Anda di halaman 1dari 12

BIMBINGAN KONSELING DAN DOA KEPADA ORANG SAKIT

DI RUMAH SAKIT
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bimbingan
Konseling Rumah Sakit
Dosen Pengampu: Purwanto, S.Sos.

Disusun oleh:
Kelompok 7 – BKI 5E
1. Rifka Fadilatur Rohmah 191221146
2. Anwar Abdul Majid 191221154
3. Elma Indriana 191221155

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM


FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN MAS SAID
SURAKARTA
2021/2022
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur senantiasa kami sampaikan atas kehadirat


Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta karunia-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Bimbingan Konseling
dan Doa Kepada Orang Sakit di Rumah Sakit”. Makalah ini disusun untuk
memenuhi tugas mata kuliah BK Rumah Sakit.

Makalah ini akan membahas beberapa pokok bahasan mengenai


bimbingan konseling rumah sakit, doa, pentingnya doa, dan manfaat
bimbingan konseling serta doa bagi pasien yang sakit di rumah sakit.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kesalahan


dalam penyusunan makalah ini, dengan kerendahan hati kami mengharap
kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun khususnya, dan pembaca
umumnya.

Wonogiri, 11 September 2021

Tim Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Layanan bimbingan konseling di rumah sakit merupakan sebuah
alternatif untuk menghadapi berbagai permasalahan yang dihadapi pasien.
Pasien membutuhkan seseorang yang dapat memahami kondisi psikisnya
agar mampu menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya. Layanan
bimbingan konseling di rumah sakit ini fokus kepada bagaimana menyiapkan
pasien untuk mempercepat proses penyembuhan ketika penyakit fisik pasien
berdapak pada psikisnya.

Pasien yang memiliki penyakit berat pada umumnya mengalami


berbagai keadaan seperti merasa cemas, ketakutan, begitu pula pasien yang
akan mengalami operasi dan pasca operasi, pasien yang mengalami kritis,
dan sakaratul maut. Pada situasi ini pasien memerlukan pendamping,
layanan, dan bantuan spiritual untuk memenuhi kebutuhan spiritual pasien.
Bentuk layanan seperti ini akan lebih tepat tersampaikan dengan adanya
layanan bimbingan dan konseling, kehadiran seorang konselor di rumah sakit
juga sangat dibutuhkan untuk bersama-sama berkolaborasi dengan dokter
dan perawat untuk membantu pasien melewati masa krisis hidupnya.

Pelayanan bimbingan konseling islami merupakan bagian dari


kinerja unit perawatan spiritual keislaman karena dalam pelaksanaannya
berjalan seiring dengan program layanan konsultasi yang ada di unit
bimbingan konseling. Pelayanan bimbingan koneling islam adalah suatu
bimbingan yang memberikan layanan konsultasi terhadap keluhan pasien
maupun keluarganya, terlebih sebagai upaya meningkatkan keimanan kepada
Allah swt untuk menumbuhkan kesadaran dan kekuatan yang menentukan
kehidupan manusia, sehingga motivasi ini dapat menjadi pendorong dalam
proses penyembuhan. Pelayanan bimbingan konseling islami dapat diberikan
berdasarkan hasil asssesmen perawat atau atas permintaan pasien dan
keluarga pasien.

Salah satu kekuatan yang dapat memberikan manfaat kepada


manusia untuk mengatasi problematika yang hadapi adalah dengan doa.
Karena doa dalam agama diposisikan sebagai bagian dari sasaran untuk
mendekatkan diri kepada Allah.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu bimbingan konseling rumah sakit?
2. Apa itu doa?
3. Apa saja manfaat bimbingan konseling dan doa bagi pasien di rumah
sakit?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian bimbingan konseling rumah sakit.
2. Untuk mengetahui pengertian doa serta pentingnya doa.
3. Untuk megetahui manfaat bimbingan konseling dan doa bagi pasien
di rumah sakit.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Bimbingan Konseling Rumah Sakit


Menurut Pujosuwarno 1994, secara terminologis bimbingan
merupakan bantuan yang diberikan oleh seorang pembimbing kepada
individu atau kelompok individu dari semua jenis dan umur baik yang telah
memiliki problem maupun yang belum untuk mencegah atau mengatasi
kesulitan hidupnya agar individu atau sekelompok individu itu memahami
dan mengerti dirinya serta mampu membuat keputusan sendiri dalam
menghadapi masalah sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya, sehingga
tercapai kebahagiaan hidup sebagai makhluk individu maupun makhluk
sosial. Sedangkan konseling menurut Pujosuwarno 1994, adalah bantuan
yang diberikan oleh seorang ahli (konselor) kepada seorang klien atau
kelompok klien untuk mengatasi problem yang mereka miliki dengan jalan
wawancara agar klien atau sekelompok klien tersebut mengerti jelas tentang
problemnya sendiri sesuai dengan kemampuan mereka guna mempelajari
saran-saran yang diterima dari konselor.

Jadi dapat disimpulkan bahwa bimbingan konseling adalah proses


pemberian bantuan dari seseorang ahli kepada individu atau kelompok guna
menggali potensi diri, dengan cara memberikan saran atau nasihat agar
individu atau kelompok tersebut dapat mengatasi permasalahanya sendiri
sesuai kemampuan yang mereka miliki tanpa ada intervensi atau paksaan
dari pihak lain.

Bimbingan konseling rumah sakit merupakan bagian integral dari


bimbingan konseling dalam bidang layanan lembaga kesehatan,
pelaksanaannya memiliki perbedaan dengan konseling lembaga pendidikan
formal. Perbedaan ini terletak dalam langkah kerja, cara pandang terhadap
pasien dan rahasia pasien sebagai konseli, praktik kerja dalam bentuk tim
secara kolaboratif, juga sesi konseling yang rata-rata lebih pendek sehingga
disebut single session atau brief focused counseling. Konseling di rumah
sakit berjalan dalam peraturan yang berbeda, begitu pula dengan peran
konselor. Tuntutan peran yang berbeda inilah yang akhirnya membuat tugas
konselor menjadi tidak ringan karena tugas konselor akan menjadi jembatan
komunikasi antara pasien, keluarga, dan pihak rumah sakit. Berikut beberapa
tugas konselor bagi pasien di rumah sakit:

1. Menjalin komunikasi dengan pasien dalam suasana terapeutik.


2. Mendorong dan membangkitkan semangat pasien untuk dapat
bekerjasama dan berpartisipasi aktif dalam semua proses dan sesi terapi.
3. Mengeksplorasi sistem kepercayaan pasien untuk mengetahui sejauh
mana pasien memiliki pemahaman tentang makna-makna dari sakit yang
ia hadapi.

Selain perawatan secara medis seorang pasien di rumah sakit juga


memerlukan perawatan secara psikis melalui bimbingan spiritual. Bimbingan
spiritual Islam merupakan suatu proses pemberian bantuan yang dilakukan
oleh seorang ahli, konselor, atau bimrohis kepada pasien sebagai upaya
pemberian bantuan pada pasien guna meringankan atau membimbing pasien
agar senantiasa dekat dengan Allah SWT. Selain itu pemberian bantuan pada
pasien ini berguna untuk menyembuhkan pasien melalui sisi religiusitas atau
psikis, sebab pada dasarnya penyakit fisik itu timbul karena terjadi
penurunannya dari aspek psikis. Bentuk layanan bimbingan dan konseling
islam untuk memenuhi kebutuhan spiritual pasien rawat inap di rumah sakit
meliputi:
1. Layanan Bimbingan, terdiri dari:
a. Bimbingan tadzkirah
b. Bimbingan ibadah.
c. Bimbingan doa.
d. Bimbingan pasien berkebutuhan khusus.
e. Layanan pemulasaraan jenazah.
2. Layanan Konsultasi dan Konseling Kerohanian
3. Layanan Bina Ruhiah

B. Doa
Doa merupakan salah satu bentuk layanan bimbingan spiritual bagi
pasien di rumah sakit. Secara istilah doa adalah permohonan atau permintaan
dari seorang hamba kepada Allah dengan menggunakan lafal yang
dikehendaki dan dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan, atau meminta
sesuatu sesuai dengan hajadnya atau memohon perlindungan kepada Allah.
Doa adalah suatu aktuvitas rohaniah yang mengandung permohonan kepada
Allah melalui lisan atau hati, dengan menggunakan kalimat-kalimat atau
pernyataan-pernyataan khusus sebagaimana yang terdapat pada al-Qur’an,
as-Sunnah, keteladanan para sahabat Rosul, dan orang-orang sholeh.
Dengaan penuh harapan agar doa-doa yang dimohonkan akan segera
dikabulkan.

Didalam surah Al-Baqarah ayat 186, Allah swt berfirman:

‫اع إِ َذ ا‬ ِ ِ ِ ِ َ‫و إِ َذ ا س أَل‬


ِ ‫يب َد ْع َو َة ال َّد‬
ُ ‫يب أُج‬ ٌ ‫ك ع بَ اد ي َع يِّن فَ إ يِّن قَ ِر‬ َ َ َ
َ ‫ان َف ْل يَ ْس تَ ِج يبُ وا يِل َو لْ ُي ْؤ ِم نُ وا يِب لَ َع لَّ ُه ْم َي ْر ُش ُد‬
‫ون‬ ِ ‫دع‬
ََ
Artinya : Dan apabila para hamba-Ku bertanya padamu (Muhammad)
tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permahonan
orang yang berdoa, apabila ia berdoa kepada-Ku, maka hendaklah mereka
itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku agar mereka
memperoleh kebenaran.

Oleh karena itu kita sebagai hamba yang beriman hendaklah


menyertakan dalam setiap usaha kita dengan berdoa kepada Allah, dan
jangan lupa menyerahkan segala usaha yang telah kita tempuh dengan penuh
tawakal kepada-Nya.

Dipandang dari sudut kesehatan, doa mengandung unsur


psikoteraputik yang mendalam. Psikoreligius terapi ini tidak kalah
pentingnya dibandingkan dengan psikoterapi psikiatrik, karea ia
mengandung kekuatan spiritual/kerohanian yang membangkitkan rasa
percaya diri dan rasa optimisme harapan kesembuhan pasien. Dua hal ini
merupakan hal yang sangat essensial bagi penyembuhan suatu penyakit
disamping obat-obatan dan tindakan medis.

Salah satu hal yang biasanya dilakukan oleh para konselor di rumah
sakit dalam membantu proses penyembuhan pasien adalah dengan cara
berdoa dan juga mengajari doa-doa yang berkaitan dengan doa kesembuhan.
Karena doa adalah ibadah, doa merupakan senjata penangkal yang sangat
ampuh untuk mengatasi berbagai penyakit yang diderita pasien. Sebagai inti
dari ibadah doa memiliki kekuatan spiritual yang luar biasa. Maka, sebagai
konselor harus bisa meyakinkan pasien bahwa bila kita berdoa kepada Allah,
Allah akan mengabulkannya. Ketika seseorang berdoa, dia akan merasakan
ketenagan jiwa, ketentraman, dan kebahagiaan. Dia juga akan mengetahui
bahwa ketika kenikmatan di dunia terputus, maka kenikmatan akan ia
temukan ketika berdoa kepada Allah dan menyandarkan segala
permasalahan kepada-Nya.

Konselor juga perlu memperhatikan kemungkinan-kemungkinan


yang terdapat pada pasien yang tidak percaya terhadap doa atau tidak mau
menggunakan doa sebagai alasan secra teologis, sosiologis atau medis. Hal
ini bisa saja terjadi pada pasien maupun keluarga pasien. Bagi yang tidak
mau menggunakan doa mungkin bisa menggunakan nasihat keagamaan dan
komunikasi yang berbobot meski tidak menyentuh substansi metode
bimbingan rohani.

C. Manfaat Bimbingan Konseling dan Doa Bagi Pasien di Rumah Sakit


Dalam menghadapi penyakit ada dua hal bersar dalam tubuh
manusia yaitu fisik dan jiwa, keduanya membutuhkan kesehatan secara
lahiriah dan batiniah. Oleh karena itu, orang yang mendapatkan ujian
menghadapi penyakit akan timbul rasa untuk meningkatkan kebutuhan
secara batiniah dengan meningkatkan peribadatannya terhadap Allah swt dan
memperbaiki kesehatan lahiriah dengan meminta dukungan dari sesama
manusia (dokter).

Ketika seseorang merasa tertekan menghadapi penyakit, mereka


akan mengalami fase terendah dalam hidupnya apalagi dihadapkan dengan
penyakit yang divonis berpotensi menimbulkan kematian. Seseorang yang
rendah dalam mental pasti akan terbayangkan bahwa hidupnya tidak akan
lama lagi dan menyebabkan kesedihan dan tidak memiliki semangat hidup.
Sehingga mereka membutuhkan dukungan dari orang lain untuk menguatkan
mental serta bimbingan rohani untuk menstabilkan jiwa dalam tubuhnya.

Layanan bimbingan dan konseling di rumah sakit dapat memenuhi


kebutuhan spiritual pasien rawat inap salah satunya dengan menggunakan
metode bimbingan doa. Metode layanan bimbingan doa ini adalah proses
pemberian bantuan oleh konselor terhadap pasien dalam suasana terapeutik
islami dengan fokus memenuhi kebutuhan spiritual konseli melalui layanan
bimbingan doa sehingga kebutuhan spiritual tersebut terpenuhi. Bimbingan
doa dilaksanakan oleh konselor biasanya setelah selesai sesi bimbingan dan
konseling secara bersama-sama atau saat visiting dan konsultasi secara
individu. Doa ke ruangan secara individu ini sangat bermanfaat baik bagi
pasien yang sedang dirawat maupun keluarga yang menunggu. Bahkan ada
pasien yang menangis ketika perawat rohani membacakan doa dan
mendengarkan keluh kesahnya.

Doa adalah salah satu obat untuk orang sakit. Terkadang masih
sering dijumpai orang yang sedang sakit terus merintih, berkeluh kesah,
sampai-sampai mengeluarkan kata-kata yang seharusnya tidak diucapkan.
Nabi Muhammad mengajarkan kita bahwa masih banyak hal yang bisa
dilakukan ketika sedang sakit salah satunya berdoa dari pada harus berkeluh
kesah dan merasa putus asa. Doa seorang yang sakit adalah bukti dari
penyerahan dirinya kepada Allah swt bahwa yang dapat menyembuhkan
penyakit memang hanya Allah semata. Doa dapat menimbulkan di dalam
jiwa pasien perasaan kehadiran Allah swt, spiritual yang tinggi, kedamaian,
ketenangan, motivasi positif, rasa optimis, semanagat hidup, auto sugesti,
dan rasa percaya diri. Semua ini merupakan unsur-unsur yang penting bagi
penyembuhan pasien. Oleh sebab itu, pasien harus memiliki keyakinan akan
doanya akan terkabulkan dan ketika berdoa dengan tulus dan ikhlas akan
memotivasi pasien dalam kesembuhan.

Didalam doa dapat menciptakan hubungan yang kuat antara hamba


dengan Allah swt. Berdoa merupakan aspek penting dalam mengkspresikan
kehidupan secara menyeluruh, hal ini disebabkan adanya sisi psikologis
dalam perilaku berdoa serta pengamatan lebih dalam tentang hasrat bagi
orang yang berdoa agar doanya terkabulkan. Proses tersebut akan terwujud
bila ada kejernihan hati dan pikiran seseorang ketika berdoa kepada Allah.
Hal itu akan merangsang syaraf-syaraf parasimpatis yang mengakibatkan
ketenangan hati bagi yang berdoa. Semakin tinggi kualitas doa yang
dipanjatkan seseorang maka akan terpenuhi syarat-syaratnya dalam
permohonan yang dipanjadkan kepada Allah swt agar segala penyakit yang
diderita mendapat kesembuhan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai