Disusun Oleh :
Nurul Syamsurya (105281100220)
Elina Hardiyanti Mukhtar (105281101420)
Putri Ramadhani (105281104320)
Dengan Menyebut nama Allah SWT. Yang Maha Pengasih serta mari sama- sama kita
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kita semua sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Penyebab Terjadinya Perubahan Fisik pada Remaja”
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
sumber sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.Untuk itu saya menyampaikan
banyak terima kasih kepada Allah S.W.T.yang telah memberi kemudahan untuk
menyelesaikan makalah dengan tepat waktu.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah
ini.Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang Penyebab Terjadinya
Perubahan Fisik pada Remaja, untuk ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasit
terhadap pembaca.
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
BAB I...............................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................4
1.3 Tujuan...............................................................................................................................4
BAB II.............................................................................................................................................5
2.1 Periode Pubertas...............................................................................................................5
2.2 Karakteristik Pubertas.......................................................................................................5
2.3 Kondisi Penyebab Pubertas...............................................................................................7
2.4 Kerawanan Fase Pubertas.................................................................................................9
2.5 Tugas Perkembangan Pubertas.........................................................................................9
2.6 Kerawanan-kerawanan Periode Remaja..........................................................................10
BAB III..........................................................................................................................................12
3.1 Kesimpulan......................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1. Periode Pubertas
2. Karakteristik Pubertas
3. Kondisi Penyebab pubertas
4. Kerawanan Fase Pubertas
5. Tugas Perkembangan Pubertas
6. Kerawanan – Kerawanan Periode Remaja
1.3 Tujuan
Dalam masa pubertas, remaja perempuan maupun laki-laki akan merasakan adanya
perubahan dalam tubuh mereka. Perubahan tubuh ini terjadi karena pengaruh dari
perubahan hormon semasa pubertas. Di masa pubertas, baik remaja pria maupun
wanita juga bisa mengalami peningkatan tinggi badan.
Pada kasus tertentu, pubertas bisa datang terlalu cepat. Pubertas dini bisa terjadi
ketika tanda-tanda pubertas muncul pada saat anak perempuan berusia kurang dari 8
tahun, sedangkan pada laki-laki muncul di bawah usia 9 tahun.
Anak-anak yang memasuki masa pubertas mungkin akan merasa bingung ketika
mengalami perubahan di tubuhnya. Oleh karena itu, penting bagi para orang tua untuk
mengedukasi anaknya yang sudah remaja mengenai pubertas.
Pada remaja perempuan yang baru pubertas, bentuk payudara yang berubah mungkin
bisa berbeda antara payudara yang satu dan yang lainnya, tergantung sisi mana yang
lebih dulu tumbuh.
Selain terlihat besar sebelah, payudara juga akan terasa sakit atau nyeri, terutama saat
disentuh. Rasa nyeri ini akan menghilang seiring dengan berjalannya waktu.
Tumbuhnya rambut di kemaluan dan ketiak
Sekitar 15 persen remaja perempuan mengalami perubahan ini lebih dulu sebelum
payudara mulai tumbuh.
Tumbuhnya bulu halus di area kemaluan dan ketiak terkadang membuat remaja
perempuan malu, sehingga para orang tua harus mengedukasi remaja perempuannya
bahwa ini merupakan bagian dari pubertas, dan setiap remaja perempuan akan
mengalaminya.
Menstruasi
Tanda pubertas pada remaja perempuan selanjutnya adalah menstruasi. Kebanyakan
remaja perempuan akan mendapatkan menstruasi pertamanya ketika usianya
menginjak 12–13 tahun, diawali dengan munculnya bercak darah dari vagina yang
biasa terlihat melalui noda di celana dalam.
Namun, menstruasi pertama setiap perempuan bisa berbeda, ada yang sudah mulai
menstruasi sejak berusia 9 tahun, ada pula yang baru menstruasi ketika usianya 16
tahun.
Biasanya tanda pubertas ini terjadi dalam waktu kurang lebih 2 atau 2,5 tahun setelah
payudara mulai tumbuh.
Remaja perempuan yang mengalami menstruasi untuk pertama kali mungkin akan
merasa takut dan panik. Oleh karena itu, orang tua perlu menenangkan anaknya yang
menstruasi untuk pertama kali dan menjelaskan bahwa kondisi tersebut adalah
normal.
Mengenai perubahan ini, orang tua harus mengedukasi anak laki-lakinya bahwa setiap
laki-laki bisa mengalami perkembangan fisik yang berbeda-beda, ada yang muncul
lebih cepat dan ada yang sedikit terlambat. Oleh karena itu, anak tidak perlu
memusingkan atau membandingkan ukuran penisnya dengan penis orang lain.
Suara pecah ini akan terjadi selama beberapa bulan, dan biasanya terjadi pada rentan
usia 12–16 tahun. Setelah itu, suara akan terus berkembang hingga sempurna dan
biasanya menetap pada usia 17 tahun.
Setelah memasuki masa pubertas, remaja perempuan sudah bisa hamil pada
masa subur dan remaja laki-laki sudah mampu membuahi. Pada masa-masa ini pula,
seorang remaja akan mengalami peningkatan hormon seksual sebagai perkembangan
alami tubuh.
Penting bagi remaja dan orang tua untuk mengenali tanda-tanda pubertas. Kemudian,
khusus bagi orang tua, berikanlah pendidikan seks yang tepat pada anak remajanya
agar terhindar dari bahaya pergaulan bebas.
Pubertas normal terjadi saat awal masa remaja, ketika anak sudah berusia 10 tahun ke
atas. Pubertas ini dipicu oleh hormon gonadotropin (GnRH), yaitu hormon yang
merangsang produksi hormon esterogen pada anak perempuan dan hormon testoteron
pada anak laki-laki.
Pada pubertas dini, pubertas terjadi lebih awal. Ada 2 jenis pubertas dini, yaitu yang
disebabkan oleh pelepasan hormon gonadotropin sama seperti pubertas normal
(central precocious puberty) dan yang tidak disebabkan hormon GnRH (peripheral
precocious puberty).
Kedua jenis pubertas dini ini sama-sama meningkatkan produksi homon estrogen dan
testoteron dalam tubuh.
Penyebab pubertas dini dikenal dengan dua perkembangan sekaligus penyebabnya,
yaitu:
1. Pubertas prekoks sentral
Pubertas prekoks sentral adalah jenis pubertas yang ditandai sekresi hormon dari
kelenjar pituitari di otak yang terlalu cepat.
Hal ini membuat ovarium atau testis memproduksi hormon seks dan menyebabkan
proses pubertas terjadi lebih cepat.
Penyebab pubertas prekoks sentral menyangkut peran otak. Di mana peran otak
memicu organ reproduksi menghasilkan hormon, di antaranya:
Tumor otak atau saraf tulang belakang
Efek paparan radiasi pada otak atau tulang belakang
Luka pada otak atau tulang belakang
Gangguan hipotiroid, kondisi kelenjar tiroid tidak menghasilkan hormon yang
cukup
1. Ingin menyendiri
2. Labil
3. Cepat Bosan
4. Inkoordinasi
5. Antagonisme Sosial
6. Emosi yang tidak stabil
7. Hilangnya Kepercayaan diri
8. Memperhatikan penampilan
Dokter Petrin Redayani Lukman, dari divisi Psikoterapi, departemen Psikiatri, RSCM,
menjabarkan bagaimana proses remaja berubah menjadi dewasa dalam kegiatan
Mental Health Among the Youth, Jumat (12/10/2018).
1. Penyesuaian terhadap Sense of Self dalam bentuk fisik yang baru
Pada Fase ini, remaja akan mengalami masa yang umum disebut pubertas. Pubertas
adalah perubahan secara fisik pada anak memasuki masa remaja menuju ke dewasa.
Tidak hanya itu, pada masa pubertas, psikoogis mengalami perubahan.
“Mereka pada saat remaja akan sangat memperhatikan perubahan fisik di tubuh
mereka. Mereka ingin tampil terbaik. Namun Ketika memasuki masa dewasa, mereka
lebih dapat menerima penampilan fisik mereka,” ujar Petrin.
2. Penyesuaian terhadap tubuh dan perasaan yang mulai matang secara seksual
Pada fase remaja, kebanyakn dari mereka masih beradaptasi terhadap seksualitas.
Remaja juga menjadi fase dalam penetapan identitas seksual yang berujung pada
pengembangan kemampuaan untuk berhubungan romantis.
3. Mengembangkan dan menerapkan kemampuan berpikir abstrak
Pada masa kanak-kanak, pola pikirnya adalah berpikir konkrit. Artinya kita percaya
aka napa yang kita lihat dan melihat suatu masalah dari satu sudut pandang.
Pemikiran ini berkembang seiring berjalannya waktu menjadi berpikir lebih abstrak
pada masa remaja.
4. Menetukan identitas personal
Pada masa remaja, manusia mengenal diri mereka sebagai perpanjangan dari orang
tua merka. Kemudian seiring berjalannya waktu, individu akan menyadarai bahwa
mereka tidaklah sama dengan orang tua mereka. Dari sinilah remaja akan mencari
jati diri mereka yang sesungguhnya.
5. Negosiasi Kembali hubungan dengan orang tua
Pada masa remaja, ada jarak antara orang tua dan anak. Pada masa ini, remaja lebih
mendengarakan saran sebayanya ketimbang orangtua. Namun ini berubah Ketika
beranjak dewasa.
6. Memenuhi tuntunan dan tanggung jawab sebagai orang yang semakin dewasa
Ketika ada anak remaja yang berkata mereka sudah dewasa, itu belum tentu.
Mereka mungkin masih pada tahap mempelajari keterampilan yang diperlukan
untuk peran-peran mereka Ketika dewasa.
Remaja adalah masa yang rentan akan masuknya banyak informasi dari berbagai
tempat.
Oleh karena itu, orang tua tidak boleh serta merta menolah perubahan yang terjadi
pada anak remajanya. Bisa jadi ini adalah masa pencarian jati dirinya mereka.
Seblaiknya, orang tua perlu melakukan pendekatan dan diskusi intim dengan
remajanya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pubertas (Puberty) ialah suatu periode atau suatu tahap perkembangan terjadinya
perubahan fisik, fisiologis, serta kematangan seksual secara pesat terutama pada awal
masa remaja. Pada perempuan, pubertas terjadi pada rentang usia 10−14 tahun.
Sementara pada laki-laki, pubertas terjadi pada kisaran usia 12−16 tahun.
Pubertas normal terjadi saat awal masa remaja, ketika anak sudah berusia 10
tahun ke atas. Pubertas ini dipicu oleh hormon gonadotropin (GnRH), yaitu hormon
yang merangsang produksi hormon esterogen pada anak perempuan dan hormon
testoteron pada anak laki-laki.
Pada pubertas dini, pubertas terjadi lebih awal. Ada 2 jenis pubertas dini, yaitu yang
disebabkan oleh pelepasan hormon gonadotropin sama seperti pubertas normal
(central precocious puberty) dan yang tidak disebabkan hormon GnRH (peripheral
precocious puberty).
Dalam tugas perkembangannya, remaja akan melewati beberapa fase dengan
berbagai tingkat kesulitan permasalahannya sehingga dengan mengetahui tugas-tugas
perkembangan remaja dapat mencegah konflik yang ditimbulkan oleh remaja dalam
keseharian yang sangat menyulitkan masyarakat, agar tidak salah persepsi dalam
menangani permasalahan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.alodokter.com/pubertas-dini
https://123dok.com/document/y86rvn2q-makalah-tugas-tugas-perkembangan-remaja.html
https://www.slideshare.net/AndhikaFrancisco/pubertas-remaja-ppt
https://sains.kompas.com/read/2018/10/13/173300023/inilah-5-fase-perubahan-psikologis-saat-
remaja-berubah-jadi-dewasa?page=all