya dapat mengatakannya, para malaikat itu mengaku tidak
tahu, karena seperti dengan tepat mereka katakan, mereka hanya mengetahui apa
yang telah diajarkan oleh Allah kepada mereka. Lalu Allah memerintahkan semua
malaikat agar memberi hormat kepada adam, yang mereka lakukan pula, kecuali
setan yang membangkang dan oleh karenanya mendapat kutukan. Dalam hal ini
pun, memberi hormat merupakan simbol pengakuan atas keunggulan. Adalah
menarik untuk dicatat bahwa keunggulan adam atas malaikat itu disebabkan oleh
pengetahuan, nama benda-benda yang telah diajarkan Allah kepadanya, dan bukan
karena keshalehannya, para malaikat lebih unggul dari padanya. Yang perlu
dicatat adalah bahwa pengetahuan yang memberikan keunggulan kepada Adam
adalah pengetahuan tentang benda-benda seperti yang dikatakan oleh al quran dan
bukan kesholehan beragama artinya kesholehan beragama seperti yang lazim
dipahami oleh orang awam.
2. Akal
Kata akal yang sudah menjadi kata indonesia itu berasal dari bahasa arab al
aql artinya pikiran atau intelek (daya atau proses pikiran yang lebih tinggi
berkenaan dengan ilmu pengetahuan). Dalam bahasa indonesia perkataan akal
menjadi kata majemuk akal pikiran. Perkataan akal dalam bahaa asalnya (arab)
mengandung beberapa arti diantaranya mengikat dan menahan. Makna akar
katanya adalah ikatan. Ia juga mengandung arti mengerti, memahami, dan
berpikir. Para ahli filsafat dan ahli kalam mengartikan akal sebagai daya
(kekuatan, tenaga) untuk memperoleh pengetahuan, daya yang
membuat seseorang dapat membedakan antara dirinya dengan orang lain, daya
untuk mengabstrakan (menjadikan tidak berwujud) benda-benda yang ditangkap
oleh pancaindera.[6] Sumber pengetahuan yang lain adalah akal yang mempunyai
fungsi sangat besar untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Posisinya sangat tinggi
dalam Islam, ia berpotensi sebagai alat untuk berfikir, memahami dan mengambil
kesimpulan, khususnya dikalangan para filosof dibagi kepada dua yakni aktif dan
teoritis dengan fungsinya masing-masing. Akal aktif berkaitan dengan etika,
sedangkan yang pokok akal teoritis merupakan fakultas pemahaman.
Manusia dibedakan dari hewan oleh kecakapan mental yang luar biasa , yang
tidak dimiliki oleh hewan yakni akal. Akal mempunyai kemampuan bertanya
secara kritis. Kelebihan yang paling istimewa dari akal terletak pada kecakapan
6
atau kemampuannya untuk menangkap kuiditas atau esensi dari sesuatu yang
diamati atau dipahaminya.
Prinsip-prinsip pokok yang berkenaan dengan akal menurut Ibnu Rusyd :
a. Akal aktif yang dinamakan al aqlu al faal (active intellect) adalah sumber dari
segala akal manusia, bersifat satu dan universal.
b. Akal manusia terdiri dari akal aktif dan akal kemungkinan yang dinamakan al
aql bi al quwwah (receptive intellect), jika akal yang aktif merupakan sumber,
maka akal kemungkinan adalah pikiran yang berkuasa sehari-hari terhadap diri
manusia
c. Akaal dan jiwa manusia adalah satu, bersifat universal dan abadi. Jasmani
manusia boleh meninggal, tetapi akal dan jiwa tetap hidup, menjadi bebas dari
jasmani yang kasar itu, menyatukan diri dalam akal aktif yang menjadi
induknya. Hal seperti itu disebut mono-psychim.
d. Akal manusia ada yang bersifat fily, yaitu pemikiran yang praktis, dan ada
pula yang bersifat nadhary yaitu pemikiran mendalam dan teoritis yang
memandang segala sesuatu dengan ilmu pengetahuan.
e. Akal manusia (ratio) harus bebas dan berdiri sendiri di atas segala-galanya,
sedangkan agama dengan wahyu Tuhan merupakan penyempurna bagi akal
itu4.
3. Rasa (Intuisi)
Sebagai sumber atau ada yang mengatakan alat pengetahuan, indra tentu
sangat penting. Begitu pentingnya indra sehingga oleh aliran filsafat tertentu,
seperti empirisme, indra dipandang sebagai satu-satunya sumber pengetahuan.
Indra adalah sumber awal mengenal alam sekeliling kita. Bahkan satu riwayat
menyatakan : apabila seorang manusia kehilangan salah satu indranya, maka ia
telah kehilangan setengah ilmu. Melalui mata manusia menangkap hal-hal yang
tampak apakah bentuk, keberadaan, sifat atau karakteristik benda-benda yang ada
di dunia. Melalui telinga dapat mendengar suara.
Demikian juga dengan indra perasa, kita bisa mengenal dimensi yang lain lagi
dari objek-objek dunia yaitu rasa, (masam, manis , asam, pahit dan lain-lain) yang
4 Alba, cecep, dkk., Pendidikan agama islam. Bandung: Tiga Mutiara, 1997.hal.14
7
tentunya tidak dapat dilihat dan didengar oleh mata dan telinga .Indra peraba
untuk memegang. Tak kalah pentingnya juga indra penciuman yang dapat
menyerap aspek lain dari objek-objek fisik yaitu bau Setelah melihat fungsi indra
sangat besar pengaruhnya untuk mendapatkan pengetahuan. Persoalan sekarang,
cukupkah indra memenuhi kebutuhan akan ilmu sebagai pengetahuan tentang
sesuatu sebagaimana adanya?. Apakah misalnya penglihatan manusia telah
mampu memberikan pengetahuan tentang sebuah benda, katakanlah langit, bulan,
bintang ? Sepintas bisa dijawab ya, dapat dikatakan langit itu biru dan bintang itu
kecil. Namun apakah penglihatan kita melaporkan benda-benda itu sendiri
sebagaimana adanya atau semata-mata kesan yang tercerap oleh mata belaka?.
Apakah kesan-kesan inderawi itu sama dengan kenyataan? tidak, ternyata indra itu
terbatas. Banyak dorongan dan perintah bagi kaum muslimin dalam Alquran
untuk mengadakan pengamatan (observasi) dengan indera juga penalaran dalam
memahami alam.
8
antara putusan-putusan itu sendiri. Dengan kata lain, kebenaran ditegakkan atas
hubungan antara putusan-putusan yang baik dengan putusan lainnya yang telah
kita ketahui dan diakui benar terlebih dahulu, jadi sesuatu itu benar, hubungan itu
saling berhubungan dengan kebenaran sebelumnya.
3. Teori Prakmatis
Teori ini mengemukakan benar tidaknya suatu ucapan, dalil atau semata-mata
tergantung kepada berfaedah tidaknya ucapan, dalil atau teori tersebut bagi
manusia untuk berfaedah dalam kehidupannya.
5 Lubis, Nur Ahmad Fadhil Lubis, 2001, Etika Bisnis, ( Jakarta : Hijri Pustaka Utama )
9
1. Fungsi Deskriptis : menggambarkan, melukiskan dan memaparkan suatu obyek
atau masalah sehingga mudah dipelajari oleh peneliti
2. Fungsi pengembangan : Melanjutkan hasil penemuan yang lalu yang menemukan
hasil ilmu pengetahuan yang baru
3. Fungsi prediksi : meramalkan kejadian yang besar kemungkinan terjadi sehingga
manusia dapat mengambil tindakan-tindakan yang perlu dalam usaha
menghadapinya
4. Fungsi kontrol : berusaha mengendalikan peristiwa-peristiwa yang tidak
dikehendaki.
Dalam Ensiklopedi, Dawam Raharjo menyatakan satu fungsi ilmu yakni,
perbaikan atau pembaharuan, dalam istilah Alquran ishlah .Mahdi Ghulsyani
menerangkan manfaat ilmu antara lain :
1. Ilmu dapat meningkatkan pengetahuan seseorang akan Allah.
2. Ilmu dengan efektif dapat membantu mengembangkan masyarakat Islam dan
merealisasikan tujuan-tujuannya.
3. Dapat membimbing orang lain.
4. Dapat memecahkan berbagai problem masyarakat.
Terakhir, seraya mengutip pandangan Murtadha Muthahhari, Quraisy Shihab
menyingkap hubungan penting antara ilmu pengetahuan dan agama sebagai berikut :
1. Ilmu mempercepat anda sampai ke tujuan, agama menentukan arah yang dituju.
2. Ilmu menyesuaikan manusia dengan lingkungannya dan agama menyesuaikan
dengan jati dirinya.
3. Ilmu hiasan lahir dan agama hiasan batin
4. Ilmu memberikan kekuatan dan menerangi jalan dan agama memberi harapan dan
dorongan bagi jiwa
5. Ilmu menjawab pertanyaan yang dimulai dengan bagaimana dan agama
menjawab yang dimulai dengan mengapa.
6. Ilmu tidak jarang mengeruhkan pikiran pemeluknya, sedangkan agama selalu
menenangkan jiwa pemeluknya yang tulus.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam konteks islam, adanya kesaling-terkait antara al quran dan akal
mengantarkan seseorang pada kebenaran yang maksimal, karena keduanya saling
menyapa dan bekerjasama. Dengan demikian jelas, bahwa islam (al quran)
menjunjung tinggi kemampuan akal, dengannya inovasi baru selalu muncul yang
terangkum dalam kemajuan ilmu pengetahuan, akal tak dapat menyerap sesuatu dan
pancaindera tak dapat memikirkan sesuatu, hanya bila kedua-keduanya bergabung
akan timbullah pengetahuan.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Maka
penulis mohon kritik dan saran guna perbaikan untuk masa yang akan datang.
11
DAFTAR PUSTAKA
12