PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ada sekitar tujuh milyar penduduk dunia. Di antara tujuh milyar penduduk
tersebut ada manusia yang memiliki kebutuhan khusus, yaitu mereka yang
kekurangan dalam pendengaran, penglihatan, berbicara dan lain-lain. Manusia
yang memiliki kebutuhan khusus ini bukan untuk dibedakan apalagi dikucilkan
dalam masyarakat. Semua manusia memiliki hak yang sama yaitu hak hidup, hak
mendapatkan kasih sayang dan hak mendapatkan pendidikan yang layak.
Begitupun dengan mereka yang memiliki kebutuhan khusus. Mereka yang
memiliki kebutuhan khusus berhak untuk mendapatkan pendidikan yaitu dengan
bersekolah dan menuntut ilmu yang layak sebagaimana manusia yang lainnya.
Sekolah Luar Biasa atau yang biasa disingkat dengan SLB mendidik anak-
anak yang memiliki kebutuhan khusus. Di sana, murid-muridnya dididik
sebagaimana sekolah pada umumnya. Mereka diberikan pengetahuan umum dan
keterampilan lainnya untuk menunjang pengetahuan mereka. Di SLB juga
1
diajarkan kemandirian, yaitu diajarkan untuk melakukan segala sesuatunya
sendiri.
1.2 Tujuan
1. Mengetahui peran orang tua sebagai pendamping utama dalam
membantu tercapainya tujuan pelayanan dan pendidikan anak.
2. Mengetahui peran orang tua dalam mengerti, mengusahakan, dan
menjaga hak anak dalam kesempatan mendapatkan penanganan dan
pendidikan yang sesuai dengan karakteristik khususnya.
3. Mengetahui peran orang tua sebagai sumber data yang lengkap dan
benar mengenai data diri anak dalam usaha intervensi terhadap anak.
4. Mengetahui peran orang tua sebagai guru/pendidik bagi anak dalam
kehidupan sehari-hari di luar jam sekolah.
5. Mengetahui peran orang tua sebagai penentu karakteristik dan jenis
kebutuhan kusus dan berusaha melakukan treatment di luar jam
sekolah.
6. Mengetahui pola asuh orang tua terhadap anaknya yang berkebutuhan
khusus.
2
1.3 Tempat
a. SLB Dharma Asih Pontianak.
Jalan Ahmad Yani, Pontianak.
b. Rumah Ikhsan Rahmadi Ramadhan.
Jalan Dharma Putra, Gang Dharma Putra 6, Nomor 59, Pontianak.
1.4 Waktu
a. SLB Dharma Asih Pontianak.
Selasa, 20 Oktober 2015, Pukul 07.30-11.00 WIB.
b. Rumah Ikhsan Rahmadi Ramadhan.
Kamis, 22 Oktober 2015, Pukul 16.00-18.30 WIB.
3
BAB II
PEMBAHASAN
1. Nama kedua orang tua Ikhsan.
Jawab : Bapak Maulidi dan Ibu Farida
2. Bagaimana cerita singkat Ikhsan dari sejak lahir hingga usia balita (belum
sekolah)?
Jawab :
Ikhsan adalah anak yang aktif dan tergolong mandiri. Sejak umur 6
tahun, dia sudah dibiasakan orang tuanya untuk mandi sendiri dan makan
sendiri. Orang tua Ikhsan mengatakan semasa kecil Ikhsan adalah anak yang
tak bisa diam dan selalu aktif melakukan sesuatu. Bahkan ketika setelah
hujan Ikhsan senang sekali bermain di genangan air di belakang rumahnya
hingga larut malam dan disitulah orang tuanya mengutuskan untuk
4
menyalurkan hobi Ikhsan untuk memulai kursus renang. Namun, sempat
terjadi pembengkakan dan pendarahan pada gendang telinga Ikhsan karena
terlalu sering berendam dalam air saat Ikhsan bermain genangan air (banjir)
di belakang rumahnya. Dan sejak saat itu, fungsi pendengaran Ikhsan pun
berkurang.
5
4. Bagaimana aktivitas anaknya atau perilaku khusus anaknya?
Jawab :
Ikhsan berperilaku layaknya anak seusianya. Ia memiliki banyak
teman, bahkan teman-teman yang normal dalam arti tidak berkebutuhan
khusus. Tidak ada perilaku khusus yang aneh, ia bertindak normal-normal
saja, karena memang Ikhsan tidak divonis tuna grahita, tetapi gangguan
pendengaran atau tuna rungu. Hanya kendala memang di komunikasinya.
Kadang sedikit sulit untuk berkomunikasi dengan orang baru karena
keterbatasannya. Ia juga berkomunikasi dengan Bahasa isyarat dengan
teman-temannya di sekolah. Namun dengan orang-orang yang sudah kenal
dekat dengan dia, termasuk keluarganya, ia berkomunikasi secara langsung
walaupun keterbatasan penyebutan kata-kata.
5. Apakah anggota keluarga lainnya bisa berkomunikasi dengan Ikhsan?
Bagaimana kerjasama antar keluarga untuk mendukung Ikhsan?
Jawab :
6
Masyarakat sekitar sudah mengenali Ikhsan, karena memang karakter
Ikhsan yang ramah.
7. Saat ini, Ibu dan keluarga dalam fase apa? Apakah masih shock dengan
kondisi Ikhsan atau sudah menerimanya?
Jawab :
Bu Farida sudah sangat ikhlas menerima keadaan Ikhsan. Beliau tidak
memandang hal tersebut sebagai cobaan, melainkan anugerah dari Tuhan.
Bu Farida yakin bahwa ia dan suami diberi kepercayaan oleh Tuhan untuk
merawat Ikhsan. Orang tua pun berusaha untuk menyanyangi Ikhsan
melebihi dari anak biasanya karena emosi Ikhsan yang terkadang labil dan
tidak bisa diperlakukan kasar.
8. Bagaimana keterlibatan orang tua dalam tumbuh kembang anak, baik
dengan menyediakan waktu, tenaga, fasilitas, dan pikiran untuk menyertai
kegiatan anak?
Jawab :
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sebagai orang tua Ikhsan, Bu Farida dan Bapak Maulidi telah berperan aktif
sebagai pendamping utama Ikhsan untuk mencapai pelayanan dan pendidikan
anak berkebutuhan khusus. Tidak ada tindakan pengucilan oleh keluarga dan
masyarakat sekitar terhadap Ikhsan, justru Ikhsan dikenal sebagai anak yang
ramah walaupun dengan segala keterbatasan yang ia miliki. Ikhsan juga diberi
kebebasan dan fasilitas untuk melakukan aktivitas yang ia sukai, terbukti dengan
orang tua Ikhsan yang mendukung penuh kegiatan Ikhsan sebagai atlet renang.
3.2 Saran
Untuk orang tua dari anak berkebutuhan khusus, sudah selayaknya untuk
mencintai buah hatinya, mengajar dan mendorong mereka dengan penuh cinta dan
kasi sayang. Dukungan dari orang tua sangat berpengaruh dalam perkembangan
anak berkebutuhan khusus. Dan untuk ibu hamil disarankan agar mengetahui dan
menangani resiko penyakit yang diderita, yang dapat memengaruhi kondisi janin.
Sebagai manusia yang normal dalam arti tidak berkebutuhan khusus, kita
harus menghargai mereka. Bahkan, menjadikan mereka inspirasi untuk kita semua
agar kita lebih termotivasi lagi, karena mereka yang memiliki keterbatasan saja
mampu melakukan hal-hal yang luar biasa dan memiliki semangat yang tinggi.
8
DAFTAR PUSTAKA
Darmadi S., Kadek. “Gejala Rubella Bawaan (Kongenital) berdasarkan
Pemeriksaan Serologis dan RNA Virus”.
Hanafiah, J., Amri amir. 2009. Etika Kedokteran dan Hukum\Kesehatan (4th ed).
Jakarta: EGC.