Anda di halaman 1dari 9

1.

Jelaskan apa yang dimaksud dengan bangsa dan negara, dan bagaimanakah bentuk-
bentuk negara yang anda ketahui?
Dalam hubungannya dengan pertanyaan di atas, kemukakan pula dengan apa yang
dimaksud dengan:
a. Negara Serikat Federasi
b. Konstitusi
c. RIS tahun 1949
d. UUDS tahun 1950
e. DPD
Serta jelaskan pula apa yang menjadi wewenang DPD!
Jawab:
Bangsa adalah sekelompok orang yang memiliki kehendak untuk bersatu, yang
memiliki persatuan senasib di suatu wilayah tertentu, adat istiadat yang sama, bahasa
yang sama, sejarah yang sama, dan mitos leluhur yang sama. Negara adalah organisasi
atau kumpulan manusia yang berada di bawah pemerintahan yang sama, dan memiliki
unsur-unsur yang harus ada, yaitu wilayah yang sah, rakyat, dan pemerintah yang
berdaulat.
Bentuk-bentuk negara ada 2, yaitu kesatuan dan federasi:
1) Negara kesatuan
Negara kesatuan adalah suatu bentuk negara yang bersusun tunggal, dimana di
dalam negara tersebut hanya terdapat satu buah negara, tidak ada negara di dalam
negara. Negara dengan kesatuan mempuyai beberapa ciri-ciri:
 Memiliki satu pemerintahan pusat yang memegang seluruh kekuasaan
pemerintah.
 Memiliki satu konstitusi (UUD) yang berlaku di seluruh wilayah negara.
 Memiliki satu kepala negara untuk seluruh rakyat.
 Memiliki satu lembaga perwakilan
 Memiliki satu kabinet/dewan mentri
2) Negara Serikat
Negara serikat adalah suatu negara yang terdiri atas beberapa negara bagian
dengan mempunyai satu buah pemerintah federasi yang mana bertugas untuk
mengendalikan kedaulatan negara tersebut. Negara bagian pada negara yang
berbentuk serikat tidak memegang kedaulatan negara, sebab yang memegang
adalah pemerintah federal. Negara bagian masih mempunyai kedaulatan ke dalam
untuk mengatur/mengurus rumah tangga daerah sendiri.
Istilah konstitusi berasal dari bahasa inggris yaitu “Constitution” dan berasal dari
bahasa belanda “constitue” dalam bahasa latin (contitutio,constituere) dalam bahasa
prancis yaitu “constiture” dalam bahasa jerman “vertassung” dalam ketatanegaraan RI
diartikan sama dengan Undang – undang dasar. Konstitusi / UUD dapat diartikan
peraturan dasar dan yang memuat ketentuan – ketentuan pokok dan menjadi satu
sumber perundang- undangan. Konstitusi adalah keseluruhan peraturan baik yang
tertulis maupun tidak tertulis yang mengatur secara mengikat cara suatu pemerintahan
diselenggarakan dalam suatu masyarakat negara.
Republik Indonesia Serikat, disingkat RIS, adalah suatu negara federasi yang
berdiri pada tanggal 27 Desember 1949 sebagai hasil kesepakatan tiga pihak dalam
Konferensi Meja Bundar: Republik Indonesia, Bijeenkomst voor Federaal Overleg
(BFO), dan Belanda. Kesepakatan ini disaksikan juga oleh United Nations Commission
for Indonesia (UNCI) sebagai perwakilan PBB.
DPD adalah singkatan dari Dewan Perwakilan Daerah. DPD adalah lembaga
yang anggotanya adalah wakil-wakil provinsi yang dipilih melalui pemilihan umum.
Dari setiap provinsi, dipilih empat anggota yang duduk di DPD. Jumlah total anggota
DPD adalah sepertiga jumlah anggota DPR. Masa jabatan anggota DPD adalah 5 tahun.
Anggota DPD mempunyai tugas dan wewenang yang telah ditetapkan oleh peraturan
perundang-undangan.  Tugas dan wewenang anggota DPD antara lain sebagai berikut.

 Mengajukan keputusan mengenai rancangan Undang-Undang yang berkaitan


dengan otonomi daerah

 Memberikan pertimbangan kepada lembaga DPR tentang RAPBN dan RUU yang
berkaitan dengan pendidikan, pajak, dan agama.

 Melakukan pengawasan atas pelaksanaan Undang-Undang mengenai hal-hal yang


berkaitan dengan otonomi daerah
2. Jelaskan arti Rule of Law menurut pendapat Friedman 1959 dan Sunarjati Hartono
1982 serta sebutkan pula prinsip-prinsip Rule of Law yang anda ketahui!
Bagaimana sejarah perkembangan HAM sejak 10 Desember 1948 di Dunia, yang
dikenal dengan Universal Declaration of Human Right?
Jawab:
Berdasarkan pengertiannya, Friedman (1959) membedakan rule of law menjadi

dua yaitu :

a. Pengertian Secara formal (in the formal sense)

Rule of Law diartikan sebagai kekuasaan hukum yang terorganisasi

(organized public power). Misalnya : Negara.

b. Pengertian secara hakiki /materi (ideological sense)

Rule of Law terkait dengan penegakan rule of law karena menyangkut

ukuran hukum yang baik dan buruk (just and unjust law).

Menurut Prof. Sunarjati Hartono, mengutip pendapat yang digunakan Friedman


bahwa kata “Rule of Law” dapat dipakai dalam arti formil (in the  formal sense) dan
dalam arti materiil (ideological sense). Dalam arti formil ini, maka the rule of law
adalah “organized public power ” atau kekuasaan umum yang terorganisir. Sedangkan
dalam arti materil, the rule of law adalah  berbicara tentang  just law (hukum yang
mengandung keadilan). Rule of law ialah harus menjamin apa yang diperoleh
masyarakat ataupun bangsa yang bersangkutan dipandang sebagai keadilan, khususnya
pada keadilan social.
Prinsip Rule of Law di Indonesia secara formal tertera dalam pembukaan UUD
1945 Prinsip-prinsip tersebut pada hakikatnya merupakan jaminan secara formal
terhadap “rasa keadilan” bagi rakyat Indonesia dan juga “keadilan sosial” sehingga
Pembukaan UUD 1945 bersifat tetap dan instruktif bagi penyelenggaraan negara.
Dengan demikian, inti dari Rule of Law adalah jaminan adanya keadilan bagi
masyarakat, terutama keadilan sosial.

3. Untuk mempercepat tercapainya tujuan wawasan nusantara dilakukan permasyarakatan


materi “wawasan nusantara” kepada seluruh rakyat Indonesia antara lain metode
penyampaiannya. Sebutkan metode-metode yang dimaksud dan jelaskan masing-
masing!
Jawab:
a. Keteladanan.
Melalui metode penularan keteladanan dalam sikap perilaku kehidupan sehari-hari
kepada lingkungannya terutama dengan memberikan contoh-contoh berpikir,
bersikap dan bertindak mementingkan bangsa dan negara di atas kepentingan
pribadi atau golongan sehingga timbul semangat kebangsaan yang selalu cinta
tanah air.
b. Edukasi, yakni melalui metode pendekatan formal dan informal. Pendidikan
dormal ini dimulai dari tingkat taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi,
pendidikan karier di semua strata dan bidang profesi, penataran, kursus dan
sebagainya. Sedangkan pendidikan non-formal dapat dilaksanakan di lingkungan
keluarga, pemukiman, pekerjaan, dan organisasi kemasyarakatan.
c. Komunikasi.
Tujuan yang ingin dicapai dari sosialisasi wawasan nusantara melalui metode
komunikasi adalah tercapainya hubungan komunikatif secara baik yang akan
mampu menciptakn iklim saling menghargai, menghormati, mawas diri, dan
tenggang rasa sehingga terciptanya kesatuan bahasa dan tujuan tentang wawasan
nusantara.
d. Integrasi.
Tujuan yang ingin dicapai dari pemasyarakatan/sosialisasi wawasan nusantara
melalui metode ini adalah terjalinnya pemahaman tentang wawasan nusantara akan
membatasi sumber konflik di dalam tubuh bangsa Indonesia baik pada saat ini
maupun di masa mendatang dan akan memantapkan kesadaran untuk
mengutamakan kepentingan nasional dan cita-cita tujuan nasional.
4. Ada beberapa aspek Ketahanan Nasional tertentu yang dapat mempengaruhi kehidupan
berbangsa dan bernegara, yaitu aspek ideology-ideologi dunia termasuk di dalamnya
liberalism, komunisme, faham agama dan ideologi Pancasila. Jelaskan aspek-aspek
tersebut!

Jawab: Di buku hal 150.

5. Dalam lingkup postur kekuatan pertahanan keamanan, terdapat beberapa komponen


yang sangat penting dalam NKRI. Komponen yang dimaksud adalah postur kekuatan
HANKAM, gejolak dalam negeri, geologi politik ke geo ekonomi, dan perkembangan
lingkungan strategis. Coba jelaskan komponen masing-masing di atas!
Jawab: Di buku hal 197-199
6. Istilah politik dan strategi Nasional tidak asing lagi bagi kita. Jelaskan pengertian
politik dan strategi Nasional!
Jawab:
Politik adalah pembentukan keukuasaan dalam masyarakat dalam membuat suatu
keputusan untuk negara. Dalam melaksanakan politik nasional maka disusunlah strategi
nasional, misalnya strategi jangka penedek, jangka menengah dan jangka panjang.
Strategi Nasional adalah cara melaksanakan politik nasionaldalam mencapai sasaran-
sasaran dan tujuan yang ditetapkan oleh politiknasional.
7. Implementasi politik dan strategi Nasional yang mencakup bidang hukum, politik dan
ekonomi merupakan implementasi yang sangat penting di bidang pembangunan
nasional. Sebutkan dan jelaskan dengan singkat yang anda ketahui komponen-
komponen implementasi bidang hukum, politik, dan ekonomi.
Jawab:
Bidang Hukum
 Mengembangkan budaya hukum
 Menegakkan hukum secara konsisten dan tanpa pandang bulu
 Menata sistem hukum nasional
 Meningkatkan integritas moral dan professional apparat penegak hukum
 Melanjutkan ratifikasi konvensi internasional

Bidang Ekonomi

 Mengembangkan sistem ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada mekanisme


pasar yang adil
 Mengembangkan persaingan yang sehat dan adil
 Mengoptimalkan peran pemerintah
 Mengupayakan kehidupan yang layak berdasarkan kemanusiaan yang adil bagi
rakyat
 Mengembangkan ekonomi yang berorientasi global

Bidang Politik

a) Politik Dalam Negeri


 Mengembangkan sistem politik yang demokratis
 Menyempurnakan UUD 1945
 Memperkuat keberlangsungan NKRI yang berlandaskan Bhinneka Tunggal
Ika
 Meningkatkan peran MPR, DPR, dan lembaga negara lainnya
b) Politik Luar Negeri
 Menegaskan arah polugri yang bebas aktifdan berorientasi kepentingan
nasional
 Meningkatkan kualitas kinerja aparatur luar negeri
 Meningkatkan kualitas diplomasi luar negeri
c) Penyelenggaraan Negara
 Meningkatkan kualitas dan membersihkan aparatur negara dari KKN
 Meningkatkan fungsi dan profesionalisme birokrasi
 Meningkatkan kesejahteraan PNS
d) Agama
 Meningkatkan fungsi, peran, dan kedudukan agama
 Meningkatkan kerukunan antar umat beragama
 Meningkatkan peran dan fungsi lembaga keagamaan
e) Pendidikan
 Memperluas dan pemerataan pendidikan bagi masyarakat
 Meningkatkan kemampuan akademis, profesionalisme dan jaminan bagi
kesejahteraan pendidik
 Melakukan pembaharuan sistem pendidikan nasional
8. Anda diminta untuk mengemukakan materi diskusi kelompok anda masing-masing
secara sistematis (berturut-turut), daftar isinya saja, dan jelaskan komponen-komponen
pada daftar isi tersebut secara singkat!
Jawab:
1) Latar Belakang Konsep Dasar Penyelenggaraan Perkuliahan Pendidikan
Kewarganegaraan
Surat keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan
Nasional Nomor 43/DIKTI/Kep/2006 tentang rambu-rambu pelaksanaan kelompok
mata kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi  Setiap PTN wajib
menyelenggarakan mata kuliah PPKn. dengan pendidikan kewarganegaraan
diharapkan intelektual Indonesia memiliki dasar kepribadian sebagai warga Negara
yang demokrasi, religious, berkemanusiaan, dan berkeadaban. Pendidikan
Kewarganegaraan di perguruan tinggi sebagai kelompok MPK diharapkan dapat
mengemban tugas menumbuhkan jiwa nasionalisme dan patriotisme pada generasi
muda.
2) Permasalahan
Permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia dewasa ini adalah
memudarnya semangat nasionalisme dan patriotisme di kalangan generasi muda.
Hal ini disebabkan banyaknya pengaruh budaya asing yang banyak masuk di
negara kita, akibatnya banyak generasi muda yang melupakan budaya sendiri
karena menganggap bahwa budaya asing merupakan budaya yang lebih modern
dibanding budaya bangsa sendiri.
3) Visi Indonesia 2020
Visi Indonesia 2020 mencakup seluruh aspek kehidupan berbangsa dan
bernegara dangan memperhatikan tantangan yang dihadapi saat ini dan masa yang
akan datang, serta memperhitungkan kecenderungan terlaksananya secara terukur
pada tahun 2020.

Adapun visi tersebut, yang sesuai dengan Ketetapan Majelis


Permusyawaratan Rakyat RI No.VII/MPR/2001 tanggal 9 November 2001 tentang
Visi Indonesia Masa Depan, terdiri dari 3 visi sebagai berikut.

1. visi ideal, yaitu cita-cita luhur sebagaimana termaktub dalan Pembukaan


Undang-Undang Dasar Negara RI Tahun 1945;

2. visi antara yaitu visi Indonesia 2020 yang berlaku sampai dengan tahun
2020;

3. visi lima tahunan sebagaimana termaktub dalam Garis-garis Besar Haluan


Negera.

4) Globalisasi

Nilai-nilai perjuangan bangsa Indonesia dalam perjuangan fisik merebut,


untuk mempertahankan, dan mengisi kemerdekaan telah mengalami pasang surut
sesuai dengan dinamika kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Hal
itu disebabkan oleh pengaruh globalisasi yang membuka sekat-sekat
primordialisme dan nasionalisme menjadi transnasionalisme. Globalisasi yang
dipicu oleh Transportasi, Telekomunikasi, dan Trade (3T). 3T telah membuat dunia
menjadi tanpa batas wilayah, kebudayaan, ekonomi, politik, keamanan pertahanan,
dan kepentingan karena negara-negara maju memasuki dan memengaruhi wilayah
negara-negara lain, terutama negara berkembang.

Ancaman lain dalam globalisasi adalah perang modern sebagai upaya


pembelokkan jati diri bangsa. Perang modern diartikan sebagai penguasaan sebuah
negara (dalang) terhadap negara (sasaran) melalui penetrasi dengan menciptakan
dan memanfaatkan kerawanan negara sasaran pada berbagai aspek kehidupan,
dengan titik berat penggunaan cara-cara nonfisik inkonvensional dan selanjutnya
cara fisik dengan menggerakkan kekuatan militer invasi bila opini menguntungkan
negara dalang.

5) Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan

Hakekat Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan membekali dan


memantapkan mahasiswa dengan pengetahuan dan kemampuan dasar hubungan
warga negara Indonesia yang Pancasilais dengan negara dan sesama warga negara.
Dengan kemampuan dasar, diharapkan mahasiswa mampu menerapkan nilai-nilai
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, memiliki kepribadian yang mantap,
berpikir kritis, bersikap rasional, etis, estetis, dan dinamis; berpandangan luas;
bersikap demokratis dan berkeadaban.
6) Kompetensi Pendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan kewarganegaraan yang berhasil akan membuahkan sikap mental
yang cerdas, penuh rasa tanggung jawab dari peserta didik. Sikap tersebut antara
lain
a. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan menghayati nilai-
nilai falsafah bangsa;
b. Berbudi pekerti luhur, berdisiplin dalam bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara;
c. Rasional, dinamis, dan sadar akan hak dan kewajiban sebagai WNI;
d. Bersifat profesional yang dijiwai oleh kesadaran bela negara;
e. Aktif memanfaatkan IPTEK serta seni untuk kepentingan kemanusiaan,
bangsa, dan bernegara.
7) Penyelenggaraan Pendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan Formal
Pendidikan kewarrganegaraan mulai diselenggarakan pada tahun 1973/1974
merupakan kurikulum nasional dalam bentuk pendidikan tahap awal yang
diselenggarakan ditingkat pendidikan dasar dan mencegah dan tahap lanjut
berbentuk Pendidikan Kewiraan di Pendidikan tinggi ( PT ).

Pendidikan non formal


Pendidikan kewarganegaraan nonformal dapat diselenggarkan oleh
1) Pendidikan kedinasan oleh deparemen, nondepartemen, dalam rangka
rekrutmen dana tau kenaikan jabatan,
2) Pendidikan di lingkungan perusahaan (minimal memiliki 500 karyawan)
dalam rangka rekrutmen dan atau kenaikan jabatan,
3) Pendidikan lingkungan organisasi kemasyarakatan, kepramukaan, dan partai
politik yang berkaitan dengan pendidikan dasar kepemimpinan maupun
penjenjangan kader,
4) Pendidikan informal di lingkungan keluarga, masyarakat, dan lingkungan
kerja melalui kepamongan dalam sikap dan perilaku,
5) Pendidikan keagamaan, yang diselenggarakan oleh pemeluk agama tertentu
dalam menyikapi kemajemukan bangsa,
6) Pendidikan layanan khusus, pendidikan bagi peserta didik di daerah
terpencil, terbelakang, bencana alam dan sosial, dan tidak mampu dari segi
ekonomi, dan
7) Pewarganegaraan, pendidikan bagi orang asing untuk memperoleh
kewarganegaraan Republik Indonesia

Anda mungkin juga menyukai