Anda di halaman 1dari 12

STIT SIROJUL FALAH

JL. Raya Pemda Karadenan Cibinong Bogor


FILSAFAT ISLAM
PERBEDAAN PEMIKIRAN FILSAFAT ISLAM DAN FILSAFAT
BARAT










Dosen Pembimbing : Edy,S.Sos.,M.Pd.I
Nama kelompok :
Safariah Husna : NIM 13.01.00..
Siti Mia Rohmiatillah : NIM 13.01.00..
Nurkhofifah : NIM 13.01.0036

Semester II
SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH SIROJUL FALAH
TAHUN AKADEMIK 2013/2014
KATA PENGANTAR
Segala puja puji serta syukur tiada henti penulis haturkan kepada Rabb,Allah
SWT.Hanya Dengan rahmat Allahlah sehingga terbuatlah satu makalah dari
kelompok kami yang berjudul perbedaan pemikiran filsafat islam dan filsafat
barat Makalah ini dibuat sebagai salah satu usaha untuk memberikan wawasan
pemikiran secara umum, khususnya kepada seluruh mahasiswa dan umumnya
kepada para pembaca.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya dan
masih jauh dari kata sempurna,untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari semua pihak demi perbaikan dan kesempurnaan
makalah ini.
Akhirnya hanya kepada Allah kami ucapkan syukur Alhamdulillah ,karena
kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini.












DAFTAR ISI
Kata pengantar ........................................................................................................i
Daftar isi ..................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................1
A.Latar belakang masalah ..........................................................................1
BAB II RUMUSAN MASALAH ...........................................................................1
BAB III PEMBAHASAN..2
A,APAKAH FILSAFAT ISLAM DAN BARAT?2
B.TUJUAN FILSAFAT ISLAM DAN BARAT3
BAB IV KESIMPULAN ........................................................................................
BAB V PENUTUP..................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA









BAB II
PEMBAHASAN
B.1 Apa itu filsafat islam dan filsafat barat
Filsafat dalam bahasa Inggris, yaitu philosophy, adapun istilah filsafat berasal dari
bahasa Yunani, philosophia, yang terdiri atas dua kata: philos (cinta) atau philia
(persahabatan, tertarik kepada) dan shopia (hikmah, kebijaksanaan, pengetahuan,
keterampilan, pengalaman praktis, inteligensi). Jadi secara etimologi, filsafat berarti
cinta kebijaksanaan atau kebenaran. Plato menyebut Socrates sebagai philosophos
(filosof) dalam pengertian pencinta kebijaksanaan. Kata falsafah merupakan arabisasi
yang berarti pencarian yang dilakukan oleh para filosof. Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia, kata filsafat menunjukkan pengertian yang dimaksud, yaitu pengetahuan dan
penyelidikan dengan akal budi mengenai hakikat segala yang ada, sebab asal dan
hukumnya. Manusia filosofis adalah manusia yang memiliki kesadaran diri dan akal
sebagaimana ia juga memiliki jiwa yang independen dan bersifat spiritual. Filsafat
adalah ilmu yang mempelajari dengan sungguh-sungguh hakikat kebenaran segala
sesuatu.[1]
Filsafat Barat adalah ilmu yang biasa dipelajari secara akademis di universitas-
universitas di Eropa dan daerah-daerah jajahan mereka. Filsafat ini berkembang dari
tradisi filsafat orang Yunani kuno. Tokoh utama filsafat Barat antara lain Plato, Thomas
Aquinas, Rne Descartes,Immanuel Kant, Georg Hegel, Arthur Schopenhauer, Karl
Heinrich Marx, Friedrich Nietzsche, dan Jean-Paul Sartre.[2] Dalam tradisi filsafat Barat,
dikenal adanya pembidangan dalam filsafat yangmenyangkut tema tertentu
Metafisika mengkaji hakikat segala yang ada. Dalam bidang ini, hakikat yang ada dan
keberadaan (eksistensi) secara umum dikaji secara khusus dalam Ontologi. Adapun
hakikat manusia dan alam semesta dibahas dalam Kosmologi. Epistemologi mengkaji
tentang hakikat dan wilayah pengetahuan (episteme secara harafiah berarti
pengetahuan). Epistemologi membahas berbagai hal tentang pengetahuan seperti
batas, sumber, serta kebenaran suatu pengetahuan.
Aksiologi membahas masalah nilai atau norma yang berlaku pada kehidupan
manusia. Dari aksiologi lahirlah dua cabang filsafat yang membahas aspek kualitas
hidup manusia: etika dan estetika.
Etika, atau filsafat moral, membahas tentang bagaimana seharusnya manusia
bertindak dan mempertanyakan bagaimana kebenaran dari dasar tindakan itu dapat
diketahui. Beberapa topik yang dibahas di sini adalah soal kebaikan,kebenaran,
tanggung jawab, suara hati, dan sebagainya.
Estetika membahas mengenai keindahan dan implikasinya pada kehidupan. Dari
estetika lahirlah berbagai macam teori mengenai kesenian atau aspek seni dari
berbagai macam hasil budaya.[3]
Filsafat Islam merupakan filsafat yang seluruh cendekianya adalah
muslim. Ada sejumlah perbedaan besar antara filsafat Islam dengan filsafat lain.
Pertama, meski semula filsuf-filsuf muslim klasik menggali kembali karya filsafat Yunani
terutama Aristoteles dan Plotinus, namun kemudian menyesuaikannya dengan ajaran
Islam. Islam adalah agama tauhid. Maka, bila dalam filsafat lain masih 'mencari Tuhan',
dalam filsafat Islam justru Tuhan 'sudah ditemukan.' Dimulai kira-kira tahun 700 M dan
pada periode ini seiring disebut skolastik sampai rahun 1450 M. Filsafat skolastik
adalah filsafat yang berusaha memecahkan secara rasional mengenai persoalan-
persoalan logika, sefat ada, kebendaan, kerohanian, dan akhlak dengan tetap
berpedoman pada kitab suci.[4]
Serta beberapa tokohnya adalah :
1. Al Kindi
2. Al Razi
3. Al Farabi
4. Ibnu Sina
5. Al Ghazali
6. Ibnu Bajjah
7. Ibnu Tufail
8. Ibnu Rusyd
9. Nasiruddin Tusi
10. Muhammad Iqbal
11. Mulla Sadra
Terdapat dua periode disini, yaitu Periode Mutakallimin. Periode mutakallin
menjadi periode yang terjadi munculnya beberapa mazhab yaitu Al Kahawarij, Murjiah,
Qodariah, Jabariah, Mutazilah, dan Ahlu Sunnah Wal Jamaah.
Alhawarij berpendapat bahwa setiap orang dari umat Nabi Muhammad yang
terus menerus berbuat dosa besar dan hingga matinya belum tobat, maka orang itu
dihukumi kafir dan kekal di neraka.
Murjiah berpendapat bahwa keputusan tentang baik buruknya seorang khalifah
bukan pada manusia namun terserah Tuhan.
Qodariah berpendapat bahwa kalu tuhan itu adil, maka tuhan tuhan akan
menghukum orang yang bersalah dan memberi pahala pada orang ang berbuat baik.
Manusia hartus bebas dalam menentukan nasibnya sendiri dengan memilih perbuatan
yang baik ataupun yang buruk.
Jabariah berpendapat bahwa Allah menentukan dan memutuskan segala amal
perbuatan manusia.
Mutazilah berpendapat bahwa seorang muslim yang melakukan dosa besar
termasuk golongan orang yang tidak mukmin dan tidak kafir, tetapi di antara keduanya,
dan rasionalitis.
Ahlu sunnah wal jamaah tokohnya yang terkenal adalah Ahmad bin Hambal. Ahli
sunnah berpendapat bahwa iman adalah kepercayaan di dalam hati diucapkan dengan
lisan, sedang amal perbuatannya merupakan syarat sempurnanya iman itu.
Periode Filsafat Islam, para filsuf islam berusaha untuk menyelidiki hakikat
sesuatu termasuk ketuhanan dan alam. Tokoh-tokoh yang termasuk di dalam periode
ini antara lain, Al Kindi, Al Farabi, Ibnu Sina, Al Ghazali, Ibnu Bajjah, Ibnu Tufail, dan
Ibnu Rusyd.
B.2. Apa tujuan dari filsafat barat dan filsafat islam
Tujuan Filsafat barat dan filsafat islam sebenarnya hampir sama namun karena
terjadinya perbedaan agama maka pada filsafat islam ada yang membatasinya, yaitu
menyelidiki segala sesuatu yang ada secara mendalam dengan mempergunakan akal
sampai pada hakikatnya, jadi dalam filsafat objeknya tidak membatasi diri. Dalam
filsafat membahas tentang objeknya sampai kedalamannya, sampai keradikal dan
totalitas.
B.3 objek filsafat
Isi filsafat ditentukan oleh objek apa yang dipikirkan. Objek yang dipikirkan oleh
filsafat ialah segala yang ada dan mungkin ada. Objek filsafat itu bukan main luasnya,
tulis Louis Katt Soff, yaitumeliouti segala pengetahuan manusia serta segala sesuatu
yang ingin diketahui manusia. Oleh karena itu manusia memiliki pikiran atau akal yang
aktif, maka manusia sesuai dengan tabiatnya, cenderung untuk mengetahui segala
sesuatu yang ada dan mungkin ada menurut akal piirannya. Jadi objek filsafat ialah
mencari keterangan sedalam-dalamnya.
Para ahli menerangkan bahwa objek filsafat itu dibedakan menjadi dua, yaitu
objek material dan forma. Objek material ini banyak yang sama dengan objek material
sains. Sains memiliki objek material yang empiris. Filsafat menyelidiki onjek filsafat itu
juga tetapi bukan bagian yang empiris melainkan bagian yang abstrak. Sedang objek
forma filsafat tiada lain ialah mencari keterangan yang sedalam-dalamnya tentang objek
materi filsafat (yakni segala sesuatu yang ada dan yang mungkin ada).
Dari uraian yang tertera diatas, maka jelaslah bahwa:
1.Objek materia filsafat ialah sarwa-yang-ada yang pada garis besarnya dapat dibagi
atas tiga persoalan pokok, yakni:
a. Hakekat Tuhan
b. Hakekat Alam, dan
c. Hakekat Manusia.
2. Objek formal filsafat ialah usaha mencari keterangan secara radikal (sedalam-
dalamnya sampai ke akhirya) tentang objek materi filsafat (sarwa-yang-ada).

Penyelidikan dan Pembagian Filsafat Menurut Objeknya
Dalam buku Filsafat Agama: Titik Temu Akal dengan Wahyu karangan Dr. H.
Hamzah Yaqub dikatakan bahwa objek filsafat ialah mencari keterangan sedalam-
dalamnya. Di sinilah diketahui bahwa sesuatu yang ada atau yang berwujud inilah yang
menjadi penyelidikan dan menjadi pembagian filsafat menurut objeknya ialah:
a. Ada Umum
Adalah menyelidiki apa yang ditinjau secara umum. Dalam realitanya terdapat
bermacam-macam yang kesemuanya mungkin adanya. Dalam bahasa Erops, Ada
Umum ini disebut Ontologia yang berasal dari kata Yunani Onontos yang berarti ada
dan dalam bahasa arab sering menggunakan Untulugia dan ilmu kainat.
b. Ada Mutlak
Adalah sesuatu yang secara mutlak yakni zat yang wajib adanya, tidak
tergantung kepada apa dan siapapun juga. Adanya tidak berpermulaan dan tidak
berpenghabisan dan harus terus ada, karena adanya dengan pasti. Ia merupakan asal
segala sesuatu. Ini disebut Tuhan. Dalam bahasa Yunani disebut Theodicea dan
dalam bahasa arab Ilah atau Allah.
c. Comologia
Yaitu filsafat yang mencari hakikat alam, dipelajari apakah sebenarnya alam dan
bagaimanakah hubungannya dengan Ada Mutlak. Cosmologia ini ialah filsafat alam
yang menerangkan bahwa adanya alam adalah tidak mutlak, alam dan isinya adanya
itu karena dimungkinkan Allah. Ada tidak mutlak, mungkin ada dan mungkin lenyap
sewaktu-waktu pada suatu masa.
d. Antropologia
Antropolgia (Filsafat Manusia), karena manusia termasuk ada yang tidak mutlak,
maka juga menjadi objek pembahasan. Apakah manusia itu sebenarnya, apakah
kemampuan-kemampuannya dan apakah pendorong tindakannya. Semua ini diselidiki
dan dibahas dalam Antropolgia.
e. Etika
Adalah filsafat yang menyelidiki tingkah laku manusia. Betapakah tingkah laku
manusia yang dipandang baik dan buruk serta tingkah laku manusia mana yang
membedakannya dengan lain-lain makhluk.
f. Logika
Logika ialah filsafat akal budi dan biasanya juga disebut mantiq. Akal budi adalah
yang terpenting dalam penyelidikan manusia untuk mengetahui kebenaran. Tanpa
kepastian tentang logika, maka semua penyelidikan tidak mempunyai kekuatan dasar.
Tegasnya tanpa akal budi maka tidak akan ada penyelidikan. Oleh karena itu,
dipersoalkan apakah manusia mempunyai akal budi dan dapatkah akal budi itu mencari
kebenaran. Dengan segera timbul pula soal, apakah kebenaran itu dan sampai
dimanakah kebenaran dapat ditangkap oleh akal budi manusia. Maka penyelidikan akal
budi itu disebut Filsafat Akal Budi atau Logika.Penyelidikan bahan dan aturan brpikir
disebut ilogica minor, adapun yang menyelidiki isi berpikir disebut logica mayor. Filsafat
akal budi ini disebut Epistimologi dan ada pula yang menyebut Critia, sebab akal yang
menyelidiki akal.
Adapun objek Filsafat Islam ialah objek kajian filsafat pada umumnya yaitu
realitas, baik yang material maupun yang ghaib. Perbedaanya terletak pada subjek
yang mempunyaikomitmen Quranik. Dalam hubungan ini objek kajian filsafat dalam
tema besar adalah Tuhan, alam, manusia dan kebudayaan. Tema besar itu hendaknya
dapat dijabarkan lebihspesifik sesuai dengan perkembangan zaman, sehingga dapat
ditarik benang merah dari perkembangan sejarah pemikiran kefilsafatan yang hingga
sekarang. Setiap zaman mempunyai semangatnya sendiri-sendiri.











BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN

Filsafat dalam bahasa Inggris, yaitu philosophy, adapun istilah filsafat berasal dari
bahasa Yunani, philosophia, yang terdiri atas dua kata: philos (cinta) atau philia
(persahabatan, tertarik kepada) dan shopia (hikmah, kebijaksanaan, pengetahuan,
keterampilan, pengalaman praktis, inteligensi). Jadi secara etimologi, filsafat berarti
cinta kebijaksanaan atau kebenaran. Plato menyebut Socrates sebagai philosophos
(filosof) dalam pengertian pencinta kebijaksanaan. Kata falsafah merupakan arabisasi
yang berarti pencarian yang dilakukan oleh para filosof. Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia, kata filsafat menunjukkan pengertian yang dimaksud, yaitu pengetahuan dan
penyelidikan dengan akal budi mengenai hakikat segala yang ada, sebab asal dan
hukumnya. Manusia filosofis adalah manusia yang memiliki kesadaran diri dan akal
sebagaimana ia juga memiliki jiwa yang independen dan bersifat spiritual. Filsafat
adalah ilmu yang mempelajari dengan sungguh-sungguh hakikat kebenaran segala
sesuatu.[1]
Filsafat Barat adalah ilmu yang biasa dipelajari secara akademis di universitas-
universitas di Eropa dan daerah-daerah jajahan mereka.
Filsafat Islam merupakan filsafat yang seluruh cendekianya adalah muslim.
lmu filsafat memiliki obyek material dan obyek formal. Obyek materialadalah apa
yang dipelajari dan dikupas sebagai bahan (materi) pembicaraan. Objek material
adalah objek yang di jadikan sasaran menyelidiki oleh suatu ilmu, atau objek yang
dipelajari oleh ilmu itu. Objek material filsafat illmu adalah pengetahuan itu sendiri, yakni
pengetahuan ilmiah (scientific knowledge) pengetahuan yang telah di susun secara
sistematis dengan metode ilmiah tertentu, sehingga dapat di pertanggung jawabkan
kebenarannya secara umum.

2.KESIMPULAN
Demikianlah makalah yang dapat saya susun dan saya sangat menyadari makalah
ini jauh dari dari kesempurnaan maka kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan dan pengembangan sangat saya harapkan, dan semoga ini dapat
menambah pengetahuan kita dan bermanfaat untuk semua amiin .karena kesalahan itu
datangnya dari saya sendiri dan kebenaran itu datangnya dari Allah SWT.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai