Disusun oleh :
2018 / 2019
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang masih
memberikan napas kehidupan, sehingga kami mampu menyelesaikan penyusunan
makalah, tentang perananan Muhammadiyah di berbagai macam bidang, salah satunya di
bidang sosial.
Makalah ini dibuat sebagai salah satu tugas dari mata kuliah Kemuhammadiyahan.
Di dalam makalah ini, dijelaskan banyak pokok bahasan mengenai peranan Muhammadiyah
di Tanah Air, yang lebih spesifik lagi di bidang sosial.
Perlu diketahui, kemaslahatan umat memang menjadi salah satu aspek penting di
dalam kehidupan sosial-kemanusiaan, yang mana esensinya "manusia sebagai makhluk
sosial". Sehingga, manusia tentu tak bisa hidup tanpa manusia lain, dan saling
membutuhkan satu sama lainnya.
Kami sampaikan banyak terima kasih atas segala bentuk perhatiannya terhadap
makalah ini, dan penulis berharap semoga makalah ini mampu memberikan manfaat yang lebih
banyak lagi bagi diri penulis sendiri, dan khususnya bagi para pembaca pada umumnya.
Tak ada gading yang tak retak, hal ini tentu senada dengan makalah ini. Dengan
segala bentuk kerendahan hati, saran dan kritik yang konstruktif, tentu sangat kami
harapkan dari para pembaca, dalam upaya meningkatkan penyusunan makalah yang lebih
baik lagi di waktu yang akan datang.
Penyusun
i
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................... 1
1.3 Tujuan...................................................................................................................... 2
1.4 Manfaat.................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................... 3
3.1 Kesimpulan............................................................................................................ 10
3.2 Saran..................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................. 11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Humanisasi sendiri bisa diartikan memanusiakan manusia, atau bisa disebut juga
manusia yang diberdayakan.
Yang terakhir, transendensi yang berarti membawa manusia kepada keimanan dan
kesholehan.
Sementara itu, revitalisasi gerakan Muhammadiyah bisa dimaknai sebagai salah satu
bentuk atau proses dalam penguatan kembali sistem paham dan jati diri, sesuai dengan prinsip
ideal dalam mewujudkan tercapainya kekuatan Muhammadiyah, sebagai gerakan
1
Islam, yang bisa menjalankan fungsi dakwah, demi terwujudnya masyarakat Islam yang
sebenar-benarnya.
1.3 Tujuan
Tujuan umum :
Tujuan khusus :
1.4 Manfaat
2
BAB II
PEMBAHASAN
Teologi dalam bahasa Yunani dikenal dengan "theos" yang berarti Tuhan dan "logia"
yang berarti kata-kata, ucapan, atau wacana. Jadi, teologi adalah wacana yang berdasar
nalar tentang agama, spiritualitas, dan Tuhan.
Dengan demikian, teologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari segala sesuatu
yang berkaitan dengan keyakinan beragama. Teologi meliputi segala sesuatu yang
berhubungan dengan Sang Pencipta.
Surat Al-Ma'un termasuk ke dalam surat-surat pendek yang terdapat di dalam juz 30.
Surat ini terdiri atas sebanyak 7 ayat, yang tergolong Makkiyah (yang diturunkan di Mekkah).
Tafsir surat Al-Ma'un menurut Prof. Dr. H. Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Misbah,
vol. 15 hal. 643-658, menjelaskan jika asbabun nuzul surat Al-Ma'un sehubungan dengan
kebiasaan dari Abu Sofyan dan Abu Jahal yang kabarnya tiap minggu menyembelih seekor
unta.
Pada suatu ketika, seorang anak yatim datang meminta sedikit daging yang sudah
disembelih tersebut. Akan tetapi, Abu Jahal dan Abu Sofyan malah tidak memberinya,
malah anak yatim tersebut dihardik dan diusir.
Jika seseorang membenci anak yatim, maka orang tersebut membenci keberasalan
Nabi Muhammad. Sebab, Nabi merupakan anak yatim, yang dipinggirkan oleh keluarganya,
dan hidup dengan cara menggembala, berkutat dengan kemiskinan selama masa kecilnya.
Kata Al-Ma'un dalam bahasa Arab berarti bantuan, membantu dengan bantuan yang
jelas (baik itu dengan alat ataupun fasilitas), sehingga memudahkan tercapainya sesuatu
yang diharapkan. Sementara itu, Al-Ma'un juga bisa bermakna :
• Zakat
3
• Harta benda
• Alat-alat rumah tangga
• Air
• Keperluan sehari-hari
• dan lain sebagainya
Dalam makna yang lebih luas, Al-Ma'un dimaknai dengan membantu sesuatu yang
kecil dan dibutuhkan oleh orang lain.
Orang yang di sini berlaku sewenang-wenang terhadap anak yatim, dengan cara
menganiaya haknya dan tak memberi makan, serta memperlakukan dengan kasar. Di dalam
ayat ini sangat jelas melarang untuk membiarkan dan meninggalkan anak yatim dalam
kondisi apapun dan di manapun, termasuk juga mengabaikan anak yatim.
• Orang yang tidak saling menganjurkan untuk memberi makan orang miskin
"Dan tidak menganjurkan untuk memberi makan orang miskin" (Al-Ma'un ayat 3)
Jika tidak mampu memberikan bantuan secara langsung, seorang muslim masih
memiliki kewajiban untuk mendorong dan bersama-sama untuk membantu yang miskin. Tak
ada alasan lagi untuk muslim tidak ikut membantu orang-orang yang membutuhkan.
"Maka celakalah orang yang sholat, (yaitu) orang-orang yang lalai terhadap
sholatnya" (Al-Ma'un ayat 4-5)
Yang dimaksud celaka di sini adalah orang-orang yang mengerjakan sholat secara
terang-terangan, sedangkan dalam kesendirian, orang tersebut malah tidak sholat.
Orang-orang yang lalai di sini bisa ditafsirkan seseorang yang tidak menunaikan
sholat di awal waktu, melainkan malah menangguhkannya hingga batas akhir waktu, secara
terus-menerus, dan malah lama-kelamaan menjadi kebiasaan.
4
Adakalanya juga, di dalam menunaikan sholat, tak memenuhi rukun sholat dan
segala persyaratan, sesuai dengan apa yang diperintahkan. Ada juga yang mengerjakan
tidak khusyuk.
Riya' merupakan melakukan suatu perbuatan yang bukan diniatkan karena Allah
SWT, melainkan agar orang lain bisa melihat dan merasa takjub dengan apa yang dilakukan
oleh orang tersebut.
Seperti yang kita ketahui, setiap manusia suka dipuji dan disanjung orang lain. Maka
dari itu, seorang muslim yang baik harus bisa menata niat, sehingga amal ibadahnya hanya
ditujukan untuk Allah SWT.
Tipe yang terakhir ini ialah orang yang enggan memberi bantuan, walaupun berupa
hal-hal kecil yang bersifat remeh.
Ayat ini berarti bagi mereka yang tidak menyembat Allah SWT dengan baik dan juga
tak mau berbuat baik dengan sesama makhluk-Nya, sehingga sangat susah untuk
menolong orang lain.
Tujuan dakwah Muhammadiyah ialah meningkatkan kualitas atau taraf hidup manusia.
Segala amal usaha Muhammadiyah digerakkan untuk tujuan tersebut.
Hal ini bukan tanpa alasan, namun semenjak pendirian Muhammadiyah, upaya dari
KH Ahmad Dahlan yang dilandasi dengan dasar ayat Al Quran dan Hadits, mampu
menggerakkan dinamika kehidupan masyarakat Islam di bidang pendidikan, ekonomi, dan
sosial budaya.
5
Salah satu gerakan peduli terhadap fakir miskin dan yatim piatu salah satunya
dengan melakukan zakat. Di dalam surat At-Taubah ayat 60, menjelaskan golongan yang
wajib menerima zakat, terutama fakir miskin dan yatim piatu.
• Pendidikan
• Panti asuhan
• Rumah sakit
• dan tempat layanan sosial yang lainnya
Fakta dan realita dari kemiskinan ialah wajah lain dari dehumanisasi (kemerosotan
tata-nilai). Kemiskinan tersebut terjadi akibat dari kemungkaran sosial dan dosa sosial akut.
Kemiskinan tersebut bukan hanya menjadi masalah individu saja, melainkan juga
menjadi masalah bersama yang harus dicari jalan keluarnya bersama juga.
Dalam konteks inilah, Muhammadiyah bisa memainkan peran yang strategis, dengan
memberikan sumbangsih nyata terhadap masyarakat.
1. Bidang Pendidikan
6
2. Bidang Kesehatan
• Penyaluran dan pembagian zakat fitrah dan zakat maal kepada fakir miskin atau
golongan lain yang berhak menerima
• Pendirian panti asuhan, panti miskin, hingga panti jompo
• Pendirian balai kesehatan, poliklinik, rumah sakit umum, hingga rumah sakit ibu dan
anak
• Pendampingan terhadap masyarakat dhuafa agar bisa hidup mandiri
3. Bidang Ekonomi
4. Bidang Kaderisasi
7
2.4 Revitalisasi Gerakan Sosial Muhammadiyah
Revitalisasi merupakan suatu bentuk proses atau cara dan perbuatan dalam
menghidupkan kembali hal yang sebelumnya terberdaya, sehingga konsep revitalisasi
berarti menjadikan sesuatu atau perbuatan untuk menjadi vital.
Dalam hal ini, Muhammadiyah mencoba untuk melakukan proses perubahan yang
direncanakan, meliputi berbagai macam tahapan, mulai dari penataan, pemantapan,
peningkatan, dan pengembangan, yang kesemuanya tersebut dilakukan secara
berkesinambungan.
8
2.4.1 Macam-macam Aspek Revitalisasi Gerakan Muhammadiyah
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Maka dari itu, semua warga, semua lini, di segala penjuru, harus saling bisa
mendorong, saling membantu satu sama lain, sehingga tercipta revitalisasi yang lebih
optimal ke depannya.
1
0
DAFTAR PUSTAKA