Anda di halaman 1dari 6

TANYA JAWAB SEPUTAR KEMUHAMMADIYAHAN

(Persiapan Materi UAS Gasal Mapel Kemuhammadiyahan Kls X)

1. Jelaskan sejarah berdirinya perguruan Muhammadiyah !


Jawab :
Muhammadiyah didirikan di Kampung Kauman Yogyakarta, pada 8 Dzulhijjah 1330H atau
18 November 1912 oleh Muhammad Darwis yang kemudian dikenal dengan Kyai Haji Ahmad
Dahlan. Melihat keadaan ummat Islam pada waktu itu dalam keadaan penuh dengan amalan-
amalan yang bersifat mistik, Kyai Haji Ahmad Dahlan tergerak hatinya untuk mengajak mereka
kembali kepada ajaran Islam yang sebenarnya berdasarkan Qur'an dan Hadist. Oleh karena itu
beliau memberikan pengertian keagamaan dirumahnya ditengah kesibukannya sebagai Khatib dan
pedagang.
Berdirnya Muhammadiyah adalah karena alasan-alasan dan tujuan-tujuan sebagai berikut:
Membersihkan Islam di Indonesia dari pengaruh dan kebiasaan yang bukan Islam, Reformulasi
doktrin Islam dengan pandangan alam pikiran modern dan Reformulasi ajaran dan pendidikan
Islam
Gagasan untuk mendirikan organisasi Muhammadiyah tersebut selain untuk
mengaktualisasikan pikiran-pikiran pembaruan Kyai Dahlan, menurut Adaby Darban (2000: 13)
secara praktis-organisatoris untuk mewadahi dan memayungi sekolah Madrasah Ibtidaiyah
Diniyah Islamiyah, yang didirikannya pada 1 Desember 1911. Sekolah tersebut merupakan rintisan
lanjutan dari ”sekolah” (kegiatan Kyai Dahlan dalam menjelaskan ajaran Islam) yang
dikembangkan Kyai Dahlan secara informal dalam memberikan pelajaran yang mengandung ilmu
agama Islam dan pengetahuan umum di beranda rumahnya. Dalam tulisan Djarnawi Hadikusuma,
yang didirikan pada tahun 1911 di kampung Kauman Yogyakarta tersebut, merupakan ”Sekolah
Muhammadiyah”, yakni sebuah sekolah agama, yang tidak diselenggarakan di surau seperti pada
umumnya kegiatan umat Islam waktu itu, tetapi bertempat di dalam sebuah gedung milik ayah
Kyai Dahlan, dengan menggunakan meja dan papan tulis, yang mengajarkan agama dengan
dengan cara baru, juga diajarkan ilmu-ilmu umum.

2. Jelaskan pengertian pendidikan Kemuhammadiyahan !


Jawab :
pendidikan kemuhammadiyahan yaitu sistem yang berisi pendidikan dasar mengenai
persyarikatan muhammadiyah secara khusus agar kader/ peserta didik faham mengenai
perihal syarikat Muhammadiyah. Atau
Pendidikan Kemuhammadiyahan adalah Sebuah sistem sebagai salah satu upaya untuk
memberikan pengertian dan pemahaman tentang persyarikatan Muhammadiyah, tujuan dan
cita2nya, kepada kader, anggota dan simpatisan Muhammadiyah. Pendidikan
Kemuhamadiyahan merupakan Mata Pelajaran Wajib di dalam Sekolah Muhammadiyah

3. Jelaskan tujuan pendidikan Muhammadiyah !


Jawab :

Membentuk Manusia Muslim yang beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, cakap, percaya
pada diri sendiri, berdisiplin, bertanggung jawab, cinta tanah air, memajukan serta
mengembangkan ilmu pengetahuan dan keterampilan, beramal menuju terwujudnya
masyarakat utama, adil dan makmur yang diridhoi Allah SWT serta menghasilkan sdm yang
handal.

4. Sebutkan isi janji pelajar Muhammdiyah !


Jawab :
Ashadu Allah ilahailallah waashadu anna muhammadarrosulullah
Rodhiytubillah hirobbah wabil islami dinah wabimuhammadinnabiyah warosullah
Kami pelajar Muhammadiyah berjanji :
1. Berjuang menegakkan agam Islam
2. Hormat dan patuh kepada orang tua dan guru
3. Bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu
4. Bekerja keras, mandiri dan berprestasi
5. Rela berkorban dan menolong sesama
6. Siap menjadi kader Muhammadiyah dan Bangsa

5. Jelaskan intisari janji pelajar !


Jawab :

ikrar yang dipegang teguh oleh pelajar yang bersekolah di sekolah muhammadiyah dan juga
anggota serta aktivis ikatan pelajar muhammadiyah. Janji pelajar muhammadiyah dibuat di
Muktamar Ikatan Pelajar Muhammadiyah dan telah mengalami beberapa revisi. Janji Pelajar
Muhammadiyah saat ini sebagaimana yang sudah sering diikrarkan oleh para pelajar
Muhammadiyah adalah sebagaimana yang termaktub dalam Keputusan Induk Muktamar
XVII IPM nomor VI-SK/A.2/PP.IPM-006/2010. Janji pelajar muhammadiyah berisi prinsip-
prinsip yang harus dijalankan pelajar selama menuntut ilmu. Tersusun dari 6 butir, yang
memiliki hirarki secara tidak langsung.

6. Jelaskan tentang sistem perkaderan Muhammadiyah !


Jawab :

Seperangkat unsur dan keseluruhan komponen yang secara teratur saling berkaitan sehingga
membentuk suatu totalitas yang berhubungan dengan kader dan kaderisasi di
Muhammadiyah. Salah satu jalur perkaderan adalah melalui jalur Ortom, seperti halnya
IPM. Organisasi Otonom (ortom) Muhammadiyah adalah jalur penting untuk memasok
kader-kader muda yang kelak dapat menjadi pelopor, pelangsung, dan penyempurna anam
usaha Muhammadiyah.

7. Jelaskan hakikat 6 Butir Janji Pelajar Muhammadiyah !


Jawab :
1.       Berjuang menegakkan ajaran agama Islam
Pelajar Muhammadiyah sudah semestinya mengutamakan perintah agama Islam
dalam setiap aktivitas-nya. Pelajar Muhammadiyah harus berperan serta dalam
menyempurnakan akhlaq mulia dan penguatan ke-Islam-an, terutama dalam
pengkajian Al-Qur’an di kalangan pelajar, diantaranya dengan gerakan membaca dan
mengkaji Al-Qur’an.
2.       Hormat dan Patuh kepada orang tua dan guru
Seorang pelajar Muhammadiyah harus siap sedia dan selalu menjaga tata karma
dalam hubungan sosialisasi dengan orang tua dan guru. Pelajar Muhammadiyah
hendaknya menumbuhkan sikap khusnudzan dan tsiqah kepada orang tua dan guru
atas perintah dan larangannya, selama tidak melanggar aturan dari Allah dan Rasul-
Nya.

3.       Bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu


Seorang pelajar Muhammadiyah semestinya memiliki komitmen yang tinggi dalam
menuntut ilmu. Karena menuntut ilmu adalah perintah agama. Karena dengan ilmu
manusia dapat meraih dunia dan meraih akhirat. Kedalaman ilmu akan menghasilkan
sikap kritis dan terbuka dengan akal sehat. Hal ini menjadi kesatuan antara ilmu ,
amal, dan iman.

4.       Bekerja keras, mandiri dan berprestasi


Pelajar Muhammadiyah harus memiliki semangat untuk meningkatkan kapasitasnya
dengan bekerja keras dalam setiap hal. Bersungguh-sungguh. Berjihad. Sikap ini
akan menghasilkan sikap mandiri, menjauhkan diri dari ketergantungan kepada
makhluk. Dan pada akhirnya dengan berjihad, akan menghasilkan prestasi.

5.       Rela berkoban dan menolong sesama


Dalam setiap aktivitasnya seorang pelajar Muhammadiyah harus siap rela berkorban
dan menolong makhluk Allah SWT. Pelajar Muhammadiyah semestinya jadi
manusia yang paling bermanfaat bagi orang lain, sehingga menjadi sebaik-baik
manusia.

6.       Siap menjadi kader Muhammadiyah dan Bangsa


Pelajar Muhammadiyah pada akhirnya diharapkan menjadi pelopor, pelangsung dan
penyempurna amal usaha Muhammadiyah. Kemudian menjadi rakyat yang siap
melakukan pembaharuan dan pembangunan masyarakat dan bangsa.

8. Jelaskan fungsi pendidikan Muhammadiyah !


Jawab :
Sarana pendidikan dan pencerdasan, Pelayanan Masyarakat, Dakwah amar maruf nahi
munkar, dan lahan kaderisasi

9. Jelaskan kondisi masyarakat sebelum Muhammadiyah berdiri !


Jawab :
Kondisi sosial, ekonomi, politik, budaya, dan keagamaan sebelum berdirinya
Muhammadiyah ialah banyak dipengaruhi oleh ajaran-ajaran nenek moyang dan campur
tangan pemerintah Belanda.

1. Politik
Realitas politik, terutama politik Islam, sebelum berdirinya Muhammadiyah sangat
dipengaruhi oleh kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah Belanda melalui
perwakilannya yaitu Snouck Hurgronje. Snouck Hurgronje yang menjabat sebagai penasihat
pemerintah belanda dalam hal urusan pribumi di Indonesia, memberikan sedikit kelonggaran
terhadap perkembangan Islam daripada periode sebelumnya.
namun, hal itu dianggap belum cukup bagi tokoh pendiri Muhammadiyah. Sehingga kondisi
ini dianggap tidak adil dan diperlukan perubahan melalui pembentukan organisasi
Muhammadiyah.
2. Sosial-budaya
masyarakat Jogjakarta pada masa sebelum berdirinya organisasi Muhammadiyah sangat
jawa sentris dan mengikuti kebudayaan nenek moyang pendahulu mereka.  
Perilaku sosial yang penuh nilai-nilai kesopanan dan kelembutan tetap mereka lestarikan.
Begitu juga dengan kebudayaan masyarakat yang sangat kental akan kegiatan mistis dan
ritual-ritual yang di ajarkan secara turun-temurun.
3. Keagamaan
Kondisi keagamaan cenderung mengarah pada kegiatan bid'ah, khurafat, dan takhayul.
Kegiatan-kegiatan ini cenderung melenceng dari ajaran Islam yang seharusnya bersih dari
hal-hal semacam itu. Sehingga diperlukan adanya pemurnian ajaran Islam yang terbebas dari
bid'ah, khurafat, dan takhayul.

10. Jelaskan sebab objektif dan subjektif Muhammadyah berdiri !


Jawab :
1.    Faktor Subyektif
(Berkenaan pribadi pendiri Muhammadiyah – KH. Ahmad Dahlan). Faktor-faktor tersebut
antara lain :
a.       Faktor keluarga (keluarga yang taat beragama)
b.      Faktor lingkungan (Lingkungan Kampung Kauman Yogyakarta dikenal sebagai
kampung yang agamis, terpelajar).
c.       Faktor Kepribadian (Mature personality)
d.      Faktor Kecerdasan (Memahami al-qur’an khususnya surat Al-Imran ayat 104)
e.       Faktor Pemahaman Agama (Islam pembaharu).

2.    Faktor Obyektif


     (Yang terjadi diluar Pribadi KH. Ahmad Dahlan).
a.       Setting realitas keummatan :
1)     Internal Ummat Islam
-          Islam sinkritis, sufidtik
-          Kejunudan (beku berfikir) karena pintu Ijtihad tertutup
-          Terbelenggu oleh Madzhab, menganggap yang paling benar
-          Konflik akibat khilafiyah, menyebabkan energi banyak terkuras
-          Islam ritual dan Islam budaya difasilitasi atau dibiarkan berkembang, (mesjid
dibangun dekat Makam, menunaikan Ibadah Haji diseleksi, dll).
2)     Antar Ummat beragama
-          Misi Kristenisasi
-          Hubungan Islam dan Kristen, akibat kolonialisasi.
b.      Setting realitas Kebangsaan
1)     Imperialis, akibatnya : bodoh, miskin dan terbelakang
2)     Politik Hindia Belanda : Islam Politik dibungkam, islam ritual dan budaya difasilitasi,
pembanguan Mesjid dilakukan dekat makam, menunaikan Haji diperbolehkan, tetapi
diseleksi.

11. Sebutkan hal-hal yang dapat diteladani dari KH Ahmad Dahlan !


Jawab :

Karakter yang bisa diteladani dari KH.Ahmad Dahlan.

1. Mandiri.
Pada Tahun 1883, saat beliau berusia 15 tahun, beliau sudah pergi haji dan tinggal di Mekah
selama 5 tahun, pada periode ini beliau mulai berinteraksi dengan pemikiran-pemikiran
pembaharu Islam, seperti Muhammad Abduh, Al Afghani, Rasyid Ridha dan Ibnu
Taimiyah.

2. Mencintai Ilmu Pengetahuan.


Pada Tahun 1903, beliau bertolak kembali ke Mekah dan menetap selama 2 tahun untuk
memperdalam Ilmu pengetahuan khusus nya agama Islam. Beliau berguru ke Syeh Ahmad
Khatib yang juga guru dari pendiri NU, KH. Hasyim Asyari. Pada tahun 1912, ia
mendirikan Muhammadiyah di kampung Kauman, Yogyakarta.

3. Jiwa Wirausaha.
dikenal sebagai seorang wirausahawan yang cukup berhasil dengan berdagang batik yang
saat itu merupakan profesi wiraswasta yang cukup menggejala di masyarakat.

4. Pandai dalam berorganisasi.


Sebagai seorang yang aktif dalam kegiatan bermasyarakat dan mempunyai gagasan-gagasan
cemerlang, beliau mudah diterima dan dihormati di tengah kalangan masyarakat, sehingga ia
juga dengan cepat mendapatkan tempat di organisasi Jam’iyatul Khair, Budi Utomo,
Syarikat Islam dan Comite Pembela Kanjeng Nabi Muhammad SAW.

5. Nasionalisme yang kuat.


Pada tahun 1912, Ahmad Dahlan pun mendirikan organisasi
Muhammadiyah untuk melaksanakan cita-cita pembaruan Islam di bumi Nusantara. Ahmad
Dahlan ingin mengadakan suatu pembaruan dalam cara berpikir dan beramal menurut
tuntunan agama Islam . la ingin mengajak umat Islam Indonesia untuk kembali hidup
menurut tuntunan al-Qur’an dan al-Hadits. Perkumpulan ini berdiri bertepatan pada tanggal
18 November 1912 . Dan sejak awal Dahlan telah menetapkan bahwa Muhammadiyah
bukan organisasi politik tetapi bersifat sosial dan bergerak di bidang pendidikan.

6. Tabah menghadapi rintangan dalam perjuangan nya.


Gagasan pendirian Muhammadiyah mendapatkan resistensi, baik dari keluarga maupun dari
masyarakat sekitarnya. Berbagai fitnahan, tuduhan dan hasutan datang bertubi-tubi
kepadanya. la dituduh hendak mendirikan agama baru yang menyalahi agama Islam. Ada
yang menuduhnya kyai palsu, karena sudah meniru-niru bangsa Belanda yang Kristen,
mengajar di sekolah Belanda, serta bergaul dengan tokoh-tokoh Budi Utomo yang
kebanyakan dari golongan priyayi, dan bermacam-macam tuduhan lain

7. Cerdas
Kehadiran Muhammadiyah jelas bertentangan dengan keinginan pemerintah Hindia
Belanda. Untuk mengatasinya, maka KH. Ahmad Dahlan menyiasatinya dengan
menganjurkan agar cabang Muhammadiyah di luar Yogyakarta memakai nama lain.
Misalnya Nurul Islam di Pekalongan, Al-Munir di Ujung Pandang, Ahmadiyah di Garut.
Sedangkan di Solo berdiri perkumpulan Sidiq Amanah Tabligh Fathonah (SATF)
yang mendapat pimpinan dari cabang Muhammadiyah. Bahkan dalam kota Yogyakarta
sendiri ia menganjurkan adanya jama’ah dan perkumpulan untuk mengadakan pengajian dan
menjalankan kepentingan Islam.

8. Tidak membeda-bedakan kan ras, suku dan agama.


Beliau mengajar di sekolahan Belanda yang dikelola oleh orang Belanda dan mengajar
murid-murid dari dari keturunan orang Belanda dan kalangan priyayi. Beliau juga
bersahabat dan berdialog dengan tokoh agama lain seperti Pastur van Lith pada 1914-1918.
Van Lith adalah pastur pertama yang diajak dialog oleh Dahlan. Pastur van Lith di Muntilan
yang merupakan tokoh di kalangan keagamaan Katolik. Pada saat itu Kiai Dahlan tidak
ragu-ragu masuk gereja dengan pakaian hajinya

Anda mungkin juga menyukai