Anda di halaman 1dari 14

IDENTITAS MUHAMMADIYAH

Mata Kuliah AIKA (Al Islam Kemuhamadiyahan)


Dosen pengampu : Dr. Bunyamin, M.Pd

Disusun Oleh Kelompok : VIII


Mega Anggita Hermawati

1604026063

Nanda Tetra Saputri

1604026067

Nhilda Febri

1604026068

Kelas : A (pagi)

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER


FAKULTAS FARMASI DAN SAINS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
JAKARTA
2016

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr. Wb
Puji syukur kami ucapkan kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan
rahmat serta hidayah-Nya kepada kami. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini yang berjudul IDENTITAS MUHAMMADIYAH.
Makalah ini kami buat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Al Islam
Kemuhammadiyahan (AIKA). Dalam membuat makalah ini, dengan keterbatasan ilmu
pengetahuan yang kami miliki. Kami berusaha mencari sumber data dari berbagai
sumber informasi. Kegiatan penyusunan makalah ini memberikan kami tambahan ilmu
pengetahuan yang dapat bermanfaat bagi kehidupan kami. Dan bagi para pembaca
makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu,
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan dalam
penyusunan makalah ini, semoga ALLAH SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita.
Aamiin.
Wassalamualaikum wr.wb.

Jakarta, 15 November 2016

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang

Rumusan Masalah

Tujuan Penulisan

BAB II PEMBAHASAN

Pengertian dan Fungsi Kepribadian Muhammadiyah

Sejarah Perumusan Kepribadian Muhammadiyah

Identitas Muhammadiyah

Dasar dan Pedoman Amal Usaha Muhammadiyah

Sifat Muhammadiyah

Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah

10

Fungsi dan Misi Muhammadiyah dalam Kehidupan Berbangsa & Bernegara 11

BAB III PENUTUP


Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

12
12
13

BAB I
PENDAHULUAN
1

Latar Belakang
Agama islam adalah agama yang diridhoi oleh Allah swt. Agama islam itu
sendiri disampaikan melalui malaikat jibril kepada Nabi Muhammad SAW sebagai
rasulnya bertujuan untuk menyampaikan dan mengajak umat manusia menuju
kebenaran. Islam merupakan agama wahyu yang diturunkan Allah SWT, seperti telah
disebutkan berulang-ulang didalam al-quran. Islam memiliki pedoman utama yang
bersumber dari Al-Quran dan Al-Hadits.
Islam sangat berhubungan erat dengan ilmu pengetahuan terutama dalam
kehidupan. Ilmu pengetahuan didalam islam memiliki kedudukan tertinggi. Di dalam
al-quran perkataan ilmu sering disebutkan dalam berbagai hubungan kehidupan
bahkan Allah memerintahkan wajib untuk menuntut ilmu. Maka dari itu, kedudukan
ilmu didalam islam sangatlah luas.
Ilmu pengetahuan mampu untuk mencapai suatu ketentraman, kesejahteraan,
dan keistimewaan bagi hamba-hamba yang menuntut dan mengamalkannya. Ilmu
pengetahuan merupakan dasar untuk membuktikan, memahami dan mengamalkan
kehidupan oleh karena itu setiap manusia berhak untuk menuntut ilmu. Islam
mengajarkan untuk menuntut ilmu

karena Allah akan meninggikan derajatnya

diantara orang-orang yang beriman.


2

Rumusan Masalah
Adapun permasalahan yang dibahas dalam makalah ini adalah:
1

Apa

itu

Muhammadiyah,

identitas

dan

bagaimana

awal

pendirian

Muhammdiyah?
2

Bagaimana sejarah perumusan kepribadian Muhammadiyah?

Apa hubungan Muhammadiyah dan Islam?

Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan ini untuk mengetahui, mendeskripsikan, dan
memberikan pemahaman mengenai:
a) Menambah wawasan ilmu mengenai Muhammadiyah, identitas Muhammadiyah,
hubungan Islam dengan Muhammadiyah.
b) Memberikan gambaran sejarah perumusan kepribadian Muhammadiyah, sifat
Muhammadiyah dan cita-cita hidup Muhammadiyah.

BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian dan Fungsi Kepribadian Muhammadiyah

Kepribadian Muhammadiyah adalah rumusan yang menggambarkan hakikat


Muhammadiyah,

dasar

dan

Muhammadiyah,

termasuk

pedoman
sifat-sifat

amal
yang

usaha

serta

dimilikinya.

perjuangan
Kepribadian

Muhammadiyah ini berfungsi sebagai landasan, pedoman, dan pegangan bagi


gerak Muhammadiyah menuju cita-cita terwujudnya masyarakat Islam yang
sebenar-benarnya.
2. Sejarah Perumusan Kepribadian Muhammadiyah
Kepribadian Muhammadiyah dirumuskan pada periode Kolonel H.M. Yunus
Anis (1959-1962). Rumusan kepribadian Muhammadiyah ini berawal dari uraian
K.H. Faqih Usman dalam suatu acara pelatihan yang diadakan oleh Pimpinan
Pusat (PP) Muhammadiyah di Madrasah Muallimin Yogyakarta. Ketika itu, Faqih
Usman menguraikan Apa sih Muhammadiyah itu?.
Uraian Faqih Usman di atas dimusyawarahkan oleh PP Muhammadiyah
bersama-sama Pimpinan Muhammadiyah Jawa Timur (H.M. Saleh Ibrahim), Jawa
Tengah (R. Darsono) dan Jawa Barat (H. Adang Affandi). Kemudian PP.
Muhammadiyah membentuk suatu tim perumus yang terdiri dari K. R. Moh.
Wardan, Prof. K.H. Farid Maruf, M. Djarnawi Hadikusuma, dan M. Djindar
Tamimi untuk menyempurnakan rumusan yang disusun oleh Faqih Usman. Hasil
penyempurnaan tim perumus dibahas lagi oleh Prof. H. Kasman Singodimejo, SH,
dan Faqih Usman sendiri. Setelah dipandang agak sempurna, rumusan tersebut
diajukan Sidang Tanwir menjelang Muktamar Muhammadiyah ke-35 (Muktamar
setengah abad Muhammadiyah).
Selanjutnya, setelah mendapatkan usulan perbaikan dari berbagai pihak
rumusan tersebut disahkan sebagai Kepribadian Muhammadiyah pada
Muktamar setengah abad itu, 1962 pada akhir periode kolonel H.M. Yunus Anis.

3. Identitas Muhammadiyah
Muhammadiyah adalah suatu persyarikatan yang merupakan Gerakan
Islam. Maksud gerakannya ialah Dakwah Islam dan Amar Maruf Nahi
Munkar yang ditujukan kepada dua bidang, yaitu perseorangan dan masyarakat.

Dakwah dan amar maruf nahi munkar pada bidang pertama terbagi kepada dua
golongan:
a

Kepada yang telah Islam bersifat pembaharuan (tajdid), yaitu mengembalikan


kepada ajaran Islam yang asli dan murni.

Kepada yang belum Islam, bersifat seruan atau ajakan untuk memeluk Islam.
Adapun dakwah Islam dan amar maruf nahi munkar pada bidang kedua,

ialah kepada masyarakat, bersifat kebaikan, bimbingan dan peringatan.


Kesemuanya itu dilaksanakan bersama dengan bermusyawarah atas dasar takwa
dan mengharapkan keridhaan Allah semata-mata. Dengan melaksanakan dakwah
Islam dan amar maruf nahi munkar dengan caranya masing-masing yang sesuai,
Muhammadiyah

menggerakkan

masyarakat

menuju

tujuannya,

ialah

terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Berdasarkan penjelasan


di atas maka dapat dipahami bahwa identitas Muhammadiyah adalah Gerakan
Islam Dakwah Amar Maruf Nahi Munkar.
Dilihat

dari

gerak

pemikiran

dan

pengamalan

keagamaannya,

Muhammadiyah tidak hanya dikenal sebagai gerakan Islam dan dakwah, tetapi
juga sebagai gerakan tajdid. Oleh karena itu identitas perjuangan Muhammadiyah
disebut sebagai gerakan Islam, dakwah dan tajdid. Ketiga identitas tersebut akan
dibahas dalam paparan berikut:
1

Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam


Untuk melaksanakan dan memperjuangkan keyakinan dan cita-cita
hidupnya, Muhammadiyah selalu mendasarkan pada prinsip-prinsip ajaran
Islam, karena adanya keyakinan bahwa hanya Islam lah ajaran yang mampu
mengatur tata kehidupan manusia yang dapat membawa kepada kesejahteraan
hidup di dunia dan akhirat. Keyakinan ini didasarkan pada firman Allah dalam
ayat berikut:






Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam (Q.S. Ali
Imran /3 : 19)
2

Muhammadiyah sebagai Gerakan Dakwah

Dalam rangka mewujudkan cita-cita dan keyakinan, Muhammadiyah


melakukan dakwah Islam, yaitu

seruan dan ajakan kepada seluruh umat

manusia untuk memahami dan mengamalkan ajaran Islam. Dakwah ini


dilakukan melalui amar maruf nahi munkar, dengan hikmah kebijaksanaan
yang mengacu pada ayat berikut:

Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar;
merekalah orang-orang yang beruntung (Q.S. Ali Imran /3 : 104)
3. Muhammadiyah sebagai Gerakan Tajdid
Muhammadiyah dikenal sebagai gerakan tajdid karena Muhammadiyah
selalu berupaya melakukan koreksi dan evaluasi terhadap berbagai pemikiran
dan pengamalan keagamaan dalam rangka pemurnian dalam bidang aqidah dan
ibadah yang disesuaikan dengan Al-Quran dan sunnah, dengan kata lain
kembali kepada Al-Quran dan Sunnah. Disamping itu Muhammadiyah juga
selalu berusaha untuk melakukan pembaharuan dalam berbagai bidang
kehidupan, yang disesuaikan dengan kemajuan zaman dengan tidak
meninggalkan prinsip-prinsip Islam.
4

Dasar dan Pedoman Amal Usaha Muhammadiyah


Dalam perjuangan melaksanakan usahanya menuju tujuan terwujudnya
masyarakat Islam yang sebenar-benarnya, Muhammadiyah mendasarkan segala
gerak dan amal usahanya atas prinsip-prinsip yang tersimpul dalam Muqaddimah
Anggaran Dasar, yaitu:
a

Hidup manusia harus berdasarkan tauhid, ibadah, dan taat kepada Allah

Hidup manusia harus bermasyarakat

Mematuhi ajaran-ajaran agama Islam dengan keyakinan bahwa ajaran Islam itu
satu-satunya landasan kepribadian dan ketertiban bersama untuk kebahagiaan
dunia akhirat.

Menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam dalam masyarakat adalah


kewajiban sebagai ibadah kepada Allah dan ihsan kepasa kemanusiaan.

Ittiba kepada langkah perjuangan Nabi Muhammad SAW.

Melancarkan amal usaha dan perjuangan dengan ketertiban organisasi.

Sifat Muhammadiyah
Muhammadiyah memiliki dan wajib memelihara sifat-sifatnya, terutama yang
terjalin di bawah ini:
a

Beramal dan berjuang untuk perdamaian dan kesejahteraan.

Memperbanyak kawan dan mengamalkan ukhuwah Islamiyah.

Lapang dada, berpandangan yang luas dengan memegang teguh ajaran Islam.

Bersifat keagamaan dan kemasyarakatan.

Mengindahkan segala hokum, undang-undang, peraturan, serta dasar dan


falsafah Negara yang sah.

Amar maruf nahi munkar dalam segala lapangan serta menjadi contoh teladan
yang baik.

Aktif

dalam

perkembangan

masyarakat

dengan

maksud

islah

dan

pembangunan sesuai dengan ajaran Islam.


h

Kerjasama dengan golongan Islam mana pun juga dalam usaha menyiarkan dan
mengamalkan agama Islam serta membela kepentingannya.

Membantu pemerintah serta bekerja sama dengan golongan lain dalam


memelihara dan membangun Negara untuk mencapai masyarakat adil dan
makmur yang diridhai Allah SWT.

Bersifat adil serta korektif ke dalam dan keluar dengan bijaksana.

Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah

Pengertian
Keyakinan dan cita-cita hidup Muhammadiyah pada dasarnya merupakan

rumusan ideologi Muhammadiyah yang menggambarkan tentang hakikat

10

Muhammadiyah,faham agama menurut Muhammadiyah dan misi Muhammadiyah


dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah


1

Muhammadiyah adalah gerakan berasas Islam, bercita-cita dan bekerja


untuk mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya, untuk
melaksanakan fungsi dan misi manusia sebagai hamba Allah dan khalifah di
muka bumi.

Muhammadiyah berkeyakinan bahwa Islam adalah agama Allah yang


diwahyukan kepada para Rasul-Nya, sejak Nabi Adam, Nuh, Ibrahim,
Musa, Isa dan seterusnya sampai kepada Nabi Muhammad SAW, sebagai
hidayah dan rahmat Allah kepada ummat manusia sepanjang masa dan
menjamin kesejahteraan hidup materil dan spiritual, duniawi dan ukhrawi.

Muhammadiyah dalam mengamalkan Islam berdasarkan Al-Quran (Kitab


Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW. Sunnah Rasul
(penjelasan dan pelaksanaan ajaran-ajaran Al-Quran yang diberikan oleh
Nabi Muhammad SAW dengan menggunakan akal pikiran sesuai dengan
jiwa ajaran Islam.

Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya ajaran-ajaran Islam yang


meliputi bidang-bidang: aqidah, akhlak, ibadah, muamalah duniawiyah.
Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya aqidah Islam yang murni,
bersih dari gejala-gejala kemusyrikan, bidah, dan khurafat, tanpa
mengabaikan prinsip toleransi menurut ajaran Islam. Muhammadiyah
bekerja untuk tegaknya nilai-nilai akhlak mulia dengan berpedoman kepada
ajaran-ajaran Al-Quran dan Sunnah Rasul, tidak bersendi kepada nilai-nilai
ciptaan manusia.
Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya ibadah yang dituntunkan oleh
Rasullah

SAW

tanpa

tambahan

dan

perubahan

dari

manusia.

Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya muamalah duniawiyat


(pengolahan dunia dan pembinaan masyarakat) dengan berdasarkan ajaran
agama serta menjadikan semua kegiatan dalam bidang ini sebagai ibadah
kepada Allah SWT.

11

5. Muhammadiyah mengajak segenap lapisan bangsa Indonesia yang telah


mendapat karunia Allah berupa tanah air yang mempunyai sumber-sumber
kekayaan, kemederdekaan bangsa dan Negara Republik Indonesia yang
berfilsafat Pancasila, untuk berusaha bersama-sama menjadikan suatu
Negara yang adil dan makmur dan diridhai Allah SWT. Badllatun
Thoyyibatun wa Rabbun Ghafur.
7

Fungsi dan Misi Muhammadiyah dalam Kehidupan Berbangsa dan


Bernegara
a

Berdasarkan keyakinan dan cita-cita hidup yang bersumberkan ajaran Islam


yang murni, Muhammadiyah menyadari kewajibannya berjuang dan mengajak
segenap golongan dan lapisan bangsa Indonesia, untuk mengatur dan
membangun tanah air dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, sehingga
merupakan masyarakat dan Negara yang adil dan makmur, sejahtera bahagia,
materil dan spiritual yang diridhai Allah SWT.

Mengingat perkembangan sejarah dan kenyataan bangsa Indonesia sampai


dewasa ini, semua yang ingin dilaksanakan dan dicapai oleh Muhammadiyah
daripada keyakinan dan cita-cita hidupnya, bukanlah hal yang baru dan
hakikatnya adalah sesuatu yang wajar.

Sedangkan pola perjuangan Muhammadiyah dalam melaksanakan dan


mencapai keyakinan dan cita-cita hidupnya dalam masyarakat Negara
Kesatuan Republik Indonesia, Muhammadiyah menggunakan dakwah Islam
dan amar maruf nahi munkar dalam arti dan proporsi yang sebenar-benarnya,
sebagai jalan satu-satunya.

12

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dengan melihat sejarah pertumbuhan dan perkembangan persyarikatan
muhammadiyah

sejak

kelahirannya,

memperhatikan

faktor-faktor

yang

melatarbelakangi berdirinya, aspirasi, motif dan cita-citanya serta amal usaha dan
gerakannya, nyata sekali bahwa didalamnya terdapat ciri-ciri khusus, yang menjadi
jati diri persyarikatan muhammadiyah. Adapun ciri-cirinya sebagai berikut :
a. Muhammadiyah sebagai gerakan islam
b. Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah
c. Muhammadiyah sebagai tajdid
Muhammadiyah adalah suatu persyarikatan yang merupakan Gerakan Islam.
Maksud gerakannya adalah dakwah amar maruf nahi munkar. Dakwah amar
maruf ditujukkan kepada perseorangan dan kelompok.
a. Dakwah perseorangan dibagi dua, yaitu (1) Muslim, dan (2) Non Muslim
yang bersifat seruan atau ajakan untuk memeluk islam.
b. Dakwah kepada kelompok atau masyarakat, bersifat kebaikan, bimbingan
dan peringatan. kesemuanya dilakukan atas dasar takwa dan mengharap
ridha Allah SWT.

DAFTAR PUSTAKA
13

Kamal Pasha, Musthafa, dkk. 2002. Muhammadiyah Sebagai Gerakan Islam,


Yogyakarta : LPPI.
Sari, Z., Bunyamin, Rasyid, A., Ramadan, H., Dzaljad, R. G., Fajri, M. D., dan Wahid,
A. (2013). Studi Kemuhammadiyahan Untuk Perguruan Tinggi. Jakarta:
Uhamka Press.
Shobahiya, M., Jazuli, Jinan, M., Rosyadi, I., dan Baidhawy, Z. (2006). Studi
Kemuhammadiyahan Kajian Historis, Ideologi, dan Organisasi. Surakarta:
Lembaga Pengembangan Ilmu-Ilmu Dasar - UMS.

14

Anda mungkin juga menyukai