Anda di halaman 1dari 11

SELF HEALING

DISUSUN SEBAGAI PERSYARATAN MEMENUHI TUGAS KELOMPOK PADA


MATA KULIAN KOMPLEMENTER

DI SUSUN OLEH KELOMPOK VII :


1. Fatmawati Talib
2. Amir Saripudin
3. Cepi Hermansyah
4. Tatang Appendi
5. Asep Suparman
6. Endang Ruslan
7. Aas Santana
8. Sunarya

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RAJAWALI


BANDUNG
2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Berkat Rahmat dan
Anugrah-Nya kepada kami sehingga kami bisa menyeusun dan menyelesaikan tugas kelompok
Mata Kuliah Komplenter ini dengan judul “SELF HEALING”. Ada banyak hambatan dalam
penyusunan makalah ini dikarenaka sumber atau panduan buku tentang self-healing sangat
terbata. Namun Alhamdulillah bias terselesaikan dengan baik.

Kami mengucapkan Terimakasih Banyak pada berbagai pihak yang membantu guna
terselaikannya Tugass ini.terutama pada Dosen Mata Kuliah Komplementer dan teman teman
satu kelomok atas kerjasamanya dalam menyelesaikan penyusunan Makalah ini hingga tersusun
dengan baik.

Kami juga menyadari bahwa dalam tulisan ini terdapat berbagai kekurangan, karena itu kritikan
dan saran yang bersifat positif juga sangat kami harapkan demi perbaikan makalah ini, maupun
yang akan datang. Akhir kata kami mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini
bermanfaat bagi kita semua

Sukabumi, 15 October 2018

Tim Penyusun

BAB. I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Menyembuhkan diri sendiri atau self healing adalah khas pengobatan Timur.
Pengobatan Barat mempercayai bahwa penyakit di sebabkan oleh elemen-elemen yang
mempunyai sifat menyerang tubuh (termasuk bakteri, virus, dan parasit), kondisi-kondisi
yang diturunkan ataupun kecelakaan. Rasa sakit dan penyakit yang tidak dapat diobati
biasanya terjadi karena faktor usia atau kesempatan.. Namun tidak dapat menjelaskan
mengapa kita rentan terhadap kasus penyakit yang satu tapi tidak untuk yang satunya
lagi, ataupun menjelaskan mengapa beberapa di antara kita menyerah pada apapun yang
datang menyerang kita sementara yang lain kelihatannya tidak pernah sakit sama sekali.
Dalam rangka untuk menyembuhkan dan tetap sehat sangat penting untuk benar-
benar memahami dan menerima prinsip fisiologis bahwa tubuh adalah penyembuh.
Fisiologi (studi ilmiah tentang cara kerja tubuh) mengungkapkan sifat dan tujuan
penyakit, alasan untuk gejala penyakit dan persyaratan pikiran-bodyçs untuk
penyembuhan dan peremajaan. Kesehatan adalah hasil dari kebiasaan sehat, dan
penyembuhan memerlukan komitmen, ketekunan dan kesabaran. Tubuh dapat
memperbaiki diri, sedikit demi sedikit, setiap saat, namun penyembuhan tidak selalu
proses cepat. Tidak ada jalan pintas untuk kesehatan benar, dan, saat aku akan
membuktikan, penghargaan terbesar dalam hidup dapat diperoleh dengan melihat proses
penyembuhan diri lengkap melalui. pendidikan yang akurat dan sistem pendukung yang
tepat adalah kunci sukses penyembuhan.
konseling Diri perangkat lunak untuk ketenangan batin. Gunakan Inner Peace untuk
ketenangan batin. Bayangkan hidup dengan kedamaian batin lebih. Seperti Lepaskan
masalah yang mengganggu ketenangan batin.

B. Tujuan
Tujuan dari pembuatan Makalah ini adalah untuk memenuhi mata kuliah komplmenter.
BAB.II PEMBAHASAN
SELF HEALING

A. Pengertian Self Healing

“Self-healing is a phrase applied to the process of recovery (generally from


psychological disturbances, trauma, etc.), motivated by and directed by the patient,
guided often only by instinct. Such a process encounters mixed fortunes due to its
amateur nature, although self-motivation is a major asset. The value of self-healing lies
in its ability to be tailored to the unique experience and requirements of the individual.
The process can be helped and accelerated with introspection techniques such
as Meditation.”

Ada beberapa Pendapat dari pengertian self Healing


a. Self-healing adalah suatu proses pengkondisian pikiran, tubuh, dan jiwa menjadi
keadaan relaks, tenang, dan positif.Tujuannya adalah untuk menciptakan
harmonisasi di dalam tubuh kita agar semua jaringan tubuh bekerja sesuai dengan
fungsinya sehingga tubuh menjadi sehat.

b. Self-healing adalah sebuah proses untuk menyembuhkan diri dari luka batin.

c. Self-healing  merupakan terapi yang dilakukan untuk meyakinkan diri, bahwa insya


Allah tubuh kita sehat.

d. Self-healing adalah metode penyembuhan penyakit bukan dengan obat, melainkan


dengan menyembuhkan dan mengeluarkan perasaan dan emosi yang terpendam di
dalam tubuh.

B. Metode Self Healing


. Metode ini dilakukan saat seseorang menyimpan luka batin yang mengganggu
emosinya. Self-healingberguna untuk menyelesaikan unfinished bussines yang berakibat
pada kelelahan emosi seseorang.

Sebagian besar orang pernah mengalami kelelahan emosional dalam berbagai


bentuk. Seperti sedih karena kepergian orangtua, cemas terhadap masa depan, gagal
meraih sesuatu, mengalami peristiwa yang tidak diinginkan, marah pada kesalahan diri
sendiri, dan sebagainya. Lalu, apa yang harus dilakukan? Siapa yang seharusnya
menyembuhkan luka itu?
Ada Beberapa Metode Self Healing yang bisa kita lakukan diantaranya :

1. Me Time

Masalah yang belum selesai pada sebagian orang umumnya berkaitan dengan
kehadiran orang lain. Me time ini berguna untuk membuat setiap orang memikirkan
dirinya sendiri terlebih dahulu. Bagaimanapun orang lain memperlakukannya, diri kita
masih bisa memilih untuk bahagia.

Saat seseorang terlalu sibuk memikirkan orang lain, terkadang ia lupa memikirkan
diri sendiri. Meluangkan waktu untuk diri sendiri benar-benar akan membuat kita merasa
lebih bermakna.

Membuat kita merasa bahwa pusat dari segala kehidupan ini adalah diri sendiri.
Orang lain hanyalah pelengkap kebahagiaan.

2. Berdialog dengan Diri Sendiri

Bicaralah pada diri sendiri tentang apa yang sebenarnya diinginkan. Jujur pada
diri sendiri lebih baik ketimbang melampiaskan segala perasaan buruk kita pada sesuatu.
Satu-satunya orang yang mampu berbicara dengan lubuk hati terdalam adalah diri sendiri.
Saatnya mulai memahami diri sendiri untuk bisa bersyukur atas apa yang hidup ini
berikan.

3. Berdamai dengan Keadaan

Mengingat kembali peristiwa-peristiwa buruk yang masih membekas di hati


memang tak terhindarkan. Setiap orang berhak marah atas hal itu. Orang yang hatinya
terluka sangat dalam tidak akan dengan mudah melupakannya. Namun, apakah dengan
menyalahkan keadaan atas atas semua peristiwa buruk itu bisa dibenarkan? Apakah
dengan mengutuk keadaan bisa membuat batin kita tenang? Tidak. Alangkah lebih
bijaknya kita jika mencoba berdamai dengan keadaan. Menerima setiap keadaan yang
menimpa kita ini sebagai guru kehidupan yang menempa pribadi kita lebih baik lagi

4. Mindfullness

Mindfulness adalah berpikir dengan kesadaran yang penuh. Mengelola pikiran,


perasaan, dan lingkungan untuk menghubungkan titik-titik yang ada dalam pikiran kita.
Memaknai setiap peristiwa dan kejadian yang pernah kita alami dengan lebih sehat.
Mindfulness dapat meningkatkan self-compassion dan kebermaknaan hidup.

Mindfulness bisa dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya dengan mencari


tempat yang sekiranya tenang, kemudian memejamkan mata. Fokus terhadap diri sendiri
dan segala pikiran yang kita miliki. Dengan penuh kesadaran, cobalah untuk memahami
setiap pergulatan emosi yang ada di dalam diri. Mindfulness ini akan lebih baik jika kita
melakukannya secara rutin. Misal, satu sebelum berangkat ke kantor, kampus, sekolah,
dan sebagainya.
5. Meningkatkan self-compassion

Self-Compassion adalah kemampuan untuk memahami keadaan emosi diri sendiri


dan juga respon emosi atas penderitaan yang dialami dengnan disertai keinginan untuk
menolong diri sendiri. Melalui  self-compassion, seseorang dapat memahami dirinya
sendiri.

Self-compassion mampu membuat orang memaknai pengalaman yang tidak


nyaman dengan emosi yang berbeda. Artinya, ketidaknyamanan yang dimiliki seseorang
dapat dimaknai secara positif jika meningkatkan self-compassion. Meningkatkan
kepedulian terhadap diri sendiri, merespon peristiwa buruk dengan perasaan lapang dada,
dan selalu berupaya membebaskan diri dari duka yg berlarut.

6. Jadikan penyesalan sebagai kekuatan

Sebagian orang pernah mengalami hal yang memalukan dalam hidupnya.


Sebagian lain juga pernah berbuat kesalahan yang sudah disesalinya. Namun, tidak
sedikit pula mereka yang menyesal tak ada habisnya, hingga menimbulkan perasaan yang
tidak nyaman. Gelisah, cemas dan terus memikirkan hal tersebut membuat hati seseorang
lelah.

Tidak bisa dipungkiri bahwa kita sebagai manusia terkadang bisa menekan
perasaan gelisah dan sesal itu. Kita bisa saja mengabaikan pikiran-pikiran yang
mengganggu itu dengan menyibukkan diri. Namun, dengan mengabaikan perasaan itu
justru akan membuat emosi kita makin lelah. Sebab, perasaan itu bisa muncul kapanpun

Oleh karena itu, jadikanlah sebuah penyesalan terberat sekalipun di dalam hidup
kita ini sebagai pelajaran. Boleh sesekali mengingat kejadian itu, tapi gunakanlah sudut
pandang yang berbeda. Bicaralah pada diri sendiri bahwa melakukan kesalahan itu wajar.
yang perlu dilakukan hanyalah belajar untuk tidak mengulanginya.

7. Tempatkan Masa Lalu pada Tempatnya

Setiap orang punya kisah masa lalunya masing-masing. Tidak sedikit mereka
memiliki masa lalu yang kelam hingga membuat masa kininya tidak tenang. Namun, kita
tidak bisa mengubah peristiwa yang telah terjadi. Sebagai manusia, yang bisa dilakukan
hanyalah mengubah respon kita terhadap masa lalu itu. Untuk itu, jadikanlah masa lalu
sebagai guru yang mendewasakan.

Masa lalu hadir di masa kini bukan untuk terus disesali, tapi untuk dimaknai.
Memaknai kembali pengalaman masa lalu dengan respon yang positif sangat membantu
penyembuhan hati kita.
8. Menulis ekspresif

Menulis punya kekuatan untuk menyembuhkan diri kita dari dalam. Menulis


ekspresif adalah menulis untuk mengutarakan segala perasaan yang dialami. Tidak perlu
memperhatikan aturan seperti tanda baca, ejaan, dan sebagainya. Intinya, menulis
ekspresif adalah sebuah upaya untuk mengungkapkan segala emosi yang dirasakan saat
stress datang. Dengan menuliskan segala kekesalan itu dapat membantu kita untuk
melihat masalah dari sudut pandang yang lain.

Setiap orang adalah penyembuh terbaik bagi dirinya sendiri. Setiap luka batin,
masa lalu yang kelam, pengalaman pahit, kegagalan hidup hanyalah sebuah peristiwa.
Setiap peristiwa bisa disikapi dengan bijaksana dan setiap luka yang membekas bisa
disembuhkan. Setiap hal buruk di dunia ini akan terus terjadi, maka maknailah semua
luka itu sebagai ujian perjalanan hidup.

C. Terafi Self Healing


Self Healing untuk keseimbangan spiritual, fisik dan mental

Banyak yang telah tertolong dengan menggunakan koleksi Self Healing ini.  Inilah enam
Frekuensi Self Healing :
 Pembebasan Rasa Bersalah, Takut dan Situasi Kehancuran
 Memfasilitasi Perubahan
 Transformasi (Perbaikan) DNA
 Kesadaran pribadi
 Kebangkitan Intuisi
 Kesadaran Spiritual
Satu hal yang perlu Anda ketahui bagaimanapun, adalah bahwa setiap individu melewati fase
ketidakseimbangan. Ketidakseimbangan dalam energi Anda adalah apa yang bermanifestasi
sebagai penyakit, sakit, stres, kecemasan, ketakutan dan sebagainya. Tingkat keparahan  sangat
ditentukan oleh seberapa kehilangan keseimbangan energi Anda. Dengan frekuensi Self Healing,
Anda dengan mudah dapat memperoleh kembali keseimbangan spiritual, fisik dan mental. Anda
dapat memecahkan masalah lebih mudah. Penelitian telah menunjukkan bahwa ketika Anda
berada dalam keadaan tenang dan berpusat pada pikiran yang disebabkan oleh frekuensi Self
Healing, Anda menjadi mampu mengendalikan segala sesuatu di sekitar Anda. Anda benar-benar
naik ke potensi optimal.

Seperti yang Anda lihat, manfaat menggunakan koleksi Self Healing sangat besar dan tidak dapat
diukur. Hidup Anda dapat dan akan menjadi lebih baik setelah menggunakan Self Healing ini.
Anda akan mengalami penyembuhan holistik, mental dan spiritual lebih tinggi, kejelasan,
perasaan kemurnian, kemudahan dan masalah unik pemecahan kemampuan.
Cara melakukan Self Healing

pertama, berikan sugesti yang dapat menguatkan diri kita, ketenangan, kepasrahan, kekuatan
tindakan, dan keikhlasan.

Setelah membuat kata-kata sugesti pada diri senri, tahapan selanjutnya yaitu:

Dengan menstimulasi titik meridian (ada 10 titik)

Titik meridian yang dimaksud adalah :  (tiap titik diketuk-ketuk pakai dua atau tiga jari tangan
kanan, dengan mengucapkan kalimat sugesti pada butir nomor 3 di atas. Kalimat tersebut
diucapkan bisa 1 x atau 3 x atau 7x.). Berikut titik-titik meridiannya:

1. Titik niat ada di sisi samping telapak kiri – di bawah kelingking. (khusus titik 1 ini
tempelkan miring telapak tangan kiri dengan jempol menempel di dada)
2. Ubun-ubun (kalau ada  darah tinggi atau  diabetes, lewatkan saja  titik ini).
3. Alis mata kanan bagian dalam (pangkal alis di atas hidung)
4. Alis mata kanan bagian luar (ujung alis)
5. Tulang pipi kanan (di bawah mata)
6. Antara hidung dan bibir
7. Dagu (persis di bawah bibir)
8. (Kembali dulu ke titik nomor 3 dan 4 dan 5) untuk bagian kiri
9. Tulang menonjol di bawah leher sebelah kanan (tempat bukaan kerah)Bagian bawah
lengan sebelah kanan (ini susah dijangkau dengan jari, jadi bisa ditepuk-tepuk pakai
telapak tangan).
10. Persis di bawah payudara sebelah kanan
11. (Kembali ke titik nomor 8 s.d. 9 untuk bagian kiri)

Kira-kira terapi ini membutuhkan waktu sekitar  20 s.d. 25 menit. Oleh karena itu, sebelum
melakukan terapi ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:

 Melakukan terapi ini sebaiknya dalam kondisi fit (sudah makan, sudah shalat). Sediakan
air putih karena pada umumnya haus setelah melakukkan terapi ini.
 Terapi ini bisa dilakukan untuk orang lain. Misalnya kita menuntun orang lain untuk
melaksanakan terapi ini pada dirinya sendiri.  Atau kalau orang lain itu tidak mampu
bicara, bisa kita wakili (contoh orang tua yang sudah sangat lanjut usia (hanya bisa
berbaring) kan sudah tidak memungkinkan, jadi kita yang mewakili mengucapkan
kalimatnya dan membayangkan sesuai dengan persepsi harapan kita)
 Terapi ini bisa pula dilakukan jarak jauh. Contoh : aku melakukan terapi untuk bapak
(sebut orang yang dituju).
 Pelaksanaan terapi bisa 1 x setiap hari, bahkan ada yang setiap hari sampai dengan dua
bulan.
D. Efektifitas Self Healing

Beberapa reaksi yang diharapkan dapat muncul dalam proses self healing(Sumber:


Wikipedia)diantaranya :

1. Menurunkan hormon stres yang secara fisik dapat mempengaruhi fungsi tubuh.

2. Mengurangi ketegangan di dalam otot yang dapat memperburuk atau menambah


rasa sakit terhadap otot, tendon, dan persendian ketika terdapat suatu trauma di
dalam tubuh.

3. Memperbaiki kualitas tidur melalui relaksasi yang berguna untuk meningkatkan


metabolisme dan fungsi fisiologis tubuh.

4. Mengendalikan tekanan emosional, depresi, amarah, dan emosi lainnya yang


mungkin dapat mempengaruhi kurang baiknya hubungan di dalam lingkungan
sosial dan atau lingkungan pekerjaan.
BAB. III
PENUTUP

Kesimpulan.

Self-healing adalah sebuah proses sederhana membantu menyembuhkan luka


batin dengan melibatkan kekuatan diri secara penuh untuk beranjak dan bangkit dari
penderitaan. Tanpa bantuan orang lain, tanpa media apapun. Self-healing membantu kita
mengenali pikiran dan perasaan negatif yang selama ini mengurung diri. Setelah
mengenali dan menerimanya, kita akan mampu mengurai satu persatu masalah yang
membebani pikiran dan perasaan kita tadi. Tujuannya bukan mengingat-ingat luka yang
telah berlalu, tetapi mengajak kita untuk lebih memahami diri.

Ketika kita berhasil self-healing, kita akan menjadi pribadi yang resilien. Pribadi yang


resilien adalah pribadi yang penuh penerimaan terhadap kesulitan, kegagalan, dan tragedi
dengan tegar dan tangguh. Kita akan lebih tegas dalam mendefinisikan masalah hidup,
memandangnya sebagai ruh yang justru menguatkan dan memberikan banyak pelajaran
yang tidak diajarkan oleh siapapun melainkan permasalahan itu sendiri. Setelah kita
bangun dari keterpurukan selama ini, diri kita akan mampu untuk lebih “hadir” di
lingkungan pertemanan, lingkungan kerja, dan keluarga.

Semua orang pernah menjadi korban kehidupan. Kita menerima caci maki dan tekanan dari
teman, mendengarkan komentar negatif mereka terhadap tubuh kita, atau mendapat perlakuan
kasar dari pasangan. Kita menyimpan perasaan marah, kecewa, takut, sedih, sepi, dan gelisah
sendiri di dalam hati. Padahal sebenarnya, setiap orang memiliki
kemampuan terapeutik (kekuatan menyembuhkan) untuk diri sendiri. Kita tidak harus terjerumus
dalam keadaan yang tidak kita senangi, sebab kita memiliki andil untuk membuat suasana
menjadi damai. Salah satunya dengan memaafkan apa yang sudah pernah melukai hati kita.

“If there’s no breaking then there’s no healing, and if there’s no healing


then there’s no learning.” –  One Tree Hill

“All healing is first a healing of the heart.” – Carl Townsend

DAFTAR PUSTAKA

 - Prof. Dr. Sofyan S. Willis. 2009. KONSELING INDIVIDUAL Teori dan Praktek, Bandung:
Al Fabeta.

- Kartini Kartono, 2000. Hygiene Mental, Bandung: Mandar Maju.

Agung Wiritmoko,, 2000, Semua orang Bisa Self Heling: Amaging Holistic Awarness.

Anda mungkin juga menyukai