Anda di halaman 1dari 18

M AT A N K E YA K I N A N D A N

C I TA - C I TA H I D U P
M U H A M M A D I YA H
BAHASAN
1 . A PA I T U M ATA N K E YA K I N A N D A N C I TA - C I TA
H I D U P M U H A M M A D I YA H ?

2 . S E J A A H P E R U M U S A N M ATA N K E YA K I N A N
D A N C I TA - C I TA H I D U P M U H A M M A D I YA H

3 . S I S T E M AT I K A D A N P E D O M A N U N T U K
MEMAHAMI RUMUSAN MKCH
Apa itu Matan keyakinan dan
cita-cita hidup muhammadiyah
?
MKCH
Atau (Matan keyakinan dan cita-cita hidup muhammadiyah ) :
Merupakan tujuan, maksud, atau cita cita dari Perssyarikatan Muhammadiyah

Dimana tujuan dan cita-cita tersebut biasanya dirumuskan dalam


Core belief : keyakinan inti yang menjadi
kekuatan dan membedakan muhammadiyah
dengan persyarikatan lain Core values : nilai inti dasar perjuangan
visi : yang menjadi blue print arah gerak dan
perjuangan Core business : bidang atau tugas utama
yang menjadi bidang perggerakkan
Objective : sasaran langsung yang ingin
diwujudkan
fungsi Matan keyakinan dan cita-cita hidup
muhammadiyah

1. MKCHM berfungsi sebagai penunjuk arah


yang tepat menuju cita-cita yang diperjuangkan.

2. MKCHM berkedudukan sebagai penegas sikap


Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam, dan Gerakan
Tajdid, sesuai dengan paham Muhammadiyah
tentang agama Islam.
Sejarah perumusan Matan keyakinan
dan cita-cita hidup muhammadiyah
• MKCHM dibahas dalam sidang Tanwir menjelang Muktamar ke 37 tahun 1968 di Jogyakarta.
(Beberapa materi yang akan dibawa ke Muktamar, termasuk MKCHM).
• Hasil pembahasan diserahkan kepada sebuah Panitia untuk dirumuskan.
• Hasil rumusan Panitia itu dibahas dalam Muktamar ke 37 tahun 1968 di Jogyakarta.
• Hasil Muktamar itu dibahas lagi dalam Sidang Tanwir Ponorogo (Jatim) tahun 1969.
• Hasil Tanwir Ponorogo itu disempurnakan lagi oleh PP Muhammadiyah pada tahun 1970
dalam siding tanwir muhammadiyah Yogyakarta dengan tema ’Tajdid’.
MUKTAMAR KE-37 TAHUN 1968 DI
YOGYAKARTA
• Muktamar ke-37 tahun 1968 di Yogyakarta bertema Tajdid Muhammadiyah. Agenda Tajdid
Muhammadiyah dalam muktamar tersebut adalah mengadakan pembaruan dalam berbagai
bidang antara lain:
a. Ideologi (keyakinan dan cita-cita hidup).
b. Khittah perjuangan.
c. Gerak dan amal usaha.
d. Organisasi.
e. Sasaran (tajdid).
• Tajdid dalam bidang ideology akhirnya menjadi salah satu keputusan
muktamar muhammadiyah ke-37 di yogyakarata, yang terkenal
dengan istilah :

“ Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah”


Dan yang tercatat memiliki saham terbesar dalam pperumusan MKCH
adalah
1. Buya KH. Malik Ahmad
2. Buya AR Sutan Mansur
3. Prof. Dr. H. M. Rasyidi
4. KHM. Djimdar Tamimy
5. KH. AR Fachrudin
6. Drs. Mohammad Djazman al-Kindi
TIM IDEOLOGI TAHUN 1970

Tim ideology yang di pimpin oleh KHM. Djinar Tamimy dan


Drs. Mohammad Djazman al-Kindi kemudian melakukan
penyempurnaan terhadap konsep MKCH hasil siding Tanwir
Ponorogo 1969, yang hsilnya menjadi rumusan baku
MKCH yang terdiri dari 3 kelompok rumusan dari 5 ayat.
• Kelompok pertama merupakan kelompok ideology yang
terdiri dari ayat 1 dan 2

1. Muhammadiyah adalah Gerakan Islam dan Dakwah Amar Ma'ruf Nahi Munkar, beraqidah Islam
dan bersumber pada Al-Qur'an dan Sunnah, bercita-cita dan bekerja untuk terwujudnya
masyarakat utama, adil, makmur yang diridhai Allah SWT, untuk malaksanakan fungsi dan misi
manusia sebagai hamba dan khalifah Allah di muka bumi.

2. Muhammdiyah berkeyakinan bahwa Islam adalah Agama Allah yang diwahyukan kepada Rasul-
Nya, sejak Nabi Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, Isa dan seterusnya sampai kepada Nabi penutup
Muhammad SAW, sebagai hidayah dan rahmat Allah kepada umat manusia sepanjang masa, dan
menjamin kesejahteraan hidup materil dan spritual, duniawi dan ukhrawi.
• Kelompok kedua merupakan kelompok agama dalam
Muhammaditah dari ayat 3 dan 4

3. Muhammadiyah dalam mengamalkan Islam berdasarkan:

• Al-Qur'an: Kitab Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW;

• Sunnah Rasul: Penjelasan dan palaksanaan ajaran-ajaran Al-Qur'an yang diberikan oleh Nabi
Muhammad SAW dengan menggunakan akal fikiran sesuai dengan jiwa ajaran Islam.
LANJUTAN
4. Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya ajaran-ajaran Islam yang meliputi bidang-bidang:

• 'Aqidah
Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya aqidah Islam yang murni, bersih dari gejala-gejala
kemusyrikan, bid'ah dan khufarat, tanpa mengabaikan prinsip toleransi menurut ajaran Islam.
• Akhlak
Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya nilai-nilai akhlak mulia dengan berpedoman kepada
ajaran-ajaran Al-Qur'an dan Sunnah rasul, tidak bersendi kepada nilai-nilai ciptaan manusia
• Ibadah
Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya ibadah yang dituntunkan oleh Rasulullah SAW, tanpa
tambahan dan perubahan dari manusia.
• Muamalah Duniawiyah
Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya mu'amalat duniawiyah (pengolahan dunia dan
pembinaan masyarakat) dengan berdasarkan ajaran Agama serta menjadi semua kegiatan dalam
bidang ini sebagai ibadah kepada Allah SWT.
• Kelompok ketiga merupakan kelompok fungsi dan misi
yang terdiri dari ayat 5

5. Muhammadiyah mengajak segenap lapisan bangsa Indonesia yang


telah mendapat karunia Allah berupa tanah air yang mempunyai
sumber-sumber kekayaan, kemerdekaan bangsa dan Negara Republik
Indonesia yang berdasar pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945, untuk berusaha bersama-sama menjadikan suatu negara yang
adil dan makmur dan diridhoi Allah SWT:
Untuk sistematika sesuai dengan hasil rumusan
tim ideology yang dibentuk pada tahun 1970
PEDOMAN UNTUK MEMAHAMI MKCH

Untuk Memahami matan keyakinan dan cita-cita hidup


Muhammadiyah, pokok-pokok persoalan bersifat ideologis,
angka 1 dan 2 dalam matan keyakinan dan cita-cita hidup
Muhammadiyah, perhatikan hal-hal (istilah) sebagai berikut :
A. pokok-pokok yang terkandung dalam angka 1 dan 2 dari
matan keyakinan dan cita-cita hidup muhammadiyah :
1. Aqidah
B. Fungsi aqidah yaitu sebagai sumber
2. Cita-Cita (tujuan)
yang menentukan keyakinan dan cita-
3. Ajaran yang digunakan untuk melaksanakan aqidah dalam
cita hidup.
mencapai cita-cita dan tujuan tersebut.

E. Agama islam sebagai sumber


keyakinan dan cita-cita hidup
muhammadiyah

D. Ajaran islam dapat dijadikan pedoman


C. Fungsi cita-cita dan tujuan adalah untuk menjalankan dan melaksanankan
sebagai kelanjutan atau konsekuensi dari hidup sesuai dengan “asas” dalam
pada asas. mencapai cita cita atau tujuan hidup dan
perjuangan muhammadiyah.
K E I M A N A N A D A L A H T E N TA N G
M E YA K I N I A L L A H S A AT K I T A
TIDAK MEMILIKI JAWABAN
M A U P U N S A AT J A W A B A N I T U
TA M PA K J E L A S
SEKIAN DAN TRIMAKACIH
SEMOGA BERMANFAAT
WAKTUNYA PULANG

Anda mungkin juga menyukai